Jenis Obligasi Nilai Nominal Keuntungan yang Nilai Pasar belum direalisasi
51.180.596 Eks Proyek Tonasa IV
Lainnya 17.845.284 17.845.284
Jumlah 53.906.017 79.072.542
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Eks Proyek Tonasa IV 7.102.926 10.046.662
Lainnya 17.845.284 17.845.284
24.948.210
27.891.946
28.957.807
51.180.596 Eks Proyek Tonasa IV
Berdasarkan Surat Menteri Keuangan No. S-128/MK.6/2004 tanggal 20 Desember 2004 mengenai persetujuan restrukturisasi pinjaman luar negeri (SLA) eks Proyek Tonasa IV, tunggakan bunga dan denda sampai dengan semester I 2004 diakumulasi dan dibayar secara prorata per semester sesuai skedul jatuh tempo masing-masing SLA tanpa dikenakan bunga. Keterlambatan pembayaran dikenakan denda sebesar 2% diatas tingkat bunga pokok pinjaman.
Lainnya
Akun ini merupakan hutang bunga atas pinjaman SLA lainnya, yang pinjaman pokoknya telah dilunasi oleh anak perusahaan (ST), yang telah jatuh tempo. Hutang bunga ini tidak dikenakan bunga dan denda atas keterlambatan pembayarannya.
18. HUTANG SEWA PEMBIAYAAN
Hutang sewa pembiayaan merupakan dampak dari diterapkannya PSAK No. 30 (Revisi 2007) yang dilakukan oleh Perseroan dan anak perusahaan (SP dan ST) yang terdiri dari:
2009 2008
Bangunan
Dana Pensiun Semen Gresik 42.451.812 44.180.536 PT PBM Biringkasi Raya 1.766.970 2.261.482 Kendaraan
PT Prima Karya Manunggal 5.599.088 7.166.074 PT. Jepari Mega Adidaya 2.189.895 1.746.341 PT. Serasi Auto Raya 1.949.813 3.061.281 PT. Intercom Mobilindo 1.808.975 586.436 PT. Bara Bentala Indonesia 1.226.909 1.472.897 Dana Pensiun Semen Tonasa 1.155.146 2.121.094 CV. Erita Karya 95.206 136.638 Kapal
PT Pelayaran Tonasa Lines 17.124.556 20.872.984 PT. Indobaruna Bulk Transport 3.485.356 4.752.554 PT. Swadaya Lestari Lines. 3.246.960 5.009.341 PT. Pelayaran Parnaraya Nusantara 2.515.030 4.003.670 PT Bahtera Adiguna 2.417.216 4.137.835 Peralatan
PT. Fokar Mitra Serasi 1.054.813 -PT. Projectindo Teknowindata 701.320 1.627.563 Jumlah hutang sewa pembiayaan 88.789.065 103.136.726
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (12.819.187) (14.485.519) Bagian jangka panjang 75.969.878 88.651.207
18. HUTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
Pembayaran sewa minimum masa datang atas hutang sewa pembiayaan dan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah sebagai berikut:
2009 2008
Dalam satu tahun 16.924.108 21.079.185 Lebih dari satu tahun tetapi kurang dari lima tahun 73.235.005 89.613.161 Lebih dari lima tahun 39.438.743 47.474.900 Jumlah pembayaran sewa minimum 129.597.856 158.167.246 Dikurangi bagian bunga (40.808.791) (55.030.520) Nilai kini pembayaran sewa minimum 88.789.065 103.136.726 Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (12.819.187) (14.485.519)
Bagian jangka panjang 75.969.878 88.651.207
Hutang sewa pembiayaan dikenakan bunga pada tingkat berkisar antara 10,25% sampai dengan 13% per tahun. Dana Pensiun Semen Gresik, Dana Pensiun Semen Tonasa, PT Prima Karya Manunggal, PT Pelayaran Tonasa Lines, dan PT PBM Biringkasi Raya adalah pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 35). Jumlah hutang sewa pembiayaan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing adalah Rp68.097.572 dan Rp74.387.272.
