• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

2.4. Proses Produks

2.4.1. Bahan yang Digunakan 2.4.1.1.Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk dan memiliki persentase yang besar dalam produk dibandingkan bahan-bahan lainnya. Bahan baku yang digunakan adalah:

1. Pipa besi merupakan bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi. Jenis pipa besi yang digunakan berupa pipa bulat dengan diameter 19,1 mm, 22,2 mm, 31,8 mm, dan 48,3 mm.

2. Plat merupakan bahan yang digunakan dalam pembuatan kupingan, sandaran dan dudukan pada kursi.

3. Busa berfungsi sebagai bantalan kursi. Ketebalan busa yang digunakan dimulai dari 1 cm, 2 cm, dan 4 cm.

4. Kulit sebagai pelapis busa pada bantalan kursi. Busa yang sudah dibentuk dihekter bersama ram dan kulit.

5. Baut berfungsi untuk menghubungkan bantalan dengan kursi.

6. Ram berfungsi sebagai alas bantalan kursi yang akan digabung bersama kulit dan busa untuk dijadikan bantalan.

7. Paku klem berfungsi menghubungkan sandaran dan dudukan pada kursi lipat. Paku klem yang digunakan berukuran kecil , sedang, dan besar.

8. Tapak kaki berfungsi sebagai alas kaki pada pada kursi. Tapak kaki dapat berupa tapak bulat besar, tapak bulat kecil, tapak cagak, tapak colok, tapak petak, tapak petak lubang.

9. Cat powder berfungsi untuk melindungi lapisan besi dari oksidasi dan memberikan warna kepada produk akhir yang dihasilkan.

2.4.1.2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan untuk mempermudah proses dan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan. Bahan tambahan yang ditambahkan kepada produk sehingga menghasilkan suatu produk akhir yang siap untuk dipasarkan, dapat berupa kemasan ataupun aksesoris.

Adapun bahan tambahan yang digunakan dalam proses produksi adalah: - Kotak kemasan berfungsi untuk melindungi produk dari gesekan saat

pengiriman.

- Tali plastik berfungsi untuk mengikat produk untuk kemudahan pengiriman. - Selotip berfungsi merekatkan kotak.

2.4.1.3.Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang secara tidak langsung mempengaruhi kualitas dan fungsi produk, baik itu dikenakan langsung maupun tidak langsung terhadap bahan baku dalam suatu proses produksi. Adapun bahan penolong yang digunakan beserta fungsinya adalah:

- Borak merupakan serbuk yang dicampur dengan kuningan untuk menutupi pengelasan yang tidak sempurna.

- Air untuk mencuci produk hasil pengelasan. - HCl untuk mencuci produk hasil pengelasan.

- Kertas pasir untuk menghaluskan permukaan plat.

2.4.2. Uraian Proses Produksi

Secara umum, proses produksi yang digunakan di PT. Luckyndo dibagi atas pemotongan pipa, pemotongan plat, pembengkokan, pengeboran pipa, pengeponan plat, pengeringan, perendaman, pengelasan, perakitan, pengeringan, pembentukan bantalan kursi dan penggabungan kerangka dengan bantalan. Berikut akan dijelaskan uraian masing-masing proses:

1. Pemotongan pipa

Pada proses ini, pipa besi dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Pemotongan dilakukan per komponen dimana komponen sandaran kursi dipotong terlebih dahulu hingga mencapai jumlah tertentu disusul komponen alas kaki.

2. Pemotongan plat

Pada proses ini, plat diukur di meja kerja kemudian dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Plat yang sudah dipotong diukur dengan jangka sorong dan meteran. Bila ukuran yang diinginkan sudah tepat maka proses pemotongan plat dilanjutkan.

3. Pembentukan dudukan plat kursi lipat

Pada proses ini, plat tipis yang sudah dipotong dimasukkan ke dalam mesin pembentukan dudukan plat. Hasil keluaran berupa pipa berbentuk U yang kemudian diangkut ke stasiun pembengkokan untuk dibengkok lalu diangkut ke stasiun perakitan untuk dilas menjadi kerangka dudukan kursi.

4. Pembengkokan

Pada proses ini, pipa besi yang sudah dipotong dibengkokkan dengan menggunakan mesin bengkok. Untuk lekukan yang tidak terlalu lekuk digunakan mesin bengkok manual, sementara yang lainnya menggunakan mesin bengkok semi otomatis. Pada stasiun ini diperiksa apakah produk yang dibengkok sudah simetris atau tidak. Pemeriksaan dilakukan dengan mencocokan bengkokan pipa dengan mal (cetakan) yang ada. Setelah bentuknya simetris, pipa akan memasuki stasiun pengeboran.

5. Pengeboran pipa

Pada proses ini, pipa besi yang sudah dibengkok akan dibuat lubang agar dapat dilakukan proses penggabungan antar komponen. Pengeboran pipa pada komponen sandaran dilakukan pada pertengahan pipa sebanyak 2 lubang. Kemudian komponen kaki yang sudah dipon juga dibor di bagian ujung pipa sebanyak 2 lubang.

6. Pengeponan plat

Plat yang sudah dipotong dibuat polanya di stasiun ini. Langkah selanjutnya adalah pemberian lubang pada plat yang sudah terbentuk. Tujuan pengeponan adalah memberikan lubang pada dudukan kursi untuk proses perakitan. 7. Pengelasan

Penggabungan antar komponen dilakukan dengan proses pengelasan. Pada stasiun ini, komponen yang akan dilas cukup dimasukkan ke dalam mal

(cetakan) dan dilas. Setelah pengelasan dilakukan, produk setengah jadi diangkut ke stasiun perakitan.

8. Perakitan

Pada proses ini terjadi proses perakitan dengan paku klem antara alas kaki, sandaran, dan dudukan kursi. Paku klem dimasukan ke lubang dan dirakit secara manual dengan palu.

9. Perendaman

Bahan yang sudah dilas direndam dalam HCl selama 5 menit. Setelah itu, produk dipindahkan ke bak air untuk perendaman berikutnya selama 5 menit. Fungsi perendaman adalah untuk melepaskan karatan yang ada pada bahan. 10. Pengecatan

Setelah proses perendaman selesai, produk diangkut menuju stasiun pengecatan. Pada stasiun ini digunakan oven dimana bahan yang akan dikeringkan digantung pada mesin tersebut. Pengeringan pertama berfungsi untuk menguapkan air cucian. Setelah proses pengeringan selesai, produk dilap secara manual dengan busa. Kemudian produk digantung lagi untuk pengecatan. Pada proses pengeringan kedua ini, cat powder disemprotkan ke bahan secara merata. Kemudian dilanjutkan dengan pemanasan kedua. Setelah pengecatan selesai, bahan dibawa ke stasiun berikutnya.

11. Pembentukan bantalan kursi

Pada proses ini, busa dan kulit dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Kemudian busa dan kulit digabungkan dengan ram kayu dan diletakkan di alat press lalu digabung dengan menggunakan hekter tembak.

12. Penggabungan kerangka dan bantalan

Pada proses ini, kerangka dan bantalan kemudian diberikan baut pengikat. Setelah proses penggabungan selesai, produk akhir siap diangkut ke gudang produk jadi.

Proses produksi secara keseluruhan dapat dilihat pada Flow Process Chart

di Lampiran.

Dokumen terkait