BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
2. Proses Operasional dan Teknologi
Pertumbuhan dan Pembelajaran 1. Pelatihan pegawai
2. Perputaran pegawai
G. Teknik Pengujian Data
1. Uji Validitas
Instrumen dapat dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti. Maka dari itu pada penelitian ini akan melihat dari hasil r-tabel dan r-hitung untuk menyimpulkan kevalidan data. Jika
hitung < tabel, maka item dinyatakan tidak valid, sedangkan jika r-hitung > r-tabel, maka item dinyatakan valid. R-tabel menggunakan alpha 0,1. Uji Validitas dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0 yang merupakan fasilitas untuk mengukur reliabilitas, dengan uji statistik cronbach alpha(α ) suatu variabel dikatakan reliable jika memiliki cronbach alpha > 0.600.
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Profil Biro Umum SETDA Provinsi Kalimantan Tengah
Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah (Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah) berdiri pada tahun 1980. Kantor dengan luas tanah 160.800m2 dan nilai perolehan Rp35.376.000.000 memiliki 12 bangunan/gedung. Kantor ini memiliki 12 biro yang salah satunya adalah Biro Umum dengan profil sebagai berikut:
Nama: Biro Umum
Alamat: Jl. RTA. Milono No.1 Palangka Raya, Kalimantan Tengah Telepon: (0536) 3221214
Luas: 2.356 m2
Nilai perolehan: Rp3.298.000.000
B. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi organisasi modern yang dilandasi semangat Isen Mulang untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
2. Misi
Untuk pelaksanaan lebih lanjut dari visi yang ada, Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah berupaya untuk menetapkan misi-misinya, antara lain:
a. Memberikan pelayanan prima di bidang ketatausahaan dan administrasi perkantoran.
b. Mengembangkan sistme pengelolaan keuangan dan pelaporan pencapaian kinerja yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. c. Meningkatkan kualitas pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil
kepala daerah.
d. Meningkatkan pengelolaan barang daerah yang efektif dan fungsional.
C. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya untuk mencapai visi dan misi, yaitu:
1. Terwujudnya ketatausahaan dan administrasi perkantoran yang handal. 2. Terwujudnya sarana dan prasana kantor yang memadai dan mendukung
kinerja organisasi.
3. Terwujudnya pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah yang handal.
D. Struktur Organi
1. Struktur Orga
Gambar 2: Struktu
Sumber: Bagian Kepeg
ganisasi
rganisasi Sekretariat Daerah Provinsi Kalimant
tur Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Kal
pegawaian Setda
antan Tengah
2. Struktur Organisasi Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah
Gambar 3: Struktur Organisasi Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah
BAB V
ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN
Penilaian kinerja Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan metode Balanced Scorecard terdiri dari empat perspektif, yaitu, perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.
A. Perspektif Keuangan
Perspektif keuangan dinilai berdasarkan rasio efisiensi belanja, pertumbuhan belanja, dan varians belanja. Data tersebut diambil dan diolah dari DPPA SKPD dan rekapitulasi/realisasi pengadaan barang dan jasa. Kemudian data dianalisis dengan cara menghitung rasio pengadaan barang dan jasa tahun 2014-2016.
1. Analisis Efisiensi Belanja
Rumus = x 100%
Tabel 5. Perhitungan Rasio Efisiensi Belanja Tahun 2014-2016
Tahun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Rasio (%) 2014 74.616.327.900 15.783.713.688 21,15 2015 54.939.201.400 4.870.295.210 8,86 2016 44.514.740.000 11.687.286.362 26,25
Tabel 5 menunjukkan bahwa rasio efisiensi belanja untuk pengadaan barang dan jasa biro umum tahun 2014-2016 adalah sangat efisien karena ≤ 60%. Belanja barang dan jasa yang sangat efisien terjadi pada tahun 2015 dengan rasio sebesar 8,86%. Hal ini dipengaruhi karena ada kegiatan yang belum selesai atau dibayarkan, sehingga anggaran
dianggap belum terealisasi pada tahun 2015 dan harus dilanjutkan pada tahun anggaran 2016. Selain itu, karena barang pada tahun 2014 masih memadai, biro umum tidak mengadakan barang yang sudah ada lagi untuk tahun 2015. Kecilnya angka realisasi belanja karena terdapat kegiatan yang tidak jadi dilaksanakan yang disebabkan oleh kesalahan perencanaan dan perubahan kebijakan pemerintah daerah atau pusat. Pengalihan anggaran tersebut contohnya, biro umum telah menganggarkan untuk membeli videotron, hanya saja setelah berjalannya waktu pengadaan videotron tidak terlalu dibutuhkan dan dana anggaran tersebut dialihkan untuk membeli televisi. Biro umum sudah berusaha untuk melakukan efisiensi belanja sehingga anggaran belanja diangkakan tinggi agar tidak terjadi defisit saat pelaksanaan. Anggaran biro umum sudah efisien hanya saja masih kurang efektif karena anggaran yang digunakan tidak maksimal dan masih terdapat kesalahkan atau ketidaktepatan perencanaan.
