• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODE PENELITIAN

H. Proses Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam prnelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar lempar lembing gaya hop siswa kelas VIIIC di SMP Negeri 1 Tulung tahun pelajaran 2010/2011. Adapun setiap tindakan upaya untuk pencapaian tujuan tersebut diranacang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdari empat tahap, yaitu: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi, analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Penelitian ini direncanakan dalam dua siklus.

1. Rancangan siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun sekenario pembelajaran yang terdiri dari:

1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetaui kompetensi dasar yang akan disampaikan siswa dalam pembelajaran penjasorkes

2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan(action)yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran lempar lembing gaya hop

3) Menyusun instrument yang digunakan dalam siklus PTK, penilaian lempar lembing gaya hop.

4) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran. 5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran

33

b. Tahap pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan proses pembelajaran dilapangan dengan langkah-langkah kegiatan antara lain: 1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar lempar lembing gaya hop

2) Melakukan pemanasan

3) Membentuk kelompok dalam proses pembelajaran 4) Melakukan latihan teknik dasar lempar lembing gaya hop

a) Cara melakukan awalan melalui penerapan alat bantu yang telah disiapkan oleh guru dan peneliti.

b) Cara melakukan tolakan lempar lembing melalui penerapan alat bantu yang telah disiapkan oleh guru dan peneliti.

c) Sikap yang benar saat melempar lembing

d) Sikap gerakan lanjut melalui penerapan alat bantu. 5) Menarik kesimpulan

6) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung 7) Melakukan pendinginan

c. Pengamatan tindakan

Pengamatan dilakukan terhadap: (1) Hasil keterampilan lempar lembing gaya hop (2) Kemampuan melakukan rangkaian gerakan keterampilan lempar lembing gaya hop (3) Aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

d. Tahap Evaluasi (Refleksi)

Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus tindakan berikutnya

commit to user

34

Prosentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian pada tabel berikut:

Tabel 3 Prosentase Target Capaian

Aspek yang diukur

Prosentase target capaian

Cara mengukur Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Hasil lempar lembing gaya hop 36.1% 60 % 70% 100%

Diamati pada saat pengambilan hasil tes lempar lembing gaya hop

2. Rancangan siklus II

Pada silkus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan jasmani. Demikian juga termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi, dan interprestasi, serta analisis, dan refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.

commit to user

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus)

Kondisi awal penelitian diukur dari observasi dan tes kemampuan lempar lembing gaya hop. Observasi dan tes kemampuan digunakan untuk mengetahui dan mengukur seberapa besar kemampuan siswa dalam melakukan lempar lembing gaya hop, mengenai kemampuan melempar sebelum diberi tindakan berupa penerapan alat bantu dalam proses belajar mengajar yang berlangsung.

Berikut merupakan hasil observasi para siklus, sebelum diberi tindakan berupa penerapan alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar (pra siklus), dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4. Deskripsi Kondisi Awal (Para Siklus)

Aspek yang diukur Kondisi Awal Cara Mengukur Jumlah Siswa yang lulus Presentase Kelulusan Hasil kemampuan lempar lembing gaya hop 13 36,1% Diamati saat guru memberikan materi lempar lembing gaya hop pada awal pembelajaran

Berdasarkan hasil tes pra siklus, diketahui bahwa hanya ada beberapa siswa yang sudah mampu melakukan lempar lembing gaya hop dengan baik atau memperoleh nilai 75 ke atas. Dari hasil keterampilan lempar lembing gaya hop hanya ada 13 siswa (36,1 %),hal ini menujukkan bahwa kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar lempar lembing gya hop masih rendah. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran lempar lembing gaya hop, maka akan dilakukan tindakan berupa penerapan alat bantu berupa bola berekor,kertas koran dan bilah yang dilakukan dalam proses belajar mengajar yang berlangsung.

commit to user

36

Dari hasil observasi awal, ada dua siklus yang diterapkan untuk menyelesaikan dan menjawab permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Pada setiap siklus yang diterapkan masing-masing menggunakan penerapan alat bantu pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung. Untuk mengetahui adanya perubahan dari proses yang diakibatkan oleh tindakan tersebut, maka evaluasi dilakukan dengan cara melakukan observasi dalam lempar lembing pada tiap akhir siklus.

