• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES KON;ERSI LAPORAN KEUANGAN BLUD KE LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Dalam dokumen Sk Pimpinan Blud Penatausahaan Keuangan (Halaman 73-87)

B. DESKRIPSI KEGIATAN

II. PROSES KON;ERSI LAPORAN KEUANGAN BLUD KE LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

II.1. K"%!"# K)e$s% -")$" Keu"*" BLUD Ke L")$" Keu"*" Pe&e$%("# D"e$"#

&esuai Permendagri *omor 6 Tahun ',,+ Pasal  dan Pasal ', bahwa &etiap semesteran dan tahunan B"UD)&!PD wajib menyusun dan menyampaikan laporan keuangan lengkap yang terdiri dari "aporan =perasional# *era$a# "aporan  %rus !as dan 7atatan atas "aporan !euangan disertai laporan kinerja kepada PP!D

untuk dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan pemerintah daerah# paling lambat ' -dua2 bulan setelah periode pelaporan berakhir. Masalah yang dihadapi setiap B"UD untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi adalah adanya perbedaan standar# basis akuntansi# klasi>ikasi pendapatan dan biayabelanja# dan penilaian yang dipakai dalam penyusunan laporan keuangan 5ersi B"UD dan yang diterapkan oleh pemerintah daerah.

Proses kon5ersi laporan keuangan dapat dilakukan melalui dua $ara:

. ika basis pelaporan keuangan Pemda telah menga$u &%P# maka kon5ersi laporan keuangan B"UD langsung ke &%P. 7ara ini dilakukan jika sistem akuntansi dan kebijakan akuntansi yang dipakai Pemerintah !abupaten &UM4D%*9 telah menggunakan 5ersi atau basis &%P.

'. ika basis pelaporan keuangan Pemda belum menga$u &%P# maka kon5ersi laporan keuangan B"UD dapat dilakukan dengan dua alternati> di bawah ini.

a2 !on5ersi laporan keuangan 5ersi B"UD ke 5ersi &%P -B"UD &%P2. %lternati>  ini sama dengan $ara yang pertama. /ni dilakukan meskipun basis pelaporan keuangan Pemda masih mendasarkan Permendagri ( Tahun ',,6

beserta perubahannya# namun saat akan melakukan konsolidasi laporan keuangan semua &!PD termasuk PP!D sudah disajikan sesuai dengan &%P. =leh karenanya laporan keuangan 5ersi B"UD langsung dikon5ersi ke laporan keuangan 5ersi &%P.

b2 !on5ersi laporan keuangan 5ersi B"UD ke 5ersi Perbup *omor 63 Tahun ', tentang sistem dan prosedur akuntansi# pelaporan# dan pertanggungjawaban keuangan daerah -Permendagri *o ( Tahun ',,6 dan perubahannya2 ke &%P -B"UD  Perbub ) &%P2. /ni dilakukan jika saat akan melakukan konsolidasi laporan keuangan semua &!PD termasuk PP!D masih mendasarkan Perbup *omor 63 Tahun ', -Permendagri *o ( Tahun ',,6 dan perubahannya2. ika ini yang dilakukan maka laporan keuangan 5ersi B"UD dikon5ersi ke Perbup# dan selanjutnya laporan keuangan 5ersi Perbub dikon5ersikan ke laporan keuangan &%P.

Uraian atau ilustrasi di bawah dengan asumsi memakai $ara 'b2 yakni kon5ersi B"UD  Perbub  &%P. Ma$am kon5ersinya pada umumnya men$akup nama akun# klasi>ikasi# pengakuan# pengukuran# dan pengungkapan atas akun) akun dalam laporan keuangan dengan ketentuan sebagai berikut:

". N"&" Aku

ika nama akun yang dipakai di B"UD berbeda dengan nama akun yang dipakai di Perbub# dan berbeda pula nama akunnya di &%P# tetapi sebenarnya pengertiannya sama# maka untuk tujuan konsolidasi laporan keuangan# nama akun harus disamakan -dikon5ersikan2 ke dalam nama yang sama.

