Agus A, Yusrial, dan Sutono. 2005. Penetapan Tekstur Tanah. Diakses dari http://repository.ipb.ac.id [Diakses pada 05 januari 2016].
Anonim. 2014. Klasifikasi tanaman kedelai ungu. Diakses dari www.klasifikasitanaman.com [03 Desember 2015].
Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor Arsyad, S. 2000. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor
Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolahan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Asdak, C. 2007. Hidrologi dan Pengelolahan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolahan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Banuwa, I. S., 2013. Erosi. Kencana. Jakarta.
Barchia, M. F., 2009. Agroekosistem Tanah Mineral Masam. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Darmawijaya M. 1990. Klasifikasi Tanah : Dasar Teori Bagi Peneliti Tanah dan Pelaksanaan Pertanian di Indonesia. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press
Febrina, D., 2013. Penentuan Nilai Faktor Tanaman Kacang Kedelai dan Serai dengan Metode Petak Kecil dan USLE pada tanah Andepts di kebun Kwala Bekala Universitas Sumatera Utara [Diakses 20 Januari 2016].
Foth HD. 1984. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Edisi VI. Jakarta: Erlangga.
Hakim, N, M. Y. nyakpa, S. G. Nugroho, A. M. Lubis, M. R. Saul, M. A. Diha, G.
B. Hong, dan H. H. Bailey. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Lampung:
Universitas Lampung.
Hammer, W. I. 1981. Soil Conservation Consultant Report Center For Soil Research. LPT Bogor. Indonesia.
Hanafiah AK. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Hardiyatmo, H. C., 2006. Penanganan Tanah Longsor dan Erosi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Hardjowigeno, S dan Widiatmaka, 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tataguna Lahan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Harjadi, Beny. 2014. Teknik Konservasi Tanah dan Air. Diakses darihttp://bpk-solo.litbang.dephut.go.id [07 Januari 2016].
Hidayat, Yayat, N. Sibukabani, H. Pawitan, dan K. Murtilaksono. 2006.
Reformulasi Faktor Tanaman dan Pengelolaannya dalam model ANSWERS. IPB. Bogor.
Hillel D. 1981. Soil and Water. New York:Academic Press.
JCRR and MARBD. 1977.Soil Conservation Handbook. Agruculture Building, Taipe:14 Wen Chow Street,
Kartasapoetra, G., A.G. Kartasapoetra, dan M.M. Sutedjo. 1989. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. PT Rineka Cipta, Jakarta.
Kuswandi. 1993. Pengapuran tanah pertanian. Kanisius, Yogyakarta.
Lubis, R. H., 2014. Penentuan Laju Erosi Pada Tanah Andepts Menggunakan Tanaman Jagung Dan Teras Bangku Dengan Metode Usle Dan Petak Kecil Di Lahan Kwala Bekala Universitas Sumatera Utara [Diakses 12 Maret 2016].
Najmi, Najmi. 2014. Pengaruh Limpasan Permukaan terhadap Erosi Permukaan pada Lahan Pertanian jagung di Desa Ulanta Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone bolango Provensi Gorontalo. Diakses dari eprints.ung.ac.id [30 November 2015].
Notohadiprawo. T. 1998. Tanah dan LIngkungan. Direktorat Jendral Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Poerwowidodo. 1993. Telaah Kesuburan Tanah. Angkasa. Bandung.
Rahmawati, N., 2012. Botani tanaman. Universitas Sumatera Utara, Medan
Rayes, M.L. 2007. Metode Inventarisasi Sumberdaya Lahan. Penerbit Andi.
Yogyakarta.
Rubatzky, V. E., dan M. Yamaguchi. 1998. Sayuran dunia. ITB. Bandung.
Soil Survey Manual. 1990. Soil Survey Manual. US Departemen Of Agricultur Hanbook
Suripin. 2001. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. ANDI. Bandung.
