• Tidak ada hasil yang ditemukan

Achadi EL. 2014. Periode kritis 1000 hari pertama kehidupan dan dampak jangka panjang terhadap kesehatan dan fungsinya. [2014 Nov 25; Yogyakarta]. Depok (ID): Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Almatsier S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama.

__________, Soetardjo S, Soekatri M. 2011. Gizi Seimbang dalam Daur

Kehidupan. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama.

Anwar A, Dharmayanti I. 2014. Pneumonia pada anak balita di Indonesia. Jurnal

Kesehatan Masyarakat Nasional. 8(8): 359-365.

Aprilia Y. 2009. Analisis sosialisasi program inisiasi menyusu dini dan ASI eksklusif kepada bidan di Kabupaten Klaten [tesis]. Semarang (ID): Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Konsentrasi Manajemen Kesehatan Ibu dan Anak, Universitas Diponegoro.

Azwar S. 2002. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Jakarta (ID): Pustaka Pelajar.

[BAPPENAS] Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional Republik Indonesia. 2005. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RANPG

2006-2010). Jakarta (ID): Bappenas.

__________________________________________________________________ ________. 2012. Kerangka Kebijakan Gerakan 1000 Hari Pertama

Kehidupan. Jakarta (ID): Bappenas.

__________________________________________________________________ ________. 2012. Pedoman Perencanaan Program Gerakan 1000 Hari

Pertama Kehidupan. Jakarta (ID): Bappenas.

Burhan E. 2016. Tuberkulosis paru pada anak [Internet]. [diunduh 2016 Feb 2]. Tersedia pada http://www.tuberkulosis.org/.

Cicih LHM. 2011. Pengaruh perilaku ibu terhadap status kesehatan anak baduta di Provinsi Jawa Tengah. Sari Pediatri. 13(1): 41-48.

[DEPKES] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Pemberian

Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). Jakarta (ID): Depkes RI.

_________________________________________________. 2006. Pedoman

Umum Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Lokal.

Jakarta (ID): Depkes RI.

_________________________________________________. 2008. Paket Modul

Kegiatan Inisisasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif 6 Bulan. Jakarta

(ID): Depkes RI.

_________________________________________________. 2009. Berikan imunisasi dasar lengkap untuk melindungi si buah hati [Internet]. [diunduh 2015 Okt 29]. Tersedia pada http://pppl.depkes.go.id/.

Diana, Sukandar H, Handono B. 2013. Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan komplikasi obstektri ibu dan bayi di Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat [Internet]. [diunduh 2015 Sep 1]. Tersedia pada www.pustaka.unpad.ac.id.

Fikawati S, Syafiq A. 2003. Hubungan antara menyusui segera (immediate

breastfeeding) dan pemberian ASI eksklusif sampai dengan empat bulan.

Jurnal Kedokteran Trisakti. 22(2): 47-55.

Gibney MJ, Margarets BM, Kearney JM, Arab L. 2005. Public Health Nutrition. Oxford (US): Blackwell Publishing.

Gunarsa SD. 2008. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta (ID): PT BPK Gunung Mulia.

Hadiat. 2013. Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi (PP RI No. 42 Tahun 2013) [Internet]. [2013 Okt 18-20; Jakarta]. Jakarta (ID): Kementrian PPN/Bappenas. [diunduh 2015 Okt 22]. Tersedia pada http://mca-indonesia.go.id/.

Hannon PR, Willis SK, Bishop-Townsend V, Martinez IM, Scrimshaw SC. 2000. African-American and Latina adolescent mothers’ infant feeding decisions and breastfeeding practices: a qualitative study. Journal Adolescent Health. 26: 399-407.

Ihsan M, Hiswani, Jemadi. 2013. Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi anak balita di Desa Teluk Rumbia Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil tahun 2012. Jurnal Gizi, Kesehatan Reproduksi, dan Epidemiologi. 2(1).

Indriyawati I. 2010. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dini pada bayi usia <6 bulan [artikel penelitian]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro.

