• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anggraeni, S., 2013. Tanah. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Diakses dari http://file.upi.edu [20 November 2015] [Jurnal].

Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press, Bogor.

Baver, L.D. 1956. Soil Physics. Third Edition. John Wiley and Sons, New York.

Badan Penanaman Modal dan Promosi. 2012. Pemetaan Potensi Investasi Sumatera Utara. Diakses dari http://bpmp.sumutprov.go.id [03 Maret 2016]

Craig, R.F. 1987. Mekanika Tanah Edisi Keempat. Erlangga, Jakarta.

Damanik, S., M. Syakir, M. Tasma dan Siswanto. 2010. Budidaya dan Pasca Karet. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor.

Damanik, M. M. B., B. E. Hasibuan, Fauzi, Sarifuddin, dan H. Hanum, 2010.

Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU-Press, Medan.

Dinas Perkebunan Sumatera Utara. 2013. Perkebunan dan Kehutanan. Diakses dari http://sumutprov.go.id [19 February 2016]

Dingus, D.D. 1999. Soil Science Laboratory Manual. Prentice Hall, United States of America.

Fauzi, A., 2008. Analisa Kadar Unsur Hara Karbon Organik dan Nitrogen di dalam Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau. Diakses dari http://repositoryusu.ac.id [06 November 2015] [Jurnal].

Firdaus, L.N., S. Wulandari, dan G.D. Mulyeni, 2013. Pertumbuhan Akar Tanaman Karet pada Tanah Bekas Tambang Bauksit dengan Aplikasi Bahan Organik. Universitas Riau Pekanbaru. Diakses dari http://ejournal.unri.ac.id

[20 November 2015] [Jurnal].

Foth, H.D. 1951. Fundamentals Of Soil Science Eighth Edition, John Wiley and Sons, New York.

Hakim, N., Y. Nyakpa, A.M. Lubis, A.G. Nugroho, M.A. Diha, G.B.Gong, dan H.H. Bailey. 1986. Ilmu Tanah. Universitas Lampung, Lampung.

Hanafiah, K. A., 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Hardjowigeno, S. 2003. Ekologi Tanaman USU Press, Medan.

Kartasapoetra, G., A.G. Kartasapoetra, dan M.M. Sutedjo. 1985. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. PT.Bina Aksara, Jakarta.

Kartasapoetra, A. G., 1989. Kerusakan Tanah Pertanian dan Usaha Untuk Merehabilitasinya. Penerbit Bina Aksara, Jakarta

Kurnia, U., F. Agus, A. Adimihardja, dan A. Dariah, 2006. Sifat Fisik Tanah dan Metode Analisisnya. Departemen Pertanian, Jakarta

Lingga, P. dan Marsono. 2004. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Edisi Revisi.

Penebar Swadaya, Jakarta.

Mas’ud, P., 1993. Telaah Kesuburan Tanah. Penerbit Angkasa. Bandung.

Notohadiprawiro, T. 1998. Tanah dan Lingkungan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta.

Mukhlis, 2007. Analisis Tanah Tanaman. USU Press. Medan.

Mulyani, A.A., Rachman, dan A. Dairah. 2009. Penyebaran Lahan Masam, Potensi dan Ketersediaannya untuk Pengembangan Pertanian. Fosfat Alam. Pemanfaatan Pupuk Fosfat Alam Sebagai Sumber Pupuk P. Balai Besar Penelitian Tanah

Munir, M. 1996. Tanah-tanah Utama Indonesia. Dunia Pustaka Jaya, Jakarta.

Nurbahar, I. R., 2014. Statistik Perkebunan Indonesia 2013-2015. Direktorat Jendral Perkebunan. Jakarta.

Pandutama, M.H., A. Mudjiharjati, Suyono, dan Wustamidin. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Jember, Bandung.

Pasaribu, P. O., 2013. Chapter I. Diakses dari http://repository.usu.ac.id [7 September 2016] [Jurnal].

PTPN III. 2014. PTPN III. http://www.kpbptn [03 Maret 2016].

Rachman, L.M. 1987. Penerapan Sistem Budidaya Pertanian Tanpa Olah Tanah Ditinjau Dari Sifat Fisik Tanah. Penerbit IPB. Bogor.

Rosmarkam, A. dan N.W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius, Yogyakarta.

Setyamidjaja, D. 1993. Karet Budidaya dan Pengolahan. Kanisius, Yogyakarta.

Solichatun, E. Anggarwulan, dan W. Mudyantini. 2005. Pengaruh Ketersediaan Air Terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Bahan Aktif Saponin

Tanaman Ginseng Jawa (Talinum paniculat Gaertn.). Universitas Sebelas Maret Surakarta. Diakses dari

http://biosains.mipa.uns.ac.id [20 November 2015] [Jurnal].

Sutedjo, M. M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sutedjo, M.M. dan A. G. Kartasapoetra. 1988. Pengantar Ilmu Tanah. PT. Bina Aksara, Jakarta

Syamsulbahri, 1996. Bercocok Tanam Tanaman Perkebunan Tahunan. UGM-Press, Yogyakarta

Uhland, R.E., and O’Neal, A.M. 1951. Soil Permeability For Use In Soil and Water Conservation. Illus, New York.

Utami, N.H., 2009. Kajian Sifat Fisik, Sifat Kimia dan Sifat Biologi Tanah Paska Tambang Galian C Pada Tiga Penutupan Lahan. Institut Pertanian Bogor.

Diakses dari http://repository.ipb.ac.id [20 November 2015] [Jurnal].

Wibawa, N. W., E. Makruf, D. Sugandi, dan T. Rahman. 2012. Tingkat Kesuburan dan Rekomendasi Pemupukan N, P, dan K Tanah Sawah Kabupaten Bengkulu Selatan. Diakses dari http://faperta.unand.ac.id [06 November 2015] [Jurnal].

Winarso, S., 2005. Kesuburan Tanah. Penerbit Gava Media, Yogyakarta Yunus, Y., 2004. Tanah dan Pengolahan. Penerbit CV Alfabeta, Bandung.

Lampiran 1. Flow chart penelitian

- Kadar air kapasitas lapang - Permeabilitas tanah - pH tanah

- Kadar Nitrogen dalam tanah - Kadar Fosfat tersedia tanah - Kadar Kalium tukar tanah - Berat akar

- Volume akar -

-

Lampiran 2. Hasil analisa sifat fisika tanah

Perhitungan bulk density, particle density dan porositas pada vegetasi Paku harupat kedalaman 5 cm.

Density(gr/cm3) Porositas (%)

Lokasi I 128.66 50 450 1.25 2.57 51.36

Lokasi II 118.15 47 453 1.17 2.51 53.38

Lokasi III 127.67 49 451 1.21 2.61 53.63

Rata-rata 124,61 48,66 451,33 1.21 2.56 52.73

BTKO = Berat tanah kering oven (massa tanah kering) Volume total (Vt) = volume ring sampel =

= x 100%

= 52,73 %

Perhitungan bulk density, particle density dan porositas pada penutup tanah Paku harupat kedalaman 25 cm.

Density(gr/cm3) Porositas (%)

Lokasi I 144,54 56 444 1,37 2,58 46,84

Lokasi II 122,32 45 455 1,21 2,72 55,57

Lokasi III 121,01 50 450 1,17 2,42 51,60

Rata-rata 129,29 50,33 449,67 1,25 2,57 51,36

BTKO = Berat tanah kering oven (massa tanah kering) Volume total (Vt) = volume ring sampel = Kerapatan partikel (Particle density)

Berat tanah = 129,29 gr Volume Padatan = 50,33 ml

Pd =

= gr/cm3

= 2,57 gr/cm3

Porositas

f = x 100%

= x 100%

= 51,36 %

Perhitungan bulk density, particle density dan porositas pada vegetasi Rumput kedalaman 5 cm.

Density(gr/cm3) Porositas (%)

Lokasi I 122,84 50 450 1,19 2,46 51,60

Lokasi II 122,05 52 448 1,23 2,35 47,61

Lokasi III 140,19 48 452 1,31 2,92 55,29

Rata-rata 128,36 50 450 1,24 2,57 51,75

BTKO = Berat tanah kering oven (massa tanah kering) Volume total (Vt) = volume ring sampel =

= gr/cm3

Perhitungan bulk density, particle density dan porositas pada vegetasi Rumput kedalaman 25 cm.

Density(gr/cm3) Porositas (%)

Lokasi I 140,53 49 451 1,36 2,87 52,57

Lokasi II 108,09 52 448 1,05 2,08 49,67

Lokasi III 146,27 52 448 1,36 2,81 51,57

Rata-rata 131,63 51 449 1,26 2,59 51,35

BTKO = Berat tanah kering oven (massa tanah kering) Volume total (Vt) = volume ring sampel = Kerapatan partikel (Particle density)

Berat tanah = 131,63 gr

Volume Padatan = 51 ml

Perhitungan bulk density, particle density dan porositas pada vegetasi keladi pada kedalaman 5 cm.

Density(gr/cm3) Porositas (%)

Lokasi I 109,53 45 455 1,02 2,43 458,09

Lokasi II 122,38 48 452 1,14 2,55 55,29

Lokasi III 120,43 47 453 1,17 2,56 54,51

Rata-rata 117,45 46,67 453,34 1,11 2,52 55,96

BTKO = Berat tanah kering oven (massa tanah kering) Volume total (Vt) = volume ring sampel =

= 1,11 gr/cm3

Perhitungan bulk density, particle density dan porositas pada penutup tanah keladi pada kedalaman 25 cm.

