• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD kelas IIIA SDK Demangan Baru 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD kelas IIIA SDK Demangan Baru 1"

Copied!
391
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD KELAS IIIA SDK DEMANGAN BARU 1. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh :. Dhesy Novitasari NIM : 111134067. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD KELAS IIIA SDK DEMANGAN BARU 1. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh :. Dhesy Novitasari NIM : 111134067. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015. i.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERRSEMBAHAN Skripsi ini ku persembahkan untuk: ♥ Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Hidayah, serta AnugerahNya dalam kehidupanku ♥ Hidupku sebagai pendidik yang berkualitas ♥ Kedua orang tuaku Bapak Damiri dan Ibu Rini Widiyastuti yang senantiasa memberikan semangat dan dukungan kepada anaknya baik dukungan moral maupun materiil serta do’a yang tidak pernah putus demi kesuksesan hidupku ♥ Kedua adikku Ninda Fabriandari dan Benita Alma Maheswari yang selalu membantuku dan sekaligus sebagai penyemangat dalam menjalani hidupku ♥ Simbah putriku Harjo Rubiyem yang tiada henti-hentinya memberikan do’a dan semangat supaya kelak saya menjadi pendidik yang berkualitas ♥ Dosen-dosenku di Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma yang senantiasa memberikan bimbingan dan mendidikku supaya menjadi pendidik yang berkualias ♥ Teman-temanku yang selalu memberikan semangat, dukungan kepada ku dan sebagai tempat curahan hati dikala menghadapi rintangan ♥ Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah menuntun ku untuk menjadi calon pendidik yang berkualitas. iv.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. MOTTO  Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri (Q.S. Ar-Ra’d:11)  Bekerja dengan hati dan selalu rajin. v.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Pkn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IIIA SDK Demangan Baru 1 ABSTRAK Dhesy Novitasari Universitas Sanata Dharma 2015 Pendidikan merupakan salah satu bagian yang berpengaruh terhadap perkembangan suatu negara. PKn merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib untuk dipelajari pada semua jenjang pendidikan. Hasil wawancara dan observasi menunjukan rendahnya keaktifan dan prestasi belajar PKn pada siswa kelas IIIA di SDK Demangan Baru 1. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas IIIA mata pelajaran PKn SDK Demangan Baru 1 (2) untuk meningkatkan dan mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa kelas IIIA mata pelajaran PKn SDK Demangan Baru 1 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (3) untuk meningkatkan dan mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas IIIA mata pelajaran PKn SDK Demangan Baru 1 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan di SDK Demangan Baru 1, dengan jumlah subjek penelitian 27 siswa. Materi yang diambil adalah pada Kompetensi Dasar (2.1) Mengenal aturanaturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar dan (2.2) Menyebutkan contoh aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat. Data dikumpulkan dengan menggunakan Wawancara, Observasi, Tes dan Dokumentasi. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD digunakan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa melalui enam tahapan dalam STAD. Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa yang masuk dalam kriteria cukup aktif pada indikator (1) Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran (2) Keberanian mengungkapkan pendapat (3) Tanggung jawab terhadap tugas. Pada kondisi awal mendapatkan 14,81%, sementara pada siklus I mendapatkan 55,55%, dan pada siklus II mendapatkan 70,37%. Pada prestasi belajar siswa menunjukan bahwa presentase lulus KKM kondisi awal 64,27% siswa yang lulus KKM, sementara pada siklus I mendapatkan 70,07% yang lulus KKM dari 27 siswa dan pada siklus II mendapatkan 96,29%. Prestasi belajar siswa juga menunjukan bahwa rata-rata kelas mengalami peningkatan yaitu pada kondisi awal 77,64, sementara pada siklus I meningkat menjadi 81,81 dan pada siklus II juga mengalami peningkatan menjadi 88,89. Kata kunci: keaktifan, prestasi belajar PKn, model pembelajaran kooperatif tipe STAD.. viii.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Increasing Activeness and Learning Achievement of Civic Education through Cooperative Learning STAD Type Class IIIA Demangan Baru 1 Elementary School ABSTRACT Dhesy Novitasari Sanata Dharma University 2015 Education is one of things that influences in developing country. Civics is one of subjects which must be learned in all educationstages. Interview and observation result shows that activeness and civics studies achievement at SDK Demangan Baru 1 class IIIA are still low. The aims of this research are (1) to know the use of cooperative learning with STAD model to improve the activeness and studies achievement of students IIIA with civics subject at SDK Demangan Baru 1, (2) to increase and know the activeness improvement in studying process of students class IIIA at SDK Demangan Baru 1 by using cooperative learning STAD model, (3) to improve and find out improvement of civics studies achievement of students class IIIA SDK Demangan Baru 1 with using cooperative learning STAD model. The type of this research is class action research. This research was done at SDK Demangan Baru 1, the participants of this research were 27 primary schol students. The materials were taken from basis competency (2.1) Recognize the rulesnthat are done in social environment, and (2.2) Cite examples of rules that apply in the community. Data were collected using interview, observation, test and documentary. Cooperative learning STAD model is used to increase the activeness and student’s studies who are in active enough criteria in indicator (1) students participation in kearning activity (2) Braveess to express opinions (3) Responsibility for te task. In the beginning, we got 14,81%, whilw in the first cycle got 55,55%, and in the cycle II got 70,37%. In studies achievement of students show that graduating percentage of minimal graduation criteria was 64,27% in the beginning, mean while in cycle I got 70,07% students from 27 students. Who passed the minimal graduation criteria and 96,29% in cycle II. Studies achievement of students also shows that class average increased in the first condition about 77,64, while in cycle I increased be 81,81 and in cycle II also increased be 88,89. Key words: activeness, civics studiesachievement, cooperative learning STAD.. ix.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karuniaNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini dengan sebaik-baiknya. Penelitian ini ditulis sebagai relisasi untuk memenuhi tugas akhir skripsi. Selain itu penelitian ini diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S. BST., M.A. selaku ketua Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma. 3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku wakil ketua program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma 4. Drs. P. Wahana, M.Hum. dan Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing I dan II yang telah memberikan waktu, saran, masukan, dukungan, dan motivasi sejak awal hingga terselesaikanya penyusunan skripsi ini. 5. Seluruh dosen dan karyawan PGSD yang telah membekali peneliti dengan berbagai ilmu pengetahuan dan selalu terbuka untuk menyelesaikan kesuitan yang dihadapi peneliti.. x.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. Y. Hariyanta S.Pd. selaku kepala SDK Demangan Baru 1 yang telah bersedia memberi ijin untuk mengadakan penelitian tindakan kelas di kelas IIIA. 7. Ratna Puspitasari S.Pd. selaku guru kelas IIIA SDK Demangan Baru 1 yang telah bersedia memberikan waktu, tenaga, dan pikiran selama menjadi pengejar dan membantu dalam pelaksanaan penelitian di kelas. 8. Bapak, Ibu guru dan siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru 1 yang telah memberikan motivasi dan dukungan sehingga penelitian ini terselesaikan. 9. Orang tua tercinta Bapak Damiri dan Ibu Rini Widyastuti, kedua adikku Nindha Fabriandari dan Benita Alma Maheswari, serta simbahku Harjo Rubiyem yang telah memberikan doa, semangat, dan dukungan kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini sampai akhir. 10. Sahabat-sahabatku Agustina Ruri H., Idha Hadayani, Aminah Satiti Hadayani, Oktaviani Chandra D., dan Gangsar Sukaryanta, yang telah memberikan semangat, tenaga, dan bimbingannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 11. Teman-teman satu payung saya ucapkan banyak terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya. 12. Teman-teman angkatan 2011 yang lain, semoga sukses untuk kita semua. 13. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada peneliti.. xi.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................iv HALAMAN MOTTO ................................................................................... v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................vi PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................viii ABSTRACT ....................................................................................................ix KATA PENGANTAR ................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................xiii DAFTAR TABEL ........................................................................................xvi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................xviii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................xix. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 1.2 Pembatasan Masalah .................................................................... 11 1.3 Perumusan Masalah...................................................................... 11 1.4 Tujuan Penelitian.......................................................................... 12 1.5 Manfaat Penelitian........................................................................ 13 1.6 Definisi Operasional ..................................................................... 14 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ......................................................................... 16 2.1.1. Keaktifan ....................................................................... 16. xiii.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Halaman 2.1.2. Belajar ........................................................................... 19. 2.1.3. Prestasi Belajar ............................................................. 20. 2.1.4. Pembelajaran Kooperaif ............................................... 22. 2.1.5. Model Pembelajaran STAD .......................................... 27. 2.1.6. Pendidikan Kewarganegaraan ....................................... 32. 2.1.7. Penggunaan Pembelajaran Model STAD ..................... 35. 2.2 Penelitian yang Relevan ........................................................... 36 2.3 Kerangka Berpikir .................................................................... 39 2.4 Hipotesis Tindakan ................................................................... 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ......................................................................... 42 3.2 Setting Penelitian ...................................................................... 46 3.3 Rencana Tindakan .................................................................... 47 3.4 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 54 3.5 Instrumen Penelitian ................................................................. 56 3.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ........................ 60 3.6.1 Validitas ........................................................................ 60 3.6.2 Reliabilitas .................................................................... 82 3.7 Teknik Analisis Data ................................................................ 84 3.7.1 Indikator Keberhasilan .................................................. 84 3.7.2 Analisis Data ................................................................. 85 3.8 Jadwal Penelitian ...................................................................... 88 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Penelitian Tindakan Kelas .......................................... 89 4.2 Hasil Penelitian...................................................................... 108 4.2.1 Keaktifan ...................................................................... 108 4.2.2 Prestasi .......................................................................... 122 4.3 Pembahasan ........................................................................... 128. xiv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Halaman BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Kesimpulan .............................................................................. 137 5.2 Keterbatasan ........................................................................... 139 5.3 Saran ....................................................................................... 