• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proyeksi Trend Analisis Kinerja Keuangan dilihat dari Aspek Profitabilitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

4.3 Proyeksi Trend

4.3.3 Proyeksi Trend Analisis Kinerja Keuangan dilihat dari Aspek Profitabilitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

Rasio Profitabilitas terdiri dari dua jenis yaitu rasio yang menunjukkan laba dalam hubungannya dengan penjualan dan rasio yang menunjukkan laba dalam hubungannya dengan investasi. Dalam proyeksi trend ini yang akan diestimasi dari jenis-jenis rasio profitabilitas adalah Return On Investment dan Return On Equity.

a. Return On Investment

Berikut ini merupakan data perkembangan rasio Return On Investment PT. Kimia Farma (Persero), Tbk selama empat tahun dari tahun 2007 sampai tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 4.15 dibawah ini:

10 = 4 = 2,5 19,95 = 4 = 4,99 Tahun Return On Investment

2007 3,76%

2008 3,83%

2009 3,99%

2010 8,37%

(Sumber : Data Diolah)

Tabel 4.15

Data perkembangan Return On Investment

PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Periode 2007 - 2010

Berdasarkan data diatas, maka peneliti akan melakukan peramalan (proyeksi trend linear) untuk mengetahui rasio return on investment selama empat tahun ke depan yakni tahun 2011 – 2014. Dengan meminimalkan perhitungan dengan mengubah nilai x (waktu) menjadi angka yang lebih sederhana. Dalam hal ini, menjadikan tahun 2007 sebagai tahun pertama, tahun 2008 sebagai tahun kedua, dan seterusnya. Berikut ini merupakan Data Peramalan (Proyeksi Trend) Return On Investment PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Periode 2007–2010 dapat dilihat pada tabel 4.16 dibawah ini:

Tahun Periode Waktu (X) Return On Investment (Y) X 2 XY

2007 1 3,76% 1 3,76%

2008 2 3,83% 4 7,66%

2009 3 3,99% 9 11,97%

2010 4 8,37% 16 33,48%

Jumlah 10 19,95% 30 56,87%

(Sumber : Data Diolah).

Tabel 4.16

Data Peramalan (Proyeksi Trend) Return On Investment PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Periode 2007 - 2010

a. Σ x x = n Σ y y = n

Σ xy – n x y b = Σ x2 – n x 2 56,87 – (4) (2,5) (4,99) = 30 – (4) (2,52) 6,97 = 5 = 1,39 a = y – bx = 4,99 + 1,39 (2,5) = 8,47

Jadi, persamaan tren kuadrat terkecil adalah ŷ = 8,47 + 1,39x. Untuk memproyeksikan Return On Investment di tahun 2011, pertama kita menotasikan tahun 2011 dalam sistem pengkodean yang baru sebagai x = 5 :

Return On Investment di tahun 2011 = 8,47 + 1,39 (5) = 15,42 %

Kemudian dapat diestimasi pula Return On Investment di tahun 2012, 2013 dan 2014 dengan memasukkan nilai x = 6, x = 7, x = 8 pada persamaan yang sama :

Return On Investment di tahun 2012 = 8,47 + 1,39 (6) = 16,81 % Return On Investment di tahun 2013 = 8,47 + 1,39 (7)

= 18,2 %

Return On Investment di tahun 2014 = 8,47 + 1,39 (8) = 19,59 %

Untuk menguji kebenaran model tersebut di atas, maka peneliti memetakan Return On Investment historis dan garis tren dalam grafik. Hal ini, diharapkan dapat berhati-hati dan memahami adanya perubahan Return On Investment pada periode yang akan datang. Berikut ini merupakan grafik Proyeksi Trend Return On Investment PT. Kimia Farma (Persero), Tbk dapat dilihat pada grafik 4.5 dibawah ini:

Grafik 4.5

Proyeksi Trend Return On Investmen

Melihat peramalan dan grafik di atas, maka jelaslah bahwa proyeksi trend (peramalan/estimasi) ini dilakukan untuk mengetahui prospek perusahaan untuk beberapa tahun ke depan dan untuk berhati-hati pada perubahan di periode yang akan datang. Seperti yang dijelaskan pada peramalan diatas dan terlihat pada grafik di atas, Return On Investment diproyeksikan mengalami peningkatan yang signifikan selama empat tahun ke depan. Dimana pada tahun 2011 Return On Investment mengalami peningkatan sebesar 7,05% dari tahun 2010 menjadi sebesar 15,42%. Kemudian terus mengalami peningkatan di tahun 2012 sampai tahun 2014 menjadi sebesar 16,81% di tahun 2012, 18,2% di tahun 2013 serta 19,59% di tahun 2014. Peningkatan ini merupakan prospek yang sangat baik untuk PT. Kimia Farma (Persero), Tbk. Hal ini mengindikasikan bahwa pengembalian dari investasi yang dilakukan terhadap perusahaan (Return On Investment) terus meningkat dan dapat memberikan keuntungan bagi pihak-pihak yang berinvestasi di perusahaan. Dengan proyeksi tren ini para investor akan mudah untuk memproyeksikan keuntungan mereka untuk beberapa tahun ke depan.

b. Return On Equity

Berikut ini merupakan data perkembangan rasio Return On Equity PT. Kimia Farma (Persero), Tbk selama empat tahun dari tahun 2007 sampai tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 4.17 dibawah ini:

Tahun Return On Equity

2007 5,75%

2008 5,84%

2009 6,28%

2010 12,45%

(Sumber : Data Diolah)

Tabel 4.17

Data perkembangan Return On Equity

PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Periode 2007 - 2010

Berdasarkan data diatas, maka peneliti akan melakukan peramalan (proyeksi trend linear) untuk mengetahui rasio return on equity selama empat tahun ke depan yakni tahun 2011 – 2014. Dengan meminimalkan perhitungan dengan mengubah nilai x (waktu) menjadi angka yang lebih sederhana. Dalam hal ini, menjadikan tahun 2007 sebagai tahun pertama, tahun 2008 sebagai tahun kedua, dan seterusnya. Berikut ini merupakan Data Peramalan (Proyeksi Trend) Return On Equity PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Periode 2007–2010 dapat dilihat pada tabel 4.18 dibawah ini:

Tahun Periode Waktu (X) Return On Equity (Y) X 2 XY

2007 1 5,75% 1 5,75%

2008 2 5,84% 4 11,68%

2009 3 6,28% 9 18,84%

2010 4 12,45% 16 49,80%

Jumlah 10 30,32% 30 86,07%

(Sumber : Data Diolah).

Tabel 4.18

Data Peramalan (Proyeksi Trend) Return On Equity PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Periode 2007 - 2010

10 = 4 = 2,5 30,32 = 4 = 7,58 Σ xy – n x y b = Σ x2 – n x 2 86,07 – (4) (2,5) (7,58) = 30 – (4) (2,52) 10,27 = 5 = 2,05 a = y – bx = 7,58 + 2,05 (2,5) = 12,71

Jadi, persamaan tren kuadrat terkecil adalah ŷ = 12,71 + 2,05x. Untuk memproyeksikan Return On Equity di tahun 2011, pertama kita menotasikan tahun 2011 dalam sistem pengkodean yang baru sebagai x = 5:

Return On Equity di tahun 2011 = 12,71 + 2,05 (5) = 22,96 %

Kemudian dapat diestimasi pula Return On Equity di tahun 2012, 2013 dan 2014 dengan memasukkan nilai x = 6, x = 7, x = 8 pada persamaan yang sama:

Return On Equity di tahun 2012 = 12,71 + 2,05 (6) = 25,01 %

Return On Equity di tahun 2013 = 12,71 + 2,05 (7) = 27,06 %

Return On Equity di tahun 2014 = 12,71 + 2,05 (8) = 29,11 %

Untuk menguji kebenaran model tersebut di atas, maka peneliti memetakan Return On Equity historis dan garis tren dalam grafik. Hal ini, diharapkan dapat berhati-hati dan mencoba memahami adanya perubahan Return On Equity pada periode yang akan datang. Berikut ini merupakan grafik

Σ x x = n Σ y y = n

Proyeksi Trend Return On Equity PT. Kimia Farma (Persero), Tbk dapat dilihat pada grafik 4.6 dibawah ini:

Grafik 4.6

Proyeksi Trend Return On Equity

Melihat peramalan dan grafik di atas, maka jelaslah bahwa proyeksi trend (peramalan/estimasi) ini dilakukan untuk mengetahui prospek perusahaan untuk beberapa tahun ke depan dan sebagai langkah untuk berhati-hati pada perubahan di periode yang akan datang. Seperti yang dijelaskan pada peramalan diatas dan terlihat pada grafik di atas, Return On Equity diproyeksikan mengalami peningkatan yang signifikan selama empat tahun ke depan. Dimana pada tahun 2011 Return On Equity mengalami peningkatan sebesar 10,51% dari tahun 2010 menjadi sebesar 22,96%. Kemudian terus mengalami peningkatan di tahun 2012 sampai tahun 2014 menjadi sebesar 25,01% di tahun 2012, 27,06% di tahun 2013 serta 29,11% di tahun 2014. Peningkatan ini merupakan prospek yang sangat baik untuk PT. Kimia Farma (Persero), Tbk. Hal ini mengindikasikan bahwa pengembalian dari modal yang dimiliki oleh perusahaan (Return On Equity) terus meningkat dan dapat memberikan keuntungan bagi pihak-pihak di perusahaan. Dengan proyeksi tren ini pihak perusahaan akan mudah untuk memproyeksikan keuntungan mereka untuk beberapa tahun ke depan.

4.4 Pembahasan

Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu upaya untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan manajemen perusahaan dalam mengelola keuangannya. Hal ini sangat penting untuk diketahui baik oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan agar perusahaan dapat tetap bertahan dalam persaingan di masa sekarang dan mendatang. Analisis kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diartikan sebagai analisis prospek, pertumbuhan potensi perkembangan yang baik bagi perusahaan. Informasi kinerja keuangan diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi, yang mungkin dikendalikan di masa depan dan untuk memprediksi kapasitas produksi dari sumber daya yang ada (Sundjaja dan Berlian, 2003).

Alat ukur yang digunakan untuk melakukan analisis kinerja keuangan adalah laporan keuangan. Suatu laporan keuangan tidak dapat memberikan informasi apapun sebelum manganalisis dan menginterpretasikannya terlebih dahulu. Setelah menganalisis dan menginterpretasikan suatu laporan keuangan, barulah laporan keuangan itu memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan baik untuk pihak internal maupun ekternal perusahaan. (Budiawan, 2009). Untuk dapat menghasilkan informasi keuangan yang berguna dari suatu laporan keuangan adalah dengan melakukan analisis rasio keuangan.

Analisis rasio keuangan merupakan analisis dengan jalan membandingkan satu pos dengan pos laporan keuangan lainnya baik secara individu maupun bersama-sama guna mengetahui hubungan diantara pos tertentu, baik dalam

neraca maupun laporan laba rugi (Jumingan, 2006 : 242). Adapun rasio keuangan yang digunakan dalam menganalisis kinerja keuangan adalah rasio Likuiditas, Leverage, dan Profitabiltas.

Mengukur kinerja keuangan melalui analisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio likuiditas terdiri dari dua jenis yakni Current Ratio dan Quick Ratio. Berdasarkan hasil perhitungan rasio lancar (current ratio) selama empat tahun yaitu pada Tahun 2007 sampai dengan Tahun 2010, PT. Kimia Farma (Persero), Tbk memperoleh rasio lancar (current ratio) di atas rata-rata dari nilai minimum yang ditetapkan dalam prinsip kehati-hatian yakni sebesar 200%. Nilai rasio lancar (current ratio) PT. Kimia Farma (Persero), Tbk memperoleh nilai yang cukup stabil dari tahun ke tahun. Dimana pada tahun 2007 rasio lancar (current ratio) sebesar 206,07% , kemudian mengalami kenaikan pada tahun 2008 menjadi sebesar 211,32%. Mengalami penurunan menjadi sebesar 199,84% pada tahun 2009, hal ini terjadi dikarenakan hutang lancar mengalami peningkatan di tahun 2009 namun penurunan rasio lancar (current ratio) yang tidak signifikan tersebut bukan merupakan suatu kelemahan yang dialami oleh perusahaan dikarenakan rasio lancar (current ratio) sebesar 199,84% tersebut hampir mencapai 200% yang merupakan standar dalam prinsip kehati-hatian untuk tingkat likuiditas perusahaan. Pada tahun 2010 rasio lancar (current ratio) mengalami peningkatan kembali yang cukup signifikan di tahun 2010 sebesar 242,55%, hal dikarenakan terjadinya peningkatan aset lancar sebesar 11,62%. Peningkatan tersebut terjadi karena disebabkan beberapa hal antara lain terjadi peningkatan pada kas dan setara kas sebesar Rp. 101,62 miliar atau naik 62,03%,