+. K-"s%5%k"s%

!lasi>ikasi aset# kewajiban# ekuitas# pendapatan# dan biaya perlu disesuaikan dengan klasi>ikasi akun)akun laporan keuangan dengan Bagan %kun &tandar  yang ditetapkan oleh Pemerintah !abupaten &UM4D%*9. %dakalanya klasi>ikasi akun menurut B"UD -&%!2 berbeda klsi>ikasinya dengan menurut 5ersi Pemda -&%P2. ika hal ini terjadi# maka untuk kepentingan konsolidasi laporan keuangan# klasi>ikasi akun B"UD harus dikon5ersikan menjadi klasi>ikasi akun menurut &%P. Untuk itu diperlukan langkah)langkah sebagai berikut:

2 apping klasifikasi pendapatan dan belanja B"UD ke dalam perkiraan -akun2 pendapatan dan belanja Pemda berpedoman kepada &%P. Perbedaan yang umumnya tampak yaitu klasi>ikasi belanja# yang menurut B"UD menggunakan klasi>ikasi biaya Lpelayanan dan Lbiaya umum dan administrasi. Dalam Permendagri *o (',,6 -diperbaharui *o 3',,+2 menggunakan klasi>ikasi Lbelanja tidak langsung dan Lbelanja langsung. &edangkan menurut &%P belanja diklasi>ikasi ke dalam Lbelanja operasi#

Lbelanja modal# Lbelanja lain)laintak terduga# dan Lbelanja trans>er. Untuk kepentingan konsolidasi laporan keuangan# klasi>ikasi akun B"UD harus dikon5ersikan menjadi klasi>ikasi akun menurut &%P. Proses kon5ersinya bisa dilakukan melalui dua tahap# yaitu dari Permendagri *omor 6',,+ ke Permendagri *omor (',,6 -*omor 3',,+2# kemudian ke &%P -PP *omor + Tahun ',,2# sesuai dengan gambar dibawah ini.

G"&+"$ 2. P$)ses K)e$s% L")$" Keu"*"

BLUD:

1

SKPD:

2

Konsolidasi ke

Permendagri Permendagri Pemda:

 omor omor PP omor 2 th

61 tahun 2001 1" tahun 2006 3 2004 diubah PP Perubahannya omor 71 tahun  omor45 Tahun

'2 apping klasifikasi neraca# # yaitu klasi>ikasi aset# kewajiban# dan ekuitas B"UD menjadi klasi>ikasi aset# kewajiban# dan ekuitas dana sesuai dengan Bagan %kun &tandar Pemerintah !abupaten &UM4D%*9. %kun penyisihan piutang tak tertagih -7adangan !erugian Piutang7!P2# akumulasi penyusutan dan akumulasi amortisasi tidak perlu disajikan di nera$a berdasarkan &%P# sepanjang aplikasi &istem %kuntansi Pemerintah !abupaten &UM4D%*9 belum menerapkan penyisihan piutang tak tertagih# penyusutan dan amortisasi. *amun jika aplikasi &%P berdasarkan PP *o + Tahun ',, telah diterapkan se$ara penuh oleh Pemerintah !abupaten &UM4D%*9# maka mapping klasi>ikasi nera$a harus mengikuti PP *o + Tahun ',,.

>. Pe*"ku" !" Pe*uku$"

&%! menggunakan basis akrual dalam pengakuan aset# kewajiban# ekuitas# pendapatan# dan biaya. Pendapatan diakui pada saat diterima atau hak untuk menagih timbul sehubungan dengan adanya barangjasa yang diserahkan kepada masyarakat. Biaya diakui jika penurunan man>aat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. /ni berarti pengakuan biaya terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan kewajiban atau penurunan aset misalnya# akrual hak karyawan atau penyusutan aset tetap.

&%P menggunakan basis akrual dalam pengakuan aset# kewajiban# dan ekuitas serta basis kas dalam pengakuan pendapatan dan belanja. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada rekening !as Umum Daerah. Demikian pula# belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening !as Umum Daerah dan dipertanggungjawabkan.