Kegiatan selanjutnya setelah observasi awal yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan serta refleksi tehadap tindakan. Serangkaian penelitian yang dilakukan terdiri dari dua siklus. Penelitian diakhiri sampai ada perubahan pada indikator partisipasi siswa ke arah yang lebih baik. Pembahasan masing-masing siklus dapat dilihat seperti di bawah ini.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri atas kegiatan, antara lain: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, (4) refleksi. Pada setiap akhir siklus, guru dengan peneliti melakukan refleksi bersama untuk melakukan pembahasan mengenai siklus yang telah dilakukan, untuk selanjutnya mencari solusi pemecahan masalah yang terjadi pada siklus sebelumnya, dan menentukan tindakan kedepan yang harus dilakukan untuk keberhasilan siklus berikutnya, jika indikator ketercapaian belum terpenuhi.

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan I

Perencanaan tindakan perlu dipertimbangkan secara matang agar penelitian dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapakan. Sebelum menjalankan rencana tindakan yang telah disusun, peneliti bersama dengan guru mencari waktu yang paling tepat untuk melakukan siklus I. Pemilihan waktu penelitian berdasarkan jadwal pelajaran penjasorkes di kelas VIIIC, yaitu hari Rabu. Masing-masing pertemuan berlangsung selama dua jam pelajaran, yaitu 2 x 40 menit.

37

Berdasarkan hasil diskusi disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus pertama ini dilakukan pada hari Rabo, 27 oktober 2010,. Pelajaran penjasorkes di kelas VIIIC pada hari Rabu dilakukan pada jam pelajaran ke-4 dan ke-5, yaitu dimulai pada pukul 09.30 WIB dan berakhir pada pukul 11.00 WIB. Setelah menetapkan jadwal pelaksanaan tindakan, selanjutnya peneliti dan guru menetapkan tempat penelitian. Mempertimbangkan keterbatasan ruang, tempat, dan sarana serta prasarana yang dimiliki, akhirnya diperoleh kesepakatan bahwa penelitian akan dilakukan di lapangan Sepak bola SMP negeri 1 Tulung,karena membutuhkan tempat yang luas.

Penelitian ini pada intinya menggunakan media alat bantu berupa bola berekor,kertas Koran dan bilah. Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu bola berekor,Kertas Koran dan bilah. Dengan mempertimbangkan kemudahan dan kesederhanaan penggunaan alat bantu yang telah disediakan, peneliti dan guru memutuskan untuk menggunakan alat bantu tersebut dalam meningkatkan kemampuan lempar lembing siswa

Alat bantu yang akan digunakan kepada siswa perlu dipertimbangkan tingkat keefektifannya dalam upaya meningkatkan kemampuan lempar lembing gaya hop, sesuai dengan tujuan awal dari penelitian ini. Alat bantu yang digunakan, yaitu bola berekor,kertas koran dan bilah.

Tahap perencanaan siklus I meliputi kegiatan berikut ini: 1) Peneliti bersama guru mata pelajaran penjasorkes merancang

skenario pembelajaran lempar lembing gaya hop dengan menggunakan alat bantu berupa bola berekor,kertas koran dan bilah. Langkah yang ditempuh di antaranya:

a) Guru menyiapkan siswa dengan empat bersab, berdoa dan persensi siswa, dilanjutkan dengan melakukan kegiatan

commit to user

38

apersepsi dengan menggali pengetahuan siswa tentang lempar lembing gaya hop.

b) Guru memberikan penjelasan tentang proses pembelajaran lempar lembing gaya hop.

c) Guru memberikan pemanasan, lari satu kali mengelilingi lapangan sepak bola, setelah itu dilanjurkan streatching berupa penguluran otot. Dilanjutkan dengan sebuah permainan kecil yaitu permainan bola keranjang.

