• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II URAIAN TEORITIS

2.5 Public Relation

2.5.1 Pengertian Public Relation

Public Relation merupakan suatu fungsi strategis dalam manajemen yang melakukan komunikasi untuk menimbulkan pemahaman dan penerimaan dari publik

dalam proses penerimaan publik ini, perusahaan perlu memperhatikan hubungan yang harmonis dengan masyarakat.

Menurut Kotler (2002:690) pengertian public adalah sebagai berikut:

Masyarakat (public) adalah setiap kelompok yang memiliki pengaruh kepentingan aktual dan potensial atau yang memilki pengaruh terhadap kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Adapun pengertian Public relation menurut beberapa pendapat dari pakar pemasaran sebagai berikut: menurut Kotler (2000:690) yaitu :

Public Relation adalah berbagai program yang dirancang untuk

mempromosikan dan menjaga citra perusahaan atau tiap produknya. Menurut Danny Grain Swold yang dikutip oleh Rhenald Kasafi dalam buku "manajemen Public Relation" (2000:7), mengatakan

Public Relation adalah fungsi manajemen yang evaluasi terhadap sikap-sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur seseorang atau sebuah perusahaan terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program-program komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan publik.

Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa public relation adlah suatu fungsi manajemen yang melibatkan usaha-usaha jangka panjang yang di sengaja, terencana, terus-menerus yang bertujuan untuk membentuk saling pengertian dan komunikasi dua arah antara organisasi dan publiknya, agar timbul opini positif dari public terhadap organisasi.

Public Relation penekanannya bukan pada penjualan,seperti pada kegiatan periklanan, namun peran pemberian informasi, pendidikan, dan upaya peningkatan pengertian lewat penambahan pengetahuan mengenai suatu produk atau jasa.

Tiga ciri khusus Public Relation menurut Tjiptotto (1999:231), yaitu : 1 Kreditabilitas tinggi

Dimana artikel dan berita di media massa lebih dipercaya daripada iklan. 2 Tidak terlihat sebagai promosi (Off Guard)

Public Relation memiliki potensi untuk mendramatisasi suatu perusahaan atau produk tertentu.

3 Dramatisasi (Dramatization)

Public relation memiliki potensi untuk mendramatisasi perusahaan/produk tertentu Public relation dapat dipakai untuk mempromosikan merek, tempat, ide dan juga dapat digunakan untuk menciptakan citra perusahaan serta untuk melawan berita bohong yang dapat merugikan perusahaan. Adapun public relation yang dapat digunakan menurut Kotler dalam bukunya yang berjudul "Manajemen pemasaran" (2002:690-691) adalah sebagai berikut:

a) Hubungan pers

Untuk memberikan informasi yang pantas dimuat dalam surat kabar agar menarik perhatian publik terhadap seseorang, produk, jasa.

b) Publisitas produk

Usaha untuk mempublikasikan produk melalui media berita, peralatan lainnya yang berhubungan dengan produk yang dihasilkan. c) Komunikasi perusahaan

Mencakup komunikasi intern ataupun ekstern dalam menggalang saling pengertian perusahaan

d) Lobbying

Kerjasama dengan ahli hukum dan pejabat pemerintah untuk mendukung dan menghapus undang-undang

e) Bimbingan

Pemberian nasihat kepada manajemen tentang penjualan-penjualan kemasyarakat mengenai posisi perusahaan maupun citra perusahaan. 2.5.2 Tujuan Public Relation

Menurut Kotler (2002:693), public relation mempunyai sebagai berikut: a. Membangun Kesadaran

Public relation dapat menempatkan cerita di media untuk menarik perhatian orang terhadap suatu produk, jasa, organisasi, atau ide

b. Membangun Kredibilitas

Public relation dapat menambah kredibilitas dengan mengkomunikasikan pesan dalam suatu konteks editorial.

c. Mendorong Wiraniaga dan penyalur

Public relation dapat membantu mendorong antusiasme wiraniaga dan penyalur cerita mengenai suatu produk baru sebelum peluncurannya akan membantu wiraniaga untuk menjual produk itu kepada pengecer.

d. Mengurangi Biaya Promosi

Public relation membutuhkan lebih sedikit biaya dari pada pos langsung dan media iklan semakin kilat alasan menggunakan public relation untuk memperoleh perhatian.

