• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Proses Penelitian Tindakan Kelas

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDK Demangan Baru 1 pada semester gasal tahun ajaran 2014/2015 dengan subyek penelitian adalah siswa kelas IIIA. Jumlah siswa Kelas IIIA semester gasal ada 27 siswa, yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 14 siswa laki laki. Peneliti menggunakan seluruh siswa di kelas tersebut. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2014 sampai 30 Oktober 2014.

Proses penelitian tindakan kelas dilaksanakan sebagai bentuk tindakan yang dilakukan dalam upaya untuk meningkatan keaktifan belajar siswa dan prestasi belajar siswa. Hasil dari penelitian yang didapatkan dan diolah oleh peneliti berupa hasil penelitian kualitas proses (keaktifan belajar siswa) dan kualitas hasil (prestasi belajar siswa) yang dipaparkan dalam proses penelitian tindakan kelas.

Proses penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan dengan alokasi waktu setiap pertemuannya adalah 2 x 35 menit (2 jam pelajaran). Siklus I dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2014 dan 18 Oktober 2014, sedangkan untuk siklus II dilaksanakan pada

tanggal 22 Oktober 2014 dan 30 Oktober 2014. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dengan melalui beberapa tahap sesuai dengan model penelitian tindakan kelas model Kemmis & Mc Taggart yaitu, tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Setiap siklus terdiri dari rangkaian tahapan tersebut. Peneliti menggunakan materi dalam area Standar Kompetensi yang sama, dengan tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan Kompetensi Dasar dan Indikator yang telah dirumuskan.

4.1.1 Siklus I

4.1.1.1 Perencanaan

Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti untuk melaksanakan penelitian mengenai penggunaan pembelajaran kooperatif model STAD sebagai upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar PKn siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru 1 adalah meminta ijin kepada kepala sekolah SDK Deamangan Baru 1 untuk keperluan penelitian. Setelah mendapat ijin dari kepala sekolah, peneliti menemui guru kelas IIIA yang juga merupakan guru PKn kelas IIIA untuk meminta ijin dan meminta bantuan melakukan penelitian di kelas IIIA. Kemudian, peneliti bersama guru kelas IIIA membahas tentang penelitian yang akan dilaksanakan. Untuk memperoleh gambaran awal dari permasalahan yang terjadi, terkait dengan mata pelajaran PKn maupun kondisi siswa saat belajar PKn, peneliti melakukan wawancara dan tanya jawab terhadap guru kelas IIIA. Saat proses wawancara dan tanya jawab berlangsung, peneliti juga

melakukan studi dokumentasi berupa nilai-nilai ujian tengah semester untuk semester gasal tahun ajaran 2014/2015 pada semua mata pelajaran di kelas IIIA SDK Demangan Baru 1. Hasil wawancara dan tanya jawab dengan guru kelas IIIA dan data nilai dari semua mata pelajaran, terdapat masalah di kelas IIIA pada mata pelajaran PKn.

Peneliti meminta ijin kepada guru kelas IIIA untuk melakukan observasi di kelas, mengobservasi data nilai-nilai mata pelajaran PKn, dan wawancara kepada siswa kelas IIIA untuk mengumpulkan data awal penelitian. Setelah melakukan pengumpulan data awal, seperti wawancara, data nilai dan observasi mengenai mata pelajaran PKn, peneliti menemukan sebuah metode yang tepat untuk mengatasi masalah belajar siswa pada mata pelajaran PKn yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Devision (STAD). Penggunaan pembelajaran kooperatif model Student Teams

Achievement Devision (STAD) ini diharapkan sebagai upaya

meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar PKn siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru 1.