d) Siswa dikumpulkan diberi penjelasan tentang materi yang akan diajarkan. Yaitu pembelajaran lempar lembing dengan menggunakan alat bantu berupa bola berekor,kertas Koran dan bilah.

e) Guru membagi Siswa dan alat menjadi Dua kelompak, dengan susunan laki-laki dan perempuan di bagi,pertama bilah ,yang nantinya dilalui siswa dengan cara berlari yang bertujuan untukmelatih awalan dalam lempar lembing, kedua adalah di bariskan berhadap hadapan kemudian saling melemparkan kertas Koran keteman depannya,ketiga jarak antara teman di jauhkan dan dengan menggunakan bola berekor di lemparkan sejauh-jauhnya

f) Guru memberikan contoh melakukan gerakan pada pembelajaran yang menggunakan alat bantu lempar lembing gaya hop yang benar.

g) Guru menggunakan bola berekor,kertas koran dan bilah dalam pembelajaran lempar lembing gaya hop, dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa.

h) Setelah cukup dalam pembelajaran tersebut dan sudah dilakukan berulang kali, langsung pembelajaran menggunakan lembing yang sebenarnya dengan gaya hop yang telah diajarkan dengan baik dan benar.

39

i) Setelah siswa menyelesaikan tugas yang diberikan, guru memeriksa sekilas hasil kerja siswa;

j) Guru melakukan evaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan;

k) Guru dan peneliti mengadakan evaluasi dan analisis hasil lempar lembing gaya hop yang telah dilakukan siswa sebagai bahan pertimbangan tingkat keberhasilan siklus I.

2) Peneliti menyusun rencana pembelajaran (RPP) untuk materi lempar lembing gaya hop menggunakan alat bantu berdasarkan silabus yang berlaku di sekolah tersebut. Rencana pembelajaran ini selanjutnya akan menjadi panduan bagi guru untuk mengajar di depan kelas sebagai wujud tindakan I.

3) Peneliti dan guru mempersiapkan media pembelajaran berupa bola berekor,kertas koran dan bilah.

4) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian yang berupa tes. Instrumen tes digunakan untuk menilai hasil pekerjaan siswa dalam melakukan lempar lembing gaya hop.

b. Pelaksanaan Tindakan I

Pelaksanaan siklus I berlangsung selama dua kali pertemuan (2 x 40 menit), yaitu pada hari Rabu tanggal 27 oktober dan 3 November di lapangan sepak bola SMP Negeri 1 tulung. Siklus I dimulai pada hari Rabu tanggal 27 Oktober 2010 saat jam pelajaran ke-4 dan ke-5 Siklus I dilanjutkan pada pertemuan kedua, yaitu hari rabu, 3 November 2010, pada jam pelajaran ke-4 dan ke-5.

Tindakan I dimulai dengan melakukan pembelajaran berdasarkan skenario dan rencana pembelajaran (RPP) yang telah disepakati sebelumnya antara peneliti dengan guru mata pelajaran penjasoekes ketika dalam tahap perencanaan. Jadi, kegiatan yang

commit to user

40

dilakukan oleh peneliti dan guru , yaitu mengamati jalannya proses pembelajaran, mencatat semua kejadian yang ada di dalam kelas, dan melakukan refleksi setelah pembelajaran usai.

Pada pelaksanaan siklus I ini, materi yang disampaikan oleh guru adalah pembelajaran lempar lembing gaya hop yang menggunakan alat bantu berupa bola berekor,kertas Koran dan bilah. Pada pertemuan pertama siswa diberi tugas untuk melakukan awalan berupa lari yang melewati bilah, Siswa sudah melakukan semua ditambah dengan bilah untuk susunan alat bantunya siswa melakukannya masih sama tapi ditambah dengan jingkat melewati bilah, setelah itu selesai kemudian lempar tangkap kertas Koran bekas dan di lanjutkan lempar menggunakan bola berekor dalam lempar lembing gaya hop. Urutan kegiatan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut:

1) Guru membuka kelas dengan salam;

2) Berdoa dilanjutkan dengan presensi siswa dan penjelasan materi yang akan diajarkan.

