TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Abdulrahman dan Maman. 1988. Geografi Perilaku : Suatu Pengantar Studi Tentang Persepsi Lingkungan. Dirjen Dikti. Jakarta.
Amsyari, F. 1994. Dasar-Dasar dan metode Perencanaan Lingkungan Hidup dan Pembangunan Nasional. Widya Media Jakarta.
Arimbi. 1993. Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan. Walhi. Jakarta.
Burhan, B. (2003). Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta. PT RajaGrafindo Persada.
Dinar. 2007. Peduli Lingkungan. Penerbit Armico. Bandung.
Faisal, S. 1989. Format-Format Penelitian Sosial. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Gibson, James L; Ivancevich, J.M , Danelly, Jh.JR. 1988. Organisasi dan Manajemen : Struktur, Prilaku dan Proses. Terjemahan Djoerban Wahid.
Aksara Baru. Jakarta.
Hamzah, S. 2013. Pendidikan Lingkungan. Penerbit Refika Aditama. Bandung.
Hermawan, Y. 2000. Tesis Hubungan antara Tingkat Pendidikan dan Persepsi dengan Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam Pemeliharaan Kebersihan Lingkungan.
Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Siliwangi.
Hidayati. N. 2013. Tetis Perilaku Warga Sekolah Dalam Mengimplementasikan Program Adiwiyata. Program Pasca Sarjana Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro.
Instruksi Bupati Dairi Nomor 2 Tahun 2014. Sidikalang. Bupati Kabupaten Dairi.
Jurnal. Ellen Landriany.2014. Implementasi Kebijakan Adiwiyata Dalam Upaya Mewujudkan Pendidikan Lingkungan Hidup di SMA Kota Malang. Malang.
Jurnal. Yanti Dwi Rahmah dkk. 2014. Implementasi Program Sekolah Adiwiyata (Studi pada SDN Manukan Kulon III/540 Kota Surabaya). Universitas Brawijaya.
Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2014. Sarasehan Adiwiyata Nasional.
Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Jakarta.
Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2014. Panduan Adiwiyata. Kementerian Negara Lingkungan Hidup dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Jakarta.
Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2010. Pendidikan Lingkungan Hidup.
Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Jakarta.
Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2008. Pendidikan Lingkungan Hidup.
Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Jakarta.
Landriany, E. 2014. Implementasi Kebijakan Adiwiyata Dalam Upaya Mewujudkan Pendidikan Lingkungan Hidup Di SMA Kota Malang. Sumber:
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jmkpp/article/view/1739. Diakses 4 Mei 2015.
Laurens, J.M. 2001. Studi Perilaku Lingkungan. Universitas Kristen Petra. Surabaya.
Liesnoor, S dan Saputro, R. 2015. Implementasi Program Adiwiyata Dalam Pengelolaan Lingkungan Sekolah Di SMA Negeri 1 Jekulo Kudus. Sumber:
ttp://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo/article/view/5210. Diakses 5 Mei 2015.
Manurung, Y. 2011. Program Adiwiyata Dalam Pengelolaan Lingkungan Sekolah (Studi Kasus SDN Panggung 04 Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah). Sumber: http://eprints.undip.ac.id/41970/. Diakses 5 Mei 2015.
Marfai, A.M. 2013. Pengantar Etika Lingkungan dan Kearifan Lokal. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Mariana, R dkk. 2010. Pengelolaan Lingkungan Belajar. Penerbit Kencana Prenada Media Group. Jakarta.
Moleong. Lexy J. 2007.Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rosda Karya.
Monalisa. 2013. Program Adiwiyata Dalam Pengelolaan Lingkungan Sekolah Di SMPN 24
Padang. Sumber:
http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pgeo/article/view/580. Diakses 4
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata. Jakarta. Kementerian Lingkungan Hidup.
Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup. 2013. Pendidikan Lingkungan Hidup. Universitas Negeri Medan.Medan.
Rahmah, D.Y. dkk. 2013. Implementasi Program Sekolah Adiwiyata (Studi pada SDN Manukan Kulon III/540 Kota Surabaya). Sumber:
http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jap/article/view/4 47. Diakses 4 Mei 2015.
