• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses dan sirkumstan sebagai tema topikal pada TSu dan TSa

Dalam dokumen Analisis fungsi tekstual pada teks terje (Halaman 46-50)

proses lebih banyak digunakan sebagai tema topikal bermarkah pada TSa pertama dibandingkan dengan penggunaan unsur sirkumstan, bahkan pada TSu tidak terdapat penggunaan proses sebagai tema topikal.

Bagan 5.2 Proses dan sirkumstan sebagai tema topikal pada TSu dan TSa (Teks 2) Selanjutnya, hasil temuan yang disajikan pada Bagan 5.2 menunjukkan bahwa unsur sirkumstan lebih banyak digunakan sebagai tema topikal bermarkah pada TSa kedua dibandingkan dengan penggunaan unsur proses. Temuan pada Bagan 5.2 ini bertentangan dengan temuan pada Bagan 5.1 yang menunjukkan bahwa unsur proses lebih dominan digunakan sebagai tema topikal bermarkah. Hasil temuan dari kedua TSa ini menunjukkan bahwa teks news item dapat dicirikan dengan penggunaan tema bermarkah yang banyak, akan tetapi unsur pembentuknya (proses dan sirkumstan) tidak dapat dijadikan sebagai acuan

0 1 2 3 4 5 6 TSu M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13 M14 M15 Proses Sirkumstan 0 1 2 3 4 5 TSu M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13 M14 M15 Proses Sirkumstan

38

karena tidak ada salah satu unsur proses atau sirkumstan yang lebih dominan digunakan daripada yang lain.

5.3 Pola Pergerakan Tema dan Rema dalam Terjemahan Mahasiswa 5.3.1 Teks 1

Pola pergerakan tema berperan sangat penting, khususnya dalam menjaga kepaduan isi teks. Berdasarkan analisis data, TSu menggunakan 4 pola pergerakan tema seperti yang terdapat pada Tabel 5.9.

Tabel 5.9 Distribusi dan frekuensi pola pergerakan tema pada TSu pertama No. Pola Pergerakan Tema Frekuensi Persentasi

1 PGL 6 26,1%

2 PGK 4 17,4%

3 PGH 12 52,2%

4 PGB 1 4,3%

Total 23 100%

Selanjutnya, jika dibandingkan dengan TSu yang dihasilkan oleh mahasiswa, maka tampak perbedaan. Meskipun demikian, terdapat kesamaan dari segin jenis pola yang digunakan di mana TSu dan TSa menggunakan pergerakan hipertema (PGH) sebagai pola pergerakan tema yang paling dominan sebagaimana yang dapat dilihat pada Tabel 5.10 berikut ini.

Tabel 5.10 Distribusi dan frekunsi pola pergerakan tema pada TSu dan TSa pertama

No. Pola Pergerakan Tema Frekuensi TSu TSa M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13 M14 M15 1 PGL 6 4 5 7 8 5 7 5 6 6 5 7 6 5 6 6 2 PGK 4 4 7 4 4 6 4 9 7 5 7 7 8 5 7 6 3 PGH 12 12 13 10 10 16 14 12 13 14 14 11 11 14 15 13 4 PGB 1 4 2 2 1 0 3 3 2 3 2 2 3 3 0 3 Total 23 24 27 23 23 27 28 29 28 28 28 27 28 27 28 28

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.10, dapat dilihat bahwa pola pergerakan hipertema (PGH) merupakan pola pergerakan tema yang paling banyak digunakan pada TSu dengan frekuensi penggunaan sebanyak 12 kali, atau (52,17%) dari total keseluruhan pola pergerakan tema yang digunakan pada TSu. Sementara itu, rata-rata penggunaan masing-

39

masing jenis pola pergerakan tema yang terdapat pada TSa dapat dilihat pada Tabel 5.11 berikut ini.

Tabel 5.11 Persentasi penggunaan pola pergerakan tema pada TSu dan TSa pertama No.

Pola Pergerakan

Tema

TSu TSa

Angka Persentasi Angka Rata-rata Persentasi

1 PGL 6 26,09% 5,87 21,84%

2 PGK 4 17,39% 6,00 22,33%

3 PGH 12 52,17% 12,80 47,64%

4 PGB 1 4,35% 2,20 8,19%

Total 23 100% 26,87 100%

Berdasarkan temuan yang disajikan pada Tabel 5.11, terdapat kesamaan dan perbedaan antara frekuensi penggunaan jenis pola pergerakan tema yang terdapat pada TSu dan TSa. Kesamaan yang ditemukan adalah bahwa PGH merupakan jenis pola pergerakan tema yang paling dominan digunakan baik pada TSu dan TSa meskipun dengan persentasi kemunculan yang berbeda. Kesamaan juga terdapat pada pola pergerakan tema baru (PGB) yang sama-sama merupakan pola pergerakan tema yang paling sedikit digunakan pada TSu dan TSa. Sementara itu, perbedaan terdapat pada pola pergerakan tema linear (PGL) dan pola pergerakan tema konstan (PGK). Pada TSu, PGL merupakan pola pergerakan tema yang dominan kedua digunakan dengan frekuensi penggunaan sebanyak 6 kali (26,09%), sementara pada TSa, PGK merupakan pola pergerakan tema dominan kedua dengan rata-rata frekuensi penggunaan sebanyak 6 kali (22,33%).

