• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI PADA PERUSAHAAN SUSU SAPI SEGAR BAROKAH DI SEPANJANG SIDOARJO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI PADA PERUSAHAAN SUSU SAPI SEGAR BAROKAH DI SEPANJANG SIDOARJO."

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP

MINAT BELI PADA PERUSAHAAN SUSU SAPI

SEGAR BAROKAH DI SEPANJ ANG SIDOARJ O

SKRIPSI

Oleh: Far id Rahman 0812010064/FE/EM

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL " VETERAN" J AWA TIMUR

(2)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur Untuk Menyusun Skripsi S-1 Program Studi Manajemen

Oleh:

Ar ieaman Her manoe 0512010147/FE/EM

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL " VETERAN" J AWA TIMUR

(3)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

PADA PT. KHARISMA GAMABA J AYA SURABAYA

S K R I P S I

Oleh:

Ar ieaman Her manoe 0512010147/FE/EM

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL " VETERAN" J AWA TIMUR

(4)

DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PT. KHARISMA GAMABA JAYA

SURABAYA

Oleh:

Arieaman Hermanoe 0512010147/FE/EM

Telah disetujui untuk mengikuti seminar proposal, oleh:

Pembimbing Utama

Dra. Ec. Dwi Wid/ajati, MM Tanggal: ...

Mengetahui

Ketua Program Studi M emen

Dr. NIP. 1965

(5)

USULAN PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

PADA PT. KHARISMA GAMABA JAYA SURABAYA

Oleh:

Ar ieaman Her manoe 0512010147/FE/EM

Telah disetujui untuk mengikuti seminar proposal, oleh:

Pembimbing Utama

Dr a. Ec. Dwi Widlaiati, MM Tanggal: ...

Mengetahui

Ketua Program Studi Manajemen

Dr .

(6)

melimpahkan hidayah dan karunianya-Nya, sehingga penulisan dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan judul “PENGARUH BAURAN PEMASARAN (PRODUK, HARGA, PROMOSI, DISTRIBUSI) TERHADAP MINAT BELI PADA PERUSAHAAN SUSU SAPI SEGAR DI SEPANJANG SIDOARJO”

Penulisan skripsi ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana program studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Penulis menyadari bahwa penulisan proposal ini tidak akan bisa terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak. Pada kesempatan yang baik ini, perkenankan penulis dengan segenap kerendahan dan ketulusan hati untuk menyampikan ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu guna mendukung kelancaran penyusunan skripsi ini.

Penulis dengan rasa hormat yang mendalam mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP., selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichasanuddin Nur, MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

(7)

4. Bapak Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi., selaku wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.

5. Bapak Dr. Muhadjir Anwar, MM., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

6. Ibu Dra. Ec. Nuruni Ika, MM., selaku Dosen Pembimbing yang telah mengarahkan, meluangkan waktu dan memberikan bimbingan guna membantu penulis dalam menyelesaikan proposal ini

7. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah mendidik penulis selama menjadi mahasiswa.

8. Ucapan terima kasih kepada keluargaku, bapak dan ibu serta saudara yang senantiasa memberikan do’a dan dukungan baik moral maupun materil dengan tulus ikhlas.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam melakukan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa isi dan cara penyajian skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat penulis harapkan guna meningkatkan mutu dari penulisan skripsi ini. Penulis juga berharap, penulisan skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi acuan bagi peneliti lain yang tertarik untuk mendalaminya dimasa yang akan datang.

Surabaya, April 2012

(8)

DAFTAR ISI ... iii

DAFAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

ABSTRAKSI ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 11

1.3. Tujuan Penelitian ... 11

1.4. Manfaat Penelitian ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu ... 13

2.2. Landasan Teori ... 14

2.2.1.Bauran pemasaran ... 14

2.2.1.1.Pengertian Bauran Pemasaran ... 14

2.2.1.2.Produk ... 15

2.2.1.3.Tingkatan Produk ... 16

2.2.1.4.Klasifikasi Produk ... 17

2.2.1.5.Harga ... 18

(9)

2.2.1.5.2. Faktor-Faktor Penerapan Harga ... 19

2.2.1.5.3. Penetapan Harga ... 19

2.2.1.5.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga .. 20

2.2.1.6. Promosi ... 21

2.2.1.6.1. Pengertian Promosi ... 21

2.2.1.6.2. Tujuan Promosi ... 22

2.2.1.6.3. Bauran Promosi ... 22

2.2.1.7.Distribusi ... 25

2.2.1.7.1. Pengertian Distribusi ... 25

2.2.1.7.2. Fungsi-fungsi Distribusi ... 26

2.2.1.7.3. Macam-Macam Saluran Distribusi ... 26

2.2.2.Perilaku Konsumen ... 30

2.2.2.1. Pengertian Perilaku Konsumen ... 30

2.2.2.2.Model Perilaku Konsumen ... 31

2.2.2.3.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen 33 2.2.3.Minat Beli ... 34

2.2.3.1. Pengertian Minat Beli ... 34

2.2.3.2. Aspek-Aspek Minat Beli ... 36

2.2.4.Pengaruh Produk Terhadap Minat Beli ... 26

2.2.5. Pengaruh Harga Terhadap Minat Beli ... 38

2.2.6. Pengaruh Promosi Terhadap Minat Beli ... 39

2.2.7. Pengaruh Distribusi Terhadap Minat Beli ... 40

(10)

3.1. Definisi Operasional ... 43

3.1.1. Definisi Operasional Variabel ... 43

3.1.2. Pengukuran Variabel ... 45

3.2. Teknik Penentuan Sampel ... 46

3.2.1. Populasi ... 46

3.2.2. Sampel ... 46

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 47

3.3.1. Jenis Data ... 47

3.3.2. Sumber Data ... 47

3.3.3. Pengumpulan Data ... 48

3.4. Teknik Analisis ... 48

3.4.1. Uji Outlier Univariat dan Multivariat ... 48

3.4.2. Uji Outlier Univariat ... 48

3.4.3. Uji Outlier Multivariat ... 49

3.4.4. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 49

3.4.5. Uji Normalitas Data ... 50

3.5. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 50

3.6. Asumsi Model ... 51

3.6.1. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal ... 53

3.6.2. Pengujian model dengan Two-Step Approach ... 53

(11)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Sejarah “Susu Sapi Segar Barokah” ... 57

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 57

4.2.1. Gambaran Keadaan Umum Responden ... 57

4.2.2. Deskripsi Variabel Penelitian ... 59

4.2.2.1. Deskripsi Variabel Produk (X1) ... 59

4.2.2.2.Deskripsi Variabel Harga (X2) ... 60

4.2.2.3.Deskripsi Variabel Promosi (X3) ... 62

4.2.2.4.Deskripsi Variabel Distribusi (X4) ... 63

4.2.2.5.Deskripsi Variabel Minat Beli (Y) ... 64

4.3. Deskripsi Hasil Analisis dan Uji Hipótesis ... 65

4.3.1. Uji Normalitas dan Sebaran Linderitas ... 65

4.3.2. Evaluasi atas Outlier ... 66

4.3.3. Deteksi Multicollinierity dan Heteroskedastsitas ... 67

4.3.4. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 68

4.3.5. Pengujian Model Dengan One-Step Approach ... 71

4.3.6. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Causal ... 74

4.4. Pembahasan ... 75

4.4.1. Pengaruh Produk terhadap Minat Beli ... 75

4.4.2. Pengaruh Promosi Terhadap Minat Beli ... 76

4.4.3. Pengaruh Harga Terhadap Minat Beli ... 78

(12)

5.2. Saran ... 81

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Volume Penjualan Susu Segar BAROKAH Tahun 2011 ... 4

Tabel 1.2. Data Produksi Susu Segar BAROKAH Tahun 2011 ... 5

Tabel 1.3. Data Biaya Promosi Susu Segar BAROKAH Tahun 2011 ... 7

Tabel 1.4. Harga Jual Susu Sapi Segar di Sepanjang Sidoarjo Dengan Susu Kemasan ... 8

Tabel 1.5. Data Distribusi Susu Segar BAROKAH Tahun 2011 ... 10

Tabel 3.1. Goodness To Fit Indices ... 56

Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 57

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 58

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 59

Tabel 4.4. Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Produk ... 60

Tabel 4.5 Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Harga ... 61

Tabel 4.6. Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Promosi (X3) ... 62