Peneliti bersama guru kelas IIIA mencari dan menganalisis masalah belajar siswa kelas IIIA pada mata pelajaran PKn melalui diskusi bersama. Melalui diskusi tersebut peneliti dan guru menentukan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan digunakan untuk pelaksanaan penelitian. Hasil diskusi antara guru dan peneliti diputuskan untuk memilih Standar Kompetensi (SK) 2 yaitu melaksanakan norma

yang berlaku di masyarakat, dengan Kompetensi Dasar (KD) 2.1 yaitu Mengenal aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar. Pemilihan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) dilakukan oleh peneliti bersama guru dengan menyesuaikan waktu pelaksanaan penelitian. Setelah mendapat SK dan KD, peneliti membuat perangkat pembelajaran yang berupa Silabus, RPP, Lembar Kerja Siswa, kisi-kisi soal evaluasi dan soal evaluasi yang disesuaikan dengan penggunaan pembelajaran kooperatif model STAD dalam proses pembelajaran PKn. Selain itu, peneliti bersama dengan kelompok studi membuat perangkat pembelajaran berupa lembar observasi keaktifan yang akan digunakan untuk mengobservasi keaktifan siswa saat proses pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif model STAD.

Perangkat pembelajaran yang telah dibuat kemudian divalidasikan kepada validator. Validasi perangkat pembelajaran dengan melakukan

content validity yang dilakukan oleh para ahli yaitu dosen dan guru. Hasil

dari validitas perangkat pembelajaran berupa perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh validator ahli ini akan digunakan untuk proses pembelajaran siswa di SDK Demangan Baru 1 kelas IIIA, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Validitas empiris soal evaluasi dilakukan kepada siswa kelas IV SDK Demangan Baru 1, dengan pertimbangan siswa kelas IV SDK Demangan Baru 1 pernah mempelajari materi PKn kelas III serta memiliki tingkat kemampuan yang sama dengan subyek penelitian yang diteliti.

Setelah semua perangkat pembelajaran divalidasi oleh validator, peneliti melakukan revisi pada beberapa komponen silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, materi ajar, soal evaluasi dan lembar observasi keaktifan. Setelah melakukan revisi, peneliti menggunakan perangkat pembelajaran tersebut dalam melaksanakan penelitian sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya.

4.1.1.2 Pelaksanaan

Penelitian mulai dilaksanakan pada semester gasal (I) tahun ajaran 2014/2015 di SDK Demangan Baru 1 yang beralamat di Jalan Demangan Baru, No. 22, Depok, Sleman, Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan di kelas IIIA dengan jumlah siswa sebanyak 27 siswa yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki. Pelaksanaan penelitian pada siklus I, dilaksanakan dalam dua kali pertemuan tanggal 11 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 18 Oktober 2014. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2014 dan pertemuan kedua pada tanggal 18 Oktober 2014 dengan alokasi waktu masing-masing pertemuan yaitu 2 x 35 menit.

Pelaksanaan proses pembelajaran dari pertemuan pertama sampai pertemuan kedua pada siklus I berjalan sesuai dengan rencana yang telah dirancang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2014, dalam pertemuan ini, peneliti memberikan materi mengenai pengertian norma dan aturan dan pentingnya norma dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan pertemuan

pertama ini, dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Student Teams Achievement Devision (STAD). Proses pembelajaran

dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model Student Teams

Achievement Devision (STAD) ini, siswa belajar di dalam sebuah

kelompok. Kelompok tersebut dibagi secara heterogen yang terdiri dari 3-4 siswa setiap kelompoknya.

Guru menggunakan papan peraturan yang ada di dalam kelas untuk memberikan penekanan materi yang akan dipelajari oleh siswa dalam kelompok, dan menginformasikan hal-hal yang penting supaya siswa dapat termotivasi tentang rasa keingintahuannya. Guru mempresentasikan materi pelajaran sedangkan siswa mendengarkan dan memperhatikannya. Guru kemudian melakukan tanya jawab kepada siswa tentang materi yang disampaikan. Guru juga memberikan pertanyaan kepada siswa, untuk mengecek siswa sudah paham atau belum. Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok sebagai bahan yang harus dipelajari siswa. Isi dari LKS selain materi pelajaran tentang pengertian noma, aturan dan pentingnya norma dalam kehidupan sehari hari juga digunakan untuk melatih model pembelajaran kooperatif, yaitu menjawab pertanyaan. Siswa membaca materi yang ada dalam LKS, antara siswa di dalam kelompok saling menjelaskan kepada siswa yang kurang mengerti. Setelah itu siswa di dalam kelompok mendiskusikan pertanyaan tentang gambar Budi pamit kepada orang tuanya dan gambar tentang pak Ali menyebrang jalan tidak di tempat penyebrangan yang benar. Setelah selesai berdiskusi yang ada di

