• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROYEK LEMBAGA PENJAMIN KREDIT EKSPOR/KREDIT SWASTA ASING (LPKE/KSA)

Dalam dokumen Buku Laporan TW III 2014 (Halaman 100-105)

Jumlah proyek Lembaga Penjamin Kredit Ekspor (LPKE)/Kredit Swasta Asing (KSA) yang efektif dan sedang berjalan pada Triwulan III TA 2014 adalah sebanyak 54 proyek yang dikelola oleh 3 (tiga) instansi yaitu: Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sebanyak 46 proyek, di mana 6 proyek di antaranya merupakan lintas alokasi, Kepolisian RI (Polri) 6 proyek, dan PT. PLN 2 proyek. Total nilai pinjaman LPKE/KSA bernilai USD 4,73 miliar. Adapun rekapitulasi pelaksanaan pinjaman KSA/LPKE menurut instansi penanggung jawab dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

93

Tabel 2.33 Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman LPKE/KSA Pada Triwulan II TA 2014 Menurut Instansi Penanggung Jawab

(Dalam Juta USD)

Instansi Penanggung Jawab

Jumlah

Proyek Nilai Pinjaman

Penarikan s/d Triwulan III TA 2014 Target Penyerapan TA 2014 Dilaksanakan oleh K/L Kemenhan 46 4.638,96 2.723,91 1.065,13 Kepolisian RI 6 42,74 4,06 14,81 Di SLA kan PT. PLN 2 50,71 25,27 16,11 Total 54 4.732,41 2.753,24 1.096,05

Sumber: Lampiran Laporan Kinerja Pelaksanaan PHLN Triwulan III Tahun 2014 (diolah)

Catatan:Menggunakan kurs tengah BI tanggal 30 September 2014 (1 USD = IDR 12.212,00)

1. Kinerja Pelaksanaan

1.1 Realisasi Penyerapan Pinjaman dan Pencapaian Indikator Kinerja Kementerian Pertahanan

Realisasi Penyerapan Dana

Total nilai alokasi proyek LPKE/KSA Kemenhan yang sedang berjalan saat ini mencapai USD 5,55 miliar, dengan persentase terbesar terdapat pada alokasi Penetapan Sumber Pembiayaan (PSP) tahun 2011-2014 sebesar 79,09%. Pada triwulan ini terdapat 10 kegiatan yang selesai dilaksanakan. Ke-10 kegiatan tersebut terdiri dari 4 kegiatan yang dilaksanakan TNI AD, 4 kegiatan TNI AU, 1 kegiatan TNI AL, dan 1 kegiatan Mabes TNI. Di samping itu, terdapat 1 kegiatan TNI AD yang efektif pada triwulan ini. Total penyerapan pinjaman kumulatif sampai dengan Triwulan III Tahun 2014 mencapai USD 2,72 miliar atau 58,7% dari total komitmen pinjaman. Alokasi total PHLN Kemenhan pada tahun 2014 mencapai Rp 13,01 triliun atau ekuivalen USD 1,07 miliar.

Tabel 2.34 Total Alokasi, Komitmen Pinjaman, dan Penyerapan Kumulatif Pinjaman Proyek LPKE/KSA

(Dalam Juta USD)

No. Tahun Alokasi Jumlah Alokasi Total Komitmen Pinjaman Penarikan s/d Triwulan III TA 2014 1 AKE 2002 11,18 9,50 0,00 2 AKE 2004 51,40 25,33 19,68 3 AKE 2005 212,20 180,03 78,56 4 APP 2006 345,00 291,89 126,57 5 APP 2008 39,00 32,84 25,48 6 APP 2009 502,25 419,31 330,49 7 PSP 2011-2014 4.392,26 3.680,06 2.143,12 Total 5.553,28 4.638,96 2.723,91

Sumber: Lampiran Laporan Kinerja Pelaksanaan PHLN Triwulan III Tahun 2014 (diolah) Catatan: Menggunakan kurs tengah BI tanggal 30 September 2014(1 USD = IDR 12.212,00)

