• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN

3.3. Proses Produksi

Di PT Hyup Sung Indonesia ini terdapat dua jenis bulu mata yakni regular dan flare. Proses produksi bulu mata untuk 2 jenis bulu mata ini juga berbeda antara lain :

3.3.1. Reguler

Reguler merupakan salah satu jenis atau model dari bulu mata yang diproduksi di PT Hyup Sung Indonesia. Bahan baku yang digunakan unntuk membuat model bulu mata ini adalah dari human hair (rambut asli) dan synthetic hair (rambut palsu). Untuk jenis human hair (rambut asli) bahan baku diperoleh dari pembelian lokal (Indonesia), sedangkan untuk rambut palsu (synthetic hair) yang diperoleh dari pembelian import (Korea).

Model bulu mata ini adalah yang langsung berbentuk seperti bulu mata asli dan langsung terdiri atas dua (sepasang) bulu mata kiri dan kanan, sehingga ketika ingin digunakan oleh penggunanya, bulu mata dapat langsung dipasangkan pada mata pengguna. Berikut merupakan gambar dari jenis bulu mata regular.

19

Gambar 3.9. Bulu Mata Reguler

Proses pembuatan bulu mata jenis regular ini dimulai dari proses persiapan bahan baku sampai proses pengepakan adalah sebagai berikut :

a. Proses Persiapan Bahan Baku

Persiapan bahan baku ialah proses menyiapkan rambut asli dan sintetis dengan cara diletakkan pada tempat yang berbeda sesuai dengan keperluannya masing-masing. Gambar 3.10 merupakan jenis rambut asli yang akan digunakan untuk proses berikutnya yakni disasak terlebih dahulu.

Gambar 3.10. Rambut Asli

Sedangkan rambut sintetis terdiri atas 2 jenis yakni pada gambar 3.11 merupakan jenis rambut sintetis yang akan digunakan untuk proses knotting dan gambar 3.12 merupakan jenis rambut sintetis yang akan digunakan untuk proses mink. Rambut sintetis yang sudah disiapkan dapat langsung digunakan untuk proses berikutnya tanpa melalui proses sasak.

20

Gambar 3.12. Rambut Sintetis untuk Mink b. Sasak Pertama

Rambut asli yang sudah disiapkan untuk diproduksi kemudian masuk ke bagian sasak untuk terlebih dahulu disasak. Proses sasak pertama ini bertujuan agar rambut asli yang bergumpal dapat terurai. Hal tersebut dapat mempermudah dalam proses sasak yang kedua. Gambar 3.13 merupakan gambar pekerja yang sedang melakukan proses sasak rambut pertama. Mula-mula rambut asli yang terdapat dalam kardus diambil dan dipukulkan pada paku yang menancap diatas meja kerja. Setelah itu rambut tersebut diangkat dan diikat menggunakan karet untuk dilanjutkan keproses berikutnya.

Gambar 3.13. Proses Sasak Pertama c. Proses perebusan rambut

Proses perebusan rambut bertujuan untuk memperkuat urat rambut sehingga tidak mudah patah dengan campuran beberapa jenis obat. Proses perebusan rambut ini dengan menggunakan besi kotak berukuran besar yang diletakkan diatas sebuah tunggu seperti pada gambar 3.14 Proses perebusan ini berlangsung selama satu hari.

21 d. Proses pencucian rambut

Proses pencucian rambut asli ini dengan menggunakan conditioner. Proses ini betujuan agar menghilangkan kotoran yang terdapat pada rambut, menghaluskan rambut dan membuat rambut menjadi wangi. Gambar 3.15 Merupakan gambar pekerja yang sedang melakukan proses pencucian rambut. Mula-mula rambut diambil dari wadah perebusan, kemudian dimasukan kedalam air yang sudah berisi conditioner dan diaduk. Setelah itu, dituangkan ke keranjang yang berlubang sehingga air cucian tersebut keluar. Lalu rambut dibilas lagi dengan air biasa dan dimasukkan lagi kedalam keranjang untuk dijemur.

Gambar 3.15. Proses Pencucian Rambut e. Proses penjemuran

Proses penjemuran dilakukan dengan bantuan sinar matahari seperti pada gambar 3.16 . Proses ini bertujuan untuk mengeringkan rambut yang sudah dicuci agar dapat dilanjutkan pada proses sasak. Mula-mula rambut yang sudah dicuci diletakan diatas loyang, kemudian diratakan. Setelah itu, loyang di letakkan ditiang-tiang yang sudah disiapkan ditempat terbuka, sehingga rambut dapat terkena sinar matahari.

