• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pencampuran Syrup dan TCP dilakukan di mix tank dalam keadaan panas dengan temperatur di dalam mix tank berkisar 90 – 95 0C. Campuran sirup dan TCP filtrate yang dikirim ke mix tank dengan lama waktu berkisar 45 – 60 menit diaduk untuk dihomogenkan. Setelah TCP homogen, dilakukan pengendalian kualitas standar produksi untuk kadar kemanisan dan warna teh cair mengambil sample melalui kran melalui mix tank untuk diukur tingkat kemanisannya di laboratorium QC. Penentuan tingkat kemanisan dilakukan dengan menggunakan refractometer. Warna disuaikan dengan warna yang telah menjadi standar sosro,

dimana standar warna sosro ada 3 yaitu A, B, dan C. Standar warna A berwarna pucat, standar warna B gelap dan standar warna C lebih gelap dari B. Standar warna yang dipakai adalah standar warna B+ yaitu antara warna B dan C. Bila tingkat warna dan tingkat kemanisan teh sesuai dengan standar sosro, maka TCM siap ditransfer ke bottling line dengan lama waktu berkisar 90 menit maka dilanjutkan dengan penyaringan di bag filter yang tujuannya hanya untuk memastikan tidak masuknya benda asing ke TCM pada saat sirkulasi yang dapat mempengaruhi produk akhir.

5. Pembotolan

TCM yang dihasilkan dikemas dalam botol kaca yang mempunyai volume 220 ml. Karena investasi untuk botol cukup mahal, maka dapat dipakai prinsip pengembalian botol (returnable bottle), artinya konsumen hanya memnbeli isinya saja tidak dengan botolnya. Proses yang terjadi pada pembotolan adalah sebagai berikut:

a. Pensortiran Botol

Peti berisi botol kosong kotor dibawa dari gudang dengan memakai forklift. Botol dipisahkan dari peti memakai mesin autz packer. Mesin mengambil botol kosong dari peti dan meletakkanya di chain conveyor. Pada tahap awal operator akan mensortir botol. Botol –botol kotor berat, kena cat, pecah , berjamur / lumut akan disisihkan. Untuk botol kotor berat, berjamur, kena cat yang masih bisa digunakan akan dibersihkan secara manual.

b. Pencucian Botol

Botol yang lewat penyortiran dibawa chain conveyor ke mesin washer. Proses pencucian botol pada mesin washer terdiri dari beberapa tahap pencucian dengan tujuan agar botol bersih dan steril. Tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

- Preposition Spraying

Tahap ini merupakan tahap pembasahan awal dimana botol akan disemprot dengan air yang tujannnya adalah untuk menghilangkan kotoran yang mudah lepas.

- Preposition Soaking

Tahap ini botol mengalami pencelupan yang tujuannya untuk melunakkan kotoran yang tidak mudah lepas dapat terlepas dengan mudah.

- LYE I

Tahap ini disebut juga tahap penyabunan dimana larutan yang digunakan sebagai bahan sabun adalah NaOH. Botol mengalami pencelupan dan penyemprotan dengan air yang berkekuatan tinggi. - LYE II

Tahap ini botol akan mengalami pembilan tahap awal. Tujuan proses ini untuk membersihkan botol dari kotoran-kotoran yang masih melekat pada permukaan botol.

b. Hot Water I

Tahap ini dilakukan dengan pembilasan sisa NaOH dengan suhu tinggi. Suhu tinggi dimaksudkan untuk mematikan bakteri dan mikroba lainnya yang tahan terhadap panas. Pembilasan dilakukan dengan cara penyemprotan air panas pada bagian luar dan dalam botol.

c. Hot Water II

Tahap ini botol mengalami penyemprotan ulang pada bagian luar dari dalam botol dengan air panas sehingga botol benar-benar bersih dari larutan sabun dan mikroba.

d. Fresh Water

Tahap ini botol disemprot dengan air segar yang panas untuk mensterilisasi dan untuk memastikan kebersihan, botol sehingga botol yang keluar dari mesin pencuci benar-benar dalam keadaan bersih dari kotoran dan bakteri.

Proses pencucian botol dilakukan dengan membuat laju alir air berlawanan dengan masuknya botol. Hal ini bertujuan untuk menghemat energi dan efisiensi penggunaan air. Pencucian krat kosong dilakukan dengan menggunakan mesin crate washer. Air yang dipakai berasal dari hot water I, dimana prinsip pencuciannya hanya penyemprotan bagian luar dan dalam krat. Setelah bersih krat masuk ke crater yaitu mesin yang digunakan untuk pengemasan produk jadi.

c. Light Inspection I

Tahap ini dilakukan dengan pemeriksaan terhadap botol bersih secara visual setelah dicuci pada mesin bottle washer. Botol diperiksa dengan latar belakang layar putih yang diterangi cahaya lampu. Pemeriksaan ini dilakukan oleh operator yang bergantian. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan botol kusam, botol karat, botol asing dan botol somplak. Botol yang lolos dari penyortiran ini akan dibawa conveyor menuju mesin filler untuk diisi dengan TCM.

