• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prospek Permintaan di Masa Mendatang

ANALISIS ASPEK PEMASARAN

SMA Kelas III

1.1.2. Prospek Permintaan di Masa Mendatang

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa BIFI adalah lembaga lokal yang mampu bersaing di tengah banyaknya persaingan lembaga pendidikan. Hal ini menunjukkan kualitas BIFI sebagai lembaga pendidikan lokal yang sudah diakui oleh masyarakat itu sendiri. Dari perkembangan permintaan yang sudah ada, dan dengan pengalaman siswa-siswi BIFI yang sempat pindah ke lembaga pendidikan yang lain. BIFI bisa melihat bahwa prospek permintaan BIFI ke depan tidak akan terlalu jauh dari permintaan di tahun-tahun sebelumnya, bahkan dengan ditambahkannya beberapa kelas, kemungkinan naiknya permintaan tersebut justru lebih besar.

Tahun Semester I Semester II 2003 4 10 2004 16 20 2005 18 22 2006 29 34 2007 40 40

Sumber: Data primer diolah

Tabel 3.4. Jumlah ruangan yang digunakan dari tahun 2003 – 2007

Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah ruangan yang digunakan dibandingkan jumlah siswa yang ada tidak memiliki perbandingan yang proporsional. Hal ini disebabkan karena beberapa siswa memilih hari yang berlainan meskipun mereka berada pada tingkat yang sama dengan siswa yang lain. Untuk siswa SD, karena terdapat 6 kelas, maka untuk masing-masing kelas belum tentu jumlahnya 15 siswa. Sehingga pemisahan antara kelas-kelas dengan tingkat berbeda menjadi suatu keharusan. Meskipun ada juga kelas-kelas yang tetap dijadikan dalam satu ruangan meskipun tingkat mereka berbeda, hal ini disebabkan kurikulum dari pemerintah yang tidak terlalu jauh dalam penyampaian materi untuk tingkat yang berbeda.

Dengan adanya penambahan kelas baru, dan semakin banyaknya prospek permintaan ke depan, maka diharapkan bahwa kelas yang terisi juga akan semakin penuh, sehingga dapat mengurangi biaya operasional. Dari data jumlah siswa di atas, diperoleh:

Coefficients

Intercept 13,8

Tabel 3.5. Tabel koefisien REGRESI LINEAR jumlah siswa Semester I

Dari data di atas diperoleh persamaan regresinya: y = 13,8 + 105,9 x

Coefficients

Intercept 94,4

Tahun (x) 89,7

Tabel 3.6. Tabel koefisien REGRESI LINEAR jumlah siswa Semester II

Dari data di atas diperoleh persamaan regresinya: y = 94,4 + 89,7 x

Sehingga, diperkirakan jumlah siswa yang diharapkan mengikuti bimbingan di BIFI adalah sebagai berikut:

Tahun Semester I Semester II

2009 649 632 2010 755 722 2011 861 812 2012 966 901 2013 1.072 991

Tabel 3.7. Tabel perkiraan jumlah siswa BIFI lima tahun ke depan

1. Penawaran

1. Perkembangan Penawaran Selama ini

Dalam perjalanannya, BIFI selalu menawarkan agar setiap kelas dapat diisi oleh maksimal 15 siswa. Jika suatu kelas dengan tingkat yang sama belum mencapai batas maksimal, maka siswa baru yang masuk akan tetap berada dalam satu kelas dengan siswa yang lain, sampai siswa tersebut mencapai 15 siswa. Sebelum adanya pengembangan, jumlah ruang kelas yang dapat dipakai di BIFI berjumlah 8 ruang, berarti secara total

dapat menampung 120 siswa setiap waktunya. Dan dengan pemilihan 4 waktu yang berbeda, berarti dalam satu hari BIFI mampu menampung 480 siswa. Dengan pemilihan dua hari yang berbeda berarti secara kapasitas penuh, BIFI mampu menampung 960 siswa. Namun pada praktiknya, siswa-siswa lama BIFI selalu menginginkan kelas yang berbeda dengan kelas yang seharusnya masih bisa diisi sampai mencapai batas maksimal. Hal ini disebabkan karena hal-hal seperti: a. Terlalu banyak siswa laki-laki atau siswi perempuan

dalam kelas tersebut, sehingga siswa tersebut tidak ingin berada satu kelas dengan mereka.