Gambar 3.16. Proses Penjemuran Rambut f. Proses Sasak Kedua

Gambar 3.17 Merupakan gambar pekerja yang sedang melakukan proses sasak kedua. Proses sasak ini bertujuan agar rambut menjadi rapi atau terurai,

22

sehingga mudah dalam proses knotting. Proses sasak kedua ini berbeda dengan sasak pertama, dimana pada sasak kedua operator harus memisahkan rambut yang panjang dan pendek. Namun cara yang dilakukan pada proses ini ialah operator memegang sekumpul rambut kemudian dipukulkan pada paku yang menancap di meja kerja. Setelah itu, rambut kemudian diikat mengggunakan karet sesuai dengan ukurannya.

Gambar 3.17. Proses sasak g. Proses Knotting

Gambar 3.18 Merupakan gambar pekerja yang sedang melakukan proses knotting. Proses knotting adalah proses mengaitkan rambut atau mengikat rambut pada 2 jenis tali, yakni benang (besar dan kecil) dengan 2 warna yakni hitam dan putih dan senar. Proses knotting dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan jenis bulu mata yang akan dibuat.

Cara dari proses ini ialah operator mengambil 3 helai rambut (3 play), kemudian dilipat dan dikaitkan pada stick yang dibagian ujungnya terdapat lekukan untuk mengaitkan rambut dan stick ditarik ke atas sehingga rambut terikat pada tali.

Gambar 3.18. Proses Knotting h. Proses Mink

Selain melalui proses knotting, terdapat beberapa jenis bulu mata reguler ini yang juga melalui proses mink. Proses mink adalah proses penyusunan rambut

23

pada sebuah kertas yang sudah diberi garis, sebagai model dari jenis bulu mata yang dibuat. Proses mink ini mengikuti garis yan sudah ada. Pada ujung kertas diberi lem seperti double tip sehingga sebagian dari helaian rambut menempel pada lem tersebut.

Gambar 3.19 Merupakan gambar dari proses mink. Cara dari proses ini adalah mula-mula operator mengambil satu helai rambut menggunakan pinset dengan ujung yang tajam, kemudian menyentuh helai rambut tersebut pada air agar rambut tidak pecah. Kemudian helai rambut dipasangkan pada sebuah kertas susuai dengan garis yang pada kertas tersebut. Hal ini dilakukan sama hingga garis terakhir pada kertas.

Gambar 3.19. Proses Mink i. Proses Obat Gosok

Proses ini bertujuan agar rambut yang sudah diknotting menjadi lebih kuat dan tidak bergeser pada talinya. Proses ini dilakukan dengan cara menggosokkan obat pada pangkah rambut (bagian tali) hasil knotting. Obat yang dibgunakan untuk 2 jenis tali ini berbeda. Untuk knotting dengan benang menggunakan campuran tiner, soka, getah damar, dan desmodur RFE. Sedangkan untuk knotting dengan senar hanya menggukan desulodur RFE.

Langkah pengerjaan dari proses ini adalah, mencampurkan beberapa cairan yang sudah disebutkan diatas pada sebuah wadah kesil berupa gelas. Kemudian ambil rambut hasil knotting sebanyak 20 atau lebih dan dikaitkan pada kayu yang sudah ada diatas meja masing-masing operator. Ambil kuas, kemudian celupkan pada obat dan digosok pada tali knotting.

Gambar 3.20 Merupakan gambar pekerja yang sedang melakukan proses gosok obat pada tali knotting. Cara menggosok untuk benang besar harus lebih banyak obat dan lebih diulang gosokannya, dan sebaliknya untuk benang yang kecil. Alat yang digunakan untuk menggosok berbeda untuk jenis knotting lurus dan silang, dimana untuk jenis knotting silang menggunakan kuas biasa, sedangkan untuk

24

jenis knotting lurus menggunakan stick yang dibalut dengan kapas. Penggunaan kuas untuk jesin knotting silang adalah agar obat tidak mengenai rambut silangan yang dibuat.

Gambar 3.20. Proses Obat Gosok j. Proses Gosok

Gambar 3.21 adalah gambar pekerja yang sedang melakukan proses menggosok rambut hasil knotting. Proses gosok bertujuan untuk merapikan urat rambut agar tidak kusut. Jenis rambut silang adalah yang paling sulit dalam proses ini. Suhu setrika yang digunakan berbeda untuk jenis rambut asli dan rambut sintetis.