Utomo, W. H. 1989. Erosi dan Konservasi Tanah, IKIP Malang, Malang.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Flowchat Penelitian metode petak kecil
Diukur panjang lereng
Dibuat teras bangku “in ward”
Dibuat teras bangku tipe “inward”
Lampiran 2. Flowchat Penelitian metode USLE
Lampiran 3. Perhitungan nilai laju erosi menggunakan metode petak kecil
1. Pada lahan tanpa tanaman (lahan kontrol) Besarnya sedimen yang tertampung = 4678.9 gr Laju erosi dalam satuan 22 x 2 m
- Selama 4 bulan penelitian = 46.78 x 10-4 ton/4 bulan - Selama 1 tahun = (
= 140.34 x 10-4 ton/tahun
Erosi dalam 1 Ha = ( x 140.34 x10-4 ton/tahun
= 3.18 ton/ha.tahun
Jadi, nilai laju erosi pada lahan tanpa tanaman (lahan kontrol) adalah 3.18 ton/(ha.thn).
2. Pada lahan tanaman kedelai
Besarnya sedimen yang tertampung = 4284,42 gr Laju erosi dalam satuan 22 x 2 m
- Selama 4 bulan penelitian = 42,84 x 10-4 ton/ 4 bulan - Selama 1 tahun = (
= 128,53 x 10-4ton/tahun
Erosi dalam 1 Ha = ( x 128,53 x 10-4ton/tahun
= 2,921 ton/ha.tahun
Jadi, nilai laju erosi pada lahan tanaman kedelai ialah 2,921 ton/(ha.thn).
3. Pada lahan teras bangku (Inward)
Besarnya sedimen yang tertampung = 1094,73 gr Laju erosi dalam satuan 22 x 2 m
- Selama 4 bulan penelitian = 10,94 x 10-4 ton/ 4 bulan - Selama 1 tahun = (
= 32,84 x 10-4 ton/tahun
Erosi dalam 1 Ha = ( x 32,84 x 10-4 ton/tahun
= 0,74 ton/ha.tahun
Jadi, nilai laju erosi pada lahan teras bangku (Intward) adalah 0,74 ton/(ha.thn).
Lampiran 4. Pendugaan nilai laju erosi menggunakan metode USLE Metode USLE dengan erosivitas 4 bulan
- Lahan tanpa tanaman (kontrol)
Lahan dengan kemiringan 9%, tanpa tanaman dan tanpa tindakan konservasi memiliki nilai faktor L,S,C,P adalah satu.
A = R x K x L x S x C x P = 60,68 x 0,209 x 1 x1 x 1
= 12,68 ton/(ha.tahun) - Lahan tanaman kedelai
Lahan dengan kemiringan 9 %, tanpa tindakan konservasi memiliki nilai faktor L,S dan P adalah satu. Nilai C diambil dari literatur Abdulrachman, dkk. (1981).
A = R x K x L x S x C x P = 60,68 x 0,183 x 1 x 0,39 x 1
= 4,33 ton/(ha.tahun) - Lahan teras bangku
Lahan dengan kemiringan 9 %, tanpa tanaman memiliki nilai faktor L,S dan C adalah satu. Nilai P diambil dari literatur Hardjowigeno dan Widiatmaka (2007).
A = R x K x L x S x C x P = 60,68 x 0,183 x 1 x1 x 0,15
= 1,66 ton/(ha.tahun)
Metode USLE dengan erosivitas 10 tahun - Lahan tanpa tanaman (kontrol)
Lahan dengan kemiringan 9%, tanpa tanaman dan tanpa tindakan konservasi memiliki nilai faktor L,S,C,P adalah satu.
A = R x K x L x S x C x P = 215,96 x 0,183 x 1 x1 x 1
= 39,52 ton/(ha.tahun) - Lahan tanaman kedelai
Lahan dengan kemiringan 9 %, tanpa tindakan konservasi memiliki nilai faktor L,S dan P adalah satu. Nilai C diambil dari literatur Abdulrachman, dkk. (1984).
A = R x K x L x S x C x P = 215,96 x 0,183 x 1 x 0,39 x 1
= 15,41 ton/(ha.tahun) - Lahan teras bangku
Lahan dengan kemiringan 9 %, tanpa tanaman memiliki nilai faktor L,S dan C adalah satu. Nilai P diambil dari literatur Hardjowigeno dan Widiatmaka (2007).
A = R x K x L x S x C x P = 215,96 x 0,183 x 1 x1 x 0,15
= 5,92 ton/(ha.tahun)
Lampiran 5. Perhitungan nilai faktor tanaman kedelai dan nilai faktor konservasi teras bangku dengan Metode USLE dan Petak Kecil menggunakan data curah hujan 4 bulan penelitian
- Pada lahan kontrol
Nilai A diperoleh dari metode petak kecil.