d. Pengisian Teh Cair Manis ke Botol

Teh manis yang berada di Mix Tank dan telah memenuhi standar akan dialirkan ke mesin filler. Namun sebelum sampai ke mesin filler, dilakukan penyaringan di bagian filter yang tujuannya sebagai penyaringan tambahan untuk memastikan tidak masuknya benda asing pada saat disirkulasi. Kemudian teh cair manis di Pasteurizer. Proses Pasteurizer ini bertujuan untuk menaikkan suhu teh cair manis walaupun ketika di Mix Tank, suhunya tetap dijaga konstan. Namun ketika dialirkan ke mesin filter diperkirakan terjadi kehilangan panas pada saat perjalanan. Pada saat pengisian, teh cair manis dan botol dalam keadaan bersuhu tinggi hal ini dimaksudkan untuk mematikan bakteri yang terdapat di udara bebas yang dapat masuk ke dalam botol. Metode inilah yang menyebabkan Teh Botol Sosro dapat awet dalam jangka waktu setahun meskipun tanpa penambahan zat pengawet.

e. Pemberian Tutup Botol (Crown Cork)

Pemasangan tutup botol dilakukan dengan menggunakan crowner. Mesin crowner sebelumnya akan mensterilkan crown cork dengan sistem UV. Teh botol dalam keadaan panas langsung ditutup dengan menggunakan mesin crowner.

f. Light Inspection II

Tahap ini proses yang terjadi sama seperti proses light inspection I, hanya berbeda pada kriteria pemeriksaannya saja. Light Inspection botol isi dimaksudkan untuk memeriksa Teh Botol Sosro atas volume yang kurang dari 220 ml, crown cork yang tidak terpasang dengan baik dan benar, botol retak dan adanya benda asing dalam botol. Selector akan memeriksa secara visual botol yang lewat didepannya.

g. Pencetakan Kode Produksi

Botol yang berisi TCM dibawa oleh chain conveyor ke ink jet untuk mencetak kode produksi dan tanggal kadaluarsa pada leher botol. Pemberian kode produksi bertujuan untuk memudahkan menelusuri asal- usul Teh Botol Sosro jika kemudian hari terdapat masalah.

Dengan adanya kode produksi maka operator yang bertanggung jawab pada pembuatan produk dan asal pabrik bottler dapat diketahui. Kode produksi tersebut terdiri dari 2 baris masing-masing terdiri dari 6 digit. 200808 Tanggal kadaluarsa 20 Agustus 2008

J1020C J : Kode PT. Sinar Sosro cab. Deli Serdang 10 20 : Jam dan menit produksi

h. Pencucian Peti Botol (Krat)

Peti botol yang telah kosong dibawa ke mesin crate washer dengan menggunakan conveyor. Proses pencucian krat dilakukan dengan penyemprotan air bertekanan yang disemprotkan pada krat yang berjalan melalui conveyor. Krat yang telah bersih selanjutnya dibawa oleh conveyor ke mesin crater.

i. Crater

Setelah pengkodean selesai, maka botol akan dimasukkan ke dalam krat dengan menggunakan mesin crater.

j. Penyimpanan dan Masa Inkubasi

Setelah kode produksi dicetak, The Botol Sosro (TBS) dimasukkan ke dalam peti botol (krat) oleh mesin crater. Peti berisi disusun di atas pallet sebanyak 60 buah krat, kemudian dibawa ke gudang bahan jadi memakai forklift. Di gudang, pallet berisi peti isi disusun per batch produksi dan diberi nomor batch produksi, nama kepala regu (supervisor) dan tanggal dimulai inkubasi selama 2-3 hari. Inkubasi bertujuan untuk memeriksa kembali apakah ada terjadi perubahan pada TBS antara lain meliputi : basi, bau, perubahan warna dan rasa. Jika tidak terjadi perubahan pada TBS maka akan dinyatakan Teh Botol Sosro siap untuk dipasarkan.

Manual Depalitizer

Decrater

Botol Kosong Crate Kosong

Botol kosong dari PB (Peti Botol)

Crate washer Botol washer

Light Inspection Botol Kosong

Botol asing, Sompel,karat, Botol kusam

Filler& Crowner

Light Inspection TBS

Printer

Crater

Manual Palletizer

Gudang PI (Peti Isi)

TBS kurang dari 220 ml

Gambar 2.2. Jalur Pembotolan (Bottling Line) 2.6. Mesin dan Peralatan

PT. Sinar Sosro dalam memproduksi Teh Botol Sosro menggunakan mesin dan peralatan produksi otomatis dan semi otomatis dapat dilihat pada lampiran 1.

BAB III

Dokumen terkait