Cara yang dilakukan pada proses ini ialah, mula-mula knottingan rambut diletakkan diatas kain putih dan dipegang ujung talinya oleh seorang pekerja, sementara pekerja yang lainnya menyetrika dan menyikat rambut dengan menggunakan sikat sepatu agar semakin rapi.

Gambar 3.21. Proses Gosok k. Proses Potong Rambut

Gambar 3.22 Merupakan gambar pekerja yang sedang melakukan proses pemotongan rambut. Proses potong rambut dilakukan dengan menggunakan gunting (manual), dengan tujuan untuk mengurangi panjang rambut sehingga mudah dalam proses penggulungan. Dimensi potong ini, disesuaikan dengan jenis item yang diminta. Cara dari proses ini adalah mula-mula atur dimensi potong dengan cara memindahkan 2 buah paku pada sebuah balok dengan

25

menggunakan palu. Kemudian ambil sekumpulan knottingan rambut, dikaitkan pada 2 paku dan dikencangkan lalu dgunting perlahan. Hasil gunting diletakkan pada papan loyang untuk di serahkan ke bagian gulung.

Gambar 3.22. Proses Potong Rambut l. Proses Gulung

Proses gulung dilakukan dengan menggunakan kertas berwarna putih yang dapat digunakan sebanyak tiga kali untuk digulung pada pipa berbahan aluminium. Proses gulungan ini bertujuan agar membentuk rambut (menggulung) sesuai dengan jenis bulu mata yang diminta. Oleh karena itu, jenis pipa yang digunakan terdiri atas berbagai jenis ukuran, hanya saja yang digunakan untuk menggulung rambut yaitu pipa dengan ukuran 5 diameter, karena semakin kecil diameter pipa yang digunakan maka akan membuat bulu mata semakin lentik. Terdapat 3 proses gulungan antara lain :

i. Gulung satu kali

Proses gulung satu kali ini dilakukan untuk menggulaung rambut yang dilakukan sebanyak satu kali. Setelah selesai digulung maka rambut dapat masuk ke bagian potong bentuk tanpa harus digulung lagi.

ii. Gulung dua kali

Proses gulung sekali ini dilakukan untuk menggulung rambut yang dilakukan sebanyak satu kali. Setelah selesai digulung maka rambut dapat masuk ke bagian potong bentuk untuk dipotong bentuk. Kemudian masuk kebagian gunting dan masuk kembali kebagian gulung untuk digulung yang kedua kalinya.

iii. Gulung perbaikan

Proses gulung perbaikan dilakukan untuk jenis gulungan yang salah setelah masuk dibagian sensir gulung.

26

Proses pengerjaan untuk ketiga gulungan satu kali dan gulungan perbaikan sama. Mula-mula kertas dibasahi dengan air dan diletakkan diatas papan. Lalu ambil rabut, diletkaan diatas kertas dan disisir menggunkaan sisir rapat dari kayu. Lalu ambil pipa diletakkan diatas rambut dan gigulung sedikit. Kemudian abil kembali satu knotting rmabut diletakkan diatas kertas dan disisir lalu digulung hingga ujung kertas.

Untuk proses gulungan dua kali sedikit berbeda, dimana pada gulungan yang pertama dilakukan seperti gulungan satu kali. Setelah itu hasil gulungan masuk ke proses potong bentuk dan proses gunting. Kemudian hasil gunting masuk lagi kebagian gulung untuk dilakukan penggulungan kedua.

Gambar 3.23 merupakan gambar proses gulung dua kali. Mula-mula kertas dibasahi dengan air, diletakkan diatas meja dan di letakkan rambut yang selesai digunting tadi. Setelah itu, rambut disisi dengan sisr rapat terbuat dari kayu agar rapi. Kemudian pointing dengan ujung seperti pensil mekanik untuk menyilang atau membantuk guntingan rambut seperti ekor ikan. Setelah itu, ambil pipa dan diletakkan diatas rambut dan digulung sedikit, untuk memberi ruang pada rambut kedua dan digulung hingga ujung kertas.

Gambar 3.23. Proses Gulung dua kali m. Proses Ikat Gulung

Proses ikat gulungan dilakukan untuk memperkuat gulungan kerta agar kertas gulungan tidak terbuka saat proses perebusan. Cara pengikatan gulungan adalah dengan mengambil gulungan, kemudian mengambil juga tali binen dan diikatkan pada gulungan. Setelah sudah terkumpul gulungan yang diikat, berikutnya disatukan dengan menggunakan karet gelang. Gambar 3.24 Merupakan gambar hasil proses pengikatan.

