• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prospek Perbankan Syariah di Dunia

Dalam dokumen PERBANKAN DI INDONESIA DAN PERANANNYA TE (Halaman 73-82)

4. BUSN Non Devisa

3.4 Perkembangan Bank Syariah Indonesia

3.4.4 Prospek Perbankan Syariah di Dunia

Dalam penilaian Global Islamic Financial Report (GIFR) tahun 2011, Indonesia menduduki urutan keempat negara yang memiliki potensi dan kondusif dalam pengembangan industri keuangan syariah setelah Iran, Malaysia dan Saudi Arabia (Grafik 1). Dengan melihat beberapa aspek dalam penghitungan indeks, seperti jumlah bank syariah, jumlah lembaga keuangan non-bank syariah, maupun ukuran aset keuangan syariah yang memiliki bobot terbesar, maka Indonesia diproyeksikan akan menduduki peringkat pertama dalam beberapa tahun ke depan. Optimisme ini sejalan dengan laju ekspansi kelembagaan dan akselerasi pertumbuhan aset perbankan syariah yang sangat tinggi, ditambah dengan volume penerbitan sukuk yang terus meningkat.

Grafik 11 Islamic Finance Country Index (IFCI, 2011)

Pengembangan keuangan syariah di Indonesia yang lebih bersifat market driven

dan dorongan bottom up dalam memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga lebih bertumpu pada sektor riil juga menjadi keunggulan tersendiri. Berbeda dengan perkembangan keuangan syariah di Iran, Malaysia, dan Arab Saudi, dimana perkembangan keuangan syariahnya lebih bertumpu pada sektor keuangan, bukan sektor riil, dan peranan pemerintah sangat dominan. Selain dalam bentuk dukungan regulasi, penempatan dana pemerintah dan perusahaan milik negara pada lembaga keuangan syariah membuat total asetnya meningkat signifikan, terlebih ketika negara- negara tersebut menikmati windfall profit dari kenaikan harga minyak dan komoditas.

Peningkatan peranan industri keuangan syariah Indonesia menuju global player

juga terlihat meningkatnya ranking total aset keuangan syariah dari urutan ke-17 pada tahun 2009 menjadi urutan ke-13 pada tahun 2010 dengan nilai aset sebesar US$7,2 miliar (Tabel 1). Dengan melihat perkembangan pesat keuangan syariah, terutama perbankan syariah dan penerbitan sukuk, total aset keuangan syariah Indonesia pada

tahun 2011 diyakini telah melebihi US$20 miliar sehingga rankingnya akan meningkat signifikan (tabel 12)

Tabel 12Urutan Negara Berdasarkan Aset Syariah

Rank Country Shari’ah Compliant Assets

($m)

1 Iran 293.165.1

2 Saudi Arabia 127.896.1

3 Malaysia 86.288.2

4 Uni Emirat Arab 84.036.5

5 Kuwait 67.630.2 6 Bahrain 46.159.4 7 Qatar 27.515.4 8 UK 19.410.5 9 Turkey 17.827.5 10 Bangladesh 7453.3 11 Sudan 7151.1 12 Egypt 6299.7 13 Pakistan 5126.1 14 Jordan 4621.6 15 Syria 3838.8 16 Iraq 3815 17 Indonesia 3388.2 18 Brunei 3201.4 19 Yemen 1318.3 20 Switzerland 1040.6 21 Mauritius 943.5 22 Algeria 837.5 23 Tunisia 632.3 24 Singapore 618 25 Thailand 495.5

Sumber : Maris Strategies & The Banker, 2010 (dalam artikel Halim Alamsyah)

Grafik 12 Urutan Negara Berdasarkan Aset Syariah

Dalam pemaparan tersebut menunjukan bahwa lembaga keuangan syariah di Indonesia memiliki potensi dan prospek yang baik ke depannya. Dengan pertumbuhan yang begitu pesat menunjukan bahwa perbankan syariah dari tahun ke tahun semakin baik peningkatannya. Sehingga dapat dikatakan bahwa perbankan syariah Indonesia mampu bersaing dengan lembaga syariah luar negeri. Tentunya hal ini diperlukan dorongan dari berbagai kalangan. Sangat dibutuhkan keterpaduan langkah dari pada praktisi, akademisi maupun asosiasi agar pengembangan menjadi lebih efektif dan efisien.

Peringkat Bank Terbesar di Indonesia

Pada tahun 2011, Bank Indonesia mengeluarkan daftar 10 Bank terbesar di Indonesia. Hal ini dinilai berdasarkan jumlah asset yang bank tersebut miliki. Berikut ini adalah daftar urutan bank terbesar di Indonesia :

1. PT Bank Mandiri Tbk, dengan Aset Rp 493,05 triliun

(13,5% dari total asset Perbankan)

2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dengan aset Rp

3. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan aset Rp 380.927 triliun (10,43%)

4. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dengan aset Rp

289,458 triliun (7,92%)

5. PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan aset Rp 164,247

triliun (4,5%)

6. PT Bank Danamon Indonesia Tbk dengan aset Rp

127,128 triliun (3,48%)

7. PT Pan Indonesia Bank Tbk (Panin) dengan aset Rp

118,991 triliun (3,26%)

8. PT Bank Permata Tbk dengan aset Rp 101,54 triliun

(2,78%)

9. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) dengan aset

Rp 91,335 triliun (2,5%)

10. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) dengan aset Rp

89,277 triliun (2,44%).23

23 Sumber : http://kabarjateng.com/kabar-jateng/read/10-bank-terbesar-

Bab IV

Penutup

Kesimpulan dan Saran

Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan banyak lagi produk bank lain yang diterbitkan. Lembaga keuangan berbentuk bank di Indonesia berupa Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Umum Syariah, dan juga Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Fungsi bank sangat krusial bagi perekonomian suatu negara.Dimana bank sangat berperan penting dalam sendi-sendi perekonomian di Indonesia baik secara nasional maupun dalam perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, keberadaan aset bank dalam bentuk kepercayaan masyarakat sangat penting dijaga guna meningkatkan efisiensi penggunaan bank dan efisiensi intermediasi serta untuk mencegah terjadinya bank runs and panics. Agar terjaganya stabilitas perbankan yang ada.

Perbankan merupakan salah satu sektor yang diharapkan berperan aktif dalam menunjang kegiatan pembangunan nasional atau regional.Peran itu diwujudkan dalam fungsi utamanya sebagai lembaga intermediasi atau institusi perantara antara debitor dan kreditor. Dengan demikian,pelaku ekonomi yang membutuhkan dana untuk menunjang kegiatannya dapat terpenuhi dan kemudian roda perekonomian bergerak. Pentingnya pengawasan juga disebabkan karakteristik usaha Bank. Berbeda dengan perusahaan jasa keuangan lainnya bank menyediakan produk berupa penerimaan simpanan dan pemberian kredit. Produk dalam bentuk simpanan harus dibayar oleh bank setiap saat atau beberapa waktu setelah adanya permintaan pembayaran dari nasabah.

Glosarium

API : Arsitektur Perbankan Indonesia

AKUISISI : Pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh

kelompok investor

ATM : Anjungan Tunai Mandiri

BUNGA : Imbal jasa atas pinjaman uang atau simpanan di lembaga keuangan

BMT : Bait al Maal at Tamwil (Lembaga Simpan Pinjam)

BMI : Bank Muamalat Indonesia

BANKIR :Seseorang yang bekerja di bank dan sedang/pernah

berkecimpung dalam bidang teknis operasional dan non operasional perbankan.

CALL MONEY : Penempatan atau peminjaman dana jangka pendek (dalam hitungan hari) antar bank

CAPITAL LEVERAGE RATIO : Rasio Hutang, rasio ini digunakan untuk untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang atau dibiayai oleh pihak luar.

COST OF FUND : Biaya yg dikeluarkan oleh bank atas dana nasabah yg ditempatkan.

DINAMISATOR : Bank merupakan pusat perekonomian, sumber dana,

pelaksana lalu lintas pembayaran, memproduktifkan tabungan dan pendorong kemajuan perdagangan nasional dan internasional.

DEPOSITO : Uang yang disimpan di bank yang hanya bisa diambil setelah jangka waktu tertentu (sesuai perjanjian, misal setelah 1 thn, setelah 3 tahun atau setelah 5 tahun).

DEPT INSTRUMEN: Janji tertulis untuk membayar kembali sejumlah uang tertentu

FINANCIAL : Kemampuan modal yang dimiliki oleh badan usaha

GIRO : Simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya

dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.

INKASO : Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro) yang berasal dari luar kota atau luar negeri. KLIRING : Sarana perhitungan utang-piutang antar bank dengan cara

saling menyerahkan surat-surat berharga dan surat-surat dagang guna memperlancar.lalulintas pembayaran

KARTU PLASTIK / BANK CARD: lebih populer dengan sebutan kartu kredit atau juga uang plastik. Kartu ini dapat dibelanjakan di berbagai tempat perbelanjaan atau tempat hiburan.

KREDIT : Pinjaman sampai batas tertentu yang diizinkan oleh Bank

KONVENSIONAL : Merupakan Bank yang beroperasi secara Umum

KONSOLIDASI : Dua buah perusahaan yang bergabung bubar demi hukum dan

sebagai gantinya didirikan suatu perusahaan dengan nama yang baru meskipun secarafinancial perusahaan baru tersebut mengambil alih asset hak dan kewajiban dari 2 perusahaan yang bubar tersebut

MERGER : Pengurangan berbagai aktifitas yang sama yang ada dalam

bank / penggabungan beberapa perbankan untuk meoptimalisasi kinerja bank

OBLIGASI : Merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

PROFIT : Keuntungan yang dapat diperoleh

RESTRUKTURISASI PERBANKAN : Pemulihan Kembali Kinerja perbankan

SBI : Sertifikat Bank Indonesia

SAFETY BOX : Dikenal dengan istilah safe loket jasa pelayanan ini memberikan layanan penyewaan box atau kotak pengaman tempat menyimpan surat-surat berharga atau barang-¬barang berharga milik nasabah.

STABILITAS BANK : Menstabilkan nilai tukar uang, nilai kurs atau harga barang-barang relatif stabil atau tetap, baik secara langsung maupun melalui mekanisme Giro Wajib Minimum (GWM) bank.

UANG KARTAL : Alat pembayaran yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari. UANG GIRAL : Merupakan uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk

simpanan (deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan (contoh nya :cek)

Dalam dokumen PERBANKAN DI INDONESIA DAN PERANANNYA TE (Halaman 73-82)

Dokumen terkait