LKS, beberapa kelompok mempresentasikan hasil dari pekerjaanya. Setelah itu siswa merefleksikan pentingnya norma dan aturan dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana bekerja di dalam kelompok. Selanjutnya siswa mengerjakan soal evaluasi yang berupa 4 buah soal uraian. Siswa mengerjakannya secara individual dan hasilnya digunakan untuk nilai individu dan disumbangkan sebagai nilai kelompok. Kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi akan mendapatkan perhargaan.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2014. Materi yang dipelajari pada pertemuan ini yaitu tentang, 5 macam norma yang berlaku di masyarakat dan pengertian dari masing masing norma (norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, norma adat dan norma hukum). Pada pertemuan ini, siswa dibagi ke dalam 7 kelompok, setiap kelompoknya beranggotakan 3-4 siswa secara heterogen. Kelompok tersebut berbeda dengan kelompok pada pertemuan pertama. Guru mempresentasikan materi pelajaran sedangkan siswa mendengarkan dan memperhatikannya. Guru kemudian melakukan tanya jawab kepada siswa tentang materi yang disampaikan. Guru juga memberikan pertanyaan kepada siswa, untuk mengecek siswa sudah paham atau belum. Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok sebagai bahan yang harus dipelajari siswa. Isi dari LKS selain materi pelajaran tentang pengertian masing-masing dari norma dan sanksi dari masing-masing norma. Kemudian siswa mendiskusikan contoh yang sesuai dengan masing-masing norma dengan menempelkan gambar tentang contoh dari norma. Siswa

harus menempelkan gambar beberapa contoh dari norma sesuai dengan letak norma yang ada. Setelah selesai berdiskusi yang ada di LKS, beberapa kelompok mempresentasikan hasil dari pekerjaanya. Setelah itu siswa merefleksikan macam-macam norma di masyarakat dan bagaimana bekerja di dalam kelompok. Selanjutnya siswa mengerjakan soal evaluasi yang berupa 3 buah soal uraian. Siswa mengerjakannya secara individual dan hasilnya digunakan untuk nilai individu dan disumbangkan sebagai nilai kelompok. Guru menghitung hasil dari soal evaluasi siswa dan membandingkan dengan nilai sebelumnya apakah ada peningkatan atau tidak. Kelompok yang mendapat nilai tertinggi akan mendapatkan penghargaan.

Proses pembelajaran pada siklus I telah selesai dilaksanakan, selanjutnya siswa mengerjakan soal evaluasi akhir siklus yang berjumlah 15 soal pilihan ganda. Siswa mengerjakan soal evaluasi akhir siklus I, dilakukan di luar jam penelitian.

4.1.1.3 Observasi

Observasi siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru 1 dilakukan untuk mengamati keaktifan belajar siswa selama proses penelitian tindakan kelas berlangsung. Observasi keaktifan yang dilakukan menggunakan lembar observasi keaktifan. Lembar observasi keaktifan digunakan untuk mengetahui keaktifan belajar siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru 1. Lembar observasi keaktifan dibuat sesuai dengan indikator keaktifan yang

