• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PEMBAHASAN

5.3 Proses Pengadaan Pegawai Negeri Sipil

Pengadaan Pegawai Negeri Sipil adalah proses kegiatan untuk mengisi formasi yang lowong. Lowongan formasi dalam suatu satuan organisasi negara pada umumnya disebabkan oleh 2 (dua) yaitu, adanya Pegawai Negeri Sipil yang berhenti atau adanya perluasan organisasi. Karena pengadaan Pegawai Negeri Sipil ini adalah untuk keperluan, baik dalam arti jumlah, maupun dalam arti mutu. Kebijakan

pengadaan PNS ini diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2013 tentang Pengadaan Pegawai Negeri sipil.

Pengadaan pegawai dilakukan mulai dari perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyaringan, pengangkatan Calon Pegawai Negeri (CPN) sampai dengan pengangkatan CPN menjadi Pegawai Negeri (PN). Secara prinsip, pengadaan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan organisasi dan lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Pendekatan pegawai menggunakan pendekatan zero growth dimana pengadaan pegawai didasarkan untuk mengantikan pegawai yang pensiun. Jadi, pengadaan pegawai/ rekrutmen tidak mesti dilakukan tiap tahun.

5.4 Implementasi kebijakan dalam pelaksanaan rekrutmen CPNS

Di dalam suatu kebijakan, implementasi merupakan aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk melaksanakan sesuatu kebijakan secara efektif. Implementasi ini merupakan pelaksanaan aneka ragam program yang dimaksudkan dalam sesuatu kebijakan. Ini adalah satu aspek proses kebijakan, yang amat sulit dalam menentukan hasil dari kebijakan tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana implementasi kebijakan dalam proses rekrutmen CPNS.

1. Komunikasi

Implementasi akan berjalan efektif apabila ukuran-ukuran dan tujuan-tujuan kebijakan dipahami oleh individu-individu yang bertanggungjawab dalam pencapaian tujuan kebijakan. Kejelasan ukuran dan tujuan kebijakan dengan demikian perlu dikomunikasikan secara tepat dengan para pelaksana.

Ada 3 indikator yang dapat digunakan dalam mengukur keberhasilan aspek komunikasi ini, antara lain :

a. Transmisi, yaitu penyaluran komunikasi yang baik akan dapat menghasilkan suatu implementasi yang baik pula.

b. Kejelasan informasi, dimana komunikasi atai informasi yang diterima oleh pelaksana kebijakan haruslah jelas dan tidak membingungkan.

c. Konsistensi informasi yang disampaikan, yaitu perintah ataupun informasi yang diberikan dalam pelaksanaan suatu komunikasi haruslah jelas dan konsisten untuk dapat diterapkan dan dijalankan. Dari segi penyaluran komunikasi yang dilakukan oleh pihak Pemerintahan Kota Medan sudah cukup baik. Seperti yang diungkapkan oleh informan wawancara saudara Emir (warga Tanjung Sari Kota Medan) sebelum dilaksanakannya Test CPNS dari pihak Pemerintahan Kota Medan terlebih dahulu memberikan informasi atau sosialisasi tentang adanya pelamaran CPNS terhadap masyarakat melalui beberapa pengumuman di media massa seperti di koran dan internet agar masyarakat mengetahui tentang adanya rekrutmen CPNS.

Dilihat dari segi kejelasan informasi juga pihak Pemerintahan Kota Medan telah melaksanakannya dengan baik, dapat dilihat dari penjelasan yang diberikan oleh saudara Reza (warga Lingkungan I Griya Kota Medan), pihak Pemerintahan Kota Medan juga memberikan informasi tentang adanya rekrutmen CPNS dengan cukup jelas, dalam pengumuman tersebut dijelaskan mulai dari persyaratan yang harus

dipenuhi, jadwal ujian, waktu pelaksanaan ujian, tempat ujian, formasi apa saja yang lowong dan jumlah pegawai yang dibutuhkan.

Tetapi pemberian informasi tentang adanya rekrutmen CPNS belum dilakukan dengan maksimal hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh karena pelamar yang mendaftar belum sesuai dengan formasi yang dibutuhkan misalnya dari pendidikan perawat anastesi yang dibutuhkan 1 orang sedangkan yang mendaftar kosong. Hal ini mungkin terjadi karena kurang luasnya informasi yang diberikan oleh pihak Pemerintahan Kota Medan terhadap masyarakat yang berada di dalam daerah maupun dari luar daerah.

2. Sumber Daya

Suatu implementasi kebijakan tidak akan berjalan efektif apabila implementor kekurangan sumber daya. Sumber daya tersebut dalat berwujud sumber daya manusia yakni kompetensi implementor dan sumber daya finansial. Sumber daya manusia yang ada di kantor Pemerintahan Kota Medan sudah cukup memadai hal ini terlihat dari hasil wawancara yang diperoleh dari Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan Bapak LAHUM, SH, MM, sumber daya manusia yang ada di kantor Pemerintahan Kota Medan sudah cukup memadai, disetiap bagian yang ada sudah terisi dan tidak ada lagi yang lowong. Mereka bekerja sesuai dengan bidang dan keahlian yang mereka miliki masing-masing.