Jayanthi D, Ansariadi, Sidik D. 2015. Determinan pemanfaatan pelayanan pasca persalinan (post-natal care) ibu primipara di Kabupaten Jeneponto. Journal Publisher. 15(15): 49.

[KEMENKES] Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Panduan

Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir Berbasis Perlindungan Anak. Jakarta

(ID): Direktorat Kesehatan Anak.

___________________________________________________. 2010. Pedoman

Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta (ID): Kemenkes RI.

___________________________________________________. 2013. Laporan

Riskesdas Tahun 2013. Jakarta (ID): Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan (Balitbangkes), Kemenkes RI.

___________________________________________________. 2014. Profil

Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta (ID): Kemenkes RI.

Kusuma KE. 2013. Faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 2-3 tahun (Studi di Kecamatan Semarang Timur) [artikel penelitian]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro.

Madanijah S. 2003. Model pendidikan “GI-PSI-Sehat” bagi ibu serta dampaknya terhadap perilaku ibu, lingkungan pembelajaran, konsumsi pangan, dan status gizi anak usia dini [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Maretfa I. 2015. Analisis hubungan inisiasi menyusu dini dan pemberian ASI

eksklusif dengan morbiditas dan status gizi bayi di Sumatera [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Marhamah, Arsin AA, Wahiduddin. 2013. Faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada anak balita di Desa Bontongan Kabupaten Enrekang. [Internet]. [diunduh 2016 Jan 31]. Tersedia pada http://repository.unhas.ac.id/.

43 Mufida L, Widyaningsih TD, Maligan JM. 2015. Prinsip dasar makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) untuk bayi 6 – 24 bulan: kajian pustaka.

Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3(4): 1646-1651.

Mulyani S. 1990. Penelitian Gizi dan Kesehatan. Bogor (ID): Puslitbang.

Nasution SK. 2004. Meningkatkan status kesehatan melalui pendidikan kesehatan dan penerapan pola hidup sehat [Internet]. [diunduh 2015 Nov 24]. Tersedia pada http://repository.usu.ac.id/.

Ningrum EP, Sulastri. 2008. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di Puskesmas Banyudono Kabupaten Boyolali. Berita Ilmu Keperawatan. 1(1): 7-12.

Octaviani U, Juniarti N, Mardiyah A. 2008. Hubungan keaktifan keluarga dalam kegiatan posyandu dengan status gizi balita di Desa Rancaekek Kulon Kecamatan Rancaekek. [Internet]. [diunduh 2016 Jan 31]. Tersedia pada http://pustaka.unpad.ac.id/.

Paridawati K. 2014. Faktor yang berhubungan dengan tindakan ibu dalam pemberian imunisasi dasar pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Bajeng Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa [skripsi]. Makassar (ID): Universitas Hasanuddin.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 155 Tahun 2010 Tentang Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) Bagi Balita.

Purwanti HS. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif: Buku Saku untuk Bidan. Jakarta (ID): EGC.

Rahardjo S. 2006. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI satu jam setelah melahirkan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 1(1): 11-17.

Rahmawati L. 2015. Faktor yang berhubungan dengan kunjungan ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Jelbuk Kabupaten Jember [skripsi]. Jember (ID): Universitas Jember.

Ramadani M, Hadi EN. 2010. Dukungan suami dalam pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Air Tawar Kota Padang Sumatera Barat. Jurnal

Kesehatan Masyarakat Nasional. 4(6): 269-274.

Ramaiah S. 2007. ASI dan Menyusui. Jakarta (ID): Buana Ilmu Populer.

Ramawati D, Mursiyam, Sejati W. 2008. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi di Desa Sokaraja Tengah Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. Jurnal Keperawatan

Soedirman. 3(3): 114-124.

Roesli U. 2000. Mengenal ASI Eksklusif Edisi 1. Jakarta (ID): Trubus Agriwidya. _______. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta (ID): Pustaka

Bunda.

Saifuddin AB. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta (ID): JNPKR-POGI.