Tabel 4.7 Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Distribusi ... 63

Tabel 4.8. Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Minat Beli ... 64

Tabel 4.9. Hasil Uji Normalitas ... 65

Tabel 4.10. Hasil Pengujian Outlier Multivariate ... 67

Tabel 4.11. Faktor Loading dan Konstruk dengan Confirmatory Factor Analysis ... 68

Tabel 4.12. Pengujian Reliability Consistency Internal ... 69

Tabel 4.13. Construct Reliability & Variance Extrated ... 71

(14)
(15)

DAFTAR GAMBAR

(16)

Far id Rahman

ABSTRAKSI

Program pemasaran yang efektif meramu semua unsur-uns unsur marketing mix menjadi suatu program terpadu yang dirancang untuk mencapai sasaran perusahaan. Pengambilan keputusan tentang produk,harga, promosi,dan tempat. Produk merupakan titik pusat pengembangan penentuan posisi yang biasanya berada pada saat perusahaan atau unit bisnis menggunakan pendekatan organisasional yang menekankan manajemen produk atau merek. Harga merupakan satu-satunya unsur baurann pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan. Sedangkan saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh produk, harga, promosi dan distribusi terhadap minat beli pada Perusahaan Susu Sapi Segar BAROKAH di Sepanjang Sidoarjo.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah produk (X1), harga (X2), promosi (X3) dan distribusi (X4) dan Minat Beli (Y). Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval. populasi dalam penelitian ini dimana jumlahnya tidak terbatas sehingga tidak diketahui dengan pasti (Invinite population). Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan metode Accidental sampling. Teknik analisis menggunakan Structural Equatioan Modelling (SEM).

Hasil dari penelitian ini adalah Produk berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli, harga berpengaruh negatif signifikan terhadap minat beli, promosi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap minat beli dan distribusi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap minat beli.

(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masa lah

Era pasar bebas dunia tahun 2020, akan terjadi liberaliasi ekonomi yang berpangruh trhadap stuktur pasar yang tidak mengenal lagi batas-batas antar negara. Persaingan tidak hanya pada skala kota dn wilayah akan tetapi persaingan kualitas dari pada kuantitas poduk dan pelayanan. Namun selain tantangan dan persaingan trdapat peluang bagi pelaku ekonomi untuk ikut memberikan kegiatan pemasaran yang makin luas. Dalm erbagai usaha bisnis yang berkmbng saat ini, baik yang meghsilkan barang maupun jaa, pern pemasaran sangatlah penting karena merupakan salah satu fakto kunci penentu kebrhasilan bisnis. Dengan katalin : pemasaran merupakan inti seluruh aktivitas bisnis.Ini berkitan dengan fungsi pemasaran,sebagai penghubung antara prusahaan dan konsumen (C.M.Lingga Purnama,2001 :1) dalam Saputra (2008)).

(18)

Produk merupakan titik pusat pengembangan penentuan posisi yang biasanya berada pada saat perusahaan atau unit bisnis menggunakan pendekatan organisasional yang menekankan manajemen produk atau merek. Menurut Kottler (2000) dalam Saputra (2008) produk adalah pemahaman subjektif dari produsen atas sesuatu yang dapat ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi serta daya beli pasar. Adapun indikator dalam penelitian ini Menurut Hidayat (2009) Merek atau logo produk, nama atau istilah, symbol dan desain identitas suatu produk yaitu Susu Sapi Segar BAROKAH, dan bentuk kemasan produk, bentuk fisik dari sebuah kemasan seperti plastik atau botol.

(19)

3

perusahaan, yaitu kepercayaan konsumen untuk membeli susu di perusahaan susu sapi segar BAROKAH.

Saluran distribusi mempunyai pengaruh terhadap konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Menurut Kottler (2000) saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Adapun indikator menurut Abubakar (2005) lewat toko sendiri, menggunakan brosur.

Kebutuhan dan keinginan konsumen akan barang atau jasa berkembang dari masa ke masa dan mempengaruhi perilaku mereka dalam pembelian produk. Secara umum konsumen mengikuti suatu proses atau tahapan dalam pengambilan keputusan dalam membeli suatu produk atau barang sehingga ada minat dari konsumen untuk membeli produk tersebut. Minat beli merupakan perilaku konsumen yang menunjukkan sejauh mana komitmenya untuk melakukan pembelian. Adapun indikator menurut Hidayat (2009) tertarik untuk mencari informasi mengenai produk, mempertimbangkan untuk membeli, berminat untuk membeli.

(20)

beberapa hal dan saat ini menjadi permasalahan penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan. Berdasarkan volume penjualan susu segar BAROKAH selama satu tahun :

Tabel 1.1.

Volume Penjualan Susu Segar BAROKAH Tahun 2011

No Bulan Volume Penjualan

1 Januari 7890 liter/bulan atau 273 liter perhari 2 Februari 7660 liter/bulan atau 254 liter perhari 3 Maret 7290 liter/bulan atau 243 liter perhari 4 April 7170 liter/bulan atau 239 liter perhari 5 Mei 7260 liter/bulan atau 242 liter perhari 6 Juni 6810 liter/bulan atau 227 liter perhari 7 Juli 6450 liter/bulan atau 215 liter perhari 8 Agustus 6270 liter/bulan atau 209 liter perhari 9 September 6900 liter/bulan atau 253 liter perhari 10 Oktober 7100 liter/bulan atau 273 liter perhari 11 November 6090 liter/bulan atau 210 liter perhari 12 Desember 7150 liter/bulan atau 235 liter perhari

Sumber : Data Perusahaan Susu Sapi Segar ”BAROKAH” di Sidoarjo (2011)

(21)

5

penjualan menjadi 7170 liter atau 239 liter perhari dan sedikit mengalami peningkatan di bulan Mei dengan penjualan mencapai 7260 liter/bulan atau 242 liter/hari. Kondisi perusahaan terlihat semakin menurun di bulan Juli dan September, dimana pada bulan tersebut penjualan susu sapi segar masing-masing hanya mencapai 6450 liter atau 215 liter/hari dan 6270 liter/bulan atau 209 liter/hari dan 6900 liter/bulan atau 253 liter/perhari. Sedangkan pada bulan November dan Desember mengalami kenaikan pada volume penjualan susu sapi segar masing –masing 6090 liter/bulan atau 210 liter perhari dan 7150 liter/bulan atau 235 liter perhari. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti produk, harga, distribusi dan promosi :

Produk kemasan susu sapi segar dari peternakan susu sapi segar masih dikemas sangat sederhana dan sangat konvensional. Berikut adalah data produksi susu sapi segar BAROKAH :

Tabel 1.2

Data Pr oduksi Susu Segar BAROKAH Tahun 2011

No Bulan Data Pr oduk si

1 Januari 7858 liter/bulan

2 Februari 7778 liter/bulan

3 Maret 7758 liter/bulan

4 April 7574 liter/bulan

5 Mei 7624 liter/bulan

6 Juni 7540 liter/bulan

7 Juli 7550 liter/bulan

8 Agustus 7500 liter/bulan

9 September 7658 liter/bulan

10 Oktober 7575 liter/bulan

11 November 7568 liter/bulan

12 Desember 7674 liter/bulan

(22)
(23)

7

diperhatikan, diminta, dipakai atau dikonsumsi sehingga mungkin memuaskan keinginan atau kebutuhan.

Dalam hal promosi perusahaan susu sapi segar Barokah di Sepanjang Sidoarjo juga masih kurang. Berikut adalah biaya promosi oleh susu sapi segar BAROKAH selama 1 tahun :

Tabel 1.3

Data Biaya Pr omosi Susu Sapi Segar BAROKAH Tahun 2011

Sumber : Data Perusahaan Susu Sapi Segar di Sidoarjo (2011)

(24)

pada bulan Oktober 1.960.000, sedangkan pada bulan November mengalami penurunan sebesar 1.250.000 dan pada bulan Desember mengalami kenaikan sebesar 1.910.000 mengalami kenaikan sebesar hal tersebut sebab pemasaran yang dilakukan oleh pihak susu sapi segar BAROKAH melalui perorangan dan melalui tenaga penjualan seperti tukang susu keliling dan penyebaran brosur ke beberapa wilayah di sekitar sidoarjo produk susunya sehingga konsumen akan lebih mengetahui susu produksi Susu Sapi Segar di Sepanjang Sidoarjo, hal tersebut sangat kontras dengan produk Susu kemasan yang ada dipasaran produsen menyebarkan melalui iklan baik iklan radio, pemasangan panflet di tempat

strategis. Pendapat yang disampaikan oleh Kotler (2006) dalam Dewa (2009) bahwa aktivitas promosi merupakan usaha pemasaran yang memberikan berbagai upaya intensif jangka pendek untuk mendorong keinginan konsumen untuk mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.

