Almatsier, S. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Halaman 249-250,256,260.
Al-Snafi, A. E. (2013). Pharmacological Effects Of Allium Species Grown In Iraq.
An Overviw. International Journal of Pharmaceuticals and Health care Research. 1(4) : 132-155.
Andarwulan, N., dan Faradilla, R.H.F. (2012). Senyawa Fenolik Pada Beberapa Sayuran Indigenous Dari Indonesia. Bogor: SEAFAST Center, IPB.
Halaman 57-60.
Badan POM RI. (2008). Acuan Sediaan Herbal. Volume keempat. Edisi pertama.
Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.
Halaman 35.
Botsoglou, N.A. dan Fletouris, D.J. (2001). Drug Residues in Foods pharmacology, Food Safety, and Analysis. New York: Marcel Dekker.
Halaman : 985-987.
Ditjen, POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 645,650,699,748.
Ermer, J., dan McB.Miller, J.H. (2005). Method Validation in Pharmaceutical Analysis. Weinheim: Wiley-Vch Verlag GmbH & Co. KGaA. Halaman 171.
Grober, U. (2009). Micronutriens : Metabolic Tuning - Preventation - Therapy.
Penerjemah : Benyunes, S. (2012). Penyelarasan Metabolik, Pencegahan dan Terapi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. Halaman 128-130.
Harmita. (2004). Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya. Review Artikel. Majalah Ilmu Kefarmasian. 1(3): 117-135.
Iksen. (2015). Penetapan Kadar Kalium, Kalsium, dan Natrium Pada Daun Kucai (Allium schoenoprasum, L.) Segar dan Direbus Secara Spektrofotometri Serapan Atom. Skripsi . Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
Halaman 2-28.
Kartasapoetra, G dan Marsetyo, H. (2008). Ilmu Gizi ( Korelasi Gizi dan Produktivitas Kerja). Jakarta : Rineka Cipta. Halaman 92-93.
Khopkar, S.M. (1985). Basic Concept of Analytical Chemistry. Penerjemah:
Saptorahardjo, A., dan Nurhadi, A. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI-Press. Halaman 285.
Kristanti, H. (2010). Penyakit Akibat Kelebihan & Kekurangan Vitamin, Mineral
& Elektrolit. Yogyakarta: Citra Pustaka. Halaman 88-89.
Murdiati, A., dan Amaliah. (2013). Panduan Penyiapan Pangan Sehat. Edisi kedua. Jakarta : Penerbit Kencana. Halaman 202, 203.
Rohman, A dan Sumantri. (2007). Analisis Makanan .Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Halaman 200.
Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Cetakan I. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Halaman 298, 305 - 312, 319.
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Edisi Keenam. Bandung: Tarsito. Halaman 168-254.
Vogel, A.I. (1979). Textbook of Macro and Semimacro Qualitative Inorganic Analysis.Edisi Kelima. Cetakan Kedua. Penerjemah: Setiono, L dan Hadyana Pudjaamaka, A. (1990). Jakarta: Kalman Media Pusaka. Halaman 263,294,307.
