• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proyek Pembangunan Pabrik dan Pengembangan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.7 Proyek Pembangunan Pabrik dan Pengembangan

Pembangunan pabrik PT Pupuk Kaltim dilakukan secara bertahap. Seiring dengan perkembangan zaman yang makin modern PT Pupuk Kaltim telah berkembang pesat menjadi salah satu industri pupuk terbesar di Indonesia dan sekarang telah memiliki empat (4) buah pabrik, yakni Kaltim-1 (K1), Kaltim-2 (K2), Kaltim-3 (K3), Pabrik Optimalisasi Kaltim (POPKA), serta yang terbaru bernama Kaltim-4 (K4). Penjelasan pabrik tersebut seperti berikut :

a. Kaltim-1

Pembangunan proyek pabrik Kaltim-1 diserahkan kepada Lumnus Co. Ltd., dari Inggris, sebagai kontraktor utama yang bekerjasama

dengan Lurgi dari Jerman Barat dan Coppee Rust dari Belgia. Pelaksanaan pembangunan pabrik Kaltim-1 mulai dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 1979 dan seharusnya selesai tanggal 20 Maret 1982, tetapi karena adanya peralatan pabrik yang ternyata tidak layak dipasang, maka pabrik Kaltim-1 baru dapat berproduksi pada tanggal 30 Desember 1983 untuk ammonia. Untuk urea baru mulai berproduksi pada tanggal 15 April 1984. Pabrik Kaltim-1 ini menggunakan Proses Lurgi untuk pembuatan ammonia dan Proses Stamicarbon untuk urea.

Untuk mengoptimalkan performa Kaltim-1 telah dilakukan beberapa perbaikan, melalui Proyek Optimal Kaltim-1 (Tabel 3), sehingga pada tahun 2007 produksi untuk ammonia dan urea masing- masing adalah 595.000 dan 700.000 ton.

b. Kaltim-2

Pabrik ini mulai dibangun pada tahun 1982 untuk memenuhi kebutuhan pupuk dalam negeri, seiring mulai berkembangnya sektor pertanian dan sekaligus menyangga keberadaan Kaltim-1. MW Kellog Corporation sebagai kontraktor utama menandatangani kontrak pembangunan proyek tersebut bersama-sama dengan Toyo Menka Kaisha dan Kobe Steel dari Jepang pada tanggal 23 Maret 1982. Pembangunan pabrik ini selesai pada bulan Oktober 1984 dan mulai berproduksi secara komersial pada tanggal 1 April 1985. Presiden RI pada waktu itu, Soeharto meresmikan pabrik Kaltim-2 bersamaan dengan peresmian pabrik Kaltim-1, pada tanggal 29 Oktober 1984.

Proses yang digunakan pada Kaltim-2 adalah Proses MW Kellog untuk pembuatan ammonia dan Proses Stamicarbon untuk urea (Tabel 4). Pada tahun 2007, produksi untuk ammonia dan urea masing- masing adalah 595.000 dan 570.000 ton.

Tabel 3. Spesifikasi data teknis Kaltim-1 Spesifikasi Data

Teknis Kaltim 1

Kapasitas Terpasang Pabrik ammonia (MTPD) 1.800 Pabrik urea (MTPD) 2.125

Bahan Baku Gas alam (MMSCFD) 63

Generator Listrik Turbin gas (MW) – 11 KV -

Generator Uap

Turbin uap (MW) – 6,6 KV 16 + 12

WHB (TPH) -

Boiler (TPH) 290

Sistem Pendinginan Pompa air laut (M3/H) (5+1) x 15.000

Unit Desalinasi TPH (3+1) x 50

Penyimpanan

Tumpukan urea (ton) 40.000 Urea terkemas (ton) -

Ammonia (ton) 26.000 Unit Pemisahan Udara Nitrogen, NM3/H 200

Oxygen, NM3/H 50

Dermaga Ekspor Utama

Kapasitas pengapalan Up to 30.000 tons

Kedalaman 13 MTR

c. Kaltim-3

Pada tahun 1986 disetujui kembali perluasan areal industri PT Pupuk Kaltim dengan menambah satu pabrik lagi dengan nama Kaltim-3. Pembangunan proyek tersebut dipercayakan kepada PT Rekayasa Industri (Persero) sebagai kontraktor utama yang bekerjasama dengan Chiyoda Chemical Engineering & Construction Co. dan Toyomenka Corporation.

Pabrik ini dilengkapi dengan sebuah unit Recovery Hydrogen yang mengelola flash gas dan pure gas Kaltim-1, Kaltim-2, serta Kaltim-3, disebut Hydrogen Recovery Unit (HRU) dari Proses Constain Petrocarbon dan ditempatkan di area Kaltim-2 (Tabel 5). Bila dioperasikan unit ini dapat memberi tambahan produksi ammonia 180 ton/hari. Proses yang digunakan oleh Kaltim-3 adalah Proses

Topse untuk ammonia dan Proses Stamicarbon Stipping untuk urea. Pabrik Kaltim-3 adalah pabrik yang telah menerapkan teknologi modern dan hemat energi. Interkoneksi antar alat penukar panas sudah terjalin rapi, sehingga irit dalam pemakaian sumber energi. Peresmian pabrik Kaltim-3 dilakukan pada tanggal 4 April 1989 oleh Presiden Soeharto.

