BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
III. Publikasi
Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK-2015), Kuta, Bali, INDONESIA, 29 30 Oktober 2015
ANALISIS DAMPAK RISIKO PELAKSANAAN
KONSTRUKSI GEDUNG TERHADAP BIAYA,
MUTU DAN WAKTU PROYEK
G.A.P Candra Dharmayanti1, Mayun Nadiasa21,2Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Badung, Bali.
Corresponding author:chandra157@yahoo.com
P-PNL-13
METODE PENELITIAN
Penelitian ini secara rinci mengikuti diagram alir berikut ini:
KESIMPULAN
Dari 43 risiko yang teridentifikasi, terdapat 22 risiko dominan (major
risks) yang berdampak pada biaya, mutu dan waktu pelaksanaan
proyek, yaitu 5 unacceptable risks dan 26 undesirable risks, yang sebagian besar bersumber dari aspek teknis proyek. Sehingga, untuk meminimalkan terjadinya risiko-risiko dominan tersebut, maka semua pihak terkait (kontraktor, konsultan, owner dan operator hotel) harus saling berkoordinasi dalam pelaksanaan proyek dilapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Affleck, D. L. R. 2010.Probability Sampling. Encyclopedia of Research Design. SAGE Publications, Inc,Thousand Oaks, SAGE Publications, Inc.
Al-Bahar, J. F. dan Crandall, K. C. 1990. "Systematic Risk Management Approach for Construction Projects".Journal of Construction Engineering and Management, ASCE,Vol. 116, No. 3, September, 1990,533-546.
Barnette, J. J. 2010. Likert Scaling. Encyclopedia of Research Design.In:in N. Salkind (Ed) (ed.). Thousand Oaks, CA: SAGE Publications, Inc.
Carr, V. dan Tah, J. H. M. 2001. "A fuzzy approach to constuction project risk assessment and analysis: construction project risk management system".Adv. Eng. Softw.,32,847-857.
Chapman, R. J. 2001. "The controlling influences on effective risk identification and assessment for construction design management".International Journal of Project Management,19,147-160.
Chileshe, N., Boadua, A. dan Yirenkyi-Fianko 2012. "An evaluation of risk factors impacting construction projects in Ghana".Journal of Engineering, Design and Technology,10,306-329.
Dharmika, I. K. Y. 2014.Manajemen Risiko Pada Pembangunan Pengembangan Hotel Yang Sedang Beroperasi (Studi Kasus Pada Pembangunan Extension Villa di Hotel Alila Ubud).Master Tesis Master, Udayana University.
Flanagan, R. dan Norman, G. 1993.Risk Management and Construction,Oxford, UK, Blackwell Science Ltd. Godfrey, P. S. 1996.Control of Risk: A Guide to the Systematic Management of Risk from Construction,Westminster, London, Construction Industry Research and Information Association.
Sharma, S. K. 2013. "Risk Management in Construction Projects Using Combined Analytic Hierarchy Process and Risk Map Framework".The IUP Journal of Operations Management, Vol. XII, No. 4, 2013.
Skorupka, D. 2003. "Risk management in building projects".AACE International Transactions,RI191-RI196. PENDAHULUAN
Pengerjaan proyek gedung pada areal hotel yang sedang beroperasi memerlukan strategi untuk dapat meminimalkan gangguan pelaksanaan konstruksi terhadap kegiatan operasional hotel yang harus tetap berjalan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko-risiko dominan (major
risks) pada proyek pengembangan dan renovasi gedung hotel yang dapat
berdampak terhadap kualitas proyek ditinjau dari segi biaya, mutu dan waktu penyelesaian proyek. Metode pengumpulan data dilakukan melalui survei menggunakan kuesioner. Responden dipilih berdasarkan metode
purposive sampling yang meliputi kontraktor, konsultan dan pemilik
proyek/ pihak operasional hotel yang sedang atau pernah menangani proyek renovasi dan pengembangan gedung hotel yang sedang beroperasi. Total kuesioner yang terkumpul berasal dari 90 responden.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis dari survei dapat dilihat pada Tabel 1 yang menampilkan tingkat penerimaan risiko.