140 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 141 LAMPIRAN ................................................................................................ 144. xv.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL Judul Tabel. Halaman. Tabel 2.1 Poin Berdasarkan Tingkat Kuis ..................................................... 31 Tabel 2.2 Perhitungan Perkembangan Skor Tim ........................................... 31 Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa.................... 57 Tabel 3.2 Kisi-kisi Panduan Wawancara Guru .............................................. 58 Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Sebelum Validasi ........................ 59 Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II Sebelum Validasi ....................... 59 Tabel 3.5 Hasil Validasi Lembar Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa.......62 Tabel 3.6 Hasil Validasi Silabus Siklus I ....................................................... 64 Tabel 3.7 Hasil Validasi Silabus Siklus II ..................................................... 65 Tabel 3.8 Hasil Penghitungan penilaian RPP Siklus I ................................... 67 Tabel 3.9 Hasil Perhitungan penilaian RPP Siklus II .................................... 69 Tabel 3.10 Hasil Penghitungan Penilaian Soal Latihan Siklus I.................... 70 Tabel 3.11 Hasil Penghitungan Penilaian Soal Latihan Siklus I.................... 72 Tabel 3.12 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus I ................................... 75 Tabel 3.13 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Sesudah Validasi ....................... 76 Tabel 3.14 Hasil uji validitas soal evaluasi siklus 2....................................... 77 Tabel 3.15 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II Sesudah Validasi ...................... 78 Tabel 3.16 Klasifikasi Indeks Kesukaran...................................................... 80 Tabel 3.17 Hasil perhitungan Indeks Kesukaran dan Hasil Penggolongan Item Soal Siklus I ....................................... 80 Tabel 3.18 Hasil perhitungan Indeks Kesukaran dan Hasil Penggolongan Item Soal Siklus II ..................................... 81 Tabel 3.19 Kriteria reliabilitas soal objektif .................................................. 83 Tabel 3.20 Hasil reliabilitas soal objektif siklus I .......................................... 83 Tabel 3.21 Hasil reliabilitas soal objektif siklus II ........................................ 84 Tabel 3.22 Indikator Keberhasilan Keaktifan ................................................ 85 Tabel 3.23 Kriteria Keaktifan ........................................................................ 87. xvi.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Tabel 3.24 Jadwal Penelitian.......................................................................... 88 Tabel 4.1 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I Pertemuan 1 ............... 109 Tabel 4.2 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I Pertemuan 2 ............... 111 Tabel 4.3 Rangkuman Penghitungan Turus Keaktifan Siswa Siklus I ......... 113 Tabel 4.4 Kriteria Kategori Keaktifan Siklus I ............................................. 114 Tabel 4.5 Hasil Penghitungan Keaktifan Siklus I pada Indikator 1,2,3 ........ 114 Tabel 4.6 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II Pertemuan 1 .............. 116 Tabel 4.7 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II Pertemuan 2 .............. 118 Tabel 4.8 Rangkuman Penghitungan Turus Keaktifan Siswa Siklus II ........ 119 Tabel 4.9 Kriteria Kategori Keaktifan Siklus II ............................................ 120 Tabel 4.10 Hasil Penghitungan Keaktifan Siklus II [ada Indikator 1,2,3 .... 120 Tabel 4.11 Hasil Evaluasi Siklus I ................................................................ 123 Tabel 4.12 Hasil Evaluasi Siklus II ............................................................... 125 Tabel 4.13 Hasil Penelitian siklus I dan II .................................................... 127. xvii.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Judul Gambar. Halaman. Gambar 2.1 DiagramPenelitian Lain yang Relevan ....................................... 38 Gambar 3.1 Siklus Model Kemmis & Mc Taggart ........................................ 43 Gambar 4.1 Grafik Hasil Keaktifan Siswa siklus I ....................................... 115 Gambar 4.2 Grafik Hasil Keaktifan Siswa siklus II...................................... 121 Gambar 4.3 Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa Siklus I & II ................... 122 Gambar 4.4 Grafik Presentase Peningkatan Siswa Lulusan KKM ............... 126 Gambar 4.5 Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas ................................. 126 Gambar 4.6 Siswa dibagi dalam kelompok secara heterogen ....................... 129 Gambar 4.7 Guru menjelaskan Lembar Kerja Siswa .................................... 130 Gambar 4.8 Siswa sedang bekerja dalam tim ............................................... 130 Gambar 4.9 Siswa sedang menempelkan gambar macam-macam norma yang berlaku di masyarakat .... 132 Gambar 4.10 Siswa presentasi hasil dari diskusi kelompok ......................... 132 Gambar 4.11 Siswa menjadi model ketika guru menjelaskan menggunakan power point .................................................... 133 Gambar 4.12 Siswa sedang mendiskripsikan gambar dari contoh aturan di lingkungan masyarakat ............................... 134 Gambar 4.13 Guru melakukan tanya jawab kepada salah satu siswa ........... 135 Gambar 4.14 Siswa mempresentasikan hasil diskusinya bersama dengan kelompok .................................................... 136 Gambar 4.15 Siswa mengumpulkan hasil evaluasi pembelajaran kepada guru ..................................................... 136. xviii.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Daftar Lampiran. Halaman. Lampiran 1 Surat keterangan Penelitian 1.1 Surat Ijin penelitian dari kampus Universitas Sanata Dharma ........... 146 1.2 Surat bukti penelitian dari SDK Demangan Baru 1 ........................... 147 Lampiran 2 Data siswa 2.1 Daftar Nama Siswa Kelas IIIA SDK Demangan Baru 1.................. 149 2.2 Nilai-nilai 3 Tahun Terakhir............................................................. 150 Lampiran 3 Perangkat pembelajaran Keaktifan Sebelum Divalidasi 3.1 Lembar observasi keaktifan sebelum divalidasi ............................... 155 3.2 Hasil Validasi dari expert judgement ............................................... 156 Lampiran 4 Perangkat Pembelajaran Silabus, RPP, Soal Latihan Sebelum di Validasi 4.1 Siklus I pertemuan 1 4.1.1. SILABUS ................................................................................... 159. 4.1.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................... 161. 4.1.3. Lembar Kerja Siswa ................................................................... 165. 4.1.4. Soal latihan akhir pertemuan...................................................... 169. 4.1.5. Penilaian .................................................................................... 170. 4.2 Siklus I pertemuan 2 4.2.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................... 171. 4.2.2. Lembar Kerja Siswa ................................................................... 175. 4.2.3. Soal latihan akhir pertemuan...................................................... 183. 4.2.4. Penilaian .................................................................................... 184. 4.2.5. Soal evaluasi siklus I .................................................................. 185. 4.2.6. Kunci jawaban ........................................................................... 187. 4.3 Hasil Validasi expert judgement 4.3.1. Validator I .................................................................................. 183. 4.3.2. Validator II ................................................................................. 192. xix.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4.3.3. Validator III ............................................................................... 195. 4.4 Siklus II pertemuan 1 4.4.1. SILABUS ................................................................................... 198. 4.4.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................... 200. 4.4.3. Lembar Kerja Siswa ................................................................... 204. 4.4.4. Soal latihan akhir pertemuan...................................................... 206. 4.4.5. Penilaian ..................................................................................... 207. 4.5 Siklus II pertemuan 2 4.5.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................... 208. 4.5.2. Lembar Kerja Siswa ................................................................... 212. 4.5.3. Soal latihan akhir pertemuan dan Penilaian ............................... 213. 4.5.4. Soal evaluasi siklus II ................................................................ 214. 4.5.5. Kunci jawaban ........................................................................... 216. 4.6 Hasil Validasi expert judgement 4.6.1. Validator I .................................................................................. 217. 4.6.2. Validator II ................................................................................. 220. 4.6.3. Validator III ............................................................................... 223. Lampiran 5 Perangkat Pembelajaran Keaktifan Setelah Divalidasi ............. 227 Lampiran 6 Perangkat Pembelajaran Silabus, RPP, Soal Latihan Setelah divalidasi/yang digunakan 6.1 Siklus I pertemuan 1 6.1.1. SILABUS ................................................................................... 230. 6.1.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................... 232. 6.1.3. Lembar Kerja Siswa ................................................................... 236. 6.1.4. Soal latihan akhir pertemuan...................................................... 239. 6.1.5. Penilaian .................................................................................... 240. 6.2 Siklus I pertemuan 2 6.2.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................... 242. 6.2.2. Lembar Kerja Siswa ................................................................... 246. 6.2.3. Soal latihan akhir pertemuan...................................................... 254. xx.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6.2.4. Penilaian ..................................................................................... 255. 6.2.5. Soal evaluasi siklus I .................................................................. 257. 6.2.6. Kunci jawaban ........................................................................... 259. 6.3 Siklus II pertemuan 1 6.3.1. SILABUS ................................................................................... 260. 6.3.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................... 262. 6.3.3. Lembar Kerja Siswa ................................................................... 266. 6.3.4. Soal latihan akhir pertemuan...................................................... 268. 6.3.5. Penilaian ..................................................................................... 269. 6.4 Siklus II pertemuan 2 6.4.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................... 271. 6.4.2. Lembar Kerja Siswa ................................................................... 275. 6.4.3. Soal latihan akhir pertemuan...................................................... 276. 6.4.4. Penilaian .................................................................................... 276. 6.4.5. Soal evaluasi siklus II ................................................................ 278. 6.4.6. Kunci jawaban ........................................................................... 280. Lampiran 7 Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran 7.1 Soal evaluasi siklus I sebelum divalidasi ........................................... 282 7.2 Soal evaluasi siklus II sebelum divalidasi .......................................... 286 7.3 Hasil pekerjaan siswa soal evaluasi siklus I ....................................... 290 7.4 Hasil pekerjaan siswa soal evaluasi siklus II...................................... 293 7.5 Tabulasi uji soal siklus I ..................................................................... 308 7.6 Tabulasi uji soal siklus II.................................................................... 309 7.7 Hitungan SPSS 16.0 output 7.7.1. Validitas soal siklus I ................................................................. 310. 7.7.2. Validitas soal siklus II ................................................................ 311. 7.7.3. Reliabilitas soal siklus I ............................................................. 312. 7.7.4. Reliabilitas soal siklus II ............................................................ 313. 7.7.5. r Tabel ....................................................................................... 314. 7.8 Soal evaluasi siklus I setelah divalidasi ............................................. 315. xxi.