Density(gr/cm3) Porositas (%)

Lokasi I 129,44 49 451 1,18 2,64 55,21

Lokasi II 127,94 51 449 1,24 2,51 50,64

Lokasi III 120,66 47 453 1,17 2,57 54,51

Rata-rata 126,01 49 451 1,20 2,57 53,30

BTKO = Berat tanah kering oven (massa tanah kering) Volume total (Vt) = volume ring sampel =

=

= 104,71 cm3 Kerapatan massa (Bulk density)

Ms = 126,01 gr

Perhitungan bulk density, particle density dan porositas pada tanah tanpa vegetasi pada kedalaman 5 cm.

Density(gr/cm3) Porositas (%)

Lokasi I 131,56 49 451 1,23 2,68 54,36

Lokasi II 127,18 54 446 1,23 2,36 47,73

Lokasi III 142,27 51 449 1,35 2,79 51,59

Rata-rata 133,67 46,67 453,34 1,27 2,61 51,34

BTKO = Berat tanah kering oven (massa tanah kering) Volume total (Vt) = volume ring sampel =

=

Perhitungan bulk density, particle density dan porositas pada tanahtanpa vegetasi pada kedalaman 25 cm.

Density(gr/cm3) Porositas (%)

Lokasi I 135,95 47 453 1,37 2,89 52,59

Lokasi II 126,13 52 448 1,20 2,43 50,62

Lokasi III 127,99 50 450 1,29 2,56 49,61

Rata-rata 130,02 49,67 450,33 1,29 2,63 50,95 BTKO = Berat tanah kering oven (massa tanah kering)

Volume total (Vt) = volume ring sampel =

=

= 101,26 cm3 Kerapatan massa (Bulk density)

Ms = 130,02 gr Bd =

= gr/cm3

= 1,29 gr/cm3 Kerapatan partikel (Particle density)

Berat tanah = 130,02 gr Volume Padatan = 49,67 ml

Pd =

= gr/cm3

= 2,63 gr/cm3 Porositas

f = x 100%

= x 100%

=50,95 %

Permeabilitas Tanah dengan vegetasi paku harupat

Parameter Permeabilitas (cm/jam) Kriteria

Lokasi I 5,82 Sedang

Lokasi II 2,59 Agak lambat

Lokasi III 5,68 Sedang

Rata-rata 4,69 Sedang

Permeabilitas Tanah dengan vegetasi rumput

Parameter Permeabilitas (cm/jam) Kriteria

Lokasi I 2,61 Agak lambat

Lokasi II 2,40 Agak lambat

Lokasi III 5,72 Sedang

Rata-rata 3,57 Sedang

Permeabilitas Tanah dengan vegetasi keladi

Parameter Permeabilitas (cm/jam) Kriteria

Lokasi I 5,72 Sedang

Lokasi II 5,50 Sedang

Lokasi III 6,47 Sedang

Rata-rata 5,89 Sedang

Permeabilitas Tanah dengan tanpa vegetasi

Parameter Permeabilitas (cm/jam) Kriteria

Lokasi I 2,64 Agak lambat

Lokasi II 2,69 Agak lambat

Lokasi III 2,53 Agak lambat

Rata-rata 2,62 Agak lambat

Lampiran 3. Hasil analisa sifat kimia tanah Tanah dengan vegetasi paku harupat

Parameter pH Kadar

Kriteria masam rendah sangat rendah rendah tinggi

Tanah dengan vegetasi rumput

Kriteria masam rendah sangat rendah rendah tinggi

Tanah dengan vegetasi keladi

Kriteria Masam rendah sangat rendah rendah tinggi

Tanah dengan tanpa vegetasi Parameter pH Kadar

Kriteria Masam rendah sangat rendah rendah tinggi

Lampiran 4. Perhitungan kadar air kapasitas lapang

Perhitungan kadar air kapasitas lapang pada tanah dengan penutup tanah dan tanpa penutup tanah kedalaman 5 cm dan kedalaman 25 cm

BTKU dan BTKO pada kedalaman 5 cm

Parameter

BTKU dan BTKO pada kedalaman 25 cm

Parameter

Contoh perhitungan tanah dengan vegetasi paku harupat BTKU (Berat Tanah Kering Udara) = 174,18 gr

BTKO (Berat Tanah Kering Oven) = 125,18 gr

KA = x 100%

= x 100%

KA = 39,1 %

Lampiran 5. Dokumentasi Lapangan

Vegetasi Paku Harupat

Vegetasi Rumput

Vegetasi Keladi

Tanpa Vegetasi

Dokumen terkait