piutang usaha sebesar Rp. 53,12 miliar atau naik 17,44% dan pajak dibayar dimuka sebesar Rp. 11,72% atau naik sebesar 12,80%. Selain itu, peningkatan rasio lancar pada tahun 2010 juga disebabkan hutang/kewajiban lancar PT. Kimia Farma (Persero), Tbk mengalami penurunan sebesar 8,03% dibanding tahun 2009. Penurunan tersebut diakibatkan oleh berkurangnya hutang usaha pihak ketiga sebesar Rp. 60,28 miliar dan hutang bank senilai Rp. 20,46 miliar. (Sumber : Annual Report/ Financial Review PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Tahun 2009-2010).

Akan tetapi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya di atas, current ratio yang tinggi akan berpengaruh negatif terhadap kemampuan memperoleh laba (rentabilitas), karena sebagian modal kerja tidak berputar atau mengalami pengangguran. Oleh karena itu current ratio yang tinggi tidak sepenuhnya merupakan kabar baik untuk perusahaan, hanya saja dengan current ratio yang tinggi tersebut perusahaan memiliki kemampuan melunasi kewajiban jangka pendeknya.

Berdasarkan hasil perhitungan rasio cepat (Quick Ratio) selama empat tahun yaitu pada Tahun 2007 sampai dengan Tahun 2010. Dimana pada tahun 2007 rasio cepat (quick ratio) sebesar 1,36% atau 136%, kemudian mengalami penurunan pada tahun 2008 menjadi sebesar 1,19% atau 119%. Kemudian terus mengalami penurunan menjadi sebesar 1,14% atau 114% pada tahun 2009, hal ini terjadi karena disebabkan terus meningkatnya persediaan dan hutang lancar (current liability) dari tahun 2008 sampai tahun 2009. Sehingga berdampak pada penurunan hasil rasio cepat (quick ratio). Namun penurunan ini bukan merupakan

suatu ancaman bagi perusahaan karena penurunan yang terus menerus pada tahun 2008 sampai tahun 2009 tidak kurang dari 100% yang merupakan standar dalam prinsip kehati-hatian untuk tingkat likuiditas perusahaan.

Kemudian mengalami peningkatan kembali yang lebih baik sebesar 1,60% atau 160% di tahun 2010, setelah sebelumnya sempat mengalami penurunan terus menerus dari tahun 2008 sampai tahun 2009. Peningkatan ini terjadi karena disebabkan oleh menurunya jumlah hutang lancar (current liability) di tahun 2010, selain itu juga disebabkan oleh persediaan di tahun 2010 mencapai Rp. 386,65 miliar, mengalami penurunan sebesar 11,60% dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp. 437,41 miliar yang disebabkan adanya pencairan persediaan karena nilai pembelian persediaan lebih rendah dibanding yang dijual kepada pelanggan. (Sumber : Annual Report/Financial Review PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Tahun 2009-2010).

Selain mengukur kinerja keuangan dilihat dari aspek likuiditas, dapat pula menggunakan rasio leverage. Dimana rasio leverage ini pula terdiri dari dua jenis yakni Debt Ratio dan Total Debt To Equity Ratio. Berdasarkan hasil perhitungan rasio hutang (Debt Ratio) selama empat tahun yaitu pada Tahun 2007 sampai dengan Tahun 2010, PT. Kimia Farma (Persero), Tbk memperoleh rasio hutang yang naik turun tetapi tidak signifikan. Hal ini jelas terlihat pada hasil olahan data selama empat tahun yang mengalami naik turun sekitar 0,01% sampai 0,03%. Dimana pada tahun 2007 rasio hutang (Debt Ratio) sebesar 0,35%, kemudian mengalami penurunan pada tahun 2008 menjadi sebesar 0,34%. Mengalami peningkatan lagi di tahun 2009 sebesar 0,36%. Selanjutnya mengalami penurunan

sebesar 0,03% dari tahun 2009 menjadi 0,33% di tahun 2010. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya total kewajiban/hutang perusahaan pada tahun 2010 sebesar 4,78% menjadi Rp. 543,26 miliar, dimana komposisi kewajiban tersebut sebesar 86,48% berupa kewajiban lancar dan 13,52% berupa kewajiban tidak lancar. Selain itu, penurunan rasio hutang di tahun 2010 juga dipengaruhi oleh meningkatnya total aktiva/ aset sebesar 5,84% menjadi Rp. 1,66 trilyun, yang disebabkan meningkatnya jumlah aset lancar dari Rp. 1,02 trilyun di tahun 2009 menjadi Rp. 1,14 trilyun di tahun 2010 atau naik sebesar 11,62%. (Sumber : Annual Report/Financial Review PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Tahun 2009-2010).