LAMPIRAN
Lampiran. 1. Gambar Alat spektrofotometer serapan atom (SSA) dan Alat Tanur
Gambar 1. Alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)
Gambar 2. Alat Tanur
Lampiran. 2. Bagan Alir Penyiapan Sampel dan Dekstruksi Kering (Daun Kucai Segar)
500 g Daun Kucai Segar
Ditimbang teliti 25 gram di atas krus porselen
Diarangkan di atas hot plate 2 jam
Diabukan dalam tanur dengan temperatur awal 100◦C dan perlahan – lahan temperatur dinaikkan hingga suhu 500◦C dengan interval 25◦C setiap 5 menit
Dilakukan pengabuan selama 5 jam dan dibiarkan hingga dingin pada desikator
Abu
Dibersihkan dari pengotoran Dicuci bersih
Dikeringkan di udara terbuka terhindar dari sinar matahari langsung
Dipotong kecil-kecil Sampel yang telah dipotong kecil-kecil
Lampiran. 3. Bagan Alir Penyiapan Sampel dan Dekstruksi Kering (Daun Kucai Rebus)
500 g Daun Kucai Segar
Ditimbang teliti 25 gram di atas krus porselen
Diarangkan di atas hot plate selama 2 jam Diabukan dalam tanur dengan temperatur awal 100◦C dan perlahan – lahan temperatur dinaikkan hingga suhu 500◦C dengan interval 25◦C setiap 5 menit
Dilakukan pemgabuan selama 5 jam dan dibiarkan hingga dingin pada desikator
Abu
Dibersihkan dari pengotoran Dicuci bersih
Dikeringkan di udara terbuka terhindar dari sinar matahari langsung
Dipotong kecil-kecil
Direbus 5 menit setelah mendidih dan tiriskan Sampel yang telah direbus
Lampiran. 4. Bagan Alir Pembuatan Larutan Sampel, Analisa Kualitatif dan Kuantitatif
Sampel yang telah didestruksi
Dilarutkan dalam 5 ml HNO3 (1:1)
Dipindahkan ke dalam labu tentukur 100 ml Dipindahkan ke dalam labu tentukur 50 ml, dibiladibila
Dibilas krus porselen sebanyak tiga kali dengan 10 ml akuademineralisata. Dicukupkan dengan akuademineralisata hingga garis tanda
Dimasukkan ke dalam botol Larutan sampel
Disaring dengan kertas saring Whatman No.42
Filtrat
Monocotyledoneae Liliaceae
Lampiran. 5. Identifikasi Tumbuhan
Lampiran. 6. Tumbuhan Kucai (Allium schoenoprasum, L.)
Gambar 3. Tumbuhan Kucai (Allium schoenoprasum, L.)
Lampiran. 7. Uji Kualitatif Magnesium, Besi, dan Seng
Uji Kualitatif Magnesium Uji Kualitatif Besi Uji Kualitatif Seng
Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6
Keterangan :
Gambar 4 Uji Kualitatif magnesium dengan larutan kuning titan 0,05%
Gambar 5 Uji Kualitatif besi dengan pereaksi amonium tiosianat 10%
Gambar 6 Uji Kualitatif seng dengan pereaksi ditizon 0,005%
Lampiran. 8. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Baku dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi Magnesium (Mg).
Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).
No. Konsentrasi (µg/ml) (X) Jumlah 0,30 1,21070 0,087924 0,0220 0,35155707 rata-rata 0,06 0,24214
Maka persamaan garis regresinya adalah: Y= 3,8205X + 0,01291
r = ∑ (∑ ∑ )
Lampiran. 9. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Baku dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi Besi (Fe).
Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).
No. Konsentrasi (µg/ml) (X)
Maka persamaan garis regresinya adalah: Y= 0,10695X + 0,00177
r = ∑ (∑ ∑ )
Lampiran. 10. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Baku dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi Seng (Zn).
Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).
No. Konsentrasi (µg/ml) (X)
Maka persamaan garis regresinya adalah: Y= 0,5712X + 0,04144
r = ∑ (∑ ∑ )
√ ∑ (∑ ) ∑ (∑ ) ( )( )
=
= 0,9991
Lampiran. 11. Hasil Analisis Kadar Magnesium, Besi, dan Seng pada Daun Kucai
Hasil Kadar Mg, Fe dan Zn pada Daun Kucai Segar (KS) 1. Hasil Kadar Magnesium
Sampel Mg
Rata-rata 297,2731 29,7273
