• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Sarjono (2009) dengan judul Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Beli Produk Drawing Pack. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari strategi produk, harga, distribusi dan promosi secara simultan dan parsial. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 orang, metode yang digunakan adalah metode survey. Hasil dari penelitian ini bahwa produk, harga, promosi dan distribusi berpengaruh signifikan terhadap minat beli baik secara simultan maupun parsial.

Penelitian yang dilakukan oleh Wicaksono (2009) dengan judul Pengaruh Harga dan Kualitas pelayanan Terhadap Minat Beli konsumen Di Apotek Barito Farma Sukaharjo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui harga dan kualitas pelayanan terhadap minat beli dan variabel manakah yang paling dominan terhadap minat beli. Sampel dari penelitian adalah konsumen yang membeli obat resep, biasa dan generik dengan sebanyak 50 orang. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa harga dan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap minat beli, sedangkan variabel yang paling dominan adalah kualitas layanan.

Penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2009) dengan judul Analisis pengaruh Kemasan terhadap Minat Beli Konsumen tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengeruh kemasan terhadap minat beli konsumen. Sampel

dalam penelitian ini konsumen yang membeli susu X sebanyak 100 orang. Hasil dari penelitian ini adalah kemasan susu X berpengaruh terhadap minat beli konumen.

Penelitian yang dilakukan oleh Dewa (2009) dengan judul Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Daya Tarik Promosi Dan Harga terhadap Minat Beli (Studi Kasus Starone Di Area Jakarta Pusat). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh kualitas produk, daya tarik promosi dan harga terhadap minat beli produk prepaid Star One, terutama di area Jakarta Pusat. Hasil dari penelitian ini adalah kualitas produk, daya tarik promosi dan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.

2.2. Landasan Teor i 2.2.1. Baur an pemasaran

2.2.1.1. Penger tian Baur an Pemasar an

Pemasaran memfasilitasi proses pertukaran dan pengembangan hubungan dengan konsumen, dengan cara mengamati secara cermat kebutuhan dan keinginan konsumen yang dilanjutkan dengan mengembangkan suatu produk (product), yang memuaskan kebutuhan konsumen dan menawarkan produk tersebut pada harga (price) tertentu serta mendistribusikanya agar tersedia di tempat-tempat (place), yang menjadi pasar bagi produk yang bersangkutan. Untuk itu perlu dilaksanakan suatu program promosi (promotion) atau komunikasi guna menciptakan kesadaran dan keterkaitan konsumen kepada produk bersangkutan. Proses ini disebut dengan Marketing Mix yang terdiri dari product, price, place,

15

Tugas mendasar pengelola pemasaran adalah menggabungkan keempat elemen tersebut ke dalam suatu program pemasaran guna mendukung terjadinya pertukaran dengan konsumen. Pengelola pemasaran harus mengetahui berbagai isu dan opsi yang terlibat dari setiap elemen bauran pemasaran.

2.2.1.2.Pr oduk

Produk adalah pemahaman subjektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompentensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar (Saputra, 2008).

Jadi produk itu bukan hanya berbentuk sesuatu yang berwujud saja seperti makanan, pakaian, dan sebagainya, akan tetapi juga sesuatu yang tidak berwujud seperti pelayanan jasa. Semua diperuntukkan bagi pemuaskan kebutuhan dan keinginan dari kosnumen. Konsumen tidak hanya membeli produk sekedar memuaskan kebutuhan, akan tetapi juga bertujuan memuaskan keinginan.

Produk adalah sebuah konsep yang sulitdan harus dirmuskan dengan hati-hati. Kemudian dengan melihat cara-cara untuk mengklasifikasikan banyak jenia produk yang akan ditemukan dalam pasar-pasar industri, dengan harapan menemukan antara strategi pemasaran yang tepat dengan jenis-jenis produk, dengan mengenali setiap produk bisa diubah menjadi sebuah merek yang melibatkan beberapa keputusan. Menurut Simamora (2001) menyatakan bahwa produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan kepasar untuk di perhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang bisa memuaskan kebutuhan atau keinginan. Produk mencakup objek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan ide.

