• Tidak ada hasil yang ditemukan

[BKKBN] Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. 2005. Opini Pembangunan Keluarga Sejahtera. Jakarta (ID) : BKKBN.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2008. Berita Resmi Statistik. Jakarta (ID) : BPS. ________. 2010. Berita Resmi Statistik. Jakarta (ID) : BPS.

________. 2012. Booklet : perkembangan beberapa indikator utama sosial-ekonomi indonesia. Jakarta (ID) : BPS.

________. 2013. Berita Resmi Statistik. Jakarta (ID) : BPS.

Chaudhry IS, Malik S, dan Hassan AU. 2009. The impact of socioeconomic and demographic variables on poverty: a village study. The Lahore Journal of Economics 14(1) : 39-68.

de Janvry A dan Sadoulet E. 2004. Conditional cash transfer programs: are they really magic bullets?. Department of Agricultural and Resource Economics University of California at Berkeley.

Deacon RE, Firebaugh FM. 1988. Family Resource Management : Principle and Aplication (2nd ed.). United State of America (US): Allyn and Bacon Inc. Dharmawan L. 2008. Analisis pengaruh program pemerintah terhadap tingkat

kemiskinan rumah tangga di pedesaan melalui program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Raksa Desa (kasus Desa Cibatok Satu, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Fajrin F. 2011. Manajemen keuangan dan kesejahteraan keluarga perempuan buruh pabrik di Kabupaten Bogor [skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

Firdaus. 2008. Hubungan antara tekanan ekonomi, manajemen keuangan, dan mekanisme koping dengan kesejahteraan keluarga wanita pemetik teh [skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

Gertler JP, Martinez SW, dan Codina MR. 2012. Investing cash transfers to raise long-term living standards. American Economic Journal: Applied Economics 4(1) : 164–192.

Hanafri MI. 2009. Hubungan modal sosial dengan kemiskinan masyarakat nelayan di Desa Panimbang Jaya, Pandeglang [skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

Herawati T. 2012. Manajemen sumberdaya keluarga dan ketahanan keluarga peserta program pemberdayaan masyarakat di pedesaan (kasus di Kabupaten Bogor) [disertasi]. Bogor (ID) : Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

________, Puspitawati H, Sarma M. 2006. Laporan Penelitian : Dampak Subsidi Langsung Tunai (SLT) - BBM Pada Kesejahteraan Keluarga Miskin di Kota dan Kabupaten Bogor - Jawa Barat. Bogor (ID) : IPB Press.

Hermawan I. 2013. Bantuan langsung sementara masyarakat. Info Singkat Ekonomi dan Kebijakan Publik 5 : 13-16.

Hooghe M dan Vanhoutte B. 2011. Subjective well-being and social capital in Belgian communities : the impact of community characteristics on

subjective well-being indicators in Belgium. Journal of Social Indicator Research 100 : 17-36

Iskandar A. 2007. Analisis praktek manajemen sumberdaya keluarga dan dampaknya terhadap kesejahteraan keluarga di Kabupaten dan Kota Bogor [disertasi]. Bogor (ID) : Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Lever JA. 2004. Poverty and subjective well-being in Mexico. Journal of Social

Indicators Research 68 : 1-34.

Muflikhati I, Hartoyo, Sumarwan U, Fahrudin A, dan Puspitawati H. 2010. Kondisi sosial ekonomi dan tingkat kesejahteraan keluarga: kasus di wilayah pesisir Jawa Barat. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen 3(1) : 1-10.

Puspitawati H. 2012. Gender dan Keluarga : konsep dan realita di Indonesia.

Bogor (ID) : IPB press.

Rambe A, Hartoyo, Karsin ES. 2008. Analisis aloksi pengeluaran rumah tangga dan tingkat kesejahteraan (kasus di Kecamatan Medan Kota, Sumatera Utara). Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen 1(1) : 1-12.