2. Hasil Kadar Besi
Rata-rata 11,7062 1,1706
3. Hasil Kadar Seng
Rata-rata 2,7972 0,2797
Lampiran. 11. (lanjutan)
Hasil Kadar Mg, Fe dan Zn pada Daun Kucai Rebus (KR) 1. Hasil Kadar Magnesium
Sampel Mg
Rata-rata 170,2566 17,0257
2. Hasil Kadar Besi
Rata-rata 10,3954 1,0395
3. Hasil Kadar Seng
Lampiran. 12. Contoh Perhitungan Kadar Magnesium, Besi, dan Seng pada Sampel
Contoh Perhitungan Kadar Magnesium, Besi, dan Seng pada Daun Kucai Segar (KS)
1. Contoh perhitungan kadar magnesium Berat sampel yang ditimbang = 25,0025 g Absorbansi (Y)= 0,3142
Persamaan garis regresi:Y = 3,8205X + 0,012910 X =
= 0,0788 µg/ml Konsentrasi magnesium = 0,0788 µg/ml
Kadar (µg/g) = ( ) ( ) 2. Contoh perhitungan kadar besi
Berat sampel yang ditimbang = 25,0025 g Absorbansi (Y)= 0,0662
Persamaan garis regresi:Y = 0,10695 X + 0,00177 X =
= 0,6024 µg/ml Konsentrasi besi = 0,6024 µg/ml
Kadar (µg/g) = onsentrasi ( g m ) x olume (m ) x aktor pengenceran
Lampiran. 12. (lanjutan)
3. Contoh perhitungan kadar seng
Berat sampel yang ditimbang = 25,0025 g Absorbansi (Y)= 0,4550
Persamaan garis regresi:Y = 0,5712 X + 0,04144 X =
= 0,7240 µg/ml Konsentrasi seng = 0,7240 µg/ml
Kadar (µg/g) = onsentrasi ( g m ) x olume (m ) x aktor pengenceran erat Sampel (g)
=
= 2,8957 µg/g
= 0,2895 mg/100g
Lampiran. 12. (lanjutan)
Contoh Perhitungan Kadar Magnesium, Besi, dan Seng pada Daun Kucai Rebus (KR)
1. Contoh perhitungan kadar magnesium Berat sampel yang ditimbang = 25,0025 g Absorbansi (Y)= 0,1892
Persamaan garis regresi:Y = 3,8205X + 0,012910 X =
= 0,0461 µg/ml Konsentrasi magnesium = 0,0461 µg/ml
Kadar (µg/g) = ( ) ( ) 2. Contoh perhitungan kadar besi
Berat sampel yang ditimbang = 25,0025 g Absorbansi (Y)= 0,0574
Persamaan garis regresi:Y = 0,10695 X + 0,00177 X =
= 0,5201 µg/mL Konsentrasi besi = 0,5201 µg/ml
Kadar (µg/g) = onsentrasi ( g m ) x olume (m ) x aktor pengenceran
Lampiran. 12. (lanjutan)
3. Contoh perhitungan kadar seng
Berat sampel yang ditimbang = 25,0025 g Absorbansi (Y)= 0,2198
Persamaan garis regresi:Y = 0,5712 X + 0,04144 X =
= 0,3122 µg/ml Konsentrasi seng = 0,3122 µg/ml
Kadar (µg/g) = onsentrasi ( g m ) x olume (m ) x aktor pengenceran erat Sampel (g)
=
= 1,2462 µg/g
= 0,1246 mg/100g
Lampiran. 13. Perhitungan Statistik Kadar Magnesium Pada Daun Kucai Segar dan Daun Kucai Rebus
1. Perhitungan Statistik Kadar Magnesium Pada Daun Kucai Segar
No. Xi
ada interval kepercayaan 99% dengan nilai α= 0,01 dk=5 diperoleh nilai t tabel = α/ 2, dk = 4,0321.
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung=| ̅
Lampiran. 13. (lanjutan)
thitung3=|1,0140/√6-0,0911 |= 0,2201
thitung4=| -0,7726
1,0140 /√6|= 1,8664 thitung5=| -0,7179
1,0140 /√6|= 1,7390 thitung6=| -0,7068
1,0140 /√6|= 1,7074
Dari hasil perhitungan diatas, data ke -1 tidak memenuhi, sehingga peritungan diulangi dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke -1.
No. Xi
Kadar (mg/100g)
(Xi-X) (mg/100g)
(Xi-X)² (mg/100g)
1 30,2037 0,8392 0,7043
2 29,6362 0,2717 0,0738
3 28,9547 -0,4098 0,1679
4 29,0074 -0,3571 0,1275
5 29,0205 -0,3440 0,1183
∑ Xi= 146,8225 ∑ (Xi-X)² = 1,1919
X= 29,3645
SD = √∑( )
= √
= 0,5459 mg/100g
Lampiran. 13. (lanjutan)
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α= 0,01 dk=4 diperoleh nilai t tabel = α/ 2, dk = 4,6041.
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung=| ̅
√ | thitung1=| 0,8392
0,5459/√5|= 3,4375 thitung2=| 0,2797
0,5459/√5|= 1,1129 thitung3=|0,5459/√5-0,4098 |= 1,6786
thitung4=| -0,3571
0,5459/√5|= 1,4627 thitung5=|0,5459 /√5-0,3440 |= 1,4091
Dari hasil perhitungan diatas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data diterima.
