• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Penyiaran Berita

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA LAPANGAN

C. Pelaksanaan Program Berita Bandar Jakarta

5. Proses Penyiaran Berita

Proses menyiarkan berita televisi cukup rumit. Hal ini disebabkan tim yang terlibat cukup banyak. Reporter, juru kamera, juru lampu (lightingman) maupun juru suara (soudman) biasanya adalah kerabat kerja yang ditugaskan di lapangan untuk meliput berita.

Peralatan yang dugunakannya pun lebih banyak dan untuk mengoperasikannya pun lebih rumit, serta harus dilakukan dengan orang-orang yang terampil dan terlatih. Dengan demikian proses produksi televise lebih rumit di banding dengan surat kabar, majalah dan siaran radio.

Para kerabat kerja yang telah berhasil meliput suatu peristiwa berbobot berita di suatu tempat, belumlah selesai sampai disitu saja. Mereka masih harus bekerja untuk memprosesnya lagi setelah berada di studio. Seperti kemudian di

halaman sebelumnya, bahwa reporter adalah juga seorang Prosedur bagi produksi berita yang ia liput.

Tim redaksi yang bertugas adalah kelompok yang paling bertanggung jawab terhadap keseluruhan paket berita saat itu, mulai dari penyusunan naskah hingga materi siap siar. Tim redaksi tersebut biasanya adalah orang-orang yang terdiri atas para reporter dan jurukamera.

Pengarah acara adalah orang yang bertanggung jawab setelah semua materi siap siar. Ia harus membuat segala persiapan administratif termasuk menyusun Run Down urutan masing-masing berita.

Contoh run down yang peneliti dapatkan datanya pada tanggal 19 juni 2009 ada macam-macam berita yang ditayangkan oleh program berita Bandar Jakarta. Didalam run down pada tanggal tersebut hal yang paling pertama adalah proses opening yang dimulai dari proses penayangan bumper program berita Bandar Jakarta, bumper tersebut adalah penggabungan gambar-gambar atau sebuah desain gambar yang menjelaskan program tersebut setelah bumper ditayangkan lalu langsung proses pembukaan yang dilakukan oleh presenter diikuti dengan penyampaian berita yang pertama dan beberapa berita yang tayang pada segment satu, hal tersebut berulang hingga 3 segment.

Segment empatlah yang berbeda dengan segmen sebelumnya karna materi berita yang ditayangkan hanya satu berita saja seteleh itu diikuti dengan yang dinamakan materi yang diberi nama kamus Bandar Jakarta yang didalamnya memuat tentang arti kata bahasa betawi yang disampaikan oleh tokoh betawi, setelah itu proses selanjutnya adalah closing.

Sarana dan Prasarana

Sarana produksi yang menjadi penunjang terwujudnya sebuah ide menjadi konkrit yaitu hasil produksi adalah peralatan yang memadai, tentu saja diperlukan kualitas alat sesuai standar broadcast yang mampu menghasilkan gambar dan suara secara bagus. Kepastian adanya peralatan itu mendorong kelancaran seluruh proses produksi, dimana pertimbangan penggunaan peralatan dan jumlahnya tergantung pada program yang akan diproduksi.

Ada tiga unit pokok peralatan yang diperlukan sebagai alat produksi, yaitu unit peralatan perekam gambar, unit peralatan perekam suara dan unit pencahayaan.

Adapun sarana pendukung yang digunakan dalam pelaksanaan produksi program berita Bandar Jakarta adalah :

1. Kamera (alat penangkap gambar) 2. Switcer (alat pemandu gambar) 3. Audio mixer (alat pengatur suara)

4. VTR (video tape recorder) alat perekam gambar dan suara 5. Lighting (alat pencahayaan)

6. character generator (alat tata aksara)

Prasarana juga merupakan penunjang dalam produksi program berita Bandar Jakarta antara lain :

2. Studio produksi lengkap dengan sistem lampu, suara, dan kamera elektronik serta penyejuk udara (AC)

3. Ruang visual editing / penyunting gambar 4. Property

Organisasi pelaksana produksi

Pelaksana produksi merupakan satuan kerja yang akan menangani proses produksi secara bersama-sama (kolektif) sampai hasilnya disiarkan. Meskipun mereka bertugas di bidang yang berbeda tetapi semuanya memiliki tujuan, yaitu menghasilkan produksi yang disiarkan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Untuk menghasilkan produksi acara yang berkualitas baik, memerlukan pengorganisasian sumber daya manusia dan pekerja yang sistematis. Untuk memudahkan pekerjaan di lapangan dilakukan pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Adapun struktur organisasi pelaksana produksi program berita Bandar Jakarta adalah sebagai berikut :

1. Produser Eksekutif : adalah penanggung jawab produksi program berita Bandar Jakarta

2. Produser : adalah seorang yang mempunyai kemampuan berpikir dan menuangkan ide / pemikiran dalam satu tulisan untuk satu program acara secara baik dan sistematis serta mempunyai kemampuan untuk memimpin dan bekerjasama.

