• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III POTRET HIBURAN DUNIA GEMERLAP MALAM DI KOTA

3.1. Tentang Kota Medan

3.1.6. Pusat Perbelanjaan

Kota Medan juga memiliki pusat-pusat perbelanjaan yang perkembangannya sudah sangat maju dari masa ke masa. Dengan artian disini, Pusat Perbelanjaan yang ada di Kota Medan sudah semakin banyak berdiri apabila dibandingkan dengan beberapa dekade sebelumnya. Namun, walaupun semakin banyak berdiri pusat-pusat perbelanjaan yang ada pada saat ini, pusat perbelanjaan yang tradisional, maupun pasar-pasar tua yang dahulunya sudah berdiri tetaplah tidak kalah saing dalam segi kuantitas pengunjungnya.

Tidak dapat dipungkiri, Kota Medan sebagai kota metropolitan tentunya juga mempunyai gaya hidup tersendiri bagi warganya. Warga Kota Medan juga membutuhkan sarana Plaza81 dan Mall82 sebagai tempat menyalurkan gaya hidup mereka. Sebagai warga kota metropolitan, masyarakat di Kota Medan juga senantiasa mengikuti tren83

81 Plaza

adalah sebuah kata dari

yang sedang hangat pada masanya. Dengan adanya faktor-faktor tersebutlah, pusat perbelanjaan banyak berdiri di Kota Medan. Adapun pusat perbelanjaan tersebut, yaitu :

menggambarkan tempat terbuka untuk umumPlaza

atau Town Square adalah pusat perbelanjaan yang secara arsitektur bangunan dirancang tinggi, memiliki lebih dari tiga lantai. Sebuah plaza umumnya dibangun dengan pilihan lokasi pusat kota, karena itulah bangunannya mengutamakan banyak lantai (tinggi), dengan tujuan untuk menghemat tempat.

82 Mal adalah jenis dari

dengan suhu yang diatur dan memiliki jalur untuk berjalan jalan yang teratur sehingga berada di antara antar toko-toko kecil yang saling berhadapa

melebar (luas), umumnya sebuah mal memiliki tinggi tiga lantai.

83

A. Plaza dan Mal84

Plaza dan Mal yang ada di Kota Medan meliputi :

nama "Deli Grand City".

bertahan karena tetap mempertahankan penyewa kios yang menyediakan beragam barang dan jasa yang ekonomis.

Plaza" sampai dengan tahun 1999.

   

Olympia Plaza, satu di antara plaza tertua di Medan, bersebelahan dengan Medan Mall. Namun kini sudah tidak beroperasi sebagai tempat grosir pakaian, sepatu dan barang pecah belah.

Brastagi Mall, awalnya bernama Price Mart. Selanjutnya berganti nama menjadi The Club Store. Setelah direnovasi, plaza ini berganti nama menjadi Mall The Club Store. Dan akhirnya berganti nama menjadi Brastagi Mall.

Hong Kong Plaza - Novotel Soechi.

Macan Group (Macan Yaohan, Macan Syariah, Macan Mart, Macan Mart Syariah)

Lotte Mart Wholesale, dulu bernama Makro.

84

Yuki Pasar Raya dan Yuki Simpang Raya.

 Prima City Plaza dikenal sebagai City Plaza adalah plaza pertama di Kota Medan, berlokasi di Jalan. Surabaya dan kini telah berubah menjadi hotel.

 Horas Plaza juga di Jalan Surabaya, termasuk sebagai plaza tua dan sudah lama tutup.

 Juwita Mall bisa disebut sebagai mall pertama di Kota Medan, berdiri puluhan tahun sebelum Medan Mall dan bertahun-tahun sebelum City Plaza. Berlokasi di Jalan Surabaya.

B. Pasar

Pasar di Kota Medan meliputi85

:

sejak zaman kolonial. Menyediakan beragam kebutuhan pokok dan sayur mayur.

pasar modern. Tak heran jika sekarang tampilannya tidak kumuh dan becek seperti pasar tradisional umumnya. Pasar Petisah menjadi acuan berbelanja yang murah dan berkualitas.

Pasar Beruang, terletak di Jalan Beruang.

Pasar Simpang Limun, salah satu pasar tradisonal yang cukup tua dan menjadi merek dagang kota Medan. Terletak di persimpangan Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Sakti Lubis. Saat ini sedang dalam tahap penataan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas akibat kesibukan pasar ini.

Pasar Ramai, pasar ini terletak di persimpangan Jalan Aksara dan Jalan Thamrin yang bersebelahan dengan Thamrin Plaza.

Pasar Timah, merupakan terusan dari Pasar Besi yang lebih akrab disebut juga Pajak Besi. pasar ini menjulang sepanjang Jalan Timah dari Jalan Besi hingga menuju ke depan YangLim Plaza di Jalan Emas, Medan.

Pasar Sukaramai, pasar ini terletak di Kelurahan Sukaramai, Kecamatan Medan Area.

Pasar Simpang Melati, pasar ini terkenal sebagai tempat perdagangan pakaian bekas dan menjadi lokasi favorit baru para pemburu pakaian bekas setelah Pasar Simalingkar dan Jalan Pancing. Pasar Simpang Melati ramai dikunjungi pada akhir pekan.

Pasar Ikan Lama, pasar ini tidak menjual ikan, pasar ini memasarkan tekstil yang cukup terkenal, bahkan tak jarang dijadikan sebagai obyek kunjungan wisata bagi para turis asing.

Ada keunikan tersendiri dalam pengucapan Pasar dikalangan masyarakat Kota Medan. Masyarakat Kota Medan biasanya menyebut Pasar dengan sebutan Pajak seperti menyebut Pajak Petisah, Pajak Ikan Lama, Pajak Besi dan lain-lain, sehingga orang dari luar daerah Kota Medan kadang bingung. Tidak diketahui secara pasti asal-usul kebiasaan pengucapan ini di Kalangan Masyarakat di Kota Medan. Ada yang beranggapan, penyebutan pajak untuk penamaan pasar, berasal dari pungutan retribusi (pajak) untuk penjual-penjual di pasar.

Saya sendiri selaku penulis juga terbiasa mengatakan pasar tersebut dengan sebutan pajak, bahasa ini tidak dapat saya pungkiri diajarkan oleh orangtua saya, karena memang setiap kali orangtua saya ingin pergi ke pasar, maka ia mengatakan, “mamak mau pergi belanja ikan ke pajak”. Hal ini saya anggap sebagai suatu bahasa lokal yang dikenal oleh masyarakat Kota Medan.

Bahasa lokal tersebut dikenal sebagai Native Speaker86

86 Native Speaker

adalah bahasa asli yang dimiliki oleh sekumpulan ataupun sekelompok masyarakat lokal. Pengetahuan dan arti bahasa asli yang dimiliki tersebut bisa saja berbeda arti dan makna jika diartikan kepada suatu kelompok masyarakat lain. Karena memang Native Speaker ini hanya dimiliki masyarakat-masyarakat di tempat mereka tinggal saja. Setiap daerah ataupun wilayah tertentu pasti memiliki Native Speaker yang hanya dimengerti oleh masyarakatnya saja.

dalam disiplin ilmu Antropologi. Antropologi merupakan ilmu yang mempelajari

manusia dan kebudayaannya, dimana Antropologi mengkaji manusia dari tingkah lakunya sehari-hari. Melalui bahasa yang dipakai dalam komunikasi sehari-hari, yang juga merupakan aktivitas manusia, maka Antropologi juga mengganggapnya sebagai bahasa pengetahuan lokal yang dimiliki oleh warga Kota Medan.

Dokumen terkait