• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

1. PT. Mopoli Raya

a. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Mopoli Raya adalah perusahaan yang berdiri pada tahun 1980 atas usaha dari tiga pendiri utama yaitu:

1. H.A. Basyah Ibrahim (almarhum) 2. H.M. Sati (almarhum)

3. Mustafa Sulaiman (almarhum)

Anggaran dasar perseroan ini telah mengalami perubahan-perubahan, terakhir dengan akte No.10 Tanggal 5 Maret 1991 mengenai kepengurusan kekuasaan direksi yang dibuat di hadapan Djaidir, SH, Notaris di Medan. Adapun Akte pendirian dan perubahan-perubahannya, kecuali Akte No.10 tersebut di atas telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan surat keputusan No.J.A.5/164/18 tanggal 11 Mei 1981 dan dimuat dalam tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.23 tanggal 19 Maret 1982.

Atas kepercayaan dan kerja sama dari Bank Ekspor Impor Indonesia maka pada tahun yang sama dimulailah penanaman kelapa sawit di kebun Upah. Hal ini terus berlanjut hingga sampai dengan saat ini areal yang sudah tertanam ± 22.000 Ha, yang terbesar di dua provinsi yaitu Sumatera Utara dan Aceh.

Areal yang sudah tertanam tersebut bernaung dibawah beberapa perusahaan perkebunan yang dikoordinir oleh PT. Mopoli Raya.

Perusahaan-perusahaan tersebut adalah: 1. PT. Suleiman Saleh 2. PT. Perapen 3. PT. Dharma Agung 4. PT. Puga Raya 5. PT. Surya Mata Ie 6. PT. Sumber Asih 7. PT. Alur Timur 8. PT. Teunggulon Raya

Dengan areal yang demikian luas kebutuhan untuk pendirian pabrik yang menampung hasil produksi saat itu sudah difikirkan.

Pada tanggal 26 Agustus 1984 dimulailah secara resmi pembangunan pabrik kelapa sawit yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Aceh. Pabrik yang berlokasi di blok 53, perkebunan Gedong Biara Kuala Simpang ini berkapasitas awal 30 ton Tandan Buah Sawit Segar (FFB)/jam dan dapat dikembangkan sampai 45 ton FFB/jam.

Untuk lebih memudahkan urusan administrasi maka kantor direksi di tempatkan di Medan yaitu di Jl. Sunggal no. 91. Sedangkan lokasi pabrik ditempatkan di Kuala Simpang Aceh Timur melalui beberapa pertimbangan yaitu: 1. Dekat dengan sumber bahan baku yaitu perkebunan kelapa sawit yang

terdapat di sekitar lokasi pabrik.

3. Sarana transportasi yang cukup baik karena terletak di sisi jalan negara yang menghubungkan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dengan Provinsi Sumatera Utara.

4. Tersedianya lahan yang cukup dan harganya relatif murah.

b. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Sejak dimulai berdirinya PT. Mopoli Raya pada tahun 1980, PT. Mopoli Raya banyak mengalami perkembangan dan kemajuan pada sruktur organisasi. Hal ini sejalan dengan komitmen untuk menjadikan pelaksana proyek sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya, maka perusahaan telah menyusun suatu struktur organisasi yang jelas sehingga tidak menemui tumpang tindih dalam bekerja. Berikut ini akan diuraikan tanggung jawab dan tugas-tugas pokok dari masing-masing bagian:

Dewan Komisaris

Menurut anggaran dasar perusahaan, Dewan Komisaris terdiri dari 5 orang dan salah seorang diantaranya menjabat sebagai Komisaris Utama. Adapun wewenang dan tugas-tugas Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

• Mengawasi jalannya pengurusan oleh Direksi, untuk ini anggota Dewan Komisaris baik secara sendiri maupun bersama-sama berhak memasuki bangunan atau pekarangan perseroan, memeriksa persediaan, memeriksa uang kas, dan surat berharga lainnya serta mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.

• Mengadakan Rapat Umum Tahunan dan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham.

• Memberikan pengesahan atas RAPB tahunan.

