TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN
3.3. Proses Produksi
Sistem produksi yang diterapkan oleh Divisi Alat Berat pada lantai produksi perakitan ini adalah flowshop, hal ini dikarenakan oleh kuantitas produk yang dihasilkan lebih dari 100 unit sehingga masuk kedalam produksi massal, lalu aliran proses produksi yang continuous dan repetitive. Karakteristik flowshop lainnya yang muncul adalah pada setiap stasiun kerja dalam satu lantai produksi melakukan proses produksi untuk satu produk yaitu merakit excava 200. Proses produksi pada Divisi Alat Berat ini lebih pada aktivitas perakitan berbagai komponen yang sudah tersedia di gudang lalu dikirimkan ke lantai produksi untuk dirakit menjadi produk excava 200. Proses produksi excava 200 di PT. Pindad (Persero) berada di gedung 42F dengan terbagi tiga zona. Tiga zona tersebut yaitu zona A, zona B dan zona C. Berawal dari material yang disimpan di gedung 42A dan 42B material yang dibutuhkan untuk awal produksi excava 200 diambil dan dipersiapkan di gedung 42F dimana lantai produksi dari excava 200. Berikut adalah gambaran secara garis besar dari proses produksi untuk excava 200 di PT. Pindad (Persero).
22 - packing & cover plate
BASE FRAME UPPER FRAME
- bushing swing boom & cylinder - o-ring
- radial seal
Perakitan :
- power train & control valve - engine
PROSES PRODUKSI EXCAVA 200 PT. PINDAD (Persero)
Waktu (menit) = 15'
Waktu (menit) = 120'
Waktu (menit) = 120'
Waktu (menit) = 120' Waktu (menit) = 120'
Waktu (menit) = 45'
Pengecekan Sistem Integration Test : - travel motor
- pengencangan baut Waktu (menit) = 15'
Waktu (menit) = 5' Waktu (menit) = 5'
Gambar 3.2. Gambar Proses Produksi Excava 200
23
- counter weight 3 ton - arm
I-4 Pengecekan Komponen &
Final Test (QA)
Gambar 3.2. Proses Produksi excava 200
24 3.4. Fasilitas Produksi
Fasilitas produksi dari PT. Pindad (Persero) dan juga tata letak dari produksi akan mempengaruhi semua aktivitas produksi dari penerimaan bahan baku, penyimpanan bahan baku, produksi, akses material handling dan manusia, hingga nanti pengiriman produk jadi yang akan dikirimkan ke konsumen. Yang dilakukan oleh PT. Pindad (Persero) yaitu menentukan area produksi dan pergudangan Divisi Alat Berat yang ditempatkan pada lokasi yang berdekatan dengan pintu masuk/keluar. Keputusan yang diambil ini bertujuan untuk mengefisienkan proses penerimaan bahan baku dan pengiriman produk yang mempunyai ukuran besar baik dalam segi waktu maupun perhitungan ongkos material handling dan juga ruang area penyimpanan dan produksi. PT. Pindad juga menerapkan bahwa setiap divisi agar mandiri dalam proses produksinya dengan menerapkan setiap divisi mempunyai gudang, fasilitas pengujian dan material handling tersendiri. Fasilitas ini juga direncanakan dengan baik dan dilaksanakan dengan baik pula dengan memperhatikan biaya produksi seminimal mungkin dan produksi yang optimal. Berikut ini adalah fasilitas produksi di Divisi Alat Berat :
3.4.1. Gudang
Pada bagian gudang di Divisi Alat Berat ini terdapat dua jenis gudang yaitu gudang bahan baku yang menyimpan bahan baku dan bahan semifinishing yang berbentuk bagunan terlatak di gedung 42A dan 42B serta gudang bahan jadi yang terletak di area terbuka dekat dengan pintu masuk PT. Pindad (Persero).
