• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses dan Jangka Waktu Penyusunan RDTR Kabupaten/Kota

Dalam dokumen RDTR Zonasi & Blok.pdf (Halaman 57-61)

PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI KABUPATEN/

4.1. Proses dan Jangka Waktu Penyusunan

4.1.1 Proses dan Jangka Waktu Penyusunan RDTR Kabupaten/Kota

> Peraturan Zonasi

Kabupaten/Kota > Prosedur Penyusunan RDTR dan PZ > Kelengkapan Dokumen

Kabupaten/Kota

BAB IV

PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA

RUANG DAN PERATURAN ZONASI KABUPATEN/

KOTA

Prosedur penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota meliputi proses dan jangka waktu penyusunan, pelibatan masyarakat, serta pemba-hasan rancangan.

Prosedur penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota dapat dibedakan menjadi :

a. Prosedur penyusunan RDTR Kabupaten/Kota

b. Prosedur penyusunan PZ yang berisi zoning text untuk seluruh kota bila RDTR dan PZ disusun terpisah)

c. Prosedur penyusunan PZ yang berisi zoning text untuk wilayah naan saja (apabila RDTR dan PZ disatukan)

d. Prosedur penyusunan PZ yang berisi zoning text dan zoning map (apabila RDTR tidak disusun atau telah ditetapkan sebagai Perda sebelum arnya pedoman ini)

4.1. Proses dan Jangka Waktu Penyusunan

4.1.1 Proses dan Jangka Waktu Penyusunan RDTR Kabupaten/Kota

RDTR Kabupaten/Kota ini terpisah dari Peraturan Zonasi yang berisi zoning text dan zoning map.

Proses penyusunan RDTR Kabupaten/Kota mencakup kegiatan pra persiapan penyusunan, persiapan penyusunan, pengumpulan data, pengolahan data dan perumusan konsepsi rencana.

a. Pra Persiapan Penyusunan

Pra persiapan penyusunan rencana terdiri atas: 1) penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK); 2) metodologi yang digunakan;

3) penganggaran kegiatan penyusunan RDTR kabupaten/kota

b. Persiapan Penyusunan

Persiapan penyusunan rencana terdiri atas:

> Ketentuan Umum > Muatan RDTR

Kabupaten/Kota > Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota > Prosedur Penyusunan RDTR dan PZ Kabupaten/Kota

> Kelengkapan Dokumen

1) Persiapan awal, yaitu upaya pemahaman terhadap TOR/KAK pan anggaran biaya;

2) kajian awal data sekunder, yaitu review RDTR kabupaten/kota lumnya dan melakukan kajian awal RTRW kabupaten/kota dan

jakan lainnya;

3) persiapan teknis pelaksanaan meliputi penyusunan metodologi/meto de dan teknik analisis rinci, rencana rinci dan penyiapan rencana vei.

c. Pengumpulan Data

Untuk keperluan pengenalan karakteristik wilayah perencanaan dan nyusunan rencana struktur dan pola ruang wilayah perencanaan, harus dilakukan pengumpulan data primer dan data sekunder.

Pengumpulan data primer setingkat kelurahan dapat meliputi:

1) Penjaringan aspirasi masyarakat yang dapat dilaksanakan melalui penyebaran angket, temu wicara, wawancara orang perorang dan

lain sebagainya;

2) Pengenalan kondisi fisik dan sosial ekonomi wilayah perencanaan secara langsung melalui kunjungan ke semua bagian dari wilayah ka- bupaten/kota.

Pengumpulan data sekurang-kurangnya, meliputi: 1) Data wilayah administrasi;

2) Data fisiografis; 3) Data kependudukan;

4) Data ekonomi dan keuangan;

5) Data ketersediaan prasarana dan sarana ; 6) Data peruntukan ruang;

7) Data penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan lahan;

8) Data terkait kawasan dan bangunan (kualitas, intensitas bangunan, tata massa bangunan);

9) Peta dasar rupa bumi dan peta tematik yang dibutuhkan, saan lahan, penggunaan lahan, peta peruntukan ruang, pada skala peta minimal 1:5.000.

Seperti halnya dalam penyusunan RTRW kabupaten/kota, tingkat akurasi data, sumber penyedia data, kewenangan sumber atau instansi penyedia data, tingkat kesalahan, variabel ketidakpastian, serta variabel-variabel la innya yang mungkin ada,perlu diperhatikan dalam pengumpulan data. Da lam bentuk data statistik dan peta, serta informasi yang dikumpulkan be 47

> Ketentuan Umum > Muatan RDTR

Kabupaten/Kota > Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota > Kelengkapan Dokumen > Kelengkapan

Dokumen > Prosedur Penyusunan RDTR dan PZ Kabupaten/Kota

rupa data tahunan (time series) minimal 5 (lima) tahun terakhir dengan kedalaman data setingkat kelurahan.