Dengan melihat perkembangan Debt Ratio (rasio hutang) yang mengalami naik turun dengan perbedaan yang sangat sedikit sekitar 0,01% - 0,03%, serta dengan menyimak penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya penurunan rasio hutang merupakan kabar baik untuk perusahaan. Semakin menurunnya rasio hutang (debt ratio) semakin baik untuk perusahaan dikarenakan penurunan rasio hutang berarti mengindikasikan bahwa semakin meningkatnya total aset yang dimiliki perusahaan dan semakin rendah total hutang/kewajiban yang dibebankan terhadap perusahaan.

Berdasarkan hasil perhitungan rasio hutang terhadap modal sendiri (Total debt to equity ratio) selama empat tahun yaitu pada Tahun 2007 sampai dengan Tahun 2010, PT. Kimia Farma (Persero), Tbk memperoleh rasio hutang terhadap modal (total debt to equity ratio) yang cukup stabil pada tahun 2007 sampai tahun 2009. Dimana pada tahun 2007 sebesar 52,72%, pada tahun 2008 sebesar 52,53%

serta pada tahun 2009 naik menjadi sebesar 57,32%. Kemudian mengalami penurunan di tahun 2010 menjadi sebesar 48,77%. Hal ini disebabkan karena total hutang/kewajiban PT. Kimia Farma (Persero), Tbk mengalami penurunan sebesar 4,78% menjadi Rp. 543,26 miliar pada tahun 2010 serta ekuitas/modal perusahaan tahun 2010 meningkat sebesar 11,93% dari Rp. 995,32 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp. 1,11 trilyun. Peningkatan ini karena bertambahnya saldo laba yang sejalan dengan pencapaian laba bersih di tahun tersebut. (Sumber : Annual Report/Financial Review PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Tahun 2009 – 2010).

Penurunan rasio ini di tahun 2010 sebenarnya merupakan kabar baik terhadap perusahaan. Karena semakin rasio hutang terhadap modal (total debt to equity ratio) ini menurun maka kondisi perusahaan jauh semakin baik. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin rendahnya jumlah hutang/kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan dan semakin meningkatnya jumlah modal yang diperoleh perusahaan dari saldo laba bersih.

Selain kedua macam rasio yang telah dijelaskan di atas, maka rasio selanjutnya adalah rasio yang sangat penting untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan terutama untuk mengukur keuntungan yang dimiliki oleh perusahaan yakni rasio Profitabilitas. Dimana rasio profitabilitas ini terdiri dari dua jenis rasio yakni rasio yang menunjukkan laba dalam hubungannya dengan penjualan dan rasio yang menunjukkan laba dalam hubungannya dengan investasi. Namun yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio yang menunjukkan laba dalam hubungannya dengan investasi yang terdiri dari Return On Investment dan Return On Equity.

Berdasarkan hasil perhitungan rasio return on investment (ROI) selama empat tahun yaitu pada Tahun 2007 sampai dengan Tahun 2010, PT. Kimia Farma (Persero), Tbk memperoleh return on investment yang rendah pada tahun 2007 sampai tahun 2009 yang hanya berkisar pada 3,76%-3,99%.

Pada tahun 2010 mengalami peningkatan yang sangat signifikan dan sangat baik untuk perusahaan yakni sebesar 8,37%. Peningkatan ini merupakan kabar baik untuk para investor. Return on investment yang mencapai 8,37% di tahun 2010 ini disebabkan oleh adanya peningkatan laba usaha dan penghasilan lain-lain yang signifikan menyebabkan laba bersih pada tahun 2010 tumbuh sebesar 121,92% menjadi Rp. 138,72 miliar. Sehingga margin laba bersih meningkat dari 2,19% pada tahun 2009 menjadi 4,36% pada tahun 2010. (Sumber:Annual Report/Financial Review PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Tahun 2009–2010).