Untuk kepentingan konsolidasi dengan laporan keuangan pemerintah daerah# perlu dilakukan penyesuaian atas akun pendapatan dan belanja yang berbasis akrual menjadi akun pendapatan dan belanja berbasis kas. Hormula penyesuaian pendapatan dan belanja berbasis akrual menjadi berbasis kas adalah sebagai berikut:

2 Pendapatan Berbasis !as F Pendapatan B"UD C pendapatan diterima di muka   pendapatan yang masih harus diterima

'2 Belanja Berbasis !as F Biaya B"UD  Biaya yang dibayar tidak tunai termasuk Penyusutan C utang biaya yang dibayar C biaya dibayar di muka.

II.2. Je%s L")$" Keu"*" BLUD '"* D%k)s)-%!"s%k" ke L")$" Keu"*" Pe&e$%("# D"e$"#

"aporan !euangan B"UD yang dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan pemerintah daerah meliputi:

a2 "aporan ealisasi %nggaran; dan b2 *era$a;

Dengan telah terbitnya &%P baru -PP *o + Tahun ',,2# jika pemerintah daerah telah menerapkan &%P berbasis akrual penuh# komponen atau jenis laporan keuangan yang dikonsolidasikan tidak hanya dua laporan tersebut# tetapi semua laporan keuangan akan dikonsolidasikan.

*amun demikian# PP *o + Tahun ',, tersebut memberikan kelonggaran sampai 0 -empat2 tahun bagi instansi pemerintah yang belum siap menerapkan &%P berbasis akrual penuh dapat menerapkan &%P berbasis kas menuju akrual. Basis ini relati> sama dengan yang diterapkan Pemda selama ini -yakni berdasarkan PP *o '0 Tahun ',,32# oleh karena itu dalam pedoman kon5ersi ini di>okuskan pada ilustrasi kon5ersi dan konsolidasi untuk komponen laporan keuangan "% dan *era$a.

II.. K)e$s% Aku"ku !% L")$" Re"-%s"s% A**"$"

 %kun)akun atau rekening yang dilaporkan dalam "aporan ealisasi  %nggaran B"UD dikon5ersikan menjadi akun)akun sesuai &%P. *amun karena pelaporan realisasi anggaran &!PD mendasarkan pada Permendagri *omor  ( Tahun ',,6 dan Perubahannya *omor 3 Tahun ',,+ maka tahapan kon5ersinya bisa dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan kon5ersi dari rekening B"UD ke rekening sesuai Permendagri *omor( Tahun ',,6 dan Perubahannya *omor 3 Tahun ',,+# kemudian tahap selanjutnya dilakukan kon5ersi dari rekening 5ersi Permendagri *omor ( Tahun ',,6 dan

Perubahannya *omor 3 Tahun ',,+ ke rekening 5ersi &%P -lihat 9ambar '. Proses !on5ersi "aporan !euangan2.

*amun demikian# dalam hal pelaporan keuangan Pemerintah !abupaten &UM4D%*9 telah mengikuti PP *o + Tahun ',, -&%P2# maka kon5ersi dari laporan keuangan B"UD dapat dilakukan se$ara langsung menjadi laporan keuangan 5ersi &%P tanpa melalui kon5ersi ke laporan keuangan 5ersi Permendagri *omor ( Tahun ',,6 dan *omor 3 Tahun ',,+. Berikut adalah bagan kon5ersi "% B"UD ke "% &%P yang dimaksudkan:

". K)e$s% Pe!""("