Kadar magnesium pada daun kucai segar:
µ = X ± (t α / 2, dk) x SD / √ )
= 29,3645 mg/100g ± (4,6041 x 0,5459 mg/100g / √ ) = (29,3645 ± 1,1240) mg/100g
Kadar magnesium dalam pada daun kucai segar sebenarnya terletak antara:
(29,3645 ± 1,1240) mg/100g
Lampiran. 13. (lanjutan)
2. Perhitungan Statistik Kadar Magnesium Pada Daun Kucai Rebus
No. Xi
Kadar (mg/100g)
(Xi-X) (mg/100g)
(Xi-X)² (mg/100g)
1 18,4162 1,3905 1,9335
2 17,6752 0,6495 0,4219
3 17,554 0,5283 0,2791
4 15,8809 -1,1448 1,3106
5 15,8949 -1,1308 1,2787
6 16,7328 -0,2929 0,0858
∑ Xi= 102,1540 ∑ (Xi-X)² = 5,3095
X= 17,0257
SD = √∑( )
= √
= 1,0305 mg/100g
ada interval kepercayaan 99% dengan nilai α= 0,01 dk=5 diperoleh nilai t tabel = α/ 2, dk = 4,0321.
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung=| ̅
√ | thitung1=| 1,3095
1,0305/√6|= 3,3052 thitung2=| 0,6495
1,0305 /√6|= 1,5439
Lampiran. 13. (lanjutan) thitung3=| 0,5283
1,0305/√6|= 1,2558 thitung4=|1,0305 /√6-1,1448 |= 2,7212
thitung5=| -1,1308
1,0305 /√6|= 2,6879 thitung6=| -0,2929
1,0305 /√6|= 0,6962
Dari hasil perhitungan diatas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data diterima
Kadar magnesium pada daun kucai rebus:
µ = X ± (t α / 2, dk) x SD / √ )
= 17,0257 mg/100g ± (4,0321 x 0,1220 mg/100g / √ ) = (17,0257 ± 1,6963) mg/100g
Kadar magnesium pada daun kucai rebus sebenarnya terletak antara:
(17,0257 ± 1,6963) mg/100g
Lampiran. 13. (lanjutan)
Perhitungan Statistik Kadar Besi pada Sampel (Daun Kucai segar dan Daun Rebus)
1. Perhitungan Statistik Kadar Besi Pada Daun Kucai Segar
No. Xi
Kadar (mg/100g)
(Xi-X) (mg/100g)
(Xi-X)² (mg/100g)
1 1,2047 0,0341 0,00116
2 1,1787 0,0081 0,00007
3 1,1786 0,0080 0,00006
4 1,1382 -0,0324 0,00105
5 1,1824 0,0118 0,00014
6 1,1411 -0,0295 0,00087
∑ Xi= 7,0237 ∑ (Xi-X)² = 0,00335
X= 1,1706
SD = √∑( )
= √
= 0,0260 mg/100g
ada interval kepercayaan 99% dengan nilai α= 0,01 dk=5 diperoleh nilai t tabel = α/ 2, dk = 4,0321.
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung=| ̅
√ | thitung1=| 0,0341
0,0260 /√6|= 3,2126
Lampiran. 13. (lanjutan) thitung2=| 0,0081
0,0260 /√6|= 0,7631 thitung3=| 0,008
0,0260 /√6|= 0,7537 thitung4=| -0,0324
0,0260 /√6|= 3,0525 thitung5=| 0,0118
0,0260 /√6|= 1,1117 thitung6=|0,0260 /√6-0,0295 |= 2,7792
Dari hasil perhitungan diatas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data diterima
Kadar besi pada daun kucai segar:
µ = X ± (t α / 2, dk) x SD / √ )
= 1,1706 mg/100g ± (4,0321 x 0,0260 mg/100g / √ ) = (1,1706 ± 0,0428) mg/100g
Kadar besi pada daun kucai segar sebenarnya terletak antara:
(1,1706 ± 0,0428) mg/100g
Lampiran. 13. (lanjutan)
2. Perhitungan Statistik Kadar Besi Pada Daun Kucai Rebus
No. Xi
Kadar (mg/100g)
(Xi-X) (mg/100g)
(Xi-X)² (mg/100g)
1 1,0380 -0,0015 0,00000225
2 1,0710 0,0315 0,00099225
3 1,0476 0,0081 0,00006561
4 1,0010 -0,0385 0,00148225
5 1,0379 -0,0016 0,00000256
6 1,0417 0,0022 0,00000484
∑ Xi= 6,2372 ∑ (Xi-X)² = 0,00254976
X= 1,0395
SD = √∑( )
= √ = 0,0226 mg/100g
ada interval kepercayaan 99% dengan nilai α= 0,01 dk=5 diperoleh nilai t tabel = α/ 2, dk = 4,0321.
