• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.6. Proses Produks

2.6.1. Standar Mutu Bahan/ Produk

Standar mutu produk yang ditetapkan oleh pihak perusahaan adalah standar mutu produk berdasarkan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslittan) Indonesia.

Adapun standar mutu produk yang ditetapkan perusahaan adalah: a. Tepung hasil produksi berwarna putih dengan nilai digital 93,0 – 93,5 b. Nilai pH tepung berkisar antara 5,20-7,00

c. Kadar air 13,0% - 13,5% d. Nilai SO2 28-30 ppm

PT XYZ selalu mengikuti prosedur yang berlaku agar hasil produk tepung tetap sesuai dengan standar yang ditetapkan. Proses produksi yang dilakukan tiap harinya selalu melalui kegiatan inspeksi di laboratorium untuk diperiksa kualitasnya.

2.6.2. Bahan yang Digunakan 2.6.2.1.Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk, ikut dalam proses produksi dan persentasenya terbesar dibandingkan bahan-bahan lainnya. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi yang terdapat di PT XYZ adalah singkong.

Standar mutu bahan baku yang ditetapkan perusahaan adalah:

a. Pemanenan singkong dilakukan antara 7-8 bulan sejak ditanam dan dalam keadaan masak.

b. Singkong bersifat tahan hama dan penyakit, produksi per Ha tinggi. c. Singkong yang akan dipanen memiliki kadar pati 35-40%.

2.6.2.2.Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk akhir.

Adapun bahan tambahan pada produksi tepung adalah: a. Karung plastik yang digunakan untuk mengarungi tepung b. Benang jahit digunakan untuk menjahit karung plastik

Bahan tambahan ini diperlukan saat produksi tepung selesai, yaitu sebagai tempat tepung sehingga siap untuk disimpan ke gudang hasil dan juga siap untuk dipasarkan.

Bahan penolong adalah bahan yang dibutuhkan guna memperlancar proses produksi, tetapi tidak tampak di bagian akhir produk. Bahan-bahan penolong yang digunakan dalam produksi tepung adalah:

a. Air (H2O)

Air digunakan untuk kegiatan pencucian singkong dan memberikan kandungan kadar air tertentu terhadap bahan baku singkong.

2.6.3. Uraian Proses Produksi

Tahapan proses pembuatan tepung tapioka akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Singkong segar yang merupakan bahan baku diangkut menggunakan truk menuju gudang bahan baku. Singkong tersebut dilakukan pengujian kadar pati terlebih dahulu dengan mengambil beberapa kg sampel dari truk. Nilai kadar pati singkong berkisar 35-40 % .

2. Singkong yang telah ditumpuk di gudang bahan baku kemudian diangkut dengan belt conveyor menuju ke rangkaian mesin root peeler dan root washer. Singkong diangkut ke mesin root peeler untuk dibuang kotoran yang terdapat pada singkong seperti akar, tanah, kulit serta benda-benda yang berukuran kecil sehingga menghasilkan singkong yang telah terkupas kulitnya. Singkong yang telah terkelupas kulitnya kemudian dilakukan pencucian menggunakan mesin root washer di dalam bak pencucian. Air yang digunakan berasal dari sistem pengolahan air perusahaan, setelah digunakan air sisa akan menjadi limbah cair dan dialirkan ke mesin screw press dan diolah dengan sistem IPAL.

3. Singkong yang telah dicuci diangkut dengan belt conveyor menuju ke tempat pemarutan/ pencincangan. Singkong diparut dengan mesin root rashper yang cara kerjanya mirip dengan sistem mixer untuk menghasilkan bagian singkong yang lebih kecil dan pada akhirnya menjadi berbentuk bubur singkong. Proses pemarutan dibantu dengan menggunakan air.

4. Bubur singkong kemudian diangkut dengan saluran pipa menuju ke mesin

extractor. Bubur singkong dibantu dengan menggunakan air dilakukan proses

extracting untuk memisahkan ampas singkong dengan air kandungan pati. Air kandungan pati akan digunakan untuk proses berikutnya sementara ampas singkong diangkut ke mesin screw press untuk diolah menjadi pupuk organik dan pakan ternak.

5. Air kandungan pati kemudian diangkut dengan saluran pipa menuju ke mesin

separator untuk membuat air kandungan pati menjadi stratch milk yaitu berupa air tepung yang lebih kental.

6. Stratch milk kemudian diangkut dengan saluran pipa menuju ke mesin center view. Dalam mesin center view terjadi proses vacum filter atau penyaringan hampa di mana tepung berada dalam kondisi 40 % kering dan air dari starch milk akan keluar dan dibuang ke pengolahan limbah.

7. Stratch milk kemudian diangkut dengan saluran pipa menuju ke rangkaian mesin drying/ oven. Proses yang terjadi di dalam mesin drying cyclone adalah untuk mengeringkan tepung secara utuh. Hasilnya adalah berupa tepung kering dan uap air yang telah terpisahkan.

8. Tepung kering kemudian diangkut dengan saluran pipa menuju ke rangkaian mesin cooling cyclone untuk mendinginkan tepung.

9. Tepung kemudian dialirkan ke dalam mesin rotary sifter dan dilakukan proses pengayakan untuk menghasilkan tepung yang bertekstur halus. Sebelum produk tepung dikemas, perusahaan terlebih dahulu melakukan pengujian kualitas terhadap produk tepung dilaboratorium. Parameter pengujian kualitas berupa nilai % kadar air, warna dan nilai digital, nilai pH, serta nilai SO2.

10. Tepung yang dikeluarkan dari mesin rotary sifter kemudian dimasukkan dan dikemas ke dalam kantong karung sesuai yang berukuran 25 kg dan 50 kg. Proses pengemasan dibantu dengan alat timbangan dan benang jahit. Setelah dikemas maka produk tepung diangkut dengan forklift menuju ke gudang produk jadi.

2.6.4. Proses Distribusi Perusahaan

PT XYZ sebagai Central Supply Facilities bertugas untuk mendistribusikan produk ke masing-masing Distribution Centre. Dalam proses pendistribusian terdapat beberapa poin yang menjadi aturan perusahaan. Peraturan mengenai distribusi perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Alat angkut yang dimiliki perusahaan adalah Truk Hino FG 235 JJ dengan kapasitas 18 Ton sejumlah 13 unit.

2. PT XYZ mendapatkan pengajuan permintaan pembelian produk dari masing- masing DC dengan catatan data jumlah produk yang dibutuhkan.

3. PT XYZ menerima order pembelian dari DC dengan poin-poin sebagai berikut:

a. Menyertakan jumlah produk tepung yang dibutuhkan

b. Menentukan tanggal pemesanan sampai penerimaan barang yang berkisar selama 1 minggu.

4. PT XYZ melakukan distribusi produk ke DC dengan poin-poin sebagai berikut:

a. Menerima faktur pemesanan dari Distribution Center dalam jangka waktu minimal 1 minggu sekali.

b. Melakukan distribusi produk kepada Distribution Center yang memiliki jarak tempuh paling jauh terlebih dahulu.

c. Melakukan distribusi produk setelah waktu 1 minggu pemenuhan produk 5. PT XYZ memberikan tagihan dan mencatat kewajiban yang timbul dari

transaksi pembelian terhadap DC.

2.7. Mesin dan peralatan

Dokumen terkait