• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penulis akan memulai proses perancangan dengan menggunakan acuan yang ada kemudian menentukan 3 Dimensional Character, bentuk, proporsi, serta kostum yang menyesuaikan dengan studi hantu lokal dan sosiologis tokoh.

3.4.1. Sugiono

Sebelum menjelaskan mengenai proses perancangan tokoh Sugiono, pada pertengahan animasi terjadi perubahan sosiologis pada Sugiono maka dari itu penulis akan membagi kostum Sugiono ketika ia menjadi kriminal dan ketika ia menjadi artis. Pertama penulis akan menjelaskan hasil perancangan 3 Dimensional Character dari Sugiono terlebih dahulu.

1. 3 Dimensional Character a. Fisiologis

Sugiono merupakan hantu pria berumur 66 tahun dengan tinggi 160cm dan berat badan 93 kg. Ia memiliki badan tipe endomorph yaitu lebih

88 banyak lemak dibandingkan otot dan memiliki perut yang buncit. Ia juga memiliki dagu berlapis menunjukkan bahwa ia hidup dengan kekayaan berlimpah hasil dari korupsi serta memiliki kerutan dan kumis di wajah karena sudah cukup berumur.

b. Sosiologis

Meskipun semasa hidupnya Sugiono termasuk kalangan kelas atas, namun ketika ia meninggal ia hanya merupakan pocong kelas bawah yang pengangguran. Kemudian pada pertengahan cerita terjadi perubahan sosiologis dimana ia menjadi artis terkenal dadakan sehingga membuatnya kembali menjadi kalangan atas.

c. Psikologi

Sugiono memiliki sifat egois dimana ia selalu mementingkan keinginan dirinya sendiri dan tidak peduli dengan orang lain. Ia tidak pernah merasa bersalah akan tindakannya dan tidak pernah meminta maaf, ia juga terbiasa menjadi bos dan memerintah orang lain sesuka hatinya.

2. Perancangan Bentuk dan Proporsi dari Sugiono

Pada desain pertama Sugiono, ia memiliki tipe badan endomorph dengan proporsi badan setinggi 4,5 kepala. Tokoh Sugiono pada awalnya direncanakan akan berhasil menghindari neraka karena ia berbuat baik kepada sang tuyul Apta. Maka dari itu pada awalnya meskipun penulis membuat bentuk umum dari Sugiono adalah segitiga yang menggambarkan kelicikan, namun penulis membuat sifat dapat diandalkan

89 pada Sugiono melalui bentuk dasar badan Sugiono yaitu persegi sesuai dengan teori Bancroft (2016).

Gambar 3.25. Desain pertama Sugiono

Pada desain pertama ini penulis membuat hidung Sugiono tampak tidak ada dengan hanya menampilkan dual obang hidung beserta dengan pipi yang besar akibat memiliki tipe badan endomorph. Namun penulis kemudian melakukan revisi pada desain Sugiono akibat kurangnya memakai dasar acuan dan penulis akhirnya melakukan eksplorasi pada tokoh Sugiono ini.

Pada desain kedua ini, penulis tetap menggambarkan Sugiono memiliki tipe tubuh endomorph dimana penulis memang menggunakan tokoh Wilson Fisk, Setya Novanto dan Uya Kuya sebagai acuan yang ketiganya memiliki tubuh dengan tipe endomorph. Penulis juga mencoba menggunakan proporsi acuan Sugiono yaitu kira-kira 6 kepala, namun Sugiono tampak lebih dewasa dengan proporsi 6 kepala sementara penulis ingin menggambarkan Sugiono sebagai pribadi yang agak kekanakan dimana ia memiliki sifat egois dan juga sombong. Maka dari itu penulis

90 menggunakan proporsi 4 kepala dimana disebutkan oleh Cohen bahwa proporsi rata-rata orang dewasa adalah 5-6 kepala dan proporsi anak-anak adalah 1-3, penulis menggunakan 4 kepala karena penulis tidak ingin Sugiono tampak terlalu muda dan kekanakan dan juga tidak terlalu dewasa maka dari itu penulis memutuskan menggunakan proporsi 4 kepala.