Lahan dengan ukuran 22 m x 2 m, kemiringan 9 %, tanpa tanaman dan tanpa tindakan konservasi memiliki nilai faktor L,S,C,P adalah satu.
Maka, A = R x K x L x S x C x P A = R x K x 1
A = R x K K =
K = (
K = 0,052ton/(ha.cm) - Pada lahan tanaman kedelai
Lahan dengan ukuran 22 m x 2 m, kemiringan 9 %, tanpa tindakan konservasi memiliki nilai faktor L,S dan P adalah satu. Sedangkan nilai faktor K digunakan dari hasil perhitungan pada lahan kontrol.
Maka, A = R x K x L x S x C x P A = R x K x 1 x C x 1 A = R x K x C
C =
C =
C = 0,925
- Pada lahan teras bangku (Inward)
Lahan dengan ukuran 22 m x 2 m, kemiringan 9 %, tanpa tanaman dan tanpa tindakan konservasi memiliki nilai faktor L, S dan C adalah satu. Sedangkan nilai faktor K digunakan dari hasil perhitungan pada lahan kontrol.
Maka, A = R x K x L x S x C x P A = R x K x 1 x 1 x P A = R x K x P
P =
P =
P = 0,23
Lampiran 6. Perhitungan nilai faktor tanaman kedelai dan nilai faktor konservasi teras bangku dengan Metode USLE dan Petak Kecil menggunakan data curah hujan 10 tahun
- Pada lahan kontrol
Nilai A diperoleh dari metode petak kecil.
Lahan dengan ukuran 22 m x 2 m, kemiringan 9 %, tanpa tanaman dan tanpa tindakan konservasi memiliki nilai faktor L,S,C,P adalah satu.
Maka, A = R x K x L x S x C x P A = R x K x 1
A = R x K K =
K = (
K = 0,014 ton/(ha.cm) - Pada lahan tanaman kedelai
Lahan dengan ukuran 22 m x 2 m, kemiringan 9 %, tanpa tindakan konservasi memiliki nilai faktor L,S dan P adalah satu. Sedangkan nilai faktor K digunakan dari hasil perhitungan pada lahan kontrol.
Maka, A = R x K x L x S x C x P A = R x K x 1 x C x 1 A = R x K x C
C =
C =
C = 0,96
- Pada lahan konservasi teras bangku (Inward)
Lahan dengan ukuran 22 m x 2 m, kemiringan 9 %, tanpa tanaman memiliki nilai faktor L, S dan C adalah satu. Sedangkan nilai faktor K digunakan dari hasil perhitungan pada lahan kontrol.
Maka, A = R x K x L x S x C x P A = R x K x 1 x 1 x P A = R x K x P
P =
P =
P=0,24
Lampiran 7. Perhitungan nilai erosi yang ditoleransikan (T)
T = x BD
de = Kedalaman efektif = 108 cm fd = faktor kedalaman tanah = 1
W = umur guna tanah = 400 tahun BD = bulk density = 1,106 gr/cm3 T = x 1,106
= 0,29 gr/cm2.tahun
=
= 29,86 ton/ha.tahun
Lampiran 8. Perhitungan tingkat bahaya erosi (TBE)
Metode Petak Kecil
- Pada lahan tanpa tanaman (lahan kontrol) TBE =
=
= 0,106 (rendah) - Pada lahan tanaman kedelai
TBE =
=
= 0,097 (rendah)
- Pada lahan konservasi teras bangku (Inward) TBE =
=
= 0,024 (rendah)
Metode USLE dengan erosivitas 4 bulan
- Pada lahan tanpa tanaman (lahan kontrol)
TBE =
=
= 0,371 (rendah)
- Pada lahan tanaman kedelai TBE =
=
= 0,145 (rendah)
- Pada lahan konservasi teras bangku (inward) TBE =
=
= 0,055 (rendah)
Metode USLE dengan erosivitas 10 tahun
- Pada lahan tanpa tanaman (lahan kontrol) TBE =
=
= 1,323 (sedang)
- Pada lahan tanaman kedelai TBE =
=
= 0,516 (rendah)
- Pada lahan konservasi teras bangku (Inward) TBE =
=
= 0,198 (rendah)