Tabel 1. Tingkat Penerimaan Risiko Tujuan penelitian: Menganalisis dampak risiko pelaksanaan proyek
gedung terhadap biaya, mutu dan waktu pelaksanaan proyek Latar belakang:
Bagaimana dampak risiko pelaksanaan proyek gedung terhadap biaya, mutu dan waktu penyelesaian proyek
Penentuan variabel penelitian dan Penyusunan Kuesioner
Pemilihan Responden (purposive sampling) dan uji kuesioner (survei pendahuluan)
Survei Utama Brainstorming untuk memvalidasi risiko yang
teridentifikasi dari studi pustaka melalui wawancara Studi Pustaka
Analisis Data: 1. Identifikasi Risiko: menghitung frekuensi dan konsekuensi dari risiko 2. Klasifikasi Risiko: mengklasifikasikan risiko berdasarkan tingkat penerimaan risiko 3. Menganalisis dampak risiko terhadap biaya, mutu dan waktu pelaksanaan proyek
Hasil:
Dampak risiko proyek terhadap biaya, mutu dan waktu pelaksanaan proyek
Simpulan dan Saran Tabulasi data
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
Tabel 1. Tingkat Penerimaan Risiko (lanjutan)
Keterangan:
P=Probability; I=Impact; RI=Risk Index=P.I
Description Guidance of Risk Acceptability
Unacceptable (Unacc)
Undesirable (Undes) required, top level approval needed, monitoring essential) Acceptable (Accept)
Negligible
Risiko P I RI Risk Acc
A Aspek Teknis Proyek A1 Perencanaan & Desain
1 Perubahan desain dan spesifikasi akibat kurang tepatnya mendefinisikan lingkup pekerjaan & ketidaktepatan memprediksi kondisi di lapangan.
4 3 12 Undes
2 Perubahan desain dan spesifikasi atas permintaan keinginan klien 4 4 16 Unacc
3 Kesalahan memilih tim design 2 4 8 Undes
4 Kegagalan untuk menyelesaikan pekerjaan desain dan konstruksi sesuai waktu yang
direncanakan.
3 4 12 Undes
5 Kurang tepatnya penentuan prioritas kegiatan proyek agar tidak berbenturan dengan jam
operasional hotel
4 4 16 Unacc
A2 Konstruksi & Operasional
6 Kesalahan pemilihan teknologi & metode kerja untuk tiap kegiatan. 3 4 12 Undes
7 Kurangnya kompetensi dari konsultan dan kontraktor 3 4 12 Undes
8 Rendahnya kualitas pekerjaan (tidak sesuai standar/ spesifikasi) akibat lemahnya kontrol kinerja terhadap pekerjaan di lapangan
3 4 12 Undes
9 Kegagalan struktur bangunan akibat kesulitan/ kesalahan pengidentifikasian struktur tanah. 1 4 4 Accept
10 Terbatasnya lahan parkir & akses keluar-masuk ke lokasi proyek untuk pemindahan material & bongkaran karena harus berbagi dengan kendaraan operasional hotel.
4 3 12 Undes
11 Seringnya terjadi penghentian kegiatan proyek yang berbenturan dengan jam operasional hotel, yang mengakibatkan keterlambatan Proyek.
4 4 16 Unacc
A3 Keselamatan kerja & Keamanan (safety)
12 Terjadinya pencurian material / peralatan di lapangan 2 3 6 Accept
13 Kecelakaan kerja bagi pekerja selama masa konstruksi akibat rendahnya kesadaran dan lemahnya pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja.
3 3 9 Undes
14 Ancaman keselamatan & kecelakaan bagi tamu & staff hotel akibat pelaksanaan proyek. 2 2 4 Accept
Risiko P I RI Risk Acc
A4 Sumber daya manusia, material & peralatan
15 Kegagalan dalam pengelolaan dan pengendalian sumber daya manusia, material dan peralatan yang mengakibatkan keterlambatan proyek.
4 4 16 Unacc
16 Kenaikan biaya tenaga kerja, harga material dan harga/sewa peralatan yang tidak terprediksi yang mengakibatkan pembengkakan biaya proyek
3 3 9 Undes
17 Terganggunya ketersediaan, mobilitas dan produktivitas peralatan (kegagalan peralatan). 3 3 9 Undes
18 Terganggunya ketersediaan, mobilitas, produktivitas, dan kualitas tenaga kerja (termasuk mogok kerja/sakit)
3 3 9 Undes
19 Terganggunya ketersediaan, mobilitas, dan kualitas material yang tidak sesuai spesifikasi. 3 3 9 Undes
B Ekonomi & Pasar
20 Bertambahnya beban pemilik hotel/pemilik proyek akibat inflasi peningkatan suku bunga bank jika pembangunan menggunakan dana pinjaman dari bank.