Pendapatan menurut B"UD yang menjadi bahan untuk penyusunan "% bermula dari peren$anaan bisnis dan anggaran -B%2. Pendapatan menurut 5ersi ini dikelompokkan menjadi pendapatan layanan# hibah# kerjasama# %PBD# %PB*# lain)lain pendapatan B"UD. Untuk keperluan konsolidasi $akupan pendapatan berdasarkan B"UD ini dikon5ersikan menjadi pendapatan 5ersi &%P. *amun karena pelaporan realisasi anggaran PU&!4&M%& !abupaten &UM4D%*9 sebagai &!PD mendasarkan pada Permendagri *omor ( Tahun ',,6 dan Perubahannya *omor 3 Tahun ',,+ # maka tahapan kon5ersi Lpendapatan bisa dilakukan dengan terlebih dahulu dengan melakukan kon5ersi dari rekening B"UD ke rekening sesuai Permendagri *omor ( Tahun ',,6 dan Perubahannya *omor 3 Tahun ',,+# kemudian tahap selanjutnya Lpendapatan 5ersi Permendagri *omor ( Tahun ',,6 dan Perubahannya *omor 3 Tahun ',,+ dikon5ersi ke rekening 5ersi &%P.

Pendapatan yang dikon5ersikan tidak termasuk pendapatan yang berasal dari %PBD dan %PB*# oleh karenanya yang dikon5ersi hanyalah pendapatan dari: layanan# hibah tidak terikat -di luar %PB*2# hasil kerjasama# pendapatan lain)lain2. &elanjutnya karena konsep penganggaran "% berbasis kas# maka pendapatan yang dikon5ersi merupakan pendapatan berbasis kas -bukan berbasis akrual2.

1. K)e$s% Pe!""(" e$s% BLUD ke Pe$&e!"*$% 1 T"#u 2008 !" Pe$u+"#"'" N)&)$ 3 T"#u 2007

G"&+"$ . K)e$s% Pe!""(" BLUD ke Pe$+u N)&)$ 83 T"#u 2011 "("u Pe$&e!"*$% N)&)$ 1 T"#u 2008

PENDAPATAN

Pe$&e!"*$% N)&)$ 81 T"#u Pe$&e!"*$% N)&)$ 1 T"#u 2008 2007

Pendapatan: Pendapatan:

'. <ibah . P%D

(. <asil !erjasama .. Pendapatan Pajak Daerah

0. Pendapatan %PBD ..' Pendapatan etribusi Daerah

3. Pendapatan %PB* ....Dst

6. "ain)lain Pendapatan B"UD yang ..3 "ain)lain P%D yang &ah &ah

2. K)e$s% Pe!""(" Pe$&e!"*$% N)&)$ 1 T"#u 2008 !" Pe$u+"#"'" N)&)$ 3 T"#u 2007 ke SAP

!on5ersi selanjutnya adalah menyamakan rekening pendapatan 5ersi Permendagri *omor ( Tahun ',,6 dan Perubahannya *omor 3 Tahun ',,+ ke pendapatan 5ersi &%P. !arena pendapatan 5ersi Permendagri *omor ( Tahun ',,6 dan Perubahannya *omor 3 Tahun ',,+ pengertian dan klasi>ikasinya sama dengan 5ersi &%P# maka pada tahap ini tidak perlu dilakukan kon5ersi.

G"&+"$ 4. K)e$s% Pe!""(" Pe$&e!"*$% N)&)$ 1 T# 2008 ke SAP PENDAPATAN

Pe$&e!"*$% N)&)$ 1 T"#u SAP, PP N)&)$ 24 T"#u 2003 2008

Pendapatan: Pendapatan:

. Pendapatan Daerah . Pendapatan Daerah

. P%D . P%D

.. Pendapatan Pajak Daerah .. Pendapatan Pajak Daerah ..' Pendapatan etribusi ..' Pendapatan etribusi

Daerah Daerah

....Dst ....Dst

..3 "ain)lain P%D yang &ah ..3 "ain)lain P%D yang &ah T%!"k A!" Pe$+e!"" F T%!"k A!" K)e$s%

+. K)e$s% Be-"" B%"'"

1. K)e$s% B%"'" e$s% BLUD ke Pe$&e!"*$% 1 T"#u 2008 !" Pe$u+"#"'" N)&)$ 3 T"#u 2007

Belanja -Biaya2 B"UD dikelompokkan dalam jenis biaya layanan. Untuk itu perlu dilakukan kon5ersi ke dalam pengelompokan berdasarkan jenis anggaran sesuai mekanisme penganggaran yang berlaku# yakni jenis belanja tidak langsung dan belanja langsung. "ihat gambar berikut ini.

