• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN ANTARA DINAS

1. Proses Pembuatan Perjanjian Pemborongan

Sebelum mengadakan perjanjian, biasanya terlebih dahulu para pihak mengadakan negosiasi. Pada tahap negosiasi inilah materi dari perjanjian dibicarakan para pihak, khusus mengenai perjanjian pemborongan yang diadakan dengan cara tender atau pelelangan, maka pihak pemborong (rekanan) mengajukan tawaran kepada pihak yang memberikan pekerjaan Antara Dinas Pekerjaan Umum KIMPRASWIL Toba Samosir dengan CV. Bagas Belantara untuk mengadakan Peningkatan saluran Irigasi Bondar Sitoman Sosor Pandan Sepanjang 75m. Pada proses tender ini, pihak yang memborongkan pekerjaan telah memberikan syarat-syarat pekerjaan secara umum yang kemudian dijelaskan secara terperinci dalam perjanjian.

Prosedur pelelangan ini lebih lazim dikenal sebagai fase yang mendahului terjadinya perjanjian. Bila pemborongan yang dilakukan melalui pelelangan maka ada beberapa proses yang harus dilalui yaitu: a. Pemberitahuan/ pengumuman secara umum atau secara terbatas

tentang adanya pelelangan pekerjaan. Penjelasan mengenai pekerjaan sesuai dengan bestek dan persyaratan pekerjaan

b. Persyaratan prakualifikasi, kualifikasi dan klasifikasi terhadap pemborongan

c. Pemenuhan jaminan yang diwajibkan dalam pemborongan bangunan, jaminan tender, jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka, jaminan pemeliharaan, jaminan pembangunan, kontra garansi, dan pencairan jaminan.

d. Pelelangan termasuk pelelangan umum, pelelangan terbatas dan cara menentukan pelulusan.70

Negosiasi dalam perjanjian pemborongan merupakan kesepakatan awal akan tetapi belum merupakan perjanjian yang kontraktor. Oleh karena itu setelah tahap negosiasi selesai maka para pihak akan menuangkannya dalam suatu kontrak tertulis yang memuat rincian hak dan kewajiban, syarat-syarat pekerjaan dan jangka waktu pelaksanaan perjanjian serta hal lain yang oleh para pihak dianggap perlu.

Apabila tahap negosiasi tersebut selesai dilaksanakan maka, pada perjanjian Peningkatan Saluran Irigasi Bondar Sitoman Sosor Pandan Sepanjang 75m terdapat serangkaian kegiatan pendahuluan yang harus dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu DPU KIMPRASWIL sebagai pihak yang memborongkan pekerjaan dan CV. Bagas sebagai pihak pemborong pekerjaan.

Berhubungan pekerjaan yang akan diborongkan oleh DPU KIMPRASWIL selaku pihak yang memborongkan atau pemberi pekerjaan adalah proyek pemerintah maka dalam setiap pengadaaan barang dan jasa harus tunduk pada KEPPRES No 80 Tahun 2003. Sebelum menentukan pemborong mana yang dipilih untuk mengerjakan proyek tersebut maka

70

terlebih dahulu dilakukan prakualifikasi terhadap calon-calon pemborong yang ada. Pelaksanaan prakualifikasi perusahaan pemborong pada pekerjaan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan dasar perusahaan baik yang berbentuk badan hukum maupun yang tidak berbentuk badan hukum, yang mempunyai usaha yang pokok berupa pelaksanaan pekerjaan pemborongan, konsultasi, dan pengadaan barang dan jasa lainnya.71

Setelah perusahaan penyedia jasa borongan mendaftarkan/ mengajukan permohonan kepada instansi yang bersangkutan maka apabila

Terhadap perusahaan penyedia jasa borongan mengikuti prakualifikasi tersebut, maka perusahaan borongan tersebut terlebih dahulu memperoleh sertifikat yang diterbitkan oleh asosiasi perusahaan jasa borongan seperti ARDIN, GAPEKNAS dan sebagainya. Asosiasi tersebut telah diakreditasi oleh Lembaga Perusahaan Jasa Konstruksi (LPJK) sesuai yang ditentukan oleh KEPPRES No. 83 Tahun 2003. dalam hal ini CV. Bagas telah memperoleh sertifikat Badan Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi dengan No: 0971/ Gapensi/ 02/ 07/ 04.

Setelah perusahaan lulus prakualifikasi yang diadakan oleh masing-masing perusahaan, maka kepada perusahaan penyedia jasa borongan dimaksud akan diberikan sertifikat perusahaan penyedia jasa borongan yang selanjutnya dapat dipergunakan sebagai salah satu syarat mengikuti prakualifikasi atau tender pada suatu instansi pemerintah.