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7.9 Soal evaluasi siklus II setelah divalidasi ............................................ 318 Lampiran 8 Hasil Penelitian 8.1 Kualitas proses (keaktifan) 8.1.1. Lembar hasil observasi keaktifan kondisi awal ......................... 322. 8.1.2. Lembar hasil observasi siklus I pertemuan 1 ............................. 324. 8.1.3. Lembar hasil observasi siklus I pertemuan 2 ............................. 326. 8.1.4. Lembar hasil observasi siklus II pertemuan 1 ............................ 328. 8.1.5. Lembar hasil observasi siklus II pertemuan 2 ............................ 330. 8.2 Kualitas hasil (Prestasi) 8.2.1. Sampel LKS siklus I pertemuan 1 ............................................. 332. 8.2.2. Sampel soal latihan siklus I pertemuan 1 ................................... 336. 8.2.3. Sampel LKS siklus I pertemuan 2 ............................................. 338. 8.2.4. Sampel soal latihan siklus I pertemuan 2 ................................... 344. 8.2.5. Sampel evaluasi siklus I ............................................................. 346. 8.2.6. Sampel LKS siklus II pertemuan 1 ............................................ 350. 8.2.7. Sampel soal latihan siklus II pertemuan 1 ................................. 356. 8.2.8. Sampel LKS siklus II pertemuan 2 ............................................ 358. 8.2.9. Sampel soal latihan siklus II pertemuan 2 ................................. 360. 8.2.10 Sampel evaluasi siklus II ........................................................... 362 Lampiran 9 Foto-foto kegiatan...................................................................... 367. xxii.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN Bab I memuat tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional. 1.1 Latar Belakang Masalah Undang Undang no 20 tahun 2003. pasal 1 ayat 1 (Kusuma, 2010:10). menyatakan bahwa ”Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Pendidikan merupakan salah satu bagian yang berpengaruh terhadap perkembangan suatu negara. Penyelenggaraan pendidikan nasional diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas baik secara pengetahuan, sikap, maupun ketrampilan. Sekolah sebagai tempat yang disediakan pemerintah dalam menangani masalah pendidikan di Indonesia bertujuan mengembangkan keterampilan siswa. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang berintikan interaksi antara siswa dengan guru serta berbagai sumber pendidikan. Pendidikan adalah pimpinan yang diberikan secara sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan masyarakat, (Purwanto, 1995:10). Pimpinan yang diberikan secara sengaja,. 1.

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. dimaksudkan supaya dapat membimbing dan berkomunikasi dengan siswa sesuai dengan lingkungan. Komunikasi yang diberikan yaitu pendidikan, pengajaran, latihan serta bimbingan. Komunikasi antara siswa dan guru yang dikembangkan dari segi afektif yaitu nilai-nilai, sikap, minat, motivasi, disiplin diri, kebiasaan, dll, (Sukmadinata, 2007:24). Berlangsungnya pendidikan didukung oleh keberadaan siswa dan tenaga pengajar (guru). Guru memegang kendali dalam melaksanakan proses belajar mengajar di kelas. Proses pembelajaran di kelas dilaksanakan oleh guru. Peran guru dalam proses pembelajaran adalah sebagai fasilitator, nantinya dapat dihasilkan siswa (output) yang berkualitas. Suasana belajar dan proses pembelajaran dalam kelas dijelaskan oleh (Hamzah, 2012:75), yaitu suasana yang semestinya tercipta dalam proses pembelajaran adalah siswa yang belajar benar-benar berperan aktif dalam pembelajaran. Pendapat Hamzah diperjelas dengan pendapatnya (Suyono dan Hariyanto, 2011:11), yang berpendapat bahwa praktik pembelajaran di sekolah harus menciptakan suasana yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM). Suasana ini harus tetap terjaga untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Siswa sebagai peserta didik dituntut harus bisa bekerja dengan aktif dan menghasilkan prestasi yang baik. Sejalan dengan yang dikatakan oleh (Utami, 2010:23), bahwa PAKEM adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang efektif karena dapat membentuk otonomi diri siswa. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan interaksi antara pendidik yang melaksanakan tugas mengajar dan anak didik yang melaksanakan kegiatan belajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Proses belajar mengajar ini bukan hanya.