Selain dari sisi promosi, perusahaan juga mengalami permasalahan dalam hal harga jual. Dibandingkan produk susu dipasaran, susu produksi industri susu sapi segar di Sepanjang Sidoarjo sedikit memiliki harga lebih mahal dibandingkan dengan susu kemasan di pasaran. Berikut adalah informasinya :

Tabel 1.4.

Har ga J ual Susu Sapi Segar di Sepanjang Sidoar jo Dengan Susu Kemasan

No

Pr oduksi Industr i Susu Sapi Segar BAROKAH di Sepanjang Sidoar jo

Pr oduksi Susu Kemasan

Kemasan Harga Jual Kemasan Harga Jual

1 ½ liter Rp. 7000,- 200 ml Rp. 4.000,-

2 1 liter Rp. 18.000,- 250 ml Rp. 6.750

3 2 liter Rp. 36.000,- 1000 ml Rp. 15.000

(25)

9

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa beberapa kondisi baik dari sisi harga membuat produk Industri Susu Sapi Segar Barokah kalah bersaing dalam hal penjualan, pada industri susu sapi segar Barokah harga jual ½ liter dengan harga 7.000 sedangkan susu kemasan yang ada dipasaran 200ml seharga 4.000, untuk takaran 1 liter susu sapi segar 18.000, sedangkan pada susu kemasan 250 ml seharga 6.750 sedangkan takaran 2 liter seharga 36.000 dan pada susu kemasan 1000 ml seharga 15.000. Menurut Wicaksono (2009) hendaknya setiap perusahaan dapat menetapkan harga yang paling tepat dalam arti yang dapat memberikan keuntungan yang paling baik, untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

(26)

Tabel 1.5.

Data Distr ibusi Susu Sapi Segar BAROKAH Tahun 2011 No Tempat Penjualan J umlah Susu Segar BAROKAH yang

Disetor (liter /bulan)

1 Toko Sendiri 1000liter/bulan

2 Dititipkan ke toko Sakinah 898 liter/bulan 3 Dititipkan ke toko Surya 796 liter/bulan 4 Dititipkan ke toko Adi 740 liter/bulan

5 KUD 2.870 liter/bulan

6 Penjual Keliling 1.568 liter/bulan

Sumber : Data Perusahaan Susu Sapi Segar di Sidoarjo (2011)

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa saluran atau tempat penjualan susu sapi segar BAROKAH diberbagai tempat, pada toko sendiri pada tiap bulannya dapat dapat menghabiskan 1000 liter/bulan, sedangkan pada toko Sakinah sebanyak 898 liter/bulan, sedangkan pada toko Surya sebanyak 796 liter/bulan, sedangkan pada toko Adi sebanyak 740 liter/bulan, penyetoran pada KUD sebanyak 2.870 liter/bulan dan pada penjual keliling sebesar 1.568 liter/bulan.

Dari uraian diatas nampak pula bahwa perusahaan susu sapi segar baik dari sisi produk, promosi harga dan distribusi, masih kurang dibandingkan susu kemasan yang ada dipasaran. Oleh karena itu perlu dicari penyelesaian masalah atas kondisi yang sedang dialami oleh perusahaan Susu Sapi Segar Barokah di Sepanjang Sidoarjo ini, melalui evaluasi terhadap masalah produk, teknik pemasaran, harga produk maupun hal-hal terkait lainnya.

(27)

11

PERUSAHAAN SUSU SAPI SEGAR BAROKAH DI SEPANJ ANG SIDOARJ O”

1.2.Per umusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut :

1. Apakah produk berpengaruh terhadap minat beli pada Perusahaan Susu Sapi Segar BAROKAH di Sepanjang Sidoarjo ?

2. Apakah promosi berpengaruh terhadap minat beli pada Perusahaan Susu Sapi Segar BAROKAH di Sepanjang Sidoarjo ?

3. Apakah harga berpengaruh terhadap minat beli pada Perusahaan Susu Sapi Segar BAROKAH di Sepanjang Sidoarjo ?

4. Apakah distribusi berpengaruh terhadap minat beli pada Perusahaan Susu Sapi Segar BAROKAH di Sepanjang Sidoarjo ?

1.3.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah disebutkan, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh produk terhadap minat beli pada Perusahaan Susu Sapi Segar BAROKAH di Sepanjang Sidoarjo.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga terhadap minat beli pada Perusahaan Susu Sapi Segar BAROKAH di Sepanjang Sidoarjo.

(28)

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tempat terhadap minat beli pada Perusahaan Susu Sapi Segar BAROKAH di Sepanjang Sidoarjo.

1.4.Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat. Adapun manfaat penelitian ini antara lain:

1. Memberikan saran dan bahan pertimbangan guna kebijaksanaan lebih lanjut dalam mengelola usaha, terutama pengelolahan susu tradisional.

(29)

BAB II KAJ IAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Sarjono (2009) dengan judul Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Beli Produk Drawing Pack. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari strategi produk, harga, distribusi dan promosi secara simultan dan parsial. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 orang, metode yang digunakan adalah metode survey. Hasil dari penelitian ini bahwa produk, harga, promosi dan distribusi berpengaruh signifikan terhadap minat beli baik secara simultan maupun parsial.

Penelitian yang dilakukan oleh Wicaksono (2009) dengan judul Pengaruh Harga dan Kualitas pelayanan Terhadap Minat Beli konsumen Di Apotek Barito Farma Sukaharjo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui harga dan kualitas pelayanan terhadap minat beli dan variabel manakah yang paling dominan terhadap minat beli. Sampel dari penelitian adalah konsumen yang membeli obat resep, biasa dan generik dengan sebanyak 50 orang. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa harga dan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap minat beli, sedangkan variabel yang paling dominan adalah kualitas layanan.

(30)

dalam penelitian ini konsumen yang membeli susu X sebanyak 100 orang. Hasil dari penelitian ini adalah kemasan susu X berpengaruh terhadap minat beli konumen.

Penelitian yang dilakukan oleh Dewa (2009) dengan judul Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Daya Tarik Promosi Dan Harga terhadap Minat Beli (Studi Kasus Starone Di Area Jakarta Pusat). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh kualitas produk, daya tarik promosi dan harga terhadap minat beli produk prepaid Star One, terutama di area Jakarta Pusat. Hasil dari penelitian ini adalah kualitas produk, daya tarik promosi dan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.

2.2. Landasan Teor i 2.2.1. Baur an pemasaran

2.2.1.1. Penger tian Baur an Pemasar an

(31)

15

Tugas mendasar pengelola pemasaran adalah menggabungkan keempat elemen tersebut ke dalam suatu program pemasaran guna mendukung terjadinya pertukaran dengan konsumen. Pengelola pemasaran harus mengetahui berbagai isu dan opsi yang terlibat dari setiap elemen bauran pemasaran.

2.2.1.2.Pr oduk

Produk adalah pemahaman subjektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompentensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar (Saputra, 2008).

Jadi produk itu bukan hanya berbentuk sesuatu yang berwujud saja seperti makanan, pakaian, dan sebagainya, akan tetapi juga sesuatu yang tidak berwujud seperti pelayanan jasa. Semua diperuntukkan bagi pemuaskan kebutuhan dan keinginan dari kosnumen. Konsumen tidak hanya membeli produk sekedar memuaskan kebutuhan, akan tetapi juga bertujuan memuaskan keinginan.

(32)

Menurut lamdn et,al (2001) dalam Kalsum (2008) produk tidak hanya meliputi fisiknya saja tetapi juga kemasan, garansi, pelayanan purna jual, merek, nama baik perushaan dan nilai kepuasan. Menurut Kottler (2001) dalam Saputra (2008) menyatakan produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan kepada sebuah pasar agar diperhatikan, diminta, dipakai atau dikonsumsi sehingga mungkin memuaskan keinginan atau kebutuhan. Adapun indikator yang digunakan adalah menurut Hidayat (2009) : Merek atau logo produk, yaitu nama atau symbol sebagai identitas suatu produk. Pada penelitian ini perusahaan Susu Sapi Segar mempunyai nama atau symbol yang digunakan adalah “Susu Sapi Segar BAROKAH”. Bentuk kemasan produk, bentuk fisik dari kemasan produk Susu Sapi Segar BAROKAH adalah dengan menggunakan plastik.