telah dibuat oleh peneliti bersama dengan kelompok studi. Indikator keaktifan yang digunakan untuk mengamati keaktifan siswa yaitu : (1) siswa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, meliputi : interaksi antar siswa satu dengan siswa yang lain, mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru, membaca sumber belajar serta mencatat informasi penting, (2) siswa berani dalam mengungkapkan pendapat dan siswa berani dalam mengungkapkan pertanyan, (3) siswa bertanggungjawab terhadap tugas, meliputi : turut serta dalam mengerjakan tugas kelompok dan saling mengingatkan dalam mengerjakan tugas kelompok. Ketiga indikator tersebut akan digunakan oleh observer untuk mengamati sikap siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Guru kelas IIIA bertindak sebagai pengajar dalam penelitian, supaya hasil dari penelitian benar-benar akurat, tidak ada faktor lain yang menyebabkan peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa selain karena penggunaan model pembelajaran kooperatife tipe STAD. Observer dalam penelitian ini adalah peneliti bersama dengan satu orang teman sejawat. Peneliti meminta bantuan dari teman sejawat supaya mampu mengobservasi secara maksimal. Satu observer mengamati 13-14 siswa dan setiap siswa sudah memiliki nomor dada sehingga observer lebih mudah untuk mengamati tingkah laku siswa.

Pengisian lembar observasi dengan menggunakan turus dengan mengamati sikap siswa yang terlihat pada setiap indikator yang sesuai dari

tingkah laku siswa yang muncul. Observer mengisi lembar observasi keaktifan siswa, setiap 10 menit sekali selama proses pembelajaran berlangsung. Setelah observer selesai mengamati, kemudian lembar observasi keaktifan dari observer 1 dan observer 2 ditanda tangani oleh observer dan guru kelas sebagai pihak yang mengetahui.

4.1.1.4 Refleksi

Tahap refleksi dilaksanakan oleh peneliti dan guru kelas setelah pelaksanaan tindakan siklus I selesai dilaksanakan dan data keaktifan siswa saat mengikuti proses pembelajaran serta hasil evaluasi siklus I diolah untuk mengetahui hasilnya.

Siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yang mulai dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2014 sampai dengan 18 Oktober 2014. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2014 diikuti oleh seluruh siswa kelas IIIA dengan jumlah 27 siswa, yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 14 siswa laki laki. Proses pembelajaran pada pertemuan 1 sudah cukup baik dan berjalan lancar sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Kendala yang muncul pada pertemuan ini yaitu, awalnya siswa kebingungan dengan model pembelajaran baru yaitu STAD, akan tetapi guru berusaha mengarahkan siswa sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Selain itu, kendala yang muncul adalah jam mata pelajaran yang biasanya 40 menit untuk 1 jam pelajaran, karena di SDK Demangan Baru 1 pada bulan Oktober setiap pagi ada doa

rosario bersama maka jam pelajaran dikuragi menjadi 35 menit untuk satu jam pelajaran, sehingga waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan setiap pertemuan kurang dan menjadi mundur, apalagi pertemuan ini, pada jam pertama, sehingga siswa masih sulit diatur, karena selesai doa selama setengah jam. Tanggal 11 Oktober 2014, SDK Demangan Baru 1 juga memperingati hari pangan sedunia setelah istirahat pertama, jadi siswa kurang terkondisikan karena tidak sabar untuk makan bersama jajanan pasar.

Pertemuan kedua, dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2014 diikuti oleh seluruh siswa kelas IIIA dengan jumlah 27 siswa, yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 14 siswa laki laki. Proses pembelajaran pada pertemuan 1 sudah cukup baik dan berjalan lancar sesuai dengan pembelajaran kooperatif model STAD. Kendala yang muncul pada pertemuan ini, masih sama dengan pertemuan pertama yaitu jam mata pelajaran yang biasanya 40 menit untuk 1 jam pelajaran, karena di SDK Demangan Baru 1 pada bulan Oktober setiap pagi ada doa rosario bersama maka jam pelajaran dikuragi menjadi 35 menit untuk satu jam pelajaran, sehingga waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan setiap pertemuan kurang dan menjadi mundur.

