• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adisarwanto, T. 2005. Budidaya Dengan Pemupukan yang Efektif dan Pengoptimalan Peran Bintil Akar Kedelai. Penebar Swadaya. Jakarta.

Adisarwanto, T. 2008. Kedelai. Penebar Swadaya. Jakarta.

Adisarwanto, T. 2014. Kedelai Tropika. Penebar Swadaya. Jakarta.

Ahmad, F. 1988. Effect of Clay Mineral and Clay Humic Acid Complexes on Availability and Fixation of Phosphate. Collage of Agriculture University of Georgia. Georgia.

Arimbawa, I. W. P. 2016. Dasar-Dasar Agronomi. Universitas Udiyana Press.

Denpasar.

Aryanda, P. 2016. Aplikasi Dosis Pupuk NPK Pada Media Tanam Dengan Pupuk Kandang Sapi, Kambing dan Walet untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Produksi Gladiol (Gladiolus hybridus L.) K l i ar „Q een ccer‟. krip i Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Baskoro, D. P. T., dan Tarigan, S. D. 2007. Karakteristik Kelembaban Tanah pada Beberapa Jenis Tanah. Jurnal Tanah dan Lingkungan. 9: 77-81.

Buckman, H. O dan Brady, N. C. 1982. Ilmu tanah (Terjemahan Soengiman).

Bharatara Karya Aksara. Jakarta.

[Ditjen Dikti] Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 1991. Kesuburan Tanah.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Dixon, J. B. 1991. Roles of Clays in Soils. Applied Clay Science. 5: 489-503.

Djajakirana. 2002. Pemanfaatan Bahan Organik Untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman. Jurnal Tanah dan Iklim. 20: 35-46.

Endriani, Zurhalena dan Refliaty. 2003. Perbaikan Sifat Fisika Tanah Ultisol dan Hasil Tanaman Melalui Pemberian Pupuk Bokashi. Prosiding Buku I.

Kongres Nasional VIII Himpunan Ilmu Tanah Indonesia. Padang.

Fagi, A., dan Tangkuman, F. 1985. Pengelolaan Air Untuk Kedelai. Badan Pengembangan dan Penelitian Tanaman Pangan. Bogor.

Fitri, E. 2018. Nilai Kadar Air Kapasitas Lapang Berdasarkan Metode Drainase Bebas dan Pressure Plate pada Berbagai Jenis Tanah Bertekstur Lempung Berpasir Bertanaman Pakcoy (Brassica rapa L.). Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan.

Foth, H. D. 1988. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Gadjah Mada Press.

Yogyakarta.

Foth, H. D. 1994. Fundamentals Of Soil Science Eight Edition. John Willey &

B., dan Bailey H.H. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung Press. Lampung.

Hanafiah, K. A. 2005. Dasar - Dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

Hanum, C. 2008. Teknik Budidaya Tanaman. Departemen Pendidikan Nasional.

Jakarta.

Hardjowigeno, S. 1993. Klasifikasi Tanah Dan Pedogenesis. Akademika Pressindo. Jakarta.

Hardjowigeno, S. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika Pressindo. Jakarta.

Hardjowigeno, S. 2007. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.

Haridjaja, O., Dwi, P. T. B., dan Mahartika, S. 2013. Perbedaan Nilai Kadar Air Kapasitas Lapang Berdasarkan Metode Alhricks, Drainase Bebas dan Pressure Plate Pada Berbagai Tekstur Tanah dan Hubungannya Dengan Pertumbuhan Bunga Matahari (Helianthus annuus L.). Jurnal Tanah Lingkungan. 15: 52-59.

Hasibuan, B. E. 2006. Pupuk dan Pemupukan. USU Press. Medan

Havlin, J. L., Beaton, J. D., Tisdale, S. L. and Nelson, W. L. 1999. Soil Fertility and Fertilizers and Introduction to Nutrient Management. Prentice Hall.

New Jersey.

Hermawan, A. 2014. Perubahan Titik Nol Dan Efisiensi P Tanaman Jagung Pada Ultisol Akibat Pemberian Campuran Abu Terbang Batubara Dan Kotoran Ayam. Universitas Sriwijaya Press. Palembang.

Hillel, D. 1971. Soil and Water Physical Principle dan Processes. Academic Press.

New York.

Hossain, M. F., Chen, W., and Zhang, Y. 2015. Bulk Density of Mineral and r anic oil in he anada‟ Arctic and Sub-arctic. Journal Information Processing in Agriculture. 2: 183-190.

Huda, N. 2016. Sifat Fisika dan Kimia Tanah Ultisol Dengan Perlakuan Kompos.

Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan.

Intara, Y., Asep, S., Erizal, Namaken, S., dan Bintoro, D. 2015. Pengaruh Pemberian Bahan Organik Pada Tanah Liat dan Lempung Berliat Terhadap Kemampuan Mengikat Air. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia.

16: 130-135.

Islami, T. dan Utomo, W. H. 1995. Hubungan Tanah, Air dan Tanaman. IKIP Semarang Press. Semarang.

Junedi, H. 2014. Pengaruh Ara Sungsang (Asystasia gangetica (L.) T. Anders.) Terhadap Kadar Air Tersedia dan Hasil Kacang Tanah pada Ultisol.

Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal. Palembang. 26-27 September 2014. Hal. 400- 405.

Jury, W. A., Gardner, W. R., and Gredner, W. H. 1991. Soil Physics. John Willey and Sans Inc. New York.

Kemala, V. 2010. Uji Efektivitas Pupuk NPK Plus Humik Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung (Zea mays L.) dan Sifat Kimia Tanah Pada Tanah Ultisol. Skripsi Fakultas Pertanian IPB. Bogor.

Kononova, M. M. 1966. Soil Organic Matter. Persemon Press. London.

Kurnia, U., Sudirman, dan Kusnadi, H. 2002. Teknologi Rehabilitasi dan Reklamasi Lahan Kering Dalam Teknologi Pengelolaan Lahan Kering Menuju Pertanian Produktif dan Ramah Lingkungan. Pusat Litbang Tanah dan Agroklimat. Bogor.

Lakitan, B. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grapindo Persada.

Jakarta.

Lingga dan Marsono. 2006. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Linsley, R. K., Kohler, M. A., dan Paulhus, J. L.H. 1989. Hidrologi untuk Insinyur Penerjemah Yandi Hermawan. Erlangga. Jakarta.

Lu, S., Malik, Z., Chen, D., and Wu, C. 2014. Porosity and Pore Size Distribution of Ultisols and Correlations to Soil Iron Oxides. Catena. 123: 79-87.

Marsono dan Sigit, P. 2005. Pupuk Akar, Jenis dan Aplikasi. Penebar swadaya.

Jakarata.

Ma ‟ d A. 2 13. Per mb han dan Prod k i anaman Men im n (Cucumis sativus L.) Pada Pemberian Pupuk Nitrogen. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian.

5: 1-19.

Masria, M., Lopulisa, C., Zubair, H., dan Rasyid, B. 2018. Karakteristik Pori dan Hubungannya dengan Permeabilitas Pada Tanah Vertisol Asal Jeneponto Sulawesi Selatan. Jurnal Ecosolum. 7: 38-45.

McGrath, D., and Henry, J. 2016. Organic Amendments Decrease Bulk Density and Improve Tree Establishment and Growth in Roadside Plantings.

Urban Forestry & Urban Greening. 20: 120-127.

Mukhlis. 2007. Analisis Tanah Tanaman. USU Press. Medan.

Muslimin, M., Asmita, A., Anshor, M., dan Masyur, S. 2012. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Hasanuddin Press. Makassar.

Novizan, 2005. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Prabowo, R., dan Subantoro, R. 2018. Analisis tanah sebagai indikator tingkat kesuburan lahan budidaya pertanian di Kota Semarang. Jurnal Ilmiah Cendekia Eksakta. 2: 59-64.

Pradana, N. T., Elfarisna, dan Rosdiana. 2013. Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) Terhadap Dosis Pupuk Kandang Ayam dan Dosis Pupuk NPK. Jurnal Prosiding Seminar Nasional Matematika, Sains, dan Teknologi. 4: 8-22.

Prasetyo, B. H. dan Suriadikarta, D. A. 2006. Karakteristik, Potensi, Dan Teknologi Pengelolaan Tanah Ultisol Untuk Pengembangan Pertanian Lahan Kering di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian. 25: 39-47.

Putranto, W. A. 2016. Aplikasi Pupuk NPK Majemuk 16:16:16 Pada R3 (mulai berpolong) Dalam Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine max (L.) Merril). Skripsi Universitas Lampung. Bandar Lampung.

[PPT] Pusat Penelitian Tanah. 1983. Kriteria Penilaian Data Sifat Analisis Kimia Tanah. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. Bogor.

Rukmana, R., dan Yuniarsih, Y. 1996. Kedelai: Budidaya dan Pasca Panen.

Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Rukmana, R., 2007. Bertanam Petsai dan Sawi. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Sabilu, Y. 2015. Pertumbuhan dan Produksi Kedelai Pada Lahan Ultisol yang Diaplikasi Azotobacter sp., Mikoriza dan Kompos. Disertasi Universitas Hasanuddin. Makassar.

Saribun, D. S. 2008. Pengaruh Pupuk Majemuk NPK pada Berbagai Dosis Terhadap pH, P-Potensial dan P-Tersedia serta Hasil Caysin (Brassica juncea) pada Fluventic Eutrudepts Jatinangor. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Jatinangor.

Sarief, S. 1985. Ilmu Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung.

Sarief, E. S. 1989. Fisika-Kimia Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung.

Sarno. 2009. Pengaruh Kombinasi NPK dan Pupuk Kandang Terhadap Sifat Tanah dan Pertumbuhan serta Produksi Tanaman Caisim. Jurnal Tanah Trop. 14: 211-219.

Scholes, M.C., Swift, O.W., Heal, P.A. Sanchez, J. S. I., Ingram and Dudal, R.

1994. Soil Fertility research in response to demand for sustainability. In The biological managemant of tropical soil fertility (Eds Woomer, Pl. and Swift, MJ.) John Wiley & Sons. New York.

Setianingsih, M. 2013. Perbedaan Nilai Kadar Air Kapasitas Lapang Berdasarkan Metode Alhricks, Drainase Bebas dan Pressure Plate Pada Berbagai Tekstur Tanah dan Hubungannya Dengan Pertumbuhan Bunga Matahari (Helianthus annuus L.). Skripsi Fakultas Pertanian IPB. Bogor.

Siregar, N. A., Sumono, Munir, A. P. 2013. Kajian Permeabilitas Beberapa Jenis Tanah di Lahan Percobaan Kwala Bekala USU Melalui Uji Laboratorium dan Lapangan. Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian. 1: 138-143.

Soewandita, H. 2008. Studi Kesuburan Tanah dan Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Komoditas Tanaman Perkebunan di Kabupaten Bengkalis. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia. 10: 128-133.

Sosiawati, F. 2012. Pengaruh Takaran Bahan Organik dan Pupuk NPK (16:16:16) Pada Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.). Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Bandar Lampung. Indonesia. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor.

Subandi, 2013. Peran dan Pengelolaan Hara Kalium Untuk Produksi Pangan di Indonesia. Jurnal Pengembangan Inovasi Pertanian. 6: 1-10.

Subardja, D. 1986. Pedogenesis beberapa profil PMK dari batuan sedimen tufa masam di daerah Lampung. Pusat Penelitian Tanah dan Pupuk. Bogor.

Sudaryono, Andy, W., dan Suyamto. 2011. Efektifitas Kombinasi Amelioran dan Pupuk Kandang Dalam Meningkatkan Hasil Kedelai Pada Tanah Ultisol.

Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 30: 43-51.

Sudirja, R. 2007. Standar Mutu Pupuk Organik dan Pembenah Tanah. Modul Pelatihan Pembuatan Kompos Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja.

Bandung.

Sufardi. 2012. Pengantar Nutrisi Tanaman. Universitas Syiah Kuala Press. Banda Aceh.

Suhardjo, M., Soepartini, dan Kurnia, U. 1993. Bahan Organik Tanah. Informasi Penelitian Tanah, Air, Pupuk dan Lahan. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor.

Sunaryo, R. M. 2015. Analisis Kebutuhan Air Tanaman Terhadap Produktivitas Tanaman Kakao Di Kabupaten Jember. IPB. Bogor.

Suprapto. 2001. Bertanam Kedelai. Penebar Swadaya. Jakarta.

Susanto, R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Kanisius. Jakarta.

Sutanto, R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Kanisius.

Yogyakarta.

Sutedjo, M. M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.

Sutedjo, M. M. 2008. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.

Suyamto. 2012. Konsep dan Penerapan Pemupukan Berimbang Rasional dan Spesifik Lokasi pada Padi Sawah. IAARD Press. Jakarta.

Tan, K. 1991. Dasar-Dasar Kimia Tanah. UGM Press. Yogyakarta.

Tan, K. H. 1992. Dasar-dasar Kimia Tanah. Universitas Gajah Mada Press.

Yogyakarta.

Triatmodjo, B. 2009. Hidrologi Terapan. Beta Offset. Yogyakarta.

Wasis, B. dan Fathia, N. 2010. Pengaruh Pupuk NPK dan Kompos Terhadap Pertumbuhan Semai Gmelina (Gmelina arborea Roxb.) Pada Media Tanah Bekas Tambang Emas (Tailing). Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 16:

123-129.

Winarso. 2005. Kesuburan Tanah. Gava Media. Yogyakarta.

Wulan, W. 2018. Nilai Kadar Air Kapasitas Lapang Berdasarkan Metode Drainase Bebas dan Pressure Plate pada Tanah Ultisol Dengan Tekstur Tanah yang Berbeda Bertanaman Pakcoy (Brassica rapa L.). Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan.

Yunus, Y. 2004. Tanah dan Pengolahan. CV. Alfabeta. Bandung.

Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian

Pengambilan sampel tanah di

lapangan

Pelaksanaan penelitian di Rumah Kaca

Mulai

Pengujian sampel di Laboratorium

Analisis Data

Selesai

- Tekstur Tanah - Bahan Organik

- Bulk density dan Particle density - Porositas

- N-total - P-tersedia - pH tanah

- KAKL Metode Drainase Bebas - Evapotranspirasi

- Jumlah Polong per Tanaman - Jumlah Biji per Polong - Jumlah Biji per Tanaman - Berat per Biji

- Berat Biji per Tanaman

Lampiran 2. Deskripsi Varietas Kedelai Anjasmoro

Lampiran 3. Deskripsi Pupuk NPK

Pupuk NPK Mutiara 16-16-16

Berat bersih : 1 kg Warna pupuk : Biru Nitrogen (N) : 16 % Fosfat (P2O5) : 16 % Kalium (K2O) : 16 % Magnesium (MgO) : 0,5 % Kalsium (CaO) : 6 %

Lampiran 4. Peta Lokasi Pengambilan Sampel Tanah

Lampiran 5. Hasil Analisis Tanah Dari Laboratorium Riset dan Teknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Lampiran 6. Tekstur Tanah Berdasarkan Segitiga USDA

Lampiran 7. Perhitungan Kerapatan Massa Tanah (Bulk density) dan Kerapatan

1

4 (3 14) (5 cm)2(4 9 cm) 96 16 cm3

K1U15 1

4 d2 1

4 (3 14) (4 9 cm)2(4 95 cm) 93 29 cm3

K1U16 1

4 d2 1

4 (3 14) (4 95 cm)2(4 9 cm) 94 24 cm3

Kerapatan Massa Tanah (Bulk density)

b K

K0U14 K

91 86 99 5 cm3 92 cm3

K0U15 K

95 92 1 3 3 cm3 93 cm3

K0U16 K

86 41 94 23 cm3 91 cm3

K1U14 K

77 92 96 16 cm3 81 cm3

K1U15 K

85 22 93 29 cm3 91 cm3

K1U16 K

82 78 94 24 cm3 87 cm3 Volume Padatan Tanah (VP)

P ela k r air K0U14 ela k r air 19 ml 15 ml 4 ml

4 cm3

K0U15 ela k r air 191 ml 15 ml

41 ml 41 cm3

K0U16 ela k r air 188 ml 15 ml 38 ml

38 cm3

K1U14 ela k r air 187 ml 15 ml 37 ml

37 cm3

K1U15 ela k r air 186 ml 15 ml 36 ml

36 cm3

K1U16 ela k r air 186 ml 15 ml 36 ml

36 cm3

Kerapatan Partikel Tanah (Particle density) K

P

K0U14 K

P

91 86 4 cm3

2 29 cm3

K0U15 K

P

95 92 41 cm3 2 34 cm3

K0U16 K

P

86 41 38 cm3 2 27 cm3

K1U14 K

P

77 92 37 cm3 2 1 cm3

K1U15 K

P

85 22 36 cm3 2 36 cm3

K1U16 K

P

82 78 36 cm3 2 29 cm3

Lampiran 8. Perhitungan Porositas Tanah

Perlakuan b

(g/cm3) (g/cm3)

f (%)

K0U14 0,92 2,29 59,90

K0U15 0,93 2,34 60,30

K0U16 0,91 2,27 57,90

Rata-rata 0,92 2,30 59,36

K1U14 0,81 2,10 61,50

K1U15 0,91 2,36 61,40

K1U16 0,87 2,29 62,10

Rata-rata 0,86 2,25 61,66

Porositas (f)

f (1 ( b)) 1

K0U14 (1 ( b)) 1

(1 ( 92 cm3

2 29 cm3)) 1 59 9

K0U15 (1 ( b)) 1

(1 ( 93 cm3

2 34 cm3)) 1 6 3

K0U16 (1 ( b)) 1

(1 ( 91 cm3

2 16 cm3)) 1

57 9

K1U14 (1 ( b)) 1

(1 ( 81 cm3

2 1 cm3)) 1 61 5

K1U15 (1 ( b)) 1

(1 ( 91 cm3

2 36 cm3)) 1 61 4

K1U16 (1 ( b)) 1

(1 ( 87 cm3

2 29 cm3)) 1 62 1

Lampiran 9. Perhitungan Pemberian Air Diawal Metode Drainase Bebas 24 jam Tanpa Kompos dan Pupuk NPK.

Perlakuan A Kadar Air Basis Kering (W)

W A K

K 1 127 49 92 14

92 14 1 38 37

Pemberian air tanaman kedelai diawal : 𝞱 b

415 26 cm2 14 3 cm 35 93 2. 93 31 cm3

2. 93 31 ml

Lampiran 10. Perhitungan Pemberian Air Diawal Metode Drainase Bebas 24 jam Menggunakan Kompos dan Pupuk NPK.

Perlakuan A Kadar Air Basis Kering (W)

W A K

K 1 128 35 89 36

89 36 1 43 63

Pemberian air tanaman kedelai diawal : 𝞱 b

Lampiran 11. Perhitungan Pemberian Air Setelah Evapotranspirasi Metode Drainase Bebas 24 jam Tanpa Kompos dan Pupuk NPK.

Perlakuan A Kadar Air Basis Kering (W)

W A K

K 1 126 88 94 69

94 69 1 33 99

Pemberian air tanaman kedelai diawal : 𝞱 b

46 cm hari 4 6 mm hari V A

46 cm hari 415 26 cm2 191 2 ml hari

Maka, jumlah air yang hilang setelah terjadi evapotranspirasi pada tanaman kedelai sebanyak 191,02 ml/hari.

