• Tidak ada hasil yang ditemukan

P. Kasu Barrang Lompo Saonek A. Exposure

4.7. Proyeksi Perubahan Kerentanan Lingkungan Pulau-Pulau Kecil 1. Pulau Kasu

4.8.1. Pulau Kasu

Laju kenaikan muka laut di sekitar perairan Batam sebesar 3.99 mm/tahun relatif lebih rendah dibandingkan dua pulau lainnya yang diteliti, dan hal ini tidak berimplikasi besar terhadap laju perendaman daratan Pulau Kasu. Hal ini disebabkan karena karakteristik Pulau Kasu sebagai pulau berbukit, dengan ketinggian daratan pulau dominan berada pada ketinggian lebih dari 200 cm, hanya sebagian kecil daratan pulau yang berada pada ketinggian kurang dari 100 cm. Dengan kondisi pulau yang dominan berada pada ketinggian lebih dari 200 cm, maka peluang perendaman daratan pulau sangat kecil. Luas daratan Pulau Kasu yang berada pada ketinggian 0-20 cm adalah 3.61 ha, sedangkan daratan yang berada pada ketinggian 21-40 cm seluas 1.74 ha. Dengan demikian total luas daratan Pulau Kasu yang berada pada ketinggian kurang dari 40 cm adalah sekitar 5.35 ha atau sekitar 11.52 % dari luas total daratan Pulau Kasu. Dengan menggunakan data laju kenaikan muka laut sebesar 3.99 mm/tahun maka dapat diprediksi kenaikan muka laut di sekitar Pulau Kasu sampai pada tahun 2100. Pada tahun 2020, diperkirakan kenaikan muka laut di sekitar Pulau Kasu sekitar 3.99 cm, pada tahun 2040 meningkat menjadi 11.97 cm, tahun 2060 menjadi 19.95 cm, tahun 2080 menjadi 27.93 cm dan pada tahun 2100 ketinggian muka laut akan meningkat sebesar 35.91 cm. Hal ini berarti, ketinggian daratan Pulau

0 10 20 30 40 50 60 2010 2014 2018 2022 2026 2030 2034 2038 2042 2046 2050 2054 2058 2062 2066 2070 2074 2078 2082 2086 2090 2094 2098 In de ks  Kerent an an Tahun

Kasu yang kurang atau sama dengan 35.91 cm di atas permukaan laut akan mengalami perendaman sampai tahun 2100.

Berdasarkan analisis ketinggian daratan Pulau Kasu, diketahui bahwa sampai tahun 2100 diperkirakan hanya sekitar 10 % dari daratan Pulau Kasu yang terendam, yaitu luas daratan Pulau Kasu yang memiliki ketinggian kurang dari 40 cm. Pada tahun 2020 dimana diperkirakan kenaikan muka laut di sekitar perairan Pulau Kasu sekitar 3.99 cm, akan berdampak terhadap perendaman Pulau Kasu seluas 1.60 ha atau sekitar 3.45 % dari luas Pulau Kasu. Pada 2040, terjadi perendaman daratan Pulau Kasu sekitar 2.66 ha atau sekitar 5.74 % luas daratan Pulau Kasu, dimana pada tahun tersebut kenaikan muka laut di sekitar pulau ini sekitar 11.97 cm. Kenaikan muka laut dari tahun 2040 ke 2060 akan meningkatkan daratan Pulau Kasu terendam menjadi 3.61 ha atau sekitar 7.78 %. Adapun kenaikan muka laut pada tahun 2080 akan menyebabkan sekitar 4.64 ha daratan Pulau Kasu akan mengalami perendaman. Hingga tahun 2100 diperkirakan kenaikan muka laut akan mencapai sekitar 35.91 cm, dimana pada saat itu luas daratan Pulau Kasu yang terendam seluas 4.87 ha. Pada Gambar 30-31 disajikan prediksi perendaman daratan Pulau Kasu sampai tahun 2100.