19. HUTANG USAHA
2009 2008
Pihak ketiga:
Rupiah 615.056.542 394.455.200
Dolar Amerika Serikat 55.068.881 95.459.137 Mata uang asing lainnya 73.143.400 32.451.751
743.268.823
522.366.088 Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa:
Rupiah 125.049.231 90.398.794
868.318.054
612.764.882
Umur hutang usaha adalah sebagai berikut:
2009 2008
Lancar 551.151.027 334.490.718
Lewat jatuh tempo:
1 - 45 hari 160.626.349 100.526.399 46 - 135 hari 88.975.991 122.214.447 136 - 365 hari 28.909.502 34.896.197 Lebih dari 365 hari 38.655.185 20.637.121
868.318.054
612.764.882
Hutang usaha berasal dari pembelian barang dan jasa. Lihat Catatan 35 untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa.
20. HUTANG LAIN-LAIN
a. Hutang Lain-Lain - Lancar
2009 2008
Hutang kepada pihak ketiga 9.682.032 10.488.287 Perjalanan dinas 6.270.755 3.215.078 Uang titipan 5.070.975 7.088.463
Lainnya 1.109.797 5.186.087
22.133.559
25.977.915 b. Hutang Lain-Lain - Tidak Lancar
2009 2008 Reklamasi 18.701.784 6.391.054 Pendapatan tangguhan 4.265.877 -Lainnya 2.585.171 500.242 25.552.832 6.891.296
21. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
2009 2008
Tunjangan produktivitas dan uang jasa 326.913.804 211.174.570 Tunjangan pegawai lainnya 153.384.990 33.781.459
Listrik 52.324.582 49.694.688
Promosi peningkatan penjualan 45.490.426 38.999.635 Bina lingkungan 33.813.700 26.460.427 Pengangkutan 25.555.780 47.144.413 Beban kerugian kontrak pembelian (Catatan 37f) 25.200.742 -Jasa profesional 18.834.770 7.887.083 Pemeliharaan 12.092.955 10.459.565 Beban pengantongan 6.255.779 2.082.634 Retribusi pertambangan 2.424.829 3.697.511
Pengobatan 2.092.103 4.333.798
Lain-lain (di bawah Rp1.000.000) 36.098.392 30.276.113
740.482.852
465.991.896
22. UANG MUKA PENJUALAN
Uang muka penjualan merupakan uang muka yang diterima anak perusahaan (SP dan ST) dari pelanggan untuk penjualan semen yang akan dikirim pada bulan berikutnya.
23. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA Program Imbalan Pasti
Perseroan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. B7774/DJM/III.5/12/1976 tanggal 18 Desember 1976 untuk mendirikan Dana Pensiun Semen Gresik yang merupakan dana pensiun manfaat pasti yang dikelola oleh pengurus yang terpisah, yang memberikan manfaat pasti bagi seluruh karyawan yang telah memenuhi persyaratan tertentu apabila karyawan tersebut pensiun, cacat atau meninggal dunia.
23. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan) Program Imbalan Pasti (lanjutan)
Anak perusahaan (SP dan ST) masing-masing memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk mendirikan dana pensiun manfaat pasti yang dikelola oleh pengurus yang terpisah berdasarkan Surat Keputusan No. S065/MK-II/1979 tanggal 3 April 1979 untuk Dana Pensiun Semen Padang dan No. S-016/MK.13/1989 tanggal 5 Januari 1989 yang telah diubah dengan Surat Keputusan No. Kep-405/KM.17/1999 tanggal 5 November 1999 untuk Dana Pensiun Semen Tonasa yang memberikan manfaat pasti bagi seluruh karyawan yang telah memenuhi persyaratan tertentu apabila karyawan tersebut pensiun, cacat atau meninggal dunia.
Estimasi kewajiban aktuarial per tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
2009 2008
Kewajiban imbalan pensiun 55.682.119 38.485.734 Kewajiban imbalan kerja lainnya 90.916.101 137.069.249
146.598.220
175.554.983
Asumsi aktuarial utama yang digunakan untuk menentukan estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan dalam program imbalan pasti pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Tingkat mortalita Tabel Mortalita Indonesia 1999 (TMI’99)
Usia pensiun normal 56 tahun
Tingkat cacat 10% dari tingkat mortalita
Tingkat kenaikan gaji:
- Program pensiun 7,5% (2008: 10%) per tahun
- Imbalan kerja lainnya 10% (2008: 10%) per tahun Tingkat diskonto tahunan 13% (2008: 10%) per tahun Tingkat pengembalian investasi 10% (2008: 10,5%) per tahun Tingkat pengunduran diri Sampai dengan 1% per tahun
Aktiva dana pensiun terutama terdiri dari deposito berjangka, surat-surat berharga dan investasi jangka panjang dalam bentuk saham, tanah dan bangunan.