3 3 9 Undes
21 Kondisi pasar yang tidak menguntungkan (Bad Market) yang mempengaruhi menurunnya pendapatan hotel dan berdampak pada kegagalan pihak owner dalam pembiayaan proyek.
3 4 12 Undes
22 Kesulitan pemasaran hotel & penurunan pendapatan hotel selama masa konstruksi (misal: akibat turunnya harga jual kamar hotel yang terkena dampak proyek).
2 4 8 Undes
23 Penurunan harga jual kamar akibat ketatnya persaingan & akibat bertambahnya jumlah kamar dari pengembangan hotel.
3 3 9 Undes
24 Meningkatnya biaya proyek akibat harus membangun jalan/ akses khusus untuk pengangkutan material & kendaraan proyek.
4 2 8 Undes
25 Penurunan keuntungan kontraktor akibat molornya waktu penyelesaian proyek karena hotel tetap beroperasi selama pembangunan.
3 3 9 Undes
C Hubungan & Koordinasi
26 Organisasi, koordinasi, komunikasi yang buruk, dan rendahnya komitmen dari pihak-pihak terkait (tim proyek dan klien) terhadap penyelesaian desain final, strategi pencapaian target dari pelaksanaan proyek (biaya, mutu, waktu), serta penugasan dilapangan.
2 4 8 Undes
27 Terjadinya konflik di lapangan antara tim proyek, operasional hotel dan klien akibat kurang koordinasi maupun akibat dilanggarnya hal-hal yang telah disepakati di lapangan, misalnya: tidak melakukan penjualan terhadap kamar yang berada pada daerah yang terdampak oleh pekerjaan konstruksi.
2 2 4 Accept
28 Terganggunya operasional hotel, berkurangnya lahan parkir kendaraan hotel & menurunnya kenyamanan dan kebersihan hotel selama masa konstruksi.
4 2 8 Undes
29 Menurunnya kepercayaan konsumen akibat terganggu saat tinggal di hotel selama masa konstruksi 4 2 8 Undes
30 Adanya keluhan dari tamu akibat kebisingan, polusi udara dan ketidaknyamanan selama masa
konstruksi
4 4 16 Unacc
31 Adanya tuntunan pemberian biaya kompensasi akibat ketidakpuasan tamu selama masa konstruksi. 2 2 4 Accept
32 Adanya komplain dan tuntutan kompensasi dari hotel terdekat atau masyarakat sekitar yang terganggu akibat proses konstruksi.
2 2 4 Accept
D Lingkungan
33 Keterlambatan penyelesaian pekerjaan akibat cuaca buruk yang sulit diprediksi 3 3 9 Undes
34 Keterlambatan proyek karena kondisi tanah buruk yang tidak terprediksi / terjadi perbedaan kondisi di lapangan.
2 3 6 Accept
35 Terjadinya pencemaran lingkungan (polusi udara, suara, tanah) 4 2 8 Undes
36 Potensi tanah longsor karena proyek terletak di lahan yang tidak datar/ lereng & bahayaforce majeur
lainnya (banjir, gempa, dll)
2 3 6 Accept
37 Berkurangnya lahan hijau akibat pembangunan proyek. 3 3 9 Undes
E Legalitas/perijinan, Kontrak & Politik
38 Terjadinya perubahan regulasi/ perubahan pemerintahan/ perubahan hukum/ perubahan persyaratan untuk perijinan dan persetujuan, serta lamanya waktu pengurusan perijinan yang menyebabkan keterlambatan pelaksanaan proyek.
2 3 6 Accept
39 Kegagalan dalam perijinan untuk memenuhi standar teknik yang disyaratkan untuk kualitas, fungsi, kesesuaian dengan tujuan, keamanan (safety) dan kelestarian lingkungan.
2 3 6 Accept
40 Tidak memperoleh ijin dari pemerintah desa setempat & mendapat penolakan dari masyarakat sekitar terhadap pembangunan proyek tersebut.
3 4 12 Undesir
41 Kesalahan pada kontrak / kontrak tidak lengkap. 2 4 8 Undes
42 Adanya klaim/ tuntutan dari kontraktor kepada klien akibat pembengkakan biaya yang disebabkan oleh keterlambatan penyelesaian detail perencanaan maupun terjadinya perubahan desain di lapangan.
