• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

2.1.6 Psychrometric Chart

Psychrometric chart adalah grafik yang digunakan untuk menentukan properti-properti dari udara pada suatu tekanan tertentu. Skematis psychrometric chart dapat dilihat pada Gambar 2.11 dimana masing-masing kurva/garis akan menunjukkan nilai yang konstan. Ada beberapa istilah yang digunakan dalam Psychrometric chart yaitu

Parameter-parameter udara dalam Psychrometric chart antara lain (a) Dry-bulb temperature, (b) Wet-bulb temperature, (c) Dew-point temperature, (d) Specific humidity, (e) Volume spesifik, (f) Entalpi, (g) kelembaban relatif. Berikut ini penjelasannya:

a. Dry-Bulb Temperature (Tdb)

Temperatur bola kering adalah temperatur udara bebas yang diperoleh melalui pengukuran termometer dengan bola kering atau termokopel dan termometer digital. Temperatur bola kering dapat dilihat dari garis dry bulb line dengan satuan (oC).

b. Wet-Bulb Temperature (Twb)

Temperatur bola basah adalah temperatur yang terbaca pada termometer dengan sensor yang dibalut dengan kain basah. Temperatur bola basah dapat dilihat dari garis wet bulb line dengan satuan (oC).

c. Dew-point temperature

Temperatur titik embun adalah temperatur dimana udara mulai menunjukkan aksi pengembunan ketika didinginkan. Pada saat udara mengalami saturasi (jenuh) maka besarnya temperatur titik embun sama dengan besarnya temperatur bola basah (Twb) demikian pula temperatur bola kering (Tdb).

Temperatur titik embun dapat dilihat dari garis dew point line dengan satuan (oC). d. Specific Humidity (w)

Kelembaban spesifik adalah berat uap air di udara dalam setiap kilogram udara kering (kg/kg). Kelembaban spesifik dapat dilihat dari garis humidity ratio. e. Volume Spesifik (v)

Volume spesifik adalah volume udara per satuan massa (m3/kg). Volume spesifik dapat dilihat dari garis specific volume line.

f. Entalpi (h)

Entalpi adalah jumlah energy dari suatu sistem per satuan massa (kJ/kg). g. Kelembaban Relatif (RH)

Kelembban relatif adalah perbandingan massa air yang berada pada udara dibandingkan dengan massa air maksimal yang dapat dikandung udara pada suhu itu. Kelembaban relatif dapat dilihat dari garis relative humidity line.

Ga mbar 2.12 P syc hrom etric C ha rt

Proses-proses yang terjadi dalam psychrometric chart, diantarannya (a) proses pendinginan (cooling), (b) proses pemanasan (heating), (c) proses pelembaban (humidifying), (d) proses penurunan kelembaban (dehumidifying), (e) proses pemanasan dan pelembaban (heating and humidifying), (f) proses pemanasan dan penurunan kelembaban (heating and dehumidifying), (g) proses pendingingan dan pelembaban (cooling and humidifying), (h) proses pendinginan dan penurunan kelembaban (cooling and dehumidifying). Berikut ini penjelasannya:

a. Proses pendinginan (Cooling )

Proses ini berfungsi menurunkan temperatur udara kering (dry bulb) udara tanpa mengurangi kandungan uap air. Jadi proses ini berlangsung pada kondisi moisture content yang konstan sehingga titik embun (dew point) juga berada dalam kondisi konstan. Dalam Psychrometric Chart perubahan yang dihasilkan dari proses ini membuat kondisi udara bergerak dari kanan horizontal ke kiri (ke arah Barat). Beberapa kondisi udara yang mengalami perubahan adalah: turunnya entalpi, turunnya temperatur udara basah (wet bulb), naiknya densitas udara karena terjadi penurunan volume spesifik, dan naiknya kelembaban relatif udara.

Gambar 2.14 Proses pendinginan (cooling )

b. Proses pemanasan (Heating).

Proses ini berfungsi menaikkan temperatur (dry bulb) udara tanpa mengurangi kandungan uap air. Jadi proses ini berlangsung pada kondisi moisture content yang konstan sehingga titik embun (dew point) juga berada dalam kondisi

konstan. Dalam Psychrometric Chart perubahan yang dihasilkan dari proses ini membuat kondisi udara bergerak dari kiri horizontal ke kanan (ke arah Timur). Beberapa kondisi udara yang mengalami perubahan adalah: naiknya entalpi, naiknya temperatur udara basah (wet bulb), turunnya densitas udara karena terjadi kenaikan volume spesifik, dan turunnya kelembaban relatif udara.