Rahmad, M. 2009. Penanaman Etika Lingkungan Melalui Sekolah Perduli Dan Berbudaya Lingkungan. Sumber: http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Article-24606-Rahmat.pdf. Diakses 6 Mei 2015.
Saragih, A.A. 2012. Tesis Pengaruh Program Adiwiyata Terhadap Kognitif Afektif dan Psikomotorik Lingkungan Hidup Siswa Sekolah Dasar di Kota Medan(Studi Kusus di SD Swasta Pertiwi dan SD Negeri 060843 Kec. Medan Barat.
Program Pasca Sarjana PSL Universitas Sumatera Utara.
Sastrawijaya, A. 2009.Pencemaran Lingkungan. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Shamadi, Y. 2012. Tesis Kajian tentang Penerapan Sekolah Berwwasan Lingkungan Melalui Program Sekolah Adiwiyata Nasional Pada SMA Negeri di Kabupaten Batu Bara.Program Pasca Sarjana PSL Universitas Sumatera Utara.
Slamet, S.J. 1994. Kesehatan Lingkungan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Soemarwoto, O. 1987. Ekologi Lingkungan dan Pembangunan. Jambatan. Jakarta.
Sumantri, A. 2010. Kesehatan Lingkungan. Penerbit Kencana Prenada Media Group.
Jakarta.
Syahdian. 2000. Tesis Hubungan Pelaksanaan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup dengan Partisipasi Siswa SMA Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tebing Tinggi. Program Pasca Sarjana PSL Universitas Sumatera Utara.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta, Kementerian Pendidikan Indonesia.
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28H. Jakarta, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Yahya, S. 2012. Tesis Kajian Tentang Penerapan Sekolah Berwawasan Lingkungan Melalui Program Sekolah Adiwiyata Nasional Pada SMA Negeri Di Kabupaten Batubara.Program Pasca Sarjana PSL Universitas Sumatera Utara.
Yustina. 2006. Hubungan Pengetahuan Lingkungan Hidup dengan Persepsi, Sikap dan Minat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Guru Sekolah Dasar di Kota Pekanbaru. Jurnal Biogenisis.
Wikipedia, 2015. SMA Negeri 2 Sidikalang.
Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/SMA_Negeri_2_Sidikalang, diakses tanggal 3 maret 2016.
Lampiran 1. Kuisioner Penelitian
Judul Penelitian : ImplementasiKebijakan Program Adiwiyata
Nasionaldi SMA Negeri 1 Silahisabungan dan SMA Negeri 2 Sidikalang Kabupaten Dairi
Nama : Rickson Rudyanto Panggabean
NIM : 147004002
Program : Magister
Program Studi : Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
A. Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) telah mencantumkan
upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup NILAI
HASIL
IMPLEMENTASI PENCAPAIAN MAX 26-50 51-75 76-100
1. Visi, Misi dan Tujuan sekolah yang tertuang dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (dokumen 1) telah mencantumkan kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
1. Tersusunnya Visi, misi dan tujuan yang telah mencantumkan upaya
pelestarian fungsi lingkungan dan/ atau, mencegah terjadinya pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup.
100
Tersusunnya Visi, misi dan tujuan yang telah mencantumkan 1 (satu) upaya PPLH. misi dan tujuan yang telah mencantumkan 3 upaya PPLH.
2. Terinternalisasi (tahu dan paham) Visi, misi dan tujuan kepada semua warga sekolah.
100
Visi, misi dan tujuan dipahami kepala sekolah, 1-3 orang
tenaga pendidik, 2 orang komite sekolah, 10 orang peserta didik, dan 2 orang tenaga non kependidikan.
Visi, misi dan tujuan dipahami kepala sekolah, 5 orang tenaga pendidik, 4 minimal 7 orang tenaga pendidik, 6 orang komite sekolah, 30 orang peserta didik, dan 4 orang tenaga non kependidikan.
nonKependidika n.
2. Struktur kurikulum telah mencantumkan mata pelajaran wajib, muatan lokal, pengembangan diri terkait kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
Struktur kurikulum telah mencantumkan pelestarian fungsi lingkungan, mencegah terjadinya pencemaran, dan kerusakan lingkungan hidup pada komponen mata pelajaran wajib, dan/ atau muatan lokal, dan/ atau pengembangan diri.