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. penyampaian pesan berupa materi pelajaran melainkan penamaan sikap dan nilai pada diri siswa yang belajar. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib untuk dipelajari pada semua jenjang pendidikan. Tujuan dari pembelajaran PKn adalah untuk membentuk sikap, watak, dan kepribadian seseorang.. (Darmadi,. 2010:34),. menyatakan. bahwa. “Pendidikan. Kewarganegaraan berupaya untuk membentuk anak didik menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab dan mau serta mampu mengenalkan pancasila dan UUD 45”. PKn banyak mengandung nilai-nilai pendidikan yang apabila diajarkan menurut cara yang tepat akan lebih bermakna bagi siswa dan akan diaplikasikan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari, tapi apabila diajarkan dengan cara yang salah maka hanya akan menjadi hafalan semata oleh siswa. Proses pembelajaran PKn juga bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan: berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab; berpikir secara kritis, rasioal, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan; dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat dan bernegara, (Winataputra dan Budimansyah, 2012:75). Menurut (Kusuma, 2010:47) bahwa untuk dapat mewujudkan tujuan PKn tersebut, maka diperlukan suatu proses pembelajaran secara langsung dalam kelas, seharusnya menciptakan suasana pembelajaran yang benar-benar mengaktifkan siswa. Belajar aktif sangat diperlukan oleh siswa yang dijelaskan oleh (Zaini, 2008:114) yaitu bahwa belajar aktif sangat diperlukan oleh siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Ketika siswa hanya bersikap pasif.

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. dalam proses pembelajaran atau menerima materi dari pengajar, ada kecenderungan siswa mudah sekali melupakan materi yang diterimanya dari pengajar, sedangkan dalam pembelajaran aktif siswa diajak untuk turut serta dalam proses pembelajaran baik mental juga fisik. Cara ini biasanya siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan, sehingga hasil belajar juga dapat dimaksimalkan. Menurut (Uno, 2012:220) bahwa “di sekolah saat ini ada indikasi bahwa pola pembelajaran bersifat teacher centered. Kecenderungan pembelajaran ini mengakibatkan lemahnya pengembangan potensi diri siswa dalam pembelajaran sehingga prestasi belajar yang dicapai tidak optimal. Sejalan dengan (Winataputra dan Budimansyah, 2012:132) bahwa implementasi PKn dalam kelas belum maksimal. Implementasi pembelajaran PKn yang belum maksimal terlihat dari pengelolaan kelas yang belum mampu menciptakan suasana yang kondusif dan produktif. Suasana yang kondusif dan produktif ini, sangat diperlukan untuk memberikan pengalaman belajar siswa, melalui keterlibatanya secara pro aktif dan interaktif. Keterlibatan secara pro aktif dan interaktif yang diharapkan adalah proses baik dalam proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas. Keterlibatan yang tidak pro aktif, akan berakibat pada miskinnya pengalaman belajar untuk pengembangan kehidupan dan perilaku siswa. Implementasi pembelajaran PKn yang belum maksimal sesuai dengan yang diungkapkan oleh (Winataputra dan Budimansyah, 2012:132), terjadi pada proses pembelajaran PKn di SDK Demangan Baru 1. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di kelas IIIA siswa SDK Demangan Baru 1 pada tanggal 3.

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. Oktober 2014. Kelas IIIA terdapat 27 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 13 perempuan. Peneliti melakukan observasi langsung ke dalam kelas IIIA SDK Demangan Baru 1 untuk mengamati proses pembelajaran PKn. Observasi langsung dilakukan peneliti untuk mengamati subjek atau hal yang akan diteliti. Peneliti mengamati berbagai aktivitas kegiatan siswa yang menunjukan indikatorindikator keaktifan menggunakan lembar observasi keaktifan. Indikator keaktifan pada lembar observasi keaktifan ditentukan peneliti yang berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, yaitu (Sudjana, 2007:61) dan Mc Keachie dalam (Yamin, 2007:77). Indikator-indikator keaktifan yang diamati seperti (1). siswa. berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, meliputi : interaksi antar siswa satu dengan siswa yang lain, mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru, membaca sumber belajar serta mencatat informasi penting, (2) siswa berani dalam mengungkapkan pendapat dan siswa berani dalam mengungkapkan pertanyan, (3) siswa bertanggungjawab terhadap tugas, meliputi : turut serta dalam mengerjakan tugas kelompok dan saling mengingatkan dalam mengerjakan tugas kelompok yang diberikan guru saat proses pembelajaran PKn. Selain melakukan observasi terhadap aktivitas-aktivitas siswa, peneliti juga mengobservasi bagaimana cara guru menyampaiakan materi pembelajaran PKn untuk mengetahui cara guru mengajar. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di SDK Demangan Baru1, pada proses pembelajaran PKn yang terjadi sudah menggunakan metode yang cukup baik, yaitu anak mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan guru, selanjutnya anak mengerjakan soal latihan. Setelah selesai menyampaikan materi,.

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. guru meminta siswa agar mencatat informasi penting tentang materi, tetapi hanya 5 siswa saja yang mencatat. Waktu proses pembelajaran guru juga sudah berusaha membuat siswanya menjadi aktif dengan bertanya jawab tentang materi dan mengkaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Guru memancing keaktifan siswa dengan memberikan pertanyaan kepada perseorangan misalnya “ Magnis, sebutkan aturan aturan yang ada di sekolah” pada saat itu siswa menjawab pertanyaan akan tetapi siswa yang lain sibuk atau asik dengan kegiatan yang lain. Magnis pun setelah menjawab, dia kemudian sibuk dengan urusannya sendiri. Di kelas belum terjadi kerjasama yang baik antar siswanya, kerjasama dalam hal memahami materi dan kerja dalam kelompok. Siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat dan tanggung jawab siswa terhadap tugas, siswa berani dalam mengungkapkan pendapat dan siswa berani mengungkapkan pertanyaan dalam proses pembelajaran, siswa yang betanggung jawab terhadap tugas maka didapatkan hasil dari observasi peneliti tentang keaktifan siswa ada 4 siswa yang aktif dalam ketiga indikator keaktifan dari jumlah 27 siswa dengan presentase 14,81%. Selain observasi, peneliti juga melakukan tanya jawab kepada guru kelas IIIA SDK Demangan Baru 1 (komunikasi pribadi, 3 Oktober 2014). Hasil wawancara kepada guru kelas IIIA memberikan informasi tentang kesulitan belajar siswa mata pelajaran PKn adalah siswa tidak mempunyai pandangan yang jelas tentang materi pada mata pelajaran PKn. Menurut guru tersebut, “ mata pelajaran PKn sebenarnya mata pelajaran yang sering kita laksanakan sehari-hari, akan tetapi.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7. siswa kurang mengerti atau siswa kurang sadar kalau materi PKn itu sudah mereka lakukan setiap harinya dan ada di lingkungan sekitar mereka. Peran orang tua juga sebenarnya sangat penting, akan tetapi karena orang tua sibuk dengan pekerjaanya, maka tidak ada kesadaran orang tua untuk memberikan pendidikan tambahan ke pada anaknya. Anak menjadi kurang paham lebih dalam tentang materi-materi PKn, padahal materi itu ada di sekitar mereka.” Saat jam istirahat peneliti juga berkesempatan bertanya jawab kepada siswa kelas IIIA mengenai proses pembelajaran PKn di kelas IIIA (komunikasi pribadi, 3 Oktober 2014). Peneliti bertanya “dek kamu suka pelajaran PKn?”, jawab siswa “aku ngak suka mbak, soalnya banyak menghafal.” Selain bertanya kepada siswa, peneliti juga bertanya kepada guru untuk memperkuat keterangan yang diberikan siswa, (komunikasi pribadi, 3 Oktober 2014) guru mengatakan bagaimana proses pembelajaran PKn “siswa. kurang antusias terhadap mata pelajaran PKn,. sehingga mereka kadang asik sendiri dengan urusan masing-masing. Kadang saya juga merasa sedih karena kurang antusias siswa yang saya ajar. Kadang setelah dijelaskan siswa mengerti, akan tetapi hari berikutnya atau minggu berikutnya siswa sudah lupa dengan materi yang dipelajari (kurang bermakna).” Penjelasan tentang proses pembelajaran PKn dan hasil tanya jawab di atas mengindikasi bahwa proses pembelajaran PKn belum mencapai tujuan yang ditentukan. Siswa masih kesulitan memahami materi dan kurang peka terhadap pembelajaran. Siswa juga kurang aktif dalam proses pembelajaran. Keaktifan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai-.