2.2.1.3. Tingkatan Pr oduk

Dalam permasalahan produk bahwa konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli benefit dan value produk tersebut. Purnama (2001) dalam Saputra (2008) menyatakan terdapat tujuh tingkatan hirarki produk : a. keluarga kebutuhan (need family), kebutuhan inti yang mendasari

keberadaan suatu kelompok produk

b. Keluarga produk (produc family),semua kelas produk yang dapat memenuhi suatu kebutuhan int dengan efektifitas memadai.

c. Kelas produk (class produc), sekelompok produk dalam keluarga produk yang diakui memiliki kemasan fungsional

(33)

17

dijual pada kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui saluran distribusi yang sama, atau berada dalam rentang harga tertentu.

e. Jenis produk (produc type), suatu kelompok produk dalam suatu lini produk yang sama-sama yang memiliki salah satu dari kemungkinan bentuk produk tersebut.

f. Merek (brand), nama diasosiasikan dengan satu tau beberapa produk dalam lini produk yang digunakan untuk mengidenfikasi sumber atau karakter produk tersebut.

g. Unit produk (stockkeping unit), merupakan suatu unit tersendiri dalam suatu merek atau lini produdk yang dapat dibedakan menurut ukuran, harga, penampilan atau atribut lain.

2.2.1.4. Klasifikasi Pr oduk

Kotler (2001:03) dalam Marpaung (2006) produk dapat diklasifikasikan berdasarkan daya tahan dangolongan pembeli atau siapa yang akan dibeli, antara lain :

1) Daya Tahan

(34)

2)Barang Konsumen

Adalah barang yang dibeli oleh konsumen untuk konsumsi pribadi. Barang konsumen meliputi barang convinience, barang belanja, barang khusus dan barang yang tidak dicari.

2.2.1.5. Har ga

2.2.1.5.1. Definisi Har ga

Di dalam ekonomi teori, pengertian, harga, nilai, dan utility, merupakan konsep yang saling berhubungan. Yang dimaksud dengan utility ialah suatu atribut yang melekat pada suatu barang, yang memungkinkan dan memuaskan konsumen.

Value adala nilai dari suatu produk untuk ditukarkan dengan produk lain. Nilai ini dapat dilihat dalam situasi barter antara barang dengan barang. Sekarang ini ekonomi kita tidak melakukan barter lagi, akan tetapi sudah menggunakan uang sebagai ukuran nilainya yang disebut harga. Jadi harga adalah nilai barang yang dinyatakan dengan uang. (Alma, 2002:125).

Menurut Swastha (2000: 174) bahwa harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang di butuhkan untuk mendapatkan Sejumlah Kombinasi dari produk dan pelayannya. Selain itu menurut Supartono (2007) ”harga dapat diartikan sebagai jumlah uang untuk mendapatkan kombinasi dari produk dan pelayanannya.

(35)

19

keuntungan dan kepuasan yang didapat oleh konsumen setelah membeli membeli susu segar BAROKAH, seperti rasa yang enak dengan harga yang relatif murah. Kualitas dari barang, yaitu yaitu kualitas susu yang ditawarkan oleh susu segar BAROKAH kepada konsumen meliputi higenis dan tanpa bahan pengawet, kepercayaan konsumen untuk selalu membeli susu di perusahaan susu sapi segar BAROKAH

2.2.1.5.2. Faktor -Faktor Penerapan Har ga

Beberapa faktor yang mempengaruhi dalam penetapan harga menurut Marpaung (2006) sebagai berikut :

a. Faktor-faktor internyang meliputi pertimbangan organisasi, sasaran pemasaran, biaya dan strategi bauran pemasaran

b.Faktor-faktor eksternal yang meliputi situasi pasar dan permintaan, persaingan, harapan perantara dan faktor-faktor lingkungan seperti kondisi sosial ekonomi, budaya dan politik.

2.2.1.5.3. Peneta pan Har ga

Adapun langkah penetapan harga menurut Marpaung (2006) sebagai berikut :

1. Estimasi pasar yakni memahami hubungan perusahaan dan harga karena perubahan harga dapat memberikan pengaruh besar pada permintaan

2. Idenfikasi faktor-faktor pembatas adalah faktor yang membatasi perusahaan dalam menetapkan harga

(36)

4. Analisis potensi keuntungan suatu usaha perlu mengetahui beberapa keuntungan yang ingin mereka peroleh

5. Penentuan harga awal harus disepakati bahwa harga awal bagi produk baru yang pertama kali diluncurkan berdasarkan kesepakatan bersama

6. penetapan harga disesuaikan dengan keadaan lingkungan yang selalu berubah oleh karena itu harga disesuaikan.

2.2.1.5.4. Faktor -Faktor Yang Mempengar uhi Harga

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga menurut Kotler (2005) dalam Saputra (2008) antara lain :

1.Memilih tujuan penetapan harga 2.Menentukan permintaan

3.Menganalisa biaya, harga dan tawaran pesaing 4.Memilih metode penetapan harga

5.Memilih Harga akhir

Sedangkan faktor yang mempengaruhi harga menurut Purnama (2001) dalam Saputra (2008) :

6. Pengaruh nilai unik

(37)

21

13.Pengaruh kualitas harga 14.Pengaruh persediaan

2.2.1.6. Pr omosi

2.2.1.6.1. Penger tian Pr omosi

Michael Ray mendefinisikan promosi sebagai: “the coordination of all seller-iniated efforts to set up an idea” (koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan). Walaupun komunikasi antara perusahaan dan konsumen secara implisit berlangsung pada setiap unsur atau bagian dari marketing mix, sebagaian besar komunikasi perusahaan berlangsung sebagai bagian dari suatu program promosi yang diawasi dan direncanakan dengan hati-hati (Morissan, 2007:13).

Promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah, dan hanya dilakukan oleh satu organisasi atau individu tertentu (Swastha, 2000:234). Promosi dapat membantu pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran untuk memperbaiki hubungan pertukaran dengan lainnya.

(38)

potongan harga kepada konsumen untuk pembelian tiga kali sehingga konsumen dapat tertarik dengan produk yang tawarkan oleh susu sapi segar BAROKAH dan Kesesuaian promosi dengan manfaat, promosi yang dilakukan oleh susu sapi segar BAROKAH sesuai dengan manfaat yang akan didapat oleh konsumen untuk menambah stamina dan memlihara kesehatan.

2.2.1.6.2.Tujuan Pr omosi

Tujuan utama promosi ialah menurut Alma (2002:137) 1. Memberi informasi,

2. Menarik perhatian,

3. Memberi pengaruh meningkatnya penjualan 4. Menidik

5. Mengingatkan 6. Meyakinkan

Suatu kegiatan promosi jika dilakukan dengan baik dapat mempengaruhi konsumen mengenai dimana dan bagaimana konsumen membelanjakan pendapatnya. Promosi dapat membawa keuntungan baik bagi produsen maupun konsumen. Keuntungan bagi onsumen ialah konsumen bisa mengatur keungangannya dengan baik, sedangkan keuntungan bagi produsen adalah dapat menghindarkan persaingan berdasarkan harga.

2.2.1.6.3. Bauran Pr omosi

Secara tradisional, bauran promosi mencakup empat elemen yaitu iklan, promosi penjualan, publikasi dan personal selling. Akan tetapi dalam penelitian ini elemen bauran promosi yang digunakan adalah:

1. Periklanan (Advertising)

(39)

23

gratis alias harus dibayar. Oleh karena itu, dalam beriklan perusahaan harus dapat mempengaruhi konsumen yang telah ada atau calon konsumen untuk membeli produk tersebut. (Tandjung, 2004:83).

Dalam beriklan kita harus menyadari tentang tingkatan perilaku kosnumen yang biasa disingkat dengan aida sebagai berikut (Tandjung, 2004:84):

A : Attention (perhatian) I : Interest (minat) D : Desire (keinginan) A : Action (tindakan)

Jadi iklan harus dapat menarik perhatian konsumen, menciptakan minat terhadap produk atau jasa dan menimbulkan keinginan untuk membeli sampai pada tingkatan untuk melakukan pembelian. Apabila suatu iklan dapat mendorong calon konsumen untuk melakukan pembelian maka dapat dikatakan bahwa iklan tersebut telah berhasil.

