• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENCIPTAAN

J. Proses Pencetakan

Sebelum proses pencetakan karya gambar yang telah di oleh harus di save ke dalam format jpeg agar memudahkan dalam proses pencetakan. Data yang sudah disimpan (save)kemudian ditransfer melalui USB Flash Disk dan dicetak dengan ukuran besar. Proses pencetakan gambar dalam skala ukuran besar ini biasa disebut dengan proses pembesaran.

Karya fotografi dengan judul “Seni Fotografi Body Painting dengan Teknik Pencahayaan Ultraviolet”, untuk tugas akhir dicetak sejumlah enam buah karya masing-masing dua buah karya untuk satu tema. Karya fotografi ini dicetak dengan menggunakan jenis kertas Luster Gliter dengan ukuran kertas A1 (90 cm x 60 cm). Pengambilan ukuran kertas ukuran A1 untuk tugas akhir ini, karena dalam komunikasi visual yang ditempatkan dalam ruang publik dengan ukuran tersebut sangat pas digunakan.

Gambar 3.25 Pengaturan curves (Sumber: dokumentasi pribadi)

Gambar 3.26 Proses pencetakan karya menggunakan mesin cetak Canon IPF8100 (sumber: dokumentasi pribadi)

70

Aziz Syaifudin, 2014

SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu K. Prose Pengemasan

Gambar foto yang telah melalui proses pencetakan kemudian dikemas kedalam figura (frame).Frame yang digunakan dari bahan kayu borneo warna silfer dengan bentuk frame yang polos tidak ada ukirannya agar terlihat sederhana namun tetap berkesan mewah. Foto yang telah diberi frame ini selanjutnya siap untuk dihadirkan kepada publik (dipajang/dipamerkan).

Gambar 3.27 Hasil proses pencetakan yang sudah di laminasi glosy dingin (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Gambar 3.28 Proses pengemasan karya terhadap frame (sumber: dokumentasi pribadi)

71

Aziz Syaifudin, 2014

SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.29 Proses finishing (Sumber: dokumentasi

108

Aziz Syaifudin, 2014

SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Perkembangan fotografi kian pesat di zaman sekarang yang sedang berlangsung semakin mudah, semakin murah dan pengolahan teknologinya pun semakin canggih.Berbeda dengan awal perkembangannya, kini seni fotografi menyajikan teknik yang beragam dengan genre fotografi yang kian marak bermunculan serta media ekspresi dan presentasi yang semakin beragam dalam rangka menyampaikan berbagai persoalan kritis yang terjadi.

Seni fotografi berasal dari perkembangan media seni rupa yang menjadi alasan penulis untuk mengembangkannya menjadi sebuah karya Tugas Akhir. Seni fotografi dengan adanya media teknologi bisa digabungkan dengan cara editing foto. Dengan adanya kemudahan dan penggunaannya sangat praktis pada saat ini kamera digital mempunyai peran penting dalam kehidupan saat ini, seperti fashion show, iklan billboard, jurnalis, foto grup, foto model dan yang lainnya. Sebagaiprinsip sebuah karya seni untuk saat ini berupa karya seni fotografi itu sendiri bisa menyampaikan pesan dengan karya sesuai bidangnya kepada publik.

Rumusan masalah dan tujuan penciptaan dalam karya seni fotografi yang mengkombinasikan dengan seni body painting menggunakan cahaya ultraviolet, analisis pengembangan sebuah ide, proses pengolahan ide menjadi sebuah karya dan pembahasan hasil eksperimentasi yang telah dilakukan menjadikan sebuah karya seni fotografi.Makan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Ide penciptaan karya seni fotografi ini muncul ketika penulis menemukan sebuah teknik pencahayan ultraviolet yang sering digunakan masyarakat luas sebagai penerangan ikan hias untuk akuarium, bahkan di dunia per-bank-an penggunaan lampu ini digunakan untuk pengecekan keaslian uang. Maka dari itu penulis mengaplikasikan teknik tersebut dengan teknik body painting yang menggunakan cat fluorescent, cat ini kedap akan cahaya ultraviolet. Kemudian di hubungkan dengan kebudayaan yang sejenis dengan body

109

Aziz Syaifudin, 2014

SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

painting yaitu motif tato yang ada di Indonesia yaitu dari Provinsi Kalimanta, Sumatra, dan Papua.