G"&+"$ 3. K)e$s% B%"'" BLUD ke Pe$&e!"*$% N)&)$ 1 T# 2008 BELANJA BIA6A

Pe$&e!"*$% N)&)$ 81 T"#u 2007 Pe$&e!"*$% N)&)$ 1 T"#u 2008

BIA6A OPERASIONAL BELANJA TIDAK LANGSUNG

1. B%"'" Pe-"'"" ) Belanja 9aji P*& a. Biaya pegawai

b. Biaya bahan BELANJA LANGSUNG

$. Biaya jasa pelayanan d. Biaya pemeliharaan

e. Biaya barang J jasa ) Belanja Pegawai

>. Biaya pelayanan lain)lain 2. B%"'" U&u& @ A!&%%s($"s%

a. Biaya pegawai

b. Biaya administrasi kantor  ) Belanja Barang J ;asa

$. Biaya pemeliharaan d. Biaya barang J jasa e. Biaya promosi

>. Biaya umum J adm. "ain)lain ) Belanja Modal

BIA6A NONOPERASIONAL a. Biaya bunga

b. Biaya administrasi bank

$. Biaya kerugian penjualan aset d. Biaya kerugian penurunan nilai e. Biaya nonoperasional lain)lain PENGELUARAN IN;ESTASI

2. K)e$s% Be-"" B%"'" e$s% Pe$&e!"*$% 1 T"#u 2008 !" Pe$u+"#"'" N)&)$ 3 T"#u 2007 ke SAP

 %pabila belanja -biaya2 B"UD telah dilaporkan sesuai mekanisme penganggaran yang berlaku# yakni dikelompokkan dalam jenis belanja tidak langsung# dan belanja langsung# maka proses kon5ersi tinggal ke tahap kon5ersi berikutnya# yakni kon5ersi belanja -biaya2 dari Permendagri *omor ( Tahun ',,6 dan Perubahannya *omor 3 Tahun ',,+ ke biaya 5ersi &%P. "ihat 9ambar berikut ini.

G"&+"$ 8. K)e$s% Be-"" Pe$&e!"*$% N)&)$ 1 T# 2008 ke SAP BELANJA BIA6A

Pe$&e!"*$% N)&)$ 1 T"#u SAP, PP N)&)$ 24 T"#u 2003 2008

BIA6A TIDAK LANGSUNG BELANJA OPERASI

) Belanja 9aji P*& ) Belanja Pegawai

) Belanja Barang

BELANJA LANGSUNG ) Belanja Bunga

) Belanja Pegawai ) Belanja &ubsidi ) Belanja Barang J asa ) Belanja <ibah

) Belanja Modal ) Belanja Bantuan &osial ) Belanja Bantuan !euangan BELANJA MODAL

BELANJA TAK TERDUGA BELANJA TRANS=ER

II.4. K)e$s% Aku"ku !% Ne$">"

 %kun)akun atau rekening yang dilaporkan pada nera$a B"UD dikon5ersikan manjadi %kun)akun sesuai &%P. *amun karena pelaporan *era$a &!PD di !abupaten &UM4D%*9 mendasarkan pada Perbup *omor 63 Tahun ', tentang sistem dan prosedur akuntansi# pelaporan# dan pertanggungjawaban keuangan daerah# maka tahapan kon5ersinya bisa dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan kon5ersi dari akun)akun nera$a B"UD ke akun)akun sesuai Perbup *omor 63 Tahun ',# kemudian tahap selanjutnya dilakukan kon5ersi dari rekening 5ersi Perbup *omor 63 Tahun ', ke rekening 5ersi &%P. Berikut adalah bagan kon5ersi *era$a B"UD ke *era$a &%P yang dimaksudkan:

1. K)e$s% Ne$">" BLUD ke Pe$+u N)&)$ 83 T"#u 2011

*era$a B"UD disusun berdasarkan &%! dimana untuk pen$atatan aset# kewajiban dan ekuitas menggunakan basis akrual. &ementara itu sesuai Perbup *omor 63 Tahun ', yang menga$u &%P basis kas menuju akrual# masih menggunakan beberapa pen$atatan akun yang belum sepenuhnya menggunakan basis akrual. Umumnya yang belum mendasarkan basis akrual pada akuntansi &!PD adalah belum diterapkannya pen$atatan penyusutan aset tetap# penyisihan atau $adangan piutang tak tertagih# dan pengakuan kewajiban lainnya. =leh karena itu proses kon5ersinya tidak hanya nama akun yang berbeda# tetapi basis akuntansinya juga berbeda. Untuk itulah kon5ersi akun)akun

nera$a tidak hanya masalah beda akun# tetapi# juga klasi>ikasi akun# dan basis akun.

Dengan demikian# se$ara ringkas kon5ersi akun)akun di nera$a setidaknya ada tiga jenis:

a. kon5ersi karena beda nama akun; b. kon5ersi klasi>ikasi akun;

$. basis pen$atatan akun.

Penjelasan kon5ersi akun)akun *era$a karena perbedaan di atas akan dijelaskan di bagian berikut ini.

". K)e$s% "ku Ne$">" k"$e" +e!" "ku

!on5ersi ini dilakukan untuk menyamakan nama akun)akun yang dipakai dalam laporan keuangan B"UD ke dalam nama)nama akun sesuai dengan Perbup *omor 63 Tahun ',. ika nama akun) akunnya sudah sama tidak diperlukan kon5ersi. Misalnya nama)nama akun aset lan$ar B"UD dan Perbup *omor 63 Tahun ', sebagai berikut# maka kon5ersi aset lan$ar lihat gambar berikut:

G"&+"$ 7. K)e$s% Aku Ase( K"$e" Be!" Aku

ASET LANAR

Pe$&e!"*$% N)&)$ 81 T"#u 2007 Pe$+u N)&)$ 83 T"#u 2011

K"s K"s

. !as di Bendahara Penerimaan . !as di Bendahara Penerimaan

'. !as di Bendahara Pengeluaran '. !as di Bendahara Pengeluaran

(. !as B"UDE Ies("s% J"*k" Pe!ek

Ies("s% J"*k" Pe!ek P%u("*

P%u("* . Piutang Pajak

. Piutang Pelayanan '. Piutang etribusi

'. Piutang "ain)lain (. Piutang "ain)lain

Pe$se!%"" Pe$se!%""

. Persediaan =bat J %lkes . Persediaan %T!

'. Persediaan %T! '. Persediaan %lat "istrik

(. Persediaan 9iGi (. Persediaan MaterialBahan

0. Persediaan Benda Pos 3. Persediaan Bahan Bakar 

6. Persediaan Bahan Makan Pokok

ASET TIDAK LANAR

Ies("s% J"*k" P""*

Ase( Te(" Ase( Te("

.Tanah . Tanah

'. 9edung J Bangunan '. Peralatan J Mesin

(. Peralatan J Mesin (. 9edung J Bangunan

0. !endaraan 0. alan# /rigasi# dan aringan

3. Perlengkapan J Peralatan !antor  3.  %set Tetap "ainnya

6. alan# /rigasi# dan aringan 6. !onstruksi dalam Pengerjaan

+. %kumulasi Penyusutann +. %kumulasi Penyusutann

Ase( L"% Ase( L"%'"

. %set !erjasama =perasi . Tagihan Penjualan %ngsuran

'. %set &ewa 9una Usaha '. Tagihan T9

(. %set Tak Berwujud (. !emitraan Pihak ketiga

0. !onstruksi dalam Pengerjaan 0.  %set Tak Berwujud

3. Dsb. 3.  %set "ain)lain

&elanjutnya untuk kon5ersi kewajiban dan ekuitas dilakukan sebagai berikut. Misalnya nama)nama akun kewajiban dan ekuitas B"UD dan Perbup *omor  63 Tahun ', sebagai berikut# maka kon5ersi kewajiban dan ekuitas lihat gambar 1 berikut:

KE<AJIBAN @ EKUITAS

Pe$&e!"*$% N)&)$ 81 T"#u 2007 Pe$+u N)&)$ 83 T"#u 2011 Ke"%+" J"*k" Pe!ek Ke"%+" J"*k" Pe!ek

. Utang Usaha . Utang PH!