 

  Gambar 31. Perkiraan perendaman Pulau Kasu pada tahun 2040, 2060, 2080, dan 2100

4.8.2. Pulau Barrang Lompo

Berbeda dengan Pulau Kasu, dampak kenaikan muka laut terhadap perendaman daratan Pulau Barrang Lompo sangat besar. Hal ini disebabkan oleh kenaikan muka laut di Selatan Makasar lebih tinggi dibandingkan di Perairan Sekitar Batam. Selain itu juga karakteristik daratan Pulau Barrang Lompo berbeda dengan karakteristik daratan Pulau Kasu. Pulau Barrang Lompo adalah pulau karang yang memiliki ketinggian daratan di atas permukaan laut sangat rendah dibandingkan Pulau Kasu. Sebagian besar daratan Pulau Barrang Lompo berada pada ketinggian kurang dari 100 cm. Hal ini tentunya berimplikasi pada peluang perendaman daratan Pulau Barrang Lompo yang sangat besar. Seperti telah diuraikan sebelumnya, diketahui bahwa daratan Pulau Barrang Lompo yang berada pada ketinggian 0-20 cm seluas 6.26 ha atau sekitar 30.42 % dari total luas daratan Pulau Barrang Lompo, ketinggian daratan antara 21-40 cm seluas 9.99 ha atau sekitar 48.54 % dari luas daratan pulau, dan ketinggian daratan antara 41-60 cm seluas 3.14 cm atau 15.26 % dari luas daratan pulau. Dengan demikian total daratan Pulau Barrang Lompo yang berada pada ketinggian kurang atau sama dengan 60 cm adalah 19.39 ha atau sekitar 94.22 % dari total luas pulau. Dengan laju kenaikan muka laut sekitar Pulau Barrang Lompo sekitar 5.09 mm/tahun, maka pada tahun 2020 diperkirakan kenaikan muka laut di sekitar pulau ini mencapai 5.09 cm. Pada tahun 2040, kenaikan muka laut sekitar 15.27 cm, tahun 2060 akan mencapai 25.45 cm, tahun 2080 mencapai 35.63 cm dan pada tahun 2100 akan meningkat menjadi 45.81 cm. Dengan asumsi laju kenaikan muka laut sekitar 5.09 mm/tahun, maka pada tahun 2020 kenaikan muka laut di sekitar Pulau Barrang Lompo akan mencapai 5.09 cm. Pada tahun 2040 kenaikan muka laut meningkat menjadi 15.27 cm, tahun 2060 kenaikan muka laut menjadi 25.45 cm. Pada tahun 2080 kenaikan muka laut mencapai sekitar 35.63 cm, sedangkan pada tahun 2100, kenaikan muka laut di sekitar Pulau Barrang Lompo mencapai 45.81 cm.

Pada tahun 2020, sekitar 1.21 ha atau 5.88 % daratan Pulau Barrang Lompo diperkirakan akan terendam, dimana pada saat itu kenaikan muka laut mencapai 5 cm. Tahun 2040, terjadi peningkatan daratan Pulau Barrang Lompo yang terendam cukup besar, yaitu sekitar 4.21 ha atau sekitar 20.46 % dari luas

daratan Pulau Barrang Lompo. Dari tahun 2040 ke 2060 terjadi peningkatan perendaman sebesar 4.16 ha, sehingga pada tahun tersebut luas daratan Pulau Barrang Lompo yang terendam sekitar 8.37 ha atau sekitar 40.67 %. Tahun 2080, luas daratan Pulau Barrang Lompo yang terendam adalah 14.49 ha atau sekitar 70.41 % dari luas Pulau Barrang Lompo. Pada tahun 2100 sekitar 84.94 % daratan Pulau Barrang Lompo akan mengalami perendaman atau sekitar 17.48 ha. Dengan demikian, apabila luas Pulau Barrang Lompo sekitar 20.58 ha, maka hanya tersisa sekitar 3.10 ha yang masih berada di atas pemukaan laut. Besarnya luasan daratan Pulau Barrang Lompo yang akan mengalami perendaman diakibatkan kenaikan muka laut yang lebih besar serta karakteristik daratan pulau yang sangat rendah. Pada Gambar 32-33 disajikan prediksi perendaman daratan Pulau Barrang Lompo sampai tahun 2100.