2. Pertumbuhan Belanja
Analisis pertumbuhan belanja barang dan jasa bermanfaat untuk mengetahui perkembangan pengadaan barang dan jasa setiap tahunnya. Pertumbuhan belanja biasanya relatif semakin meningkat atau mengalami kenaikan tiap tahunnya. Meski relatif meningkat, tidak menutup kemungkinan juga terjadi penurunan yang disebabkan oleh faktor ekonomi dan konsumsi yang dibutuhkan. Pertumbuhan belanja biro umum dipengaruhi oleh besarnya PAD Kalimantan Tengah dan juga kebutuhan barang dan jasa yang diperlukan untuk kegiatan operasional biro umum.
Jika barang tersebut masih memadai dan layak digunakan maka tidak perlu membeli barang yang baru setiap tahunnya. Begitu juga dengan jasa jika tidak ada perbaikan atau kebutuhan maka tidak dilakukan.
Rumus = ( )
( ) x100%
Tabel 6. Pertumbuhan Belanja Tahun 2014-2016
Tahun Realisasi (Rp) Kenaikan (Penurunan) (Rp) Persentase (%) 2014 15.783.713.688 - -2015 4.870.295.210 (10.913.418.478) (69,14) 2016 11.687.286.362 6.816.991.152 139,97 Sumber: data olah
Pertumbuhan belanja berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pertumbuhan belanja bernilai negatif (defisit) sebesar -69,14%. Hal itu membuat rasio pertumbuhan belanja tahun 2015 mendapat penilaian tidak baik. Pengadaan barang dan jasa relatif kurang pada tahun 2015 karena barang pada tahun 2014 masih layak dan memadai sehingga pertumbuhan belanja pada tahun tersebut bernilai negatif. Kemudian pada tahun 2016, pertumbuhan belanja biro umum mengalami kenaikan sebesar Rp6.816.991.152 sehingga rasio menjadi positif kembali, yaitu sebesar 139,97% yang berarti pertumbuhan belanja barang dan jasa tahun 2016 adalah baik. Terjadi kenaikan yang signifikan dari angka -69,14% menjadi 139,97% menunjukkan bahwa biro umum banyak melakukan pengadaan barang dan jasa pada tahun 2016. Kenaikan pertumbuhan belanja pada tahun 2016 disebabkan Setda membutuhkan barang-barang dan perbaikan sebagian gedung kantor yang rusak akibat terjadi musibah kebakaran pada akhir tahun 2015.
3. Varians Belanja
Varians Belanja = Anggaran Belanja–Realisasi Belanja Rasio varians belanja = x 100%
Tabel 7. Perhitungan Rasio Varians Belanja Tahun 2014-2016
Tahun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp) Rasio (%) 2014 74.616.327.900 15.783.713.688 58.832.614.212 78,85 2015 54.939.201.400 4.870.295.210 50.068.906.190 91,14 2016 44.514.740.000 11.687.286.362 32.827.453.638 73,75 Sumber: data diolah
Tabel 7 menunjukkan pengadaan barang dan jasa selama tahun 2014-2016 bernilai positif atau disebut selisih menguntungkan, yaitu 78,85%, 91,14%, dan 73,75%. Rasio varians yang bernilai positif tersebut berarti realisasi pengadaan barang dan jasa tidak melebihi jumlah anggarannya. Varians belanja terjadi dapat disebabkan adanya selisih harga ataupun kuantitas saat penganggaran dan saat pelaksanaan. Rasio varians paling besar terdapat pada tahun 2015 sebesar 91,14%, yang berarti biro umum telah melakukan penghematan sebesar 91,14% atau biro umum telah menyisakan sebanyak Rp50.068.906.190 dari anggaran Rp54.939.201.400 untuk pengadaan barang dan jasa pada tahun 2015. Hal ini terjadi karena barang-barang pada tahun 2014 masih layak digunakan sehingga tidak perlu membeli barang yang baru pada tahun 2015.