(40)

2.Promosi Penjualan

Promosi penjualan merupakan setiap tindakan yang memberikan konstribusi terhadap pertumbuhan atau kemajuan suatu penjualan dengan mengatur dan melakukan aktivitas-aktivitas khusus yang dapat meningkatkan keinginan konsumen untuk membeli produk atau jasa. Promosi penjualan ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan dan mendukung periklanan. (Tandjung, 2004:84).

Promosi penjualan terutama diperlukan untuk memperkenalkan produk baru, mengidentifikasi, dan menarik konsumen baru, meningkatkan jumlah konsumen, memberi informasi kepada konsumen tentang perbaikan dan perkembangan produk baru, mendatangkan lebih banyak konsumen. Promosi penjualan juga merupakan alat yang ampuh untuk menghadapi ancaman pesaing. Bentuk-bentuk promosi penjualan dapat berupa minuman gratis dan contoh produk. (Tandjung, 2004:85).

3. Publisitas

(41)

25

4. Personal Selling

Personal selling merupakan presentasi penyampaian pesan-pesan promosi secara lisan melalui tenaga penjualan atau salesman untuk mempengaruhi calon konsumen dengan tujuan untuk membeli produk perusahaan. Tujuan utama personal selling yaitu berusaha menemukan calon konsumen untuk diyakinkan agar melakukan pembelian, serta memuaskan konsumen. Dalam melakukan personal selling yang harus diperhatikan biaya yang semakin mahal. Oleh karena itu, biaya-biaya untuk melakukan aktivitas personal selling harus benar-benar diperhitungkan secara cermat. (Tandjung, 2004:86).

2.2.1.7.Distr ibusi

2.2.1.7.1. Penger tian Distr ibusi

Banyak perusahaan tidak dapat mencapai sasaran dalam penjualan yang telah ditetapkan, disebabkan oleh tidak tepatnya saluran distribusi yang dipergunakan. Saluran distribusi adalah saluran yang dilalui oleh suatu barang dari produsen ke tangan konsumen. Adapun pengertian dari saluran distribusi dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut.

(42)

dipasarkan melewati toko –toko disekitar sepanjang sidoarjo, mengunakan brosur, produk susu sapi segar BAROKAH dipasarkan dengan menggunakan brosur.

2.2.1.7.2. Fungsi-fungsi Distr ibusi

Menurut Simamora (2001: 139), fungsi saluran distribusi adalah :

1. Mempermudah proses pertukaran, perantara pemasaran pada umumnya mengurangi biaya pengiriman produk kepada pelanggan.

2. Mengurangi ketidak cocokan.

Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2001: 8) “fungsi saluran distribusi adalah menggerakkan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen. Mereka memecahkan kesenjangan utama seperti waktu, tempat, pemilikan yang memisahkan barang dan jasa dari mereka yang ingin menggunakannya”.

2.2.1.7.3.Macam-Macam Saluran Distr ibusi

Bentuk-bentuk saluran distribusi sering dikaitkan dengan golongan barang yang ada. Menurut Rismiati dan Suratno (2001: 24), terdapat dua macam saluran distribusi, yaitu :

1. Saluran distribusi untuk barang konsumsi.

(43)

27

a. Saluran distribusi langsung.

Saluran distribusi ini disebut saluran langsung karena tidak menggunakan perantara apapun. Saluran distribusi ini merupakan saluran distribusi yang paling pendek atau sederhana karena produsen langsung menjual produk atau langsung mendatangi rumah konsumen.

b. Saluran distribusi menggunakan satu perantara.

Bentuk saluran distribusi ini menggunakan satu perantara yaitu pengecer besar. Pengecer besar langsung melakukan pembelian dari produsen dan kemudian menjualnya kepada konsumen akhir.

c. Saluran distribusi tradisional.

Dalam saluran distribusi semacam ini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja dan tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.

d. Dalam saluran distribusi ini, produsen menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barang nya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada pengecer. Agen yang terlibat dalam saluran distribusi ini terutama agen penjual.

(44)

2. Saluran distribusi untuk barang produksi.

Perantara yang melakukan fungsi penyaluran barang dari tangan produsen ke tangan konsumen pemakai barang industri ada dua macam yaitu agen dan distributor industri. Ada empat macam kombinasi saluran pemasaran untuk kelompok barang industri, yaitu :

a. Saluran distribusi langsung.

Saluran distribusi langsung ini dipakai oleh produsen jika transaksi penjualan kepada pemakai relatif cukup besar. Saluran semacam ini cocok untuk barang industri seperti pesawat terbang atau lokomotif (barang yang tergolong instalisasi).

b. Saluran distribusi menggunakan satu perantara distribusi industri.

Barang yang cocok dipasarkan dengan saluran distribusi ini antara lain pelengkap operasi, peralatan tambahan, bahan bangunan dan sebagainya. c. Saluran distribusi ini dapat dipakai oleh perusahaan dengan

pertimbangan bahwa unit penjualannya terlalu kecil untuk di jual secara langsung. Selain itu, faktor penyimpanan pada penyaluran perlu dipertimbangkan pula, sehingga pada penyaluran perlu di pertimbangkan pula, sehingga agen memegang peran penting dalam penyimpanan barang. d. Perlu umumnya saluran, distribusi semacam ini dipakai oleh produsen

(45)

29

2.2.2. Per ilaku Konsumen

2.2.2.1. Penger tian Per ilaku Konsumen

Pengertian perilaku konsumen menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

James F. Engel et al. (1968) dalam Mangkunegara (2002:3), berpendapat bahwa ”Consumer behavior is defined as the acts of individuals directly involved in obtaining and uing economic good services including the decision process

that precede and determine these acts”. (Perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut). Sedangkan menurut David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta (1984) dalam Mangkunegara (2002:3), mengemukakan bahwa: ”Consumer behavior may be defined as decision process and physical activity individuals engage in

(46)

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan dan menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan.

2.2.2.2. Model Per ilaku Konsumen

Model Engel-Blackwell-Miniard (Simamora, 2002:21) menggambarkan perilaku konsumen sebagai suatu proses keputusanyang melewati lima tahap, yaitu: 1) Motivasi and need recognition (motivasi dan pengenalan masalah), 2) Search information (pencarian informasi), 3) Alternatif evaluation (evaluasi alternative), 4) Purchase (pembelian) dan 5) outcomes (hasil). Dalam model ini, variabel-variabel dikelompokkan kedalam empat komponen utama : 1) Stimulus, 2) Proses informasi, 3) Proses keputusan, dan 4) variable yang mempengaruhi keputusan.

(47)

31

Gambar 2.1

Ga mbar Perilaku Konsumen Menur ut Engel-Black well-Miniar d

Sumber : Engel dkk dalam Mangunegara (2002:30)

Menurut Mangkunegara (2002:31) model perilaku di atas menunjukkan komponen proses pengambilan keputusan ada lima tahap yaitu :

1.Pengenalan Masalah (problem recognition)

(48)

2.Penelusuran Informasi (information search)

Aktivitas pada tahap ini meliputi kecepatan dan keluasan dalammenimbulkan kembali informasi yang ada pada memori dan pengalaman-pengalaman mengenai masalah. Informasi tersebut dalam bentuk keyakinan dan sikap yang mempengaruhi konsumen terhadap suatu merek yang kuat menjadi pilihan dan terjadi kegiatan pembelian secara rutin. Dalam tahap ini terjadi pula pemrosesan informasi (information processing)

3.Evaluasi Alternatif (alternative evaluation)

Meliputi pembandingkan informasi tentang merek melalui proses penelusuran kriteria evaluasi. Dalam hal ini pertimbangan suatu produk sudah ada dalam memori konsumen.

4.Pilihan (Choise)

Pada bagan ditunjukkan pula kebiasaan memilih (choice) dari kekuatan niat membeli akan menentukan outcome

5.Hasil (outocome)

Telah disebutkan di atas bahwa pilihan konsumen akan menentukan outcome apakah konsumen menjadi puas atau tidak sebagai pengalaman langsungndalam mengunakan suatu merek. Hasilnya juga dapat terjadi dissconance, tidak cocok, apabila merek tersebut tidak sesuai dengan pilihannya.