• Memberikan pengesahan dalam RUPS atas Neraca dan Perhitungan Rugi atau Laba tahunan yang merupakan laporan pertanggungjawaban Direksi.

Kepala Biro Komisaris

Kepala Biro Komisaris merupakan kelompok staf karyawan yang membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas-tugas pengawasannya di perseroan. Kepala Biro Komisaris bertanggung jawab atas selesainya tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Biro Komisaris dengan tujuan membantu tugas-tugas Dewan Komisaris dalam perseroan serta bertanggung jawab atas segala harta perusahaan yang ada di Biro Komisaris.

Direktur Utama

Direktur Utama merupakan dewan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab atas kekayaan perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan baik dalam Anggaran Dasar Tahunan perusahaan dan hasil-hasil yang dicapai perusahaan kepada Dewan Komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dalam hal ini Direktur Utama dibantu oleh 2 (dua) orang direktur masing-masing:

a. Direktur Komersil

Direktur Komersil membawahi bagian-bagian sebagai berikut: 1. Bagian Komersil

3. Bagian Pembukuan 4. Bagian Pembiayaan b. Direktur Produksi

Direktur Produksi membawahi bagian-bagian sebagai berikut: 1. Bagian Teknik

2. Bagian Tanaman 3. Area Manager

Sekretaris Direksi

Sekretaris Direksi merupakan karyawan yang membantu direksi atau direktur utama dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Adapun tugas-tugas yang dilaksanakan oleh sekretaris direksi pada PT. Mopoli Raya adalah:

• Mengadministrasikan surat-surat masuk dan surat-surat keluar Direksi • Mengarsip surat-surat masuk dan surat-surat keluar Direksi

• Membantu direksi dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan bertanggung jawab langsung kepada Direksi.

Kepala Internal Audit

Kepala internal audit adalah kelompok staf/ karyawan yang tugasnya membantu Top Management dalam mrlaksanakan fungsi kontrol dalam lingkungan perusahaan. Kepala Internal Audit bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan-kegiatanpengawasan intern terhadap prosedur kerja, proses pencatatan, pengeluaran biaya, dan kemudian membuat laporan dan saran-saran perbaikan atas hasil pemeriksaan tersebut.

Kepala Bagian Komersil

Kepala Bagian Komersil bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan-kegiatan: pemasaran komoditi-komoditi yang dihasilkan perusahaan dan pengadaan barang-barang atau bahan-bahan yang mengusahakan semaksimal mungkin harga yang paling menguntungkan bagi perusahaan.

Kepala Divisi Keuangan

Kepala Divisi Keuangan dan Umum membantu Direktur Komersil dalam hal memonitor: keuangan perusahaan, anggaran perusahaan, proses pencatatan akuntansi, ketepatan waktu laporan keuangan dan laporan manajemen, pelaksanaan peraturan kepegawaian, perawatan harta perusahaan dan masalah yang berkaitan dengan pihak Bank.

Kepala Bagian Umum/ Personalia

Adapun tugas-tugas Kepala Bagian Umum/ Personalia adalah

• Menyusun bagian tugas para bawahan dan memberikan pengarahan dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut

• Menyusun rencana pertambahan dan program pengembangan pegawai

• Mengatur dan mengelola administrasi kepegawaian serta penyimpanan arsip-arsip pegawai

• Melaksanakan pencarian dan penerimaan pegawai

Kepala Bagian Pembukuan

Kepala Bagian Pembukuan bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan proses pencatatan akuntansi, peroses

pembuatan laporan keuangan/ laporan manajemen, penyelesaian pajak perseroan dan menjamin bahwa seluruh transaksi telah dibukukan sebagaimana mestinya.

Kepala Bagian Pembiayaan

Kepala Bagian Pembiayaan bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan proses penyusunan anggaran, proses dan pelaksanaan pembayaran, penerimaan pembayaran, alporan posisi dana, penyimpanan uang kas dan penyimpanan cek, bilyet giro milik perusahaan.

Kepala Bagian Teknik

Adapun tugas-tugas Kepala bagian Teknik membuat perencanaan dan mamonitoring instalasi/ listrik/ mesin/ bangunan dan memonitor hasil-hasil yang dicapai pabrik dan mengatur pengelolaan bengkel.