Lampiran 9. Nilai erosivitas hujan (R) kebun percobaan kwala bekala USU selama 10 tahun
Tahun Data curah hujan harian maximum (mm)
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des
2006 29 89 38 56 56 118 49 38 64 89 97 84
2007 54 60 42 48 60 33 45 46 60 101 113 113
2008 65 39 42 66 51 46 33 52 64 89 97 54
2009 44 63 87 46 66 72 67 52 75 73 110 70
2010 68 6 107 50 32 46 62 47 19 47 70 65
2011 25 7 30 30 31 53 43 91 48 60 66 61
2012 54 41 40 70 85 20 108 63 66 53 76 43
2013 36 80 37 26 134 48 50 38 56 115 36 69
2014 10 9 23 31 40 40 40 88 67 115 43 74
2015 65 121 29 33 105 41 44 60 85 77 84 112
Jumlah 450 515 475 456 660 517 541 575 604 819 792 745
Rata-rata 45 51.5 47.5 45.6 66 51.7 54.1 57.5 60.4 81.9 79.2 74.5
Pmax 68 121 107 70 134 118 108 91 85 115 113 113
Tahun Data hari hujan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des
2006 12 8 17 16 20 13 17 17 20 27 26 27
2007 11 4 5 9 23 19 17 23 20 22 20 20
2008 8 7 19 13 17 13 19 14 20 26 25 18
2009 4 9 16 22 22 8 8 15 21 20 14 13
2010 19 4 12 7 13 10 9 10 8 9 16 10
2011 10 3 15 13 14 14 11 16 13 21 19 15
2012 7 11 12 15 20 11 12 13 11 19 21 18
2013 10 15 15 9 19 8 12 14 16 12 20 20
2014 8 4 8 9 13 8 10 17 14 18 17 18
2015 13 7 8 15 14 8 13 19 13 14 20 8
Jumlah HH 102 72 127 128 175 112 128 158 156 188 198 167
Nilai erosivitas hujan (R) selama 10 tahun
Data Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des
Curah hujan (cm)
4.5 5.15 4.75 4.56 6.6 5.17 5.41 5.75 6.04 8.19 7.92 7.45
Hari
hujan 102 72 127 128 175 112 128 158 156 188 198 167
P max
(cm) 6.8 12.1 10.7 7 13.4 11.8 10.8 9.1 8.5 11.5 11.3 11.3
EI30 11.8647 22.3304 14.53 11.0038 20.9636 17.9874 17.0284 15.1636 15.6156 24.27 22.5339 22.6696
R =
= 215.961059cm/tahun
Lanjutan.. Perhitungan nilai erosivitas (R) Selama 10 tahun
Januari
EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53
= 6,119(4,5)1,21 x (102)-0,47 x (6,8)0,53
= 11,86
Februari
EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53
= 6,119(5,15)1,21 x (72)-0,47 x (12,1)0,53
= 22,33
Maret
EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53
= 6,119(4,75)1,21 x (127)-0,47 x (10,7)0,53
= 14,53
April
EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53
= 6,119(4,56)1,21 x (128)-0,47 x (7)0,53
= 11,00
Mei
EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53
= 6,119(6,6)1,21 x (175)-0,47 x (13,4)0,53
= 20,96
Juni
EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53
= 6,119(5,17)1,21 x (112)-0,47 x (11,8)0,53
= 17,98
Juli
EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53
= 6,119(5,41)1,21 x (128)-0,47 x (10,8)0,53
= 17,02
Agustus
EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53
= 6,119(5,75)1,21 x (158)-0,47 x (9,1)0,53
= 15,16
September
EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53
= 6,119(6,04)1,21 x (156)-0,47 x (8,5)0,53
= 15,61
Oktober
EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53
= 6,119(8,19)1,21 x (188)-0,47 x (11,5)0,53
= 24,27
November
EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53