 

  Gambar 33. Perkiraan perendaman Pulau Barrang Lompo pada tahun 2040, 2060, 2080, dan 2100

4.8.3. Pulau Saonek

Sama halnya dengan Pulau Barrang Lompo, Pulau Saonek juga memiliki daratan yang relatif rendah di atas permukaan laut. Pulau ini diperkirakan akan mengalami perendaman pada waktu yang akan datang. Pulau Saonek merupakan pulau karang yang memiliki bukit dengan ketinggian mencapai 48 m. Dengan adanya bukit ini, Pulau Saonek relatif aman dari ancaman penenggelaman pulau karena kenaikan muka laut. Namun demikian, terdapat bagian-bagian pulau yang sangat rendah, yang diprediksi akan mengalami perendaman karena adanya kenaikan muka laut. Luas daratan Pulau Saonek yang berada pada ketinggian 0-20 cm seluas 2.43 ha atau sekitar 13.50 % dari luas daratan pulau, sedangkan luas daratan pulau yang berada pada ketinggian 21-40 cm seluas 2.42 ha atau sekitar 13.44 % dari luas daratan Pulau Saonek. Adapun luas daratan Pulau Saonek yang berada pada ketinggian 41-60 cm dan 61-80 cm masing-masing seluas 2.45 ha dan 2.95 atau sekitar 13.61 % dan 16.39 % dari total luas daratan Pulau Saonek. Daratan pulau yang memiliki ketinggian sampai sekitar 65 cm inilah yang diprediksi akan mengalami perendaman karena kenaikan muka laut hingga tahun 2100.

Hasil analisis kenaikan muka laut di perairan sekitar Pulau Saonek, diketahui bahwa laju kenaikan muka laut sekitar 7.06 mm/tahun. Artinya setiap 10 tahun, akan terjadi peningkatan muka laut sekitar 7 cm. Pada tahun 2020, kenaikan muka laut di sekitar Pulau Saonek akan mencapai 7.06 cm, dan akan meningkat menjadi 21.18 cm pada tahun 2040. Pada tahun 2060 kenaikan muka laut menjadi 35.30 cm, tahun 2080 meningkat menjadi 49.42 cm, dan pada tahun 2100 kenaikan muka laut di sekitar Pulau Saonek mencapai ketinggian 63.54 cm. Dengan ketinggian daratan Pulau Saoenk yang sebagian berada pada ketinggian rendah, maka ketinggian daratan pulau yang diprediksi akan mengalami perendaman adalah pada daratan dengan ketinggian 0-80 cm.

Pada tahun 2020, kenaikan muka laut diprediksi akan merendam daratan Pulau Saonek sekitar 0.35 ha atau sekitar 1.97 %. Kenaikan muka laut sampai tahun 2020 ini masih berdampak kecil terhadap perendaman daratan Pulau Saonek. Pada tahun 2040, kenaikan muka laut diperkirakan sekitar 14 cm, hal ini diprediksi akan merendam daratan Pulau Saonek sekitar 2.42 ha atau sekitar 13.46

% luas Pulau Saonek. Kenaikan muka laut yang diprediksi sampai tahun 2100 akan memberikan dampak perendaman daratan Pulau Saonek yang cukup besar. Tahun 2060, luas daratan Pulau Saonek yang akan mengalami perendaman sebesar 3.82 ha atau sekitar 21.23 %, sedangkan pada tahun 2080 seluas 5.86 ha atau 32.55 ha. Pada tahun 2100, sekitar 39.37 % lahan Pulau Saonek atau sekitar 7.08 ha akan mengalami perendaman. Pada Gambar 34-35 disajikan prediksi perendaman daratan Pulau Saonek sampai tahun 2100.

 

  Gambar 35. Perkiraan perendaman Pulau Saonek pada tahun 2040, 2060, 2080, dan 2100

Dokumen terkait