Kepala Bagian Tanaman

Kepala Bagian Tanaman bertugas membuat perencanaan investasi kebun, membuat perencanaan pengendalian serangan hama, emnyusun program dan rencana kerja bagian tanaman.

Manajer Kebun

Manajer Kebun bertanggung jawab atas kontinuitas jalannya operasi kebun. Untuk menghasilkan komoditi-komoditi seperti yang telah ditargrtkan dengan biaya-biaya yang tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diminta Direktur Produksi tentang hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan unit kebun.

Manajer Pabrik

Manajer Pabrik bertanggung jawab atas kontinuitas jalannya operasi pabrik untuk menghasilkan komoditi-komoditi seperti yang telah ditargetkan dengan biaya-biaya yang tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan.

Manajer Proyek

Manajer Proyek bertanggung jawab atas kelancaran, keamanan pelaksanaan proyek dan menjamin penyelesaian proyek sesuai dengan waktu. Sedangkan tugasnya mengarahkan dan mengawasi agar dalam mengerjakan proyek berjalan seefisien mungkin, menentukan persiapan: penilaian, fasilitas dan bahan-bahan yang diperlukan untuk menjamin kelancaran penyelesaian proyek.

c. Kebijakan Perusahaan

Kebijakan perusahaan dituangkan dalam suatu Perjanjian Kerja Bersama. Kebijakan tersebut antara lain berisi tentang hari dan jam kerja. Dimana hari dan jam kerja kantor adalah 5 (hari) dari dalam 1 (satu) minggu yaitu hari Senin sampai dengan Jumat. Jam kerja 1 (satu) hari bagi kantor direksi adalah 8 (delapan) jam sehari atau 40 (empat puluh) jam seminggu dengan ketentuan sebagai berikut: Senin sampai dengan Jumat: Pukul 08.00 – 17.00 WIB.

Perusahaan memberikan imbalan kepada karyawannya berupa uang dan natura atas pekerjaan yang dilakukannya. Imbalan itu terdiri dari:

a. Gaji, yaitu imbalan berupa yang diterima karyawan atau pegawai dalam hal ini adalah Pegawai Bulanan (PB) dari perusahaan atau tugas yang dilakukannya

yang komponennya terdiri dari gaji pokok dan tunjangan tetap. Yang termasuk dalam tunjangan tetap disini yaitu tunjangan istri yang dihitung 20 % dari gaji pokok. Selain itu yang juga termasuk dalam tunjangan tetap adalah tunjangan anak yang juga dihitung berdasarkan gaji pokok. Namun tarif tunjangan anak ini adalah 5 % dari gaji pokok. Jumlah anak yang ditanggung perusahaan dari tunjangan anak ini adalah maksimal 3 (tiga) orang.

Untuk karyawan Syarat Kerja Umum (SKU) menerima imbalan berupa upah yang berdasarkan Upah Minimum Regional (UMR) yang berlaku pada tahun tersebut, namun dihitung per hari. Upah tersebut belum termasuk dengan tunjangan tetap. Tunjangan tetap bagi SKU merupakan catu beras yang diberikan kepada karyawan yang terdiri dari:

1) Karyawan diberikan sebesar 15 kg

2) Istri 9 kg

3) Anak (maksimal 3 orang) 7,5 kg

b. Premi/lembur. Yang berhak memperoleh uang lembur adalah karyawan Pegawai Bulanan (PB) dan karyawan Syarat Kerja Umum (SKU). Perhitungan uang lembur antara PB dengan SKU ini berbeda. Perhitungan lembur untuk PB adalah sebagai berikut:

Gaji Pokok + Tunjangan Tetap + Beras Pekerja 173

Perhitungan lembur untuk SKU adalah sebagai berikut: 3 x (Gaji per hari + Catu Beras)

Perhitungan lembur ditetapkan sebagai berikut:

1) Hari biasa. Untuk jam kerja lembur pertama harus dibayar upah lembur sebesar 1,5 kali upah sejam. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya harus dibayar upah sebesar 2 kali upah sejam.

