• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proyeksi Penduduk di Indonesia

KONDISI PENDUDUK DAN KEMISKINAN SEKTOR PERTANIAN

4.2. Proyeksi Penduduk di Indonesia

Perkembangan dan pertumbuhan penduduk di Indonesia selama sepuluh tahun terakhir 2000-2010 terus mengalami kenaikan. Proyeksi penduduk dalam analisis ini merupakan ramalan jumlah penduduk melalui perhitungan yang didasarkan pada asumsi dari laju pertumbuhan penduduk. Laju pertumbuhan yang digunakan dalam memproyeksi jumlah penduduk dengan kenaikan sebesar 3,61 juta jiwa atau 1,52 persen per tahun.

0 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94 95+ Laki-laki 11.662 11.974 11.662 10.614 9.888 10.631 9.949 9.338 8.323 7.033 5.866 4.400 2.927 2.225 1.531 842 481 182 64 36 Perempuan 11.016 11.279 11.009 10.266 10.004 10.679 9.881 9.168 8.202 7.008 5.695 4.048 3.132 2.469 1.925 1.136 662 256 107 69 ( 0 0 0 ) ji w a

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 19

Grafik 4.4. Proyeksi Jumlah Penduduk Indonesia, 2011-2020 4.3. Keragaan Penduduk Miskin

Perkembangan jumlah penduduk miskin di Indonesia pada tahun 1996–2012 menunjukan bahwa ada dua pola pertumbuhan kemiskinan. Mulai Tahun 1996-2005 jumlah penduduk miskin mengalami fluktuasi cenderung menurun walaupun cukup lambat. Sejak tahun 2006-2012 pola pertumbuhan kemiskinan secara flat mengalami kecenderungan menurun dari tahun ke tahun.

Penurunan tersebut menurun secara konsisten, dari 17,5 persen pada tahun 1996 turun hingga menjadi 11,7 persen pada tahun 2012. Selama periode 1996-2012 secara umum terjadi pertumbuhan jumlah penduduk miskin tertinggi terjadi pada tahun 1998 dan 1999 yaitu mencapai 49,5 juta orang dan 48,0 juta orang. Hal ini disebabkan oleh adanya krisis moneter pada tahun tersebut yang berimbas sampai dengan tahun 1999.

Meskipun secara umum, persentase penduduk miskin menurun secara konsisten pasca krisis, pada tahun 2006 sempat terjadi kenaikan persentase penduduk miskin hingga mencapai 17,8 persen. Menurut Bank Dunia (2007), hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya angka infasi kala itu karena Pemerintah menaikkan

0,00 40,00 80,00 120,00 160,00 200,00 240,00 280,00 320,00 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 241,26 244,93 248,65 252,43 256,27 260,17 264,13 268,15 272,23 276,37 Juta Jiwa

harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri, diikuti dengan meningkatnya harga beras selama kurun waktu tersebut.

Jumlah penduduk miskin pada tahun 2007 adalah mencapai 37,2 juta orang dalam empat tahun terkahir berkurang menjadi 28,6 juta orang. Sementara jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan PDB pada periode tahun 2007 laju pertumbuhan PDB mencapai 6,35%, pada tahun 2009 laju pertumbuhan PDB turun sebesar 4,63%, kembali meningkat secara perlahan mulai tahun 2010 hingga tahun 2012 pada level angka 6,23%. Peningkatan PDB nampaknya tidak mampu mendongkrak kemiskinan di Indonesia.

Hal ini dimungkinkan karena peningkatan PDB bukan disebabkan oleh peningkatan investasi. Peningkatan tersebut sangat dimungkinkan disebabkan oleh meningkatnya komponen konsumsi, baik konsumsi pemerintah maupun konsumsi masyarakat. Oleh karenanya peningkatan PDB tidak berdampak terhadap penignkatan kesejahteraan masyarakat secara umum (Grafik 4.5).