B. Perspektif Pelanggan
Perspektif pelanggan diukur menggunakan data yang didapatkan dari hasil olah kuesioner. Data tersebut selanjutnya digunakan untuk mencari rasio kepuasaan rekanan dengan langkah-langkah:
1. Populasi dan Sampel
Populasi menurut Wuri (2014: 37) adalah keseluruhan dari objek yang akan diteliti dan dalam penelitian ini populasi adalah pegawai Setda yang bekerja selain di biro umum. Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih untuk diteliti. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling, karena kuesioner disebar kepada pegawai yang kebetulan ada saat penelitian berlangsung (Spillane, 2008: 130). Rumus Slovin: n = keterangan: n = besaran sampel N = populasi
e = nilai kritis yang diinginkan
Rumus Slovin tersebut digunakan untuk menentukan jumlah sampel pada penerima pelayanan biro umum, yaitu pegawai Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah yang berjumlah sekitar 592 orang (selain pegawai biro umum). Nilai kritis adalah 10%, maka didapatkan jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 85,54 atau 86 orang.
2. Pengujian Instrumen
Tabel 8. Hasil Pengujian Validitas Perspektif Pelanggan menggunakan SPSS 16.0 Item N=86 r-hitung r-tabel alpha = 0,1 ; df = n-2 Hasil Belief Ideal 1 0,599 0,675 0,1786 Valid 2 0,630 0,653 0,1786 Valid 3 0,685 0,638 0,1786 Valid 4 0,702 0,684 0,1786 Valid 5 0,688 0,646 0,1786 Valid 6 0,733 0,696 0,1786 Valid 7 0,752 0,728 0,1786 Valid 8 0,686 0,690 0,1786 Valid 9 0,739 0,683 0,1786 Valid 10 0,783 0,777 0,1786 Valid 11 0,724 0,772 0,1786 Valid 12 0,713 0,761 0,1786 Valid 13 0,714 0,793 0,1786 Valid 14 0,726 0,812 0,1786 Valid 15 0,683 0,804 0,1786 Valid
Sumber: data diolah
Tabel 9. Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner Perspektif Pelanggan Menggunakan SPSS 16.0
Tingkat Cronbach’s Alpha Hasil
Kenyataan 0,764 Reliable
Harapan 0,766 Reliable
Sumber: data diolah
Kuesioner yang telah disebarkan kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas untuk R-tabel menggunakan probability alpha = 0,1 dan degree of freedom adalah n-2, didapatkan bahwa r-tabel bernilai 0,1786. Instrumen pertanyaan dikatakan valid apabila r-hitung > r-tabel. Kuesioner tingkat belief maupun tingkat ideal dinyatakan valid dan hasil dapat dilihat pada tabel 8. Suatu variabel dikatakan reliable jika memiliki cronbach’s alpha > 0,600. Kuesioner pada perspektif pelanggan sudah
dikatakan reliable. Kuesioner dinyatakan reliable dan hasil dapat dilihat pada tabel 9.
Kuesioner yang telah teruji valid dan reliable kemudian dibagikan kepada pegawai Setda (selain pegawai biro umum). Kuesioner perspektif pelanggan terdiri dari 15 butir pertanyaan yang berisi penilaian pegawai pada aspek berwujud atau wujud fisik kantor, kepercayaan, daya tanggap, keyakinan, dan kesungguhan.
3. Hasil Pengolahan Data Kuesioner
Hasil perhitungan kuesioner perspektif pelanggan terdapat pada tabel 10. Kesenjangan terkecil terdapat pada dua atribut, yaitu keyakinan dan kesungguhan sebesar 0,48. Rentang kesenjangan terbesar terdapat pada atribut daya tanggap, yaitu sebesar 0,58. Rentang kesenjangan terbesar antara ideal dan belief untuk keseluruhan terdapat pada pernyataan nomor tujuh tentang pegawai yang sudah tanggap terhadap kebutuhan biro lain, yaitu sebesar 0,62. Rentang kesenjangan terkecil terdapat pada pernyataan nomor satu, yaitu keadaan fisik gedung kantor biro umum sebesar 0,38. Rentang kesenjangan terkecil berarti kenyataan yang dinilai atau dirasakan rekanan sudah mendekati dengan yang diharapannya, sedangkan rentang kesenjangan yang lebih besar berarti bahwa kenyataan yang dinilai atau dirasakan rekanan masih jauh dari yang diharapkannya.