2) Hari istirahat minggu/hari besar. Perhitungan upah kerja lembur untuk 7 jam kerja pertama, dibayar 2 kali upah sejam. Setelah 7 jam kerja, dibayar uang lembur sebesar 3 kali upah sejam.

3) Tanggal 1 Januari, 17 Agustus dan Hari Besar Keagamaan. Untuk 7 jam kerja pertama, dibayar uang lembur sebesar 3 kali uang lembur 1 jam. Setelah 7jam kerja pertama, dibayar uang lembur sebesar 4 kali uang lembur 1 jam.

c. Tunjangan jabatan, diberikan kepada karyawan yang memiliki jabatan yaitu manager unit, kepala tata usaha, kepala bagian, kepala urusan, asisten kepala dan asisten afdeling. Tunjangan jabatan diberikan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam peraturan perusahaan.

d. Tunjangan premi, diberikan kepada karyawan yang dalam tugasnya mendukung kegiatan produksi yang besarnya sesuai dengan ketentuan perusahaan.

e. Santunan dan bantuan sosial/ fasilitas. Perusahaan juga memberikan bantuan dana sosial bagi karyawan yang ditentukan sesuai dengan peraturan perusahaan. Misalnya: sewa rumah, transport, bantuan anak sekolah (beasiswa), dan kendaraan dinas bagi karyawan tertentu.

2. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan

a. Dokumen yang Digunakan

Adapun yang digunakan PT. Mopoli Raya dalam sistem penggajian dan pengupahan sebagai berikut :

1) Dokumen Pendukung Perubahan Gaji

Dokumen ini dikeluarkan oleh pihak yang berwenang di kantor pusat. Dimana dokumen ini kemungkinan diperlukan bagian kepegawaian sebagai dasar dalam pembuatan daftar gaji. Dokumen-dokumen ini antara lain :

a) Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai b) Surat Keputusan Pemberhentian Pegawai c) Surat Keputusan Kenaikan Jabatan d) Surat Keputusan Pemindahan Jabatan 2) Daftar Hadir

Daftar hadir karyawan berupa kartu jam kerja yang dimasukkan pada mesin pencatatan waktu untuk menunjukkan waktu hadir seluruh karyawan. Kartu jam kerja ini, setiap harinya direkapitulasi oleh bagian umum/ personalia untuk dikirim ke bagian kasir pada akhir bulan untuk proses pembayaran gaji dan upah.

3) Daftar Gaji dan Upah

Daftar gaji dan upah dibuat oleh bagian umum/personalia, dimana dokumen ini berisi nama pegawai, golongan, status, gaji pokok, tujangan, potongan-potiongan dan jumlah gaji yang dibayarkan ke masing-masing pegawai. Daftar

gaji dan upah ini dibuat rangkap empat dan didistribusikan masing-masing bagian yaitu:

a. Lembar 1 : bagian kasir

b. Lembar 2 : bagian pembukuan / pajak c. Lembar 3 : bagian umum (untuk jamsostek) d. Lembar 4 : file

Dokumen pembayaran gaji dan upah ini disetujui oleh Direksi (Direktur Komersil)

4) Bukti kas keluar

Dokumen ini dibuat oleh bagian kasir. Dimana daftar gaji yang diterima kasir dari bagian umum/personalia, digunakan sebagai dasar untuk pembuatan bukti kas keluar. Bukti kas keluar dibuat dalam rangkap dua yaitu untuk bagian pembukuan dan file.

b. Catatan Akuntansi yang Digunakan.

Adapun catatan akuntansi yang digunakan adalah bukti jurnal dan buku besar. Kedua catatan ini berada di bagian pembukuan.

c. Jaringan Prosedur yang membentuk sistem 1) Prosedur Personalia

a) Prosedur penerimaan karyawan

Penerimaan karyawan atau pegawai yaitu melalui rekrutmen dengan pemberitaan di instansi-instansi pendidikan, kemudian diseleksi, dan ditraining.

b) Prosedur pemutusan hubungan kerja

Prosedur pemutusan hubungan kerja terdiri dari:

(1) Pemberhentian dengan hormat. Pemutusan hubungan kerja ini terjadi karena karyawan yang bersangkutan mencapai batas usia pensiun, meninggal dunia, tidak cakap jasmani dan rohani, adanya penyederhanaan organisasi, efisiensi perusahaan, ataupun karena adanya permintaan oleh karyawan yang bersangkutan untuk berhenti bekerja.