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8. nilai prestasi belajar siswa dan jumlah siswa yang lulus Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) pada mata pelajaran PKn masih kurang. Data-data yang peneliti peroleh, menunjukkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn selama tiga tahun terakhir atau dari tahun ajaran 2012/2013 sampai tahun ajaran 2014/2015 masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. KKM di SDK Demangan Baru 1 setiap tahunnya mengalami kenaikan sampai tahun 2014 yaitu dari 72 sampai 75. Dokumen nilai Tes Kendali Mutu (TKM) semester I tahun 2012/2013 dengan KKM 72 menunjukan bahwa dari jumlah 33 siswa masih ada 13 siswa atau sebesar 39,39% siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. Rata-rata kelasnya pada TKM semester I tahun 2012/2013 adalah 74,24. Sementara nilai UTS semester I tahun 2013/2014 dengan KKM 73 menunjukan bahwa dari 26 siswa masih ada 8 siswa atau sebesar 30,76% siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. Rata-rata kelas pada UTS semester I tahun 2013/2014 adalah 79,65. Selanjutnya, nilai UTS semester I tahun 2014/2015 dengan KKM 75 menunjukan bahwa dari 27 siswa masih ada 10 siswa atau sebesar 37,03% siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. Rata-rata kelas pada UTS semester I tahun 2014/2015 adalah 79,03. Maka rata-rata untuk keseluruhan nilai siswa yang sudah mencapai KKM atau melebihi KKM selama 3 tahun terakhir sebesar 64,27% dan nilai rata-rata kelas pada mata pelajaran PKn selama 3 tahun terakhir sebesar 77,64. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada tanggal 3 Oktober 2014, menunjukan bahwa proses pembelajaran PKn belum mencapai tujuan. pembelajaran. seperti. yang. diungkapkan. oleh. (Winataputra dan.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. Budimansyah, 2012:75). Siswa hanya sebatas mengetahui materi pelajaran, kemudian lupa dan tidak memanfaatkan materi PKn tersebut dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Siswa juga kurang terlibat aktif saat proses pembelajaran di kelas. Kondisi kurang aktifnya siswa terlihat saat berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, saat siswa berani dalam mengungkapkan pendapat dan pertanyaan, siswa bertanggung jawab terhadap tugas. Oleh karena itu, keaktifan dalam proses pembelajaran PKn di kelas IIIA masih rendah. Seperti yang jelaskan oleh (Suyono dan Hariyanto, 2011:11 ) keaktifan belajar siswa yang rendah terlihat dari data keaktifan kondisi awal, mengakibatkan prestasi belajar siswa rendah juga. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh (Zaini, 2008:114) ketika siswa pasif, atau hanya menerima dari pengajar, ada kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang telah diberikan. Menurut (Hamzah, 2012:311), untuk mendapatkan hasil proses pendidikan yang maksimal, tentunya diperlukan pemikiran yang kreatif dan inovatif. Inovasi dalam pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan prestasi ke arah yang maksimal dan meghasilkan siswa-siswa yang kreatif dan inovatif. Inovasi ini dapat. dilakukan. dengan. menggunakan. beberapa. pendekatan,. strategi. pembelajaran, dan metode pembelajaran. Pendekatan yang inovatif diantaranya adalah contextual teaching dan learning (CTL) dan cooperative learning. Sejalan dengan penjelasan di atas, (Triono, 2009:8) menyatakan bahwa apabila kita ingin meningkatkan prestasi, tentunya tidak akan terlepas dari upaya peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. Pelaksanakan kurikulum 2004 untuk kelas III.

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 10. yang berbasis KTSP sangat diperlukan pembelajaran-pembelajaran yang bervariatif. Pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori belajar konstruktivisme yang lahir dari gagasan Piaget dan Vigotsky. Penelitian Piaget yang pertama dikemukakan bahwa pengetahuan itu dibangun dalam pikiran anak, (Ratna dalam Rusman, 2013: 201). Pembelajaran kooperatif (cooperative Learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Menurut (Rusman, 2013:213), Tipe Student Teams Achievement Division (STAD). adalah. model. pembelajaran. kooperatif. untuk. pengelompokan. kemampuan campur yang melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota. Seperti yang diungkapkan oleh (Suyatno, 2009:52) ciri-ciri pembelajaran tipe STAD, yaitu kelas terbagi dalam kelompok kelompok kecil. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 anggota yang heterogen, dan belajar dengan metode pembelajaran kooperatif dan prosedur kuis. Pengadaan kuis diakumulatif menjadi nilai kelompok namun anggota lain dalam kelompok tidak diperbolehkan membantu temannya dalam proses pengerjaan kuis. Terakhir memberikan penghargaan tim. Dengan adanya penghargaan tim tersebut, mendorong kualitas masing-masing siswa supaya lebih maju dan mendapatkan nilai yang lebih baik supaya kelompoknya juga mengalami kemajuan atau menjadi pemenang. Pemilihan model pembelajaran kooperatif tipe.

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 11. Student Teams Achievement Division (STAD) diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis. mengadakan penelitian. tindakan kelas PTK dengan judul “PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD KELAS IIIA SDK DEMANGAN BARU 1”. Penggunaan model pembelajaran koorperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar PKn siswa kelas III SD Kanisius Demangan Baru 1. 1.2 Pembatasan Masalah Peneliti berfokus pada meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa PKn siswa SD, dengan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru 1 pada Standar Kompetensi 2 Melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat dan menggunakan Kompetensi Dasar 2.1 Mengenal aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar dan Kompetensi Dasar 2.2 Menyebutkan contoh aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada di atas peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : 1.3.1. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam upaya meningkatkan.

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12. keaktifan dan prestasi belajar mata pelajaran PKn siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru 1, tahun 2014/2015? 1.3.2. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan keaktifan belajar mata pelajaran PKn siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru 1, tahun 2014/2015?. 1.3.3. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran PKn siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru 1, tahun 2014/2015?. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.4.1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar mata pelajaran PKn siswa kelas IIIA m PKn SDK Demangan Baru 1, tahun 2014/2015.. 1.4.2. Untuk meningkatkan dan mengetahui peningkatan keaktifan belajar mata pelajaran PKn melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru 1, tahun 2014/2015..

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.4.3. 13. Untuk meningkatkan dan mengetahui peningkatan prestasi belajar mata pelajaran PKn melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada siswa kelas IIIA SDK Demangan Baru 1, tahun 2014/2015.. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti, siswa, sekolah, dan dunia pengetahuan dalam kegiatan pembelajaran. 1.5.1. Bagi sekolah. Memberikan. informasi. tentang. keberhasilan. menerapkan. model. pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam menyampaikan mata pelajaran PKn. 1.5.2. Bagi guru. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat menjadi salah satu alternatif model pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. 1.5.3. Bagi siswa. Hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman bagi siswa dalam mempelajarai mata pelajaran PKn menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD)..