71

perusahaan penyedia jasa borongan dimaksud memenuhi kriteria rekanan yang dibutuhkan oleh instansi maka perusahaan dimaksud akan dimasukkan ke dalam DRM instansi yang bersangkutan. Selain DRM tersebut terdapat juga apa yang dimaksud dengan DRT yang merupakan daftar rekanan bidang pemborongan pekerjaan yang tercatat dalam DRM yang memiliki Sisa Kemampuan Nyata (SKN) dan perusahaan yang memenuhi kualifikasi.72

1) memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan usaha/ kegiatan sebagai penyedia barang/ jasa

Kualifikasi penyedia jasa pemborongan menurut Pasal 11 Keppres No. 80 Tahun 2003 disebutkan perusahaan pemborongan harus memenuhi persyarat, antara lain:

2) memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial untuk menyediakan barang/ jasa

3) tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan, dan/ atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalankan sanksi pidana 4) secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak

5) sebagai wajib pajak sudah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir, dibuktikan dengan melampirkan fotokopi bukti tanda terima penyampaian Surat Pajak tahunan (SPT), Pajak Penghasilan (PPh) tahun terakhir, dan fotokopi Surat Setoran Pajak (SSP)

72

6) dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir pernah memperoleh pekerjaan menyediakan barang/ jasa baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak, kecuali penyedia barang/ jasa yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun

7) memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan, dan fasilitas lain yang diperlukan dalam pengadaan barang/ jasa

8) tidak termasuk daftar hitam

9) memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan pos

10)khusus untuk penyedia barang/ jasa orang perseorangan persyaratannya sama dengan atas kecuali huruf f.

CV. Bagas yang beralamat di Patuan nagari no. 37, Jalan Laguboti, Kelurahan Pasar Laguboti, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba Samosir telah terdaftar dalam DRM yang merupakan suatu daftar memuat rekanan yang telah lulus dalam prakualifikasi, sebagai persyaratan peserta rekanan dalam pengadaan barang/ jasa ini berarti ketentuan di atas telah dipenuhi CV. Bagas.

CV. Bagas didirikan pada tanggal 08 Oktober 1999 dengan akte pendirian nomor 22 dihadapan Notaris Diana Nainggolan, S. H di Balige dan didaftarkan pada kepaniteraan Pengadilan Negeri di Tarutung CV. Bagas sebagai perseroan Komanditer yang tidak berbentuk badan hukum mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaan yang diborongkan adalah kewajibannya menyelesaikan kontrak yang ditunjuk oleh DPU KIMPRASWIL kepada CV. Bagas, kemudian tanggung jawab CV. Bagas

adalah membayar gaji kepada tenaga kerja yang dipekerjakannya untuk membayarkan gaji tersebut.

Adapun cara atau proses memborongkan proyek menurut Keppres No. 80 Tahun 2003 adalah:

a. Pelelangan umum b. Pelelangan terbatas c. Pemilihan langsung d. Pengadaaan langsung

1. Pelelangan umum

Pelelangan umum adalah pelelangan yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa dan atau papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas/ dunia usaha yang berminat dapat mengikutinya.

Perlu diketahui bahwa sebelum pelelangan dilaksanakan para peserta lelang yang berminat untuk mengikuti pelelangan diwajibkan untuk memberikan jaminan pelelangan (big bond), yang ditentukan bagi pekerjaan yang bernilai di atas Rp. 50.000.000 sebesar 1-3 %. Jaminan lelang ini tidak hanya diperuntukan bagi pelelangan umum tetapi juga berlaku bagi pelelangan terbatas.

Pemberian penjelasan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam pengumuman. Gunanya adalah untuk menjelaskan rencana kerja dan syarat pemborongan,

syarat-syarat peserta dan tata cara penilaian pelelangan, semua kejadian yang berlangsung, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta serta penjelasan yang diberikan dicatat dalam Berita Acara Penjelasan.

Kemudian tahap selanjutnya adalah pihak pemborong mengajukan surat penawaran kepada panitia pelelangan. Surat penawaran tersebut harus disertai pula dengan:

a. laporan neraca perusahaan terakhir, daftar susunan pemilikan modal, susunan pengurus dan akte pendiriannya beserta perubahan-perubahannya

b. izin usaha dalam bidang pekerjaan yang dilaksanakan c. cukup pengalaman dalam usahanya

d. peralatan yang diperlukan

e. surat keterangan Nomor Wajib Pajak (NPWP) f. referensi Bank

Apabila harga penawaran dianggap wajar dan dalam batas ketentuan mengenai harga satuan (harga standar) yang telah ditetapkan, serta telah sesuai dengan ketentuan yang ada, maka panitia menetapkan 3 (tiga) peserta yang telah dimasukkan penawaran yang paling menguntungkan, dalam arti:

a) penawaran secara teknis dapat dipertanggung jawabkan

b) perhitungan harga yang ditawarkan dapat dipertanggungjawabkan

c) penawaran tersebut adalah yang terendah diantara penawaran-penawaran yang memenuhi syarat-syarat sebagaimana dimaksudkan.