2. Penciptaan karya seni fotografi,penulis berkarya melalui proses tahapan pra produksi, tahap produksi dan tahap pasca produksi. Tahap pra produksi dilakukan dengan tahapan persiapan konsep yang bermula dari ide berkarya, kontempalasi stimulasi berkarya, pengolahan ide, hingga persiapan alat. Tahap produksi dilakukan berupa tahap body painting pada model dan tahapan pemotretan terhadap objek foto dengan teknik-teknik fotografi, tahapan editing dengan pengolahan gambar pada komputer menggunakan software photoshop CS5, dan tahapan pencetakan foto. Sedangkan tahapan pasca produksi adalah tahapan finishing atau pengemasan karya fotografi sebelum dipresentasikan dan dipublikasikan kepada apresiator.

3. Secara umum karya fotografi yang dihasilkan penulis memiliki sebuah makna tersendiri yang mewakili wilayah Kalimantan, Sumatra, dan Papua. Unsur seni tradisional dalam kebudayaan ketiga wilayah tersebut yang dikemas kedalam bentuk moderen, namun tidak meninggalkan sifat sisi budaya tradisional Indonesia. Motif tato ketiga wilayah tersebut memiliki benang merah yang sama yaitu motif tato mengarah kepada kehidupan alam.

Pengaplikasikan teknik pencahayaan ultraviolet dengan mengembangkan motif tato tradisional wilayah Kalimantan, Sumatra, dan Papua menjadi motif body painting sebagai ide “Seni Fotografi body painting dengan teknik pencahayaan ultraviolet”.Pengembangan cahaya ultaraviolet sebagai pengganti lampu studio ditambah dengan warna fluorescent terhadap objek foto berupa teknik body painting akan menimbulkan sebuah perpaduan warna yang unik penggunaan cat fluorescentyang sifatnya sama seperti cat acrylic meninggalkan jejak warna yang kurang merata karena mudah kering saat digunakan. Pengembangan yang terlihat dalam karya ini berupa penggunaan warna yang beragam dari warna motif tato aslinya, penggunaan cat untuk body painting bukan cat khusus untuk kulit namun masih mengandung kadar air jadi aman untuk

110

Aziz Syaifudin, 2014

SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan dan penggunaan media beserta teknik yang masih belum populer di kalangan fotografer Indonesia.

B. Saran

Setelah melihat kesimpulan diatas maka penulis mengemukakan saran-saran untuk rekomendai tindak lanjut sebagai berikut:

1. Karya seni fotografi ini semoga menjadikan sebuah stimulus bagi pencipta karya-karya seni rupa lainnya khususnya karya seni fotografi dengan mengembangkan sebuah ide-ide baru dan penggunaan teknik yang baru. 2. Penggunaan teknik pencahayaan ultraviolet harus menggunakan teknik

penangkapan (capture) yang stabil karena dalam pemotretan dengan kondisi ruangan yang minim cahaya (gelap) bisa menjadikan karya fotografi kurang maksimal atau hasil jadi foto bisa kabur (blur). Diharuskan menggunakan media pendukung lainnya seperti tripod dan Cabel releas untuk mengurangi resiko kabur pada karya (blur.)

3. Media body painting, terutama media cat harus menggunakan alternati lainnya agar hasil sapuan kuas terlihat lebih rapih karena cat flourescent dengan merek fluroyang sifatnya sama seperti cat acrylic yang mudah kering, diharapkan menggunakan cat yang lebih khusus untuk body painting.

4. Hubungan antara fotografer dan model sangat berpengaruh terhadap hasil sebuah karya fotografi, diharapkan terjalin sebuah komunikasi yang baik agak karya menjadi lebih bagus lagi.

5. Bagi dunia fotografi diharapkan menjadikan sebuah media pembelajaran untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan siswa tentang jenis karya seni rupa khususnya fotografi. Bidang seni fotografi dapat dijadikan sebuah alternafis kegiatan dalam berkarya seni rupa terutama untuk siswa yang memiliki keterbatasan kemampuan dalam penguasaan keterampilan berkarya seni konvensional seperti melukis dan menggambar karena perkembangan teknologi memberikan sebuah dukungan untuk berkarya dan mengasah sebuah ide-ide kreatif.

Aziz Syaifudin, 2014

SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abdi, Y. (2012). Photography From My Eyes. Jakarta: PT. Elex Media Komutindo Kelompok Gramedia.

Ambasari, R. (2012). Food Photography For Everyone. Jakarta: Elex Media Komputindo

Anas, I. (2012). Panduan Fotografi Digital. Depok: Kanaya Press.

Bayu, S, S. (2009). Motivasi Membuat Tato Ditubuh. [Online]. Tersedia dalam eprints.unika.ac.id/2549/1/03.40.0248_Serafinus_Bayu_S.pdf [Diakses 25 Oktober 2014].