Imbalan Pensiun
Beban imbalan kerja yang dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian merupakan jumlah bersih dari:
2009 2008
Biaya jasa kini 23.762.855 24.034.551
Biaya bunga 67.775.108 52.478.177
Hasil yang diharapkan dari aktiva dana pensiun (61.423.265) (59.752.212) Amortisasi dari keuntungan aktuarial
dan biaya jasa lalu yang belum diakui (3.298.910) (4.446.962) Selisih perhitungan aktuarial 7.740 (23.182.115)
Beban/(pembalikan), bersih 26.823.528 (10.868.561)
Dari jumlah yang dibebankan/(pembalikan), Rp16.362.352 (2008: Rp6.629.822) termasuk dalam beban pokok pendapatan dan Rp10.461.176 (2008: Rp4.238.739) dalam beban usaha.
23. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan) Imbalan Pensiun (lanjutan)
Kewajiban bersih imbalan kerja yang diakui di neraca konsolidasian adalah sebagai berikut:
2009 2008
Nilai kini dari kewajiban 877.234.058 854.129.697 Nilai wajar aktiva (833.061.106) (856.748.234)
44.172.952
(2.618.537) Keuntungan aktuarial yang belum diakui 11.509.167 41.286.459 Biaya jasa masa lalu yang belum diakui - (182.188)
Kewajiban bersih 55.682.119 38.485.734
Rekonsiliasi perubahan kewajiban bersih selama tahun berjalan yang diakui di neraca konsolidasian adalah sebagai berikut:
2009 2008
Kewajiban bersih pada awal periode 56.228.547 70.505.379 Beban/(pembalikan), bersih 26.823.528 (10.868.561) Pembayaran imbalan kerja (27.369.956) (21.151.084)
Kewajiban bersih pada akhir periode 55.682.119 38.485.734
Aktiva Dana Pensiun Semen Padang (“DPSP”) per tanggal 30 September 2009 termasuk penempatan dalam bentuk surat pengakuan hutang (“SPH”) yang diterbitkan oleh dua perusahaan masing-masing sebesar Rp20.000.000 dan Rp15.000.000 yang berjangka waktu 12 bulan dan menghasilkan bunga sebesar 15% per tahun. SPH tersebut dijamin dengan aset berupa bangunan, tanah dan saham.
SPH sebesar Rp20.000.000 dari salah satu perusahaan tersebut pada awalnya merupakan penempatan DPSP pada SPH yang diterbitkan oleh PT Eurocapital Peregrine Securities (“EPS”) sebesar Rp15.000.000 sesuai dengan Akta No. 3 tanggal 11 Juni 2008 yang dibuat oleh Kristian, S.H., notaris di Jakarta, yang selanjutnya SPH tersebut dinovasi oleh EPS ke perusahaan tersebut, sesuai dengan Akta No. 25 tanggal 26 September 2008 yang dibuat oleh Tedy Triadi, S.H., notaris di Bandung.
Biro Dana Pensiun BAPEPAM-LK, saat ini sedang melakukan pemeriksaan atas penempatan DPSP pada SPH yang diterbitkan oleh EPS. Sampai dengan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, pemeriksaan tersebut masih dalam proses. Pemeriksaan dilakukan karena penempatan DPSP pada SPH yang diterbitkan oleh EPS tersebut tidak memenuhi ketentuan sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun, Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 511/KMK.06/2002 tentang Tata Cara Investasi Dana Pensiun serta Peraturan DPSP Tahun 2002 dan Surat Keputusan Direksi PT Semen Padang (Pendiri DPSP) Nomor 109/SKG/ PER12/04.2003 tentang Arahan Investasi DPSP.