3) Guru memberikan pemanasan dan permainan yang menunjang pada materi yang akan diajarkan.

4) Guru menyiapkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran; 5) Guru menjelaskan cara menggunakan alat bantu yang nantinya akan

dilakukan siswa.

6) Menyusun alat bantu terlebih dahulu yaitu dengan bilah terlebih dahulu dibagi dengan Dua kelompok, dengan masing-masing laki-laki dan perempuan sendiri.

7) Siswa melakukan awalan lari dengan cara melewati bilah,dengan tanpa menggunakan alat terlebih dahulu yang dilakukan berulang-ulang

8) Setelah itu kemudian siswa di berikan alat bantu berupa kertas Koran bekas dan kemudian melakukan lempar melempar Koran tersebut.

41

9) Kemudian siswa di beri lagi alat bantu berupa bola berekor,dan jarak antar teman di jauhkan agar lemparan bisa maksimal,hal ini kemudian di tambah dengan gaya yang telah di ajarkan

10) Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya tentang kejelasan materi;

11) Setelah semua melakukan gerakan yang diatas, dilanjutkan pada penggunaan lembing yang sebenarya,dengan menerapkan gaya hop yang telah di ajarkan dengan benar.Di sini masih di bagi antara laki-laki dan perempuan setelah siswa melakukan berulang kali

12) Guru mendampingi siswa dan bertindak sebagai fasilitator. Guru mengawasi kinerja siswa dalam mengerjakan tugas guna memantau perkembangan siswa;

13) Guru dan peneliti merefleksikan dan menyimpulkan isi pembelajaran;

14) Guru menutup kelas dan memberitahukan kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

Pada pelaksanaan siklus I untuk pertemuan kedua, guru bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan pembelajaran di kelas, dari pembukaan hingga penutup. Peneliti juga ikut membantu dalam proses pembelajaran serta mengamati hasilnya pembelajaran.

Pertemuan kedua pada siklus pertama dilakukan tindakan sebagai berikut:

1) Guru membuka pelajaran dengan salam, lalu mengecek kehadiran siswa;

2) Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran pada pertemuan sebelumnya;

3) Guru melakukan pendalaman materi untuk menambah pemahaman siswa, yaitu tentang cara melakukan gerakan lempar lembing yang benar.

commit to user

42

4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang kejelasan materi;

5) Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang kesulitan yang mereka hadapi dalam proses pembelajaran lempar lembing dengan menggunakan alat bantu yang telah dilakukan;

6) Guru memberikan penilaian dan komentar terhadap pekerjaan siswa, serta memberikan penguatan terhadap hasil lemparan yang telah dilakukan pada awal siklus. Penguatan dilakukan dengan cara memuji hasil pekerjaan siswa yang telah melakukan lemparan dengan baik dan meminta siswa yang lain untuk meningkatkan hasil karyanya pada pertemuan yang akan datang;

7) Guru menutup kelas dan memberitahukan kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

c. Observasi

Ketika guru melakukan pembelajaran lempar lembing gaya hop, peneliti membantu jalannya pembelajaran tersebut di lapangan Sepak bola SMP Negeri 1 Tulung. Pertemuan pertama (Rabu, 27 Oktober 2010) berlangsung selama 2 x 40 menit pada jam pelajaran pertama dan kedua. Guru menggunakan alat bantu berupa ban bekas, kardus, dan bilah. Pertemuan kedua (Rabu, 3 November 2010) berlangsung pembelajaran selama 2 x 40 menit pada jam pelajaran ke4 dan ke5. Pertemuan kedua menjadi sarana guru untuk melakukan pendalaman materi, membahas tugas siswa, dan melakukan refleksi dari pertemuan pertama. Guru memberikan komentar dan penguatan terhadap hasil lompatan yang telah dilakukan oleh siswa pada pertemuan sebelumnya.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar-mengajar kemampuan lempar lembing gaya hop menggunakan alat bantu berupa Bola berekor,kertas Koran dan bilah diperoleh data tentang

