GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI
D. Proses e-Filing Cara yang digunakan :
a) e-Filing Dial UP
Jenis SPT e-Filing ini adalah cara penyampaian SPT yang langsung terhubung dengan server di Direktorat Jenderal Pajak dengan melalui modem dari PC Wajib Pajak yang menyampaikan SPT nya e-Filing Dial UP belum banyak digunakan dalam pelayanan kepada wajib pajak di KPP Pratama .
b) e-filling melalui ASP
proses e-Filling melalui ASP
1. MInta E-FIN ke KPP 2. Registrasi ke ASP
3. Install digital certificate dari KPDJP 4. Install Aplikasi e-SPT
5. Input data ke e-SPT
6. Kirim file e-SPT ke KPDJP ( e-filling ) 7. Kirim cetakan form induk SPT ke KPP
e-filing melalui ASP ini yang telah digunakan oleh Direktorat Jendral Pajak untuk memberikan pelayanan kepada wajib pajak.
Proses e-Filing melalui ASP secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pengiriman paket file melalui jalur internet juga diberi pengaman data, yaitu public key dan private key, dua model type pengaman data, yang cukup untuk merepotkan bagi pihak – pihak yang tidak berkepentingan untuk melihat isi paket filenya.
2. Paket data yang sudah diberipengaman, kemudian di acak ( encrypt ) kemudian dikirim melalui perusahaan ASP untuk diteruskan ke KPDJP, setelah diberikan NTPA oleh ASP.
3. KPDJP menerima paket data SPT, dibuka acakan data filenya kemudian dicek kebenaran serta kelengkapan datanya.
4. Apabila dianggap sudah memenuhi syarat KPDJP memberikan Nomor Tanda Penyampaian Surat ( NTPS ), kemudian mengirimkan konfirmasi data dan NTPS ini ke wajib pajak kembali melalui ASP.
5. NTPS ini yang nantinya dipakai sebagai KEY DATA , ketika wajib pajak melaporkan induk SPT nya di tempat pelayanan, sehingga data lengkap SPT yang telah disampingkan dapat diturunkan ke KPP ataupun digabungkan dengan data induk wajib pajak ( profile wajib pajak )
E. Proses Pendaftaran E-Filing
a) Permohonan E-Fin
Prosedur e-filing adalah dimulai dari proses pendaftaran untuk dapat menjadi wajib pajak e-filing yaitu proses pendaftaran untuk mendapatkan nomor identitas WP e-Filing yang disebut dengan eFIN.
1) Mengajukan Permohonan secara tertulis.
2) Melampirkan fotokopi Kartu NPWP / Surat Keterangan Terdaftar (SKT). 3) Melampirkan Surat Pengukuhan PKP (jika PKP)
Permohonan Wajib Pajak tersebut dapat disetujui apabila memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditentukan yaitu antara lain :
1) Alamat Wajib Pajak harus sama dengan alamat pada database Master file WP di DJP.
2) Bagi Wajib Pajak yang telah mempunyai kewajiban menyampaikan SPT, maka Wajib pajak tersebut harus telah menyampaikan :
a) SPT PPh OP atau Badan untuk Tahun Pajak yang terakhir b) SPT PPH Pasal 21 Tahun Pajak yang terakhir
c) SPT Masa PPN selama 6 (enam) Masa Pajak terakhir
Selain persyaratan Administratif yang telah ditentukan, penyaringan Wajib Pajak yang dapat menggunakan fasilitas e-Filing ini juga di filter pada Aplikasi yang berada di tempat pelayanan pelaporan.
Aplikasi di pelayanan ini akan secara computerized akan men-cek kepatuhan pelaporan SPT Wajib Pajak
Jika salah satu syarat di atas tidak dipenuhi WP, maka program pada system aplikasi akan menolak permohonan WP dengan memberi message (pesan) sesuai persyaratan yang tidak dipenuhi tersebut.
Apabila syarat-syarat tersebut sudah dapat dipenuhi, maka wajib pajak tersebut berhak untuk dapat mengunakan fasilitas e-Filing dengan disetujui permohonannya dan diberikan nomor eFin.
b) Pemrosesan Permohonan E-Fin di KPP Pratama
Setelah petugas di Kantor Pelayanan Pajak menerima Permohonan wajib pajak dan memenuhi kentuan yang telah dipersyaratkan, maka untuk mendapatkan nomor e-Fin, petugas KPP melakukan koneksi ke database kantor pusat DJP untuk pengambilan nomor e-FIN nya.
Setelah Nomor Efin di-generate oleh system database KPDJP maka petugas tinggal mencetak surat Efin nya.
Jika dikemudian hari nomor e-FIN yang telah diberikan oleh Kantor Pelayanan Pajak tersebut Hilang, maka Wajib Pajak tersebut dapat mengajukan permohonan pencetakan ulang e-FIN nya dengan syarat:
1) Menunjukkan asli Kartu NPWP atau SKT
2) Menunjukkan asli Surat Pengukuhan PKP (jika wajib pajak PKP)
Setelah mendapatkan e-FIN wajib pajak dapat langsung menyampaikan SPT nya dengan menggunakan fasilitas e-Filing.
F. Ketentuan Pelaporan SPT E-Filing
a) Penyampaian Surat Pemberitahuan secara elektronik dapat dilakukan selama 24 (dua puluh empat) jam sehari dan 7 (tujuh) hari seminggu dengan standar Waktu Indonesia Bagian Barat.
b) Surat Pemberitahuan yang disampaikan secara elektronik pada akhir batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan yang jatuh pada hari libur, dianggap disampaikan tepat waktu.
c) Wajib Pajak mencetak dan menandatangani induk Surat Pemberitahuan yang telah diterima oleh Direktorat Jenderal Pajak.
d) Wajib Pajak wajib menyampaikan dokumen lainnya yang wajib dilampirkan ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar secara langsung atau melalui pos secara tercatat, paling lama :
1. 14 (empat belas) hari sejak batas terakhir pelaporan Surat Pemberitahuan dalam hal Surat Pemberitahuan disampaikan sebelumbatas akhir penyampaian.
2. 14 (empat belas) hari sejak tanggal penyampaian Surat Pemberitahuan secara elektronik dalam hal Surat Pemberitahuan disampaikan setelah lewat batas akhir penyampaian. Meskipun wajib pajak sudah menyampaikan SPT nya melalui file yang dikirim ke DJP sudah digitalisasi, tetapi hukum yang berlaku masih belum memperbolehkan ”digital signature” atau tanda tangan digital diperbolehkan secara hukum, yang masih diakui keabsahannya adalah tanda tangan basah.Sementara modul ini dibuat ”digital signature” masih dalam proses pembahasan tentang rancangan undang-undang ”cyber law”.
e) Dalam hal Wajib Pajak tidak menyampaikan dokumen lainnya yang dipersyaratkan, Wajib Pajak dianggap tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan.
f) Surat Pemberitahuan dianggap telah diterima dan tanggal Penerimaan Surat Pemberitahuan sesuai dengan tanggal yang tercantum pada Bukti Penerimaan secara elektronik.
g) Bukti Penerimaan secara elektronik berisi informasi yang meliputi Nomor Pokok Wajib Pajak, tanggal, jam, Nomor Transaksi Penyampaian Surat Pemberitahuan (NTPS) dan Nomor Transaksi Pengiriman ASP (NTPA) serta nama Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP).
G. Infrakstuktur