Berdasarkan analisa terhadap status legalitas jaminan yang diterima DPSP sehubungan dengan SPH, dan penilaian terhadap nilai pasar jaminan dan kemampuan bayar dari kedua perusahaan tersebut, manajemen SP telah menurunkan nilai SPH tersebut sebesar Rp17.500.000 untuk tujuan perhitungan aktuaria atas kewajiban pensiun SP per 30 September 2009. Penurunan nilai wajar aktiva DPSP tersebut belum menimbulkan kenaikan kewajiban pensiun SP per tanggal 30 September 2009, karena penurunan sebesar Rp17.500.000 tersebut merupakan kerugian aktuarial; yang diakui dengan menggunakan “pendekatan koridor”.
23. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan) Imbalan kerja lainnya
Beban imbalan kerja yang dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian merupakan jumlah bersih dari:
2009 2008
Biaya jasa kini 9.939.416 20.959.813
Biaya bunga 9.807.175 13.076.172
Amortisasi dari:
- Keuntungan aktuarial yang belum diakui 769.482 20.893.404 - Biaya jasa lalu yang belum diakui 1.539.313 9.223.086 Selisih perhitungan aktuarial - (5.695.871)
Beban bersih 22.055.386 58.456.604
Dari jumlah yang dibebankan, Rp13.453.785 (2008: Rp35.658.528) termasuk dalam beban pokok pendapatan dan Rp8.601.601 (2008: Rp22.798.076) dalam beban usaha.
Kewajiban bersih imbalan kerja lainnya yang diakui di neraca konsolidasian adalah sebagai berikut:
2009 2008
Nilai kini dari kewajiban 106.694.674 132.561.908 Nilai wajar aktiva -
-106.694.674
132.561.908 Kerugian aktuarial yang belum diakui (11.221.036) 14.220.646 Biaya jasa lalu yang belum diakui (4.557.537) (9.713.305)
Kewajiban bersih 90.916.101 137.069.249
Rekonsiliasi perubahan selama tahun berjalan atas kewajiban bersih yang diakui di neraca konsolidasian adalah sebagai berikut:
2009 2008
Kewajiban bersih pada awal periode 90.946.542 90.900.394
Beban bersih 22.055.386 58.456.604
Pembayaran imbalan kerja (22.085.827) (12.287.749)
Kewajiban bersih pada akhir periode 90.916.101 137.069.249 Program Iuran Pasti
a. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
Karyawan Perseroan mengikuti program pensiun iuran pasti yang meliputi semua karyawan tetap. Program ini dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (DPLK BNI) dan DPLK Allianz-Indonesia yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan masing-masing No. KEP-1100/ KM.17/1998 dan No. KEP-129/KM.10/2007, tanggal 23 November 1998 dan 9 Juli 2007. Imbalan pensiun akan diberikan apabila karyawan tersebut pensiun, cacat atau meninggal dunia. Iuran untuk program pensiun tersebut adalah sebesar 20% dari gaji bulanan karyawan dan menjadi beban Perseroan.
23. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan) Program Iuran Pasti (lanjutan)
a. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) (lanjutan)
Anak perusahaan (SP dan ST) memberikan imbalan iuran pasti untuk karyawan tetap yang diselenggarakan masing-masing oleh DPLK AIA Indonesia dan DPLK Jiwasraya. SP dan ST memberikan kontribusi bulanan kepada DPLK masing-masing sebesar 7,5% dan 5% dari gaji dasar pensiun. Anak perusahaan mengakui hutang iuran pada DPLK pada tahun dimana karyawan memberikan jasanya. Hutang iuran ini dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian kecuali PSAK lain membolehkan pencatatan beban iuran tersebut sebagai harga perolehan suatu aktiva.
Tidak terdapat iuran terhutang untuk program tersebut pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008.
b. Program tunjangan kesejahteraan hari tua
Perseroan dan anak perusahaan (SP dan ST) memberikan imbalan pasca-kerja dalam bentuk Program Tunjangan Kesejahteraan Hari Tua (TKHT) bekerja sama dengan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (AJB BP). Berdasarkan perjanjian kerja sama tersebut, Perseroan dan anak perusahaan (SP dan ST) membayar premi asuransi kepada AJB BP masing-masing sebesar 5%, 8% dan 10% dari gaji dasar asuransi karyawan, dimana tingkat kenaikan tahunan gaji dibatasi maksimum sebesar 7,5% per tahun. AJB BP harus membayar manfaat program tersebut kepada karyawan yang berhak atau kepada tanggungan mereka pada saat karyawan mencapai usia 56 tahun, mengundurkan diri, atau meninggal atau cacat berdasarkan perkalian tertentu dari gaji dasar asuransi pada saat manfaat program tersebut terhutang.