43

keaktifan dan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, yaitu sebagai berikut:

1) Siswa yang antusias dan tertarik dengan pembelajaran lempar lembing gaya hop dengan alat bantu berupa bola berekor, kertas koran dan bilah mengalami peningkatan dari pada pembelajaran yang seperti biasanya, tetapi masih ada yang kurang memperhatikan penjelasan guru. Salah satu faktor penyebabnya adalah adanya gangguan dari luar kelas, yaitu beberapa siswa yang sengaja ingin melihat kegiatan pembelajaran kelas VIIIC. Hal ini terjadi karena kegiatan pembelajaran dengan alat bantu berupa bola berekor, kertas Koran dan bilah belum pernah terjadi di kelas-kelas sebelumnya. Kejadian ini sempat menyita perhatian siswa, tetapi guru berhasil mengatasinya dengan cara meminta siswa-siswa untuk kembali fokus terhadap pembelajaran dan meminta siswa yang berada di luar lapangan untuk tidak mengganggu proses belajar mengajar;

2) Berdasarkan hasil tes lempar lembing gaya hop yang dilakukan siswa didapat 21 siswa atau sekitar 58,33% siswa sudah mampu melakukan lemparan dengan baik. Para siswa dianggap bagus lemparannya apabila telah mendapat nilai minimal 70.

3) Berdasarkan data hasil tes lempar lembing gaya hop dapat diketahui bahwa tingkat ketuntasan hasil belajar siswa dalam melakukan lempar lembing gaya hop mengalami peningkatan setelah diadakannya tindakan I. Jumlah siswa yang tuntas sebelum adanya tindakan untuk hasil tes rangkaian gerakan lempar lembing gaya hop adalah sebanyak 13 orang atau sekitar 36,1%.

4) Pada akhir tindakan I, jumlah siswa yang mengalami ketuntasan hasil belajar lempar lembing gaya hop sebanyak 21 siswa atau sebanyak 58,33%.

Dengan adanya pembelajaran lempar lembing gaya hop dengan menggunakan alat bantu telah mengalami peningkatan, pelaksanaan

commit to user

44

tindakan I mampu mencapai indikator siklus I keberhasilan yang telah ditetapkan. Tetapi masih banyak ditemukan kelemahan pada siklus I, sehingga hasilnya kurang maksimal. Hal ini tidak lepas dari adanya kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam pelaksanaan tindkan I yang ditemukan pada aspek guru, siswa, maupun media yang digunakan dalam penelitian tersebut.

Beberapa kelemahan yang dimiliki guru dalam yang terlihat dalam kegiatan tindakan I ini, antara lain:

1) Umpan yang diberikan oleh guru masih belum bisa membangkitkan keaktifan siswa dalam belajar;

2) Sebelum memberikan materi pokok, guru kurang dalam memberikan apersepsi kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan. Hal ini membuat siswa tidak memiliki gambaran yang jelas tentang isi materi dan proses pembelajaran yang akan dilakukan. Akibatnya, siswa sulit untuk memahami materi seutuhnya;

3) Guru harus lebih kreatif dalam meningkatkan motivasi siswa.

4) Belum ada penguatan berarti dari guru yang dapat memotivasi siswa untuk tertarik dengan materi pembelajaran dan megikuti proses pembelajaran dengan sungguh-sungguh.

Dari sisi siswa ditemukan beberapa kekurangan, antara lain:

1) Siswa belum sepenuhnya aktif ketika pembelajaran lempar lembing gaya hop berlangsung. Pada umumnya mereka masih bercanda dengan teman-temannya. Meskipun belum memahami materi yang disampaikan guru, mereka tetap saja diam, tidak berani, dan malu untuk bertanya;

2) Siswa masih kurang konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran. Mereka mudah terganggu dengan lingkungan sekitar;

45

3) Siswa masih belum tampak sungguh-sungguh dalam mengikuti proses pembelajaran lempar lembing gaya hop.