Secara keseluruhan siklus I telah memenuhi kriteria keberhasilan siklus I. Walaupun siklus pertama telah memenuhi kriteria keberhasilan, maka, agar lebih meyakinkan lagi bahwa keberhasilan pencapaian kriteria keberhasilan pada siklus I adalah karena faktor dari penggunaan

pembelajaran kooperatif model STAD maka peneliti membutuhkan dan melaksanakan siklus II. Selain itu, karena waktu yang ada masih mencukupi maka peneliti melaksanakan siklus II. Memperhatikan kelebihan dan kekurangan pada siklus I, peneliti melakukan penelitian siklus II. Adapun hal yang perlu diperbaiki dalam siklus II adalah lebih memberi motivasi pada siswa, pada kegiatan berkelompok, dan lebih memperjelas tentang kegiatan siswa, sehingga siswa lebih terkondisikan dan sesuai dengan rencana yang telah disusun.

4.1.2 Siklus II

Pada penelitian ini, kegiatan siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan, yaitu dari tanggal 22 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 30 oktober 2014. Materi yang diajarkan tentang peraturan di sekolah, keluarga dan masyarakat. Perbedaan antara siklus I dengan siklus II adalah dengan menggunakan Power

Point pada saat guru menyampaikan materi pembelajaran. Sehingga siswa merasa

tertarik memperhatikan penjelasan dari guru.

4.1.2.1 Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan peneliti, masih sama dengan perencanaaan yang dilakukan pada perencanaan siklus I yaitu, peneliti bersama guru kelas IIIA berdiskusi untuk menentukan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan digunakan untuk pelaksanaan penelitian. Hasil diskusi antara guru dan peneliti diputuskan untuk memilih

Standar Kompetensi (SK) 2 yaitu melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat, dengan Kompetensi Dasar (KD) 2.2 yaitu Menyebutkan contoh aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat. Pemilihan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) dilakukan oleh peneliti bersama guru dengan menyesuaikan waktu pelaksanaan penelitian. Setelah mendapat SK dan KD, peneliti membuat perangkat pembelajaran yang berupa Silabus, RPP, Lembar Kerja Siswa, kisi-kisi soal evaluasi dan soal evaluasi yang disesuaikan dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam proses pembelajaran PKn. Selain itu, peneliti juga masih menggunakan lembar observasi keaktifan yang akan digunakan untuk mengobservasi keaktifan siswa saat proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang telah dibuat bersama dengan kelompok studi.

Perangkat pembelajaran yang telah dibuat juga divalidasikan kepada validator. Validasi perangkat pembelajaran dengan melakukan construct

validity yang dilakukan oleh para ahli yaitu dosen dan guru. Validitas

empiris soal evaluasi dilakukan kepada siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru 1, dengan pertimbangan siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru 1 pernah mempelajari materi PKn kelas III serta memiliki tingkat kemampuan yang sama dengan subyek penelitian yang diteliti.

Setelah semua perangkat pembelajaran divalidasi oleh validator, peneliti juga telah melakukan revisi pada beberapa kompenen silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, materi ajar,

soal evaluasi dan lembar observasi keaktifan. Kemudian peneliti menggunakan perangkat pembelajaran tersebut dalam melaksanakan penelitian siklus II sesuai dengan rencana yang telah disusun.

4.1.2.2 Pelaksanaan

Penelitian pada siklus II ini, mulai dilaksanakan pada semester gasal (I) tahun ajaran 2014/2015. Penelitian dilaksanakan di kelas IIIA dengan jumlah siswa sebanyak 27 siswa yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki. Pelaksanaan penelitian pada siklus II, dilaksanakan dalam dua kali pertemuan tanggal 22 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 30 Oktober 2014. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2014 dan pertemuan kedua pada tanggal 30 Oktober 2014 dengan alokasi waktu masing-masing pertemuan yaitu 2 x 35 menit.

Pelaksanaan proses pembelajaran dari pertemuan pertama sampai pertemuan kedua pada siklus II berjalan sesuai dengan rencana yang telah dirancang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2014, dalam pertemuan ini, peneliti memberikan materi mengenai contoh aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar dan contoh aturan yang berlaku lingkungan keluarga. Pelaksanaan pertemuan pertama ini, dengan menggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Devision (STAD). Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Devision (STAD) ini, siswa

belajar di dalam sebuah kelompok. Kelompok tersebut dibagi secara heterogen yang terdiri dari 3-4 siswa setiap kelompoknya. Guru mempresentasikan materi pelajaran dengan menggunakan power point sedangkan siswa mendengarkan dan memperhatikannya. Guru kemudian melakukan tanya jawab kepada tentang materi yang disampaikan. Guru juga memberikan pertanyaan kepada siswa, untuk mengecek siswa sudah paham atau belum.

Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok sebagai bahan yang harus dipelajari siswa. Isi dari LKS selain materi pelajaran tentang contoh aturan di lingkungan masyarakt dan dilingkungan keluarga juga digunakan untuk melatih pembelajaran kooperatif, yaitu menjawab pertanyaan. Siswa membaca materi yang ada dalam LKS, antara siswa di dalam kelompok saling menjelaskan kepada siswa yang kurang mengerti. Setelah itu siswa di dalam kelompok mendiskusikan pertanyaan tentang gambar contoh aturan di lingkungan masyarakat dan lingkungan keluarga. Setelah selesai berdiskusi yang ada di LKS, beberapa kelompok mempresentasikan hasil dari pekerjaanya. Setelah itu siswa merefleksikan contoh aturan di lingkungan masyarakat dan lingkungan keluarga dan bagaimana bekerja di dalam kelompok.selanjutnya siswa mengerjakan soal evaluasi yang berupa 3 buah soal uraian. Siswa mengerjakannya secara individual dan hasilnya digunakan untuk nilai individu dan disumbangkan sebagai nilai kelompok. Kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi akan mendapatkan perhargaan.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2014. Materi yang dipelajari pada pertemuan ini yaitu tentang contoh aturan yang ada di lingkungan sekolah. Pada pertemuan ini, siswa dibagi ke dalam 7 kelompok, setiap kelompoknya beranggotakan 3-4 siswa secara heterogen. Kelompok tersebut berbeda dengan kelompok pada pertemuan pertama. Guru mempresentasikan materi pelajaran dengan menggunakan

power point sedangkan siswa mendengarkan dan memperhatikannya. Guru

kemudian melakukan tanya jawab kepada siswa tentang materi yang disampaikan. Guru juga memberikan pertanyaan kepada siswa, untuk mengecek siswa sudah paham atau belum.

Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok sebagai bahan yang harus dipelajari siswa. Isi dari LKS selain materi pelajaran tentang materi contoh aturan di lingkungan sekolah. Kemudian siswa mendiskusikan dan menyebutkan contoh aturan di lingkungan sekolah. Setelah selesai berdiskusi yang ada di LKS, beberapa kelompok mempresentasikan hasil dari pekerjaanya. Setelah itu siswa merefleksikan aturan yang ada di lingkungan sekolah. Selanjutnya siswa mengerjakan soal evaluasi yang berupa 2 buah soal uraian. Siswa mengerjakannya secara individual dan hasilnya digunakan untuk nilai individu dan disumbangkan sebagai nilai kelompok. Guru menghitung hasil dari soal evaluasi siswa dan membandingkan dengan nilai sebelumnya apakah ada peningkatan atau tidak. Kelompok yang mendapat nilai tertinggi akan mendapatkan penghargaan.

Proses pembelajaran pada siklus II selesai dilaksanakan, selanjutnya siswa mengerjakan soal evaluasi akhir siklus yang berjumlah 20 soal pilihan ganda. Siswa mengerjakan soal evaluasi akhir siklus II, dilakukan di luar jam penelitian.

4.1.2.3 Observasi

Observasi siswa kelas IIIA SD Kanisius Demangan Baru 1 dilakukan untuk mengamati keaktifan belajar siswa selama proses penelitian tindakan kelas berlangsung. Observasi keaktifan yang dilakukan menggunakan lembar observasi keaktifan. Lembar observasi keaktifan digunakan untuk mengetahui keaktifan belajar siswa kelas IIIA SD kanisius Demangan Baru 1. Lembar observasi keaktifan dibuat sesuai dengan indikator keaktifan yang telah dibuat oleh peneliti bersama dengan kelompok studi. Indikator keaktifan yang digunakan untuk mengamati

Dokumen terkait