Rusydi LN. 2011. Analisis Perbandingan Manajemen Sumberdaya dan Kesejahteraan Keluarga pada Keluarga Miskin dan Tidak Miskin [skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

Saleha Q, Hartoyo, dan Hastuti D. 2008. Manajemen Sumberdaya Keluarga : Suatu Analisis Gender dalam Kehidupan Keluarga Nelayan di Pesisir Bontang Kuala, Kalimantan Timur. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen 1(1) : 1-13.

Simanjuntak M. 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan keluarga dan prestasi belajar anak pada keluarga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) [tesis]. Bogor (ID) : Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Skogrand L, Johnson AC, Horrocks AM, dan DeFrain J. 2011. Financial management practices of couples with great marriages. Journal Fam Econ Iss 32 : 27–35.

SMERU. 2013. Pemantauan cepat pelaksanaan bantuan langsung sementara mayarakat (BLSM) 2013 [terhubung berkala]. http://www.smeru.or.id. [12 Februari 2014].

Sunarti E. 2009. Indikator keluarga sejahtera : sejarah pengembangan, evaluasi dan keberlanjutannya. Bogor (ID) : IPB Press.

________. 2013. Ketahanan Keluarga (Penjelasan Materi Family Kit). Bogor (ID) : IPB Press.

Syarief H dan Hartoyo. 1993. Beberapa aspek dalam kesejahteraan keluarga. Seminar Keluarga Menyongsong Abad 21 dan Peranannya dalam Pengembangan Sumberdaya Manusia Indonesia. Bogor (ID) : GMSK, Fakultas Pertanian. Institut Pertanian dan BKKBN.

Townsend P. 1962. The meaning of poverty. The British Journal of Sociology

13(3) : 210-227.

Turner MA dan Kaye DR. 2006. How does family well-being vary across different types of neighborhoods?. Paper The Urban Institute 6 : 1-44.

Lampiran 1 Penelitian terdahulu terkait topik penelitian

No. Tahun Penulis Judul Hasil

1. 2006 Herawati et al. Dampak Subsidi Langsung Tunai (SLT) - BBM Pada Kesejahteraan Keluarga Miskin Di Kota dan Kabupaten Bogor - Jawa Barat

 Dampak atau manfaat yang dirasakan oleh keluarga miskin adalah bahwa keluarga merasakan manfaat dana segar SLT, secara mental, stres keluarga terkurangi, dana dapat digunakan untuk keperluan pangan, perumahan, pendidikan, kesehatan, membayar hutang, modal,dll. Namun dampak atau manfaat yang

dirasakan oleh

keluarga hanya sesaat saja, yaitu kurang dari waktu seminggu dana SLT sudah habis, sedangkan setelah seminggu keluarga penerima SLT kembali miskin. 2. 2007 Iskandar A. Analisis praktek

manajemen

sumberdaya keluarga dan dampaknya

terhadap kesejahteraan keluarga di Kabupaten dan Kota Bogor

Faktor yang

berpengaruh terhadap kesejahteraan adalah pendidikan istri, pendapatan, pekerjaan suami bukan buruh, kepemilikan aset, dan perencanaan Faktor yang mempengaruhi praktek manajemen sumberdaya keluarga adalah pendidikan kepala keluarga dan pendapatan

3. 2008 Rambe A Alokasi Pengeluaran

Rumah Tangga dan Tingkat Kesejahteraan Faktor yang mempengaruhi kesejahteraan subyektif adalah

pendidikan kepala rumah tangga, umur kepala rumah tangga dan pendapatan

4. 2008 Firdaus Hubungan antara

tekanan ekonomi, manajemen keuangan, dan mekanisme koping dengan kesejahteraan keluarga wanita pemetik teh

Terdapat hubungan yang nyata dan positif antara pendidikan suami dengan manajemen keuangan keluarga. Terdapat hubungan negatif antara kesejahteraan keluarga dan besar keluarga.