Dengan data berdasarkan kurun waktu tersebut diharapkan dapat berikan gambaran perubahan apa yang terjadi pada bagian dari wilayah kabupaten/kota.

d. Pengolahan Data

Pengolahan data untuk penyusunan RDTR kabupaten/kota meliputi: 1) Analisis karakteristik wilayah, sekurang-kurangnya meliputi:

i. kedudukan dan peran bagian dari wilayah kabupaten/ kota dalam wilayah yang lebih luas (kabupaten/kota);

ii. keterkaitan antarwilayah kabupaten/kota dan antara bagian dari layah kabupaten/kota;

iii. keterkaitan antarkomponen ruang di wilayah perencanaan; iv. karakteristik fisik bagian dari wilayah kabupaten/kota; v. karakteristik sosial kependudukan;

vi. karakteristik perekonomian; vii.kemampuan keuangan daerah.

2) Analisis potensi dan masalah pengembangan wilayah perencanaan, sekurang - kurangnya meliputi:

i. analisis kebutuhan ruang; dan

ii. analisis perubahan pemanfaatan ruang. 3) Analisis kualitas kinerja kawasan dan bangunan. Keluaran dari pengolahan data ini setidaknya adalah:

i. potensi dan masalah pengembangan di wilayah perencanaan; ii. peluang dan tantangan pengembangan;

iii. kecenderungan perkembangan;

iv. perkiraan kebutuhan pengembangan di wilayah perencanaan; v. intensitas pemanfaatan ruang sesuai dengan daya dukung dan daya tampung (termasuk prasarana/infrastruktur maupun utilitas); dan

vi. teridentifikasinya indikasi arahan penanganan kawasan dan ngunan.

Rincian analisis dalam penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kabu paten/Kota serta rincian perumusan substansi RDTR kabupaten/kota pat dilihat pada Lampiran 7 dan 8

e. Perumusan Konsepsi RDTR Kabupaten/Kota

Perumusan konsepsi rencana detail dilakukan dengan:

> Ketentuan Umum > Muatan RDTR

Kabupaten/Kota > Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota > Prosedur Penyusunan RDTR dan PZ Kabupaten/Kota

> Kelengkapan Dokumen

1) mengacu pada RTRW kabupaten/kota;

2) mengacu pada pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang;

3) memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) bupaten/kota dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah(RPJM) kabupaten/kota.

Konsep RDTR kabupaten/kota dilakukan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dengan menghasilkan beberapa alternatif konsep pengembangan wilayah, yang berisi:

1) Tema dan prinsip penataan ruang wilayah perencanaan; dan

2) Penjabaran konsep pengembangan kabupaten/kota kepada wilayah perencanaan.

Setelah dilakukan beberapa kali iterasi, dipilih alternatif terbaik sebagai dasar perumusan RDTR kabupaten/kota. Hasil kegiatan perumusan sepsi rencana detail yang berupa RDTR kabupaten/kota terdiri atas: 1) tujuan penataan ruang wilayah perencanaan;

2) rencana pola ruang;

3) rencana jaringan prasarana;

4) penetapan dari bagian wilayah RDTR yang diprioritaskan penanga nannya;

5) arahan pemanfaatan ruang; dan 6) peraturan zonasi.

Keterkaitan substansi RTRW kabupaten/kota dan RDTR kabupaten/kota dapat dilihat pada Lampiran 9.

f. Jangka Waktu Penyusunan RDTR Kabupaten/Kota

Jangka waktu penyusunan kabupaten/kota berkisar antara 10-18 bulan terhitung sejak dimulainya proses penyusunan RDTR. Keseluruhan ka waktu proses penyusunan RDTR kabupaten/kota dapat dilihat pada Gambar 4.1

Tabel 4.1

Jangka Waktu Penyusunan RDTR Kabupaten/Kota

> Ketentuan Umum > Muatan RDTR

Kabupaten/Kota > Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota > Kelengkapan Dokumen > Kelengkapan

Dokumen > Prosedur Penyusunan RDTR dan PZ Kabupaten/Kota

50

4.1.2 Proses Penyusunan dan Jangka Penyusunan PZ yang berisi

Dalam dokumen RDTR Zonasi & Blok.pdf (Halaman 57-61)

Dokumen terkait