• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

17. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever’s Zeepfabrieken N.V. dan mulai beroperasi secara komersial tahun 1933. Kantor Perusahaan berlokasi di Jalan Jendral Gatot Subroto Kav. 15, Jakarta. Pabrik Perusahaan berlokasi di Jalan Jababeka 9 Blok D, Jalan Jababeka Raya Blok O, Jalan Jababeka V Blok V No. 14-16, Kawasan Industri Jababeka Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, dan Jalan Rungkut Industri IV No. 5-11, Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha perusahaan meliputi bidang produksi, pemasaran dan distribusi barang-barang konsumsi yang meliputi sabun, deterjen, margarin, makanan berinti susu, es krim, produk–produk kosmetik, minuman dengan bahan pokok teh dan minuman sari buah.

67 B. Deskripsi Variabel Penelitian

a. Volatilitas Harga Saham

Volatilitas adalah pengukuran statistik untuk fluktuasi harga selama periode tertentu (Firmansyah, 2006).

Tabel 4.1

Volatilitas Harga Saham Perusahaan LQ 45 periode 2008-2011

Perusahaan 2008 2009 2010 2011 AALI 0,393 0,190 0,152 0,135 ANTM 0,338 0,238 0,164 0,141 ASII 0,326 0,218 0,151 0,146 BBCA 0,236 0,185 0,131 0,135 BBRI 0,309 0,197 0,149 0,158 BBNI 0,307 0,200 0,176 0,166 BDM N 0,315 0,225 0,168 0,151 BM RI 0,297 0,212 0,152 0,174 BUM I 0,429 0,416 0,246 0,204 GGRM 0,225 0,306 0,178 0,157 INDF 0,285 0,237 0,155 0,151 JSM R 0,244 0,145 0,151 0,119 KLBF 0,207 0,212 0,200 0,157 PGAS 0,307 0,157 0,120 0,155 TLKM 0,210 0,146 0,108 0,100 UNTR 0,377 0,221 0,153 0,182 UNVR 0,133 0,133 0,154 0,116

Sumber : Data diolah

Dengan melihat table 4.1 diatas, maka dapat disimpulkan perusahaan yang mempunyai tingkat harga saham yang stabil selama empat tahun adalah PT Kalbe Farma Tbk. Ini menandakan saham KLBF bagus karena harga saham tidak berfluktuatif.

68 b. Volume Perdagangan

Volume perdagangan saham adalah banyaknya lembaran saham suatu emiten yang diperjualbelikan di pasar modal setiap hari dengan tingkat harga yang disepakati oleh pihak penjual dan pembeli saham. Volume perdagangan ini seringkali dijadikan tolak ukur (benchmark) untuk mempelajari informasi dan dampak dari berbagai kejadian.

Tabel 4.2

Volume Perdagangan Perusahaan LQ 45 periode 2008-2011

Perusahaan 2008 2009 2010 2011 AALI 2.864.583 1.618.300 1.534.450 1.083.492 ANTM 71.299.233 60.647.575 31.718.808 15.430.092 ASII 63.806.642 46.729.408 39.881.083 44.655.308 BBCA 23.196.300 15.678.700 12.202.700 13.727.717 BBRI 37.293.775 34.620.533 31.339.300 40.259.450 BBNI 36.882.108 35.108.950 25.486.192 28.152.308 BDM N 4.904.033 13.437.342 6.686.750 7.917.175 BM RI 37.247.558 32.216.492 23.593.817 42.033.000 BUM I 159.706.692 401.031.108 174.223.558 104.744.658 GGRM 558.733,3 862.891,7 1.067.042 1.163.867 INDF 22.607.175 39.641.992 21.985.108 14.489.675 JSM R 9.769.958 13.125.225 10.851.475 8.271.333 KLBF 65.380.875 86.890.892 190.426.708,3 61.663.133,33 PGAS 54.776.175 39.132.383 35.424.000 40.789.617 TLKM 26.856.400 18.259.533 24.455.408 18.755.275 UNTR 8.497.125 5.691.417 4.335.300 5.169.042 UNVR 1.638.025 1.857.083 1.883.950 2.082.108