Produksi ammonia pertama terjadi pada tanggal 8 Desember 1988, sedangkan urea pada tanggal 14 Desember 1988. Kapasitas pertamanya untuk ammonia dan urea masing-masing adalah 1.000 ton/hari dan 1.725 ton/hari. Jumlah produksi pada tahun 2007 untuk ammonia dan urea masing-masing adalah 330.000 ton dan 570.000 ton.

Tabel 4. Spesifikasi data teknis Kaltim-2

Spesifikasi Data Teknis Kaltim 2

Kapasitas Terpasang Pabrik ammonia (MTPD) 1.800 Pabrik urea (MTPD) 1.725

Bahan Baku Gas alam (MMSCFD) 55

Generator Listrik Turbin gas (MW) – 11 KV 30

Generator Uap

Turbin uap (MW) – 6,6 KV -

WHB (TPH) 140

Boiler (TPH) 100

Sistem Pendinginan Pompa air laut (M3/H) (3+1) x 10.500

Unit Desalinasi TPH (2+1) x 70

Penyimpanan

Tumpukan urea (ton) 30.000 Urea terkemas (ton) 7.500

Ammonia (ton) -

Unit Pemisahan Udara Nitrogen, NM3/H -

Oxygen, NM3/H -

Dermaga Ekspor Utama

Kapasitas pengapalan Up to 30.000 tons

Tabel 5. Spesifikasi data teknis Kaltim-3 Spesifikasi Data

Teknis Kaltim 3

Kapasitas Terpasang Pabrik ammonia (MTPD) 1.000 Pabrik urea (MTPD) 1.725

Bahan Baku Gas alam (MMSCFD) 55

Generator Listrik Turbin gas (MW) – 11 KV 30

Generator Uap

Turbin uap (MW) – 6,6 KV

WHB (TPH) 140

Boiler (TPH) 100

Sistem Pendinginan Pompa air laut (M3/H) (3+1) x 10.500

Unit Desalinasi TPH (2+1) x 70

Penyimpanan

Tumpukan urea (ton) 30.000 Urea terkemas (ton) 7.500

Ammonia (ton) -

Unit Pemisahan Udara Nitrogen, NM3/H -

Oxygen, NM3/H -

Dermaga Ekspor Utama

Kapasitas pengapalan Up to 30.000 tons

Kedalaman 13 MTR

d. POPKA

Menghadapi kondisi pasar urea granul untuk Asia Pasifik yang terbuka dan untuk meningkatkan daya saing sebagai produsen pupuk wilayah ini, maka PT Pupuk Kaltim mengintensifkan produktivitasnya dengan membangun pabrik urea kembali. Proyek pembangunan pabrik urea unit-4 PT Pupuk Kaltim ini dikenal dengan nama POPKA (Proyek Optimasi Pupuk Kaltim).

Pada awalnya niat PT Pupuk Kaltim adalah membangun langsung sebuah pabrik (direncanakan Kaltim-4 dan pabrik methanol) namun karena adanya regulasi pemerintah pada saat itu yang melarang pembangunan sebuah proyek dengan jumlah nilai melebihi US$ 20 juta, maka pembangunan pabrik baru akhirnya ditunda, untuk menyiasati hal itu maka dilakukan pengubahan nama proyek yang

semula langsung membangun Kaltim-4, kini dinamai Proyek Optimasi PT Pupuk Kaltim (POPKA), karena bukanlah sebuah proyek baru melainkan hanyalah sebuah perluasan, maka pemerintah akhirnya menyetujuinya.

Pada tahun 1999 PT Pupuk Kaltim telah mengembangkan produksinya dengan menghasilkan urea jenis baru, yaitu Urea Granul. Proyek Optimalisasi Kaltim (POPKA) diresmikan pada tanggal 13 Februari 1999 (Tabel 6).

Penandatanganan kontrak dengan konsorisium kontraktor dilaksanakan tanggal 9 Oktober 1996, yaitu PT Rekayasa Industri sebagai kontraktor utama dan Chiyoda Corporation sebagai sub kontraktornya, pabrik selesai dibangun dan diresmikan pada tanggal 6 Juli 2000 oleh Presiden KH. Abdurrahman Wahid.

Pabrik urea unit-4 POPKA menerapkan teknologi DCS (Distributed Control System) yang dioperasikan secara otomatis, dan ramah lingkungan karena didukung unit dust scrubber, Hydrolizer dan Neutralization yang dapat meredusir zat polutan. Dengan produksi perdana tertanggal 18 Februari 1999 sebesar 175 metrik ton/hari urea granul, maka kapasitas produksi urea untuk tahun 2007 sebesar 570.000 ton.

e. Kaltim-4

Perusahaan membangun pabrik Kaltim-4 sebagai langkah mengantisipasi perkembangan kebutuhan urea, agar kelangsungan produksi pupuk harus tetap terjaga dan lebih ditingkatkan untuk menunjang produktivitas pertanian, yang pada akhirnya menunjang ketahanan pangan nasional dan sekaligus replacement pabrik-pabrik yang sudah tua. Pada tahun 1999 Pemerintah telah menyetujui pembangunan tiga (3) pabrik pupuk urea, salah satunya di PT Pupuk Kaltim Bontang yaitu pembangunan pabrik Kaltim-4.