3. Asisten Produser : adalah satu, dua orang atau lebih sebagai wakil yang bertugas membantu produser dalam menjalankan tugasnya secara teknis. 4. Wartawan : adalah seorang yang mempunyai tugas dalam peliputan sebuah

berita.

5. Kameramen : seseorang yang bertugas menangkap/merekam gambar suatu kejadian.

6. Editor : adalah seorang yang bertugas menyatukan gambar,naskah dan audio

7. Translater : adalah seorang yang bertugas merubah hasil naskah yang di tulis oleh reporter dengan bahasa Indonesia kedalam bahasa betawi.

8. Administrasi / unit manager : mengkoordinasikan semua aktivitas produksi dan penyiaran serta menyusun dan mempertanggung jawabkan administrasi dan keuangan.

9. Unit Produksi : mengatur kebutuhan logistik pengisi acara dan kru produksi serta membantu kelancaran proses produksi.

10.Program Director / pengarah acara : memimpin dan mengarahkan pelaksanaan teknis produksi, merencanakan bentuk pengambilan gambar dan pergerakan produksi kepada kerabat kerja.

11.Asisten Program Director : membantu dan mendampingi PD dalam melaksanakan tugasnya, mengingatkan PD akan waktu yang tersedia, dan memberikan masukan kepada PD demi kelancaran acara, apalagi dalam produksi program berita Bandar Jakarta Asisten PD sangat dibutuhkan karena program disiarkan secara langsung.

12.Floor Director : melaksanakan koordinasi dalam studio berdasarkan permintaan PD, dengan memberikan hal-hal yang diperlukan kepada crew dan pengisi acara saat produksi berlangsung.

13.Switcher : bertugas menyiapkan video mixer untuk mengatur dan memadukan gambar sesuai dengan permintaan director.

14.VTR / Video Tape Recorder : mengoperasikan peralatan rekam audio visual

15.Sound Mixer / Audioman : mengoperasikan audio, balancing/ pengaturan dan menjaga kualitas suara, menentukan audio yang digunakan, memasang mike dan peralatan pendukung lainnya.

16.Kameraman : mengoperasikan kamera crane, dolly, pedestel, steady dan melaksanakan perintah yang diinginkan oleh PD.

17.Lightingman : mengoperasikan penataan cahaya, merencanakan pemakaian lampu, menentukan jenis dan tipe lampu, dan mengatur pencahayaan.

18.Character Generator Operator : mempersiapkan dan mengoperasikan peralatan komputer character generator, mengerjakan kredit title dan sub title serta menampilkan gambar grafis hasil rancangan graphic designer. 19.Art Director : merencanakan fasilitas artistik seperti dekorasi, property

graphic, tata rias dan busana serta menyusun anggaran biaya.

20.Technical Director : menentukan kelayakan teknis produksi, memeriksa kesiapan peralatan, sistem dan instalasi produksi serta mengawasi pengoperasian produksi.

21.Property : menyediakan seluruh kebutuhan property / perlengkapan yang mendukung suatu acara.

22.Custume / wadrobe : menyediakan kostum budaya betawi yang akan di pakai oleh presenter.

23.Make Up: melaksanakan tata rias terhadap presenter sesuai dengan tuntutan persyaratan teknis dan artistik.

Meskipun mereka bekerja pada bidang tugas yang berbeda, tetapi semuanya hanya memiliki satu tujuan, yaitu menghasilkan produksi program berita Bandar Jakarta dengan baik, Karena itu sebelum melangkah ke pelaksanaan produksi, seluruh kerabat kerja harus mendapatkan informasi secukupnya sehingga semua kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana produksinya.

D. Evaluasi Program Berita Bandar Jakarta

Evaluasi program adalah untuk menilai seberapa jauh program/tayangan bisa dianggap baik menurut sasaran.29 Hakekat evaluasi adalah menciptakan program tayangan yang lebih baik ke depan dari yang telah ada.