Sumber : Data diolah

Dengan melihat table 4.2 diatas, maka dapat disimpulkan bahwa volume perdagangan setiap perusahaan pada LQ45 dari tahun 2008 sampai dengan 2011 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2008 jumlah lembar saham yang diperdagangan tertinggi di peroleh PT Bumi

69

Resources Tbk sebesar 159.706.692. Pada tahun 2009 jumlah lembar saham yang diperdagangan tertinggi di peroleh PT Bumi Resources Tbk sebesar 401.031.108. Kemudian, pada tahun 2010 jumlah lembar saham yang diperdagangan tertinggi di peroleh PT Kalbe Farma Tbk sebesar 190.426.708,3 dan pada tahun 2011 jumlah lembar saham yang diperdagangan tertinggi di peroleh PT Bumi Resources Tbk sebesar 104.744.658.

Jadi, selama empat tahun berturut saham-saham tersebutlah yang banyak melakukan transaksi jual-beli saham dibandingkan dengan saham lainnya. Ini menunjukkan banyak investor yang tertarik pada saham-saham tersebut.

c. Inflasi

Inflasi adalah suatu keadaan peristiwa moneter yang menunjukan kecenderungan akan naiknya harga-harga barang secara umum dan terjadi secara terus menerus.

Kenaikan harga ini dapat diukur dengan menggunakan indeks harga. Beberapa indeks harga yang sering digunakan untuk mengukur inflasi antara lain: indeks biaya hidup/Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index), indeks harga perdagangan besar (Wholesale Price Index), GNP deflator.

70 Tabel 4.3 Rata-rata Inflasi

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukkan inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu mencapai 0,103. Sedangkan, Inflasi pada tahun 2010 mencapai 0,051 atau mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya (2009) yang sebesar 0.048. Pada tahun 2011, tingkat inflasi mengalami kenaikan yaitu berada pada posisi 0,054 dibandingkan tahun sebelumnya (2010) yang sebesar 0,051.

Jadi, pada saat inflasi tertinggi terjadi yaitu pada tahun 2008 investor lebih memilih menginvestasikan dananya ke Bank karena lebih aman dibandingkan dengan menginvestasikan dananya di pasar modal.

d. Dividend Yield

Dividend Yeild adalah rasio antara deviden per saham (dalam satu tahun buku) dengan harga saham (dividen/harga saham), dinyatakan dalam persentase. Tahun Inflasi 2008 0,103 2009 0,048 2010 0,051 2011 0,054

71 Tabel 4.4

Dividend Yield Perusahaan LQ 45 periode 2008-2011

Perusahaan 2008 2009 2010 2011 AALI 0,0515 0,0398 0,0371 0,0459 ANTM 0,0527 0,0115 0,0289 0,0526 ASII 0,0825 0,0239 0,0086 0,0268 BBCA 0,0308 0,0227 0,0176 0,0196 BBRI 0,0369 0,0173 0,011 0,0181 BBNI 0,0118 0,0287 0,017 0,0164 BDM N 0,0293 0,02 0,021 0,0255 BM RI 0,0437 0,0041 0,0261 0,0156 BUM I 0,0556 0,0114 0,0138 0,0066 GGRM 0,0824 0,0302 0,022 0,0616 INDF 0,0505 0,0262 0,0273 0,038 JSM R 0,0571 0,0486 0,0309 0,0188 KLBF 0,0313 0,0192 0,0215 0,0279 PGAS 0,0224 0,0395 0,0349 0,0424 TLKM 0,043 0,0305 0,0406 0,0526 UNTR 0,0727 0,0213 0,0248 0,0311 UNVR 0,0404 0,0361 0,0269 0,029