Pembangunan pabrik Kaltim-4 dilaksanakan dengan dua (2) fase. Fase I pembangunan unit urea dan sebagian unit utilitas yang mulai dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 1999. Fase II untuk

pembangunan unit ammonia dan penyelesaian unit utilitas yang dimulai pada bulan Agustus 2000. Pembangunan fase I diselesaikan dua (2) bulan lebih cepat dari rencana. Sedangkan fase II dijadwalkan selesai pada awal tahun 2003. Pabrik urea unit 5 proyek Kaltim-4 ini diresmikan dari jarak jauh melalui teleconference oleh Presiden RI Megawati Soekarnoputri dari Cikampek, Karawang, Jawa Barat pada hari Rabu, 3 Juli 2002.

Proyek Kaltim-4 (Tabel 7) dibangun oleh kontraktor utama konsorsium antara PT Rekayasa Industri dengan Mitsubishi Heavy Industries, Jepang. Nilai investasi 359,7 juta USD dengan rincian, 60,3% berupa fasilitas kredit dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC); 9,7% pinjaman dari Perbankan Nasional; dan 30% dana sendiri. Kaltim 4 memiliki kapasitas produksi pada tahun 2007 untuk urea 570.000 ton dan ammonia 330.000 ton.

f. Pengembangan Usaha

PT Pupuk Kaltim selain menghasilkan ammonia dan urea, juga menghasilkan produk-produk sampingan, berupa Nitrogen, Oksigen, dan karbondioksida. Untuk produk sampingan dan dalam rangka perkembangan perusahaan, maka didirikan beberapa anak perusahaan, diantaranya :

1) PT Kaltim Nusa Etika (KNE)

2) PT Kaltim Adhiguna Dermaga (KAD) 3) PT Kaltim Bahtera Adhiguna (KBA) 4) PT Kaltim Industrial Estate (KIE) 5) PT Kaltim Cipta Yasa (KCY)

6) PT Kaltim Multi Boga Utama (KMBU) 7) PT Daun Buah, dll.

Beberapa perusahaan kerjasama dengan perusahaan besar nasional maupun internasional juga didirikan, yaitu :

1) PT Kaltim Methanol Industri (KMI) 2) PT DSM Kaltim Melamine

4) PT Kaltim Ambika Wiratama 5) PT Kaltim Parna Industri (KPI)

Selain pengembangan perusahaan, PT Pupuk Kalimantan Timur juga terus mengadakan peningkatan mutu dan pengelolaan lingkungan hidup. Hasil yang dicapai adalah keberhasilan meraih ISO 9002 pada tahun 1996, ISO 14001 pada tahun 1997 dan ISO 17025 pada tahun 2000. ISO 9002 adalah pengakuan di bidang Sistem Manajemen Produksi dan Instalasi, ISO 14001 pada bidang Manajemen Lingkungan dan ISO 17025 di bidang Laboratorium Uji Mutu.

Tabel 6. Spesifikasi data teknis POPKA Spesifikasi Data

Teknis POPKA

Kapasitas Terpasang Pabrik ammonia (MTPD) - Pabrik urea (MTPD) 1.725 Bahan Baku Gas alam (MMSCFD)

Generator Listrik Turbin gas (MW) – 11 KV 30

Generator Uap

Turbin uap (MW) – 6,6 KV -

WHB (TPH) -

Boiler (TPH) -

Sistem Pendinginan Pompa air laut (M3/H) -

Unit Desalinasi TPH (1) x 70

Penyimpanan

Tumpukan urea (ton) 40.000 Urea terkemas (ton) -

Ammonia (ton) -

Unit Pemisahan Udara Nitrogen, NM3/H -

Oxygen, NM3/H -

Dermaga Ekspor Utama

Kapasitas pengapalan -

Tabel 7. Spesifikasi data teknis Kaltim-4 Spesifikasi Data

Teknis Kaltim 4

Kapasitas Terpasang Pabrik ammonia (MTPD) 1.000 Pabrik urea (MTPD) 1.725

Bahan Baku Gas alam (MMSCFD) 37

Generator Listrik Turbin gas (MW) – 11 KV 30

Generator Uap

Turbin uap (MW) – 6,6 KV WHB (TPH)

Boiler (TPH) Sistem Pendinginan Pompa air laut (M3/H)

Unit Desalinasi TPH (1+1) x 70

Penyimpanan

Tumpukan urea (ton) 40.000 Urea terkemas (ton) 7.500

Ammonia (ton) Unit Pemisahan Udara Nitrogen, NM3/H

Oxygen, NM3/H Dermaga Ekspor

Utama

Kapasitas pengapalan Up to 40.000 tons

Kedalaman 13 MTR

4.1.8 Spesifikasi Produk

Dokumen terkait