Grafik 4.5. Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin dan PDB Berdasarkan Harga Konstan 2000 di Indonesia,

1996 - 2012

Jika dilihat rata-rata pertumbuhan jumlah penduduk miskin pada masing–masing provinsi maka pada umumnya jumlah penduduk

34,0 49,5 48,0 38,7 37,9 38,4 37,3 36,1 35,1 39,3 37,2 35,0 32,5 31,0 29,8 28,6 17,5 24,2 23,4 19,1 18,4 18,2 17,4 16,7 16,0 17,8 16,6 15,4 14,2 13,3 12,5 11,7 3,64 4,50 4,78 5,03 5,69 5,50 6,35 6,01 4,63 6,22 6,49 6,23 -10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 1996 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 21

miskin selama periode 2008-2012 adalah berkurang kecuali provinsi Papua yang meningkat 9,5 persen. Ada sepuluh provinsi yang rata-rata jumlah penduduk miskinnya berkurang antara 5 - 9 persen pada periode yang sama. Provinsi tersebut diantaranya adalah Provinsi Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah mencapai penurunan antara 7,40 persen – 8,61 persen. Provinsi lainnya adalah Provinsi Jawa Timur, Lampung, Sulawesi Selatan, Nusa Tengara Barat dan Sulawesi Tengah berkisar anatara 6,02-6,68 persen. Sementara Provinsi Jawa Tengah dan Banten berhasil menurunkan jumlah penduduk miskinnya antara 5,53 persen - 5,99 persen.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa disparitas tingkat kemiskinan antar provinsi sangat tinggi. Rata-rata pertumbuhan jumlah penduduk miskin di 33 provinsi di Indonesia selama periode yang sama berkisar antara -8,61 persen sampai 9,5 persen (Tabel 4.4). Pertumbuhan penduduk miskin dari 2012 terhadap 2011 nampak bahwa Provinsi Riau tercatat sebagai provinsi yang pertumbuhan penduduk miskinnya meningkat sebesar 32,74 persen dibandingkan tahun 2011, yaitu dari 362,6 ribu jiwa menjadi 481,3 ribu pada tahun 2012. Tingginya pertumbuhan penduduk miskin di provinsi tersebut terjadi pada tahun 2012, sementara posisi rata-rata pertumbuhan miskin selama periode 2008-20012 Provinsi Riau mampu menurunkan jumlah penduduk miskin hingga 1,6 persen.

Tingginya pertumbuhan penduduk miskin di provinsi tersebut dimungkinkan diantaranya oleh kebijakan – kebijakan struktural seperti menignkatnya harga BBM dan tarif listrik. Hal ini dapat dilihat lebih rinci pada tabel 4.4 berikut

Tabel 4.4. Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Menurut Provinsi, 2008 – 2012.

Sumber: BPS diolah Pusdatin

Sebaliknya provinsi yang mengalami penurunan cukup tajam dalam pengentasan kemiskinan pada tahun 2012 adalah Provinsi Bali dan Maluku Utara masin-masing mampu menurunkan tingkat kemiskinan sebesar 12,16 persen dan 17,59 persen dibandingkan tahun 2011.

