• Tidak ada hasil yang ditemukan

“DENGAN IMAN DAN TAKWA, PROVINSI JAWA BARAT TERMAJU DI INDONESIA”

4. Provinsi termaju dalam aspek sosial dan budaya

Ditunjukkan dengan kestabilan politik, meningkatnya derajat kehidupan sosial masyarakat, terjaminnya keamanan dan ketertiban, pengamalan ajaran agama secara konsisten, terwujudnya kerukunan hidup antar umat beragama serta pelestarian dan pengamalan nilai-nilai luhur budaya daerah yang mampu menjawab tantangan masa depan yang sangat dinamis. 5. Provinsi termaju dalam aspek lingkungan hidup ditunjukkan dengan diterapkannya pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang

ditandai oleh tingginya daya dukung lingkungan, rendahnya tingkat kerusakan dan pencemaran lingkungan, lestarinya pemanfaatan sumberdaya alam yang terbarukan maupun tak terbarukan serta tingginya peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup sehingga terjadi keadilan inter dan antar generasi.

Visi Pembangunan Provinsi Jawa Barat jangka panjang dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip stabilitas yang mantap, pertumbuhan yang tinggi, pemerataan yang berkeadilan serta pembangunan yang berkelanjutan. Prinsip stabilitas yang mantap ditunjukkan dengan terciptanya ketentraman dan ketertiban masyarakat di seluruh wilayah Jawa Barat, konsistennya penegakan hukum serta rendahnya gejolak di masyarakat yang berpotensi menghambat laju pembangunan daerah.

Prinsip pertumbuhan yang bernilai tambah tinggi menekankan pada tingginya produktivitas seluruh faktor produksi (total factor productivity) masyarakat Jawa Barat. Prinsip ini tidak menghilangkan pentingnya pertumbuhan tinggi yang ditunjukkan dengan tingginya produk domestik regional bruto, tingginya laju pertumbuhan ekonomi, tingginya produktivitas masyarakat Jawa Barat, tingginya investasi dalam pembangunan daerah baik investasi dalam negeri, investasi asing maupun investasi masyarakat, tingginya nilai ekspor Jawa Barat serta terkendalinya inflasi, tetapi juga menekankan pentingnya peningkatan peran sumberdaya manusia berkualitas serta kemandirian teknologi.

Prinsip pemerataan yang berkeadilan ditunjukan dengan pemerataan pembangunan dalam setiap sektor pembangunan, seluruh wilayah Jawa Barat serta seluruh kelompok dan lapisan masyarakat. Pemerataan pembangunan juga dimaksudkan dengan meningkatkan pembangunan di wilayah tertinggal dan wilayah perbatasan untuk mengurangi disparitas pembangunan antarwilayah. Prinsip pembangunan berkelanjutan ditunjukan dengan terciptanya orientasi pembangunan daerah yang mempertimbangkan kebutuhan hidup generasi yang akan datang, pendayagunaan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan

secara bijaksana serta terwujudnya pola konsumsi masyarakat yang hemat dan proporsional.

Misi Provinsi Jawa Barat

Upaya perwujudan visi pembangunan jangka panjang Provinsi Jawa Barat tersebut akan dicapai melalui 5 (lima) misi pembangunan jangka panjang Jawa Barat tahun 2005-2025 sebagai berikut:

Misi Satu : Mewujudkan kualitas kehidupan masyarakat yang berbudaya ilmu dan teknologi, produktif dan berdaya saing; adalah membangun sumber daya manusia yang sehat jasmani, rohani dan sosial, memiliki tingkat pendidikan dan kompetensi yang tinggi, memiliki daya saing, memiliki akhlak mulia, dan menjunjung nilai-nilai luhur agama dan budaya, serta memiliki akses terhadap pendidikan dan pelayanan masyarakat yang berkualitas, terpadu, adil dan merata di seluruh lapisan masyarakat;

Misi Dua : Meningkatkan perekonomian yang berdaya saing dan berbasis potensi daerah; adalah mengembangkan dan memperkuat perekonomian regional yang berdaya saing global dan berorientasi pada keunggulan komparatif, kompetitif dan kooperatif dengan berbasis pada segenap potensi yang ada di daerah, untuk mewujudkan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, pertumbuhan yang tinggi, dan pemerataan yang berkeadilan. Perkembangan ekonomi regional didukung oleh penyediaan infrastruktur yang memadai, tenaga kerja yang berkualitas dan produktif, serta regulasi yang mendukung penciptaan iklim investasi yang kondusif.