Evaluasi dalam produksi program berita Bandar Jakarta dilakukan oleh pengelola. Adapun cara mengevaluasi program dengan cara melihat rating.

Rating adalah sebuah perkiraan statistik yang menunjukkan persentase pemirsa dari seluruh potensi pemirsa yang diukur. Potensi pemirsa adalah yang tinggal di rumah tangga yang mempunyai TV, bukan seluruh populasi wilayah

29

Pawit m. Yusuf, Komunikasi Pendidikan da Komunikasi Intruksional, ( Bandung : PT. Remaja Rosdakarya ), cet, ke-1, h.58

yang diukur. Rating kadang-kadang diambil dari khalayak secara keseluruhan. Penggunanya, terutama mereka yang menggunakan TV sebagai sarana iklan Rating dilihat dari sasaran.

Menurut Sutradara Indonesia, Ali Shahab mengatakan “Belakangan ini rating, tiba-tiba menjadi kado yang ditunggu-tunggu oleh pembuat sinetron, tapi vonis mati bagi pekerja kreatif. Sehingga, rating belakangan ini jadi penyakit. Namun seperti di negara maju, rating dan mutu hampir tidak ketemu”.30

Rating digunakan untuk :

1. Rating digunakan untuk pembuatan dan produksi program 2. Rating digunakan untuk membeli program

3. Rating digunakan untuk penyusunan acara 4. Rating digunakan untuk penjualan komersial

5. Rating digunakan untuk penjadwalan dan pelaksana kegiatan periklanan.

Program berita Bandar Jakarta selalu masuk sepuluh besar dalam program-program yang ditayangkan oleh Jak TV.

“Menurut produser program berita Bandar jakarta Ratingnya bekisar antara 0,6 sampai 0,7”.31

Proses evaluasi program berita Bandar Jakarta yang dilakukan oleh pengelola yang dimpimpin oleh eksekutif produser melihat faktor keberhasilan dari program ini dikarenakan materi produksi yang baik dan sangat menarik untuk ditayangkan dan faktor keberhasilan lainnya ialah faktor kekompakan tim

30

Ali Sahab, Proceeding Seminar Mencari Format dan Pola produksi Sinetron Indonesia, ( Yogyakarta : LP3Y-RCTI, 23-24 september 1994 ), h.28

31

Produser Bandar Jakarta, Hendri Adi, Wawancara Pribadi Pada Tanggal 12 juni 2009, Jakarta

produksi. Basic factor keberhasilannya ialah satu-satunya program berita yang mengedepankan suatu budaya yaitu betawi.

Sedangkan faktor hambatan produksi program berita Bandar Jakarta ini ialah faktor kejenuhan dari tim produksi, terutama karena persoalan kecil yang bisa menjadi besar.

Untuk mensiasati faktor-faktor yang bisa menghambat jalannya proses produksi akhirnya program berita Bandar Jakarta membuat sebuah evaluasi. Dari evaluasi tersebut, pengelola produksi program berita Bandar Jakarta memberikan perubahan/pembenahan pada tingkatan internal maupun eksternal secara signifikan agar program/tayangan tersebut tidak ditinggalkan oleh penonton / pemirsanya.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Di dalam skripsi yang kami tulis ini kami mengangkat tentang program berita yang mengedepankan budaya betawi yaitu program berita Bandar Jakarta di Jak Tv. Dan yang kami teliti tentang bagaimana desain program berita Bandar Jakarta, pelaksanaan program berita bandar Jakarta dan yang terakhir evaluasi program berita Bandar Jakarta.

Akhirnya peneliti mengetahui tentang ketiga unsur tersebut. Desain program berita Bandar Jakarta dilakukan oleh program tersebut dalam hal ini proses persiapan yang dilakukan oleh team sebelum program Bandar Jakarta di buat dan sebelum program Bandar Jakarta ditayangkan. proses persiapan menentukan ide baik gambar yang ditayangkan hanya yang bersifat Aktual , Singkronisasi, simbolis, Ilustrasi, dokumentasi dan hanya menayangkan gambar-gambar yang baik saja, naskah yang digunakannya mengunakan bahasa betawi dan menggunakan 5W+1H tetapi penempatannya terbagi antara lead dan tubuh atau naskah, sementara audio atau suaranya menggunakan atmosfir dan narasi.