27

Gambar 3.24. Proses Ikat Gulungan n. Proses Perebusan gulungan

Gambar 3.25 Merupakan gambar pekerja yang sedang melakukan proses perebusan gulungan. Proses perebusan hasil gulungan dengan air menggunakan panci yang diletakkan diatas tungku api. Proses perebusan ini dilakukan selama 45 menit. Cara pengerjaan untuk proses ini ialah, mula-mula kumpulan gulungan dimasukkan ke dalam keranjang besi berbentuk tabung terbuk. Kemudian keranjang tersebut dimasukkan ke dalam panci dengan air mendidih kemudian ditutup, dan didiamkan selama 45 menit. Setelah itu panci dibuka dan keranjang besi dikeluarkan dari dalam panci.

Gambar 3.25. Proses Perebusan Gulungan

o. Proses pembukaan ikatan karet kumpulan gulungan dan pengeringan gulungan

Gambar 3.26 merupakan hasil dari proses pembukaan ikatan karet gulungan yang sudah diletakkan. Mula-mula keranjang yang berisi gulungan hasil rebusan dipindahkan dekat dengan loyang oven. Kemudian ikatan dari gulungan ini dibuka, dan gulungan diletakan pada loyang oven untuk kemudian dikeringkan terlebih dahulu.

28

Gambar 3.26. Proses Pembukaan dan Pengeringan Gulungan p. Proses Pemanggangan Gulungan

Gambar 3.27 merupakan gambar seorang pekerja yang sedang memasukkan loyang oven yang berisi gulungan ke dalam oven untuk dipanggang. Proses pemanggangan ini dilakukan dengan menggunakan oven dengan suhu berbeda jenis rambut asli dan rambut sintetis. Untuk jenis rambut asli suhu oven yang digunakan adalah 100 0C, sedangkan untuk jenis rambut sintetis dengan suhu 145 0C. Lamanya proses pengovenan ini adalah 30 menit.

Gambar 3.27. Proses Pemanggangan Gulungan q. Proses Buka ikatan Gulungan

Gambar 3.28 merupakan gambar pekerja yang sedang melakukan proses pembukkan ikatan gulungan. Gulungan yang sudah di panggang kemudian dibuka dengan cara mebuka karet ikatan gulungan saja.

29 r. Proses Buka Gulungan

Gambar 3.29 merupakan gambar proses buka gulungan. Proses buka gulungan ini dilakukan untuk membuka kertas gulungan dan memisahkan antara kertas gulungan dengan pipa dan rambut yang digulung.

Gambar 3.29. Proses Pembukaan Gulungan s. Proses Potong Bentuk

Gambar 3.30 merupakan proses potong bentuk. Mula-mula mistar dimensi dipilih sesuai dengan jenis bulu mata yang akan dipotong dan diletakkan di atas meja. Kemudian knotting rambut diletakkan diatas mistar dimensi yang ujung (bagian benar) sejajar dengan garis mistar. Setelah itu, gunting diarahkan mengikuti bentuk mistar dimensi.

Gambar 3.30. Proses Potong Bentuk t. Proses Gunting

Gambar 3.31 merupakan gambar proses gunting. Proses gunting adalah proses yang bertujuan untuk menggunting rambut sesuai dengan jenis item yang diminta. Mula-mula knotting rambut dipasang atau dilitkan pada sebuah alat berbentuk bulat yang terbuat dari plastik dan ditahan dibagian benangnya. Setelah itu, gunting ujung rambut tersebut sesuai dengan jenis bulu mata yang diminta.

30

Gambar 3.31. Proses Gunting u. Proses Pengeleman

Gambar 3.32 merupakan proses pengeleman bulu mata. Proses pengeleman adalah pemberian lem pada ujung bulu mata yakni pada tali sehingga kuat ketika direkatkan pada insert. Lem yang digunakan adalah lem yang diimpor langsung dari Korea.

Gambar 3.32. Proses Pengeleman v. Proses Pasang

Gambar 3.33 merupakan proses pasang bulu mata pada insert. Setelah diberi lem, bulu mata kemudian dipasang pada insert. Bagian yang diberi lem direkatkan pada bagian insert yang sudah berbentuk setengah lingkaran seperti kelopak mata. Setelah itu, dijemur selama beberapa menit sampai lem mengering.