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung=| ̅
√ |
thitung1=|0,0226 /√6-0,0015 |= 0,1626 thitung2=|0,0226 /√60,0315 |= 3,4141
Lampiran. 13. (lanjutan) thitung3=| 0,0081
0,0226/√6|= 0,8779 thitung4=|0,0226/√6-0,0385 |= 4,1728
thitung5=| -0,0016
0,0226/√6|= 0,1734 thitung6= |0,0226 /√60,0022 |= 0,2384
Dari hasil perhitungan diatas, data ke -4 tidak memenuhi, sehingga peritungan diulangi dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke -4.
No. Xi
Kadar (mg/100g)
(Xi-X) (mg/100g)
(Xi-X)² (mg/100g)
1 1,038 -0,0092 0,00008464
2 1,071 0,0238 0,00056644
3 1,0476 0,0004 0,00000016
4 1,0379 -0,0093 0,00008649
5 1,0417 -0,0055 0,00003025
∑ Xi= 5,2362 ∑ (Xi-X)² = 0,00076798
X= 1,0472
SD = √∑( )
= √
= 0,0139 mg/100g
Lampiran. 13. (lanjutan)
ada interval kepercayaan 99% dengan nilai α= 0,01 dk=4 diperoleh nilai t tabel = α/ 2, dk = 4,6041.
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung=| ̅
√ | thitung1=| -0.0092
0,0139/√5|= 1,4800 thitung2=|0,0139/√50,0238 |= 3,8287 thitung3=|0,0139/√50,0004 |= 0,0643
thitung4=| -0,0093
0,0139/√5|= 1,4961 thitung5=|0,0139 /√5-0,0055 |= 0,8848
Dari hasil perhitungan diatas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data diterima.
Kadar besi pada daun kucai rebus:
µ = X ± (t α / 2, dk) x SD / √ )
= 1,0472 mg/100g ± (4,6041 x 0,0139 mg/100g / √ ) = (1,0472 ± 0,0286) mg/100g
Kadar besi dalam pada daun kucai rebus sebenarnya terletak antara:
(1,0472 ± 0,0286) mg/100g
Lampiran. 13. (lanjutan)
1. Perhitungan Statistik Kadar Seng Pada Daun Kucai Segar
No. Xi
ada interval kepercayaan 99% dengan nilai α= 0,01 dk=5 diperoleh nilai t tabel = α/ 2, dk = 4,0321.
Data diterima jika thitung ≤ ttabel thitung=| ̅
Lampiran. 13. (lanjutan)
thitung4=|0,007/√6-0,0031|= 1,0848
thitung5=| -0,0054
0,007 /√6|= 1,8896 thitung6=|-0,0087
0,007 /√6|= 3,0444
Dari hasil perhitungan diatas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data diterima
Kadar seng pada daun kucai segar:
µ = X ± (t α / 2, dk) x SD / √ )
= 0,2797 mg/100g ± (4,0321 x 0,0070 mg/100g / √ ) = (0,2797 ± 0,0115) mg/100g
Kadar seng dalam pada daun kucai segar sebenarnya terletak antara:
(0,2797 ± 0,0115) mg/100g
Lampiran. 13. (lanjutan)
2. Perhitungan Statistik Kadar Seng Pada Daun Kucai Rebus
No. Xi
Kadar (mg/100g)
(Xi-X) (mg/100g)
(Xi-X)² (mg/100g)
1 0,1246 -0,0248 0,00061504
2 0,1269 -0,0225 0,00050625
3 0,1607 0,0113 0,00012769
4 0,1607 0,0113 0,00012769
5 0,1579 0,0085 0,00007225
6 0,1653 0,0159 0,00025281
∑ Xi= 0,8961 ∑ (Xi-X)² = 0,00170173
X= 0,1494
SD = √∑( )
= √0 00170173
= 0,0185 mg/100g
ada interval kepercayaan 99% dengan nilai α= 0,01 dk=5 diperoleh nilai t tabel = α/ 2, dk = 4,0321.