Pelaksaaan program berita Bandar Jakarta dilakukan oleh tenaga yang ahli dibidangnya. Mulai dari proses peliputan, proses membuat lead dan naskah, proses pengisian suara atau dubbing, proses editing sampai dengan proses penyiaran berita-beritanya. Yang keseluruhannya itu dilakukan secara berkesinambungan antara proses yang pertama sampai dengan proses akhir. Didalam proses membuat lead dan naskah begitu juga dengan proses dubbing

pelaksanaannya tidak seperti program berita televisi pada umumnya yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar melainkan dengan cara menggunakan bahasa betawi yang dilakukan oleh orang yang mahir bahasa tersebut.

Evaluasi program berita Bandar jakarta dilakukan ketika raitingnya menurun. Proses evaluasinya dilakukan oleh pengelola yang dimpimpin oleh eksekutif produser melihat faktor keberhasilan dari program ini dikarenakan materi produksi yang baik dan sangat menarik untuk ditayangkan dan faktor keberhasilan lainnya ialah faktor kekompakan tim produksi. Basic factor keberhasilannya ialah satu-satunya program berita yang mengedepankan suatu budaya yaitu betawi. Sedangkan faktor hambatan produksi program berita Bandar Jakarta ini ialah faktor kejenuhan dari tim produksi, terutama karena persoalan kecil yang bisa menjadi besar.

Tujuan dan kenapa program berita Bandar Jakarta ditayangkan di JAK TV adalah ingin Menawarkan berita dengan perspektif yang berbeda dari berita-berita yang ada, seperti bahasanya dan juga untuk mengangkat budaya betawinya sendiri karena biasanya bahasa betawi hanya di gunakan dalam program-program yang bersifat lawak yang sebagian kecil dapat melecehkan budaya betawi itu sendiri.

B. Saran

Sebuah program pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan. Program berita Bandar Jakarta kekurangannya adalah waktu untuk menayangkannya tidak

banyak yaitu hanya 30 menit saja akhirnya hanya 8-9 berita saja yang dapat ditayangkan selain itu kekurangannya adalah proses pencarian narasumber berita yang bisa menggunakan bahasa betawi karena pada awalnya program berita Bandar Jakarta ingin keseluruhannya menggunakan bahasa betawi.

Oleh karena itu penulis menyarankan beberapa hal :

1. kepada Bapak Hendri Adi selaku produser program berita Bandar Jakarta agar selalu bekerja keras untuk memajukan program Bandar Jakarta supaya penontonnya semakin banyak otomatis raitingnya terus meningkat. Dan bisa menambahkan waktu penayangannya, misalnya menjadi 60-90 menit agar khalayak yang menyaksikan puas dengan tayangan tersebut.

2. Untuk pihak Jak Tv diharapkan merubah jam tayangnya dari jam 21:30 ke waktu-waktu yang biasanya program berita ditayangkan misalnya pagi hari atau sore hari.

3. Untuk reporter program berita Bandar Jakarta agar bekerja keras dalam mendapatkan narasumber yang bisa bahasa betawi.

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Hendri, Produser Bandar Jakarta, Wawancara Pribadi, Jakarta : 12 juni 2009

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka 1983 cet. 1 Efendi, Onong U, Dimensi-dimensi komunikasi, Bandung: penerbit alumni 1981 Hidayat, Arini, Televisi dan perkembangan sosial anak, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar 1998 cet ke -1

Muda, Deddy Iskandar, Jurnalistik Televisi, Bandung PT Remaja Rosdakarya 2003 cet - 1 hal

Novianti, Daning, Hrd & Ga Department JAK TV, Jakarta: 22 juni 2009 Sahab, Ali, Proceeding Seminar Mencari Format dan Pola produksi Sinetron

Indonesia, Yogyakarta : LP3Y-RCTI, 23-24 september 1994

Susanto, Phil. Astrid S, Komunikasi Dalam teori dan Praktek, Bandung, PT. Rindang Mukti, 1997, Cet 2

Sutisno, P.C.S, Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video, Jakarta, PT Grasindo, 1993 cet. 2

Tebba, Sudirman, Jurnalistik Baru, Jaakarta : Kalam Indonesia 2005 cet. Ke 1 Yusup, Pawit M, Komunikasi Pendidikan dan komunikasi Instruksional,

Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1990, Cet - 1 http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_massa

HASIL WAWANCARA

Ahmad Syarqowi selaku penulis skripsi, Tanya ( T )

Kepada Bapak Hendri Adi selaku produser progam berita Bandar Jakarta, Jawab ( J )

Dilakukan pada tanggal 12 juni 2009 Di kantor JAK TV

T : Bagaimana sebuah ide didapat hingga menjadi program berita Bandar Jakarta ?