Burnie, D. (2001). Jendela Iptek “Cahaya”. Jakarta: Balai Pustaka Darmaprawira, S. (2002). Warna. Bandung: Penerbit ITB

Dradjat, R, B. (2007). Ritual Fotografi. Jakarta: Elex Media Komputindo. Dradjat, R, B. (2014). Filosofi Penghayatan Cahaya. Jakarta : PT. Gramedia. Driyanti, R. (2011). Makna Simbolik Tato Bagi Manusia Dayak Dalam Kajian

Hermeneutika Paul Ricoeur. [Online] Tersedia dalam http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-20216803.pdf [Diakses 25 Oktober 2014].

Excell, L. (2013). Komposisi Dari Foto Biasa Jadi Luar Biasa. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Gabriel, J.F (2001). Fisika Lingkungan. Jakarta: Hipokrates

Giwanda, G. (2003). Panduan Praktis Belajar Fotografi. Jakarta: Puspa Swara Insan, F, A, S, dkk. (2012). Perkembangan Fotografi Di Era Modern”. [Online].

Tersedia dalam http://Stisitelkom.acedemia.edu/Departements /ArtDesign/Documents?page=10.[Diakses 17 Juli 2014]

Irwan, B. (2013). Dasar-Dasar Desain Untuk Arsitektur. Interior-Arsitektur. Seni Rupa. Desain Produk. Industri dan Desain Komunikasi Visual. Jakarta: Griya Kreasi (Penebar Swadaya Grup).

Krane, K.S. (1992). Fisika Modern. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press) Lesmana, N. (2011). Memotrer dengan DSLR. Jakarta Selatan: Media Kita.

Aziz Syaifudin, 2014

SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Marsafitri, D, N. (2013). Perbandingan Hasil Tata Rias Fantasi Body Painting Menggunakan Teknik Manual dan Teknik Airbsrush. [Online]. Tersedia dalam ejournal.unesa.ac.id/mobile/?sess=98acb10c9d162bf9a24758cc54 de6c98 [Diakses 25 Oktober 2014]

Maryati. (2014). Tradisi Tato Suku Moi Papua Barat Mulai Luntur. [Online]. Tersedia dalam m.antaranews.com/berita/352871/tradisi-tato-suku-moi-papua-barat-mulai-luntur. [Diakses 12 Juli 2014].

Nugroho, R, A. (2006) Kamus Fotografi. Yogyakarta: Andi Ofset.

Paulus, E & Lestari, L, I. (2012). Still Life. Jakarta: PT. Elex Media Koputindo Puspita, M. (2009). Body Painting. [Online]. Tersedia dalam

eprints.uny.ac.id/7722/3/bab%202%20-09519131020.pdf . [Diakses 18 Maret 2014]

Rasjoyo. (1995). Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: Penerbit Erlangga

Sanyoto, S.E. (2010). NIRMANA Elemen-Elemen Seni Desain. (Edisi ke-2). Yogyakarta: Jalasutra.

Sipahelut, A & Petrusumadi. (1991). Dasar-Dasar Desain. Jakarta: CV.Grafik Indah

Soelarko. (1983). Penuntun Fotografi. Bandung: PT. Karya Nusantara Soeyati, S & Salam, A. (2007). Cahaya dan Optik. Bekasi: Ganeca Exact.

Sudibyo, L, dkk. (2013). Ilmu Sosial Budaya Dasar. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Sugiarto, A. (2014). Color Vision. Jakarta: PT Kompass Media Nusantara. Tjin, E dan Mulyadi, E. (2014). Kamus Fotografi. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo Kompas-Gramedia.

Trihanondo, D & Yusanto, F. (2013). Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinema tografi. Bandung:IM Telkom.

Triyati, E. (1985). Spektrofotometer Ultra-violet dan Sinar Tampak Serta Aplikasi Dalam Oseanologi.[Online]. Tersedia dalam www.oseanografi.lipi.go.id[Diakses 25 Oktober 2014]

Universitas Pendidikan Indonesia (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Aziz Syaifudin, 2014

SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Widodo, T. (2008). Pertemuan seni Lukis dan Seni Fotografi. [Online] Tersedia di: www.e-bookspdf.org [Diakses 05 Mei 2014].

Wijayanto, G. (2012). Fotografi Digital Itu Gampang. Jakarta: PT. Buku Seru. Wong, L. Santosa, A. & Suprabo, F, P. (2014). Perancang Set Mebel Rumah

Tinggal dengan Konsep Filosofi Tato Dayak. [Online]. Tersedia dalam studentjournal.petra.ac.id/index.php/desain-interior/article/viewFile/2012 /1894 [Diakses 25 Oktober 2014].

Dokumen terkait