Gambar 2.15 Proses pemanasan (Heating).

c. Proses pelembaban (humidifying)

Proses ini berfungsi menambahkan kandungan uap air ke udara tanpa merubah temperatur udara kering (dry bulb). Jadi proses ini berlangsung pada kondisi temperatur (dry bulb) yang konstan. Dalam Psychrometric Chart perubahan yang dihasilkan dari proses ini membuat kondisi udara bergerak dari bawah vertikal ke atas (ke arah Utara). Beberapa kondisi udara yang mengalami perubahan adalah: naiknya entalpi, naiknya temperatur udara basah (wet bulb), naiknya titik embun (dew point), turunnya densitas udara karena terjadi kenaikan volume spesifik, dan naiknya kelembaban relatif udara.

Gambar 2.16 Proses pelembaban (humidifying)

d. Proses penurunan kelembaban (dehumidifying)

Proses ini berfungsi menurunkan kandungan uap air di udara tanpa merubah temperatur udara kering (dry bulb). Jadi proses ini berlangsung pada kondisi temperature udara kering (dry bulb) yang konstan. Dalam Psychrometric Chart perubahan yang dihasilkan dari proses ini membuat kondisi udara bergerak dari atas vertikal ke bawah (ke arah Selatan). Beberapa kondisi udara yang mengalami perubahan adalah: turunnya entalpi, turunnya temperatur udara basah

(wet bulb), turunnya titik embun (dew point), naiknya densitas udara karena

Gambar 2.17 Proses penurunan kelembaban (dehumidifying)

e. Proses pemanasan dan pelembaban (heating and humidifying)

Proses ini berfungsi menaikkan temperatur udara kering (dry bulb) dan menaikkan kandungan uap air di udara. Dalam Psychrometric Chart perubahan yang dihasilkan dari proses ini membuat kondisi udara bergerak menuju arah kanan atas (ke arah Timur Laut). Kondisi udara yang mengalami perubahan adalah: naiknya entalpi, naiknya temperatur udara basah (wet bulb), naiknya titik embun (dew point), turunnya densitas udara karena terjadi kenaikan volume spesifik, dan bisa terjadi kenaikan atau penurunan kelembaban relatif udara (tergantung proses heating & humidifying yang diinginkan). Jadi dalam proses ini penambahan uap air bukan berarti akan menaikkan kelembaban relatif.

Gambar 2.18 Proses pemanasan dan pelembaban (heating and humidifying)

f. Proses pemanasan dan penurunan kelembaban (heating and dehumidifying) Proses ini berfungsi menaikkan temperatur udara kering (dry bulb) dan menurunkan kandungan uap air di udara. Dalam Psychrometric Chart perubahan yang dihasilkan dari proses ini membuat kondisi udara bergerak menuju arah kanan bawah (ke arah Tenggara). Kondisi udara yang mengalami perubahan adalah: turun atau naiknya entalpi atau bisa juga terjadi dalam kondisi entalpi yang konstan, turun atau naiknya temperature udara basah (wet bulb) atau bisa juga terjadi dalam kondisi temperatur udara basah (wet bulb) yang konstan, turunnya titik embun (dew point), turun atau naiknya densitas udara, turun atau naiknya volume spesifik, dan turunnya kelembaban relatif udara.

Gambar 2.19 Proses pemanasan dan penurunan kelembaban (heating and dehumidifying)

g. Proses pendingingan dan pelembaban (cooling and humidifying)

Proses ini berfungsi menurunkan temperature udara kering (dry bulb) dan menaikkan kandungan uap air di udara. Dalam Psychrometric Chart perubahan yang dihasilkan dari proses ini membuat kondisi udara bergerak menuju arah kiri atas (ke arah Barat Laut). Kondisi udara yang mengalami perubahan adalah: naik atau turunnya entalpi atau bisa juga terjadi dalam entalpi yang konstan, naik atau turunnya temperatur udara basah (wet bulb) atau bisa juga terjadi dalam kondisi temperatur udara basah (wet bulb) yang konstan, naiknya titik embun (dew point), naik atau turunnya densitas udara atau bisa juga terjadi dalam kondisi densitas yang konstan, naik atau turunnya volume spesifik atau bisa juga terjadi dalam kondisi volume spesifik yang konstan, dan kenaikan kelembaban relatif udara.

Gambar 2.20 Proses pendingingan dan pelembaban (cooling and humidifying)

h. Proses pendinginan dan penurunan kelembaban (cooling and dehumidifying) Proses ini berfungsi menurunkan temperatur udara kering (dry bulb) dan menurunkan kandungan uap air di udara Dalam Psychrometric Chart perubahan yang dihasilkan dari proses ini membuat kondisi udara bergerak menuju arah kiri bawah (ke arah Barat Daya). Kondisi udara yang mengalami perubahan adalah: turunnya entalpi, turunnya temperatur udara basah (wet bulb), turunnya titik embun (dew point), naiknya densitas udara, turunnya volume spesifik, dan bisa terjadi kenaikan atau penurunan kelembaban relatif udara (tergantung proses cooling & dehumidifying yang diinginkan).

Gambar 2.21 Proses pendinginan dan penurunan kelembaban (cooling and dehumidifying)

Dokumen terkait