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung=| ̅
√ |
thitung1=|0,0185 /√6-0,0248 |= 3,2837
thitung2=| -0,0225
0,0185/√6|= 2,9791
Lampiran. 13. (lanjutan) thitung3=| 0,0113
0,0185 /√6|= 1,4962 thitung4=| 0,0113
0,0185 /√6|= 1,4962 thitung5=|0,0185/√60,0085 |= 1,1254
thitung6=|0,0185 /√60,0159 |= 2,1052
Dari hasil perhitungan diatas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data diterima.
Kadar seng pada daun kucai rebus:
µ = X ± (t α / 2, dk) x SD / √ )
= 0,1494 mg/100g ± (4,0321 x 0,0185 mg/100g / √ ) = (0,1494 ± 0,0305) mg/100g
Kadar seng dalam pada daun kucai rebus sebenarnya terletak antara:
(0,1494 ± 0,0305) mg/100g
Lampiran. 14. Perhitungan Persentase Penurunan Kadar Magnesium, Besi dan Seng pada Daun Kucai
1. Magnesium
Persentase penurunan kadar Magnesium pada daun kucai segar dan daun kucai rebus
Kadar magnesium pada daun kucai segar adalah 29,7273 mg/100g Kadar magnesium pada daun kucai rebus adalah 17,0257 mg/100g Persentase penurunan kadar:
= ( adar rata rata daun kucai segar) ( adar rata rata daun kucai rebus)
adar rata rata daun kucai segar x 100%
= (29 7273 17 0257) mg 100g
29 7273 mg 100g x 100% = 47,72%
2. Besi
Persentase penurunan kadar besi pada daun kucai segar dan daun kucai rebus Kadar besi pada daun kucai segar adalah 1,1706 mg/100g
Kadar besi pada daun kucai rebus adalah 1,0395 mg/100g Persentase penurunan kadar:
= ( adar rata rata segar) ( adar rata rata rebus)
adar rata rata segar x 100%
= (1 1706 1 0395) mg 100g
1 1706 mg 100g x 100% = 11,19%
Lampiran. 14. (lanjutan) 3. Seng
Persentase penurunan kadar seng pada daun kucai segar dan daun kucai rebus Kadar seng pada daun kucai segar adalah 0,2797 mg/100g
Kadar seng pada daun kucai rebus adalah 0,1494 mg/100g Persentase penurunan kadar:
=( adar rata ratan segar) ( adar rata rata rebus)
adar rata rata segar x 100%
= (0 2797 0 1494) mg 100g
0 2797 mg 100g x 100% = 46,60%
Lampiran. 15. Perhitungan Batas Deteksi Dan Batas Kuantitasi 1. Perhitungan Batas Deteksi Dan Batas Kuantitasi Magnesium
Y = 3,8205X + 0,012910 Slope = 3,8205
X Y Yi y-yi y-yi^2
0,02 0,0885 0,08932 -0,00082 0,0000006724
0,04 0,1683 0,16573 0,00257 0,0000066049
0,06 0,2407 0,24214 -0,00144 0,0000020736
0,08 0,3170 0,31855 -0,00155 0,0000024025
0,10 0,3962 0,39496 0,00124 0,0000015376
Magnesium ∑
Y-Yi)2 0,000013291
Simpangan baku 0,002104836 Batas deteksi 0,005087421 Batas kuantitasi 0,016958070 Simpangan Baku (SY/X) = √∑( )
= √
= 0,0021 µg/ml Batas Deteksi (LOD) = ⁄
=3 x 0 002104836 3 8205
= 0,0050 µg/ml
Batas Kuantitasi (LOQ) = ⁄
=10 x 0 002104836 3 8205
= 0,0170µg/ml
Lampiran. 15. (lanjutan)
2. Perhitungan Batas Deteksi Dan Batas Kuantitasi Besi Y = 0,10695 X + 0,00177
Slope = 0,10695
X Y Yi y-yi y-yi^2
0,2 0.0226 0,02316 -0,00056 0.0000003136
0,4 0,0460 0,04455 0,00145 0,0000021025
0,6 0,0642 0,06594 -0,00174 0,0000030276
0,8 0,0887 0,08733 0,00137 0,0000018769
1 0,1082 0,10872 -0,00052 0,0000002704
Besi ∑ Y-Yi)2 0,000007591 Simpangan baku 0,001590702 Batas deteksi 0,044619976 Batas kuantitasi 0,148733254
Simpangan Baku (SY/X) = √∑( )
= √
= 0,0016 µg/ml Batas Deteksi (LOD) = ⁄
=3 x 0 001590702 0 10695
= 0,0446 µg/ml
Batas Kuantitasi (LOQ) = ⁄
=10 x 0 001590702 0 10695
= 0,1487 µg/ml
Lampiran. 15. (lanjutan)
3. Perhitungan Batas Deteksi Dan Batas Kuantitasi Seng Y = 0,57120 X + 0,04144
Slope = 0,57120
X Y Yi y-yi y-yi^2
0,2 0,1467 0,15568 -0,00898 0,0000806400
0,4 0,2754 0,26992 0,00548 0,0000300304
0,6 0,3934 0,38416 0,00924 0,0000853776
0,8 0,4994 0,4984 0,00100 0,0000010000
1 0,6059 0,61264 -0,00674 0,0000454276