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 14. 1.6 Definisi Operasional Batasan pengertian untuk menghindari kesalahpahaman terhadap makna judul penelitian. Beberapa istilah yang perlu diberi batasan pengertian, diantaranya : 1.6.1. PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) PKn adalah salah satu mata pelajaran wajib untuk siswa sekolah dasar. yang memfokuskan pada pembentukan nilai dalam berhubungan dengan sesama dan pengenalan nusantara. 1.6.2. Keaktifan belajar Keaktifan belajar berasal dari kata aktif yang berarti giat atau sibuk.. Keaktifan disini diartikan sebagai kegiatan aktif dalam pembelajaran yang meliputi aktif bertanya, aktif berdiskusi, aktif mencatat hal hal penting, dan aktif mencari sumber sumber belajar untuk menggunakan pendapat. 1.6.3. Prestasi belajar Prestasi belajar adalah suatu hasil yang dicapai oleh individu atas. kemampuanya pada bidang tertentu yang dinyatakan dalam bentuk nilai dari aspek kognitif, afektif, psikomotorik. 1.6.4. Model pembelajaran kooperatif Model pembelajaran kooperatif adalah siswa-siswa yang bekerja. dalam kelompok untuk mengerjakan suatu tugas yang diberikan oleh guru atau mencari penyelesaian terhadap suatu masalah atau pun untuk mencapai suatu tujuan..

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.6.5. 15. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement. Division. (STAD). adalah. model. pembelajaran. kooperatif. untuk. pengelompokan kemampuan campur yang melibatkan pengakuan tim dan tanggung. jawab. kelompok. untuk. pembelajaran. individu. Keanggotaan menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku.. angota..

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab II memuat tentang landasan teori, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Keaktifan Belajar 2.1.1.1 Pengertian Keaktifan Belajar Menurut (Yamin, 2007:82), belajar aktif adalah suatu usaha manusia untuk membangun pengetahuan dalam dirinya. Proses pembelajaran terjadi perubahan dan peningkatan mutu kemampuan, pengetahuan, dan ketrampilan siswa, baik dalam ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Sejalan dengan (Sanjaya, 2009:101) aktivitas tidak hanya ditentukan oleh aktivitas fisik semata, tetapi juga ditentukan aktivitas oleh aktivitas non fisik seperti mental, intelektual, dan emosional. Menurut (Yamin, 2007: 2) bahwa, belajar aktif merupakan perkembangan dari teori Dewey Learning by Doing. Dewey menyatakan bahwa siswa perlu terlibat dan berpartisipasi secara spontan. Keinginan siswa akan hal-hal yang belum diketahuinya mendorong keterlibatan siswa secara aktif dalam suatu proses pembelajaran. Guru hendaknya menjadi fasilitator dalam proses pembelajaran, yang membantu memudahkan siswa dalam pembelajaran dan sebagai narasumber serta pengelola yang mampu merancang pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Siswa menjadi terlibat dalam proses belajar bersama guru, karena siswa dibimbing, diajar, dilatih menjelajah, mencari, mempertanyakan sesuatu dan. 16.

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 17. menyelidiki jawaban atas suatu pertanyaan. Siswa juga dibimbing untuk memiliki keterampilan agar dapat menerapkan dan memanfaatkan pengetahuan yang pernah diterimanya pada hal-hal atau masalah baru yang diterimanya. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan dalam proses belajar siswa sudah dapat dikatakan akif, ketika siswa mau belajar dengan penuh semangat dan berusaha, akan tetapi juga didukung dengan peran seorang guru untuk menciptakan keaktifan siswa. Seorang guru hendaknya menciptakan keaktifan siswa agar pembelajaran menjadi bermakna. Pembelajaran akan menjadi bermaka jika dikaitkan dengan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Guru memfasilitasi siswa agar dapat aktif berproses dalam membangun pengetahuanya sendiri. Jadi keaktifan merupakan segala kegiatan siswa proses pembelajaran dan dipertanggung jawabkan sendiri.. 2.1.1.2 Indikator Keaktifan Belajar Menurut (Sudjana, 2010:61) bahwa pembelajaran yang aktif dalam proses pembelajaran adalah turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, terlibat dalam memecahkan masalah, bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah, melatih diri dalam pemecahan masalah, dan menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya. (Mc Keachie dalam Yamin, 2007:77) juga mengemukakan 7 aspek terjadinya keaktivan siswa yaitu, 1. partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran, 2. tekanan pada aspek apektif dalam belajar, 3. partisipasis.

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. siswa dalam kegiatan pembelajaran, terutama yang berbentuk interaksi antar siswa, 4. penerimaan (acceptance) guru terhadap perbuatan atau kontribusi siswa yang kurang relevan atau bahkan sama sekali salah, 5. kekompakan kelas sebagai kelompok belajar, 6. kebebasan belajar yang diberikan kepada siswa, dan kesempatan untuk berbuat serta mengambil keputusan penting dalam proses pembelajaran, 7. pemberian waktu untuk menanggulangi masalah pribadi siswa, baik berhubungan maupun tidak berhubungan dengan pembelajaran. Berdasarkan indikator yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, peneliti merumuskan indikator keaktifan sebagai berikut : 1. Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dibagi ke dalam a. interaksi antar siswa satu dengan siswa yang lain, b. mendengarkan penjelasan dari guru, c. memperhatikan penjelasan dari guru, d. membaca sumber belajar, e. mencatat informasi penting. 2. Keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat dan pertanyaan dibagi ke dalam a. mengungkapkan pendapat berdasarkan keinginan dari dalam diri b. mengungkapkan. pertanyaan. berdasarkan. keinginan. dari. dalam. diri. 3.. Tanggungjawab siswa terhadap tugas, a. Turut serta dalam mengerjakan tugas kelompok, b. saling mengingatkan dalam mengerjakan tugas kelompok.. 2.1.1.3 Pengaruh Keaktifan Belajar Terhadap Proses Belajar Siswa Menurut (Yamin, 2007:77) mengatakan bahwa keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berfikir kritis, dan dapat memecah permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. (Daryanto dan Raharjo, 2012:32) belajar pada.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 19. hakekatnya adalah proses dimana seseorang melakukan kegiatan secara sadar untuk mengubah suatu perilaku, terjadi kegiatan merespon terhadap setiap pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar berpengaruh terhadap proses belajar siswa. Proses pembelajaran yang ada di lingkungan sekolah, adalah merupakan serangkaian proses pembelajaran yang melibatkan guru dan siswa. Guru sebagai fasilitator dapat membuat siswa aktif, merespon pembelajaran, berfikir kritis, dan memecahkan masalah yang diberikan pada saat pembelajaran. Adanya keterlibatan siswa. terhadap pembelajaran maka tujuan akhir yang sudah. dirancang oleh guru akan tercapai. Kerjasama antara guru dan siswa akan terlihat dengan keaktifan yang terjadi dalam diri siswa menyikapi proses pembelajaran.. 2.1.2. Belajar Menurut (Slameto, 2010:2) belajar adalah suatu proses usaha yang. dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. (Morgan dalam Suprijono, 2009:2) juga berpendapat bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman. Hal ini juga sejalan dengan pendapat yang diungkapkan oleh (Winkel dalam Syah, 2002:90), menyatakan bahwa belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman, misalnya seorang siswa dapat menulis tegak bersambung dengan rapi karena siswa tersebut latihan terus dengan tekun. Begitu juga dengan.