b. Mereka mendaftar secara rombongan, sehingga mereka tidak mau dipisahkan dengan teman-temannya.

c. Adanya program lain yang berbenturan dengan jadwal di BIFI, seperti misalnya les renang, atau pengayaan di sekolah.

d. Pemilihan waktu belajar (di BIFI tersedia empat waktu belajar yaitu pagi, siang, sore dan malam), di mana meskipun di kelas siang masih ada yang kosong, tetapi beberapa siswa yang tidak mau masuk siang justru memilih kelas malam.

e. Terkadang terdapat siswa baru yang hanya terdapat satu orang saja karena tidak adanya teman lain yang satu tingkat yang bertepatan waktunya dengan siswa tersebut, seperti siswa yang memilih kelas pagi, sedangkan siswa tersebut hanya satu-satunya siswa yang mengikuti bimbingan.

Karena beberapa alasan di atas, pada penawaran sebelumnya masih terdapat beberapa kelas yang tidak maksimal jumlah siswanya, bahkan bisa dikatakan jumlah siswa tersebut tidak menutupi biaya operasional untuk menjalankan satu kelas tersebut. Meskipun begitu, karena salah satu alasan pendirian BIFI adalah bukan business oriented, maka pihak pengelola masih tetap menerima siswa-siswa tersebut. Selain itu beberapa waktu juga memang tidak digunakan secara maksimal, seperti waktu pagi hari. Biasanya, hanya beberapa sekolah saja yang masih memiliki kelas sore. Sehingga diperkirakan bahwa waktu pagi hanya akan menampung beberapa kelas saja. Pada perjalanannya, waktu sore adalah waktu dimana setiap kelas selalu terisi (meskipun tidak semuanya mencapai batas maksimal 15 siswa).

1. Prospek Penawaran di Masa Mendatang

Dengan jumlah permintaan yang diharapkan terus bertambah, diharapkan untuk masa mendatang, penawaran untuk membagi kelas-kelas di BIFI akan semakin beragam. Dan meskipun terdapat beberapa masalah seperti yang disebutkan di atas, biaya operasional tiap kelasnya diharapkan masih tetap bisa ditutup. Dengan begitu, untuk penawaran ke depan, bukan saja semakin bertambahnya permintaan yang akan mempengaruhi, tapi juga semakin bertambahnya ruang kelas yang ada di BIFI. Dengan pengembangan BIFI ke depan, ruang kelas BIFI mencapai 12 ruang kelas, dengan tambahan 1 ruang laboratorium dan 1 ruang kelas multimedia.

Dari data jumlah ruangan yang dipakai, dapat diperoleh:

Coefficients

Intercept 4,4

Tahun 8,5

Tabel 3.8. Tabel koefisien REGRESI LINEAR jumlah ruang kelas untuk Semester I

Dari data di atas diperoleh persamaan regresinya: y = 4,4 + 8,5 x

Coefficients

Intercept 10,4

Tahun (x) 7,4

Tabel 3.9. Tabel koefisien REGRESI LINEAR jumlah ruang kelas untuk Semester II

Dari data di atas diperoleh persamaan regresinya: y = 10,4 + 7,4 x

Sehingga, diperkirakan jumlah ruangan yang diharapkan dapat terpakai adalah:

Tahun Semester I Semester II

2009 55 54 2010 63 62 2011 72 69 2012 80 77 2013 89 84

Tabel 3.10. Tabel perkiraan jumlah ruang kelas yang diharapkan dipakai selama lima tahun ke depan

