• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES DAN HASIL SISTEM MANAJEMEN RISIKO PERSEROAN

Dalam dokumen LAPORAN TAHUNAN 2019 (Halaman 185-188)

Kegiatan Manajemen Risiko di Perseroan

Berikut ini adalah pemaparan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan sebagai bentuk implementasi sistem manajemen risiko Perseroan. Upaya-upaya tersebut diuraikan dalam kegiatan pengelolaan risiko di tingkat Perseroan maupun anak usaha terkonsolidasi, aktivitas kepatuhan (Compliance) dan penerapan GCG (Good Corporate Governance).

1. Implementasi Risiko Berbasis ERM

Berikut adalah beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh Manajemen Risiko Perseroan selama 2019: 1. Governance – Risk – Compliance (GRC) Series

GRC Series adalah program rutin Departemen Corporate Risk Management Perseroan dan merupakan sarana sosialisasi dan pengawalan proses implementasi Governance, Risk Management, dan Compliance hingga ke Unit Usaha Perseroan. Serangkaian topik yang termasuk dalam GRC Series, di antaranya adalah: Tata Kelola Perusahaan, Sistem Pengendalian Internal, Manajemen Risiko, Kepatuhan, dan Kode Etik Perusahaan.

Peserta GRC Series ini adalah Direktur Utama/CEO, Direktur dan/atau Chief hingga karyawan Unit Usaha minimal level Manager dari seluruh Departemen. Tahun 2019, Perseroan ikut serta dalam acara ini dan juga Unit Usaha Perseroan yaitu, PT Bakrie Pipe Industries, dan PT Bakrie Autoparts.

2. Penunjukan petugas Risk and Control Self-Assessment (RCSA)

Komitmen Direksi dan seluruh insan BNBR dalam mengimplementasikan Enterprise Risk Management (ERM) direfleksikan dengan pembentukan Risk & Control Self Assessment (RCSA) Officer BNBR. Dengan RCSA, diharapkan setiap divisi/departemen sebagai Pemilik Bisnis Proses (Process Owner) dan Pemilik Risiko (Risk Owner) berkewajiban untuk menjalankan Sistem Manajemen Risiko ini secara intensif dan berkelanjutan dengan konsep penilaian dan kontrol risiko mandiri atau disebut dengan RCSA. Dalam menjalankan kerjasama dan koordinasi untuk proses penilaian, mitigasi, kontrol, dan pengendalian risiko dengan konsep RCSA, maka ditunjuk karyawan BNBR dengan level/ jabatan minimal Manajer untuk menjadi RCSA Officer di divisinya masing-masing. RCSA tersebut bertanggung jawab kepada Pimpinan Risk Owner masing-masing dan berkoordinasi secara regular dengan Divisi CRM.

Tugas dan tanggung jawab RCSA Officer yaitu:

• Meneruskan dan mensosialisasikan

Kebijakan dan Prosedur Sistem ERM di seluruh unit kerja atau

pemilik risiko pada entitas yang menjadi ruang lingkup tugasnya.

• Menindaklanjuti dan mensosialisasikan format dokumen isian atau Kertas

Kerja Standar di entitasnya masing-masing untuk diisi.

• Mengumpulkan Daftar Risiko dari seluruh entitas yang menjadi ruang lingkup

tugasnya, kemudian merangkumnya menjadi Daftar Risiko.

• Mengumpulkan Rencana Mitigasi Risiko dan Laporan Status Kemajuan Mitigasi Risiko dari

seluruh entitas yang menjadi ruang lingkup tugasnya, termasuk melaporkan kepada pimpinan entitas terkait bila ada risiko yang pada waktunya belum diberi tanggapan atau perlakuan.

• Menindaklanjuti dan dapat menginformasikan kepada Divisi CRM apabila

melihat entitas kerja yang menjadi ruang lingkup tugasnya telah menerima risiko melampaui batas toleransi risiko yang dapat diterima organisasi.

• Melakukan evaluasi tahunan atas penerapan Sistem ERM di entitas yang menjadi ruang lingkup tugasnya.

• Memfasilitasi Rapat Penilaian Risiko di entitas yang menjadi ruang lingkup tugasnya.

• Membantu entitas yang menjadi ruang lingkup tugasnya melakukan sosialisasi manajemen

risiko secara terus-menerus kepada seluruh pegawai dan pihak-pihak terkait.

• Membangkitkan, mendorong, dan memelihara budaya sadar risiko di

lingkungan entitas yang menjadi ruang lingkup tugasnya.

Kinerja RCSA Officer dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, didukung oleh Divisi CRM yang bertindak sebagai fasilitator dan mediator khususnya dalam hal sosialisasi Kebijakan dan Prosedur terkait maupun transfer ilmu manajemen risiko yang bersifat teori dan praktek. Hal ini diwujudkan dengan pengkajian terus-menerus terhadap proses bisnis di Perseroan dan mendeteksi risiko-risiko yang berpotensi ekstrim hingga rendah dan dituangkan dalam Kebijakan dan Prosedur sebagai mitigasi risiko operasional. Transfer ilmu manajemen risiko diwujudkan melalui rapat RCSA berkala yang mengagendakan pembaharuan daftar risiko yang berpotensi muncul di masing-masing entitas.