Gambar 3.3. Gudang Bahan Baku (Kiri) dan Gudang Bahan Jadi (Kanan)
25
Dapat dilihat bahwa gudang bahan baku terletak di area indoor yang bertujuan untuk melindungi material dari cuaca dan keadaan lingkungan luar yang dapat mengurangi bahkan merusak kualitas material yang disimpan di gudang ini.
Didalam gudang ini juga terdapat kantor untuk pengawasan material yang disimpan di gudang. Gudang ini terdapat 2 lantai, lantai pertama untuk keseluruhan area digunakan untuk penyimpanan material berat sementara lantai 2 yang hanya terdiri di sebagian gedung untuk menyimpan material ringan kelistrikan excavator. Untuk gudang bahan jadi diletakan pada area terbuka karena belum ada gedung yang cocok untuk penyimpanan excavator ini yang sebenarnya gudang ini belum ideal karena bisa saja cuaca dan iklim luar dapat merusak produk excavator sebelum dikirim ke konsumen.
3.4.2. Produksi (Perakitan)
Gedung produksi perakitan excava 200 terdapat di gedung 42F. untuk produksi excava 200 memang hanya dilakukan perakitan sampai finishing tidak total dari permesinan pembuatan bahan baku, permesinan untuk produksi alat perkereta apian dan perkapalan. Pada bagian departemen produksi perakitan produk excavator ada beberapa alat atau fasilitas yang mendukung aktivitas perakitan tersebut. Untuk area produksi dapat dilihat pada gambar 3.4.
Gambar 3.4. Area Perakitan Gedung 42F 3.4.3. Fasilitas Produksi dan Material Handling
Didalam produksi Excava 200, Pindad menyediakan fasilitas dan material handling sebagai berikut :
a) Forklft
Forklift ini cenderung memiliki daya angkut lebih besar dan banyak digunakan untuk pemindahan jarak lebih jauh seperti antar gudang dan antar lantai produksi selain itu, forklift yang digunakan di divisi ini kapasitasnya berkisar antara 1
Ton-26
5 Ton tergantung besar forklift dengan daya angkat masing-masing unitnya mampu menjangkau hingga ketinggian 3 Meter hingga 6 Meter. Bentuk dari forklift dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5. Forklift b) Hand Pallet Jack
Hand pallet jack ini bisasanya digunakan sebagai alat yang digunakan untuk mengangkat dan memindahakan barang secara manual oleh operator untuk meringankan kerja operator. Bentuk dari manual pallet jack dapat dilihat pada Gambar 3.6.
Gambar 3.6. Hand Pallet Jack c) Pallet
Pallet ini berfungsi sebagai landasan untuk meletakkan barang agar dapat memudahkan proses pengangkatan dan pemindahan barang oleh material handling forklift dengan cara memasukan fork ke dalam sisi pallet. Di dalam Divisi Alat Berat sekarang ini menggunakan hanya pallet kayu yang dapat didaur ulang, dapat dilihat pada Gambar 3.7.
27
Gambar 3.7. Pallet d) Skids
Skids ini digunakan sebagai alat untuk tumpuan mengangkat beban yang besar dan tidak memungkinkan untuk menggunakan pallet yang prinsip kerjanya sama dengan pallet. Bentuk dari Skids dapat di lihat pada Gambar 3.8.
Gambar 3.8. Skids e) Container
Container ini digunakan untuk menyimpan item diskret yang dapat dikumpulkan satu persatu serta untuk menyatukan dan melindungi item yang ada di dalamnya.
Ada dua macam box container yang digunakan di divisi alat berat yaitu yang terbuat dari besi seperti yang di tunjukan pada Gambar 3.9. dan kayu yang di tunjukan pada Gambar 3.10.
28
Gambar 3.9. Container Box (Besi)
Gambar 3.10. Container Box (Kayu) f) Rack
Rack pada digunakan untuk mengefisiensikan tempat agar material yang disimpan dapat lebih banyak karena disimpan vertikal tanpa merusak material dibawahnya. Rak ini berguna untuk menyimpan material atau bahan baku yang sangat bervariasi yang sudah dimasukkan ke dalam container box. Bentuk dari rack dapat di lihat pada Gambar 3.11.