Lampiran 12. Perhitungan Pemberian Air Setelah Evapotranspirasi Metode Drainase Bebas 24 jam Menggunakan Kompos dan Pupuk NPK.

Perlakuan A Kadar Air Basis Kering (W)

W A K

K 1 125 51 89 56

89 56 1 4 14

Pemberian air tanaman kedelai diawal : 𝞱 b

44 cm hari 4 4 mm hari V A

44 cm hari 415 26 cm2 182 71 ml hari

Maka, jumlah air yang hilang setelah terjadi evapotranspirasi pada tanaman kedelai sebanyak 182,71 ml/hari.

Lampiran 13. Data Suhu Harian Rumah Kaca dan Evapotranspirasi

Hari Suhu (0C) Suhu Rata-rata

Lampiran 14. Data Pemberian Air

Hari Volume Pemberian Air (ml)

K0 K1

Lampiran 15. Data Jumlah Polong per tanaman Analisis Sidik Ragam/ANOVA (Analysis of Variance)

SK DB JK KT F

Perlakuan Rataan Notasi

0,05 0,05

- - Ultisol tanpa kompos dan

pupuk NPK 5,714 a

2 4,335 Ultisol menggunakan

kompos dan pupuk NPK 45,857 b

Lampiran 16. Data Jumlah Biji per Polong

Analisis Sidik Ragam/ANOVA (Analysis of Variance)

SK DB JK KT F

Perlakuan Rataan Notasi

0,05 0,05

- - Ultisol tanpa kompos dan

pupuk NPK 1,725 a

2 0,243 Ultisol menggunakan

kompos dan pupuk NPK 2,162 b

Lampiran 17. Data Jumlah Biji per Tanaman Analisis Sidik Ragam/ANOVA (Analysis of Variance)

SK DB JK KT F

Perlakuan Rataan Notasi

0,05 0,05

- - Ultisol tanpa kompos dan

pupuk NPK 9,857 a

2 6,196 Ultisol menggunakan

kompos dan pupuk NPK 99,143 b

Lampiran 18. Data Berat per Biji

Perlakuan

Ulangan (g) Total

(g)

Rataan (g)

1 2 3 4 5 6 7

K0 0,18 0,14 0,16 0,11 0,1 0,12 0,12 0,93 0,13 K1 0,16 0,17 0,11 0,13 0,14 0,14 0,15 1,00 0,14 Total (g) 0,34 0,31 0,27 0,24 0,24 0,26 0,27 1,93

Analisis Sidik Ragam/ANOVA (Analysis of Variance)

SK DB JK KT F

Hitung

F Tabel

Notasi 0,05

Perlakuan 1 0,00035 0,00035 0,576 4,75 tn

Galat 12 0,0073 0,00061

Total 13 0,0076

Keterangan :

tn = tidak nyata

* = berbeda nyata

** = sangat berbeda nyata

Lampiran 19. Data Berat Biji per Tanaman

Analisis Sidik Ragam/ANOVA (Analysis of Variance)

SK DB JK KT F

Perlakuan Rataan Notasi

0,05 0,05

- - Ultisol tanpa kompos dan

pupuk NPK 1,310 a

2 1,949 Ultisol menggunakan

kompos dan pupuk NPK 14,177 b

Lampiran 20. Dokumentasi Penelitian

Tanah Ultisol Pencampuran tanah ultisol dengan kompos

Memasukkan tanah kedalam polybag Penjenuhan tanah

Pupuk NPK Kompos

Analisis C-organik Analisis P-tersedia

Analisis N-total Pengukuran Kerapatan Partikel

Takaran Pupuk NPK Setiap Tanaman Pemberian Air Menggunakan Gelas Ukur

Benih Tanaman Kedelai Pertumbuhan Tanaman Kedelai

Bunga Tanaman Kedelai Polong Tanaman Kedelai

Dokumen terkait