2008 2009 2010 2011 2012 penduduk miskin Rata-rata jumlah 2008-2012 1 Aceh 962.200 885.900 898.444 900.200 876.553 904.659 (2,2) 18,58 (2,6) 2 Sumatera Utara 1.611.500 1.473.800 1.478.095 1.421.442 1.378.251 1.472.618 (3,8) 10,41 (3,0) 3 Sumatera Barat 473.900 426.200 458.239 441.800 397.857 439.599 (4,0) 8,00 (9,9) 4 Riau 584.800 532.300 558.286 362.600 481.315 503.860 (1,6) 8,05 32,7 5 Jambi 261.300 245.000 260.445 251.789 270.182 257.743 1,0 8,29 7,3 6 Sumatera Selatan 1.254.300 1.129.800 1.105.430 1.061.870 1.041.831 1.118.646 (4,5) 13,48 (1,9) 7 Bengkulu 328.800 317.800 281.236 303.350 310.576 308.353 (1,2) 17,52 2,4 8 Lampung 1.597.900 1.496.900 1.351.691 1.277.900 1.218.998 1.388.678 (6,5) 17,52 (4,6) 9 Bangka Belitung 80.300 76.000 92.300 65.550 70.104 76.851 (1,5) 5,36 6,9 10 Kepulauan Riau 131.800 125.300 138.189 122.501 131.325 129.823 0,3 6,83 7,2 11 DKI Jakarta 342.600 339.600 388.353 355.199 366.666 358.484 2,0 3,70 3,2 12 Jawa Barat 5.249.600 4.852.300 4.716.866 4.650.812 4.421.333 4.778.182 (4,2) 9,88 (4,9) 13 Jawa Tengah 6.122.700 5.655.400 5.218.660 5.255.964 4.863.521 5.423.249 (5,5) 14,98 (7,5) 14 DI Yogyakarta 608.800 574.900 540.538 564.300 562.109 570.129 (1,9) 15,88 (0,4) 15 Jawa Timur 6.549.300 5.860.900 5.579.304 5.227.192 4.960.203 5.635.380 (6,7) 13,08 (5,1) 16 Banten 830.400 775.900 751.040 690.870 648.133 739.269 (6,0) 5,71 (6,2) 17 Bali 205.700 173.800 221.590 183.129 160.866 189.017 (4,4) 3,95 (12,2) 18 Nusa Tenggara Barat 1.068.800 1.014.700 972.321 896.190 828.234 956.049 (6,2) 18,02 (7,6) 19 Nusa Tenggara Timur 1.105.800 1.021.700 1.021.596 986.501 1.000.082 1.027.136 (2,4) 20,41 1,4 20 Kalimantan Barat 502.900 425.400 400.408 376.119 355.889 412.143 (8,2) 7,97 (5,4) 21 Kalimantan Tengah 194.100 166.900 166.031 150.000 141.903 163.787 (7,4) 6,19 (5,4) 22 Kalimantan Selatan 211.200 188.200 205.375 198.608 189.307 198.538 (2,4) 5,02 (4,7) 23 Kalimantan Timur 259.500 244.900 285.660 247.100 246.104 256.653 (0,7) 6,38 (0,4) 24 Sulawesi Utara 218.200 210.000 219.276 194.719 177.445 203.928 (4,9) 7,63 (8,9) 25 Sulawesi Tengah 525.100 483.000 455.551 432.070 409.506 461.045 (6,0) 14,94 (5,2) 26 Sulawesi Selatan 1.042.300 937.000 917.433 835.506 805.824 907.613 (6,2) 9,82 (3,6) 27 Sulawesi Tenggara 437.200 403.000 351.253 334.280 304.346 366.016 (8,6) 13,06 (9,0) 28 Gorontalo 182.800 165.200 172.556 192.362 187.634 180.110 1,0 17,21 (2,5) 29 Sulawesi Barat 156.900 155.300 171.092 163.181 160.457 161.386 0,7 13,00 (1,7) 30 Maluku 388.900 369.200 389.548 356.400 338.887 368.587 (3,2) 20,76 (4,9) 31 Maluku Utara 107.800 99.200 101.761 107.046 88.221 100.806 (4,4) 8,05 (17,6) 32 Papua Barat 237.300 227.500 226.185 227.100 223.241 228.265 (1,5) 27,04 (1,7) 33 Papua 709.200 709.400 981.161 946.622 976.268 864.530 9,5 30,66 3,1 34.543.900 31.762.400 31.075.913 29.780.272 28.593.173 31.151.132 (4,6) 100,00 (4,0) Persentase Jumlah Penduduk Miskin,2012-2011 (%) Indonesia Provinsi No. Tahun Rata-rata Persentase Jumlah Penduduk Miskin,2008-2012 (%) Persentase Penduduk Miskin, 2012 (%)

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 23

Sementara bila dilihat dari sisi rata-rata sebaran penduduk miskin selama periode 2008-2012 di Indonesia terlihat bahwa jumlah penduduk miskin yang paling banyak jumlahnya terkonsentrasi di Pulau Jawa. Provinsi-provinsi tersebut adalah Provinsi Jawa Timur tercatat sebanyak 5,64 juta jiwa (18,09) persen, Jawa Tengah sebanyak 5,42 juta jiwa (17,01) persen dan Jawa Barat sebanyak 4.78 juta jiwa 15,34) persen dari total rata-rata jumlah penduduk miskin di seluruh Indonesia (Grafik 4.6).