Terkait jumlah pelamar yang tiap tahunnya semakin meningkatkan juga diungkapkan oleh saudara RISWAN, SH, M.AP Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan yang menyatakan jumlah pelamar yang ada tiap tahunnya

semakin meningkat dikarenakan semakin banyak orang yang berkeinginan untuk menjadi seorang PNS. Dan dikarenakan jumlah sarjana yang tiap tahunnya semakin meningkat juga. Terkait dengan sumber daya finansial juga sudah cukup jelas, berikut pernyataan bapak Bapak LAHUM, SH, MM, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan, dana yang diperoleh oleh Pemerintahan Kota Medan dalam pelaksanaan rekrutmen CPNS berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU).

3. Disposisi

Disposisi adalah watak dan karakteristik yang dimiliki implementor, seperti komitmen, kejujuran, dan sifat demokratis. Salah satu yang mempengaruhi efektivitas implementasi kebijakan adalah sikap implementor. Karakteristik yang dimiliki oleh para pegawai kantor Pemerintahan Kota Medan juga sudah cukup baik, pelayanan yang diberikan terhadap masyarakat selama proses rekrutmen CPNS dilakukan dengan sepenuh hati. Hal ini terungkap dalam hasil wawancara yang diperoleh dari saudari Seprian (warga medan maimun kota Medan) yang menyatakan, pelayanan yang diberikan oleh para pegawai Pemerintahan Kota Medan dalam proses rekrutmen CPNS sudah cukup baik, mereka melayani masyarakat dengan sabar dan sopan, dan menjelaskan kepada masyarakat apa yang belum mereka mengerti dalam proses pelamaran. Dan para pegawai yang melayani masyarakat selama proses rekrutmen CPNS juga berlaku adil tanpa membeda-bedakan yang satu dengan yang lainnya.

4. Struktur Birokrasi

Struktur organisasi yang bertugas mengimplementasikan kebijakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap implementasi kebijakan. Salah satu dari aspek

struktur yang penting dari setiap organisasi adalah adanya prosedur operasi yang standar (standard operating procedures atau SOP). SOP menjadi pedoman bagi setiap implementor dalam bertindak.

Terkait dengan prosedur yang dilakukan Pemerintahan Kota Medan dalam proses rekrutmen CPNS sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari Bapak LAHUM, SH, MM, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan yang menjelaskan proses yang dilakukan dalam perekrutan CPNS dimulai dari memberikan pengumuman melalui media massa bahwa adanya penerimaan CPNS serta memberikan informasi formasi yang dibutuhkan dan jumlahnya, kemudian menyediakan tempat ujian dan menentukan waktu ujiannya, mengirimi kartu ujian kepada calon pelamar, dan yang terakhir mengumumkan peserta yang lulus dan yang tidak lulus serta mengusulkan NIP bagi CPNS yang lulus ke BKN.

Terkait proses rekrutmen CPNS yang berlangsung terdapat hambatan- hambatan yang dialami oleh pihak Pemerintahan Kota Medan seperti adanya formasi yang sama sekali tidak ada pendaftarnya, Masih sering terjadi perbedaan pendapat masalah kualifikasi / rumpun pendidikan karena terdapat berbagai nama jurusan yang berbeda disetiap Perguruan Tinggi dengan Fakultas yang sama. Hal ini mungkin terjadi kurangnya kerjasama antar pegawai Pemerintahan Kota Medan dan kurang mengetahui informasi terbaru terkait kualifikasi pendidikan nama jurusan yang berbeda disetiap Perguruan Tingggi yang ada.

Dalam proses rekrutmen CPNS Pemerintahan Kota Medan juga bekerjasama dengan instansi lainnya agar proses tersebut berjalan dengan lancar. Berikut pernyataan pegawai kantor Pemerintahan Kota Medan MHD. ANDI SYAHPUTRA,

S.STP, M.AP Kepala Bagian Umum, adanya kerjasama dengan instansi lain seperti kerjasama yang terjalin dengan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan Sekretariat Pemerintah Kota Medan agar mempermudah dan memperlancar proses perekrutan CPNS.

Terkait Dasar yang dilakukan dalam menetapkan calon pegawai lulus atau tidak, berikut pernyataan dari Pegawai kantor Pemerintahan Kota Medan, Saudara MHD. ANDI SYAHPUTRA, S.STP, M.AP Kepala Bagian Umum dasar yang dilakukan dalam menetapkan pegawai lulus atau tidak berdasarkan ranking yang dikeluarkan oleh Panitia Seleksi Nasional.

Dokumen terkait