4) Pada umumnya siswa masih mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan lempar lembing dengan benar, kebanyakan siswa kurang konsentrasi sehingga lemparannya belum sesuai gaya yang diajarkan, sehingga mengakibatkan diskualifikasi. Selain itu siswa juga kurang memperhatikan pada waktu melepas lembing dari tangan.

Kelemahan juga ditemukan dari segi alat bantu. Dikarenakan alat bantu hanya dari barang-barang bekas, bahkan kondisinya mungkin sudah ada yang rusak maka perlu perawatan yang lebih diperhatikan lagi baik itu oleh siswa, guru, maupun peneliti. Oleh karena itu guru dan peneliti ,menyiapkan alat bantu yang lebih untuk mengganti yang rusak. Kendala yang ditemui, yaitu kertas koran yang mudah rusak, misal ke injak siswa jadi harus disiapkan penggantinya.

Alat bantu yang digunakan dalam tindakan I ini ternyata mendapatkan tanggapan positif dan negatife dari siswa. Banyak siswa yang antusias dalam mengikuti pembelajaran, dikarenakan pembelajaran dengan menggunakan media alat bantu merupakan pembelajaran yang baru mereka terima pada waktu penelitian ini, dan dalam pembelajaran sebelum lempar lembing merupakan hal yang membosankan dan melelahkan, jadi dengan adanya pembelajaran yang baru ini, siswa lebih tertarik dan menantang baginya, sehingga akan tercipta suasana pembelajaran yang lebih baik. Namun, masih ada beberapa siswa yang merasa kurang antusias dalam pembelajaran nah dari itu lah tugas dari guru dan peneliti untuk membuat peran aktif siswa lebih meningkat, mungkin dari susunan alat bantu, jarak alat bantu, atau permainan pemanasan yang perlu adanya perubahan.

commit to user

46

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan tindakan pada siklus I, guru dan peneliti melakukan refleksi. Berdasarkan kelemahan yang ditemukan pada siklus I, perbaikan yang akan diupayakan pada pelaksanaan siklus II, antara lain:

1) Pada awal pelajaran guru akan melakukan apersepsi secukupnya agar siswa memiliki gambaran terlebih dahulu tentang materi yang akan diajarkan sehingga siswa akan lebih mudah untuk memahami materi tersebut.

2) Guru memberikan pemanasan berupa permainan yang menunjang pada materi pembelajaran lempar lembing gaya hop. Hal ini di upayakan untuk meningkatkan kaemampuan siswa dan peran aktif siswa.

3) Untuk menumbuhkan motivasi dan antusiasme siswa terhadap pembelajaran guru akan berusaha membuat proses pembelajaran yang rileks dan tidak kaku. Guru memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk bertanya apabila mereka mengalami kesulitan ketika pembelajaran berlangsung. Jika diperlukan, penguatan yang diberikan kepada siswa tidak hanya berupa kata-kata atau pujian saja, tetapi juga berupa hadiah ataureward.

4) Untuk menghindari gangguan dari luar yang mengganggu konsentrasi siswa, guru akan melakukan pencegahan dengan menjaga suasana kondusif diwaktu proses belajar mengajar.

5) Agar pembelajaran menjadi lebih tertib, guru akan selalu memantau, mengingatkan siswa, dan menegur siswa yang tidak memperhatikan pelajaran atau bercanda dengan temannya.

6) Guru membuat variasi pembelajaran, misal dalam susunan alat bantunya di ubah, atau jarak antar alat bantu diadakan perubahan siswa. Perubahan ini menekankan pada susunan alat bantu yaitu, bilah yang digunakan untuk melatih tolakan tumpuan dan bola

47

berekor yang digunakan untuk melatih gaya lemparan di perjauh jaraknya disbanding sikus I.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan II

Hasil akhir siklus I menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas VIIIC dalam melakukan lempar lembing gaya hop belum mampu mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Hal ini

Dokumen terkait