2.5.3 Tanggung Jawab Public Relation

Dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat, bagian public relation di sebuah organisasi memiliki tanggung jawab. Adapun tanggung jawab tersebut menurut Dharmesta dalam bukunya yang berjudul "azas-azas Marketing (1999:270) sebagai berikut :

• Menciptakan hubungan dengan kelompok-kelompok dalam masyarakat dengan mempelajari pandangan mereka, menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka, dan memberikan informasi atau edukasi.

• Membuka jalur komunikasi dengan langganan, penyedia, distributor, pengecer, pemilik, lembaga-lembaga atau instansi pemerintah, guru dan pemimpin masyarakat.

• Mempelajari konsekuensi ekonomi, lingkungan dan sosial yang berpengaruh terhadap praktek-praktek organisasi, serta mempelajari bagaimana meningkatkan pelayanan pada langganan, pemilik, dan masyarakat.

• Melakukan usaha-usaha untuk membantu dalam menyesuaikan tujuan, kebijakan, tindakan, produk dan program organisasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi dipasar.

• Membantu seluruh anggota perusahaan dalam mengembangkan program informasi dan edukasi konsumen yang efektif.

• Mengirimkan juru bicara kesekolah-sekolah, klub, dan kelompok lain untuk melakukan dan mempertahankan dialog secara terbuka dengan murid-murid, mahasiswa dan anggota masyarakat lain.

• Mendorong karyawan untuk ikut mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan/kemanusiaan, misalnya: pemberian sumbangan untuk bencana alam, PMI atau musibah lain, serta aktif dalam perkumpulan-perkumpulan masyarakat.

• Menanggapi keluhan-keluhan konsumen atau masyarakat serta memperbaiki menyesuaikan, dan melakukan usaha-usaha untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat.

• Menunjukkan kepada masyarakat bahwa organisasinya selalu memperhatikan, menyesuaikan, dan melakukan usaha-usaha untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat.

• Menciptakan komunikasi dua arah dengan karyawan untuk mengetahui pendapat karyawan dan untuk mendorong karyawan memberikan gambaran yang baik tentang organisasi kepada pihak lain.

• Melayani setiap orang yang ingin berhubungan dengan organisasi baik melalui personal, telepon, ataupun korespodensi.

2.5.4 Manfaat Public Relation

Manfaat Public Relation menunrt Kotler (2002:691), melalui perumusan dan pengimplementasian public relation secara baik, maka akan diperoleh beberapa manfaat, antara lain:

a. Membantu peluncuran produk baru.

b. Membantu memposisikan kembali produk mapan. c. Membangun minat untuk suatu kategori produk. d. Mempengaruhi kelompok sasaran tertentu.

e. Membela produk yang menghadapi masalah publik.

f. Membangun citra perusahaan sehingga mendukung produk. 2.5.5 Strategi Public Relation

Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan memerlukan suatu strategi. Adapun strategi public relation menurut Philip Kotler (2002:693-695) adalah sebagai berikut:

1 Menetapkan Tujuan Public Relation

Saran-saran tentang bagaimana humas dan pemasaran tanggapan langsung dapat bekerja bersama untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran yang spesifik:

• Bangunlah kegairahan pasar sebelum iklan media dimulai. Contoh, pengumuman tentang suatu produk baru akan menawarkan peluang yang unik untuk mendapatkan publisitas dan untuk mendramatisasi produk itu.

• Bangunlah basis pelanggan inti: Para pemasar semakin mengakui nilai dari pentingnya mempertahankan kesetiaan konsumen, karena biaya untuk menjaga konsumen itu jauh lebih sedikit daripada untuk mendapatkan konsumen yang baru.

• Bangunlah hubungan orang per orang dengan konsumen : pemasar dapat menggunakan hot line telepon, ditambah internet, untuk membangun dan mempertahankan hubungan dengan konsumen orang per orang.