(2) Pemberhentian tidak hormat. Pemutusan hubungan kerja ini terjadi karena karyawan yang bersangkutan melanggar peraturan disiplin perusahaan, dipidana karena melakukan pelanggaran/kejahatan yang tidak berkaitan dengan jabatannya, atau melakukan pelanggaran berat terhadap larangan-larangan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. 2) Prosedur pencatatan waktu hadir

Setiap hari kerja karyawan diwajibkan untuk mengisi kartu jam kerja. Dengan memasukkan kartu jam kerja ke dalam mesin pencatat waktu.

3) Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah

Pembuatan daftar gaji dan upah dilaksanakan oleh bagian umum/ personalia. Daftar gaji dan upah dibuat rangkap empat yang didistribusikan ke bagian kasir, pembukuan/ pajak, umum (untuk jamsostek), file.

4) Prosedur pembayaran gaji dan upah

Prosedur pembayaran gaji dan upah dilaksanakan oleh bagian kasir. Bagian kasir menyiapkan kartu gaji sesuai dengan daftar gaji untuk masing-masing

pegawai dan staff, dan menyiapkan uang sejumlah total gaji, kemudian memasukkan ke dalam amplop bersama kartu gaji masing-masing pegawai dan staff. Kemudian bagian kasir membuat bukti pengeluaran kas untuk gaji bruto dan bukti penerimaan kas untuk potongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21, Jamsostek dan pinjaman-pinjaman lain. Selanjutnya menyerahkan uang yang sudah dimasukkan ke dalam amplop beserta kartu gaji untuk masing-masing pegawai dan staff.

5) Prosedur pencatatan daftar gaji

Prosedur pencatatan ini dilakuklan oleh bagian pembukuan ke dalam jurnal dan buku besar dengan menggunakan komputer. Pencatatan gaji dan upah dilakukan dengan terlebih dahulu memverifikasi dengan Laporan Pertanggung Jawaban Kas (LPJK) yang berisikan transaksi masuk dan keluarnya kas yang dilampirkan bukti kas masuk maupun kas keluar dengan daftar gaji yang diterima setiap bulan.

3. Pengendalian Intern Atas Gaji dan Upah

Adapun tujuan dari sistem pengendalian intern adalah untuk membeikan jaminan ketelitian dan ketepatan terhadap perhitungan dan pembayaran serta pencatatan gaji. Selain itu sistem pengendalian intern bertujuan untuk memberikan keyakinan bahwa gaji yang diberikan tepat kepada orang yang berhak menerimanya.

Dari hasil penelitian sistem pengendalian intern gaji dan upah yang diterapkan oleh PT. Mopoli Raya adalah sebagai berikut :

a. Setiap pegawai diangkat dan diberhentikan melalui surat keputusan yang diotorisasi oleh pihak yang berwewenag di kantor pusat.

b. Terdapat pemisahan fungsi-fungsi yang terlibat dalam sistem penggajian yaitu bagian umum/ personalia yang bertanggung jawab dalam pembuatan daftar gaji, bagian pembukuan dalam hal pencatatan gaji dan upah, dan bagian kasir bertanggung jawab dalam pembayaran gaji dan upah karyawan melalui.

c. Setiap potongan - potongan yang dikenakan kepada karyawan atas gaji dan upah yang diterimanya adalah berdasarkan otorisasi dari bagian umum/ personalia.

d. Bagian pembukuan selalu melakukan pengendalian terhadap biaya pengeluaran gaji dan upah dengan memverifikasi daftar gaji dan upah dengan Laporan Pertanggun Jawaban Kas (LPJK) yang diterima dari bagian kasir. e. Sistem penggajian dan pengupahan pada PT. Mopoli Raya menggunakan

sistem manual.

4. Peranan Sistem Akuntansi Dalam Mendukung Pengendalian Intern Atas

Dokumen terkait