Terdapat hubungan nyata dan positif antara manajemen keuangan keluarga dengan kesejahteraan keluarga.

5. 2010 Muflikhati I Kondisi Sosial

Ekonomi dan Tingkat Kesejahteraan

Keluarga: Kasus Di Wilayah Pesisir Jawa Barat

 Faktor-faktor yang berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

kesejahteraan

keluarga adalah mata pencaharian utama keluarga (nelayan dan bukan nelayan), tingkat pendidikan kepala keluarga, nilai aset, pengeluaran keluarga, relasi gender, dan kualitas sumberdaya manusia dalam keluarga.  Kesejahteraan keluarga akan meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan/pengeluar an keluarga, aset keluarga, pendidikan kepala rumah tangga, dan kualitas

sumberdaya manusia yang dimiliki oleh

keluarga.

6. 2011 Fajrin F Manajemen Keuangan

dan Kesejahteraan Keluarga Perempuan Buruh Pabrik di Kabupaten Bogor

Manajemen keuangan keluarga yang baik dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, sehingga semakin baik manajemen keuangan yang dilakukan cenderung meningkatkan kesejahteraan keluarga subjektif. 7. 2011 Rusydi LN Analisis Perbandingan

Manajemen Sumberdaya dan

Kesejahteraan Keluarga pada Keluarga Miskin dan Tidak Miskin

 Manajemen waktu dan keuangan pada keluarga miskin dan tidak miskin tergolong rendah.  Pada keluarga miskin, usia berhubungan negatif terhadap manajemen waktu dan keuangan.

 Pendidikan, MSDK, dan kesejahteraan fisik memiliki hubungan nyata dan positif.

Lampiran 2 Sebaran kesejahteraan objektif keluarga berdasarkan 14 kriteria kemiskinan menurut BPS No. Kriteria Ya (%) Tidak (%) 1. Luas lantai per anggota rumah tangga/keluarga adalah

kurang dari 8m2

47,2 52,8

2. Jenis lantai rumah terdiri dari tanah/ papan/ kualitas rendah

62,3 37,7

3. Jenis dinding rumah terbuat dari bambu, papan kualitas rendah

67,9 32,1

4. Tidak memiliki fasilitas tempat buang air besar (jamban)

83,0 17,0

5. Sumber air minum bukan dari air yang bersih 3,8 96,2

6. Penerangan yang digunakan bukan listrik 0 100

7. Bahan bakar yang digunakan seperti kayu/arang 5,7 94,3

8. Frekuensi makan dalam sehari adalah kurang dari dua kali dalam sehari

73,6 26,4

9. Tidak memiliki kemampuan untuk membeli daging/ayam/susu dalam seminggu

54,7 45,3

10. Tidak memiliki kemampuan untuk membeli pakaian baru bagi setiap Anggota Rumah Tangga (ART)

3,8 96,2

11. Tidak memiliki kemampuan untuk berobat ke puskesmas/poliklinik

1,9 98,1

12. Lapangan pekerjaan kepala rumah tangga seperti petani gurem, nelayan, pekebun

73,6 26,4

13. Pendidikan kepala rumah tangga yaitu belum pernah sekolah atau tidak tamat SD

62,3 37,7

14. Tidak memiliki aset/barang berharga minimal senilai Rp500.000

Lampiran 3 Sebaran contoh berdasarkan jawaban kesejahteraan subjektif

No. Perasaan terhadap Pernyataan STP

(%) TP (%) CP (%) P (%) SP (%)