2 3 6 Accept
43 Adanya klaim/ tuntutan dari kontraktor kepada klien akibat pembengkakan biaya tenaga kerja lembur karena harus menyesuaikan waktu kerja dengan waktu operasional hotel.
46
ANALISIS RISIKO PADA PROYEK RENOVASI DAN
PENGEMBANGAN GEDUNG HOTEL
G.A.P Candra Dharmayanti 1) dan Mayun Nadiasa2) 1,2Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Corresponding E-mail: chandra157@yahoo.com
Abstrak
Pengerjaan proyek gedung pada areal hotel yang sedang beroperasi memerlukan strategi untuk dapat meminimalkan gangguan terhadap kegiatan operasional hotel yang harus tetap berjalan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko-risiko dominan pada proyek pengembangan dan renovasi gedung yang dapat berdampak terhadap kualitas proyek ditinjau dari segi biaya, mutu dan waktu penyelesaian proyek. Metode pengumpulan data dilakukan melalui survei menggunakan kuesioner. Responden dipilih berdasarkan metode purposive sampling yang meliputi kontraktor, konsultan dan pemilik proyek atau pihak operasional hotel yang sedang atau pernah menangani proyek renovasi dan pengembangan gedung hotel yang sedang beroperasi. Dari Hasil analisis deskriptif kualitatif menunjukkan bahwa risiko- risiko dominan yang berdampak pada biaya, mutu dan waktu pelaksanaan proyek, banyak ditemukan khususnya yang bersumber dari aspek teknis proyek. Sehingga, semua pihak yang terlibat didalamnya harus saling berkoordinasi dan mematuhi kesepakatan yang telah dibuat sehingga pelaksanaan proyek maupun operasional hotel dapat berjalan dengan baik.
Kata kunci: analisis risiko, biaya, mutu, waktu, proyek renovasi, pengembangan hotel.
RISK ANALYSIS ON HOTEL RENOVATION AND
DEVELOPMENT PROJECT
ABSTRACT
Constructing the building project in the area of the hotel that is operating requires a strategy to minimize disruption to the operation of the hotel. This study aims to analyze the major risks that likely occurred on the renovation and development of hotel building projecst that impacts the project quality – in terms of the cost, quality and completion time of the project. Data collection was conducted through a questionnaire survey. Respondents were selected based on purposive sampling method which includes contractors, consultants and project owners or the hotel operator who have experienced with renovation or development project of the building located in the area of a hotel. The results of qualitative descriptive analysis indicates that most of the major risks that impact on the cost, quality and time of the project construction are sourced from project technical aspects. Therefore, all parties involved should coordinate each other and comply with the agreements that have been made, so that project implementation and the hotel operation can run well.
Keywords: risk analysis, cost, quality, time, renovation project, hotel development.
1. PENDAHULUAN
Pengerjaan proyek gedung pada areal hotel yang sedang beroperasi memerlukan strategi untuk dapat meminimalkan gangguan pelaksanaan konstruksi terhadap kegiatan operasional hotel yang harus tetap berjalan. Kegiatan-kegiatan konstruksi, mulai dari tahap awal sampai akhir akan selalu berhubungan dengan risiko yang dapat berdampak pada ke tiga tujuan utama proyek yaitu biaya, mutu dan waktu (Smith et al., 2006). Penanganan risiko yang kurang memuaskan dapat berdampak buruk pada kinerja proyek (Carr and Tah, 2001). Delay merupakan salah satu dampak dari risiko yang paling dipertimbangkan dalam proyek konstruksi karena dapat menyebabkan kerugian finansial (Luu et al., 2009). Penundaan/ delay sangat mungkin terjadi pada pekerjaan Pelaksanaan proyek renovasi dan pengembangan pada hotel yang sedang beroperasi karena pekerjaan konstruksi
47 akan lebih sulit dilaksanakan bila hotel dalam keadaang sedang beroperasi. Sehingga, manajer proyek atau pihak-pihak terkait seperti kontraktor, pemilik proyek dan konsultan harus memiliki rencana tindakan pengelolaan untuk meminimalkan risiko (Smith et al., 2006).