Menurut lamdn et,al (2001) dalam Kalsum (2008) produk tidak hanya meliputi fisiknya saja tetapi juga kemasan, garansi, pelayanan purna jual, merek, nama baik perushaan dan nilai kepuasan. Menurut Kottler (2001) dalam Saputra (2008) menyatakan produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan kepada sebuah pasar agar diperhatikan, diminta, dipakai atau dikonsumsi sehingga mungkin memuaskan keinginan atau kebutuhan. Adapun indikator yang digunakan adalah menurut Hidayat (2009) : Merek atau logo produk, yaitu nama atau symbol sebagai identitas suatu produk. Pada penelitian ini perusahaan Susu Sapi Segar mempunyai nama atau symbol yang digunakan adalah “Susu Sapi Segar BAROKAH”. Bentuk kemasan produk, bentuk fisik dari kemasan produk Susu Sapi Segar BAROKAH adalah dengan menggunakan plastik.

2.2.1.3. Tingkatan Pr oduk

Dalam permasalahan produk bahwa konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli benefit dan value produk tersebut. Purnama (2001) dalam Saputra (2008) menyatakan terdapat tujuh tingkatan hirarki produk : a. keluarga kebutuhan (need family), kebutuhan inti yang mendasari

keberadaan suatu kelompok produk

b. Keluarga produk (produc family),semua kelas produk yang dapat memenuhi suatu kebutuhan int dengan efektifitas memadai.

c. Kelas produk (class produc), sekelompok produk dalam keluarga produk yang diakui memiliki kemasan fungsional

17

dijual pada kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui saluran distribusi yang sama, atau berada dalam rentang harga tertentu.

e. Jenis produk (produc type), suatu kelompok produk dalam suatu lini produk yang sama-sama yang memiliki salah satu dari kemungkinan bentuk produk tersebut.

f. Merek (brand), nama diasosiasikan dengan satu tau beberapa produk dalam lini produk yang digunakan untuk mengidenfikasi sumber atau karakter produk tersebut.

g. Unit produk (stockkeping unit), merupakan suatu unit tersendiri dalam suatu merek atau lini produdk yang dapat dibedakan menurut ukuran, harga, penampilan atau atribut lain.

2.2.1.4. Klasifikasi Pr oduk

Kotler (2001:03) dalam Marpaung (2006) produk dapat diklasifikasikan berdasarkan daya tahan dangolongan pembeli atau siapa yang akan dibeli, antara lain :

1) Daya Tahan

Adalah jangka waktu harapan konsumen atas kinerja produk dalam kondisi normal. Barang tidak tahan lama barang nyata yang dikonsumsi satu kali atau beberapa kali penggunaan, karena produk yang tidak tahan lama maka strategi pemasaran yang paling tepat untuk mengusahakan kesediaan produk sebanyak mungkin.

2)Barang Konsumen

Adalah barang yang dibeli oleh konsumen untuk konsumsi pribadi. Barang konsumen meliputi barang convinience, barang belanja, barang khusus dan barang yang tidak dicari.

2.2.1.5. Har ga

2.2.1.5.1. Definisi Har ga

Di dalam ekonomi teori, pengertian, harga, nilai, dan utility, merupakan konsep yang saling berhubungan. Yang dimaksud dengan utility ialah suatu atribut yang melekat pada suatu barang, yang memungkinkan dan memuaskan konsumen.

Value adala nilai dari suatu produk untuk ditukarkan dengan produk lain. Nilai ini dapat dilihat dalam situasi barter antara barang dengan barang. Sekarang ini ekonomi kita tidak melakukan barter lagi, akan tetapi sudah menggunakan uang sebagai ukuran nilainya yang disebut harga. Jadi harga adalah nilai barang yang dinyatakan dengan uang. (Alma, 2002:125).

Menurut Swastha (2000: 174) bahwa harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang di butuhkan untuk mendapatkan Sejumlah Kombinasi dari produk dan pelayannya. Selain itu menurut Supartono (2007) ”harga dapat diartikan sebagai jumlah uang untuk mendapatkan kombinasi dari produk dan pelayanannya.