Meskipun begitu, jumlah ruang kelas yang dipakai diharapkan kurang dari apa yang terdapat dalam tabel di atas. Dengan begitu biaya operasional tiap kelas bisa diminimalisir, mengingat jumlah kelas yang lebih sedikit

berarti jumlah siswa dalam setiap kelasnya dapat dimaksimalkan (15 siswa). Hal ini berarti bahwa jumlah kelas yang ada juga semakin bertambah. Selain dari perkiraan secara regresi, jumlah kelas secara riil juga ditambah bangunannya, sehingga kemampuan BIFI untuk menampung siswa menjadi lebih banyak. Dengan pengembangan BIFI, di masa mendatang BIFI akan dapat menampung maksimal 1.680 siswa.

1. Analisis permintaan dan Penawaran

Dari data pada lampiran 2 tabel 8.3. dapat diperoleh:

Coefficients

Intercept 3139339,333 Tahun (x) 273128,6

Tabel 3.11. Tabel koefisien REGRESI LINEAR pendapatan per kapita

Dari data di atas diperoleh persamaan regresinya: y = 3.139.339,33 + 273.128,6 x

Sehingga diperkirakan pendapatan per kapita masyarakat Mataram lima tahun ke depan adalah sebagai berikut:

Tahun Pendapatan per kapita 2009 5.324.368 2010 5.597.496 2011 5.870.625 2012 6.143.753 2013 6.416.882

Tabel 3.12. Perkiraan pendapatan per kapita Kota Mataram lima tahun ke depan

Coefficients

Intercept 43200,32248

-408,4978175

Tabel 3.13. Tabel koefisien REGRESI LINEAR jumlah siswa SD

Dari data di atas diperoleh persamaan regresinya: y = 43.200,322 – 408,498 x

Coefficients

Intercept 15983,55735

Tahun (x) 113,6834096

Tabel 3.14. Tabel koefisien REGRESI LINEAR jumlah siswa SMP

Dari data di atas diperoleh persamaan regresinya: y = 15.983,557 + 113,683 x

Coefficients

Intercept 7503,05122

Tahun (x) 521,5502662

Tabel 3.15. Tabel koefisien REGRESI LINEAR jumlah siswa SMA

Dari data di atas diperoleh persamaan regresinya: y = 7.503,051 + 521,550 x

Coefficients

Intercept 4401,648883

Tahun (x) 353,6113773

Tabel 3.16. Tabel koefisien REGRESI LINEAR jumlah siswa SMK

Dari data di atas diperoleh persamaan regresinya: y = 4.401,649 + 353,611 x

Sehingga diperkirakan jumlah siswa dalam lima tahun ke depan adalah:

Tahun SD SLTP SMU SMK 2009 41.157 16.779 11.153 6.876 2010 40.749 16.893 11.675 7.230 2011 40.340 17.006 12.197 7.584 2012 39.932 17.120 12.718 7.937 2013 39.523 17.234 13.240 8.291

Tabel 3.17. Tabel perkiraan jumlah siswa sekolah di Kota Mataram lima tahun ke depan

Dari data di atas, dapat dilihat bahwa semakin meningkatnya permintaan siswa yang ingin mengikuti bimbingan di BIFI, maka penawaran yang dilakukan juga ditambah, yaitu dengan menambah jumlah ruang kelas. Adapun semakin banyaknya permintaan yang ada, diharapkan akan mampu ditampung pada setiap kelas yang ditawarkan dengan jumlah yang maksimal, sehingga dapat menekan biaya operasional. Hal ini selain untuk meningkatkan keuntungan lembaga, juga untuk tetap menekan biaya bimbingan selama satu semester. Sehingga keuntungan bukan saja milik lembaga, tetapi juga masyarakat yang menginginkan anaknya untuk mengikuti bimbingan di BIFI.