2.2.2.3. Faktor -Faktor Yang Mempengar uhi Per ilaku Konsumen

(49)

33

1.Faktor Kebudayaan

Faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam terhadap perilaku konsumen. Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh kultur dan kelas sosial pembeli.

2.Faktor Sosial

Perilaku konsumen juga akan dipengaruhi oleh faktor sosial seperti kelompok kecil, keluarga, peran dan status sosial dari konsumen. Faktor-faktor ini sangat mempengaruhi tanggapan konsumen, oleh karena itu pemasar harus benar-benar memperhitungkannya untuk menyusun strategi pemasaran.

3.Faktor Pribadi

Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup pembeli, jabatan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri pembeli yang bersangkutan.

4.Faktor psikologis

Pada suatu saat tertentu seseorang mempunyai banyak kebutuhan baik yang bersifat biogenik maupun biologis tertentu seperti rasa lapar. Sedangkan kebutuhan yang bersifat psikologis adalah kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu seperti kebutuhan untuk diakui, harga diri, atau kebutuhan untuk diterima oleh lingkungannya.

2.2.3. Minat Beli

2.2.3.1.Penger tian Minat Beli

(50)

dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Artinya bahwa minat beli konsumen merupakan tindakan-tindakan dan hubungan sosial yang dilakukan oleh konsumen, perorangan, kelompok maupun organisasi untuk menilai, memperoleh dan menggunakan barang-barang serta jasa melalui proses pengambilan keputusan yang menentukan tindakan-tindakan tersebut (Wicaksono, 2009).

Menurut Kinnear dan Taylor, 2003 dalam Mandasari (2010), yaitu merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Minat beli merupakan perilaku konsumen yang menunjukkan sejauh mana komitmennya untuk melakukan pembelian. Kebutuhan dan keinginan konsumen akan barang dan jasa berkembang dari masa ke masa dan mempengaruhi perilaku mereka dalam pembelian produk Perilaku konsumen dalam mengambil keputusan membeli mempertimbangkan barang dan jasa apa yang akan dibeli, dimana, kapan, bagaimana, berapa jumlah, dan mengapa membeli produk tersebut (Mandasari, 2010).

(51)

35

2.2.3.2.Aspek -Aspek Minat Beli

Lucas dan Britt (2003) dalam Mandasari (2010), mengatakan bahwa aspek-aspek yang terdapat dalam minat beli antara lain :

1) Perhatian, adanya perhatian yang besar dari konsumen terhadap suatu produk (barang atau jasa)

2) Ketertarikan, setelah adanya perhatian maka akan timbul rasa tertarik pada konsumen

3) Keinginan, berlanjut pada perasaan untuk mengingini atau memiliki suatu produk tersebut

4) Keyakinan, kemudian timbul keyakinan pada diri individu terhadap produk tersebut sehingga menimbulkan keputusan (proses akhir) untuk memperolehnya dengan tindakan yang disebut membeli

5) Keputusan

Sarjono (2009) bahwa harga, produk, promosi dan tempat berpengaruh positif terhadap minat beli.

2.2.4. Penga r uh Pr oduk Ter hadap Minat Beli

(52)

atau dikonsumsi yang bisa memuaskan kebutuhan atau keinginan. Menurut Raharso, Sri (2005) dalam Dewa (2009) yang menyatakan bahwa harga yang dirasakan oleh konsumen berpengaruh untuk menimbulkan minat beli.

Produk harus sesuai dengan yang dijanjikan oleh semua kegiatan dalam bauran pemasaran. Bagi calon pemakai produk harus dikomunikasikan dengan baik karena dapat membangun minat pelanggan untuk membeli produk yang dimaksud. Pendapat Sciffman dan Kanuk (1997) dalam Dewa (2009) menyatakan bahwa evaluasi konsumen terhadap kualitas produk akan dapat membantu mereka untuk mempertimbangkan produk mana yang akan mereka beli. Penelitian lain yang dilakukan oleh Mittal dan Leonard (1999) dalam Dewa (2009) menunjukkan bahwa fungsi dari behavioral intention atau minat konsumen merupakan fungsi dari produk, maka konsumen akan semakin berminat terhadap produk tersebut. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2009) yang menyatakan bahwa produk dapat berpengaruh terhadap minat beli, selain itu menurut Sarjono (2009) yang menyatakan bahwa produk dapat berpengaruh positif terhadap minat beli.

(53)

37

2.2.5. Penga r uh Harga Ter hadap Minat Beli

Harga adalah jumlah uang yang di bebankan atau dikenakan atas sebuah produk, sedangkan seorang konsumen apabila ingin membeli suatu barang pasti konsumen tersebut akan melihat dan mempertimbangkan berapa harga barang tersebut, apabila harga barang tersebut sesuai dengan keuanganya maka konsumen tersebut akan membelinya. Karena harga yang ditawarkan oleh perusahaan cukup murah dengan kelebihan barang tersebut, pasti seorang konsumen akan timbul minat atau keinginan untuk membeli produk tersebut.

Dodds (1991) dalam Dewa (2009) menyatakan bahwa konsumen akan membeli suatu produk bermerek jika harganya dipandang layak oleh mereka. Penelitian dari Raharso dan Sri (2005) dalam Dewa (2009) membuktikan bahwa harga yang dirasakan oleh konsumen berpengaruh untuk menimbulkan minat beli. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wicaksono (2009) bahwa harga dapat berpengaruh terhadap minat beli.

(54)

2.2.6. Penga r uh Pr omosi Terhadap Minat Beli

Promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah, dan hanya dilakukan oleh satu organisasi atau individu tertentu (Swastha, 2000:234). Menurut Sutisna (2000:56). Perusahaan yang mengeluarkan produk baru pasti akan melakukan promosi baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk mempromosikan produk baru pihak perusahaan pasti membuat inovasi sebaik mungkin dan menarik perhatian konsumen. Dengan promosi yang menarik dan gencar tersebut maka konsumen dengan mudah akan terpengaruh dan konsumen akan memiliki minat untuk pembelian produk yang ditawaarkan tersbut.

Pendapat yang disampaikan oleh Kotler (2006) dalam Dewa (2009) bahwa aktivitas promosi merupakan usaha pemasaran yang memberikan berbagai upaya intensif jangka pendek untuk mendorong keinginan konsumen untuk mencoba atau membeli suatu produk atau jasa. Kopalle, K Praven dan Dobald Lehman (1995) dalam Dewa (2009) juga menunjukkan bahwa promosi yang dilakukan terhadap suatu produk berpengaruh dalam menimbulkan minat beli konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh Sarjono (2009) bahwa promosi berpengaruh positif terhadap minat beli.

(55)

39

2.2.7. Penga r uh Distr ibusi Ter hadap Minat Beli

Sebuah perusahaan akan melakukan penyebaran produk yang dihasilkan di toko-toko atau dipasar dan lain sebagainya, orang akan melakukan pembelian maka akan terlebih dahulu melihat tempat penjualan produk tersebut, apabila tempat tersebut terjangkau dan baik maka konsumen akan berminat untuk membeli, sebab semakin baik distribusi yang dilakukan oleh perusahaan maka dapat menumbuhkan ketertarikan konsumen untuk membeli. Semakin baik dan strategis tempat untuk menyalurkan produk maka semakin besar pula minat beli seseorang. Menurut Sarjono (2009) perusahaan perlu menentukan lokasi yang strategis agar mudah dijangkau oleh konsumen, apabila tidak memungkinkan perusahaan dapat mengembangkan distributor-distributor yang mudah dijangkau. Sedangkan menurut Kotler (2002) dalam Sarjono (2009) dalam menghadapi persaingan, perusahaan harus mampu menyusun strategi dalam bersaing. Bauran pemasaran sangat penting bagi konsep pemasaran karena merupakan bagian dari strategi yang dirancang dalam menjalankan aktivitas pemasaran. Semakin baik bauran pemasaran maka semakin besar minat beli. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sarjono (2009) yang menyatakan bahwa tempat berpengaruh positif terhadap minat beli.