100
26-50 51-75 76-100
Struktur kurikulum telah mencantumkan
kurikulum telah mencantumkan
lingkungan hidup pada 3 (tiga) komponen.
3. Mata pelajaran wajib dan/atau Mulok yang terkait PLH dilengkapi dengan Ketuntasan minimal belajar;
Adanya ketuntasan minimal belajar pada mata pelajaran wajib dan / atau muatan lokal yang terkait dengan
pelestarian fungsi lingkungan, mencegah terjadinya pencemaran, dan/atau kerusakan lingkungan hidup. 100
Adanya ketuntasan minimal belajar pada kurang dari 100 % dari mata pelajaran wajib atau kurang dari 100 % dari muatan lokal yang
terkait dengan pelestarian fungsi atau
lingkungan, mencegah terjadinya pencemaran, dan/atau kerusakan LH.
Adanya
Adanya ketuntasan minimal belajar pada mata pelajaran wajib dan muatan lokal yang terkait dengan pelestarian
B. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) telah mencantumkan program dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
NILAI Hasil
IMPLEMENTASI PENCAPAIAN MAX 26-50 51-75 76-100
Rencana kegiatan dan anggaran sekolah telah mencantumkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, meliputi : Kesiswaan, kurikulum dan kegiatan pembelajaran, peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan, Tersedianya sarana dan prasarana, budaya dan lingkungan sekolah, peran serta masyarakat dan kemitraan, peningkatan dan pengembangan mutu.
Sekolah memiliki anggaran untuk upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebesar 20 % dari total anggaran sekolah.
100
Memiliki anggaran untuk PPLH sebesar 10 - 15% dari total anggaran sekolah.
Memiliki anggaran untuk PPLH hidup sebesar >15-<20 % dari total anggaran sekolah.
Memiliki anggaran untuk PPLH hidup sebesar ≥ 20 % dari total anggaran sekolah.
Anggaran sekolah dialokasikan secara proporsional untuk kegiatan :
100 Anggaran untuk PPLH sekolah dialokasikan secara proporsional untuk 1-3 kegiatan.
Anggaran untuk PPLH sekolah dialokasikan secara proporsional untuk 4-5 kegiatan.
Anggaran untuk PPLH sekolah dialokasikan secara proporsional untuk 6-7 kegiatan.
(1) kesiswaan, (2) kurikulum dan
kegiatan pembelajaran, (3) peningkatan kapasitas
pendidik dan tenaga kependidikan, (4) sarana dan prasarana, (5) budaya dan lingkungan
sekolah, (6) peran masyarakat dan kemitraan, (7) peningkatan dan
pengembangan mutu.
II. PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS LINGKUNGAN
A. Tenaga pendidik memiliki kompetensi dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran
lingkungan hidup NILAI Hasil
IMPLEMENTASI PENCAPAIAN MAX 26-50 51-75 76-100
1. Menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran (belajar aktif/ partisipatif);
70 % tenaga pendidik menerapkan metode yang melibatkan peserta didik secara aktif (demonstrasi, diskusi (FGD), simulasi (bermain peran), pengalaman lapangan, curah pendapat, debat, simposium, laboratorium (praktek langsung), penugasan, observasi, project percontohanl).
100 40 - 50 % tenaga pendidik menerapkan metode yang melibatkan peserta didik secara aktif.
>50 % - <70 % tenaga pendidik menerapkan metode yang melibatkan peserta didik secara aktif.
≥ 70 % tenaga pendidik menerapkan metode yang melibatkan peserta didik secara aktif.
2. Mengembangkan isu lokal dan atau isu global sebagai materi pembelajaran LH sesuai dengan jenjang pendidikan;
70 % tenaga pendidik mengembangkan isu lokal (daerah) dan isu global yang terkait dengan PPL.
100 40 - 50 % tenaga pendidik mengembangkan isu lokal (daerah) dan isu global yang terkait dengan PPLH.
>50 % - <70 % tenaga pendidik
mengembangkan isu lokal (daerah) dan isu global yang terkait dengan PPLH.
≥70 % tenaga pendidik
mengembangkan isu lokal (daerah) dan isu global yang terkait dengan PPLH.
3. Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian pembelajaran LH;
70 % tenaga pendidik mengembangkan indikator pembelajaran dan instrumen penilaian yang terkait dengan PPLH.
100
50 75 100
40 - 50 % tenaga pendidik mengembangkan indikator pembelajaran dan instrumen penilaian yang terkait dengan PPLH.
>50 % - <70 % tenaga yang terkait dengan PPLH. yang terkait dengan PPLH.
4. Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun di luar kelas;
70 % tenaga pendidik menyusun rancangan pembelajaran yang terkait dengan PPLH.
100 40 - 50 % tenaga pendidik menyusun rancangan pembelajaran yang terkait dengan PPLH.
>50 % - <70 % tenaga pendidik menyusun rancangan
pembelajaran yang terkait dengan PPLH.
≥70 % tenaga pendidik menyusun rancangan
pembelajaran yang terkait dengan PPLH.
5. Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran LH;
Prosentase tenaga pendidik yang mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat yang terkait dengan PPLH sebesar 30%).
100 Prosentase tenaga pendidik yang mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat yang terkait dengan PPLH sebesar 10%-<20%).
Prosentase tenaga pendidik yang mengikutsertakan
orang tua peserta didik dan masyarakat yang terkait dengan PPLH sebesar 20-<30%).
Prosentase tenaga pendidik yang mengikutsertakan
orang tua peserta didik dan masyarakat yang terkait dengan PPLH sebesar ≥30%).
6. Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran LH;
Hasil inovasi pembelajaran LH dikomunikasikan melalui :
100 Hasil inovasi pembelajaran LH dikomunikasikan sejumlah 1-3 media.
Hasil inovasi pembelajaran LH dikomunikasikan
sejumlah 4-6 media.
Hasil inovasi pembelajaran LH dikomunikasikan
sejumlah 7-9 media.
(1) majalah
(2) dinding, (3) buletin sekolah, (4) pameran,
7. Mengkaitkan pengetahuan konseptual dan prosedural dalam
pemecahan masalah LH, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
70 % tenaga pendidik menguasai konsep dan mampu mengaplikasikan konsep tersebut dalam memecahkan masalah LH.
100
26-50 51-75 76-100
40 - 50 % tenaga pendidik menguasai konsep dan mampu mengaplikasikan
B. Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran tentang perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup NILAI Hasil
IMPLEMENTASI PENCAPAIAN MAX 26-50 51-75 76-100
1. Menghasilkan karya nyata yang berkaitan dengan pelestarian fungsi LH, mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan LH;
50 % Peserta didik menghasilkan karya nyata yang terkait dengan PPLH antara lain : makalah, Puisi/
Sajak, Artikel, Lagu, hasil Penelitian, gambar, seni tari, produk daur ulang, dll.
100 10 % - <30 % Peserta didik menghasilkan karya nyata yang terkait dengan PPLH.
30 % - <50 % Peserta didik menghasilkan
karya nyata yang terkait dengan PPLH.
≥50 % Peserta didik
menghasilkan karya nyata yang terkait dengan PPLH.
2. Menerapkan pengetahuan LH yang diperoleh untuk memecahkan masalah LH dalam kehidupan sehari-hari;
50 % peserta didik mempunyai kemampuan memecahkan
3. Mengkomunikasikan hasil pembelajaran LH dengan berbagai
cara dan media.
50% peserta didik mengkomunikasikan hasil pembelajaran LH melalui : majalah dinding, buletin sekolah, pameran, web-site, radio, TV, surat kabar, jurnal, dll.
100
26-50 51-75 76-100
10 % - <30 % peserta didik mengkomunikasikan hasil pembelajaran LH melalui : majalah dinding, buletin sekolah, pameran, web-site, radio, TV, surat kabar, jurnal, dll.
30 % - <50 % peserta didik mengkomunikasik an hasil
pembelajaran LH melalui : majalah dinding, buletin sekolah, pameran, web-site, radio, TV, surat kabar, jurnal, dll.
≥50 % peserta didik
mengkomunikasik
an hasil pembelajaran LH
melalui : majalah dinding, buletin sekolah, pameran, web-site, radio, TV, surat kabar, jurnal, dll.
III. KEGIATAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF
A. Melaksanakan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
yang terencana bagi warga sekolah NILAI Hasil
IMPLEMENTASI PENCAPAIAN MAX 26-50 51-75 76-100
1. Memelihara dan merawat gedung dan lingkungan sekolah oleh warga sekolah;
80 % warga sekolah terlibat dalam pemeliharaan gedung dan lingkungan sekolah , antara lain;
piket kebersihan kelas, Jumat Bersih, lomba kebersihan kelas, kegiatan pemeliharaan taman oleh masing masing kelas.
100 40%-<60% warga sekolah terlibat dalam pemeliharaan gedung dan lingkungan sekolah.
2. Memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah sesuai kaidah-kaidah perlindungan dan pengelolaan LH (dampak yang diakibatkan oleh aktivitas sekolah);
80 % warga sekolah memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah sesuai kaidah-kaidah PPLH antara lain ; pemeliharaan taman, toga, rumah kaca (green house), hutan sekolah.
pembibitan, kolam, pengelolaan sampah.
100 40%-<60% warga sekolah
memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah sesuai kaidah-kaidah PPLH.
60%-<80% warga sekolah
memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah sesuai lahan dan fasilitas sekolah sesuai kaidah-kaidah
PPLH.
3. Mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
80 % kegiatan ekstrakurikuler (pramuka, Karya Ilmiah Remaja, dokter kecil, Palang Merah Remaja, Pecinta Alam, dll) yang dimanfaatkan untuk pembelajaran terkait dengan PPLH seperti : pengomposan, tanaman toga, biopori, daur ulang, pertanian organik, biogas.
100 40% - <60% kegiatan ekstrakurikuler yang dimanfaatkan untuk
4. Adanya kreativitas dan inovasi warga sekolah dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
5 klasifikasi kegiatan kreativitas dan inovasi dari warga sekolah dalam upaya PPLH, sebagai berikut : daur ulang sampah,
100 1-2klasifikasi
kegiatan kreativitas dan inovasi dari warga sekolah dalam
3-4klasifikasi kegiatan
kreativitas dan inovasi dari warga
≥5 klasifikasi kegiatan
kreativitas dan inovasi dari warga
karya ilmiah, karya seni, hemat energi, energi alternatif.
upaya PPLH. upaya PPLH.
5. Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar.
tenaga pendidik mengikuti 6 (enam) kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar. yang dilakukan oleh pihak luar. oleh pihak luar.
tenaga pendidik
peserta didik mengikuti 6 (enam) kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar.
100 peserta didik mengikuti 1 - < 4 kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar.
B. Menjalin kemitraan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan berbagai pihak (masyarakat, pemerintah, swasta, media, sekolah lain).
NILAI Hasil
IMPLEMENTASI PENCAPAIAN MAX 26-50 51-75 76-100
1. Memanfaatkan nara sumber untuk meningkatkan pembelajaran lingkungan hidup;
3 (tiga) mitra yang dimanfaatkan sebagai nara sumber untuk meningkatkan pembelajaran lingkungan hidup antara lain : orang tua, alumni, LSM, Media (pers), dunia usaha, Konsultan, instansi pemerintah daerah terkait, sekolah lain.
100 1 (satu) mitra yang dimanfaatkan sebagai nara sumber untuk meningkatkan lingkungan hidup.
3 (tiga) mitra lingkungan hidup.
2. Mendapatkan dukungan dari kalangan yang terkait dengan sekolah (orang tua, alumni, Media (pers), dunia usaha, pemerintah, LSM, Perguruan tinggi, sekolah lain) untuk meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di sekolah;
3 (tiga) mitra yang mendukung dalam bentuk materi untuk kegiatan yang terkait dengan PPLH seperti : pelatihan yang terkait PPLH, pengadaan sarana ramah lingkungan, pembinaan dalam upaya PPLH.
100 1 (satu) mitra yang mendukung dalam bentuk materi untuk kegiatan yang terkait dengan PPLH.
