pola yang berbeda. Hal tersebut tergantung dari latar belakang awal pengem- bangannya. Misalnya, pusat pertumbuhan dari pengembangan potensi pertanian akan berbeda dengan wilayah yang dikembangkan dari potensi perkebunan, perdagangan, perikanan laut, maupun dari potensi industri. Hal- hal yang dapat diidentifikasi adalah kegiatan ekonomi dan penggunaan tanah atau tata guna lahan.
b. Pusat Pertumbuhan Berdasarkan Teori Tempat yang
Sentral
(Central Place Theory)
Walter Christaller(1933), seorang ahli geografi Jerman mengemukakan Teori Tempat yang Sentral (Central Place Theory). Yang dibahas dalam teorinya terutama tentang persebaran permukiman desa dan kota yang berbeda-beda
ukuran luasnya. Teori tersebut didukung oleh August Losch (1945),seorang ahli ekonomi Jerman.
Kedua ahli tersebut berpen- dapat bahwa pelayanan kepada penduduk berdasarkan aspek kerua- ngan, yaitu harus ada pada tempat yang sentral dan memungkinkan untuk partisipasi manusia dengan jumlah maksimum, baik sebagai pelayanan maupun konsumen. Oleh Christaller dan Losch digambarkan sebagai titik simpul-simpul dari bentukgeometrik yang heksagonaldan memiliki pengaruh terhadap daerah sekitarnya. Lokasi tempat yang sentral dengan tempat sentral di sekitarnya mempunyai hubungan dan membentuk hierarkijaringan, seperti sarang lebah. Perhatikan gambar 3.11!
1) Konsep Range dan Treshold
Menurut Christaller, suatu tempat yang sentral memiliki batas-batas pengaruh dari daerah yang dilayani (complementary regions). Untuk menentukan persebaran permukiman desa, dan kota-kota yang luasnya berbeda-beda, digunakan beberapa konsep, di antaranya adalah rangedantreshold.
a) Range(batas riil) adalah jarak secara nyata dijalani oleh orang untuk mendapatkan barang kebutuhan. Misalnya, penduduk yang bertempat tinggal secara merata di suatu wilayah. Penduduk tersebut memerlukan barang keperluan hidupnya, seperti makanan, minuman, pelayanan kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Untuk memperoleh kebutuhannya, mereka pergi ke tempat yang menyediakan barang dan jasa tersebut dengan menempuh jarak tertentu. Jarak tempuh yang dilakukan oleh penduduk dari tempat tinggalnya menuju tempat pusat penyediaan barang disebut range.
b) Treshold (populasi ambang) adalah jumlah minimum orang yang diperlukan untuk menunjang kelancaran atau berkesinambungan suplai barang.
Berdasarkan jenis barangnya, treshold dibedakan sebagai berikut: (1) Treshold tinggi yang dijual adalah barang-barang yang mahal,
mewah, misalnya perhiasan, elektronik, kendaraan bermotor. Barang-barang ini sulit terjual sehingga memerlukan tempat yang sentral di pusat-pusat kota dan dapat terjangkau penduduk di
Gambar 3 .1 1 Hier ar ki t em pat -t em pat sent r al yang m em bent uk jar ingan sar ang lebah
(2) Treshold rendah yang dijual adalah barang-barang kebutuhan sehari- hari penduduk, seperti makanan dan minuman. Barang-barang ini mudah laku sehingga tempatnya tidak perlu di pusat kota, tetapi di tempatkan di sekitar pusat kota, misalnya di pasar-pasar dan toko-toko kecil.
Tempat-tempat yang sentral bertetangga terdekat, memiliki kawasan yang bertampalan atau tumpang tindih (over lapping). Batas- batas pengaruh tiap tempat yang sentral berbentuk heksagonal, seperti pada gambar di samping.
Gambar 3 .1 2 Tem pat -t em pat yang sent r al dan kawasan pengar uhnya yang ber t am palan
Sumber :St udi Geogr afi, Nur sid Sum aat m adja
Gambar 3 .1 3 Her ar ki t em pat -t em pat sent r al yang kawasan daya pengar uhnya ber beda-beda
Sumber : St udi Geogr afi, Nur sid Sum aat m adja
Ibu Kota Negara Ibu Kota Provinsi Ibu Kota Kabupaten Kota Kecil atau Kecamatan Kota atau Tempat Pasar
Untuk mendapatkan barang kebutuhan, orang akan berjalan ke tempat yang paling dekat dengan tempat tinggalnya. Akan tetapi, bagi orang yang bertempat tinggal di kawasan yang dipengaruhi tempat-tempat sentral (yang berdiam di tempat yang bertampalan atau tumpang tindih) akan pergi ke tempat sentral yang paling dekat. Bentuk hierarki tempat-tempat sentral itu digambarkan sebagai berikut.
2) Kegunaan Teori Tempat yang Sentral
Kegunaan teori tempat yang sentral dari Christaller adalah sebagai berikut:
a) untuk menganalisis pusat-pusat pelayanan dan kegiatan ekonomi yang sudah ada terhadap daerah di sekitarnya;
b) digunakan untuk merencanakan suatu lokasi kegiatan, misalnya perencanaan lokasi pasar, sekolah, rumah sakit, pusat perniagaan, serta pelayanan sosial dan jasa.
Tempat-tempat yang sentral (misalnya, pasar, pusat perbelanjaan, kota, rumah sakit, sekolah, pasar, dan sebagainya) memiliki kekuatan yang berbeda- beda.
3) Hierarki Tempat yang Sentral dengan Kawasan Pengaruhnya Hierarki tempat ini dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut. a) Hierarki K = 3
Hierarki K = 3 mempunyai pengaruh
1
3 bagian dari tetangganya yang
terdekat. Hierarkinya = 6 v 13 ditambah 1 (kawasannya sendiri). Maka, K = 2 + 1 = 3. Kawasan tersebut merupakan kawasan penyebaran dan penyediaan barang.
Gambar 3 .1 4 Hier ar ki t em pat yang sent r al dengan kawasan pengar uhnya (K = 3 )
Sumber : St udi Geogr afi, Nur sid Sum aat m adja (hal. 1 2 2 , 1 9 8 1 )
K = 6 (13) + 1 K = 3
2) Hierarki K = 4
Hierarki K = 4 mempunyai pengaruh
1
2 bagian dari tetangganya yang
terdekat. Hierarkinya = 6 v 1 2
ditambah 1 (kawasannya sendiri). Maka, K = 3 + 1 = 4.
Gambar 3 .1 5 Hier ar ki t em pat yang sent r al dengan kawasan pengar uhnya (K = 4 )
Sumber :St udi Geogr afi, Nur sid Sum aat m adja
K = 6 (12) + 1 K = 4 1 3 1 3 13 1 3 1 3 1 3 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
Kawasan tersebut merupakan kawasan yang memberikan kemungkinan rute lalu lintas yang lancar antarkota dengan kota atau tempat yang sentral lainnya.
c) Hierarki K = 7
Hierarki K = 7 merupakan perpaduan antara 6 kawasan komplementer dengan tempat sentral (merupakan penjumlahan). Hierarkinya = 6 v 1 + 1. Maka, K = 6 + 1 = 7.
Kawasan tersebut mempunyai perbedaan yang jelas antara aktivitas perniagaan yang lebih tinggi dengan tempat-tempat komplementer yang lebih rendah. Antara pemerintahan yang lebih tinggi dengan tempat yang kedudukannya lebih rendah.
Untuk itulah, teori Christaller harus melalui modifikasi-modifikasi sesuai dengan kondisi wilayah yang dievaluasi. Hierarki tempat yang sentral dan kawasan komplementernya harus melalui penyesuaian yang serasi. Kawasan yang berbeda (perikanan, industri, pertanian, sekolah, transportasi, perniagaan atau perdagangan) harus melalui modifikasi masing-masing dengan penyesuaian-penyesuaian.