Gambar 3.26. Proporsi dan Bentuk Sugiono

Penulis juga mengubah sedikit bentuk dasar Sugiono dari badan yang memiliki bentuk dasar persegi menjadi segitiga, dan bentuk dasar Sugiono keseluruhannya adalah segitiga dimana penulis menggunakan teori Tillman (2011) yang menjelaskan bahwa bentuk segitiga menggambarkan sifat licik, bermasalah, dan jahat.

Tokoh Wilson Fisk, Setya Novanto, dan Uya Kuya yang merupakan acuan Sugiono memiliki bentuk dasar kepala persegi dengan gabungan bentuk segitiga dan bulat sebagai bagian dari fitur wajah. Penulis juga mengaplikasikan bentuk persegi pada wajah Sugiono yang sebenarnya berasal dari dua segitiga sehingga membentuk persegi atau wajik. Alasan mengapa

91 penulis memakai dua segitiga untuk membentuk persegi adalah karena penulis ingin menonjolkan sisi runcing dari segitiga pada wajah Sugiono dimana menurut Tillman sisi runcing pada segitiga biasanya dipakai untuk menggambarkan sifat buruk.

Gambar 3.27. Desain Akhir Wajah Sugiono

Pada wajah Sugiono juga terjadi perubahan dari desain pertama hingga desain kedua, pada desain pertama hidung Sugiono tampak tidak ada sementara dalam desain kedua ini Sugiono memiliki hidung yang cukup mancung. Alasan penulis memilih penambahan hidung yang mancung pada Sugiono ini adalah agar menambah unsur segitiga runcing pada wajah Sugiono karena memang pada dasarnya bentuk dasar Sugiono adalah segitiga. Kumis dan kerutan dibawah mata juga ditambahkan pada desain ini agar menambahkan unsur bahwa Sugiono merupakan pria yang sudah cukup berumur.

3. Perancangan Kostum Sugiono

92 Sugiono merupakan pocong dimana setelah penulis melakukan studi referensi hantu lokal, tampak bahwa pocong selalu menggunakan kain kafan putih. Maka dari itu penulis membuat Sugiono memang memakai kain kafan berwarna putih sesuai dengan teori Morton yang ketat sehingga membuat perut Sugiono yang besar tampak sedikit akibat kain yang tidak sanggup menutupi perut buncit Sugiono. Meskipun Sugiono akan terus memakai kain kafan putih, akan ada penambahan kostum dan properti pada Sugiono.

Gambar 3.28. Desain Kostum Dasar Sugiono

Penulis telah melakukan studi sosiologis tokoh animasi pada kostum dimana kostum dapat berubah menyesuaikan dengan perubahan sosiologis tokoh tetapi tidak mengubah unsur yang menjadi ciri khas utama dari tokoh tersebut. Dan karena terjadi perubahan sosiologis Sugiono di pertengahan cerita animasi yang penulis buat maka penulis akan membagi perancangan kostum menjadi dua yaitu:

a. Kriminal

93 Sugiono melakukan tindak kriminal berupa korupsi dan ia merupakan narapidana korupsi maka dari itu penulis akan memakai baju tahanan KPK sebagai referensi utama dari kostum Sugiono ketika masih menjadi kriminal.