Konsep risiko dapat diterapkan pada hampir pada semua kegiatan pengambilan keputusan (Flanagan and Norman, 1993). Risiko merupakan hasil atau konsekuensi yang terjadi akibat adanya ketidak-pastian atau uncertainty (Smith et al., 2006). Manajemen risiko merupakan serangkaian metode dan aktivitas yang didesain untuk untuk meminimalkan gangguan yang mungkin muncul selama proses konstruksi (Skorupka, 2003). Tahapan dalam manajemen risiko meliputi identifikasi, klasifikasi, analisis dan respon terhadap yang mungkin muncul pada proses konstruksi, serta perumusan strategi untuk mengatasi dampak negatifnya (Godfrey, 1996; Flanagan and Norman, 1993). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko-risiko dominan (major risks) pada proyek pengembangan dan renovasi gedung hotel yang dapat berdampak terhadap kualitas proyek ditinjau dari segi biaya, mutu dan waktu penyelesaian proyek.
2. STUDI PUSTAKA
Identifikasi risiko merupakan langkah awal pada manajemen risiko yang dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, antara lain dengan mengidentifikasi berdasarkan sumber dan dampaknya (Flanagan and Norman, 1993; Godfrey, 1996; Al-Bahar and Crandall, 1990; Chileshe
et al., 2012; Sharma, 2013), atau berdasarkan tahapan pada pelaksanaan proyek konstruksi (Skorupka, 2003; Sandyavitri, 2009). Berdasarkan identifikasi dari berbagai sumber literatur tersebut , risiko yang berpotensi terjadi pada proyek renovasi dan pengembangan gedung hotel dapat bersumber dari tujuh aspek, seperti yang ditampilkan pada Tabel 2.1 berikut ini.
Tabel 1. Identifikasi Risiko Proyek Renovasi dan Pengembangan Gedung Hotel
No Risiko Serdasarkan Sumbernya
I Risiko Finansial (pembiayaan) dan Ekonomi
1 Terjadinya penambahan biaya, waktu dan lingkup pekerjaan yang tidak sesuai dengan
perencanaan
2 Terjadinya klaim/tuntutan dari kontraktor kepada klien akibat penambahan biaya yang
disebabkan keterlambatan penyelesaian desain, atau perubahan desain di lapangan.
3 Pasar finansial yang tidak menguntungkan (Bad Market) yang mempengaruhi menurunnya
pendapatan hotel dan berdampak pada kegagalan pihak owner dalam pembiayaan proyek.
4 Inflasi dan fluktuasi harga material dan tenaga yang menyebabkan pembengkakan biaya dari
rencana awal.
5 Kompetisi/persaingan harga – menurunnya harga jual kamar hotel yang terkena dampak
selama masa konstruksi/renovasi yang berakibat pada penurunan pendapatan pemilik proyek.
II Risiko Sumber Daya (manusia dan peralatan)
6 Kegagalan dalam pengelolaan dan pengendalian sumber daya manusia, material dan peralatan
yang mengakibatkan keterlambatan proyek.
7 Kenaikan biaya tenaga kerja, harga material dan harga/sewa peralatan yang tidak terprediksi
yang mengakibatkan pembengkakan biaya proyek
8 Terganggunya ketersediaan, mobilitas dan produktivitas peralatan (kegagalan peralatan).
9 Terganggunya ketersediaan, mobilitas, produktivitas, dan kualitas tenaga kerja (termasuk
mogok kerja/sakit)
10 Terganggunya ketersediaan, mobilitas, dan kualitas material yang rendah
III Risiko Teknis pada Proyek
A Perencanaan dan Desain
11 Perubahan desain dan spesifikasi akibat tidak lengkapnya desain awal, skup, spesifikasi,
kesalahan desain maupun perbedaan kondisi di lapangan
12 Perubahan desain dan spesifikasi / perluasan skup pekerjaan atas permintaan/ keinginan klien
13 Kesalahan memilih tim design
14 Kegagalan untuk menyelesaikan pekerjaan desain dan konstruksi sesuai waktu yang
direncanakan.
15 Kurang tepatnya penentuan prioritas terhadap proyek dan jadwal kerja yang tidak tepat.
B Konstruksi dan Operasional
48
No Risiko Serdasarkan Sumbernya
17 Kurangnya kompetensi dari konsultan dan kontraktor
18 Rendahnya kualitas pekerjaan yang dihasilkan akibat lemahnya kontrol kinerja terhadap
pekerjaan di lapangan
19 Kegagalan struktur bangunan akibat kesulitan/kesalahan pengidentifikasian struktur tanah.
20 Terjadinya pencurian terhadap material dan peralatan di lapangan.
21 Kecelakaan kerja selama proses konstruksi yang menyebabkan luka fisik
22 Kesulitan mobilitas dan terbatasnya lahan parkir untuk pemindahan material bongkaran dan
mobilisasi material ke dalam lokasi proyek (loading area), karena harus berbagi dengan kendaraan operasional hotel dan kendaraan tamu hotel.