Dari jumlah siswa di Kota Mataram, dengan tingkat pendapatan per kapita penduduk Kota Mataram seperti yang diperlihatkan dalam perhitungan di atas, maka BIFI masih tetap akan bertahan selama lima tahun ke depan. Bahkan meskipun adanya persaingan yang datang dari lembaga-lembaga pendidikan yang lain, BIFI masih memiliki peluang pasar yang mungkin untuk ditingkatkan. Hal ini mengingat beberapa kali siswa BIFI yang mencoba lembaga pendidikan yang lain, beberapa hanya bertahan selama satu semester, setelah itu pada semester berikutnya mereka kembali lagi

untuk mengikuti bimbingan di BIFI. Hal tersebut menunjukkan bahwa BIFI mempunyai hal yang berbeda dari lembaga pendidikan yang lain yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan yang lain, sehingga siswa BIFI tetap setia dengan BIFI.

2. Program Pemasaran

1. Rencana Penjualan dan Pelayanan

Adapun rencana di masa mendatang untuk biaya pendaftaran akan mengalami kenaikan sebanyak Rp5.000 setiap 4 tahun sekali (siswa baru Rp25.000 sedangkan siswa lama Rp10.000), sedangkan biaya bimbingan selama semester akan mengalami kenaikan setiap 2 tahun sekali sebanyak 6% dari biaya semula, dengan pembulatan ke Rp25.000 terdekat. Di samping biaya pendaftaran dan biaya bimbingan selama satu semester, untuk kelas-kelas akhir (kelas VI SD, kelas III SMP dan kelas III SMA) dikenai biaya tambahan, yaitu untuk biaya Try Out dan buku Ujian Nasional (penambahan biaya tambahan ini bervariasi, tergantung dari harga buku Ujian Nasional, mulai dari Rp30.000 untuk SD sampai Rp60.000 untuk SMA).

Sedangkan untuk toko, harga yang ditawarkan juga tidak akan mengambil keuntungan yang berlebih, terutama untuk buku-buku pelajaran. Hal ini disebabkan keinginan lembaga BIFI untuk ikut serta dalam menjalankan program pemerintah dalam mencerdaskan bangsa, salah satunya adalah dengan gemar membaca. Oleh karena itu, jika harga buku yang ada lebih terjangkau bagi masyarakat, tentunya

masyarakat tidak segan-segan untuk membeli buku tersebut. Apalagi, untuk buku-buku pelajaran bisa dikatakan tidak ada ongkos pengiriman atau ongkos angkut, karena biasanya ada sales yang akan menjual produk mereka dengan mendatangi langsung ke BIFI, ada juga penerbit yang letaknya berada di depan BIFI, dan alternatif terakhir adalah dengan mencetak buku elektronik yang disebarkan gratis oleh pemerintah dengan mengunduh dari internet, dan harga yang diperhitungkan adalah harga untuk mengganti ongkos cetak. Sedangkan untuk makanan dan minuman, BIFI hanya akan mengambil keuntungan yang minimal, mengingat tujuan BIFI adalah agar anak-anak mau mengkonsumsi makanan sehat, dan bukan hanya makanan ringan yang banyak mengandung bahan-bahan yang dapat menghambat kerja otak.

Sedangkan kualitas pelayanan juga harus semakin ditingkatkan. Untuk itu, bagian administrasi harus selalu siap dalam mengelola ruang kelas sebelum kelas dimulai, seperti menyalakan lampu, menyalakan AC, penyediaan alat tulis yang dibutuhkan oleh tutor, penyediaan absensi, ketepatan waktu dan sebagainya. Hal ini selain untuk kenyamanan siswa juga untuk menunjukkan profesionalitas BIFI sebagai lembaga pendidikan baru yang berbeda. Selain pelayanan di dalam BIFI sendiri, di luar BIFI pelayanan juga ditambah, salah satunya adalah rencana BIFI untuk membuat situs yang dapat membantu siswa maupun orang tua dalam pemahaman materi pelajaran lebih lanjut. Tidak lupa pelayanan kepada tutor, selain