Sandjaja, Budiman B, Herartri R, Afriansyah N, Soekatri M, Sofia G, Suharyati, Sudikno, Permaesih D. 2010. Kamus Gizi: Pelengkap Kesehatan Keluarga. Jakarta (ID): Kompas Penerbit Buku.

Sediaoetama AD. 2006. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid II. Jakarta (ID): Dian Rakyat.

Suharti. 2012. Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care (ANC) dengan motivasi ibu hamil dalam melakukan kunjungan antenatal care (ANC). Jurnal Florence Vol. V No.2.

Supariasa IDN, Bakri B, Fajar I. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta (ID): EGC. Susin LRO, Giugliani ERJ, Kummer SC. 2005. Influence of grandmothers on

breastfeeding practices. Revista de Saude Publica. 39(2): 159.

Thompson RA, Nelson CA. 2001. Developmental science and the media: early brain development. American Psychologist. 56(1): 5-15.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

[UNICEF] United Nations Children’s Fund. 1990. The State of World’s Children 1990. Swiss (CH): UNICEF.

Vindriana V, Kadir A, Askar M. 2012. Hubungan kelengkapan imunisasi dengan status gizi pada balita usia 1-5 tahun di Kelurahan Watonea wilayah kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna. Journal from e-library STIKES Nani Hasanuddin. 1(2).

Wargiana R. 2013. Hubungan pemberian MP-ASI dini dengan status gizi bayi umur 0 - 6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Rowotengah Kabupaten Jember [skripsi]. Jember (ID): Universitas Jember.

Warni G. 2015. Pengetahuan dan persepsi terkait pemberian ASI pada pasangan pranikah di kantor urusan agama (KUA) Kecamatan Bogor Timur [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

[WHO] World Health Organization. 2015. Postnatal care for mothers and newborns [Internet]. [diunduh 2015 Nov 24]. Tersedia pada http://www.who.int/maternal_child_adolescent/publications/WHO-MCA-PNC-2014-Briefer_A4.pdf?ua=1.

Widodo Y. 2004. Pertumbuhan bayi usia 0 - 4 bulan yang mendapat ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI [tesis]. Yogyakarta (ID): Universitas Gadjah Mada.

Yogiswara BA. 2011. Hubungan antara tingkat partisipasi ibu di posyandu dengan status gizi balita. [skripsi]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro.

Yusrina. 2013. Inilah bedanya pertumbuhan fisik anak laki-laki dan perempuan [Internet]. [diunduh 2016 Jan 26]. Tersedia pada http://www.ibupedia.com/.

45

LAMPIRAN

Lampiran 1 Sebaran pemeriksaan kehamilan sampel tiap trimester

Variabel Perkotaan Perdesaan

n % n % Umur kehamilan: Trimester 1 Trimester 2 Trimester 3 163 173 172 93.1 98.8 98.7 129 144 146 88.4 98.6 100

Lampiran 2 Sebaran postnatal care ibu dan anak tiap waktu kunjungan

Variabel Perkotaan Perdesaan

n % n % Postnatal ibu o 6 jam – 3 hari o 4 – 6 hari o 7 – 28 hari o 29 – 42 hari 152 128 131 93 86.9 73.1 74.9 53.1 135 115 92 65 92.5 78.8 63.0 44.5 Postnatal bayi o 6 – 48 jam o 3 – 7 hari o 8 – 28 hari 160 149 125 91.4 85.1 71.4 137 122 84 93.8 83.6 57.5

Lampiran 3 Sebaran tiap jenis imunisasi sampel

Variabel Perkotaan Perdesaan

n % n % Jenis imunisasi Hepatitis B 173 98.9 139 95.2 BCG 173 98.9 145 99.3 DPT 1 175 100 146 100 DPT 2 172 98.3 143 97.9 DPT 3 170 97.1 143 97.9 Polio 1 173 98.9 146 100 Polio 2 174 99.4 145 99.3 Polio 3 172 98.3 143 97.9 Polio 4 168 96.0 139 95.2 Campak 138 78.9 119 81.5

Dokumen terkait