2. Pelelangan terbatas

Pelelangan terbatas adalah pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang dilakukan antara pemborong/ rekanan yang dipilih dari pemborong/ rekanan yang tercatat dalam DRM sesuai dengan bidang usaha atau ruang lingkupnya atau klasifikasi kemampuannya, oleh karena itu setiap peserta pelelangan terbatas ini tidak diharuskan lagi untuk menyertakan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), akte pendirian, susunan pemilikan modal, susunan pengurus, serta referensi pengalaman pekerjaan di dalam dokumen pelelangan. Pengundangan peserta pelelangan terbatas didasarkan pada DRM, DRT dan SKN.

3. Pemilihan langsung

Pemilihan langsung adalah pelaksanaan pengadaan barang/ jasa tanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas, yang dilakukan dengan membandingkan sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawar dan teknis yang dapat dipertanggungjawabkan dari rekanan yang tercatat dalam DRM sesuai bidang usaha, ruang lingkupnya atau kualifikasi kemampuannya.

Pelaksanaan pengadan barang/ jasa dengan nilai di atas Rp. 15.000.000 sampai dengan Rp. 50.000.000 dilakukan dengan cara pemilihan langsung dengan SPK atau Surat Perjanjian/ Kontrak. 4. Pengadaan langsung

Pengadaan langsung adalah pelaksanaan pengadaan barang/ jasa yang dilakukan dari rekanan golongan ekonomi lemah, tanpa melalui pelelangan umum, pelelangan terbatas atau pemilihan langsung. Pengadaan langsung dibukukan untuk pelaksanaan pengadaaan barang/ jasa sebagai berikut:

a) sampai dengan Rp. 5.000.000 pelabuhan tanpa SPK

b) di atas Rp. 5.000.000 sampai dengan Rp. 15.000.000 dilakukan dengan SPK dari satu penawaran dari rekanan golongan ekonomi lemah yang tercantum dalam Daftar rekanan golongan Ekonomi Lemah .

Dalam tahap pembuatan perjanjian pemborongan pekerjaan ada ditentukan jaminan agar proyek yang dilaksanakan dapat berjalan lancar. CV. Bagas sebagai penyedia barang/ jasa/ pemborong wajib menyerahkan jaminan pelaksanaan kepada pengguna jasa/ yang memborongkan sebelum dilakukan penandatangan kontrak yaitu sebesar Rp. 2.495.500. setelah penyedia jasa/ pemborong menyerahkan jaminan uang muka yang bernilai sekurang-kurangnya sama dengan jumlah uang muka. Masa berlakunya uang muka sekurang-kurangnya sejak tanggal penyerahan pertama

pekerjaan oleh DPU KIMPRASWIL kepada CV. Bagas. Dan pengguna jasa/ yang memborongkan DPU KIMPRASWIL menyediakan seluruh biaya pelaksanaan pekerjaan Rp. 49.910.000 yang dibebankan pada APBD Kabupaten Toba Samosir Anggaran 2006.

Mengenai pelaksanaan pembayaran biaya pihak yang memborongkan kepada pihak pemborong menurut Surat Perjanjian Pasal 6 akan dilaksanakan melalui kantor kas Daerah Toba Samosir sebagai:

1) Pembayaran uang muka kepada PIHAK KEDUA dapat diberikan sebesar 30% dari nilai borongan yang dilaksanakan setelah Rekanan menyerahkan uang jaminan uang muka yang diterbitkan oleh Bank Umum atau Lembaga Keuangan yang ditetapkan Menteri Keuangan dengan nilai surat jaminan Bank tersebut sama dengan uang muika yang dibayarkan. 2) Pembayaran termyn kepada PIHAK KEDUA dilakukan

sesuai dengan prestasi pekerjaan yang disetujui PIHAK PERTAMA

3) Pembayaran terakhir sebesar 5% dari harga borongan dibayarkan kepada PIHAK KEDUA setelah selesainya masa pemeliharaan yang dinyatakan dengan berita acara serah terima terakhir pekerjaan yang disetujui PIHAK PERTAMA.

Dokumen terkait