5.3.2 Teks 2

Selanjutnya, berdasarkan analisis data, TSu kedua juga menggunakan 4 pola pergerakan tema seperti yang terdapat pada Tabel 5.12.

Tabel 5.12 Distribusi dan frekuensi pola pergerakan tema pada TSu kedua No. Pola Pergerakan Tema Frekuensi Persentasi

1 PGL 5 26,1%

2 PGK 4 17,4%

3 PGH 10 52,2%

4 PGB 1 4,3%

40

Selanjutnya, jika dibandingkan dengan TSu yang dihasilkan oleh mahasiswa, maka tampak perbedaan. Meskipun demikian, terdapat kesamaan dari segin jenis pola yang digunakan di mana TSu dan TSa menggunakan pergerakan hipertema (PGH) sebagai pola pergerakan tema yang paling dominan sebagaimana yang dapat dilihat pada Tabel 5.13 berikut ini.

Tabel 5.13 Distribusi dan frekunsi pola pergerakan tema pada TSu dan TSa kedua

No. Pola Pergerakan Tema Frekuensi TSu TSa M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13 M14 M15 1 PGL 5 4 5 7 8 5 7 6 5 6 4 5 6 4 4 7 2 PGK 4 4 5 5 4 5 4 8 5 4 5 6 6 5 5 5 3 PGH 10 12 13 12 10 11 12 11 10 12 10 13 11 14 13 13 4 PGB 1 2 1 2 0 0 1 1 1 1 1 2 2 2 0 0 Total 20 22 24 26 22 21 24 26 21 23 20 26 24 25 22 25

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.13, dapat dilihat bahwa PGH juga merupakan pola pergerakan tema yang paling banyak digunakan pada TSu kedua dengan frekuensi penggunaan sebanyak 10 kali, atau (50,00%) dari total keseluruhan pola pergerakan tema yang digunakan pada TSu. Begitu juga halnya dengan PGH yang terdapat pada TSa yang rata-rata digunakan sebanyak 11,8 kali (50,28%). Selanjutnya, rata-rata penggunaan masing-masing jenis pola pergerakan tema yang terdapat pada TSa kedua dapat dilihat pada Tabel 5.14 berikut ini.

Tabel 5.14 Persentasi penggunaan pola pergerakan tema pada TSu dan TSa kedua No.

Pola Pergerakan

Tema

TSu TSa

Angka Persentasi Angka Rata-rata Persentasi

1 PGL 5 25,00% 5,53 23,58%

2 PGK 4 20,00% 5,07 21,59%

3 PGH 10 50,00% 11,80 50,28%

4 PGB 1 5,00% 1,07 4,55%

Total 20 100% 23,47 100%

Berbeda dengan teks pertama, pada teks kedua jenis pola pergerakan tema yang digunakan pada TSu dan TSa tidak memiliki perbedaan. Berdasarkan temuan yang disajikan pada Tabel 5.11, tampak bahwa PGH merupakan jenis pola pergerakan tema yang paling dominan digunakan baik pada TSu dan TSa. Begitu juga halnya dengan PGL, PGK, dan PGB yang secara berurutan merupakan tema yang kurang dominan digunakan pada TSu dan TSa.

41 5.4 Nominalisasi dalam Terjemahan Mahasiswa

Berdasarkan hasil analisis data, nominalisasi sangat jarang ditemukan pada TSu yang dihasilkan oleh mahasiswa. Hal ini juga tergambar dari jumlah klausa TSu baik pada teks 1 maupun teks 2 yang lebih banyak dibandingkan dengan TSu. Padahal, nominalisasi diterapkan untuk mengurangi jumlah klausa sehingga klausa yang dihasilkan memiliki kepadatan leksikal yang tinggi. Minimnya nominalisasi yang dilakukan berhubungan dengan jenis teks yang diujikan pada penelitian ini, yaitu teks news item.

Dari hasil analisis data, pada teks pertama ditemukan bahwa hanya 14 kali penggunaan nominalisasi yang terdapat pada kelimabelas TSu yang dikerjakan oleh mahasiswa. Bahkan beberapa mahasiswa tidak melakukan nominalisasi sama sekali. Hasil temuan nominalisasi yang dilakukan oleh mahasiswa pada TSu mereka dirangkum pada Bagan 5.3 berikut ini.

Dalam dokumen Analisis fungsi tekstual pada teks terje (Halaman 46-50)

Dokumen terkait