Harga menurut Lamb et,al (2001) dalam Saputra (2008) harga adalah apa yang harus diberikan oleh konsumen (pembeli) untuk mendapatkan suatu produk.

19

keuntungan dan kepuasan yang didapat oleh konsumen setelah membeli membeli susu segar BAROKAH, seperti rasa yang enak dengan harga yang relatif murah. Kualitas dari barang, yaitu yaitu kualitas susu yang ditawarkan oleh susu segar BAROKAH kepada konsumen meliputi higenis dan tanpa bahan pengawet, kepercayaan konsumen untuk selalu membeli susu di perusahaan susu sapi segar BAROKAH

2.2.1.5.2. Faktor -Faktor Penerapan Har ga

Beberapa faktor yang mempengaruhi dalam penetapan harga menurut Marpaung (2006) sebagai berikut :

a. Faktor-faktor internyang meliputi pertimbangan organisasi, sasaran pemasaran, biaya dan strategi bauran pemasaran

b.Faktor-faktor eksternal yang meliputi situasi pasar dan permintaan, persaingan, harapan perantara dan faktor-faktor lingkungan seperti kondisi sosial ekonomi, budaya dan politik.

2.2.1.5.3. Peneta pan Har ga

Adapun langkah penetapan harga menurut Marpaung (2006) sebagai berikut :

1. Estimasi pasar yakni memahami hubungan perusahaan dan harga karena perubahan harga dapat memberikan pengaruh besar pada permintaan

2. Idenfikasi faktor-faktor pembatas adalah faktor yang membatasi perusahaan dalam menetapkan harga

3. Menetapkan semua yang terjadi sarana umum adalah memperoleh keuntungan untuk harga harus lebih tinggi dari biaya rata-rata operasional

4. Analisis potensi keuntungan suatu usaha perlu mengetahui beberapa keuntungan yang ingin mereka peroleh

5. Penentuan harga awal harus disepakati bahwa harga awal bagi produk baru yang pertama kali diluncurkan berdasarkan kesepakatan bersama

6. penetapan harga disesuaikan dengan keadaan lingkungan yang selalu berubah oleh karena itu harga disesuaikan.

2.2.1.5.4. Faktor -Faktor Yang Mempengar uhi Harga

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga menurut Kotler (2005) dalam Saputra (2008) antara lain :

1.Memilih tujuan penetapan harga 2.Menentukan permintaan

3.Menganalisa biaya, harga dan tawaran pesaing 4.Memilih metode penetapan harga

5.Memilih Harga akhir

Sedangkan faktor yang mempengaruhi harga menurut Purnama (2001) dalam Saputra (2008) :

6. Pengaruh nilai unik

7. pengaruh kesadaran atas produk penganti 8. Pengaruh perbandingan yang sulit 9. Pengaruhpengeluaran total 10.Pengaruh manfaat akhir 11.Pengaruh biaya yang dibagi

21

13.Pengaruh kualitas harga 14.Pengaruh persediaan

2.2.1.6. Pr omosi

2.2.1.6.1. Penger tian Pr omosi

Michael Ray mendefinisikan promosi sebagai: “the coordination of all seller-iniated efforts to set up an idea” (koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan). Walaupun komunikasi antara perusahaan dan konsumen secara implisit berlangsung pada setiap unsur atau bagian dari marketing mix, sebagaian besar komunikasi perusahaan berlangsung sebagai bagian dari suatu program promosi yang diawasi dan direncanakan dengan hati-hati (Morissan, 2007:13).

Promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah, dan hanya dilakukan oleh satu organisasi atau individu tertentu (Swastha, 2000:234). Promosi dapat membantu pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran untuk memperbaiki hubungan pertukaran dengan lainnya.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa promosi merupakan suatu saluran informasi dan persuasi yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi untuk memperkenalkan dan menjual barang dan jasa. Jadi promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen pemasaran dan sering dikatakan sebagai “proses berlanjut”. Ini disebabkan karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan. Adapun indikator menurut Kunarto (2009) Ketertarikan promosi, Ketertarikan promosi, yaitu perusahaan Susu Segar BAROKAH membuat promosi yang menarik dengan memberikan

potongan harga kepada konsumen untuk pembelian tiga kali sehingga konsumen dapat tertarik dengan produk yang tawarkan oleh susu sapi segar BAROKAH dan Kesesuaian promosi dengan manfaat, promosi yang dilakukan oleh susu sapi segar BAROKAH sesuai dengan manfaat yang akan didapat oleh konsumen untuk menambah stamina dan memlihara kesehatan.