23 Pengaturan jadwal kerja proyek yang tidak maksimal akibat berbenturan dengan jam
operasional hotel.
C Project hand-over
24 Kegagalan dalam menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu yang direncanakan (delay)
IV Risiko hubungan dan koordinasi, serta Risiko terkait operasional hotel selama masa konstruksi*
25 Organisasi, koordinasi, komunikasi yang buruk, dan rendahnya komitmen dari pihak-pihak
terkait (tim proyek dan klien) terhadap penyelesaian desain final, strategi pencapaian target dari pelaksanaan proyek (biaya, mutu, waktu), serta penugasan dilapangan.
26 Terjadinya konflik di lapangan antara tim proyek, operasional hotel dan klien akibat kurang
koordinasi maupun akibat dilanggarnya hal-hal yang telah disepakati di lapangan, misalnya: tidak melakukan penjualan terhadap kamar yang berada pada daerah yang terdampak oleh pekerjaan konstruksi.
27 Terganggunya operasional hotel, menurunnya kenyamanan dan kebersihan hotel selama masa
konstruksi.*
28 Menurunnya kepercayaan konsumen (akibat terganggu selama tinggal di hotel selama masa
konstruksi)*
29 Adanya keluhan dari tamu akibat kebisingan, polusi udara dan ketidaknyamanan selama masa
konstruksi*
30 Adanya tuntunan pemberian biaya kompensasi akibat ketidakpuasan tamu selama masa
konstruksi *
31 Adanya komplain dan tuntutan kompensasi dari hotel terdekat yang terganggu akibat proses
konstruksi *
32 Penurunan pendapatan hotel selama proses konstruksi *
V Risiko Lingkungan
33 Keterlambatan akibat cuaca buruk / tidak menentu/ sulit diprediksi
34 Keterlambatan proyek karena kondisi tanah buruk yang tidak terprediksi/ terjadi Perbedaan
Kondisi di lapangan
35 Terjadinya pencemaran lingkungan (polusi udara, suara, tanah)
36 Force majeur (banjir, gempa, tanah longsor, dll)
VI Risiko legalitas, regulasi pemerintah, Politik
37 Kesalahan pada kontrak / kontrak tidak lengkap
38 Terjadinya perubahan regulasi/ perubahan pemerintahan/ perubahan hukum/ perubahan
persyaratan untuk perijinan dan persetujuan, serta lamanya waktu pengurusan perijinan yang menyebabkan keterlambatan pelaksanaan proyek
39 Kegagalan untuk memenuhi standar teknik yang disyaratkan untuk kualitas, fungsi, kesesuaian
dengan tujuan, keamanan (safety) dan kelestarian lingkungan (environment preservation).
Sumber: Hasil identifikasi risiko dari berbagai literatur (Flanagan and Norman, 1993; Godfrey, 1996; Chileshe et al., 2012; Al-Bahar and Crandall, 1990; Sharma, 2013; Skorupka, 2003; Sandyavitri, 2009; Dharmika et al., 2015) dan pengembangan sesuai konteks penelitian ini (*)
Risiko-risiko yang ditambahkan pada penelitian ini (ditandai * pada Tabel 1) dikelompokkan pada sumber “Risiko terkait operasional hotel selama masa konstruksi” yang digabungkan dengan sumber risiko “hubungan dan koordinasi” yang merupakan temuan penelitian sebelumnya (Dharmika et al., 2015). Penggabungan tersebut dikarenakan sumber risiko “Risiko terkait operasional hotel selama masa konstruksi” dapat berdampak terhadap timbulnya risiko- risiko yang bersumber dari “hubungan dan koordinasi” antara pihak-pihak terkait selama masa konstruksi.
49 3. METODE
Tahapan dalam penelitian ini meliputi:
1. Identifikasi risiko: dilakukan berdasarkan studi pustaka, yang hasilnya ditampilkan pada Tabel 1, yang selanjutnya disesuaikan dengan konteks penelitian ini sehingga diperoleh 43 variable risiko yang bersumber dari lima sumber risiko yang kemudian digunakan untuk menyususn kuesioner.
