• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Pengelolaan Linen di Rumah Sakit Umum X Kota Medan Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.3 Proses Pengelolaan Linen di Rumah Sakit Umum X Kota Medan Tahun

Rumah Sakit Umum X Kota Medan telah memiliki instalasi laundry sendiri dengan menggunakan 3 buah mesin cuci, 2 buah mesin pengering, 1 buah mesin memeras, 2 alat menyetrika dan 3 buah troli dengan jumlah petugas sebanyak 8 orang yang di bawahi oleh seorang koordinator dan kepala penunjang medis yang bertanggung jawab untuk mengawasi.

4.3.1 Proses Pengelolaan Linen Pada Tahap Pengumpulan

Tabel 4.8 Hasil Observasi Pengelolaan Linen Laundry di Rumah Sakit Umum X Kota Medan dengan Komponen Penilaian Pada Tahap Pengumpulan

Berdasarkan tabel observasi 4.8 di atas dapat dilihat bahwa, pada tahap pengumpulan tidak sesuai dimana tidak dilakukan pemilahan antara linen infeksius dan non infeksius, dan tidak dilakukan pencatatan jumlah linen kotor yang di kumpulkan oleh perawat ruangan.

4.3.2 Proses Pengelolaan Linen Pada Tahap Penerimaan

Tabel 4.9 Hasil Observasi Pengelolaan Linen Laundry di Rumah Sakit Umum X Kota Medan dengan Komponen Penilaian Pada Tahap Penerimaan

No Komponen yang dinilai

Kategori

Keterangan Ya Tidak

B PENERIMAAN

1. Pencatatan linen yang diterima

√ 2. Penimbangan linen untuk menyesuaikan

dengan kapasitas mesin cuci : - Ukuran besar diatas 100 kg

- Ukuran sedang dan kecil 25-100 kg

No Komponen yang dinilai

Kategori

Keterangan Ya Tidak

A PENGUMPULAN

1. Pemilahan antara linen infeksius dan non infeksius dengan menempatkan linen infeksius ke dalam kantong plastik kuning dan linen non infeksius ke dalam kantong plastik hitam

Berdasarkan tabel observasi 4.9 di atas, petugas yang menerima linen kotor dari ruangan melakukan pencatatan jumlah linen kotor yang diterima dari setiap ruangan. Pencatatan dilakukan bersamaan dengan penimbangan berat linen kotor yang diterima dan untuk proses pencucian berat linen kotor yang diterima di sesuaikan dengan berat mesin cuci yang dimilki oleh unit instalasi laundry.

4.3.3 Proses Pengelolaan Linen Pada Tahap Pencucian

Tahapan proses pencucian linen di unit laundry Rumah Sakit X Kota Medan, dimulai dengan tahap I Flush yaitu, pembasahan untuk melepaskan kotoran yang mudah larut tanpa menggunakan bahan kimia dilanjutkan dengan tahap II Break yaitu, proses pembasahan dengan menambahkan alkali untuk melepaskan kotoran protein dalam air dengan suhu ruangan tahap selanjutnya tahap III Prewash yaitu, Proses pencucian dengan menambah deterjen, alkali, dan elmusifier dengan suhu hangat tahap selanjutnya tahap IV Main Wash yaitu, proses pencucian untuk melepaskan semua jenis kotoran dengan air suhu tinggi agar deterjen beraksi optimal tahap selanjutnya tahap V Bleach yaitu, Proses pemucatan dengan menggunakan aktif chlorine dalam air 60o C untuk melepaskan noda organik yang tak lepas dengan cara di atas untuk jenis linen putih selanjutnya tahap VI Rinse yaitu Proses pembilasan sisa-sisa reaksi kimia dengan menggunakan air dingin dalam jumlah banyak dan di ulang 2-3 kali Selanjutnya tahap VII Intermediate Extract yaitu, pembilasan akhir dengan pemerasan ringan dan terakhir tahap VIII Final Rinse yaitu, proses menetralkan sisa-sisa kimia sebagai pembilasan akhir. Berikut adalah gambar tahapan pencucian linen yang di Unit Instalasi Laundry Rumah Sakit Umum X Kota Medan :

Gambar 4.1 Tahap Proses Pencucian Linen

Tahap I Flush

Proses pembasahan untuk melepaskan kotoran yang mudah larut tanpa bahan kimia

Tahap II Break

Proses pembasahan dengan menambahkan alkali untuk melepaskan kotoran protei dalam air dengan suhu ruangan

Tahap III Prewash

Proses pencucian dengan menambah deterjen, alkali, dan elmusifier dengan suhu hangat

Tahap IV Main Wash

Proses pencucian untuk melepaskan semua jenis kotoran dengan air suhu tinggi agar deterjen beraksi optimal

Tahap V Bleach

Proses pemucatan dengan menggunakan aktif chlorine dalam air 60o C untuk melepaskan noda organik yang tak lepas dengan cara di atas untuk jenis linen putih

Tahap VII Intermediate Extract Pembilasan akhir dengan pemerasan ringan

Tahap VIII Final Rinse Proses menetralkan sisa-sisa kimia sebagai pembilasan akhir

Tahap VI Rinse

Proses pembilasan sisa-sisa reaksi kimia dengan menggunakan air dingin dalam jumlah banyak dan di ulang 2-3 kali

Tabel 4.10 Hasil Observasi Pengelolaan Linen Laundry di Rumah Sakit Umum X Kota Medan dengan Komponen Penilaian Pada Tahap Pencucian