'. Utang Pajak '. Uang Muka dari !as Daerah

(. Biaya yg Masih <arus Dibayar (. Pendapatan Diterima Dimuka

0. Utang k Panjang yg atuh Tempo  0. Utang angka Pendek "ainnya th

3. Pendapatan Diterima Dimuka 6. !ewajiban angka Pendek "ainnya Ke"%+" J"*k" e"*

Eku%("s Eku%("sD""

. 4kuitas Tak Terikat . 4kuitas Dana "an$ar 

'. 4kuitas Terikat Temporer '. 4kuitas Dana /n5estasi

(. 4kuitas Terikat Permanen (. 4kuitas Dana Untuk !onsolidasi :

!) PP!D !eterangan:

Untuk akun)akun ekuitas -tak terikat dan terikat2 menurut B"UD diidenti>ikasi mana yang merupakan ekuitas dana lan$ar dan mana yang merupakan ekuitas dana in5estasi. ika misalnya Lekuitas tak terikat merupakan ekuitas bentuknya non in5estasi# maka dikon5ersi ke dalam Lekuitas dana lan$ar. &ebaliknya jika Lekuitas tak terikat merupakan ekuitas bentuknya tidak lan$ar# maka dikon5ersi ke dalam Lekuitas dana in5estasi. 7ara yang sama  juga dilakukan untuk mengkon5ersi ekuitas terikat -temporer ataupun

permanen2 ke dalam ekuitas dana lan$ar dan ekuitas dana in5estasi.

+. K)e$s% k"$e" +e!" K-"s%5%k"s% "ku

!on5ersi ini dilakukan untuk menyamakan klasi>ikasi akun)akun yang dipakai dalam laporan keuangan B"UD ke dalam klasi>ikasi akun)akun sesuai dengan Perbup *omor 63 Tahun ',. Misalnya klasi>ikasi akun aset B"UD dan Perbup. *omor 63 Tahun ', sebagai berikut# maka kon5ersi klasi>ikasi akun lihat gambar  sebagai berikut:

G"&+"$ . K)e$s% k"$e" Be!" K-"s%5%k"s% Aku

!eterangan:

 %kun Lkontruksi dalam pengerjaan menurut &%! diklasi>ikasikan sebagai komponen Laset lain# sedangkan menurut Permendagri 3',,+ atau Perbup *omor 63 Tahun ', dikelompokkan sebagai bagian dari kelompok Laset tetap. enis kon5ersi inilah dinamakan kon5ersi klasi>ikasi akun. Berlaku untuk

akun)akun lainnya yang terjadi perbedaan klasi>ikasi antara 5ersi B"UD dan Permendagri 3',,+ atau Perbup *omor 63 Tahun ',.

>. K)e$s% k"$e" +e!" +"s%s e>"("(" "ku

!on5ersi ini terjadi jika antara B"UD dengan Perbup *omor 63 Tahun ', terdapat perbedaan pen$atatan# misalnya B"UD telah melakukan pen$atatan penyusutan# tetapi dalam Perbup *omor 63 Tahun ', masih memberikan toleransi untuk tidak melakukan pen$atatan atas penyusutan aset tetap. =leh karena itu untuk kepentingan konsolidasi ke laporan keuangan pemerintah daerah# akun)akun penyusutan dan akumulasi penyusutan harus disamakan basisnya ke akun)akuan Perbup *omor 63 Tahun ',. Untuk itulah B"UD yang telah men$atat akumulasi penyusutan haruslah dikon5ersi menjadi tanpa akumulasi penyusutan. !on5ersi karena beda basis pen$atatan akun dapat dilihat pada 9ambar ,.