Tidak terdapat premi asuransi terhutang oleh Perseroan dan anak perusahaan atas program ini pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008.
Perseroan dan anak perusahaan (SP dan ST) tidak mengakui kewajiban atas selisih nilai kini kewajiban dengan nilai wajar kekayaan karena manajemen Perseroan dan anak perusahaan berkeyakinan AJB BP akan dapat memenuhi kewajiban tersebut pada saat jatuh tempo.
c. Program bantuan pemeliharaan kesehatan purnakarya
Anak perusahaan (SP) memberikan imbalan pasca-kerja dalam bentuk Program Bantuan Pemeliharaan Kesehatan Purnakarya (“BPKP”) untuk karyawan tetap bekerja sama dengan AJB BP. SP membayar premi bulanan kepada AJB BP sebesar 4,5% dari gaji dasar asuransi karyawan, dimana tingkat kenaikan tahunan gaji dasar asuransi tersebut dibatasi maksimum sebesar 7,5% pertahun. AJB BP harus membayar manfaat program tersebut setiap tahun kepada karyawan yang berhak selama peserta masih hidup setelah karyawan mencapai usia 56 tahun, mengundurkan diri, meninggal atau cacat berdasarkan perkalian tertentu dari gaji dasar asuransi pada saat manfaat program tersebut terhutang. Manajemen SP berkeyakinan AJB BP akan dapat memenuhi kewajiban tersebut pada saat jatuh tempo.
Jumlah hutang premi asuransi pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 dilaporkan sebagai beban yang masih harus dibayar di dalam laporan keuangan konsolidasian.
d. Program kesejahteraan karyawan
Anak perusahaan (SP) memberikan imbalan pasca-kerja dalam bentuk Program Kesejahteraan Karyawan untuk karyawan tetap bekerja sama dengan AJB BP. Berdasarkan perjanjian kerja sama tersebut, SP membayar premi bulanan kepada AJB BP sebesar 3% dari gaji dasar asuransi karyawan, dimana kenaikan tingkat kenaikan gaji dasar asuransi tersebut dibatasi maksimum sebesar 7,5% pertahun. AJB BP harus membayar manfaat program tersebut kepada karyawan yang berhak atau kepada tanggungan mereka pada saat karyawan mencapai usia 56 tahun, mengundurkan diri, meninggal atau cacat berdasarkan perkalian tertentu dari gaji dasar asuransi pada saat manfaat program tersebut terhutang. Manajemen SP berkeyakinan AJB BP akan dapat memenuhi kewajiban tersebut pada saat jatuh tempo.