Tabel 10. Hasil Pernyataan Kuesioner Perspektif Pelanggan
Skor sikap
Kenyataan (belief) Harapan
|li– xi| (e) 5 4 3 2 1 Jum lah (a) Rat a-rata / xi (b) 5 4 3 2 1 Jum lah (c) Rat a-rata / li (d) Pern yataa n S P P C P T P S T P S P P C P T P S T P Atribut Berwujud P1 26 43 17 - - 353 4,10 43 41 2 - - 385 4,48 0,38 P2 14 45 27 - - 331 3,85 38 45 3 - - 379 4,41 0,56 P3 21 40 25 - - 340 3,95 44 40 2 - - 386 4,49 0,54 P4 22 32 32 - - 334 3,88 38 43 5 - - 377 4,38 0,5
Total belief rata-rata = 15,78/4 3,95 Total Ideal rata-rata = 17,76/4 4,44 0,49 Atribut Kepercayaan
P5 11 47 27 1 - 326 3,79 33 50 3 - - 374 4,35 0,56
P6 18 36 31 1 - 329 3,83 35 44 7 - - 372 4,33 0,5
Total belief rata-rata = 7,62/2 3,81 Total Ideal rata-rata = 8,68/2 4,34 0,53 Atribut Daya Tanggap
P7 15 32 38 1 - 319 3,71 34 46 6 - - 372 4,33 0,62
P8 15 41 29 1 - 328 3,81 34 48 4 - - 374 4,35 0,54
Total belief rata-rata = 7,52/2 3,76 Total Ideal rata-rata 8,68/2 4,34 0,58 Atribut Keyakinan
P9 18 41 26 1 - 334 3,88 34 43 4 - - 374 4,35 0,47
P10 15 43 28 - - 331 3,85 31 51 4 - - 371 4,31 0,46
P11 10 53 23 - - 331 3,85 30 53 3 - - 371 4,31 0,46
P12 13 43 30 - - 327 3,80 32 51 3 - - 373 4,34 0,54
Total belief rata-rata = 15,38/4 3,85 Total Ideal rata-rata = 17,31/4 4,33 0,48 Atribut Kesungguhan
P13 17 46 23 - - 338 3,93 38 44 4 - - 378 4,40 0,47
P14 13 49 24 - - 333 3,87 35 48 3 - - 376 4,37 0,5
P15 14 46 26 - - 332 3,86 33 50 3 - - 374 4,35 0,49
Total belief rata-rata = 11,66/3 3,89 Total Ideal rata-rata = 13,12/3 4,37 0,48 Sumber: data dioalah
Contoh perhitungan pernyataan 1 (P1): a. Mencari jumlah belief = skor x sikap
[(26x5)+(43x4)+(17x3)] = 353
b. Mencari rata-rata belief = jumlah belief / jumlah responden 353/86 = 4,10
c. Mencari jumlah ideal = skor x sikap [(43x5)+(41x4)+(2x3)] = 385
d. Mencari rata-rata ideal = jumlah ideal / jumlah responden 385/86 = 4,48
e. Mencari selisih antara li dan xi = | li–xi| | 4,48–4,10 | = 0,38
Selanjutnya menentukan urutan kepentingan dan bobot masing-masing atribut dengan rumus yang sudah ada. Urutan kepentingan diketahui berdasarkan pilihan responden, yang mana sebanyak 86 responden memilih daya tanggap sebagai atribut yang paling penting, 16 responden memilih kepercayaan, 9 responden memilih kesungguhan, 7 responden memilih keyakinan, dan 4 responden yang memilih wujud fisik sebagai atribut yang paling penting. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 11. Daya tanggap dianggap penting karena dalam pelayanan pegawai harus mengerti dan selalu bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan. Bila pegawai tidak tanggap maka akan kesulitan dalam mengetahui apa yang dibutuhkan organisasi dan akan lamban membantu pegawai lain untuk memperoleh informasi.