31 w. Proses Packing

Gambar 3.34 merupakan gambar pekerja yang sedang melakukan proses pengepakkan. Proses pemakingan/pengepakkan dilakukan dengan cara memasukkan insert pada kotak yang sudah disiapkan untuk masing-masing buyer. Setelah itu dimasukkan pada kardus untuk kemudian dikirimkan ke buyer.

Gambar 3.34. Proses Packing x. Proses Quality Control

Gambar 3.35 merupakan gambar pekerja yang sedang melakukan pengecekkan (Quality Control). Proses Quality Control dilakukan untuk mengecek hasil akhir dari proses pembuatan bulu mata palsu mulai dari bulu matanya sendiri, insert dan kotak kertas merk.

Gambar 3.35. Proses Packing

3.3.2. Flare

Flare merupakan salah satu jenis atau model dari bulu mata yang diproduksi di PT. Hyup Sung Indonesia ini. Bahan baku yang digunakan untuk membuat model bulu mata ini adalah dari human hair (rambut asli) dan synthetic hair (rambut palsu). Untuk jenis bahan baku human hair (rambut asli) diperoleh dari pembelian Lokal (Indonesia), sedangkan untuk synthetic hair (rambut palsu) yang diperoleh dari pembelian import (Korea).

Model bulu mata ini adalah terdiri atas dua beberapa untaian bulu mata, sehingga ketika ingin digunakan oleh penggunanya, bulu mata harus dipasang

32

satu persatu untaian ke kelopak mata. Berikut merupakan gambar dari jenis bulu mata flare.

Gambar 3.36. Bulu Mata flare

Proses pembuatan bulu mata jenis flare ini dimulai dari proses persiapan bahan baku sampai proses pengepakan. Secara keseluruhan proses pembuatan bulu mata jenis reguler dan bulu mata jenis flare sama. Perbedaan proses dari kedua jenis bulu mata ini antara lain pada proses :

a. Knotting

Pada jenis bulu mata flare di knotting per rumpun atau untaian yang terdiri atas 5 sampai 10 urat rambut per untaian. Setiap untaian diberi jarak, sehingga mudah untuk proses pelepasan dan proses tanam. Tali yang digunakan adalah, benang besar dan kecil yang berwarna hitam dan putih serta senar. Perbedaan dari 2 jenis tali ini akan memengaruhi proses pelepasannya dan proses-proses selanjutnya.

Gambar 3.37. Proses Knotting b. Potong rambut

Setelah proses knotting, proses yang berbeda berikutnya adalah proses potong rambut. Untuk jenis bulu mata flare dipotong menggunakan mesin potong. Tujuannya agar rambut yang sudah diknotting tidak tercampur dengan jenis bulu mata reguler. Proses pemotongan ini harus dilakukan pada satu persatu tali knotting rambut sehingga lebih rapi karena akan langsung masuk ke proses

33

gunting tanpa melalui proses potong bentuk. Gambar 3.38 merupakan gambar proses pemotongan rambut menggunakan mesin potong.

Gambar 3.38. Proses potong rambut menggunkan mesin c. Gunting

Proses yang berikunya setelah proses potong rambut adalah proses gunting, dimana proses ini sesuai dengan jenis bulu mata yang dipesan Pada proses ini bulu mata digunting dengan rumus yang berbeda. Salah satu contohnya ialah jenis bulu mata #02 dimana rambut digunting dengan urutan setiap selang satu helai rambut maka 2 helai rambut berikutnya dipotong sedikit sehingga akan terlihat bentuk satu rambut dibiarkan panjang dan 2 helai rambut berikutnya dipotong sedikit. Proses ini dilakukan dengan urutan yang sama hingga helai terakhir. Gambar 3.39 merupakan hasil dari proses gunting.

Gambar 3.39. Hasil Proses Gunting d. Proses Pelepasan Bulu Mata dari Tali Knotting

Proses pelepasan ini berbeda untuk 2 jenis tali yang berbeda. Pada tali senar cara melepaskannya yakni dengan menggeser knotting rambut agar keluar dari talinya seperti pada gambar 3.40. Sementara untuk tali benang yang sebelumnya masuk ke proses obat knotting khusus (OKK), kemudian akan digunting ujungnya sehingga akan terlepas dari talinya seperti pada gambar 3.41.

Dokumen terkait