Seng ∑ Y-Yi)2 0,000242476 Simpangan baku 0,008990291 Batas deteksi 0,047217915 Batas kuantitasi 0,157393051
Simpangan Baku (SY/X) = √∑( )
= √
= 0,0090µg/ml Batas Deteksi (LOD) = ⁄
=3 x 0 008990291 0 57120
= 0,0472 µg/ml
Batas Kuantitasi (LOQ) = ⁄
=10 x 0 008990291 0 57120
= 0,1574µg/ml
Lampiran. 16. Hasil Uji Recovery Magnesium, Besi Dan Seng Pada Sampel 1. Hasil uji recovery magnesium setelah ditambahkan larutan baku magnesium
No
2. Hasil uji recovery besi setelah ditambahkan larutan baku besi
No
Absorbansi Kadar (CF) (mg/100g)
Lampiran. 16. (lanjutan)
3. Hasil uji recovery seng setelah ditambahkan larutan baku seng
No
Sebelum penambahan
baku Kadar
baku yang ditambah (mg/100g)
Setelah penambahan
baku Persen
perolehan kembali Absorbansi (%)
Kadar (CA) (mg/100g)
Absorbansi Kadar (CF) (mg/100g)
1 0,4550 0,2896 0,0280 0,4848 0,3105 109,87
2 0,4482 0,2848 0,0280 0,4831 0,3093 105,65
3 0,4442 0,2820 0,0280 0,4797 0,3069 97,14
4 0,4375 0,2766 0,0280 0,4799 0,3062 94,74
5 0,4337 0,2743 0,0280 0,4830 0,3087 103,68
6 0,4291 0,2710 0,0280 0,4801 0,3066 96,25
Rata-rata 103,06
Lampiran 17. Contoh Perhitungan Uji Perolehan Kembali Magnesium, Besi, Dan Seng Dalam Sampel
1. Contoh perhitungan uji perolehan kembali kadar magnesium Persamaan regresi: Y = 3,8205 X + 0,012910
Absorbansi (Y) = 0,3196 X =
3,8205 0,012910 0,3196
= 0,0803 µg/ml
Konsentrasi sampel setelah ditambahkan larutan baku = 0,0803 µg/ml Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF)
CF =
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF) = 32,1168 mg/100g Kadar sampel sebelum ditambah larutan baku (CA) = 29,7273 mg/100g Berat sampel rata –rata uji recovery = 25,0242 g
Kadar larutan baku yang ditambahkan (C*A) C*A =
Lampiran. 17. (lanjutan)
% Perolehan Kembali Magnesium =
A
2. Contoh perhitungan uji perolehan kembali kadar besi Persamaan regresi: Y = 0,10695 X + 0,00177
Absorbansi (Y) = 0,0708
X =
Konsentrasi sampel setelah ditambahkan larutan baku = 0,6454 µg/ml Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF)
CF =
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF) = 1,2907 mg/100g Kadar sampel sebelum ditambah larutan baku (CA) = 1,1706 mg/100g Berat sampel rata-rata uji recovery = 25,0242 g
Kadar larutan baku yang ditambahkan (C*A)
C*A=
Lampiran. 17. (lanjutan)
3. Contoh perhitungan uji perolehan kembali kadar seng Persamaan regresi: Y = 0,5712 X + 0,04144
Absorbansi (Y) = 0,4848
X =
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku = 0,7762 µg/ml Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF)
CF =
Lampiran. 17. (lanjutan)
Kadar sampel sebelum ditambah larutan baku (CA) = 0,2797 mg/100g Berat sampel rata-rata uji recovery = 25,0242 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)
C*A=
Lampiran 18. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Magnesium, Besi, Dan Seng padaSampel
1. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Magnesium No. % Perolehan Kembali (Xi) (Xi-X ) (Xi-X )2
Lampiran. 18. (lanjutan)
2. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Besi
No. % Perolehan Kembali (Xi) (Xi-X ) (Xi-X )2
Lampiran. 18. (lanjutan)
3. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Seng
No. % Perolehan Kembali (Xi) (Xi-X ) (Xi-X )2
Lampiran. 19. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Magnesium pada Sampel Daun Kucai Segar Dan Daun Kucai Rebus
No. Daun Kucai Segar Daun Kucai Rebus
1. X1 = 29,3645 X2 = 17,0257
2. S1 = 0,5459 S2 = 1,0305
Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 99% untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama σ1 = σ2 ) atau berbeda σ1 ≠ σ2 ).