2.2.1.6.2.Tujuan Pr omosi

Tujuan utama promosi ialah menurut Alma (2002:137) 1. Memberi informasi,

2. Menarik perhatian,

3. Memberi pengaruh meningkatnya penjualan 4. Menidik

5. Mengingatkan 6. Meyakinkan

Suatu kegiatan promosi jika dilakukan dengan baik dapat mempengaruhi konsumen mengenai dimana dan bagaimana konsumen membelanjakan pendapatnya. Promosi dapat membawa keuntungan baik bagi produsen maupun konsumen. Keuntungan bagi onsumen ialah konsumen bisa mengatur keungangannya dengan baik, sedangkan keuntungan bagi produsen adalah dapat menghindarkan persaingan berdasarkan harga.

2.2.1.6.3. Bauran Pr omosi

Secara tradisional, bauran promosi mencakup empat elemen yaitu iklan, promosi penjualan, publikasi dan personal selling. Akan tetapi dalam penelitian ini elemen bauran promosi yang digunakan adalah:

1. Periklanan (Advertising)

23

gratis alias harus dibayar. Oleh karena itu, dalam beriklan perusahaan harus dapat mempengaruhi konsumen yang telah ada atau calon konsumen untuk membeli produk tersebut. (Tandjung, 2004:83).

Dalam beriklan kita harus menyadari tentang tingkatan perilaku kosnumen yang biasa disingkat dengan aida sebagai berikut (Tandjung, 2004:84):

A : Attention (perhatian) I : Interest (minat) D : Desire (keinginan) A : Action (tindakan)

Jadi iklan harus dapat menarik perhatian konsumen, menciptakan minat terhadap produk atau jasa dan menimbulkan keinginan untuk membeli sampai pada tingkatan untuk melakukan pembelian. Apabila suatu iklan dapat mendorong calon konsumen untuk melakukan pembelian maka dapat dikatakan bahwa iklan tersebut telah berhasil.

Dengan tingginya biaya periklanan maka iklan yang kita buat haruslah seefektif mungkin dengan memperhatikan isi iklan, waktu yang tepat, dan pemilihan media yang tepat, baik itu radio, majalah, atau televisi. Iklan pada dasarnya digunakan untuk meyakinkan konsumen tentang keunggulan produk dan untuk mempromosikan produk baru. Dalam membuat iklan perusahaan harus benar-benar memperhatikan persiapan pembuatan iklan itu sendiri serta pasar sasaran yang dituju sehingga perusahaan dapat memanfaatkan iklan dengan seefektif mungkin.

2.Promosi Penjualan

Promosi penjualan merupakan setiap tindakan yang memberikan konstribusi terhadap pertumbuhan atau kemajuan suatu penjualan dengan mengatur dan melakukan aktivitas-aktivitas khusus yang dapat meningkatkan keinginan konsumen untuk membeli produk atau jasa. Promosi penjualan ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan dan mendukung periklanan. (Tandjung, 2004:84).

Promosi penjualan terutama diperlukan untuk memperkenalkan produk baru, mengidentifikasi, dan menarik konsumen baru, meningkatkan jumlah konsumen, memberi informasi kepada konsumen tentang perbaikan dan perkembangan produk baru, mendatangkan lebih banyak konsumen. Promosi penjualan juga merupakan alat yang ampuh untuk menghadapi ancaman pesaing. Bentuk-bentuk promosi penjualan dapat berupa minuman gratis dan contoh produk. (Tandjung, 2004:85).