Pada acuan yang penulis pakai seperti tokoh kriminal Wilson Fisk dan juga tahanan KPK Setya Novanto mereka tampak memakai seragam penjara. Ketika baru masuk penjara, Wilson Fisk memakai seragam penjara berwarna putih lalu berubah menjadi warna jingga. Jika dilihat dari tempat cerita berlangsung yaitu New York, memang ada aturan bahwa setiap kriminal memiliki aturan pemakaian seragam sesuai dengan tingkat kejahatan yang ia lakukan. Dan pada Setya Novanto ketika baru pertama ditangkap atau ketika menghadiri sidang, ia tampak mengenakan rompi KPK yang berwarna jingga dengan loreng hitam dimana memang disebutkan oleh peraturan pemakaian seragam yang dibuat oleh KPK bahwa rompi berwarna jingga akan dipakai ketika masa penangkapan dan juga ketika menghadiri sidang. Dan hal ini juga disesuaikan dengan arti warna jingga yang disebutkan Morton yaitu murah dan sederhana. Maka dari itu penulis memakai rompi jingga KPK dengan loreng hitam sebagai penambahan kostum pada Sugiono agar menambah identitasnya sebagai pelaku kriminal.

94 Gambar 3.29. Desain Akhir Kostum Kriminal Sugiono

b. Artis

Setelah membintangi satu drama sebagai pemeran figuran, Sugiono menjadi artis dadakan dimana ia banyak membintangi film, iklan, dan juga acara hiburan. Penulis menggunakan sosok Uya Kuya menjadi acuan Sugiono ketika menjadi artis, dimana memang aktor tersebut terkenal banyak memiliki acara talkshow sendiri dan merupakan salah satu komedian yang cukup terkenal.

Penulis memperhatikan kostum yang digunakan oleh aktor tersebut, dimana kostum yang digunakan olehnya menyesuaikan dengan acara yang sedang dihadirinya. Penulis mengaplikasikan hal tersebut pada Sugiono dimana di dalam cerita Sugiono akan menghadiri acara red carpet, membintangi film dan iklan. Pada awalnya penulis melakukan eksplorasi pada seluruh kostum yang dipakai oleh Uya di berbagai acara dimana terlihat bahwa ia

95 memiliki baju yang berbeda menyesuaikan dengan acara yang dihadirinya.

Gambar 3.30. Eksplorasi Desain Kostum Artis Sugiono

Namun pada akhirnya penulis memutuskan untuk membatasi desain kostum pada Sugiono yaitu hanya pada saat ia sedang santai atau sedang tidak bekerja. Uya tampak memakai baju keluaran brand ternama yaitu Gucci pada saat sedang tidak bekerja.

Penulis menggabungkan beberapa referensi baju Gucci yang dipakai Uya sehingga menjadi bentuk akhir dari desain kostum artis Sugiono. Penulis mengambil motif macan yang ada pada cardigan yang dipakai James dan menggantinya menjadi motif beruang dimana menurut Harris (2019) beruang sendiri menggambarkan kekuatan dan percaya diri, penulis juga menggunakan warna dark navy blue dari salah satu baju Uya dan mengaplikasikan motif garis warna merah yang memang khas keluaran Gucci.

96 Gambar 3.31. Desain Kostum Artis Sugiono

3.4.2. Apta

Sebelum menjelaskan mengenai proses perancangan tokoh Apta, pada pertengahan animasi terjadi juga perubahan sosiologis pada Apta maka dari itu penulis akan membagi kostum Apta ketika ia menjadi tuyul biasa dan ketika ia menjadi manajer Sugiono. Pertama penulis akan menjelaskan hasil perancangan 3 Dimensional Character dari Apta terlebih dahulu.

1. 3 Dimensional Character a. Fisiologis

Apta merupakan tuyul yang tidak diketahui umurnya, namun ia tampak seperti anak berumur 4 tahun dan ia juga memiliki tinggi 90 cm dengan berat 20 kg. Apta memiliki tipe badan endomorph dimana perutnya agak sedikit buncit serta lengan dan kaki yang agak tebal, dimana ia juga memiliki tubuh yang pendek jika dibandingkan dengan anak manusia normal umur 4 tahun.