 Ho : σ1 = σ2 H1 : σ1 ≠ σ2
 Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F0,01/2 (4,5))adalah = 15,56 Daerah kritis penolakan : hanya jika Fo
 Dari hasil ini menunjukkan bahwa Ho diterima dan H1 ditolak sehingga disimpulkan bahwa σ1 = σ2 .simpangan bakunya adalah :
 Dari hasil ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima sehingga disimpulkan bahwa σ1 tidak sama dengan σ2 ,
 Ho : µ1 = µ2
H1 : µ1 ≠ 2
Lampiran. 19. (lanjutan)
Karena to = 197,5152 > 3,2498 maka hipotesis ditolak. Berarti terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar magnesium dalam daun kucai segar dengan daun kucai rebus.
Lampiran. 20. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Besi pada Sampel Daun Kucai Segar dan Daun Kucai Rebus
No. Daun Kucai Segar Daun Kucai Rebus
1. x1 = 1,1706 x2 = 1,0472
2. S1 = 0,0260 S2 = 0,0139
Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 99% untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama σ1 = σ2 ) atau bebeda σ1 ≠ σ2 ).
 Ho : σ1 = σ2 H1 : σ1 ≠ σ2
 Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F0,01/2 (5,4))adalah = 22,46 Daerah kritis penolakan : hanya jika Fo
 Dari hasil ini menunjukkan bahwa Ho diterima dan H1 ditolak sehingga disimpulkan bahwa σ1 = σ2 .simpangan bakunya adalah :
 Dari hasil ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima sehingga disimpulkan bahwa σ1 tidak sama dengan σ2 ,
 Ho : µ1 = µ2
H1 : µ1 ≠ 2
Lampiran. 20. (lanjutan)
Karena to = 10,5046 > 3,2498 maka hipotesis ditolak. Berarti terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar besi dalam daun kucai segar dengan daun kucai rebus.
Lampiran. 21. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Seng pada Sampel Daun Kucai Segar dan Daun Kucai Rebus
No. Daun Kucai Segar Daun Kucai Rebus
1. x1 = 0,2797 x2 = 0,1494
2. S1 = 0,0070 S2 = 0,0185
Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 99% untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama σ1 = σ2 ) atau berbeda σ1 ≠ σ2 ).
 Ho : σ1 = σ2 H1 : σ1 ≠ σ2
 Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F0,01/2 (5,5))adalah = 14,94 Daerah kritis penolakan : hanya jika Fo
 Dari hasil ini menunjukkan bahwa Ho diterima dan H1 ditolak sehingga disimpulkan bahwa σ1 = σ2 .simpangan bakunya adalah :
 Dari hasil ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima sehingga disimpulkan bahwa σ1 tidak sama dengan σ2 ,
 Ho : µ1 = µ2
H1 : µ1 ≠ 2
Lampiran. 21. (lanjutan)
Karena to = 16,1204 > 3,1693 maka hipotesis ditolak. Berarti terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar seng dalam daun kucai segar dengan daun kucai rebus.
Lampiran. 22.Tabel Distribusi t
Lampiran. 23. Tabel Distribusi F
Lampiran 23. Tabel Distribusi F