• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Penghitungan Quick Count Pileg

Dalam dokumen INSIDE QUICK COUNT R R I (Halaman 59-62)

Sejak tanggal 7 April 2014 para relawan quick count telah sepakat selambat-lambatnya pukul 10.00 waktu setempat sudah berada pada TPS yang sudah ditentukan. Satu hari sebelum hari H tanggal 8 April merupakan hari tenang, seharusnya pada hari itu sudah tidak ada lagi relawan yang melakukan latihan kirim data ke server tetapi malam hari jam 24.00 ternyata masih ada relawan yang mencoba memasukkan data laithan. Malam itu juga saya dan Andi langsung ambil tindakan mereset semua data yang ada dalam keadaan nol persen. Tanggal 9

April 2014 jam 07.00 wib semua data di aplikasi QCRRI dalam keadaan 0%. Jam 07.00 wib artinya di wilayah timur sudah jam 09.00 wit, dari pantuan GPS saya tahu ada beberapa relawan yang muncul di peta Indonesia yang terpampang di

dashboard. Saya intsruksikan agar Tim PIC segera mengecek mereka. Ternyata memang betul mereka tidak salah, karena mereka yang di Indonesia Timur sudah mulai mengirim data news feed, sehingga posisi GPS relawan sudah mulai terlihat di peta Indonesia. Untuk menjaga

quality control pelaksanaan quick count,

43

kami bersama 9 PIC di Media Center benar-benar dalam suasana yang mendebarkan.

Di samping itu, suasana di Media Center sudah banyak wartawan yang hadir tanpa diundang, juga ada beberapa pejabat di RRI dan ada beberapa dari perwakilan parpol juga hadir. Mereka ada yang patuh pada aturan bahwa selain petugas PIC Media Center

tidak boleh masuk ke ruang khusus ini. Mereka telah kami sediakan ruang di sebelah utara yang kami desain untuk persiapan konferensi pers, tapi tetap ada sebagian wartawan terutama dari televisi yang mengambil angle wawancara dengan backgound Media Center. Saya tidak bisa berbuat banyak. Di satu sisi, mereka ingin mengungkap suasana langsung kejadian di Media Center QCRRI, di sisi lain sebetulnya mereka cukup mengganggu kerja kami. Akhirnya, saya minta bantuan Pak Kabul Budiono agar para tamu bersedia pindah ke ruang sebelah yang memang khusus disediakan bagi mereka sambil menunggu proses sampai dengan saat konferensi pers.

Segera setelah perhitungan suara dinyatakan selesai di wilayah Indonesia timur jam 13.00, relawan

quick count mulai melaporkan hasil perhitungan

quick count, sesuai dengan sistematika pelaksanaan

quick count yang sudah ditentukan.

Jam 13.00 wit, 12.00 wita atau jam 11.00 wib, data quick count legislatif sudah mulai masuk, dan mulai muncul di dashboard. Munculnya data dari wilayah timur itu membuat Tim PIC saling bertanya kok data secepat itu bisa masuk. Saya minta tolong

Suasana Media Center di Studio Yusuf Ronodipuro

RRI Jl. Merdeka Barat 4-5 Jakarta (dokumentasi Puslitbangdiklat LPP RRI)

Andi, koordinator PIC, agar mengecek dari mana data yang mencurigakan itu masuk lebih awal. Ternyata dari wilayah Papua ada salah satu wilayah yang memakai sistem noken yang membuat saya hampir tidak percaya bahwa data itu murni kiriman relawan QCRRI.

Pada pukul 14.30 grafik perolehan suara semua partai mulai bervariasi menghiasi dashboard QCRRI, karena sudah masuk 67% dari 2000 TPS amatan. Sehingga sudah mulai nampak pada grafik partai mana yang menduduki papan atas.

Saya salut pada teman-teman yang bertugas sebagai PIC. Demi menjaga kualitas data, mereka sangat aktif berkoordinasi dengan koordinator lapangan yang berjumlah 73 orang. Dalam hal TPS amatan yang perlu penanganan khusus, misalnya karena tidak terjangkau sinyal (blank spot), maka relawan dapat menggunakan alat komunikasi khusus misal radio komunikasi (RAPI) kepada Korlap yang telah memperoleh izin dari Koordinator

Media Center Pusat. Data dapat dikirim via sistem SMS yang telah dirancang khusus sebagai cadangan sistem android. Cara sangat mudah, relawan itu tidak perlu susah payah, karena bisa dibantu oleh korlap dalam mengirim data ke server. HP android yang dipegang oleh masing- masing PIC itu berfungsi sebagai server pembantu yang dapat mengunggah data secara otomatis ke server. Ini sebetulnya rahasia kami dalam blue print

SOP cara pengiriman data. Tidak jadi soal saya ungkapkan di sini.