97 b. Sosiologis

Apta belum terlalu lama menjadi tuyul, sehingga ia sering melakukan kesalahan dan juga ceroboh maka dari itu ia masuk kedalam kategori tuyul murah dimana menurut kisahtanahjawa (2019) tuyul murah tetap dapat membawa keuntungan namun tidak sebanyak tuyul mahal dan juga tuyul super. Lalu setelah menemani Sugiono dalam mencari pekerjaan, Apta juga mendapat pekerjaan baru yaitu menjadi manajer dari Sugiono. Maka dari itu terjadi perubahan sosiologis pada Apta sesuai berjalannya cerita.

c. Psikologi

Apta merupakan tuyul pemalu, naif, penakut, ceroboh, dan juga setia.

Ia ingin menjadi tuyul yang lebih berguna karena sering melakukan kesalahan dan sering gagal dalam melakukan pekerjaannya sebagai tuyul, maka dari itu ia sangat senang ketika bisa mendapat tanggung jawab besar yaitu menjadi manajer bagi Sugiono.

2. Perancangan Bentuk dan Proporsi dari Apta

Dalam desain pertama Apta, ia memiliki tipe badan endomorph dengan proporsi badan 3 kepala. Pada awalnya Apta dibuat akan menjadi tuyul yang sangat lihai dalam hal mencuri dan juga sangat mudah menipu orang lain, maka dari itu pada bentuk awal Apta penulis menggunakan persegi dan juga bentuk bulat sebagai bentuk dasar utama dari Apta. Dimana menurut teori Tillman bentuk persegi menggambarkan dapat dipercaya

98 dan bentuk bulat menunjukkan sifat anak-anak dari Apta. Dan hal ini tidak cocok dengan sifat Apta yang agak jahil maka dari itu penulis melakukan revisi.

Gambar 3.32. Desain pertama Apta

Pada desain pertama ini penulis tidak melakukan research yang lebih mendalam pada tokoh tuyul, maka dari itu penulis melakukan revisi pada desain pertama Apta ini. Dimana pada desain kedua penulis menggunakan acuan seperti tokoh tuyul dalam film Tuyul: Part 1, lalu tokoh LeFou dan juga Mayky Wongkar. Di film Tuyul: Part 1 tuyul digambarkan memiliki rupa mengerikan, memiliki kepala runcing, dan juga telinga yang runcing.

99 Gambar 3.33. Bentuk Akhir Wajah Apta

Penulis juga menemukan di dalam kisahtanahjawa (2019) bahwa tuyul murah memang memiliki ciri yang sama yaitu wajah mengerikan, kepala runcing, dan juga telinga runcing. Karena Apta termasuk tuyul murah, dimana ia memang kurang pandai menjalankan tugasnya sebagai tuyul sehingga kurang menghasilkan uang yang banyak maka dari itu penulis mengaplikasikan bentuk-bentuk tersebut pada desain kedua Apta.

Gambar 3.34. Proporsi dan Bentuk Akhir Apta

Pada desain kedua ini Apta memiliki bentuk dasar segitiga dengan ujung yang tidak runcing dan juga bulat, dimana menurut Bancroft bentuk segitiga menampilkan sifat licik dan bulat menampilkan sisi polos dan

100 naif. Hal ini sesuai dengan karakteristik Apta dimana pada dasarnya ia memang licik karena ia merupakan tuyul yang suka mencuri meskipun ia tidak terlalu pandai dalam hal itu karena ia ceroboh. Apta tetap memiliki tipe badan endomorph, namun terjadi perubahan pada proporsi tubuh Apta dimana sekarang Apta memiliki proporsi 2,5 kepala.

Gambar 3.35. Desain Ahir Apta

Penulis memang menggunakan acuan seperti tokoh LeFou dimana ia memiliki proporsi 2,75 kepala yang hampir sama dengan Apta. Tuyul selalu digambarkan memiliki badan kecil dan juga tampak seperti anak-anak, maka dari itu penulis menggunakan teori Cohen dimana tokoh dengan proporsi 1-3 kepala memang tampak lebih kekanakan dan lebih muda. Warna kulit perak juga digunakan untuk menggambarkan kulit Apta sesuai dengan teori mitos tuyul Wikanjati dan juga teori warna Morton yang menyebutkan bahwa light gray memiliki arti setia, halus, dan sederhana.