29
Gambar 3.11. Rack g) Hand Truck
Hand Truck ini dengan enam roda penumpu pada bagian bawahnya akan membuat alat ini flexible dan tahan beban lebih banyak yang dapat digunakan untuk mengangkut dan meletakkan barang dengan kapasitas yang cukup banyak serta memudahkan untuk proses pemindahan. Bentuk dari Hand Truck dapat dilihat pada Gambar 3.12.
Gambar 3.12. Hand Truck h) Bridge Crane
Bridge crane ini berfungsi sebagai alat untuk mengangkat dan memindahkan komponen yang sangat berat seperti komponen excavator base frame, arm, bucket, mesin excavator, dan lain-lain. Dengan kemampuan angkat dari 3 ton sampai 5 ton, brige crane ini sangat cocok untuk mendukung proses perakitan produk excavator dan dilengkapi remote untuk pengendalinya. Bentuk secara umum brige crane pada divisi Alat Berat dapat di lihat pada Gambar 3.13.
30
Gambar 3.13. Bridge Crane i) Truck Rel
Fungsi dari truck rel ini adalah digunakan untuk mengangkut dan memindahkan komponen dalam dua arah yaitu gerak maju dan gerak mundur. Alat ini digunakan untuk mengangkut dan memindahkan base frame dan upper frame maka dari itu terdapat pada stasiun kerja A dan B. karena pada stasiun kerja A untuk merakit base frame, sedangkan stasiun kerja B adalah merakit bagian upper frame. Bentuk dari Truck Rel dapat di lihat pada Gambar 3.14.
Gambar 3.14. Truck Rel j) Jib Crane
Jib Crane tipe ini berfungsi sebagai alat untuk memposisikan benda kerja sesuai pengangkatan yang diinginkan oleh operator pada suatu stasiun kerja dengan arah terbatas sesuai jangkauan crane ini. Bentuk dari Jib Crane seperti pada Gambar 3.15.
31
Gambar 3.15. Jib Crane k) Tangga Lipat
Tangga lipat ini digunakan oleh operator untuk melakukan perakitan pada excavator yang letaknya tinggi. Bentuk dari tangga lipat tersebut ditunjukan pada Gambar 3.16.
Gambar 3.16. Tangga Lipat l) Lempengan Baja
Lempengan baja ini berfungsi sebagai jalan yang akan dilalui oleh excavator, sehingga jalan yang dilaluinya pada lantai produksi tidak rusak dan mengakibatkan biaya yang tidak perlu. Bentuk Lempengan Baja di tunjukan pada Gambar 3.17.
32
Gambar 3.17. Lempengan Baja m) Alat Pengencang Baut
Alat ini berfungsi sebagai pengencang baut dengan tenaga hidrolik yang bertujuan untuk memudahkan operator dalam mengencangkan baut yang cenderung besar dan sulit kalau hanya dengan tenaga manusia. Bentuk Alat Pengencang Baut di tunjukan pada Gambar 3.18.
Gambar 3.18. Alat Pengencang Baut n) Scaffolding
Alat ini fungsinya hampir sama dengan tangga lipat, namun pada scaffolding ini dapat juga digunakan sebagai penumpu beban yang lebih berat daripada tangga lipat, seperti halnya menahan lengan excavator. Bentuk dari Scaffolding di tunjukan pada Gambar 3.19.
33 .
Gambar 3.19. Scaffolding o) Tool Cart
Tool cart berfungsi untuk tempat peralatan operator dalam memasang suatu part tertentu agar mudah dijangkau oleh si operator. Alat ini dapat digeser sesuai dengan tempat operator bekerja, karena tool cart ini mempunyai roda untuk memudahkan operator dalam menggeser. Berikut adalah bentuk dari tool cart yang digunakan pada gambar 3.20.
Gambar 3.20. Tool Cart
34 BAB 4