G"&+"$ 10. K)e$s% k"$e" +e!" +"s%s e>"("(" "ku

AKUMULASI PEN6USUTAN ASET TETAP

Pe$&e!"*$% N). 81 T"#u 2007 Pe$+u N)&)$ 83 T"#u 2011

Ase( Te(" Ase( Te("

. Tanah . Tanah

'. 9edung J Bangunan '. Peralatan J Mesin

(. Peralatan J Mesin (. 9edung J Bangunan

0. !endaraan 0. alan# /rigasi# dan aringan

3. Perlengkapan J Peralatan !antor 3. %set Tetap "ainnya

6. alan# /rigasi# dan aringan 6. !onstruksi dalam Pengerjaan

+. %kumulasi Penyusutan +. ...

2. K)e$s% Ne$">" Pe$+u N)&)$ 83 T"#u 2011 ke SAP &etelah dilakukan kon5ersi akun)akun nera$a B"UD ke akun)akun *era$a Permendagri *omor ( Tahun ',,6 dan Perubahannya *omor 3 Tahun ',,+ atau berdasarkan Perbup *omor 63 Tahun ',# tahap selanjutnya adalah melakukan kon5ersi akun)akun nera$a berdasarkan 5ersi Permendagri *omor ( Tahun ',,6 dan Perubahannya *omor 3 Tahun ',,+ atau berdasarkan Perbup *omor 63 Tahun ', ke dalam akun)akun nera$a 5ersi &%P. !on5ersi dari akun)akun aset lan$ar dan aset tidak lan$ar sesuai Permendagri *omor ( Tahun ',,6 dan Perubahannya *omor 3 Tahun ',,+ atau berdasarkan Perbup *omor 63 Tahun ', ke akun)akun aset lan$ar &%P dapat dilihat pada 9ambar .

G"&+"$ 11. K)e$s% Ase( L">"$ @ Ase( T%!"k L">"$  ASET LANAR

Pe$+u N)&)$ 83 T"#u 2011 K"s

. !as di Bendahara Penerimaan '. !as di Bendahara Pengeluaran Ies("s% J"*k" Pe!ek P%u("* . Piutang Pajak '. Piutang etribusi (. Piutang "ain)lain Pe$se!%"" . Persediaan %T!

'. Persediaan %lat "istrik (. Persediaan MaterialBahan

0. Persediaan Benda Pos 3. Persediaan Bahan Bakar 

6. Persediaan Bahan Makan Pokok

SAP, PP N)&)$ 24 T"#u 2003

. !as di Bendahara Penerimaan '. !as di Bendahara Pengeluaran (. /n5estasi angka Pendek 0. Piutang Pajak

3. Piutang etribusi

6. Bgn "an$ar Pinj aman kpd Perus*eg

+. Bgn "an$ar Pinj aman kpd Perusda

1. Dst...

(. Piutang "ainnya 0. Persediaan

ASET TIDAK LANAR Pe$+u N)&)$ 83 T"#u 2011

Ase( Te(" . Tanah

'. Peralatan J Mesin (. 9edung J Bangunan

0. alan# /rigasi# dan aringan 3. %set Tetap "ainnya

6. !onstruksi dalam Pengerjaan +. %kumulasi Penyusutan

Ase( L"%'"

. Tagihan Penjualan %ngsuran '. Tagihan T9

(. !emitraan Pihak ketiga

0. %set Tak Berwujud 3. %set "ain)lain

SAP, PP N)&)$ 24 T"#u 2003 Ase( Te("

. Tanah

'. Peralatan J Mesin (. 9edung J Bangunan

0. alan# /rigasi# dan aringan 3. %set Tetap "ainnya

6. !onstruksi dalam Pengerjaan +. %kumulasi Penyusutan

Ase( L"%'"

. Tagihan Penjualan %ngsuran '. Tagihan T9

(. !emitraan Pihak ketiga

0. %set Tak Berwujud 3. %set "ain)lain

III. PENDOKUMENTASIAN PROSES KON;ERSI LAPORAN KEUANGAN KE

Dalam dokumen Sk Pimpinan Blud Penatausahaan Keuangan (Halaman 73-87)

Dokumen terkait