3. Publisitas

Publisitas merupakan bentuk komunikasi non personal tentang suatu perusahaan atau produk/jasa. kegiatan publisitas merupakan kegiatan promosi melalui media masa tanpa biaya.media dengan sukarela meliput produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. komunikasi dengan punlisitas dapat menciptakan kepercayaa yang lebih tinggi terhadap pelanggan karena dianggap lebih objektif. misalnya pada saat peluncuran produk baru, perusahaan mengundang wartawan untuk menulis tentang produk/jasa pada media tersebut (Tandjung, 2004:85)

25

4. Personal Selling

Personal selling merupakan presentasi penyampaian pesan-pesan promosi secara lisan melalui tenaga penjualan atau salesman untuk mempengaruhi calon konsumen dengan tujuan untuk membeli produk perusahaan. Tujuan utama personal selling yaitu berusaha menemukan calon konsumen untuk diyakinkan agar melakukan pembelian, serta memuaskan konsumen. Dalam melakukan personal selling yang harus diperhatikan biaya yang semakin mahal. Oleh karena itu, biaya-biaya untuk melakukan aktivitas personal selling harus benar-benar diperhitungkan secara cermat. (Tandjung, 2004:86).

2.2.1.7.Distr ibusi

2.2.1.7.1. Penger tian Distr ibusi

Banyak perusahaan tidak dapat mencapai sasaran dalam penjualan yang telah ditetapkan, disebabkan oleh tidak tepatnya saluran distribusi yang dipergunakan. Saluran distribusi adalah saluran yang dilalui oleh suatu barang dari produsen ke tangan konsumen. Adapun pengertian dari saluran distribusi dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut.

Menurut Tandjung (2004:80) Saluran distribusi merupakan jalan atau rute yang dilalui produk mulai dari produsen sampai ke tangan pelanggan akhir. Sedangkan menurut Cravens (2000) dalam Saputra (2008) Saluran distribusi adalah jaringan organisasi yang melakukan fungsu-fungsi yang menghubungkan produsen dengan konsumen akhir. Adapun indikator menurut Abubakar (2005) adalah sebagai berikut Lewat toko, produk susu sapi segar BAROKAH

dipasarkan melewati toko –toko disekitar sepanjang sidoarjo, mengunakan brosur, produk susu sapi segar BAROKAH dipasarkan dengan menggunakan brosur.

2.2.1.7.2. Fungsi-fungsi Distr ibusi

Menurut Simamora (2001: 139), fungsi saluran distribusi adalah :

1. Mempermudah proses pertukaran, perantara pemasaran pada umumnya mengurangi biaya pengiriman produk kepada pelanggan.

2. Mengurangi ketidak cocokan.

Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2001: 8) “fungsi saluran distribusi adalah menggerakkan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen. Mereka memecahkan kesenjangan utama seperti waktu, tempat, pemilikan yang memisahkan barang dan jasa dari mereka yang ingin menggunakannya”.

2.2.1.7.3.Macam-Macam Saluran Distr ibusi

Bentuk-bentuk saluran distribusi sering dikaitkan dengan golongan barang yang ada. Menurut Rismiati dan Suratno (2001: 24), terdapat dua macam saluran distribusi, yaitu :

1. Saluran distribusi untuk barang konsumsi.

Perantara yang melakukan fungsi penyaluran barang dari tangan produsen ke tangan konsumen akhir ada tiga macam yaitu agen, pedagang besar dan pengecer. Ada lima macam kombinasi saluran distribusi barang konsumsi, yaitu :

27

a. Saluran distribusi langsung.

Saluran distribusi ini disebut saluran langsung karena tidak menggunakan perantara apapun. Saluran distribusi ini merupakan saluran distribusi yang paling pendek atau sederhana karena produsen langsung menjual produk atau langsung mendatangi rumah konsumen.

b. Saluran distribusi menggunakan satu perantara.

Bentuk saluran distribusi ini menggunakan satu perantara yaitu pengecer besar. Pengecer besar langsung melakukan pembelian dari produsen dan kemudian menjualnya kepada konsumen akhir.

c. Saluran distribusi tradisional.