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 20. pendapat (Suyono dan Herianto, 2011:59) belajar adalah terjadinya interaksi antara stimulus dan respon, sehingga terjadi perubahan tingkah laku hal ini hasil dari pengalaman. Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses memperoleh pengetahuan dengan cara berinteraksi dengan lingkungan sehingga terjadi perubahan tingkah laku seseorang sebagai hasil dari pengalamannya.. 2.1.3 Prestasi Belajar 2.1.3.1 Pengertian Prestasi Belajar Menurut (KBBI, 2008:1001) prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan dsb). Prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru. (Winkel dalam Imron, 1996:89). mengungkapkan bahwa prestasi belajar adalah bukti. keberhasilan usaha yang dicapai seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar atau mengalami sesuatu. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, prestasi belajar adalah keberhasilan yang dicapai atau diperoleh dari seseorang yang. telah melakukan usaha setelah melakukan sesuatu yang hasilnya dapat. dilihat dalam bentuk nilai atau catatan keberhasilan yang telah dicapai. Catatan keberhasilan dari setiap usaha seseorang nantinya akan menjadi sebuah prestasi..

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 21. 2.1.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Menurut (Dimyati Mahmud, 1989:84) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi motivasi dan keyakinan sedangkan, faktor eksternal. meliputi. kemampuan. Selain itu faktor internal terdapat tambahan yaitu takut gagal dan takut sukses. Takut gagal yang berupa perasaan cemas seperti menempuh ujian, memperlajari sesuatu yang baru dapat mengganggu keberhasilan dalam berprestasi. Murid-murid yang merasa sangat sanggup selama menepuh ujian akan memperoleh hasil yang lebih buruk dari pada mereka yang tenang dan santai. Takut sukses merupakan perasaan-perasaan negatif terhadap terhadap prestasi. Disamping motif-motif tersebut, ada faktor-faktor yang juga memainkan peranan dalam berprestasi. Faktor yang dimaksud adalah persepsi seseorang terhadap prestasinya. Hal ini berkait dengan kombinasi empat faktor yaitu: kemampuan, usaha, sukarnya tugas, dan keberuntungan atau nasib baik. Selain faktor internal, faktor eksternal juga terdapat tambahan yaitu faktor situasional. Banyak perbedaan dalam prestasi akademik (prestasi bukan dalam pekerjaan) bukan disebabkan oleh perbedaanya lingkungan tempat kemampuan dan motif itu ditunjukan. Lingkungan sekolah misalnya: gedung, perpustakaan, suasana kelas, kualitas dan penghasilan guru-guru, selain itu, bukan lingkungan sekolah saja tetapi juga lingkungan yang lain, seperti kualitas lingngan keluarga, ada tidaknya televisi, kamus, ensiklopedi dan sebagainya, sangat berkait dengan tingkat prestasi akademik siswa. Prestasi belajar adalah pengetahuan atau pemahaman materi IPS yang berupa nilai-nilai dan sikap yang terinteralisasi.

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 22. dalam kehidupan sehari-hari dan penilainnya berupa angket atau kuesioner dan hasilnya berupa skor.. 2.1.3.3 Fungsi dan Kegunaan Prestasi Belajar Manusia selalu mengejar suatu prestasi atau hasil usaha menurut aktivitas yang dilakukan dan sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing yang akan memberikan kepuasan tertentu pada diri manusia khususnya yang berada di lingkungan sekolah. Adapun fungsi dari prestasi belajar menurut (Ariffin, 1990:3) yaitu : 1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai oleh siswa. 2) Prestasi belajar sebagai lambang hasrat ingin tahu. 3) Prestasi belajar sebagai informasi dalam inovasi pendidikan.. 2.1.4. Pembelajaran Kooperatif. 2.1.4.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif Menurut (Rusman, 2013:204) cooperative learning merupakan teknik pengelompokan yang masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang di dalamnya terdapat tujuan yang sama. Hal senada juga di ungkapkan oleh (Sugiyanto, 2010:37) pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Sejalan dengan (Suyatno, 2009:51) model pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan.

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 23. pembelajaran dengan cara bekerja kelompok untuk bekerjasama saling membantu, mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Pendekatan pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil mampu memaksimalkan siswa dalam bekerjasama dan mencapai tujuan belajar. Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model kegiatan pembelajaran yang dibuat untuk mendidik siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran dengan cara bekerja di dalam kelompok kecil, dalam setiap kelompok beranggotakan 4-5 siswa.. 2.1.4.2 Macam-macam Model Pembelajaran Kooperatif Variasi jenis model dalam pembelajaran kooperatif walaupun prinsip dasar pembelajaran kooperatif ini tidak berubah, jenis-jenis model pembelajaran tersebut, (Rusman, 2013:213) adalah sebagai berikut; 1) Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) adalah model pembelajaran kooperatif untuk pengelompokan kemampuan campur yang melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota. 2) Tipe Jigsaw Tipe Jigsaw adalah gergaji ukir dan ada juga yang menyebutnya dengan isilah puzzle yaitu sebuah teka teki menyusun potongan gambar. Pembelajaran kooperatif model jigsaw ini mengabil pola cara bekerja sama denan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama..

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 24. 3) Group Investigation (investigasi kelompok) Tipe Group Investigation (investigasi kelompok) merupakan pembelajaan kooperatif yang melibatkan kelompok kecil dimana siswa bekerja menggunakan inkuiri kooperatif, perencanaan, proyek dan diskusi kelompok, dan kemudian mempresentasikan penemuan mereka kepada kelas. 4) Tipe Make a Match (membuat pasangan) Tipe Make a Match (membuat pasangan) penerapan metodel ini dimulai dengan teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban / soal sebelum batas waktunya, siswa mencocokan diberi poin. 5) Tipe Teams Gaes Tournamens (TGT) Tipe Teams Games Tournamens (TGT) siswa memainkan permainan dengan anggota anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing masing. Model struktural menurut (Spencer dan Miguel Kagan dalam Rusman, 2013:225) bahwa terdapat enam komponen utama di dalam pembelajaran kooperatif tipe pendekatan struktural, keenam komponen itu adalah sebagai berikut struktural dan konstruk yang berkaitan, pinsip-prinsip dasar, pembentukan kelompok, dan pembentukan kelas, kelompok, tata kelola, dan keterampilan sosial..

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. 2.1.4.3 Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif Menurut (Johson dan Johnson, 1994 dan Sutton, 1990 dalam Trianto, 2010:60), terdapat lima unsur penting dalam pembelajaran kooperatif, yaitu: 1) Saling ketergantungan Belajar kelompok siswa merasa mereka sedang bekerjasama untuk mencapai satu tujuan. Seorang siswa tidak akan mencapai keberhasilan,. jika semua anggota kelompok. tidak. mencapai. kesuksesan. Siswa akan merasa bahwa dirinya adalah bagian dari kelompok dan mempunyai tugas terhadap keberhasilan kelompok. 2) Interaksi siswa yang saling mengikat Siswa saling memberikan bantuan untuk memahami materi. Hal ini berlangsung secara alami karena siswa berusaha kelompok mereka menjadi kelompok yang terbaik dari kelompok lain. Proses belajar seperti ini dapat menimbulkan belajar kooperatif yang sangat baik bagi siswa karena siswa mampu saling bertukar pendapat mengenai masalah yang sedang dipelajari. 3) Tanggung jawab individual Tanggung jawab siswa dalam belajar kelompok adalah membantu teman yang mengalami kesulitan dan siswa tidak hanya sekedar “membonceng” pada hasil kerja teman atau hasil kerja kelompok..

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 26. 4) Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil Proses belajar mengajar, siswa dituntut untuk menyampaikan gagasan, meyampaikan materi, dan berinteraksi dengan anggota kelompok. 5) Proses kelompok Proses kelompok dapat berjalan jika anggota kelompok saling mendiskusikan pelajaran dengan baik, proses yang baik adalah mengarahkan siswa untuk meperoleh tujuan yang diharapkan.. 2.1.4.4 Tujuan Pembelajaran Kooperatif Menurut (Trianto, 2010:57) tujuan pokok pembelajaran kooperatif adalah untuk meningkatkan prestasi akademik siswa, baik individu maupun kelompok. Keterampilan kerjasama antara siswa dapat dibentuk atau diajarkan dalam pembelajaran kooperatif, (Rusman, 2013:210). Berdasarkan dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran kooperatif adalah memaksimalkan belajar. siswa. berkolaborasi,. secara dan. berkelompok. menerima. dimana. keragaman. siswa. saling. bekerjasama,. pendapat. untuk. mendapatkan. pemahaman, baik yang berguna meningkatkan prestasi belajar siswa baik secara individu maupun kelompok secara optimal. 2.1.4.5 Manfaat Pembelajaran Kooperatif Menurut (Zamroni dalam Trianto, 2010:57) mengemukakan manfaat penerapan. pembelajaran. kooperatif. adalah. berguna. untuk. mengurangi. kesenjangan antar siswa, salah satunya dengan satu kelompok saling berbaur.