Sumber : Data diolah

Berdasarkan hasil perhitungan Dividend Yield masing-masing perusahaan pada tabel 4.4 pada tahun 2008 Dividend Yield tertinggi dimiliki oleh PT Astra International Tbk (ASII) sebesar 0,0825 dan terendah dipegang oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) sebesar 0,0118. Pada tahun 2009 Dividend Yield tertinggi dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) sebesar 0,0486 dan terendah dipegang oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar 0,0041. Pada tahun 2010

Dividend Yield tertinggi dimiliki oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sebesar 0,0406 dan terendah dipegang oleh PT Astra International Tbk (ASII) sebesar 0,0086. pada tahun 2011 Dividend Yield tertinggi

72

dimiliki oleh PT Gudang Garam Tbk (GGRM)sebesar 0,0616 dan terendah dipegang oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sebesar 0,0066.

Jadi, bagi perusahaan yang membagikan dividend yield nya tinggi itu berarti laba yang dihasilkan perusahaan lebih banyak digunakan untuk pembagian dividennya. Sedangkan, perusahaan yang membagikan dividend yield nya rendah itu berarti perusahaan lebih banyak menggunakan laba yang dihasilkan untuk ekspansi perusahaan.

e. Dividend Payout Ratio

Dividend Payout Ratio adalah rasio antara deviden yang dibayarkan sebuah perusahaan (dalam satu tahun buku) dibagi dengan keuntungan bersih perusahaan (net income), pada tahun buku tersebut.

Tabel 4.5

Dividend Payout Ratio Perusahaan LQ 45 periode 2008-2011

Sumber : Data diolah

Perusahaan 2008 2009 2010 2011 AALI 0,3032 0,8582 0,6481 0,6271 ANTM 0,4007 0,4006 0,4007 0,4509 ASII 0,3832 0,3347 0,1324 0,3775 BBCA 0,4268 0,3984 0,3271 0,3594 BBRI 0,3492 0,2228 0,1247 0,1927 BBNI 0,1 0,35 0,3 0,1945 BDM N 0,2995 0,498 0,3499 0,2902 BM RI 0.3483 0,0565 0,3194 0,1963 BUM I 0,1389 0,299 0,3107 0,1524 GGRM 0,3581 0,3619 0,4084 0,3881 INDF 0,399 0,3934 0,3955 0,3062 JSM R 0,4996 0,6022 0,6022 0,4059 KLBF 0,1796 0,2733 0,5527 0,6266 PGAS 0,15124 0,6001 0,6 0,5295 TLKM 0,5637 0,5125 0,5637 0,4832 UNTR 0,4001 0,2876 0,5968 0,5217 UNVR 0,9984 0,10001 0,10002 0,10004

73

Berdasarkan hasil perhitungan Dividend Payout Ratio masing-masing perusahaan pada tabel 4.5 pada tahun 2008 Dividen Payout Ratio

tertinggi dimiliki oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) sebesar 0,15124 dan terendah dipegang oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) sebesar 0,1. Pada tahun 2009 Dividend Payout Ratio tertinggi dimiliki oleh PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sebesar 0,10001 dan terendah dipegang oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar 0,2228. Pada tahun 2010 Dividend Payout Ratio tertinggi dimiliki oleh PT PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sebesar 0,10002 dan terendah dipegang oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar 0,1247. pada tahun 2011 Dividend Payout Ratio tertinggi dimiliki oleh PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sebesar 0,10004 dan terendah dipegang oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sebesar 0,1524.

Jadi, bagi perusahaan yang membagikan dividend payout ratio nya tinggi itu berarti laba yang dihasilkan perusahaan lebih banyak digunakan untuk pembagian dividennya. Sedangkan, perusahaan yang membagikan

dividend payout ratio nya rendah itu berarti perusahaan lebih banyak menggunakan laba yang dihasilkan untuk ekspansi perusahaan.

74 C. Analisis dan Pembahasan

1. Uji Asumsi Klasik

Dokumen terkait