= 6,119(7,92)1,21 x (198)-0,47 x (11.3)0,53
= 22,53
Desember
EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53
= 6,119(7.45)1,21 x (167)-0,47 x (11.3)0,53
= 22,66 R =
= 215,96 cm/tahun
Lampiran 10. Nilai erosivitas hujan dengan curah hujan 4 bulan penelitian
Tanggal Curah Hujan (mm)
Juli Agustus September Oktober
Rata-rata 30 25.85714 24.05882 27.92857
Hari Hujan 9 14 17 14
P Max 64 56 50 46
Keterangan : tanda (-) menunjukkan bahwa tidak terjadi hujan
R =
= 60.68
Data Bulan
Juli Agustus September Oktober
Curah hujan (cm) 3.0 2.58 2.4 2.79
Hari hujan 9 14 17 14
P max (cm) 6.4 5.6 5.0 4.6
EI30 22.01 13.92 10.96 13.77
Lanjutan.. Perhitungan nilai erosivitas (R) Selama 4 bulan penelitian
Juli
EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53
= 6,119(3.0)1,21 x (9)-0,47 x (6.4)0,53
= 22.01
Agustus
EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53
= 6,119(2.58)1,21 x (14)-0,47 x (5.6)0,53
= 13.92
September
EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53
= 6,119(2.4)1,21 x (17)-0,47 x (5)0,53
= 10.96
Oktober
EI30 = 6,119(CH)1,21 x (HH)-0,47 x (Pmax)0,53
= 6,119(2.79)1,21 x (14)-0,47 x (4.6)0,53
= 13.77
R =
= 60.68
Lampiran 11. Nilai erosi metode petak kecil
No Lahan Laju erosi (ton/ha.tahun)
1. Tanpa tanaman 3,18
2. Tanaman kedelai 2,92
3. Teras bangku (Inward) 0,74
Lampiran 12. Nilai erosi yang ditoleransi (diperbolehkan) Kecamatan Kedalaman
efektif tanah (cm)
Faktor kedalaman
tanah
W (tahun) BD (gr/cm)
T (ton/ha.tahun) Pancur
Batu
108 1 400 1,10 29,86
Lampiran 13. Nilai erosi tanah dengan metode petak kecil pada lahan tanpa
16 103 15,42 -
18 345 26,72 13,43
23 280 29,26 9,12
24 300 23,34 11,18
26 410 45,7 22,07
28 245 15,15 7,24
29 130 7,86 -
30 340 27,21 11,35
Oktober 1 200 15,26 -
3 350 26,84 12,03
4 190 14,9 -
7 320 23,96 12,94
10 270 29,14 8,96
13 300 23,28 10,88
15 330 26,11 11,45
18 180 14,7 -
21 310 22,54 11,22
23 488 31,12 27,54
26 375 29,4 14,66
28 286 28,16 7,64
30 530 49,76 14,87
31 470 30,32 26,54
Jumlah 1517,94 3160,35
Total = 4678,29
Lanjutan.. Nilai erosi tanah dengan metode petak kecil pada lahan tanaman
15 205 15,3 -
16 103 9,35 -
18 345 22,55 11,4
23 280 19,11 7,85
24 300 21,37 10,58
26 410 43,8 22,1
28 245 17,33 -
29 130 12,24 -
30 340 24,45 11,64
Oktober 1 200 15,78 -
3 350 24,11 13,7
4 190 14,45 -
7 320 21,75 11,21
10 270 18,85 7,38
13 300 21,41 10,61
15 330 24,32 11,66
18 180 12,67 -
21 310 20,23 10
23 488 46,14 23,44
26 375 22,34 11
28 286 17,87 9,56
30 530 47,96 25,23
31 470 45 22,78
Jumlah 1404,32 2880,1
Total = 4284,42
Lanjutan.. Nilai erosi tanah dengan metode petak kecil pada lahan teras bangku
23 280 7,71 -
24 300 7,83 -
26 410 10,45 4,53
28 245 7,06 -
29 130 - -
30 340 8,55 -
Oktober 1 200 6,28 -
3 350 8,75 -
4 190 5,64 -
7 320 8,17 -
10 270 7,63 -
13 300 7,85 -
15 330 8,37 -
18 180 12,67 -
21 310 20,23 -
23 488 12,37 5,39
26 375 7,88 -
28 286 7,73 -
30 530 13 8,23
31 470 12,28 5,22
Jumlah 466,68 628,05
Total = 1094,73
Lampiran 14. Tabel Nilai Indeks Tingkat Bahaya Erosi (TBE)