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 27. untuk mencapai kepentingan bersama, sehigga solidaritas antar siswa dapat terbangun. (Sejaan dengan Trianto dalam Rusman, 2013:202) dengan belajar berkelompok siswa mendapatkan kesempatan untuk aktif mengemukakan pendapatnya dan teman lain mampu menilai pandangan mereka sendiri. Manfaat pembelajaran kooperatif, dapat disimpulkan adalah meningkatkan nilai kognitif, afektif, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling mengemukakan pendapat dan solidritas dengan anggota kelompok.. 2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD). 2.1.5.1 Pengertian Model. Pembelajaran. Kooperatif Tipe Student. Teams. Achievement Division (STAD) Menurut (Rusman, 2013:213). bahwa Model pembelajaran Kooperatif. Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan suatu metode generik tentang pengaturan kelas dan bukan pengajaran komprehensif untuk subyek tertentu, guru menggunakan pelajaran dan materi mereka sendiri. Variasi pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti. Menurut (Suyatno, 2009: 2) Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD). adalah. model. pembelajaran. kooperatif. untuk. pengelompokan. kemampuan campur yang melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota. Keanggotaan menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku..

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Berdasarkan. beberapa. pengertian. tentang. Model. 28. Pembelajaran. Kooperatife Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) peneliti dapat menyimpulkan bahwa Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) adalah model pembelajaran kooperatif, yang siswa dibuat secara berkelompok dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Proses pembelajaran guru memberikan materi kepada setiap kelompok dan masingmasing siswa harus bertanggung jawab terhadap pemahaman materi, dari masingmasing siswa yang paham dengan maetri, maka tanggung jawab atas keberhasilan kelompok pasti akan baik.. 2.1.5.2 Langkah langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Menurut (Rusman, 2013:215) langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) adalah sebagai berikut: 1) Penyampaian tujuan dan motivasi Menyampaikan tujuan dan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar. 2) Pembagian kelompok Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas (keberagaman kelas dalam prestasi akademik, gender/jenis kelamin, rasa atau etnik).

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 29. 3) Prestasi dari guru Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta pentingnya pokok bahasan tersebut dipelajari. Guru memberi motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif. Di dalam proses pembelajaran guru dibantu oleh media, demonstrasi, pertanyaan atau masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan seharihari. Dijelaskan juga tentang keterampilan dan kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa, tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan serta cara-cara mengerjakannya. 4) Kegiatan belajar dalam tim (kerja tim) Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi kelompok, sehingga semua anggota menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlukan. Kerja tim ini merupakan ciri terpenting dari STAD 5) Kuis (Evaluasi) Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok. Siswa diberikan kursi secara individual dan tidak dibenarkan bekerja sama. Ini dilakukan untuk menjamin agar siswa secara individu bertanggungjawab kepada diri.

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 30. sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut. Guru menetapkan skor batas penguasaan untuk setiap soal, misalnya 60, 75, 84, dan seterusnya sesuai dengan tingkat kesulitan siswa 6) Penghargaan prestasi tim Setelah pelaksanaan kuis guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberikan angka dengan rentang 0-100. Selanjutnya pemberian penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru dengan melakukan: menghitung skor individu, menghitung skor kelompok, pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok.. 2.1.5.3 Penghargaan Prestasi Tim Setelah melakukan kuis, hitunglah skor kemajuan individual dan skor tim, kemudian berikan penghargaan berbentuk sertifikat atau penghargaan lainnya untuk tim yang mendapat skor tertinggi (Slavin dalam Rusman, 2013: 159) 1) Poin kemajuan Sebelum memulai menghitung skor kemajuan, guru melakukan penilaian pertama kepada siswa. Hal ini, bertujuan untuk memperoleh skor awal. Setelah mendapatkan skor awal, guru melakukan kuis dan memberikan poin berdasarkan keberhasilan kuis yang didapatkan siswa. Berikut cara penilaian berdasarkan tingkat kuis dapat dilihat pada tabel 2.1:.

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 31. Tabel 2.1 Poin Berdasarkan Tingkat Kuis No. Skor Kuis Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 10-1 poin di bawah skor awal Skor akhir sampai 10 poin di atas skor awal Lebih dari 10 poin di atas skor awal Kertas jawaban sempurna (terlepas dari skor awal). 1 2 3 4 5. Poin Kemajuan. 5 10 20 30 30. 2) Skor tim Menurut (Rusman, 2013: 216) skor kelompok dihitung dengan membuat rata-rata skor perkembangan anggota kelompok dengan cara menjumlahkan semua skor perkemangan individu anggota kelompok dan membagi sejumlah anggota kelompok tersebut. Sesuai dengan perkembngan kelompok, diperoleh skor kelompok sebagaimana dalam tabel 2.2. Tabel 2.2: Perhitungan Perkembangan Skor Tim No. 1 2 3 4. Rata-rata Skor 0≤N≤5 6 ≤ N ≤ 15 16 ≤ N ≤ 20 21 ≤ N ≤ 30. Kualifikasi Tim yang baik (Good Team) Tim yang sangat baik (Great Team) Tim yang istimewa (Super Team). Kriteria ini bukanlah kriteria yang bersifat tetap, namun kita diperbolehkan untuk mengubah kriteria di tabel 2.2. 3) Penghargaan kelompok “Setelah masing-masing kelompok memperoleh predikat, guru memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok sesuai dengan. prestasinya”. (Rusman,. 2011:216).. Salah. satu. bentuk. penghargaan untuk tim dapat berupa sertifikat, pemasangan pada papan.

Gambar

Gambar 2.1. DiagramPenelitian Lain yang Relevan
Gambar 3.1. Siklus Model Kemmis & Mc Taggart (1993)
Tabel 3.3:  Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Sebelum Validasi
Tabel 3.5: Hasil Validasi Lembar Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil gambaran dan analisis system yang telah berjalan di atas, yang ditinjau melalui use case dan Activity diagram dapat digambarkan beberapa

10 Melakukan proses transformasi obyek tiga dimensi pada scene TumozMatrix yang merupakan hasil gabungan transformasi pada seluruh scene. Menampilkan transformasi dan

Hal ini disebabkan karena mesin yang digunakan adalah mesin CNC prototyping dengan resolusi software 0,01 mm/step, sedangkan resolusi software untuk mesin CNC

Kromatogram Gambar 15 memperlihatkan bahwa secara kuantitatif produk isomerisasi eugenol dengan radiasi gelombang mikro tanpa pelarut lebih besar daripada menggunakan

Sedangkan dari sisi mediasi, dalam konteks UMKM hasil penelitian ini juga mendukung penelitian hasil penelitian ini memperkuat pernyataan Newbert et al., (2008) bahwa

Metode evaluasi yang digunakan berdasarkan Kualitas dan Biaya, dimana untuk Evaluasi Kualitas dilakukan terhadap Penawaran File I meliputi administrasi dengan

Hasil dari pelaksanaan PPL selama kurang lebih satu bulan di SMP Negeri 1 Pakem dapat dirasakan praktikan berupa penerapan ilmu pengetahuan dan praktik keguruan di

Hubungan Jenis Kelamin, Pendidikan, Kursus Perpajakan dengan Pemahaman .... Pemahaman Kewajiban Perpajakan Wajib Pajak Orang