2. Pemilihan responden dengan metode purposive sampling yang meliputi kontraktor, konsultan dan pemilik proyek/ pihak operasional hotel yang sedang atau pernah menangani proyek renovasi dan pengembangan gedung hotel yang sedang beroperasi.
3. Survei pendahuluan: untuk melakukan uji kuesioner dengan mengambil 22 sampel (responden).
4. Survei utama: dari 100 kuesioner yang disebarkan, terkumpul 90 kuesioner yang terisi. 5. Analisi data meliputi: analisis deskriptif kualitasif yang meliputi penentuan nilai
probabilitas/frekuensi (P) terjadinya risiko dan nilai konsekuensi risiko (I), berdasarkan nilai modus masing-masing. Selanjutrnya, menghitung indeks penerimaan risiko (RI = Risk Acceptability) yang merupakan perkalian antara nilai modus dari frekuensi (P= Probability) dan Konsekuensi (I= impact)
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil jawaban 90 responden yang diperoleh dari survei menggunakan kuesioner, dapat dianalisis tingkat penerimaan risiko dari masing-masing item risiko yang teridentifikasi, seperti ditampilkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Analisis Tingkat Penerimaan Risiko(Risk Accceptability)
Risiko P I RI Risk
Acceptability A Aspek Teknis Proyek
A1 Perencanaan & Desain
1 Perubahan desain dan spesifikasi akibat kurang tepatnya
mendefinisikan lingkup pekerjaan & ketidaktepatan memprediksi kondisi di lapangan.
4 3 12 Undesirable
2 Perubahan desain dan spesifikasi atas permintaan keinginan klien 4 4 16 Unacceptable
3 Kesalahan memilih tim design 2 4 8 Undesirable
4 Kegagalan untuk menyelesaikan pekerjaan desain dan konstruksi
sesuai waktu yang direncanakan.
3 4 12 Undesirable
5 Kurang tepatnya penentuan prioritas kegiatan proyek agar tidak
berbenturan dengan jam operasional hotel
4 4 16 Unacceptable
A2 Konstruksi & Operasional
6 Kesalahan pemilihan teknologi & metode kerja untuk tiap kegiatan. 3 4 12 Undesirable
7 Kurangnya kompetensi dari konsultan dan kontraktor 3 4 12 Undesirable
8 Rendahnya kualitas pekerjaan (tidak sesuai standar/ spesifikasi)
akibat lemahnya kontrol kinerja terhadap pekerjaan di lapangan
3 4 12 Undesirable
9 Kegagalan struktur bangunan akibat kesulitan/ kesalahan
pengidentifikasian struktur tanah.
1 4 4 Acceptable
10 Terbatasnya lahan parkir & akses keluar-masuk ke lokasi proyek
untuk pemindahan material & bongkaran karena harus berbagi dengan kendaraan operasional hotel.
4 3 12 Undesirable
11 Seringnya terjadi penghentian kegiatan proyek yang berbenturan
dengan jam operasional hotel, yang mengakibatkan keterlambatan Proyek.
50
Risiko P I RI Risk
Acceptability A3 Keselamatan kerja & Keamanan (safety)
12 Terjadinya pencurian material / peralatan di lapangan 2 3 6 Acceptable
13 Kecelakaan kerja bagi pekerja selama masa konstruksi akibat
rendahnya kesadaran dan lemahnya pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja.
3 3 9 Undesirable
14 Ancaman keselamatan & kecelakaan bagi tamu & staff hotel
akibat pelaksanaan proyek.
2 2 4 Acceptable
A4 Sumber daya manusia, material & peralatan
15 Kegagalan dalam pengelolaan dan pengendalian sumber daya
manusia, material dan peralatan yang mengakibatkan
keterlambatan proyek.
4 4 16 Unacceptable
16 Kenaikan biaya tenaga kerja, harga material dan harga/sewa
peralatan yang tidak terprediksi yang mengakibatkan
pembengkakan biaya proyek
3 3 9 Undesirable
17 Terganggunya ketersediaan, mobilitas dan produktivitas peralatan
(kegagalan peralatan).
3 3 9 Undesirable
18 Terganggunya ketersediaan, mobilitas, produktivitas, dan kualitas
tenaga kerja (termasuk mogok kerja/sakit)
3 3 9 Undesirable
19 Terganggunya ketersediaan, mobilitas, dan kualitas material yang
tidak sesuai spesifikasi.