Tabel 11. Urutan Kepentingan Atribut dan Bobot Masing-Masing Atribut
Atribut Nilai Bobot (Wi)
Daya Tanggap 5 5/15 x 100% = 33,33% Kepercayaan 4 4/15 x 100 % = 26,67% Kesungguhan 3 3/15 x 100% = 20% Keyakinan 2 2/15 x 100% = 13,33% Wujud fisik 1 1/15 x 100% = 6,67% Total nilai 15 100%
Sumber: data diolah
Kemudian menghitung sikap rekanan dengan rumus:
Maka didapatkan hasil: Ab = (33,33 x 0,58) + (26,67 x 0,53) + (20 x 0,48) + (13,33 x 0,48) + (6,67 x0,49) Ab = 19,3314 + 14,1351 + 9,6 + 6,3984 + 3,2683 Ab = 52,7332 Ab = 52,73%
Sikap (x-1) x 100 maka hasilnya adalah (5-1) x 100 = 400
0 52,73 80 160 240 320 400
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan angka 52,73 yang berada pada skala interval 0 - 80% yang berarti pegawai Setda di biro lain merasa sangat puas akan pelayanan Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah. Kepuasan pegawai biro lain dipengaruhi oleh sikap pegawai yang kompeten, sarana dan prasana yang memadai, kemudahan dalam layanan serta ketersediaan informasi.
C. Perspektif Proses Bisnis Internal
Peneliti mencari informasi tentang ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai serta teknologi yang dimiliki biro umum untuk menunjang kegiatan operasionalnya. Data tersebut digunakan untuk menilai perspektif proses bisnis internal. Hasil yang didapatkan dari wawancara yang dilakukan dengan pegawai biro umum dijabar dalam sarana dan prasarana, dan proses operasional dan teknologi.
1. Sarana dan Prasarana
Tabel 12. Pembelian Sarana Biro Umum Tahun 2014-2016
Sarana Jumlah (unit)
2014 2015 2016 Lemari besi 54 - -Lemari kayu 87 12 1 Meja kayu/rotan 5 - -Kursi kayu/rotan/bambu 6 - -Meja besi/metal - 4 -Kursi besi/metal - 300 -Meja rapat 36 44 48 Kursi rapat 576 -
-Meja panjang dan bundar 16 -
-Kursi tamu 2 3 19
Lemari pakaian 8 -
-Lemari es 8 15 2
AC 45 66 61
Mesin fotocopy 4 - 1
Alat penghancur kertas - 6
-Dispenser 2 25 32
Meja kerja 107 89 119
Kursi kerja 201 97 117
Rak besi/metal dan kayu - 7 20
Kipas angin - 2 25
Televisi 28 10 15
Lemari arsip - 40 60
Meja komputer - - 3
Mesin penghitung uang - - 3
Stabillisator 1 - 5 Komputer PC 10 - 11 Laptop 16 16 17 Proyektor + attachment 8 10 -Scanner - 12 -UPS - 10 -Server 1 1 -Jumlah 1.221 769 559
Sumber: Biro Umum
Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah sudah memiliki sarana yang memadai, tabel 12 menunjukkan sarana yang dibeli biro umum selama tahun 2014-2016. Pada tahun 2014 total sarana
sebanyak 1.221 unit, kemudian pada tahun 2015 membeli sarana sebanyak 769 unit sehingga total sarana pada tahun 2015 sebanyak 1.990 unit. Pada tahun 2016 membeli sarana sebanyak 559 unit, sehingga total sarana yang dimiliki biro umum berjumlah 2.549 unit. Sarana yang ada digunakan untuk mempermudah dan memperlancar pegawai dalam bekerja.
Adanya penambahan jumlah masing-masing barang disesuaikan dengan jumlah pegawai yang ada agar pegawai dapat bekerja secara optimal. Selain untuk memperlancar pekerjaan pegawai, beberapa sarana disediakan untuk kenyamanan tamu yang datang ke biro umum. Prasarana berupa ruangan kantor yang cukup luas untuk bekerja, serta suasana ruangan yang bersih dan tidak panas yang membuat pegawai menjadi cukup nyaman dalam bekerja. Tempat parkir yang tepat berada di belakang gedung biro umum dan petunjuk arah memudahkan tamu untuk mencari gedung kantor. Dokumen-dokumen dipisah dan diarsipkan sesuai dengan petunjuk untuk memudahkan pegawai mencari dokumen yang dibutuhkannya.
2. Proses Operasional dan Teknologi
Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah telah mengikuti perubahan zaman dan memanfaatkan teknologi untuk memperlancar kegiatan operasionalnya. Salah satunya adalah dengan adanya website yang tergabung dalam www.kalteng.go.id, selain itu untuk memudahkan rekanan untuk mencari informasi tentang kontrak/kerjasama pengadaan barang dan jasa, diberikan informasi melalui media elektronik
maupun cetak. Informasi dicantumkan di surat kabar dan internet, sehingga para pemilik usaha lebih mudah mengetahui jika ada pengadaan barang dan jasa. Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah telah menjalankan operasionalnya sesuai dengan peraturan, diantaranya Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, dan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah.
D. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran