• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini menguraikan tentang teori yang berhubungan dengan judul tugas akhir, seperti hal-hal yang terkait mengenai android dan teori – teori yang terkait dengan aplikasi reminder .

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini menjelaskan mengenai analisa APLIKASI REMINDER BERTANAM TABULAMPOT POHON MANGGA APEL BERBASIS ANDROID dan perancangan yang dilakukan untuk membangun aplikasi.

BAB IV IMPLEMENTASI

Pada bab ini menjelaskan implementasi dari program yang telah dibuat meliputi spesifikasi kebutuhan implementasi ,implementasi antarmuka.

BAB V UJ I COBA DAN EVALUASI

Pada bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan uji coba dan evaluasi dari pelaksanaan uji coba dari program yang dibuat. Uji coba dapat dilakukan pada akhir dari tahap-tahap analisa sistem, desain sistem dan tahap penerapan sistem atau implementasi. Sasaran dari ujicoba program adalah untuk menemukan kesalahan-kesalahan dari program yang mungkin terjadi sehingga dapat diperbaiki.

BAB VI KESIMPULAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis untuk pengembangan sistem.

DAFTAR PUSTAKA

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur yang digunakan dalam pembuatan laporan tugas akhir ini.

2.1 Peneliti Pendahuluan

Dari semua jenis tabulampot, yang paling mudah ditanam adalah mangga dan jambu air. Sedangkan tanaman lainnya perlu ketekunan karena memiliki karakter yang berbeda. Selain itu, pada tabulampot proses berbuahnya lebih cepat dibanding tanaman biasa. Mangga tabulampot, misalnya, bisa berbuah dalam waktu sekitar tiga tahun.

Mangga perlu waktu hingga lima tahun untuk benar - benar bisa berproduktif . Itu karena tabulampot ditanam di tempat yang terbatas sehingga pasokan air maupun pupuk bisa diatur sesuai keinginan dan tidak tersebar ke mana-mana. Berbeda dari tanaman biasa yang ditanam di atas lahan, pasokan air dan pupuk bisa menyebar ke tempat sekitarnya sehingga kebutuhan tanaman pada dua hal itu berkurang.

Usia sebuah tabulampot mangga maksimal sekitar 10 tahun. Pohon mangga biasa bisa puluhan tahun. Bagi yang hobi, kendala itu tidak menjadi masalah. Banyak orang yang bisa meraih sukses dengan hobi ini. Bahkan bisa mengembangkannya hingga berbuah dalam jumlah besar.

Berbudidaya mangga tabulampot, tidak hanya sekedar berbudidaya tanaman seperti pada umumnya. Namun, perlu pengembangan teknologi maju. Untuk itu, para pakar dan praktisi lapangan dituntut untuk mampu merekayasa teknik tabulampot yang efisien dan tepat guna. Soalnya banyak komponen teknologi yang harus diperhatikan dan diaplikasikan. Tujuannya, agar tabulampot

berbentuk bagus, pendek, serasi, sehat, mampu berbunga dan berbuah sesuai dengan keinginan.

Dalam penelitian sebelumnya tidak terdapat spesifikasi dalam kegiatan pemeliharaaan tabulampot seperti kegiatan penyiraman, pemupukan, pemangkasan, dan kegiatan pembungaan tanaman. Maka disini penulis akan mengembangkan penelitian tersebut lebih spesifik tentang pemeliharaan tabulampot meliputi penyiraman, pemupukan dan pembungaan tanaman berbasis android.

2.2 TABULAMPOT

TABULAMPOT adalah istilah yang baru sekitar sepuluh tahun terakhir muncul di masyarakat. Sebenarnya TABULAMPOT merupakan akronim dari TAnaman BUah daLAM POT. Tanaman buah yang lazim ditanam dalam pot adalah jeruk (keprok, siam dan manis), mangga, belimbing, rambutan sampai ke nangka. Mula-mula, tanaman buah ini ditanam dalam pot dalam rangka pembenihan (penangkaran). Secara tradisional, para penangkar benih tanaman buah, menyemai biji di lahan sawah, kemudian menyambungnya dengan mata tempel maupun sambung pucuk.

Sumber : Tanaman Tabulampot

(ht t p:/ / anakanakt erang.w eb.id/ w eb/ kegiat an/ t abulampot /) 2.2.1 J enis Buah Tabulampot

Sebelum polybag (kantong plastik hitam) ditemukan, para penangkar memindahkan benih tanaman buah ini ke dalam keranjang bambu agar tidak

mengalami kerusakan ketika diangkut jarak jauh. Agar benih bisa lebih tahan lama sebelum dipasarkan, maka tanaman tersebut juga ditaruh dalam pot gerabah maupun drum bekas. Sampai sekarang pun, para penangkar di Lampung dan beberapa tempat lainnya masih tetap menggunakan keranjang bambu untuk menampung benih yang baru saja dicabut dari lahan sawah.

Tahun 1982, merupakan titik awal dari sebuah bisnis baru, yakni perdagangan tanaman buah dalam pot. Kebetulan pada waktu itu ada jenis jambu biji baru yang disebut sebagai jambu bangkok. Pada pameran tanaman yang diselenggarakan di Taman Impinan Jaya Ancol, benih jambu bangkok ukuran 30 cm. dalam polybag kecil, dijual dengan harga Rp 50.000,- per polybag. Nilai tersebut kuranglebih sama dengan benih lengkeng dataran rendah ukuran 30 cm, yang dipasarkan dengan harga Rp 200.000,- per polybag. Sejak tahun 1982, para penangkar benih mulai melihat adanya trend untuk menanam tanaman buah dalam pot yang sebenarnya telah dimulai pada awal tahun 1970an secara terbatas. Trend ini muncul akibat gerakan penghijauan yang pada waktu itu dicanangkan oleh Gubernur DKI Ali Sadikin. Mereka yang halaman rumahnya terbatas namun ingin punya banyak tanaman, mulai tertarik untuk mengembangkan tanaman hias dan tanaman buah dalam pot. Tanaman-tanaman tersebut akan melambung harganya apabila dijual dalam kondisi berbunga atau berbuah.

Sumber : Tanaman Tabulampot

(ht t p:/ / anakanakt erang.w eb.id/ w eb/ kegiat an/ t abulampot /) 2.2.2 Keuntungan Sistem Tabulampot

a) Dapat memanfaatkan halaman sempit

b) Kebutuhan unsur hara mineral dan air dapat dipenuhi secara optimal

c) Pemborosan pupuk dapat diminimalisasi karena pemberiannya sesuai dengan kebutuhan.

d) Mudah perawatannya terutama dalam penanggulangannya hama dan penyakit e) Lebih mudah dipindahkan tanpa resiko tanaman mengalami kematian

f) Menanggulangi kecenderungan punahnya beberapa jenis tanaman

g) Mudah dalam pengaturan masa berbunga dan berbuah sehingga akan diperoleh kontinuitas produksi sepanjang tahun.

Sumber : Tanaman Tabulampot

(ht t p:/ / anakanakt erang.w eb.id/ w eb/ kegiat an/ t abulampot /)

2.2.3 Syar at Tumbuh Tabulampot

Dalam menanam TABULAMPOT, ada beberapa syarat yang harus di perhatikan, yaitu:

1) Pemilihan jenis tanaman yang sesuai dengan ketinggian tempat 2) Pemilihan bibit tanaman

3) Pemilihan media tanam dan pot 4) Pemupukan yang efektif

5) Pengendalian hama dan penyakit

Media tanam yang digunakan untuk Tabulampot sebaiknya memenuhi syarat minimal yaitu mengandung tanah sebesar 50%, pasir 20% dan bahan organik 30%, Bahan dasar untuk media media tanam terdiri atas tanah, pupuk

kandang, pupuk kimiawi dan bahan lain sebagai tambahan. Seperti pada gambar 2.1 berikut ini.

Sumber : Tanaman Tabulampot

(ht t p:/ / anakanakt erang.w eb.id/ w eb/ kegiat an/ t abulampot /)

Gambar 2.1 media tanam TABULAMPOT.

Sumber : media tanam tabulampot ( ht t p:/ / leira-fruit .blogspot .com)

2.2.4 Perawatan Tabulampot

Dari segi perawatan, tanaman buah dalam pot tidak tergolong sulit. Sama halnya dengan tanaman tanpa media pot, harus dipupuk dan diberi air. Namun, ada beberapa trik agar media potnya tidak menghalangi pertumbuhan tanaman. Benar, perawatannya memang tidak jauh berbeda, tetap memupuk, bisa secara pupuk kandang atau memakai pupuk NPK. Secara spesifik, merawat tanaman buah dalam pot harus memerhatikan beberapa faktor. Yaitu:

endapkan dulu semalam dan ke-esokan harinya baru disiramkan. Namun, usahakan benar-benar jangan sampai air siraman menggenang lebih dari 12 jam. Genangan air bisa merangsang timbulnya penyakit busuk akar. Penyiramannya juga tergantung musim, apabila musim panas maka penyiraman sehari sekali, begitu juga sebaliknya. Waktu penyiraman pagi bisa dilakukan sebelum pukul 09.00 dan sore sesudah pukul 16.00.

2) Kedua, yaitu penggemburan. Usahakan media tanam bibit tanaman tidak memadat. Pemadatan media biasanya terjadi karena penyiraman yang berlebihan. Setelah itu, lakukan penggemburan menggunakan sekop kecil. Hati-hati, jangan sampai merusak akarnya.

3) Ketiga, yaitu pemupukan. Meski media tanam menggunakan pupuk kandang, pupuk organik masih tetap diperlukan dalam menanam bibit tanaman. Sampai umur 2 tahun, setiap 4 bulan, tambahkan NPK (15:15:15) sebanyak 25 gram per drum. Sejak umur 3 tahun dan seterusnya, setiap drum diberi 100 gram NPK (15:15:15). Caranya, benamkan pupuk NPK sedalam 10 cm, lalu siram hingga cukup basah. 4) Keempat, penggantian tanah. Mengganti media tanah tanaman setahun

sekali sudah cukup. Namun,akan lebih baik lagi jika dilakukan dua kali dalam setahun. Terlebih jika akarnya sudah jebol, media pot harus segera diganti.

5) Kelima, pemangkasan. Contohnya tanaman rambutan, di samping untuk membentuk habitus (kanopi) tanaman agar tampak pendek, juga agar cabang dan pertumbuhannya seimbang. Pemangkasan perdana dilakukan saat tanaman berumur kurang dari setahun, atau tinggi batang sekitar

75-100 cm dari permukaan drum. Cara pemangkasan adalah untuk pemangkasan perdana, pilih 3 cabang primer. Bila panjang cabang primer mencapai 50 cm, pangkas ujungnya hingga tumbuh cabang-cabang sekunder. Pilih hanya tiga cabang sekunder per cabang primer. Selanjutnya, pangkas ujung cabang sekunder sampai tumbuh cabang tersier, dan pilih hanya tiga cabang tersier. Dari ketiga cabang tersier inilah akan terjadi pembungaan dan pembuahan.

Sumber : Perawatan tanaman tabulampot

( http://www.sriwijayatani.com/index.php/tabulampot)

2.3 Mangga Apel

Salah satu jenis mangga yang disukai untuk dijadikan tabulampot adalah mangga apel karena memiliki sifat yang sangat genjah yang dapat berbuah terus menerus sepanjang tahun tidak mengenal musim setelah berumur 2 tahun dari bibit hasil okulasi.

Mangga apel terdiri dari 2 jenis yakni mangga apel hijau dan apel merah. Mangga apel hijau memiliki kulit berwarna hijau kebiruan dimana pada saat buah masih muda, kulit buah akan dilapisi lapisan lilin. Setelah mangga apel hijau matang, warna kulit buah buah akan berubah menjadi kekuningan dengan daging buah berwarna oranye dan memilik aroma mangga gedong tetapi bertekstur daging halus dengan rasa manis sedikit masam.

Berbeda dengan saudaranya mangga apel hijau, mangga appel merah memiliki kulit buah yang berwarna merah mencolok seperti gincu dengan semburat kuning tetapi memiliki ketebalan kulit lebih tipis. Daging buah mangga

apel merah juga lebih terasa manis dibandingkan dengan saudaranya mangga apel hijau tetapi sama-sama memiliki aroma harum dan bertekstur lebih manis.

Sumber : Variates mangga apel

( http://panjalu-nursery.blogspot.com/2011/07/mangga-okyong.html)

2.4 Pengertian Aplikasi

Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan dan melaksanakan tugas khusus dari pengguna. Aplikasi merupakan rangkaian kegiatan atau perintah untuk dieksekusi oleh komputer.

Program merupakan kumpulan instruction set yang akan dijalankan oleh pemroses, yaitu berupa software. Bagaimana sebuah sistem komputer berpikir diatur oleh program ini. Program inilah yang mengendalikan semua aktifitas yang ada pada pemroses. Program berisi konstruksi logika yang dibuat oleh manusia, dan sudah diterjemahkan ke dalam bahasa mesin sesuai dengan format yang ada pada instructionset .

Program aplikasi merupakan program siap pakai. Program yang direka untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain. Contoh-contoh aplikasi ialah program pemproses kata dan Web Browser. Aplikasi akan menggunakan sistem operasi (OS) komputer dan aplikasi yang lainnya yang mendukung.

Istilah ini mulai perlahan masuk ke dalam istilah Teknologi Informasi semenjak tahun 1993, yang biasanya juga disingkat dengan app. Secara historis, aplikasi adalah software yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan. App adalah sofware yang dibeli perusahaan dari tempat pembuatnya. Industri PC tampaknya menciptakan istilah ini untuk merefleksikan medan pertempuran persaingan yang baru, yang paralel dengan yang terjadi antar sistem operasi yang dimunculkan.

2.5 Pengertian Android

Android adalah kumpulan perangkat lunak yang ditujukan bagi perangkat bergerak mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi kunci. Android Standart Development Kid (SDK) menyediakan perlengkapan dan Application Programming Interface (API) yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan pemrograman java.

Android dikembangkan oleh Google bersama Open Handset Allience (OHA) yaitu aliansi perangkat selular terbuka yang terdiri dari 47 perusahaan Hardware, Software dan perusahaan telekomunikasi ditujukan untuk mengembangkan standar terbuka bagi perangkat selular.

Sumber : Pengertian Android ( http://developer.android.com )

2.5.1 Sejarah Android

Pada mulanya terdapat berbagai macam sistem operasi pada perangkat selular, diantaranya sistem operasi Symbian, Microsoft Windsos Mobile, Mobile Linux, iPhone, dan sistem operasi lainnya. Namun diantara sistem operasi yang ada belum mendukung standar dan penerbitan API yang dapat dimanfaatkan secara keseluruhan dan dengan biaya yang murah. Kemudian Google ikut berkecimpung didalamnya dengan platform Android, yang menjanjikan keterbukaan, keterjangkauan, open source, dan framework berkualitas.

Pada tahun 2005, Google mengakuisisi perusahaan Android Inc. untuk memulai pengembangan platform android. Dimana terlibat dalam pengembangan ini Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Pada pertengahan 2007 sekelompok pemimpin industri bersama-sama membentuk aliansi perangkat

selular terbuka, Open Handset Alliance (OHA). Bagian dari tujuan aliansi ini adalah berinovasi dengan cepat dan menanggapi kebutuhan konsumen dengan lebih baik, dengan produk awalnya adalah platform Android. Dimana Android dirancang untuk melayani kebutuhan operator telekomunikasi, manufaktur handset, dan pengembang aplikasi. OHA berkomitmen untuk membuat android open source dengan lisensi Apache versi 2.0.

Android pertama kali diluncurkan pada 5 November 2007, dan smartphone pertama yang menggunakan sistem operasi android dikeluarkan oleh T-Mobile dengan sebutan G1 pada bulan September 2008. Hingga saat ini android telah merilis beberapa versi android untuk menyempurnakan versi sebelumnya. Selain berdasarkan penomoran, pada setiap versi android terdapat kode nama berdasarkan nama-nama kue. Hingga saat ini sudah terdapat beberapa versi yang telah diluncurkan, diantaranya:

1) Android versi 1.5 dirilis pada 30 April 2009 diberi nama Cupcake dimana terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem. Versi 1.6 dirilis pada 15 September 2009 diberi nama Donut dimana dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang

memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi VWGA.

2) Android versi 2.0 dirilis pada 26 Oktober 2009 diberi nama Éclair perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1. Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik (killer apps – aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik. Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs Internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.

3) Android versi 2.2 dirilis pada 20 Mei 2010 diberi nama Froyo (Frozen Yoghurt), perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi

sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.

4) Android versi 2.3 dirilis pada 6 Desember 2010 diberi nama Gingerbread, perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

5) Android versi 3.0 / 3.1 dirilis pada Mei 2011 diberi nama Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom. Perangkat tablet dengan platform Android 3.0 akan segera hadir di Indonesia. Perangkat tersebut bernama Eee Pad Transformer produksi dari Asus.

6) Android versi 4.0 dirilis pada tanggal 19 Oktober 2011 diberi nama ice cream sandwich (ICS), membawa fitur Honeycomb untuk smartphone dan menambahkan fitur baru termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan penggunaan dan kontrol, terpadu kontak jaringan sosial, perangkat tambahan fotografi, mencari email secara offline, dan berbagi informasi dengan menggunakan NFC. 7) Android versi 4.1 dan 4.2 atau disebut sebagai Android Jelly Bean yang baru-baru ini di rilis. Belajar dari serangan malware terdahulu, kini komponen Android Jelly Bean ini telah dilengkapi sistem kemanan baru yang terintegrasi kuat dengan sistem operasi. Salah satunya adalah real-time scanning platform yang didesain untuk mememeriksa sebuah aplikasi sebelum dijalankan untuk langkah pencegahan terinstalnya malware atau trojan berbahaya. Fitur real-time scanning platform ini juga disinergikan dengan fasilitas keamanan yang diaplikasikan pada server Google Play Store yang secara terus menerus melakukan analisa terhadap hasil penegecekan terhadap sebuah aplikasi yang telah di-upload.

Sumber : Sejarah android jenis dan versi android

( http://www.teknologiz.com/2012/11/sejarah-android-jenis-dan-versi-android.html)

2.5.2 Anatomi Android

Dalam paket sistem operasi android tediri dari beberapa unsur seperti tampak pada gambar 2.2. Secara sederhana arsitektur android merupakan sebuah

kernel Linux dan sekumpulan pustaka C / C++ dalam suatu framework yang menyediakan dan mengatur alur proses aplikasi.

Gambar 2.2 Detail Anatomi Andr oid. Sumber : Anatomi Android

(http://www.referensiana.com/2012/04/anatomi-android.html)

2.5.3 Linux Kernel

Android dibangun di atas kernel Linux 2.6. Namun secara keseluruhan android bukanlah linux, karena dalam android tidak terdapat paket standar yang dimiliki oleh linux lainnya. Linux merupakan sistem operasi terbuka yang handal dalam manajemen memori dan proses. Oleh karenanya pada android hanya terdapat beberapa servis yang diperlukan seperti keamanan, manajemen memori, manajemen proses, jaringan dan driver. Kernel linux menyediakan driver layar, kamera, keypad, WiFi, Flash Memory, audio, dan IPC (Interprocess Communication) untuk mengatur aplikasi dan lubang keamanan.

sumber : Anatomi Andoroid

(http://www.referensiana.com/2012/04/anatomi-android.html)

2.5.4 Libraries

Android menggunakan beberapa paket pustaka yang terdapat pada C/C++ dengan standar Berkeley Software Distribution (BSD) hanya setengah dari yang aslinya untuk tertanam pada kernel Linux. Beberapa pustaka diantaranya:

1) Media Library untuk memutar dan merekam berbagai macam format audio dan video.

2) Surface Manager untuk mengatur hak akses layer dari berbagai aplikasi.

3) Graphic Library termasuk didalamnya SGL dan OpenGL, untuk tampilan 2D dan 3D.

4) SQLite untuk mengatur relasi database yang digunakan pada aplikasi. 5) SSl dan WebKit untuk browser dan keamanan internet.

Pustaka-pustaka tersebut bukanlah aplikasi yang berjalan sendiri, namun hanya dapat digunakan oleh program yang berada di level atasnya. Sejak versi Android 1.5, pengembang dapat membuat dan menggunakan pustaka sendiri menggunakan Native Development Toolkit (NDK).

Sumber : Anatomi Android

2.5.5 Andr oid Runtime

Pada android tertanam paket pustaka inti yang menyediakan sebagian besar fungsi android. Inilah yang membedakan Android dibandingkan dengan sistem operasi lain yang juga mengimplementasikan Linux. Android Runtime merupakan mesin virtual yang membuat aplikasi android menjadi lebih tangguh dengan paket pustaka yang telah ada. Dalam Android Runtime terdapat 2 bagian utama, diantaranya:

1) Pustaka Inti, android dikembangkan melalui bahasa pemrograman Java, tapi Android Runtime bukanlah mesin virtual Java. Pustaka inti android menyediakan hampir semua fungsi yang terdapat pada pustaka Java serta beberapa pustaka khusus android.

2) Mesin Virtual Dalvik, Dalvik merupakan sebuah mesin virtual yang dikembangkan oleh Dan Bornstein yang terinspirasi dari nama sebuah perkampungan yang berada di Iceland. Dalvik hanyalah interpreter mesin virtual yang mengeksekusi file dalam format Dalvik Executable (*.dex). Dengan format ini Dalvik akan mengoptimalkan efisiensi penyimpanan dan pengalamatan memori pada file yang dieksekusi. Dalvik berjalan di atas kernel Linux 2.6, dengan fungsi dasar seperti threading dan manajemen memori yang terbatas.

Sumber : Anatomi Android

2.5.6 Application Framewor k

Kerangka aplikasi menyediakan kelas-kelas yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi android. Selain itu, juga menyediakan abstraksi generik untuk mengakses perangkat, serta mengatur tampilan user interface dan sumber daya aplikasi. Bagian terpenting dalam kerangka aplikasi android adalah sebagai berikut :

1) Activity Manager, berfungsi untuk mengontrol siklus hidup aplikasi dan menjaga keadaan ”Backstack“ untuk navigasi penggunaan.

2) Content Providers, berfungsi untuk merangkum data yang memungkinkan digunakan oleh aplikasi lainnya, seperti daftar nama. 3) Resuource Manager, untuk mengatur sumber daya yang ada dalam

program. Serta menyediakan akses sumber daya diluar kode program, seperti karakter, grafik, dan file layout.

4) Location Manager, berfungsi untuk memberikan informasi detail mengenai lokasi perangkat android berada.

5) Notification Manager, mencakup berbagai macam peringatan seperti, pesan masuk, janji, dan lain sebagainya yang akan ditampilkan pada status bar.

Sumber : Developer Android ( http://developer.android.com )

2.5.7 Application Layer

Puncak dari diagram arsitektur android adalah lapisan aplikasi dan widget. Lapisan aplikasi merupakan lapisan yang paling tampak pada pengguna ketika menjalankan program. Pengguna hanya akan melihat program ketika digunakan

tanpa mengetahui proses yang terjadi dibalik lapisan aplikasi. Lapisan ini berjalan dalam Android runtime dengan menggunakan kelas dan service yang tersedia pada framework aplikasi.

Dokumen terkait