3. Meningkatkan peran komite sekolah dalam membangun kemitraan untuk pembelajaran lingkungan hidup dan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
3 (tiga) kemitraan yang difasilitasi oleh komite sekolah terkait dengan pembelajaran lingkungan hidup dan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
100 1 (satu) kemitraan yang difasilitasi oleh komite sekolah terkait dengan pembelajaran
lingkungan hidup dan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
2 (dua) kemitraan yang difasilitasi
3 (tiga) kemitraan yang difasilitasi
4. Menjadi nara sumber dalam rangka pembelajaran lingkungan hidup;
3 (tiga) kali menjadi nara sumber dalam rangka pembelajaran lingkungan hidup,
100 1 (satu) kali menjadi nara sumber dalam rangka pembelajaran
Seperti : sekolah lain, seminar, pemerintah daerah.
5. Memberi dukungan untuk meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan LH.
3 (tiga) dukungan yang diberikan sekolah dalam upaya PPLH, seperti : bimbingan teknis pembuatan biopori, pengelolaan sampah, pertanian organik, bio gas.
100
1 (satu) dukungan yang diberikan sekolah dalam upaya PPLH.
2 (dua) dukungan yang diberikan sekolah dalam upaya PPLH.
3 (tiga) dukungan yang diberikan sekolah dalam upaya PPLH.
IV. PENGELOLAAN SARANA PENDUKUNG RAMAH LINGKUNGAN
A. Ketersediaan sarana prasarana pendukung yang ramah lingkungan NILAI Hasil
IMPLEMENTASI PENCAPAIAN MAX 26-50 51-75 76-100
1. Menyediakan sarana prasarana untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup di sekolah.
Tersedianya 6 (enam) sarana prasarana untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup di sekolah sesuai dengan standar sarana dan prasarana Permendiknas no 24 tahun 2007, seperti : air bersih, sampah (penyediaan tempat sampah terpisah, komposter), tinja, air limbah/drainase, ruang terbuka hijau, kebisingan/getaran/radiasi.
100 Tersedianya 1-2 sarana prasarana untuk mengatasi permasalahan
lingkungan hidup di sekolah sesuai dengan standar sarana dan prasarana.
Tersedianya 3-5 sarana prasarana untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup di sekolah sesuai dengan standar di sekolah sesuai dengan standar sarana dan prasarana.
2. Menyediakan sarana prasarana untuk mendukung pembelajaran lingkungan hidup di sekolah.
Tersedianya 6 (enam) sarana
prasarana pendukung pembelajaran lingkungan hidup,
antara lain; pengomposan, pemanfaatan dan pengolahan air, hutan/taman/kebun sekolah, green house, toga, kolam ikan, biopori, sumur resapan, biogas.
100 Tersedianya 1-2 sarana prasarana pendukung
pembelajaran lingkungan hidup.
Tersedianya 3 -5 sarana prasarana lingkungan hidup.
B. Peningkatan kualitas pengelolaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana
yang ramah lingkungan NILAI Hasil
IMPLEMENTASI PENCAPAIAN MAX 26-50 51-75 76-100
1. Memelihara sarana dan prasarana sekolah yang ramah lingkungan;
Terpeliharanya 3 (tiga) sarana dan prasarana yang ramah lingkungan sesuai fungsinya, seperti :
100 Terpeliharanya 1 (satu) sarana dan prasarana yang ramah lingkungan sesuai fungsinya.
Terpeliharanya 2 (dua) sarana dan prasarana yang ramah lingkungan sesuai fungsinya.
Terpeliharanya 3 (tiga) sarana dan prasarana yang ramah lingkungan sesuai fungsinya.
- Ruang memiliki pengaturan cahaya dan ventilasi udara secara alami.
- Pemeliharaan dan pengaturan pohon peneduh dan
penghijauan
- Menggunakan paving block, rumput
2. Meningkatkan pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas sanitasi sekolah;
Tersedianya 4 (empat) unsur mekanisme pengelolaan dan pemeliharaan sarana meliputi : penanggung jawab, tata tertib, pelaksana (daftar piket), pengawas, dll terkait dalam kegiatan penyediaan dan pemakaian sarana fasilitas sanitasi sekolah.
100
26-50 51-75 76-100
Tersedianya 2 (dua) unsur mekanisme pengelolaan dan pemeliharaan sarana
Tersedianya 3 ATK secara efisien;
20% efisiensi pemanfaatan listrik, air dan ATK.
100
10% - <15% efisiensi pemanfaatan listrik, air dan ATK.