Namun demikian, tidak berarti penduduk miskin di 30 provinsi lainnya dapat diabaikan. Hal ini karena penduduk di sektor pertanian pada umumnya selalu lebih miskin dibandingkan penduduk yang sumber utama pendapatannya dari sektor-sektor lainnya, terutama industri manufaktur, keuangan, dan perdagangan. Sementra kita ketahui bahwa sebagian besar penduduk Indonesia yang hidup di perdesaan mata pencaharian mereka adalah petani (gurem) atau buruh tani, walaupun pendapatan bervariasi menurut subsektor atau kelompok usaha di masing-masing sektor tersebut.

Grafik 4.6. Perkembangan Rata-rata Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia, 2008 – 2012. -1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 Jawa Timur Jawa Tengah Jawa Barat Sumater a Utara Lampung Sumater a Selatan Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Barat Sulawesi Selatan

Aceh Papua Banten DI Yogyakar ta Riau Sulawesi Tengah Sumater a Barat Kalimant an Barat Maluku Sulawesi Tenggara DKI Jakarta Bengkul u Jambi Kalimant an Timur Papua Barat Sulawesi Utara Kalimant an Selatan Bali Gorontal o Kalimant an Tengah Sulawesi Barat Kepulau an Riau Maluku Utara Bangka Belitung Jumlah Penduduk 5.635 5.423 4.778 1.473 1.389 1.119 1.027 956 908 905 865 739 570 504 461 440 412 369 366 358 308 258 257 228 204 199 189 180 164 161 130 101 77 ( 0 0 0 ) J i w a

Penduduk Miskin menurut Provinsi. Jumlah penduduk miskin terkonsentrasi di Pulau Jawa. Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat merupakan provinsi yang paling besar penduduk miskinnya mencapai sekitar 4,7 sampai 5,6 juta jiwa. Sementara provinsi yang jumlah penduduk miskinnya paling sedikit adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Maluku Utara dan Kepulauan Riau (Grafik 3.6). Peta Sebaran Jumlah Penduduk Miskin dapat dilihat pada Grafik 3.7. Peta tersebut memperlihatkan Pulau Jawa merupakan pulau yang padat jumlah penduduknya dengan variasi pendapatan yang sangat tinggi, sehingga tercatat sebagai pulau yang jumlah penduduk miskinnya terbesar.

Berbeda dengan hasil perhitungan persentse penduduk miskin, tercatat bahwa Provinsi Papua merupakan provinsi yang persentase penduduk miskinnya terbesar selama tahun 2012 yakni sebesar 30,7 persen (Grafik 4.7). Lima provinsi lainnya yang tercatat sebagai provinsi yang persentase penduduk miskinnya cukup tinggi adalah: Provinsi Maluku (20,8 persen), Provinsi Nusa Tenggara Timur ( 20,4 persen), Aceh (18,6 persen), dan Nusa Tenggara Barat (18,0 persen)

Grafik 4.7. Peta Sebaran Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia pada Tahun 2012.

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 25

Sementara provinsi yang persentasenya paling rendah adalah Provinsi DKI. Jakarta dan Bali masing-masing sebesar 3,7 persen dan 4,0 persen. Persentase kemiskinan memang turun dari waktu ke waktu namun jumlah penduduk miskin di Indonesia pada tahun 2012 masih cukup besar yaitu 28,59 juta jiwa (Grafik 4.8).

Grafik 4.8. Persentase Penduduk Miskin menurut Provinsi Penduduk Miskin di Indonesia, September 2012.

Dokumen terkait