• Ubahlah pelanggan yang puas menjadi pendukung: basis data dan profil pelanggan dapat menghasilkan pelanggan yang puas yang dapat menjadi model peran dan juru bicara untuk produk tersebut. • pengaruhilah orang yang berpengaruh: orang yang berpengaruh

mungkin saja seorang figur otoritas seperti seorang guru, dokter, atau ahli farmasi, tetapi ia juga dapat menjadi seseorangyangmemilikijenis hubungan satu-sama-satu yang berbeda dengan konsumen, seperti penata gaya rambut atau pelatih pribadi.

2 Memilih Pesan dan Sarana

Media atau wahana yang dapat dipergunakan dalam public relation dituangkan dalam:

• Penciptaan berita di mana perusahaan menciptakan berita yang menguntungkan tentang perusahaan dan atau produk-produk juga personilnya.

• Penyampaian pidato yang merupakan salah satu bentuk public relation dengan cara memberikan pidato di depan umum, baik itu menjawab pertanyaan dan media massa atau juga menyampaikan pidato pada rapat-rapat penjualan.

• Penyelenggaraan acara dimana perusahaan dapat memperkenalkan produk tertentu malalui peristiwa khusus seperti melalui konferensi atau seminar, atau juga dengan mensponsori kegiatan public relation (kegiatan kesenian, atau dengan mengadakan perayaan hari ulang tahun perusahaan dan lain-lain).

• Berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan masyarakat yaitu dengan cara menyumbangkan uang dan waktu untuk mendukung peristiwa yang bagus, seperti membantu usaha pemerintah memerangi buta huruf.

• Penekanan pada identitas perusahaan, yaitu identitas visual perusahaan dengan dilaksanakan media tetap perusahaan seperti logo, kop surat, amplop, kartu nama, seragam, sehingga mudah dikenali oleh konsumen atau masyarakat.

3 Menerapkan rencana

Setelah tujuan public relation dan pemilihan media yang digunakan, tahap selanjutnya adalah mengimplementasikan kegiatan public relation.

4 Mengevaluasi hasil public relation

Selanjutnya untuk mengetahui sampai sejauh mana keberhasilan program public relation yang telah dilakukan, perlulah dilakukan evaluasi atas hasil daripada public relation tersebut.

Ada tiga pengukuran atiktivitas yang dapat digunakan untuk mengevaluasi hasil kegiatan public relation tersebut menurut Kotler (2002:695-696) yaitu:

a. Paparan/penampilan

Pengukuran efektivitas public relation yang paling mudah adalah dengan melihat penampilan yang dimuat pada media, walaupun hasilnya tidak terlalu memuaskan karena tidak ada indikasi beberapa banyak orang-orang yang pada kenyataannya telah membaca atau mendengar berita tersebut.

b. Perubahan kesadaran/ pemahaman/ sikap

Pengukuran yang lebih baik adalah perubahan dalam kesadaran atau pemahaman atau sikap produk yang dihasilkan dari kampanye public relation. c.Kontribusi Penjualan dan Laba

Pengaruh penjualan dan laba adalah suatu pengukuran yang paling memuaskan, jika dapat dipergunakan, misalnya diasumsikan bahwa apabila kontribusi penjualan dan laba meningkat berarti kegiatan yang dilakukan oleh bagian public relation telah berhasil berarti atau sebaliknya.

Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa pengevaluasian terhadap hasil kegiatan public relation sulit diukur karena digunakan bersamaan dengan alat promosi

lainnya. Tetapi bila kegiatan public relation tersebut dapat dilaksanakan dengan baik maka, alat ukur yang paling memuaskan yaitu kontribusi penjualan dan keuntungan. 2.6 Hotel

2.6.1 Pengertian Hotel

Hotel merupakan bagian yang integral dari usaha pariwisata yang dikomersilkan dangan menyediakan fasilitas-fasilitas seperti kamar tidur, makanan, minuman, tempat rekreasi, dan sebagainya.

Pengertian hotel menurut Drs. Agus Sulastiyono, M.Si. dalam buku "Manajemen Penyelenggara hotel"

Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampun membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus.

Jasa yang dapat ditawarkan oleh bidang perhotelan adalah : a. Fasilitas penyediaan atau penyewaan kamar

b. Fasilitas ruang konferensi atau ruang sidang c. Menyediakan penukaran valuta asing d. Menjual makanan dan minuman

e. Fasilitas lainnya yang meliputi laundry, swimming pool, telepon, dan lain- lain.

Dokumen terkait