Berdasarkan hasil perhitungan rasio return on equity (ROE) selama empat tahun yaitu pada Tahun 2007 sampai dengan Tahun 2010, dimana PT. Kimia Farma (Persero), Tbk pada tahun 2007 sampai tahun 2009 memperoleh return on equity yang berkisar pada 5,75% - 6,28%. Kemudian pada tahun 2010 mengalami peningkatan yang signifikan yakni sebesar 12,45%. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya laba usaha dan penghasilan lain-lain yang signifikan menyebabkan laba bersih pada tahun 2010 tumbuh sebesar 121,92% menjadi Rp. 138,72 miliar. Sehingga margin laba bersih meningkat dari 2,19% pada tahun 2009 menjadi 4,36% pada tahun 2010. Selain itu, modal (ekuitas) yang dimiliki oleh perusahaan mengalami peningkatan sebesar 11,93% dari Rp. 995,32 miliar pada tahun 2009

menjadi Rp. 1,11 trilyun. Peningkatan ini karena bertambahnya saldo laba yang sejalan dengan pencapaian laba bersih di tahun tersebut. (Sumber : Annual Report/Financial Review PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Tahun 2009 – 2010).

Setelah melakukan analisis kinerja keuangan dengan menggunakan analisis rasio pada laporan keuangan, kemudian peneliti melakukan proyeksi trend untuk masing-masing rasio selama empat periode ke depan (2011 – 2014) untuk mengetahui atau meramalkan (estimasi) kondisi keuangan dengan melihat perkembangan rasio Likuiditas, Leverage dan Profitabilitas pada perusahaan PT. Kimia Farma (Persero), Tbk. Oleh karen itu Proyeksi Trend tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

Mengamati peramalan dan grafik yang telah dipaparkan sebelumnya, maka jelaslah bahwa proyeksi trend (peramalan/estimasi) ini dilakukan untuk mengetahui dan untuk berhati-hati pada perubahan di periode yang akan datang. Seperti yang dijelaskan pada peramalan diatas dan terlihat pada grafik 4.1, dimana pada tahun 2011 Current ratio diproyeksikan mengalami penurunan sebesar 2,22% dari tahun 2010 menjadi sebesar 240,33%. Kemudian mengalami kenaikan pada estimasi tahun 2012 menjadi sebesar 250,3%. Selanjutnya terus mengalami peningkatan pada tahun 2013 menjadi sebesar 260,27% dan pada tahun 2014 menjadi sebesar 270,24%. Proyeksi ini dapat menjadi perhatian oleh pihak perusahaan PT. Kimia Farma (Persero), Tbk untuk menghadapi perubahan di masa yang akan datang.

Melihat peramalan dan grafik yang telah diuraikan di atas, maka jelaslah bahwa proyeksi trend (peramalan/estimasi) ini dilakukan untuk mengetahui dan

untuk berhati-hati pada perubahan di periode yang akan datang. Seperti yang dijelaskan pada peramalan diatas dan terlihat pada grafik 4.2 sdi atas, dimana pada tahun 2011 dan tahun 2012 Quick ratio diramalkan mengalami penurunan menjadi sebesar 1,5% dan 1,57% dari tahun 2010 sebesar 1,6%. Kemudian mengalami kenaikan pada estimasi tahun 2013 menjadi sebesar 1,64%. Selanjutnya terus mengalami peningkatan pada tahun 2014 menjadi sebesar 1,72%. Proyeksi ini dapat menjadi perhatian oleh pihak perusahaan PT. Kimia Farma (Persero), Tbk untuk menghadapi perubahan di masa yang akan datang.

Mengamati peramalan dan grafik di atas, maka jelaslah bahwa proyeksi trend (peramalan/estimasi) ini dilakukan untuk mengetahui dan untuk berhati-hati pada perubahan di periode yang akan datang. Seperti yang dijelaskan pada peramalan diatas dan terlihat pada grafik 4.3 di atas, dimana pada tahun 2011 sampai tahun 2014 debt ratio diramalkan terus mengalami penurunan. Pada tahun 2011 debt ratio diproyeksikan sebesar 0,32%, kemudian mengalami penurunan di tahun 2012 sebesar 0,31%. Terus mengalami penurunan pada tahun 2013 dan 2014 sebesar 0,29% dan 0,28%. Penurunan debt ratio ini merupakan kabar yang sangat baik untuk perusahaan. Karena hal ini berarti bahwa aset perusahaan yang dibelanjai dengan hutang semakin berkurang. Proyeksi ini dapat menjadi perhatian oleh pihak perusahaan PT. Kimia Farma (Persero), Tbk untuk menghadapi perubahan di masa yang akan datang.