1. Keadaan keuangan keluarga 3,8 39,6 32,1 22,6 1,9

2. Keadaan makanan keluarga 0 13,2 35,8 43,4 7,5

3. Keadaan tempat tinggal keluarga 3,8 32,1 18,9 35,8 9,4

4. Kebersihan rumah 1,9 41,5 28,3 24,5 3,8

5. Kondisi materi/aset keluarga 0 49,1 22,6 24,5 3,8

6. Kondisi ketentraman keluarga 0 5,7 20,8 69,8 3,8

7. Keadaan kesehatan fisik keluarga 0 5,7 18,9 75,5 0

8. Pendidikan anggota keluarga 1,9 45,3 13,2 32,1 7,5

9. Perilaku anggota keluarga 0 5,7 24,5 66,0 3,8

10. Pekerjaan suami 1,9 11,3 22,6 60,4 3,8

11. Penghasilan suami 1,9 15,1 32,1 49,1 1,9

12. Hubungan/komunikasi dengan suami 0 3,8 9,4 79,2 7,5 13. Perilaku suami dalam membantu

pekerjaan rumah tangga

1,9 15,1 22,6 50,9 9,4

14. Kebahagiaan dalam perkawinan 0 0 17,0 77,4 5,7

15. Dukungan, dorongan, dan motivasi yang diberikan oleh suami

0 7,5 15,1 73,6 3,8 16. Hubungan/komunikasi dengan orangtua/mertua 1,9 11,3 9,4 64,2 13,2 17. Hubungan/komunikasi dengan saudara/kerabat 0 5,7 9,4 66,0 18,9 18. Hubungan/komunikasi dengan tetangga 0 3,8 15,1 73,6 7,5

19. Keterlibatan keluarga dengan kegiatan sosial

0 0 24,5 67,9 7,5

20. Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh setiap anggota keluarga

0 9,4 7,5 79,2 3,8

Lampiran 4 Uji korelasi seluruh variabel

*signifikan pada p<0,05; **signifikan pada p<0,01

Keterangan : 1=usia istri; 2=usia suami; 3=lama pendidikan istri; 4=lama pendidikan suami; 5=besar keluarga; 6=status istri bekerja; 7=status pekerjaan suami; 8=pendapatan suami; 9=pendapatan istri; 10=pendapatan anak; 11=pendapatan keluarga; 12=pendapatan per kapita; 13=manajemen keuangan tahap perencanaan; 14=manajemen keuangan tahap pelaksanaan; 15=manajemen keuangan tahap monitoring dan evaluasi; 16=manajemen keuangan keluarga; 17=kesejahteraan objektif; 18=kesejahteraan subjektif; 19=jenis perahu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 1 2 .922** 1 3 -.544** -.563** 1 4 -.411** -.422** .623** 1 5 .112 .164 -.148 -.121 1 6 -.082 .036 .093 .005 -.181 1 7 .039 -.026 .037 .080 -.271* .107 1 8 -.207 -.268 .134 .072 .039 .119 .149 1 9 -.071 .085 .066 .064 -.029 .830** .039 .107 1 10 .245 .254 -.227 -.325* .573** -.202 -.225 -.040 -.239 1 11 -.110 -.113 .051 -.043 .248 .277* .057 .903** .304* .280* 1 12 -.203 -.219 .119 .023 -.250 .412** .172 .834** .382** -.021 .846** 1 13 -.346* -.356** .258 .261 .051 .103 -.082 .190 -.036 -.019 .150 .099 1 14 -.087 -.149 .357** .194 -.101 .093 .147 .166 -.089 -.234 .029 .035 .533** 1 15 -.056 -.205 .105 .259 .043 -.121 -.140 .194 -.092 -.122 .097 .102 .307* .311* 1 /16 -.222 -.310* .319* .305* -.005 .045 -.027 .240 -.088 -.158 .125 .105 .819** .814** .667** 1 17 -.380** -.357** .310* .300* -.246 .376** .090 .496** .329* -.204 .460** .598** .151 .071 .198 .181 1 18 .086 .085 -.064 -.074 -.018 .283* .159 .120 .111 .037 .154 .217 .048 .297* -.032 .142 .052 1 19 -.151 -.193 .092 .122 .106 -.068 -.426** .467** .030 .054 .444** .406** .132 .084 .272* .209 .278* -.149 1

Dokumen terkait