Direksi Perseroan telah menunjuk 13 (tiga belas) orang dari berbagai divisi dan fungsi di Perseroan serta 6 (enam) orang dari pada masing-masing Unit Usaha untuk menjadi petugas RCSA yang akan menjadi koordinator bagi setiap pemilik risiko (risk owner) untuk melakukan sendiri proses pengelolaan risiko mulai dari identifikasi dan penilaian atas risiko hingga mengusulkan dan menerapkan pengendalian serta melakukan mitigasi terhadap risiko tersebut. RCSA Officer juga sudah dinominasikan di tingkat anak perusahaan dan sudah menjalankan fungsinya dengan baik. Selanjutnya RCSA Officer di tingkat anak perusahaan tersebut akan ditunjuk secara formal dalam sebuah surat keputusan dari Direksi masing-masing anak perusahaan Perseroan.

2. Penilaian dan Pemantauan Risiko

Penilaian dan pemantauan risiko berupa pelaporan yang dilakukan oleh Divisi CRM merupakan salah satu bentuk penerapan sistem manajemen risiko Perseroan. Tabel berikut memaparkan jenis-jenis laporan yang diproduksi oleh Divisi CRM PT Bakrie & Brothers Tbk.

JENIS KEGIATAN DAN/ATAU

LAPORAN

JUMLAH

LAPORAN KETERANGAN

Risk Outlook 2019 1 (tahunan)

• kepemilikan saham • analisis risiko pasar • anggaran investasi • analisis risiko finansial • pertumbuhan dividen • analisis risiko operasional • pendapatan anak perusahaan • kondisi makroekonomi

Market and Industry

Outlook (MIO) 48 (mingguan)

• Kondisi makroekonomi terdiri dari tingkat inflasi, suku bunga Bank Indonesia, cadangan devisa, nilai tukar. • Pasar Modal, berupa Indeks Harga Saham Gabungan

(IHSG), rata-rata perubahannya, dan volatilitas. • Komoditas.

• Kinerja Pasar dari saham-saham portofolio milik Perseroan berikut harga saham, volatilitas, tingkat risiko, nilai dan volume perdagangan, serta perbandingan fluktuasi saham portofolio dengan IHSG.

• Berita Industri terkait dengan portofolio Perseroan. Penilaian Risiko

Pasar (MRA) 4 (kuartalan)

• makroekonomi • penilaian risiko • komoditas • peramalan • analisis risiko pasar portofolio inti • mitigasi risiko Laporan Risiko Finansial dan Pemantauan Posisi Pengelolaan Aset dan Kewajiban 4 (kuartalan)

Laporan penilaian kinerja keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan ini memaparkan mengenai hasil analisis Z-Score test, Internal Credit Rating dan

Liquidity Analysis.

Pemantauan mingguan terhadap posisi aset Perseroan yang tercermin dari harga saham di pasar dan porsi kepemilikan di setiap portofolio inti dan posisi hutang Perseroan yang tercermin dari nilai pokok (principal), suku bunga, jadwal pembayaran hutang, posisi top-up dan jauh tempo.

Penilaian Risiko

Berbasis Transaksi 13 (per proyek)

Laporan identifikasi, penilaian, dan rekomendasi mitigasi atas berbagai transaksi yang dijalankan di tingkat Perseroan dan Anak Perusahaan. Laporan ini terdiri dari: transaksi pendanaan, investasi,

divestasi, operasional, pelaporan dan kepatuhan, serta proposal investasi, divestasi, dan pendanaan dari anak perusahaan yang memerlukan persetujuan Komite Investasi dan Manajemen Risiko, Direksi dan atau Dewan Komisaris Perseroan.

3. Kerjasama dan Peningkatan Kapasitas

Dalam upaya pengelolaan risiko secara profesional, CRM perlu terlibat secara aktif sebagai anggota asosiasi dan menjalin kerjasama dengan para profesional di bidang manajemen risiko. Direksi dan anggota CRM Perseroan tercatat sebagai anggota GARP dan PRMIA, IRMAPA dan Practising Risk Manager Forum (PRMF). CRM Perseroan telah diundang menjadi pembicara dan nara sumber pada Workshop ISO 31000: International Risk Management Standard dan juga telah melakukan Benchmarking & Sharing Session dengan Tim Manajemen Risiko beberapa perusahaan terbuka lainnya. Anggota-anggota CRM juga tercatat telah mendapatkan sertifikasi CIA (Certified Internal Audit) dan ERMAP (Enterprise Risk Management Associate Professional). Selain itu, CRM mengikuti berbagai pelatihan dan seminar yang diselenggarakan asosiasi dan lembaga pelatihan terpercaya lainnya. Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan wawasan anggota CRM di bidang manajemen risiko.

4. Proyek Lintas Divisi

Kegiatan manajemen risiko lintas divisi merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab CRM sebagai representasi Direksi untuk mendukung, mengawasi kegiatan operasional Perseroan, dan juga dalam rangka menjalankan tugas compliance untuk meminimalisasi risiko tidak tercapainya tujuan/target Perseroan maupun timbulnya potensi kerugian dari aktivitas operasional Perseroan. Kegiatan ini berbasis proyek dan bersifat temporer. Tahun 2019, CRM terlibat aktif di dalam 3 (tiga) kegiatan lintas divisi yaitu Governance – Risk – Compliance (GRC) Series, penyusunan Laporan Tahunan 2019, Laporan Keberlanjutan 2019 dan kajian laporan keuangan Perseroan di setiap periode pelaporan keuangan.

Dalam dokumen LAPORAN TAHUNAN 2019 (Halaman 185-188)

Dokumen terkait