Panitia pusat telah mencanangkan SOP sistem pengiriman data hitung cepat yang telah disosialisasikan melalui kegiatan workshop di daerah. Untuk memaparkan cara kerja pengiriman data via aplikasi handset. Inilah blueprint QCRRI. Cara kerja pengiriman data hitung cepat pemilu sehingga dipastikan pengiriman data aman. Pada prinsipnya 2000 Relawan dapat mengirimkan data secara langsung melalui handset

berbasis android ke pusat data/server melalui sistem yang telah dibuat. Untuk mengantisipasi kondisi tertentu misalnya terdapat kendala sinyal handset atau sinyal internet maka pengiriman data dari relawan di-back up oleh Korlap yang dapat mengirimkan data alternatif via 9 petugas PIC Media Center diproses secara otomatis ke server. Dalam keadaan

emergency data tersebut diproses oleh super admin.

PIC memantau aliran data masuk dari relawan di wilayah masing-masing, untuk mengantisipasi ada format yang salah, atau data yang mencurigakan (contoh 100% suara untuk salah satu peserta pemilu, atau suara terbagi merata, atau data menyerupai data simulasi).

PIC menelepon kembali kepada relawan untuk verifikasi terhadap data yang dikirimkan ke server sebagai proses validasi dan verifikasi.

PIC memasukkan data dari relawan yang tidak bisa masuk melalui jalur sistem IT, dikarenakan berbagai hal (sim card hilang pada hari H, blank spot

45

melalui jalur komunikasi khusus selain yang sudah ditentukan, contohnya radio komunikasi). Dalam kondisi emergency

itu semua dapat diatasi dengan sistem yang telah didesain seperti itu.

Pukul 16.30 WIB data semakin lengkap mendekati 87,3%, sementara itu para wartawan sudah mulai bertanya-tanya kapan akan dilakukan konferensi pers. Teman-teman KBRN Pro3 yang dikomandoi oleh Pak Sudiman Bonavarte sudah siap di ruang konferensi pers. Maulana Isnarto selaku moderator bersama Ibu Niken Widiastuti, Hendarasmo dan pengamat politik Cipta Lesmana di ruang konferensi pers. Sorotan dasboard QCRRI sudah kami alihkan di ruang Konferensi pers itu. Saat itu mulailah konferensi pers. Sementara kesibukan di Studio Yusuf Ronodipuro terbagi dua. Di sebelah utara ada konferensi pers dan di sebelah selatan kesibukan PIC Media Center yang tetap konsisten mengendalikan sistem server berbasis android.

Teman saya, Andi Permadi selaku Tim IT yang sekaligus sebagai komandan PIC Media Center, juga sibuk melayani media online yang ikut menayangkan hasil QCRRI. Menurut Andi, saat itu bandwidth rri.co.id sempat kewalahan karena saking banyaknya pengguna yang langsung mengambil data dari QCRRI yang di upload langsung. Inilah cerita dari Andi sehubungan dengan pelaksanaan QCRRI saat Pileg 2014. Inilah pertaruhan kredibilitas aplikasi IT yang mendebarkan. Sebagian tim QCRRI

sudah berada di Yusuf Ronodipuro dan menyiapkan diri untuk bekerja sama

dengan seluruh relawan dan korlap. Semua berjalan lancar sampai pada suatu saat pengakses data publik menjadi sangat banyak di luar perkiraan, dan server sempat down selama 10 menit, namun pemberitaan dan publikasi tetap berlanjut dengan data hasil capture offline dari database terakhir.

Dari sisi teknis, QCRRI juga tidak mengalami pengaruh karena data tetap akan terkirim secara utuh ketika server sudah kembali normal.

Eksekusi yang dilakukan untuk hal ini adalah menaikkan RAM dari semula 16 menjadi 64, serta menaikkan storage dari semula 2 TB menjadi 4 TB dengan persetujuan Direktur TMB, M. Rohanudin.

Dan alhamdulillah sampai akhir pelaksanaan berjalan baik dan tanpa kendala, bahkan sukses. Berbagai media yang sudah sejak dari awal meminta akses data sebagai bahan tayangan hasil QCRRI, misalnya Antara, Transcorp, Detiknews diberi akses secara gratis. Menyusul kemudian TVRI, TV One, MetroTV dan media elektronik lainnya juga ikut mengakses data tersebut.

Proses Penghitungan Quick

Dalam dokumen INSIDE QUICK COUNT R R I (Halaman 59-62)

Dokumen terkait