dengan menambah upah para tutor tiap sesi pertemuan, dalam setiap selesai pertemuan BIFI menyediakan snack dan minum untuk tutor. Hal ini diharapkan agar tutor semakin bersemangat dalam mengajar. BIFI juga mengharapkan ketepatan waktu tutor untuk masuk, sehingga BIFI memberikan beberapa peraturan seperti tidak boleh ijin lebih dari 5 kali dalam sebulan.

2. Strategi Pemasaran

Dari analisis SWOT yang terdapat dalam lampiran 1 tabel 8.1, diperoleh hasil dari Strengths – Weaknesses adalah 0,35, hal ini menunjukkan bahwa bobot kekuatan BIFI lebih besar dibandingkan dengan kelemahan yang dimiliki. Sedangkan hasil dari Opportunities – Threats adalah -0,2, hal ini menunjukkan bahwa ancaman untuk BIFI bobotnya relatif lebih besar dibandingkan dengan kesempatan yang bisa diperoleh. Dari data tersebut dapat digambarkan Diagram Kartesius dari SWOT, sehingga dari diagram tersebut dapat diketahui strategi apa yang paling optimal untuk dijalankan. Diagram kartesius dari analisis SWOT tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1. Diagram Kartesius SWOT

Dari diagram di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa strategi yang sebaiknya digunakan secara optimal adalah Strategi S-T. Meskipun begitu, bukan berarti strategi-strategi yang lain dikesampingkan. Untuk mengetahui strategi yang lain bisa dilihat di lampiran 2

tabel 8.2., sedangkan untuk Strategi S-T, di antaranya adalah:

a. Memberikan informasi kepada orang tua siswa yang mendaftar bahwa harga yang lebih murah disebabkan oleh tujuan BIFI yang bukan sekedar business oriented, tapi karena kepedulian BIFI terhadap pendidikan di Indonesia.

b. Memberikan informasi kepada orang tua siswa bahwa BIFI selalu menekankan pada pemahaman siswa terhadap konsep dasar, dan tidak hanya sekedar mengejar perolehan nilai yang baik.

c. Mengajak siswa atau orang tua siswa untuk turut serta membawa teman-temannya atau kenalannya agar ikut serta mengikuti bimbingan di BIFI, dengan begitu mereka mendapatkan keuntungan dengan diskon yang diberikan BIFI, dan BIFI juga mampu menekan biaya operasional.

d. Melakukan kegiatan promosi yang lebih intensif, di antaranya dengan menyebarkan brosur-brosur ke sekolah-sekolah terdekat, selain masih tetap menggunakan konsep dari mulut ke mulut. e. Lebih menekankan fasilitas-fasilitas lain yang berbeda dengan

lembaga pendidikan lain, seperti adanya laboratorium dan kelas multimedia.

f. Jumlah siswa dalam tiap kelas ditekan sedemikian rupa sehingga tidak terlalu banyak (sehingga mengganggu kenyamanan siswa), dan tidak juga terlalu sedikit (sehingga dapat menutupi biaya operasional), dimana masing-masing kelas hanya diperbolehkan maksimal 15 siswa.

g. Memberikan materi tambahan kepada siswa-siswi yang masih kurang memahami konsep dasar, tanpa memungut tambahan biaya.

h. Memberikan konsultasi gratis kepada siswa-siswi maupun orang tua untuk perbaikan siswa-siswi di masa mendatang, baik itu untuk siswa-siswi yang mengalami masalah dalam hal materi pelajaran, maupun di luar materi pelajaran (masalah pribadi).

i. Melakukan kegiatan-kegiatan di luar jam bimbingan, untuk mempelajari materi pelajaran dengan lebih santai.

BAB IV

Dokumen terkait