J : Ide pertamanya adalah sejak pembentukan jak tv sendiri udah ada ide untuk membuat berita yang berisikan tentang pemberitaan yang berada di daerah lokalnya yaitu jabodetabek karena menyesuaikan kebutuhan pasar, tetapi belum berani untuk menyuguhkan berita dengan mengedepankan budaya betawi

Akhirnya ketika tahun 2008 jak tv merubah seluruh manajemennya dan ketika itu juga lahirlah ide untuk membuat program berita yang lebih mengedepankan budaya local baik dari segi bahasanya, dari segi isi beritanya dan lain-lain.

Maka lahirlah program berita Bandar Jakarta di jak tv, dan mulai siarannya pada tanggal 5 mei 2008

T : Mengapa programnya diberi nama Bandar Jakarta ?

J : Sebelum programnya di beri nama Bandar Jakarta, banyak sekali

pemasukan dari kalangan betawi ada yang menyebutkan berita betawi, ada yang menyebutkan grobok, sombok (penejas suara)

Akhirnya direksi memutuskan namanya Bandar Jakarta Karna arti Bandar sendiri adalah kota

Jadi Bandar Jakarta adalah kota jakarta

T : Apa tujuan yang ingin dicapai dari program Bandar Jakarta ?

J : Menawarkan berita dgn perspektif yang berbeda dari berita2 yang ada, bahasanya

Untuk mengangkat budaya betawi karena biasanya bahasa betawi hanya di gunakan dalam program2 yang bersifat lawak

T : Apa ada target penonton, misalnya dari segi usia, pekerjaan dan jenis kelamin ?

T : Apakah program seperti ini akan berjalan efektif, mengingat di wilayah Jakarta penduduknya bermacam-macam ?

J : Iya karena penyajiannya berbeda dengan program-program berita yang lain yaitu mengedepankan budaya betawi.

T : Kenapa disiarkan secara langsung ?

J : Karena sejak awal membuat program ini ingin berisikan berita-berita yang actual, oleh Karena itu disiarkannya secara langsung

T : Kanapa tayangannya di ulang kembali pada pagi hari ?

J : Karena permintaan dari penonton. Ditayangkan sebanyak 3 kali sehari T : Kenapa memilih durasi 30 menit ?

J : Karena produksinya Cuma bisa mengerjakan paling banyak 9 berita. T : Kenapa malam hari yang dipilih untuk menayangkan program Bandar

Jakarta ?

J : Karena pada sore dan malem hari sudah ada program berita yaitu jakarta petang dan jakarta malem.

T : Faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan program Bandar Jakarta ? J : Factor yang mempengaruhi keberhasilan program berita Bandar Jakarta

lebih kepada factor budaya, karena biasanya program berita itu dibawakan secara serius tetapi Bandar Jakarta di kemas secara santai dengan

menggunakan bahasa betawi

T : hambatan-hambatan apa saja yang biasa timbul ?

J : hambatannya hampir tidak ada karena dalam segi public mereka sangat menerima dan juga karena Bandar Jakarta hanya memberitakan berita2 yang baiknya saja.

Bagaimana desain program berita bandar jakarta ?

T : Apakah proses pemilihan ide (gambar) u/ program berita Bandar Jakarta harus mempunyai unsur : Aktual , Singkronisasi, simbolis, Ilustrasi, Dokumentasi

J : Iya, sebelum meayangkan program berita Bandar Jakarta muncul ide tentang gambar seperti apa yang akan ditayangkan di program ini, lalu muncullah

ide gambar yang harus tayang adalah gambar yang baik-baik saja dan Seluruh unsur yang dibacakan tadi tersebut di pakai oleh program berita Bandar Jakarta karena Bandar Jakarta hanya menayangkan berita yang aktual saja

T : Mengapa pemilihan ide ( naskahnya ) menggunakan bahasa betawi ? J : Karena dari awalnya program ini ingin mengedepankan budaya local dan

ingin mempublikasikan kembali kebudayaan ibu kota Indonesia yang sudah hampir terpinggirkan.