24. HAK MINORITAS
a. Hak minoritas atas ekuitas anak perusahaan
Penyertaan pemegang saham minoritas pada anak perusahaan adalah sebagai berikut:
2009 2008
PT Industri Kemasan Semen Gresik
Nilai tercatat - awal 38.480.319 33.060.190 Bagian laba bersih periode berjalan 7.217.891 6.161.643 Deviden (4.389.138) (3.358.148)
41.309.072
35.863.685
PT United Tractors Semen Gresik
Nilai tercatat - awal 34.733.028 31.294.298 Bagian laba bersih periode berjalan 5.935.447 4.455.123 Deviden (2.964.314) (2.489.898)
37.704.161
33.259.523
PT Kawasan Industri Gresik
Nilai tercatat - awal 25.399.169 23.577.134 Bagian laba bersih periode berjalan 4.861.699 1.560.937 Deviden (2.233.875) (2.645.623)
28.026.993
22.492.448
PT Sepatim Batamtama
Nilai tercatat - awal 1.625.065 1.855.658 Bagian laba bersih periode berjalan 130.770 339.736 Deviden - (388.330)
1.755.835
1.807.064
PT Bima Sepaja Abadi
Nilai tercatat - awal 3.891.613 2.537.193 Bagian laba bersih periode berjalan 1.555.972 290.662
5.447.585
2.827.855
114.243.646
96.250.575
b. Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
2009 2008
PT Industri Kemasan Semen Gresik 7.217.891 6.161.643 PT United Tractors Semen Gresik 5.935.447 4.455.123 PT Kawasan Industri Gresik 4.861.699 1.560.937 PT Sepatim Batamtama 130.770 339.736 PT Bima Sepaja Abadi 1.555.972 290.662
19.701.779
25. MODAL SAHAM
Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek, PT Datindo Entrycom, susunan pemegang saham Perseroan pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
30 September 2009
Saham (ribuan Nilai Nominal % lembar) Saham Kepemilikan Pemerintah Republik Indonesia 3.025.406 302.540.600 51,60 Blue Valley Holdings Pte., Ltd. 1.476.948 147.694.800 25,19 Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 1.361.134 136.113.400 23,21 Sub Jumlah 5.863.488 586.348.800 100,00 Jumlah saham yang dibeli kembali 68.032 6.803.200
5.931.520
593.152.000
30 September 2008
Saham (ribuan Nilai Nominal % lembar) Saham Kepemilikan Pemerintah Republik Indonesia 3.025.406 302.540.600 51,01 Blue Valley Holdings Pte., Ltd. 1.476.948 147.694.800 24,90 Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 1.429.166 142.916.600 24,09
5.931.520
593.152.000 100,00
26. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Pada 30 September 2009 dan 2008, akun ini terdiri dari:
Nilai/Amount
Agio saham 1.252.065.600
Biaya emisi efek ekuitas (4.710.160)
1.247.355.440
Pada tahun 1990, Perseroan melakukan penjualan 40.000.000 saham bernilai Rp40.000.000 melalui penawaran umum kepada masyarakat. Hasil penjualan adalah Rp280.000.000. Perseroan mencatat modal disetor Rp40.000.000 dan jumlah agio saham sebesar Rp240.000.000.
Pada tahun 1995, Perseroan melakukan penjualan 444.864.000 saham bernilai nominal Rp444.864.000 melalui penawaran umum terbatas kepada masyarakat dengan hak memesan efek terlebih dahulu. Hasil penjualan adalah sebesar Rp1.456.929.600. Perseroan mencatat modal disetor Rp444.864.000 dan Rp1.012.065.600 sebagai agio saham.
27. MODAL SAHAM YANG DIPEROLEH KEMBALI
Pada tanggal 12 Oktober 2008, Perseroan menyampaikan informasi kepada Bapepam-LK mengenai rencana pembelian kembali sebanyak-banyaknya 20% saham Perseroan (1.186 juta lembar saham) dan pelaksanaannya dilakukan mulai tanggal 13 Oktober 2008 sampai dengan 9 Januari 2009.
Perseroan mencatat saham yang telah dibeli kembali sebagai modal saham yang diperoleh kembali dan akan dikuasai Perseroan paling lama 3 (tiga) tahun.
Sampai dengan tanggal 30 September 2009, Perseroan telah membeli kembali 68.032.000 lembar saham, dengan harga perolehan sebesar Rp198.672.291.
Harga perolehan per lembar saham sudah termasuk biaya jasa perantara dan kustodian. Sampai dengan tanggal 30 September 2009, tidak ada saham yang dibeli dijual kembali.
Harga perolehan per lembar untuk saham yang dibeli kembali:
Rp (angka penuh)
Rata-rata tertimbang 2.920
Minimum 2.050
Maksimum 4.175
Pada tanggal 6 Oktober 2009 Perseroan telah melakukan penjualan atas seluruh saham yang diperoleh kembali dengan harga Rp6.075 per lembar saham (catatan 40).
28. DEVIDEN DAN PENCADANGAN SALDO LABA
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2008 yang diselenggarakan pada tanggal 26 Juni 2009 yang tertuang dalam Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 265 tanggal 26 Juni 2009, pemegang saham memutuskan, antara lain, untuk membagi deviden per lembar saham sebesar Rp215,19 (angka penuh).