Sementara itu, dari target penyerapan pinjaman luar negeri tahun 2014 sebesar IDR 13,01 triliun, Kementerian Pertahanan berhasil menyerap pinjaman kumulatif sebesar Rp 14,18 triliun atau lebih besar 9% dari target yang direncanakan dengan rincian sebagai berikut:

94

Tabel 2.35 Target dan Realisasi Penyerapan TA 2014

(Dalam Miliar Rupiah)

No. Tahun Alokasi Target TA 2014 Realisasi Penyerapan Kumulatif TW III 1 AKE 2002 13.007,34 0,00 0,00 2 AKE 2004 207,77 170,32 3 AKE 2005 110,30 36,27 4 APP 2006 463,65 98,24 5 APP 2008 154,63 36,27 6 APP 2009 532,82 304,83 7 PSP 2011-2014 12.709,57 4.242,13 Total 13.007,34 14.178,73 4.888.05

Sumber: Lampiran Laporan Kinerja Pelaksanaan PHLN Triwulan III Tahun 2014 (diolah) Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan dan Pencapaian Indikator Kinerja

Terdapat 2 kegiatan alokasi KE 2002 dan 1 kegiatan alokasi KE 2004 yang perlu mendapat perhatian karena hingga saat ini ketiga kegiatan tersebut belum selesai dilaksanakan. dua kegiatan dilaksanakan oleh TNI AD dan 1 kegiatan oleh TNI AL. Permasalahan yang dihadapi proyek-proyek ini berkaitan dengan adanya amandemen kontrak yang mengubah ouput proyek dan perubahan lender yang memakan waktu lama.

Kepolisian RI

Realisasi Penyerapan Dana

Total alokasi Pinjaman Luar Negeri Polri, yang mencakup pinjaman lunak dan komersial, yang tercantum dalam DIPA TA 2014 mencapai Rp 1,7 triliun atau ekuivalen USD 139,15 juta. Selain dialokasikan untuk proyek-proyek yang sedang berjalan, anggaran PLN sebesar ini juga dialokasikan untuk proyek-proyek yang direncanakan efektif pada pada tahun 2014 ini.

Sesuai kebijakan Kapolri, pada Triwulan III terdapat penambahan alokasi Rupiah Murni Pendamping (RMP) sebesar Rp 57 miliar sehingga total RMP mencapai Rp 77 miliar. Tambahan alokasi tersebut berasal dari pengalihan alokasi anggaran Belanja Modal untuk pembatalan Pengadaan Alkom Capres dan Cawapres Polda Metro Jaya Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp 57 miliar. Pihak Polri berencana untuk menggunakan tambahan alokasi RMP tersebut untuk pembayaran uang muka proyek Radio Trunking Polda Jabar dan Sumbar (Program K.E. T.A. 2009).

Pada Triwulan III ini terdapat 6 (enam) proyek LPKE/KSA yang sedang berjalan dengan total alokasi KE sebesar USD 50,04 juta. Target penyerapan pada tahun 2014 untuk keenam proyek ini mencapai USD 14,81 juta. Meskipun demikian, sepanjang tahun 2014 ini, Polri belum melakukan penyerapan pinjaman sama sekali (realisasi penyerapan 0%).

Terdapat empat kegiatan yang sedang dalam proses pencairan uang muka di Kementerian Keuangan, yaitu:

- Aljihandak EOD/Mole Programmer (K.E. 2008) sebesar Rp 12,6 miliar; - Harsucad Pesawat (K.E. 2008) sebesar Rp 7,2 miliar;

- Radio Trunking Polda Jabar (K.E. 2009) sebesar Rp 32,4 miliar; - Radio Trunking Polda Sumbar (K.E. 2009) sebesar Rp 20,7miliar.