15% - <20%
efisiensi pemanfaatan listrik, air dan ATK.
≥ 20% efisiensi pemanfaatan listrik, air dan ATK.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan.
Kantin melakukan 3 (tiga) upaya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan, meliputi :
100
26-50 51-75 76-100
- Kantin tidak menjual makanan/minuman yang mengandung bahan
pengawet/pengenyal, pewarna, perasa yang tidak sesuai dengan standar kesehatan.
Kantin melakukan 1
(satu) upaya peningkatan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan.
Kantin melakukan 2 (dua) upaya peningkatan
kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah kantin sehat dan ramah
lingkungan.
- Kantin tidak menjual makanan yang tercemar/terkontaminasi, kadaluarsa.
- Kantin tidak menjual makanan yang dikemas tidak ramah lingkungan, seperti : plastik,
styrofoam, aluminium foil.
JUMLAH NILAI Persentase Keberhasilan Indikator
%
Lampiran 2
Responden SMU Negeri 1 Silahisabungan
Nama Jenis
Kelamin
Umur
(Tahun) Pekerjaan/Jabatan Pendidikan Drs. Sadiman Sigiro, M.Si Laki-Laki 52 Kepala Sekolah Perguruan Tinggi Sri Hastuti Parapat, S.Pd Perempuan 26 Guru Perguruan Tinggi
Lidia Sijabat, Spd Perempuan 26 Guru Perguruan Tinggi
Sedimen Sinaga, S.Pd Laki-Laki 28 Guru Perguruan Tinggi
Lestarina S.Pd Perempuan 37 Guru Perguruan Tinggi
Merpiana Limbong S.Pd Perempuan 31 Guru Perguruan Tinggi Ranto Ojahan Sidabutar, .Pd Laki-Laki 33 Guru Perguruan Tinggi Netty Junita Sidabutar, S.Pd Perempuan 30 Guru Perguruan Tinggi Marlina Tambunan, S.Pd Perempuan 35 Guru Perguruan Tinggi Rahmat Sipayung, S.Pd Laki-Laki 34 Guru Perguruan Tinggi
Dismos Tamba, S.Pd Laki-Laki 36 Guru Perguruan Tinggi
Reberto Taampubolon, S.Pd Laki-Laki 35 Guru Perguruan Tinggi
Jonner, S.Pd Laki-Laki 56 Guru Perguruan Tinggi
Rosmeriana Siregar, S.Th Perempuan 36 Guru Perguruan Tinggi Ermalina Purba, S.Pd Perempuan 50 Guru Perguruan Tinggi Rismawan Silalahi S.Pd Laki-Laki 36 Guru Perguruan Tinggi Anita Situngkir, S.Pd Perempuan 33 Guru Perguruan Tinggi Naek Nainggolan, S.Si, M.Si Laki-Laki 36 Guru Perguruan Tinggi Mangatur Sihombing, A.Md Laki-Laki 27 Pegawai Tata Usaha Perguruan Tinggi Malapala Rosmauli Silalahi Perempuan 29 Pegawai Tata Usaha SMU Santo Sitanggang Laki-Laki 37 Pegawai Tata Usaha SMU Rikardo Tampubolon Laki-Laki 28 Pegawai Tata Usaha SMU
Ramses Silalahi Laki-Laki 49 Komite Sekolah SMP
Parsaoran Simangunsong Laki-Laki 46 Komite Sekolah SMU
Saut Siboro Laki-Laki 45 Komite Sekolah SMU
Sahat Sidebang Laki-Laki 48 Komite Sekolah SMU
Dear Nita Sihaloho Perempuan 16 Siswa SMU
Toga Simarmata Laki-Laki 16 Siswa SMU
Tessalonika Silalahi Perempuan 16 Siswa SMU
Ardes Frando Situngkir Laki-Laki 16 Siswa SMU
Herni Sipangkar Perempuan 17 Siswa SMU
Rukman Daniel Sijabat Laki-Laki 18 Siswa SMU
Averky A.B Sidebang Laki-Laki 15 Siswa SMU
Julius Simbolon Perempuan 15 Siswa SMU
Astri Sarayani Sidabutar Perempuan 16 Siswa SMU