• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ada faktor lain yang juga dianggap penting oleh aliran behavioristik, menurut Asri (2005:20-21) adalah

faktor penguatan (reinforcement) penguatan adalah apa saja yang dapat memperkuat timbulnya respon. Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan semakin kuat. Begitu juga bila penguatan dikurangi (negative reinforcement) respon pun akan tetap dikuatkan.

Dari pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa teori belajar behavior

adalah suatu rangsangan yang diberikan oleh guru kepada siswanya dan respon yang harus diterima oleh siswa. Dalam teori belajar ini ada faktor lain juga yang menjadi faktor penguatan, penguatan merupakan suatu bentuk stimulus yang penting untuk diberikan atau ditambahkan untuk memungkinkan terjadinya respon.

B. Proses Pembelajaran 1.Pengertian Belajar

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan yang memberikan perubahan untuk tujuan yang baik dalam menerima rangsangan untuk memberikan respon. Menurut Hilgard (dalam Ahmadi 2002: 280) mengatakan tentang belajar bahwa

seseorang yang belajar kelakuannya akan berubah dari pada sebelum itu. Jadi belajar tidak hanya mengenai bidang intelektual, akan tetapi mengenai seluruh pribadi anak.

Sedangkan belajar menurut Santoso ( 2010: 2) adalah

suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagian hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

15

Menurut Hakim ( 2005 : 20 ) menjelaskan belajar adalah

suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan.

Pendapat dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah upaya yang dilakukan oleh siswa melalui tahapan-tahapan yang bersifat kontinyu melalui pemikiran siswa dan mengalami perubahan yang dapat dilihat. Karena belajar mengalami perubahan yang baru dalam diri seseorang yang memiliki peningkatan kualitas dan kuantitas yang baik.

2. Tujuan Belajar

Belajar merupakan kegiatan yang harus dilakukan setiap orang secara maksimal untuk dapat menguasai atau memperoleh sesuatu. Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan dan keterampilan. Tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar yang baik. Karena siswa telah melakukan tugas belajar yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa agar mendapatkan hasil yang baik. Menurut Dalyono (2007:49-50) belajar memiliki beberapa tujuan yaitu

a. Belajar adalah suatu usaha adalah perbuatan yang dilakukan secara sungguh sungguh dan dengan sistematis.

b. Belajar bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri antara lain tingkah laku. c. Belajar bertujuan mengubah kebiasaan yaitu kebiasaan yang buruk menjadi

kebiasaan yang baik.

d. Belajar bertujuan untuk mengubah sikap yaitu sikap dari negatif menjadi positif.

16

e. Belajar bertujuan menambah pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu.

Menurut uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan belajar adalah kegiatan manusia yang sangat penting dan harus dilakukan selama hidup, karena melalui belajar dapat melakukan perbaikan dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingan hidup. Dengan belajar maka seseorang dapat mengubah kebiasaan atau pun sikap menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya, dan belajar juga dapat membuat seseorang mengetahui hal yang baru untuk dijadikan acuan dalam kehidupannyayang memiliki tujuan yang baik di dalam hidupnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Sardiman (2008:28) tujuan belajar yaitu a. Untuk mendapatkan pengetahuan

Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berfikir sebagai yang tidak bisa dipisahkan.

b. Penanaman konsep dan keterampilan

Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu keterampilan. Keterampilan itu memang dapat di didik, yaitu dengan banyak melatih kemampuan.

c. Pembentukan sikap

Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatanya.

Dari uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan belajar adalah suatu cara yang dilakukan oleh siswa untuk mendapatkan pengetahuan melalui kemampuan berfikir siswa dalam belajar agar mendapatkan hasil belajar yang maksimal, siswa juga harus memiliki keterampilan dan melatih kemampuannya.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapian hasil belajar yaitu yang berasal dari dalam diri orang

17

yang belajar dan ada pula dari luar dirinya.Tetapi faktor dari dalam dan faktor dari luar diri seseorang tidak dapat dipisahkan karena menjadi satu kesatuan.

Di bawah ini dikemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Dalyono ( 2007 : 55-60) yaitu

a. Faktor Internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri, faktor yang

berpengaruh adalah kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi, cara belajar.

b. Faktor Eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri, faktor yang berpengaruh adalah keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan sekitar.

Dari uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, bahwa faktor-faktor internal dan eksternal berperan penting dalam diri seseorang untuk dapat belajar dengan baik. Karena faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi seseorang dalam kegiatan belajarnya. Senada dengan pendapat Dalyono (2007:102-105) mengemukakan pendapatnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi belajar:

a. Faktor internal (faktor dari dalam diri) seperti kematangan, kecerdasan, latihan, motivasi dan sifat-sifat pribadi.

b. Faktor eksternal (faktor dari luar diri) seperti keadaan keluarga, guru dan cara mengajar, lingkungan dan kesempatan.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor belajar memiliki peran penting dalam proses belajar karena faktor internal dan faktor eksternal menjadi pendukung dan sangat berpengaruh bagi siswa dalam proses belajar.

4. Proses Belajar

Proses belajar juga dapat memberikan pengaruh terhadap cara belajar yang dilakukan oleh siswa, karena proses belajar adalah suatu proses atau tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa.

18

Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju dari pada keadaan sebelumnya.

Menurut Chaplin dalam Syah (2009: 109) proses adalah

suatu perubahan khususnya yang menyangkut perubahan tingkah laku. Dalam psikologi belajar, proses adalah cara-cara atau langkah-langkah khusus yang memiliki beberapa perubahan yang ditimbulkan hingga tercapai hasil-hasil tertentu.

Maka dapat diambil kesimpulan dari uraian di atas bahwa proses adalah suatu cara yang dilakukan secara bertahap dan memiliki perubahan tertentu yang dapat menimbulkan perubahan tingkah laku seseorang.

5. Tahapan-tahapan dalam Proses Belajar

Belajar adalah suatu aktivitas yang berproses, maka dalam belajar terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan. Menurut Arno F. Wittig dalam Syah

(2009: 111) adalah

a. acquisition ( tahap perolehan / penerimaan informasi), pada tahap ini siswa mulai menerima informasi sebagai stimulus dan melakukan respon terhadapnya, sehingga menimbulkan pemahaman dan perilaku baru. Proses acquistion dalam belajar merupakan tahapan paling mandasar.

b. storage ( tahap penyimpanan informasi), pada tahap ini siswa otomatis akan mengalami proses penyimpanan pemahaman perilaku baru yang diperoleh ketika menjalani proses acquisition.

c. retrival (tahap mendapatkan kembali informasi), pada tahap ini siswa akan mengaktifkan kembali fungsu-fungsi sistem memikirnya, misalnya ketika siswa menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tahapan-tahapan dalam proses belajar yaitu suatu tahapan yang dimulai dari peneriman informasi sampai mengaktifkan kembali fungsi pemikirannya, itu semua harus dilalui oleh seorang

19

siswa untuk mendapatkan suatu perubahan tingkah laku baru yang dapat membuat siswa menerima stimulus dan dapat melakukan respon dengan baik. Agar tahapan–tahapan tersebut dapat dengan baik dilalui oleh seorang siswa.

Dokumen terkait