(56)

2.3. Ker angka Konseptual

Untuk keberhasilan kegiatan manajemen pemasaran pada sebuah perusahaan, maka diperlukan sebuah strategi pemasaran baik dari segi produk, harga, promodi dan distribusi. Produk sebagai pemahaman subjektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompentensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Sedangkan harga adalah apa yang harus diberikan oleh konsumen (pembeli) untuk mendapatkan suatu produk. Promosi merupakan suatu saluran informasi dan persuasi yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi untuk memperkenalkan dan menjual barang dan jasa. Saluran distribusi merupakan seperangkat lembaga yang melakukan semua kegiatan (fungsi) pemindahan barang dari tangan produsen ke tangan konsumen akhir. Faktor produk, harga, promosi dan distribusi yang baik akan dapat menimbilkan minat beli, minat beli konsumen merupakan tindakan-tindakan dan hubungan sosial yang dilakukan oleh konsumen, perorangan, kelompok maupun organisasi untuk menilai, memperoleh dan menggunakan barang-barang serta jasa melalui proses pengambilan keputusan yang menentukan tindakan-tindakan tersebut.

Kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah :

Produk

Promosi

Harga

Distribusi

(57)

41

2.4. Hipotesis

Beradaskan teori dan permasalahan yang didapat maka hipotesis yang diajukan :

1. Diduga bahwa produk berpengaruh terhadap minat beli pada Perusahaan Susu Sapi Segar ”BAROKAH” di Sepanjang Sidoarjo.

2. Diduga bahwa promosi berpengaruh terhadap minat beli pada Perusahaan Susu Sapi Segar ”BAROKAH” di Sepanjang Sidoarjo.

3. Diduga bahwa harga berpengaruh negatif terhadap minat beli pada Perusahaan Susu Sapi Segar ”BAROKAH” di Sepanjang Sidoarjo.

(58)

3.1. Definisi Operasional

Untuk kemudahan dalam memahami penelitian ini serta menghindari kesalahan persepsi, maka perlu diuraikan definisi operasional variabel-variabel yang akan diteliti. Variabel-variabel tersebut adalah:

3.1.1. Definisi Operasional Var iabel 1. Var iabel Bebas (X)

a. Pr oduk (X1)

Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan kepasar untuk di perhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang bisa memuaskan kebutuhan atau keinginan (Simamora (2001). adapun indikator yang digunakan adalah menurut Hidayat (2009) :

1. Merek atau logo produk, yaitu nama atau symbol sebagai identitas suatu produk. Pada penelitian ini perusahaan Susu Sapi Segar mempunyai nama atau symbol yang digunakan adalah “Susu Sapi Segar BAROKAH”.

2. Bentuk kemasan produk, bentuk fisik dari kemasan produk Susu Sapi Segar BAROKAH adalah dengan menggunakan plastik.

b. Har ga (X2)

(59)

43

1. Keuntungan yang memuaskan, keuntungan dan kepuasan yang didapat oleh konsumen setelah membeli membeli susu segar BAROKAH, seperti rasa yang enak dengan harga yang relatif murah.

2. Kualitas dari barang, yaitu kualitas susu yang ditawarkan oleh susu segar BAROKAH kepada konsumen meliputi higenis dan tanpa bahan pengawet.

3. Kepercayaan terhadap perusahaan, yaitu kepercayaan konsumen untuk selalu membeli susu di perusahaan susu sapi segar BAROKAH.

c. Pr omosi (X3)

Strategi komunikasi yang digunakan oleh perusahaan kepada konsumen dengan tujuan membentuk konsumen Saputra (2008). Adapun indikator menurut Kunarto (2009) :

1. Ketertarikan promosi, yaitu perusahaan Susu Segar BAROKAH membuat promosi yang menarik dengan memberikan potongan harga kepada konsumen untuk pembelian tiga kali sehingga konsumen dapat tertarik dengan produk yang tawarkan oleh susu sapi segar BAROKAH 2. Kesesuaian promosi dengan manfaat, promosi yang dilakukan oleh susu

sapi segar BAROKAH sesuai dengan manfaat yang akan didapat oleh konsumen untuk menambah stamina dan memlihara kesehatan.

d. Distr ibusi (X4)

(60)

1. Lewat toko, produk susu sapi segar BAROKAH dipasarkan melewati toko –toko disekitar sepanjang sidoarjo

2. Mengunakan brosur, produk susu sapi segar BAROKAH dipasarkan dengan menggunakan brosur

2. Var iabel Ter ikat Minat Beli (Y)

Minat beli konsumen merupakan kegiatan-kegiatan yang secara langsung yang terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Wicaksono, 2009). Adapun indikator menurut Hidayat (2009) :

1. Tertarik untuk mencari informasi mengenai produk, yaitu ketertarikan konsumen untuk mencari informasi mengenai produk susu sapi segar BAROKAH.

2. Mempertimbangkan untuk membeli, konsumen mempertimbangkan terlebih dahulu sebelum membeli produk susu sapi segar BAROKAH. 3. Berminat untuk membeli, yaitu konsumen berniat dan berkeinginan untuk

membeli produk Susu Sapi Segar BAROKAH.

3.1.2. Pengukuran Var iabel

(61)

45

menggunakan skor tujuh poin skala semantic differential scale, penskalaan yang meminta responden untuk memberikan penilaian terhadap sejumlah pertanyaan tenatng variabel yang diteliti yang terukur melalui tujuh skala sikap yang pada kedua sisinya ditutup denga kata sifat. Lebih khususnya penelitian ini menggunakan pilihan satu sampai tujuh yang menunjukkan kata sifat sangat tidak setuju sampai sangat setuju (Sugiyono, 2003).

Jawaban semakin kekiri adalah jawaban negatif atau sangat tidak setuju, sedangkan jawaban semakin kekanan adalah jawaban positif atau sangat setuju

3.2. Tek nik Penentuan Sampel 3.2.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti utnuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2003:55). adapun populasi dalam penelitian ini dimana jumlahnya tidak terbatas sehingga tidak diketahui dengan pasti (Invinite population).Adapun karakteristik populasi yang menjadi target penelitian ini konsumen yang membeli produk susu segar. 3.2.2. Sampel

Sampel merupakan bagian yang diambil dari populasi. Teknik penelitian ini menggunakan teknik sampel non probability sampling dengan metode Accidental sampling. Dimana non probability sampling yaitu teknik yang tidak memberi

1 Sangat Tidak

Setuju

(62)

peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel sedangkan Accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti bagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2003:61). Adapun pedoman pengukuran sampel menurut Ferdinand (2002:48) adalah sebagai berikut :

1. 100-200 sampel untuk teknik maxsimum Likelihood Estimation.

2. Tergantung pada jumlah parameter yang diestimasi. Pedomannya adalah 5-10 kali jumlah parameter yang diestimasi.

3. Tergantung pada jumlah indikator yang digunakan dalam seluruh variabel laten. Jumlah sampel adalah jumlah indikator dikali 5 sampai 10.

4. Bila sampelnya sangat besar, maka peneliti dapat memilih teknik estimasi. Berdasarkan pedoman pengukuran sampel dalam teknik SEM menurut Ferdinant (2002:48) maka dalam penelitian ini menggunakan yaitu 100-200 sampel untuk teknik maximum Likelihood Estimation maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang atau responden.

3.3. Tek nik Pengumpulan Data 3.3.1. J enis Data

(63)

47

a. Data Primer

Data yang dikumpulkan langsung dari lokasi penelitian, yaitu dengan menyebarkan daftar pertanyaan (kuesioner) kepada konsumen yang membeli susu segar.

b. Data Sekunder

Data yang dikumpulkan dari pihak perusahaan susu segar berupa : sejarah, aktivitas perusahaan, tujuan perusahaan, macam-macam produksi susu yang dihasilkan.

3.3.2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan didapatkan dari kuesioner hasil jawaban responden

3.3.3.Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan cara:

a. Kuesioner

Memberikan daftar pertanyaan kepada responden yang kemudian diisi oleh responden untuk kemudian diberikan nilai atau scoring.

b. Wawancara

Pengambilan data dengan jalan mengadakan tanya jawab dengan orang-orang yang terkait dengan permasalahan dalam penelitian ini.

3.4. Tek nik Analisis

3.4.1. Uji Outlier Univar iat dan Multivar iat

(64)

karakteristik unik yang dimilikinya dan terlihat sangat jauh berbeda dari observasi-observasi lainnya (Ferdinand, 2002:52).