Dalam saluran distribusi semacam ini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja dan tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.

d. Dalam saluran distribusi ini, produsen menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barang nya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada pengecer. Agen yang terlibat dalam saluran distribusi ini terutama agen penjual.

e. Dalam saluran distribusi ini, produsen memilih agen (agen penjual atau agen pabrik) sebagai penyalurannya. Ia menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditunjuk kepada pengecer besar.

2. Saluran distribusi untuk barang produksi.

Perantara yang melakukan fungsi penyaluran barang dari tangan produsen ke tangan konsumen pemakai barang industri ada dua macam yaitu agen dan distributor industri. Ada empat macam kombinasi saluran pemasaran untuk kelompok barang industri, yaitu :

a. Saluran distribusi langsung.

Saluran distribusi langsung ini dipakai oleh produsen jika transaksi penjualan kepada pemakai relatif cukup besar. Saluran semacam ini cocok untuk barang industri seperti pesawat terbang atau lokomotif (barang yang tergolong instalisasi).

b. Saluran distribusi menggunakan satu perantara distribusi industri.

Barang yang cocok dipasarkan dengan saluran distribusi ini antara lain pelengkap operasi, peralatan tambahan, bahan bangunan dan sebagainya. c. Saluran distribusi ini dapat dipakai oleh perusahaan dengan

pertimbangan bahwa unit penjualannya terlalu kecil untuk di jual secara langsung. Selain itu, faktor penyimpanan pada penyaluran perlu dipertimbangkan pula, sehingga pada penyaluran perlu di pertimbangkan pula, sehingga agen memegang peran penting dalam penyimpanan barang. d. Perlu umumnya saluran, distribusi semacam ini dipakai oleh produsen

yang tidak memiliki departemen. Juga perusahaan yang ingin memperkenalkan barang baru atau ingin memasuki daerah pemasaran baru.

29

2.2.2. Per ilaku Konsumen

2.2.2.1. Penger tian Per ilaku Konsumen

Pengertian perilaku konsumen menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

James F. Engel et al. (1968) dalam Mangkunegara (2002:3), berpendapat bahwa ”Consumer behavior is defined as the acts of individuals directly involved in obtaining and uing economic good services including the decision process that precede and determine these acts”. (Perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut). Sedangkan menurut David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta (1984) dalam Mangkunegara (2002:3), mengemukakan bahwa: ”Consumer behavior may be defined as decision process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquairing, using or disposing of goods and services”. (Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam proses mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang dan jasa). Simamora (2001:1) mendefinisikan bahwa: Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan dan menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan.

2.2.2.2. Model Per ilaku Konsumen

Model Engel-Blackwell-Miniard (Simamora, 2002:21) menggambarkan perilaku konsumen sebagai suatu proses keputusanyang melewati lima tahap, yaitu: 1) Motivasi and need recognition (motivasi dan pengenalan masalah), 2) Search information (pencarian informasi), 3) Alternatif evaluation (evaluasi alternative), 4) Purchase (pembelian) dan 5) outcomes (hasil). Dalam model ini, variabel-variabel dikelompokkan kedalam empat komponen utama : 1) Stimulus, 2) Proses informasi, 3) Proses keputusan, dan 4) variable yang mempengaruhi keputusan.

Berdasarkan tahapan proses keputusan yang disebutkan diatas, maka perilaku konsumen dapat diilustrasikan sebagai berikut : konsumen yang membutuhkan sesuatu akan terdorong dan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut kemudian untuk selanjutnya mencari beberapa informasi yang terkait dengan barang tersebut. Setelah informasi di peroleh, konsumen selanjutnya membandingkan baik dari segi harga, kualitas dan layanan dan akhirnya konsumen menetapkan pada salah satu barang yang dapat memuaskan kebutuhannya. Untuk memperjelas penjelasan diatas dapat dilihat.

31

Gambar 2.1

Ga mbar Perilaku Konsumen Menur ut Engel-Black well-Miniar d

Sumber : Engel dkk dalam Mangunegara (2002:30)

Menurut Mangkunegara (2002:31) model perilaku di atas menunjukkan komponen proses pengambilan keputusan ada lima tahap yaitu :

Dokumen terkait