Tabel Tingkat Bahaya Erosi pada Lahan Tanpa Tanaman (Lahan Kontrol), Tanaman Kedelai dan Teras Bangku dengan Metode Petak Kecil
Lahan Erosi aktual
Erosi (TBE) Kriteria Tanpa tanaman
(lahan kontrol) 3,18 29,86 0,106 Rendah
Kedelai 2,92 29,86 0,097 Rendah
Teras bangku 0,74 29,86 0,024 Rendah
Tabel Tingkat Bahaya Erosi pada Lahan Tanpa Tanaman (Lahan Kontrol), Tanaman Kedelai dan Teras Bangku dengan Metode USLE berdasarkan curah hujan 10 tahun
Erosi (TBE) Kriteria Tanpa tanaman
(lahan kontrol) 39,52 29,86 1.323 Sedang
Kedelai 15,41 29,86 0,516 Sedang
Teras bangku 5,92 29,86 0,198 Rendah
Tabel Tingkat Bahaya Erosi pada Lahan Tanpa Tanaman (Lahan Kontrol), Tanaman Kedelai dan Teras Bangku dengan Metode USLE berdasarkan curah hujan 4 bulan masa penelitian
Lahan Erosi aktual (A)
Erosi (TBE) Kriteria Tanpa tanaman
(lahan kontrol) 11,10 29,86 0.371 Rendah
Kedelai 4,33 29,86 0,145 Rendah
Teras bangku 1,66 29,86 0,055 Rendah
Lampiran 15. Perhitungan nilai kerapatan massa, kerapatan partikel dan Porositas
Volume total = volume ring sample Volume Total =
=
=
= 98,21 cm3 Kerapatan Massa (Bulk Density)
Ms = 108,71 gr ρb =
=
= 1,106 g/cm3
Kerapatan Partikel
Berat Tanah = 108,71 gr
Volume Tanah = l
Volume Air = 465 ml
Volume Air Tanah = 500 ml
ρs =
Volume Ruang Por I = (volume air + volume tanah)- volume air tanah Volume Ruang Pori = (465ml + 115 ml) – 500 ml
= 80 ml
ρs =
= 2,71 g/cm3 Porositas = (1- ) x 100%
= (1- ) x 100%
= 58,57 %
Lampiran 16. Tabel Nilai Faktor Erodibilitas Tanah (K)
Kecamatan Tekstur tanah (M) C- organik %BO (a) Kode struktur (b)
Permeabilitas (cm/jam)
Kode permeabilitas
Erodibilitas
Pancur Batu 1996,72 1,12 1,93 2 2,31 4 0,183
Tabel Nilai Kandungan Partikel Tanah dan C organik Tanah pada Lahan Tanaman kedelai dan teras bangku
Kecamatan
debu (%) liat(%)
pasir (%) Tekstur Tanah
Pasir biasa Pasir sangat halus M
Pancur Batu 18,28 30,16 51,56 10,31 1996,72
Dimana: % debu, % liat dan % pasir didapat dari pengukuran di Laboratorium Sentral Fakutas Pertanian USU. Sedangkan %pasir sangat halus adalah 20% pasir.
Lampiran 17.Perhitungan Erodibilitas Tanah Andepts pada Lahan Tanaman Kedelai dan Teras Bangku di Kwala Bekala USU Kecamatan Pancur Batu. c = kode permeabilitas tanah
= 4
K =
= 0,183
Lampiran 18. Menentukan tekstur tanah Andepts dengan segitiga USDA
Dimana :
Pasir (sand) = 51,56%
Debu (silt) = 18,28%
Liat (Clay) = 30,16%
Tekstur = Lempung Liat Berpasir (Sandy Clay Loam)
Gambar 5. Segitiga USDA
Lampiran 19. teras tipe datar dan tipe inward Gambar 11. Lahan Kontrol
Gambar 12. Lahan tanaman Kedelai
Gambar 13. Lahan Teras Bangku Tipe Inward
Gambar 14. Pengukuran Permeabilitas
Gambar 15.Pengukuran Kedalaman Efektif Tanah
Gambar 16. Teras tipe datar
Gambar 17. Teras tipe outward
potong
timbu Jarak Bangku (W)
Kemiringan awal (S)
Permukaan bangku
Jarak interval (VI)
Jarak teras (W)
poton
timbu Jarak Bangku (W)
Kemiringan awal (S)
Permukaan bangku
Jarak interval (VI)
Jarak teras (W)
Kemiringan Bangku
iii iv v viii