3.4.2. Uji Outlier Univar iat

Deteksi terhadap adanya outlier univariat dapat dilakukan dengan menentukan ambang batas yang akan dikategorikan sebagai outlier dengan cara mengkonversi nilai data penelitian ke dalam standar score atau yang biasa disebut dengan z-score, yang mempunyai rata-rata nol dengan standar deviasi sebesar satu. Bila nilai-nilai itu telah dinyatakan dalam format yang standar (z-score), maka perbandingan antar besaran nilai dengan mudah dapat dilakukan. Untuk sampel besar (Diatas 80 observasi), pedoman evaluasi adalah nilai ambang batas dari z-score itu berada pada rentang 3 sampai dengan 4 (Hair dkk, 1995 dalam Ferdinand, 2002:98). Oleh karena itu apabila ada observasi-observasi yang memiliki z-score < 3,0 akan dikategorikan sebagai outlier.

3.4.3. Uji Outlier Multivar iat

(65)

49

dievaluasi dengan menggunakan X2 pada derajat kebebasan sebesar jumlah item yang digunakan dalam penelitian. Dan apabila nilai Jarak Mahalanobisnya lebih besar dari nilai X2 Tabel adalah Outlier Multivariat.

3.4.4. Uji Validitas dan Reliabilitas

Variabel atau dimensi yang diukur melalui indokator-indikator dalam daftar pertanyaan perlu dilihat reliabilitasnya dan validitasnya, dimana hal ini dijelaskan sebagai berikut :

a. Uji Validitas

Validitas yang digunakan disini adalah validitas konstruk (construct validity) yang merujuk pada sejauh mana uji dapat mengukur apa yang sebenarnya yang kita ukur.

b. Uji Reliabilitas

Uji ini ditafsirkan menggunakan koefisien Alpha Cronbach. Jika nilai alpha cukup tinggi (berkisar>0,70) dapat ditafsirkan suatu hasil pengukuran relative konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih, dengan kata lain instrumen tersebut dapat diandalkan (Ferdinand, 2002 : 193).

3.4.5. Uji Nor malitas Data

Adapun metode yang digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak adalah menggunakan uji critical ratio dari Skewness dan Kurtosis dengan ketentuan sebagai berikut :

(66)

adalah normal.

3.5. Tek nik Analisis dan Pengujian Hipotesis

Model yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modelling (SEM). Model pengukuran variabel pengaruh kualitas layanan, kepercayaan, dan kepuasan terhadap loyalitas pelanggan dengan menggunakan Confirmatory Factor Analysis. Penaksiran pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya menggunakan koefisien jalur.

Persamaan Dimensi variabel Harga :

X1 = λ 1 Keuntungan yang memuaskan + er_1 X2 = λ 2 Kualitas dari barang + er_2

X3 = λ 3 Kepercayaan terhadap perusahaan e+ er_3

Bila persamaan diatas dinyatakan dalam sebuah pengukuran model untuk diuji unidimensinalitasnya melalui confirmatory factor analysis, maka model pengukuran dengan contoh variabel peran akan nampak sebagai berikut :

Gambar 3.1 : Contoh Model Pengukur an Var iabel Kualitas Layanan

Keterangan :

X2.1 = Pernyataan tentang pertanyaan indikator pertama Harga

(X2)

X2.1 X2.2

X2.3

er_1 er_2

(67)

51

X2.2 = Pernyataan tentang pertanyaan indikator kedua X2.3 = Pernyataan tentang pertanyaaan indikator ketiga er_j = error X1j

3.6. Asumsi Model

a. Uji Nor malitas dan Linier itas

1. Normaitas dapat diuji dengan melihat gambar histogram data atau dapat diuji dengan metode-metode statistik

2. Menggunakan Critical Ratio yang diperoleh dengan membagi koefisien sampel dengan standard errornya dan Skewness value yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif dimana nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut sebagai Z-value.pada tingkat signifikan 1%, jika nilai Z lebih besar dari nilai kritis, maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal.

3. Normal Probability Plot (SPSS 15.1).

Linieritas dengan mengamati scatterplots dari data yaitu dengan memilih pasangan data dan dilihat pola penyebarannya untuk menduga ada tidaknya linieritas.

b. Evaluasi atas Outlier

1. Mengamati nilai Z-score : ketentuannya diantara ± 3,0 non outlier.

(68)

3. Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai sktrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi (Hair, 1998).

c. Deteksi Deteksi Multicollinierity dan Singularity

Dengan mengamati Determinant matriks covarians. Dengan ketentuan apabila determinant sample matrix mendekati angka 0 (kecil), maka terjadi Multikolinieritas dan reliabilitas

d. Uji validitas dan Reliabilitas

Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya diukur. Sedangkan reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk yang umum.

Karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variabel construct akan diuji dengan melihat loading faktor dari hubungan antara setiap observerd variable dan latent variable. Sedangkan reliabilitas diuji dengan construct reliability dan Variance-extracted. Construct reliability dan Variance-ectracted dihitung dengan rumus berikut :

[

]

(69)

53

[

]

[

StandardizeLoading2

]

Ej Loading2 Loading] secara umum, nilai construct reliability yang dapat diterima adalah 0,7 dan variance extracted 0,5 (Hair et.al.,1998). Standardize Loading dapat diperoleh dari output AMOS 4.01, dengan melihat nilai estimasi setiap construct standardize regression weights terhadap setiap butir sebagai indikatornya.

3.6.1. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal

Pengaruh langsung [koefisien jalur] diamati dari bobot regresi terstandar, dengan pengujian signifikansi pembanding nilai CR [Critical Ratio] atau p [probability] yang sama dengan nilai t hitung. Apabila t hitung lebih besar daripada t tabel berarti signifikan.

3.6.2. Pengujian model dengan Two-Step Approach

(70)

dilakukan dalam menganalisis SEM dengan two step approach adalah sebagai berikut:

a. Menjumlahkan skala butir-butir setiap konstrak menjadi sebuah indikator summed-scale bagi setiap kontrak. Jika terdapat skala yang berbeda setiap indikator tersebut distandadisasi (Z-score) dengan mean = 0, deviasi standar = 1, yang tujuannya adalah untuk mengeliminasi pengaruh-pengaruh skala yang berbeda-beda tersebut (Hair et.al., 1998).

b. Menetapkan error [c] dan lambda R] terms, error terms dapat dihiitung dengan rumus 0,1 kali dan lamda terms dengan rumus 0,95 kali [Anderson dan Gerbing, 1988]. Perhitungan construk reliability (a) telah dijelaskan pada bagian sebelumnya dan deviasi standar (a) dapat dihitung dengan bantuan program aplikasi statistik SPSS. Setelah error (c) dan lambda (X) terms diketahui, skor-skor tersebut dimasukkan sebagai parameter fix pada analisis model pengukuran SEM.

Keterangan akan symbol-simbol didalam SEM adalah sebagai berikut : : Faktor/construct/latent variable/unobserved variable yaitu sebuah variabel bentukan, yang dibentuk melalui indikator-indikator yang diamati dalam dunia maya. : Variabel terukur/observed variable/indicators variables

Gambar

Tabel 1.1.
Tabel 1.2 Data Produksi Susu Segar BAROKAH Tahun 2011
Tabel 1.3 Data Biaya Promosi Susu Sapi Segar BAROKAH
Tabel 1.4.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam tahapan pengolahan data dan proses menganalisis keterkaitan antara kepuasan lingkungan tempat tinggal, karakteristik sosial-ekonomi dan sosial demografi

Sedangkan jika diberikan dalam bentuk HLS (diekstrak), tidak ada perbedaan pengaruh terhadap hasil biomassa di antara keempat bahan yang digunakan, meskipun demikian

Adapun judul penelitian yang dilakukan adalah Analisis Kualitas Air Dan Kebutuhan Air Bagi Masyarakat Yang Bermukim Di Sekitar Sungai Way Kandis Kelurahan Rajabasa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi HPMC K4M – amilum kulit pisang agung dan konsentrasi natrium bikarbonat terhadap mutu fisik tablet dan

✓ V : Vital, obat-obatan yang harus ada dan penting untuk kelangsungan hidup, yang masuk golongan obat-obat ini adalah obat penyelamat (life saving drug), obat-obatan untuk

Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : Akurasi ini akan bertambah sesuai dengan pertambahan jumlah data training, karena Akurasi terhadap data

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Dengan tidak mampunya Bandara Soekarno-Hatta untuk menampung semua pergerakan pesawat, maka pada tanggal 10 Januari 2014 Bandara Halim Perdanakusuma resmi dijadikan