Mengamati peramalan dan grafik di atas, maka jelaslah bahwa proyeksi trend (peramalan/estimasi) ini dilakukan untuk mengetahui dan untuk berhati-hati pada perubahan di periode yang akan datang. Seperti yang dijelaskan pada

peramalan diatas dan terlihat pada grafik 4.4 di atas, dimana Total Debt To Equity Ratio sama hal nya dengan debt ratio yang mengalami penurunan pada periode proyeksi tren, yakni pada tahun 2011 sampai tahun 2014. Dimana pada tahun 2011 rasio ini di proyeksikan mengalami penurunan sebesar 1,33% dari tahun 2010 menjadi sebesar 47,44%. Pada tahun 2012 sampai tahun 2014 diproyeksikan mengalami penurunan sebesar 46,72%, 46% dan 45,28%. Penurunan rasio ini mengindikasikan bahwa rasio hutang yang dimiliki oleh perusahaan mengalami penurunan dibandingkan dengan modal yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga hal tersebut merupakan kabar baik untuk perusahaan.

Melihat peramalan dan grafik di atas, maka jelaslah bahwa proyeksi trend (peramalan/estimasi) ini dilakukan untuk mengetahui prospek perusahaan untuk beberapa tahun ke depan dan untuk berhati-hati pada perubahan di periode yang akan datang. Seperti yang dijelaskan pada peramalan diatas dan terlihat pada grafik 4.5 di atas, Return On Investment diproyeksikan mengalami peningkatan yang signifikan selama empat tahun ke depan. Dimana pada tahun 2011 Return On Investment mengalami peningkatan sebesar 7,05% dari tahun 2010 menjadi sebesar 15,42%. Kemudian terus mengalami peningkatan di tahun 2012 sampai tahun 2014 menjadi sebesar 16,81% di tahun 2012, 18,2% di tahun 2013 serta 19,59% di tahun 2014. Peningkatan ini merupakan prospek yang sangat baik untuk PT. Kimia Farma (Persero), Tbk. Hal ini mengindikasikan bahwa pengembalian dari investasi yang dilakukan terhadap perusahaan (Return On Investment) terus meningkat dan dapat memberikan keuntungan bagi pihak-pihak yang berinvestasi di perusahaan. Dengan proyeksi tren ini para investor akan

mudah untuk memproyeksikan keuntungan mereka untuk beberapa tahun ke depan.

Melihat peramalan dan grafik di atas, maka jelaslah bahwa proyeksi trend (peramalan/estimasi) ini dilakukan untuk mengetahui prospek perusahaan untuk beberapa tahun ke depan dan sebagai langkah untuk berhati-hati pada perubahan di periode yang akan datang. Seperti yang dijelaskan pada peramalan diatas dan terlihat pada grafik 4.6 di atas, Return On Equity diproyeksikan mengalami peningkatan yang signifikan selama empat tahun ke depan. Dimana pada tahun 2011 Return On Equity mengalami peningkatan sebesar 10,51% dari tahun 2010 menjadi sebesar 22,96%. Kemudian terus mengalami peningkatan di tahun 2012 sampai tahun 2014 menjadi sebesar 25,01% di tahun 2012, 27,06% di tahun 2013 serta 29,11% di tahun 2014. Peningkatan ini merupakan prospek yang sangat baik untuk PT. Kimia Farma (Persero), Tbk. Hal ini mengindikasikan bahwa pengembalian dari modal yang dimiliki oleh perusahaan (Return On Equity) terus meningkat dan dapat memberikan keuntungan bagi pihak-pihak di perusahaan. Dengan proyeksi tren ini pihak perusahaan akan mudah untuk memproyeksikan keuntungan mereka untuk beberapa tahun ke depan. Berdasarkan seluruh penjelasan yang telah dipaparkan di atas, tentang analisis kinerja keuangan dan Proyeksi Trend di atas, maka diharapkan PT. Kimia Farma (Persero), Tbk dapat meningkatkan kinerja keuangannya di periode mendatang.

Dokumen terkait