95

Tabel 2.36 Rekapitulasi Proyek KSA/LPKE Kepolisian Republik Indonesia

(Dalam Juta USD)

No. Alokasi Tahun Jumlah Alokasi Total Komitmen Pinjaman Penarikan s/d Triwulan III TA 2014 Penyerapan TA 2014 Target Realisasi 1 POLRI TA 2004 3,60 3,06 0,12 2,89 0,00 2 POLRI TA 2005 5,95 5,06 3,94 1,10 0,00 3 POLRI TA 2008 10,99 9,35 0,00 10,81 0,00 4 POLRI TA 2009 29,5 25,27 0,00 0 0,00 Total 50,04 42,74 4,06 14,81 0,00

Sumber: Lampiran Laporan Kinerja Pelaksanaan PHLN Triwulan III Tahun 2014 (diolah)

Catatan : Menggunakan kurs tengah BI tanggal 30 September 2014 (1 USD = IDR 12.212,00)

Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan dan Pencapaian Indikator Kinerja

Sepanjang 2014 Polri sama sekali belum melakukan penyerapan pinjaman maupun uang muka proyek-proyek LPKE/KSA (penyerapan 0%). Salah satu penyebab permasalahan ini berkaitan dengan penerapan sistem SPAN oleh Kementerian Keuangan. Pada triwulan IV diharapkan permasalahan ini bisa tuntas sehingga alokasi uang muka dapat terserap sekitar 90%.

PT. PLN

Realisasi Penyerapan Dana

Terdapat 2 (dua) proyek pinjaman komersial yang dikelola PT. PLN dengan nilai pinjaman sebesar USD 50,71 juta. Kedua proyek tersebut adalah Java Bali Submarine Cables 150 kV Circuit 3 & 4 dan Scattered Transmissions and Substantions Package 8. Proyek-proyek tersebut dibiayai dengan pinjaman JBIC melalui skema SLA (Subsidiary Loan Agreement). Sampai dengan Triwulan III Tahun 2014 penyerapan kumulatif untuk kedua proyek ini mencapai USD 25,27 juta atau 49,83% dari total pinjaman proyek. Pada tahun 2014 PT. PLN menargetkan total penyerapan untuk kedua proyek ini sebesar USD 16,11 juta.

Tabel 2.37 Rekapitulasi Proyek KSA/LPKE PT PLN

(Dalam Juta USD)

No. Nama Proyek Jumlah

Pinjaman Penarikan s/d Triwulan III TA 2014 Penyerapan TA 2014 Target Realisasi

1 Java Bali Submarine Cables 150 kV Circuit 3 & 4 31,83 25,27 13,72 6,78

2 Scattered Transmissions and Substantions Package 8 18,88 0,00 2,39 0,00

Total 50,71 25,27 16,11 6,78

Sumber: Lampiran Laporan Kinerja Pelaksanaan PHLN Triwulan III Tahun 2014 (diolah)

Catatan: Kedua proyek ini menggunakan mata uang Japanese Yen. Nilai kurs yang digunakan dalam laporan ini adalah USD 1 = JPY 109,33; USD 1=IDR 12.212,00

Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan dan Pencapaian Indikator Kinerja

Seperti status Triwulan II, kontrak proyek Scattered Transmissions and Substantions Package 8 yang dilaksanakan PLN belum efektif hingga berakhirnya Triwulan III. Meskipun demikian, pada Triwulan III ini proses pengefektifan kontrak proyek ini mengalami kemajuan dibandingkan triwulan sebelumnya. Pihak JBIC, selaku lender, telah menyetujui

96

perubahan mekanisme pencairan pinjaman dari pembukaan Letter of Credit (L/C) menjadi pembayaran langsung (direct payment). Dengan adanya persetujuan JBIC tersebut, kontrak proyek ini diharapkan dapat efektif pada Triwulan IV.

Di samping itu, pihak kontraktor telah memulai persiapan pekerjaan fisik seperti pembangunan prasarana dan pagar di lokasi proyek yang terletak di kawasan Daan Mogot. Terkait permasalahan tanah untuk pembangunan Gardu Induk di Semanggi Timur yang menjadi pengganti Semanggi Barat, PLN masih memproses ijin penggunaan lokasi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Mengingat keterlambatan waktu efektif kontrak dan akan berakhirnya masa laku Loan Agrement pada tanggal 15 Mei 2015, pelaksanaan proyek ini diperkirakan tidak dapat selesai pada waktunya. Oleh karena itu, PLN diharapkan dapat segera memproses perpanjangan masa laku Loan Agreement.

97

BAB III

Dalam dokumen Buku Laporan TW III 2014 (Halaman 100-105)