101 3. Perancangan Kostum Apta

Apta akan memiliki perubahan sosiologis dari tuyul biasa menjadi seorang manajer artis terkenal, maka dari itu penulis akan membagi perancangan kostum menjadi dua yaitu versi ketika Apta masih menjadi tuyul dan versi ketika Apta menjadi manajer.

a. Anak Buah

Apta merupakan tuyul yang termasuk dalam kategori tuyul murah, dimana penulis menemukan bahwa tuyul memang memiliki tiga jenis yaitu tuyul murah, tuyul mahal, dan juga tuyul super. Pada film-film yang memiliki tokoh tuyul menggambarkan kostum tuyul yang berbeda-beda mulai dari hanya memakai celana dalam, memakai baju spandex dengan berbagai macam warna, dan juga memakai baju biasa layaknya manusia. Penulis melakukan eksplorasi desain dengan menggunakan film Tuyul Perempuan (1979) dan juga Tuyul Eee Ketemu Lagi (1979) sebagai acuan desain kostum Apta. Namun penulis merasa bahwa kostum mereka kurang dapat membuat Apta terlihat seperti tuyul biasa.

102 Gambar 3.36. Eksplorasi Desain Kostum Apta

Pada kisahtanahjawa (2019) disebutkan bahwa tuyul memiliki 3 jenis berdasarkan kemampuan dan seberapa besar omzet yang bisa ia hasilkan, dan Apta termasuk dalam jenis tuyul murah dimana tuyul jenis tersebut menghasilkan omset sedikit dan juga memiliki kedudukan yang paling rendah. Apta merupakan anak buah dari Nyai Ayu dimana ia harus menuruti kemauan Nyai Ayu, termasuk menjadi anak buah Sugiono juga karena Nyai Ayu menyuruhnya menemani Sugiono. Maka dari itu penulis menggunakan acuan kostum budak pada film Prince of Egypt yang menggambarkan budak atau anak buah haruslah berpakaian sederhana dan tidak lebih bagus dibandingkan tuannya.

Penulis kemudian juga menggunakan film Tuyul: Part 1 sebagai sebagai acuan dari kostum tuyul karena penulis juga menggunakan film tersebut sebagai acuan dari bentuk Apta sendiri, maka dari itu penulis akan membuat kostum Apta sedemikian rupa dimana memang tuyul ditunjukkan hanya memakai celana dalam. Warna light muted yellow

103 green digunakan sesuai dengan teori Morton yang dapat memberikan kesan lemah.

Gambar 3.37. Desain Akhir Kostum Tuyul Apta b. Manajer

Dalam pertengahan cerita Apta berubah menjadi manajer dari Sugiono yang tengah menjadi artis dadakan, maka dari itu penulis memakai acuan sosok manajer Mayky Wongkar.

Mayky Wongkar merupakan manajer dari mendiang Ria Irawan, sehingga ia jarang sekali tersorot media. Namun tampak bahwa baju-baju yang dipakai oleh Mayky Wongkar merupakan kemeja dan juga cenderung memiliki warna medium gray purple dan juga dark navy blue, dimana menurut Morton kedua ini dapat berarti kehormatan, bermartabat dan juga professional. Penambahan kacamata juga dipakai oleh Mayky karena aktivitas si artis yang mengharuskan mereka berada pada luar ruangan dimana cahaya matahari terpancar dengan sangat terik dan juga ketika si artis harus menghadiri acara yang

104 memiliki banyak wartawan sehingga banyak flash kamera yang menyala.

Gambar 3.38. Desain Akhir Kostum Manajer Apta

Dokumen terkait