Misi Tiga : Mewujudkan lingkungan hidup yang asri dan lestari; adalah mengelola sumber daya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan, menjaga fungsi dan daya dukung lingkungan, serta menjaga keseimbangan pemanfaatan ruang yang serasi antara kawasan lindung dan budidaya, dan antara kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan.

Misi Empat : Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik; adalah meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban, meningkatkan partisipasi

masyarakat, membangun akuntabilitas kepemerintahan yang bertanggung jawab, bebas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), peningkatan efisiensi birokrasi, kemitraan yang serasi antarlegislatif dengan eksekutif, dan penciptaan stabilitas politik dan konsistensi dalam penegakan hukum.

Misi Lima : Mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan;

adalah mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh, meningkatkan keberpihakan kepada daerah tertinggal, menanggulangi kemiskinan dan pengangguran, menyediakan akses yang sama bagi masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial serta sarana dan prasarana dasar, serta menghilangkan diskriminasi dalam berbagai aspek.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar: 3.1. Struktur Organisasi Biro Humas Protokol

ASISTEN

SUB BAGIAN PUBLIKASI SUB BAGIAN PENATA ACARA KEPROTOKOLAN

Gambar: 3.2. Struktur Organisasi PUSKODAL (CV. Tunas Mandiri)

3.1.4. Deskripsi Tugas Pimpinan

 Memantau pekerjaan dan yang mewakili urusan kepentingan dari pihak luar

Operator

 Memantau CCTV

 Memantau tegangan arus listrik di Gedung Sate pada Sistem Remote Terminal Unit (RTU)

 Mengoprasikan dan merawat perangkat yang ada di Puskodal

 Memberikan laporan kerja pada pimpinan Teknisi

 Pemeliharaan CCTV

 Pemeliharaan jaringan

 Pemeliharaan komputer dan perangkat lainnya

 Pemeliharaan sistem pemantau arus listrik Remote Terminal Unit (RTU)

 Memberikan laporan kerja pada pimpinan Programer

 Membuat, memelihara, dan mengembangkan sistem

3.2. Metode Penelitian 3.2.1. Jenis Penelitian

Dalam melakukan suatu kegiatan selalu diperlukan suatu cara/metode dengan maksud agar kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam menyusun laporan penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian eksploratori dalam mencari, mengumpulkan dan menganalisis data.

3.2.2. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain dalam perencanaan penelitian bertujuan untuk melaksanakan penelitian, sehingga dapat diperoleh suatu logika, baik dalam pengujian hipotesis maupun dalam membuat kesimpulan. Desain rencana penelitian yang baik akan dapat menterjemahkan model-model ilmiah, ke dalam operasional penelitian secara praktis. Sedangkan desain pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukurn-pengukuran variabel, memilih prosedur dan teknik sampling, alat-alat untuk mengumpulkan data kemudian membuat coding, editing dan memproses data yang dikumpulkan termasuk proses analisa data serta membuat laporan.

Gambar: 3.3 Desain Penelitian

3.2.2.1. Pengumpulan Data a. Primer

Data Primer ini adalah data yang diperoleh oleh penulis tentang Sistem Pengukur Tegangan Arus Listrik RTU (Remote Terminal Unit) melalui observasi dan wawancara secara langsung kepada pimpinan PUSKODAL dan kepada pihak yang masih berkaitan dengan sistem tersebut.

b. Skunder

Data Sekunder ini adalah data yang penulis dapatkan dari hasil dokumentasi selama melakukan observasi pada Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat.

3.2.2.2. Metode Pendekatan Sistem

Dalam hal ini penulis mengunakan metode pendekatan sistem secara terstruktur untuk memecahkan masalah yang ada pada penelitian ini.

3.2.2.3. Metode Pengembangan Sistem

Beradasarkan metode pendekatan diatas maka penulis memilih untuk menggunakan pengembangan sistem dengan metode waterfall, diharapkan dengan memilih metode ini hasil yang akan dicapai lebih maksimal dan terperinci.

3.2.2.4. Alat Bantu Pengembangan 1. Alat Bantu Perancangan:

b. Flowmap, untuk mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual/berbasis komputer) dan aliran data (dalam bentuk dokumen keluaran dan masukan).

c. Diagram Konteks, untuk menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat mewakili seluruh proses yang terdapat di dalam suatu sistem

d. Data Flow Diagram, untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.

3.3. Sistem Yang Diusulkan

3.3.1. Perubahan / Penambahan Pada Sistem Baru 3.3.2. Gambaran Sistem Baru

Dokumen terkait