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2007 yang diselenggarakan pada tanggal 7 Mei 2008 yang tertuang dalam Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 10 tanggal 7 Mei 2008, pemegang saham memutuskan, antara lain, untuk membagi deviden per lembar saham sebesar Rp149,66 (angka penuh).
29. PENDAPATAN
2009 2008
Pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa
Semen 1.545.098.352 1.259.418.812
Pihak ketiga
Semen 8.774.113.233 7.502.910.286
Terak 35.556.550 -Kantong semen 19.617.285 25.336.334 Penjualan tanah kawasan industri 12.925.000 5.375.471 Jasa peledakan 9.658.566 -Persewaan tanah kawasan industri 6.080.435 4.513.309 Lain-lain 546.902
-8.858.497.971
7.538.135.400
10.403.596.323
8.797.554.212
Tidak ada penjualan kepada satu pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan.
30. BEBAN POKOK PENDAPATAN
2009 2008
Pemakaian bahan baku 262.796.137 213.205.780 Beban tenaga kerja dan beban pabrikasi 5.365.902.764 4.850.846.157 Jumlah beban produksi 5.628.698.901 5.064.051.937 Persediaan barang dalam proses
Pada awal periode 220.163.802 148.963.872 Pada akhir periode (222.020.111) (193.911.872) Harga pokok produksi 5.626.842.592 5.019.103.937 Persediaan barang jadi
Pada awal periode 152.211.439 70.625.004 Pemakaian sendiri (876.262) (1.816.435)
Pembelian 25.725.433 37.677.256
Pada akhir periode (159.520.426) (112.363.496) Beban pokok penjualan 5.644.382.776 5.013.226.266 Beban pokok penjualan tanah kawasan industri 2.497.287 812.420
Beban pokok pendapatan 5.646.880.063 5.014.038.686
Tidak ada pembelian dari satu pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pembelian.
Lihat Catatan 35 untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa.
31. BEBAN USAHA
2009 2008
Penjualan 879.754.907 710.076.652
Umum dan administrasi 817.876.712 677.508.927
1.697.631.619
1.387.585.579
a. Beban penjualan
2009 2008
Ongkos angkut dan bongkar 630.923.006 494.449.677
Promosi 129.151.340 116.175.090
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 78.468.219 67.010.677 Perjalanan dinas 8.554.873 7.834.730 Pemeliharaan 5.141.410 4.374.946 Penyusutan, deplesi dan amortisasi 3.915.668 2.910.418 Penelitian dan pengembangan 1.199.880 374.795 Lain-lain 22.400.511 16.946.319
879.754.907
710.076.652
31. BEBAN USAHA (lanjutan)
b. Beban umum dan administrasi
2009 2008
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 452.417.416 380.097.127 Pemeliharaan 67.153.634 56.749.851 Jasa profesional 46.096.670 21.507.089 Bina lingkungan 44.976.947 38.856.108 Keperluan kantor 43.240.044 30.755.153 Pajak, asuransi dan sewa 36.465.849 17.104.659 Perjalanan dinas 35.859.371 27.985.042 Penyusutan, deplesi dan amortisasi 26.813.708 30.988.937 Pemakaian bahan, listrik, air dan telepon 19.153.888 18.617.785 Pendidikan, latihan dan pengembangan 17.016.333 18.270.996 Promosi dan jamuan 12.694.537 21.129.923 Penyisihan piutang ragu-ragu - 5.098.195 Lain-lain 15.988.315 10.348.062 817.876.712 677.508.927 32. PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN-LAIN a. Penghasilan Bunga 2009 2008 Bunga deposito 248.839.121 142.217.730 Jasa giro 4.602.297 3.008.128 Obligasi syariah 2.975.000 -Lainnya 344.504 1.359.464 256.760.922 146.585.322 b. Laba Penjualan Aset Tetap
2009 2008 Hasl penjualan 374.900 3.372.525 Nilai perolehan Bangunan - 3.297 Kendaraan 4.017.597 -4.017.597 3.297 Akumulasi penyusutan : Bangunan - (3.297) Kendaraan (3.918.382) -(3.918.382) (3.297) Nilai buku bersih 99.215 -Laba penjualan aset tetap 275.685 3.372.525