Muara sungai dapat berupa delta, tergantung kekuatan arus laut serta puing-puing yang dibawa oleh air. Pada muara sungai, air berubah menjadi asin karena bercampur dengan air laut.
Apabila arus laut sangat kuat maka aliran sungai akan naik dan membuka muara menjadi lebih besar dan lebih dalam serta membentuk seperti corong di daratan. Sebaliknya, jika arus laut lemah, puing-puing yang dibawa oleh aliran sungai terkumpul di pesisir. Hal ini menjadikan terbentuknya "lidah"
tanah yang terpisah menjadi beberapa cabang dan menyebar seperti kipas, disebut sebagai delta.
Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer.
Sumber: delta.junne.de.
Gambar 67. Mulut Kuala.
Gambar 68. Muara berdelta.
Atmosfer merupakan bagian terpenting di planet bumi. Adanya atmosfer menjadikan bumi dapat dihuni makhluk hidup. Atmosfer berfungsi sebagai pelindung bumi dari berbagai batuan besar luar angkasa yang akan jatuh ke bumi. Atmosfer memberi kita udara yang sejuk serta air tawar yang bersih.
Atmosfer memiliki ketebalan 1.000 km dan terbagi dalam 5 lapisan yang memiliki sifat yang berbeda-beda.
Lapisan yang paling dekat dengan permukaan bumi adalah troposfer.
Lapisan ini merupakan lapisan yang selalu bergerak dan merupakan tempat adanya cuaca dan iklim.
Troposfer mengandung beberapa gas, di antaranya nitrogen, oksigen, karbon dioksida, dan gas lainnya dalam jumlah yang sedikit serta uap air.
Lapisan kedua adalah stratosfer.
Suhu yang terdapat di stratosfer ini relatif stabil.
Dalam lapisan ini terdapat lapisan ozon. Lapisan ini berfungsi sebagai penyerap radiasi sinar ultra ungu.
ATMOSFER
Eksosfer:
500-800 km
Hampir tidak mengandung gas sama sekali; satelit tingkat rendah mengorbit di sini.
Termosfer:
80-500 km
Terpanggang oleh Matahari sampai suhu 1.8000 C. Karena kandungan gasnya sangat tipis termosfer hanya mengandung sedikit panas.
Mesosfer:
50-80 km
Terlalu tipis untuk menyerap banyak panas, tetapi cukup tebal untuk menghentikan meteor yang terbakar dan meninggalkan jejak api di langit.
Stratosfer:
10-50 km
Mengandung lapisan ozon dan semakin ke atas semakin panas;
mengandung sedikit air dan tidak ada cuaca; pesawat udara terbang di udara yang tenang ini.
Troposfer:
0-10 km
Mengandung tiga perempat gas-gas atmosfer dan hampir semua airnya; suhu turun sekitar 6,50 C tiap naik satu kilometer.
Sumber: Tanya & Jawab Bumi Kita.
Gambar 69. Pelapisan atmosfer bumi.
Suhu di lapisan ini sekitar 18°C pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan yang memperlambat gerakan pecahan benda luar angkasa, seperti bintang jatuh dan pecahan meteor yang akan jatuh ke bumi. Benda-benda tersebut sebelum sampai ke bumi, terlebih dahulu terbakar lalu hancur.
Lapisan ketiga adalah mesosfer. Transmisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km. Temperatur termosfer ini sekitar 1.982°C. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ionosfer berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh. Dalam ionosfer suhunya dapat mencapai sekitar 1.000°C. Lapisan ini adalah tempat satelit-satelit buatan dan stasiun luar angkasa mengorbit. Pada lapisan eksosfer, kandungan udara lebih jarang dan suhu udaranya 2.000°C.
Sumber: www.itc.nl.
Gambar 70. Satelit mengorbit di daerah atmosfer.
LANGIT
Langit adalah bagian atas dari permukaan bumi langit merupakan istilah awam dari atmosfer. Di dalam langit terdiri atas banyak gas dan udara yang komposisinya berbeda dalam setiap lapisan. Apabila kita melihat langit akan terlihat berwarna biru. Hal ini disebabkan karena pemantulan cahaya. Warna langit pun bisa berwarna senja atau mendung saat akan turun hujan.
Gambar 71. Langit yang cerah.
Gambar 72. Langit senja.
Gambar 73. Langit mendung.
Sumber: pinker.wjh.harvard.edu.
Sumber: continuouswave.com.
Sumber: www.alaska-in-pictures.com
AWAN
Awan adalah gumpalan titik-titik air dan kristal-kristal es yang sangat ringan. Awan mengambang di udara karena sangat ringan.
Pada tahun 1.800-an, seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris, yaitu Luke Howard melakukan penelitian tentang awan. Beliau menemukan beberapa bentuk awan. Jenis-jenis awan yang ditemukan Howard diberi nama, di antaranya Kumulus, Kumulonimbus, Nimbostratus, Sirus, Sirostratus, dan Stratus.
Proses terbentuknya awan, yaitu panas matahari membuat air di sungai, danau, laut, dan samudra menguap. Uap air bertemu dengan udara dingin, lalu uap air mengembun dan menjadi titik-titik air, lalu terbentuklah awan.
Gambar 74. Macam-macam awan menurut Howard. Sumber: Tanya Jawab Bumi Kita.
Kumulonimbus
Nimbostratus Sirus
Sirostratus
Stratus Kumulus
Cirrostratus
Cirrocumulus
Altocumulus
Stratocumulus
Nimbostratus
Altostraus
Cumulus
Stratus
Sumber: apod.nasa.gov.
Fakta Fakta
Dampak partikel-partikel yang berasal dari matahari terhadap gas-gas di atmosfer bagian atas menciptakan tirai cahaya berkilauan yang disebut aurora yang tampak di langit pada malam di atas daerah kutub.
Gambar 75. Macam-macam awan berdasarkan ketinggiannya
Cirrus
Awan kecil, putih, pendek, dan kadang-kadang berbentuk kepingan, yang dapat menunjukkan akan terjadinya hujan.
Cirrocumulus
Awan ini berbentuk seperti mackerel di langit, terbentuk dari kristal es dan merupakan tanda dari musim dingin.
Cirrostratus
Awan yang dapat dilihat tembus pandang, berupa lapisan yang
menggumpal dan dapat menjadi tanda terjadinya hujan atau salju.
Stratus
Awan ini rendah, keabu-abuan, dengan lapisan yang tebal yang membawa hujan gerimis dan hujan es.
Cumulonimbus
Awan ini berbentuk seperti menara, dengan bagian bawah yang gelap.
Awan ini membawa badai.
Cirrus 10 km
Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer
Aku Tahu Aku Tahu
Atmosfer terdiri atas campuran gas-gas 78 persen nitrogen, 21 persen argon dan karbon dioksida ditambah dengan neon, kripton, zenon, helium, dinitrogen, oksida, dan metana dalam jumlah kecil.