T : Apakah penulis naskahnya harus orang betawi ?

J : Tidak harus orang betawi melainkan Penulis naskahya yaitu reporter sendiri T : Dilihat dari bentuk penyajiannya apakah program bandar jakarta membuat

naskah yang berbentuk : Naskah reading dan voice over

J : Iya naskah reading dan voice over kedua2 nya di pakai oleh program berita Bandar jakarta

T : Ada dua unsur audio dalam berita televisi yaitu Atmosfir dan Narasi, apakah Bandar Jakarta menggunakan kedua-duanya atau tidak

J : Iya Kedua-duanya di pakai karena atmosfir itu sendiri kan bisa di bilang ruh dari gambar itu sendiri, dan narasi adalah suara naskah yang fungsinya untuk menjelaskan tentang gambar yang ingin dibritakan.

T : Bagaimana proses pelaksanaan program berita Bandar Jakarta, mulai dari proses peliputan berita sampai tayang ?

J : proses pelaksanaan mulai dari peliputan berita sampai dengan proses penyiaran sangat panjang dan saling berkesinambungan antara proses yang satu dengan proses yang lainnya, begitu juga yang

mengerjakanya adalah individu yang paham dibidangnya T : Peliputan beritanya biasanya dikerjakan oleh berapa orang ?

J : Peliputan biasanya dilakukan oleh dua team, satu teamnya terdiri dari 2 orang yaitu reporter dan juru kamera

T : Berapa berita yang harus didapatkan oleh setiap team ?

J : Berita yang harus di dapatan oleh satu team tidak diberi batas melainkan lebih banyak lebih bagus

T : Apakah hanya meliput di kawasan jabodetabek saja lalu bagaimana dengan proses peliputan di luar kota ?

J : Peliputan yang dilakukan di daerah Jakarta dilakukan oleh reporter sedangkan peliputan yang dilakukan di luar kota dilakukan oleh koresponden

T : Mulai dari jam berapa team berangkat ke lapangan Dan harus sampai kantor jam berapa ?

J : Proses peliputan di mulai dari jam 08.00 s/d 16.00

T : Apakah yang membuat lead + naskah reporter yang mencari berita ? J : Iya. Proses pembuatan lead dan naskah dikerjakan oleh reporter pencari

berita tersebut dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar setelah itu di koreksi kembali oleh produser lalu diterjemahkan kebahasa betawi oleh penerjemah

T : 5W + 1H biasanya digunakan dalam membuat lead atau naskah ? J : 5W + 1H digunakan, tetapi penempatannya terbagi-bagi antara lead dan naskah

T : Proses dubbing biasanya dilakukan oleh orang yang mahir bahasa betawi kah ?

J : Proses dubbing dilakukan oleh presenter atau oleh anggota redaksi yang mempunyai suara yang bagus dan memahami bahasa betawi

T : Menggunakan program apa ?

J : Program yang digunakan dalam proses dubbing adalah satu, program dengan program yang dipakai dalam proses editing.

T : Ada berapa editor yang disiapkan oleh Bandar Jakarta ?

J : Editor yang disiapkan untuk proses pengeditan terdiri dari 3 orang. Dan ketiga orang tersebut juga mengedit program-program berita yang tayang di jak tv

T : Menggunakan program apa ?

J : Program yang digunakan adalah final cut pro, mac intosh

Proses menyiarkan berita ?

T : Biasanya dari studio atau adakalanya prosesnya di luar studio ? J : Proses penyiaran berita terkadang distudio terkadang di luar studio

tergantung anggota redaksinya. Karna terkadang ada kejenuhan kalau prosesnya selalu di studio oleh karena itu terkadang prosesnya di luar studio.

T : Yang menjadi director biasanya ada orang khusus atau produser itu sendiri ? J : Yang menjadi directornya adalah produsernya sendiri yang dibantu oleh

floor director yang bertugas di studio..

T : Biasanya berapa materi berita yang di tayangkan setiap kali tayang ? J : Materi berita yang ditayangkan setiap kali tayang tidak tentu, antara 7

sampai 10 tergantung panjang pendeknya berita T : Di bagai berapa segment dalam sekali on air ? J : empat segment

T : Satu segmentnya berapa menit ?

J : Tidak ditentukan terkadang, segment satunya panjang lalu segment seterusnya lebih pendek dibandingkan segment sebelumnya.

T : Apakah sisa waktunya hanya di buat commercial break ?

Dokumen terkait