No Komponen yang dinilai

Kategori

Keterangan Ya Tidak

C PENCUCIAN

1. Melakukan pemanasan-desinfeksi pada mesin cuci sebelum melakukan proses pencucian

√ 2. Proses pencucian dikelompokan

berdasarkan tingkat kekotorannya yaitu pemisahan pencucian linen infeksius dan linen non infeksius

3. Pembersihan linen kotor dan tinja, urin, darah dan muntahan dengan cara merendam menggunakan desinfektan Chlorine Bleach

√ 4. Penggunaan deterjen laundry yang memiliki

khusus serbuk putih berwarna biru dengan pH 11,0-12,0

Berdasarkan tabel observasi 4.10 di atas dapat dilihat bahwa, pada petugas akan melaksanakan proses pencucian tidak melakukan pemanasan-desinfektan pada mesin cuci dan untuk linen yang terdapat tinja atau darah tidak melakukan pembersihan atau perendaman terlebih dahulu menggunakan desinfektan Chlorine

Bleach.

4.3.4 Proses Pengelolaan Linen Pada TahapPengeringan

Tabel 4.11 Hasil Observasi Pengelolaan Linen Laundry di Rumah Sakit Umum X Kota Medan dengan Komponen Penilaian Pada Tahap Pengeringan

No Komponen yang dinilai

Kategori

Keterangan Ya Tidak

D PENGERINGAN

Pengeringan dilakukan dengan menggunakan mesin pengering/ drying yang mempunyai suhu 700 C selama 10

menit

Berdasarkan tabel observasi 4.11 di atas, petugas melakukan pengeringan linen menggunakan mesin pengering/ drying dengan suhu 700 C dan waktu yang dibutuhkan untuk pengeringan selama 15 menit untuk linen yang memiliki ukuran tidak tebal dan 30 menit untuk linen yang memiliki ukuran tebal.

4.3.5 Proses Pengelolaan Linen Pada Tahap Penyetrikaan

Tabel 4.12 Hasil Observasi Pengelolaan Linen Laundry di Rumah Sakit Umum X Kota Medan dengan Komponen Penilaian Pada Tahap Penyetrikaan

No Komponen yang dinilai

Kategori

Keterangan Ya Tidak

E PENYETRIKAAN

Suhu mesin setrika disetel antara 700

-800 C √

Berdasarkan tabel observasi 4.12 di atas, dapat dilihat bahwa pada proses penyetrikaan yang dilakukan petugas suhu mesin setrika yang digunakan adalah 700C.

4.3.6 Proses Pengelolaan Linen Pada Tahap Penyimpanan

Tabel 4.13 Hasil Observasi Pengelolaan Linen Laundry di Rumah Sakit Umum X Kota Medan dengan Komponen Penilaian Pada Tahap Penyimpanan

No Komponen yang dinilai

Kategori

Keterangan Ya Tidak

E PENYIMPANAN

1. Pemisahan linen berdasarkan jenisnya √ 2. Linen baru yang diterima ditempatkan

pada bagian bawah √

3. Pintu lemari selalu di tutup √

Berdasarkan tabel oservasi 4.13 di atas dapat dilihat bahwa, pada tahap penyimpanan petugas sudah melakukan pemisahan linen berdasarkan jenis, dan kondisi pintu lemari selalu dalam keadaan tertutup. Hanya saja linen yang baru tidak disimpan pada bagian bawah.

4.3.7 Proses Pengelolaan Linen Pada Tahap Distribusi

Tabel 4.14 Hasil Observasi Pengelolaan Linen Laundry di Rumah Sakit Umum X Kota Medan dengan Komponen Penilaian Pada Tahap Distribusi

No Komponen yang dinilai Kategori

Keterangan Ya Tidak

G DISTRIBUSI

Pencatatan linen yang keluar sesuai dengan identitas yang tertera disetiap linen. (nomer berapa yang keluar dan nomer berapa yang masuk)

Berdasarkan tabel 4.14 di atas, dapat dilihat bahwa pada tahap distibusi petugas laundry melakukan pencatatan nomer linen sebelum linen besrih akan di distribusikan dan disesuaikan dengan pencatatan jumlah linen yang masuk pada saat pengumpulan hanya saja perawat diruangan tidak melakukan pencatatan kode linen yang keluar dan kode linen yang masuk.

4.3.8 Proses Pengelolaan Linen Pada Tahap Pengangkutan

Tabel 4.15 Hasil Observasi Pengelolaan Linen Laundry di Rumah Sakit Umum X Kota Medan dengan Komponen Penilaian Pada Tahap Pengangkutan

No Komponen yang dinilai Kategori

Keterangan Ya Tidak

H PENGANGKUTAN

1. Perlindungan khusus berupa kantong yang membungkus linen bersih.

2. Waktu pengangkutan linen bersih dan kotor tidak pada waktu yang bersamaan

√ 3. Alat angkut linen bersih dan linen

kotor berbeda dan tertutup

4. Pemberian desinfektan pada kereta dorong setelah mengangkut linen kotor

Berdasarkan tabel observasi 4.15 di atas dapat dilihat bahwa pada tahap pengangkutan linen tidak dibungkus dengan kantong khusus, dan alat angkut atau troli yang digunakan untuk mengangkut linen bersih dan mengumpulkan linen kotor menggunakan troli yang sama tanpa melakukan pembersihan atau desinfektan terlebih dahulu.

4.4 Hasil Wawancara Informan

Dokumen terkait