• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gadai di Bank Syariah

2.2.3. Qardh dengan gadai emas di PT. Bank SUMUT Syariah

Qardh dengan gadai emas di PT. Bank Sumut Syariah merupakan produk tersendiri bukan sebagai produk pelengkap yaitu akad tambahan (jaminan) terhadap produk lain tetapi merupakan produk tersendiri. Dalam hal ini nasabah tidak dikenai bunga atau pun sistem bagi hasil, yang di pungut dari nasabah adalah biaya penaksiran (valuation),penitipan, pemeliharaan,penjagaan dan administrasi yang hanya sekali dan ditetapkan dimuka.

Namun, ketentuan biaya administrasi dimaksud berdasarkan cara : (a) biaya administrasi harus dinyatakan dalam nominal, bukan persentase. Dan (b) biaya administrasi harus bersifat jelas, nyata dan pasti serta terbatas pada hal-hal mutlak yang diperlukan dalam akad atau kontak. Selain itu, mempunyai mekanisme dalam bentuk :

a. Harta benda yang di gadaikan oleh Rahin berupa barang yang tidak dapat dimanfaatkan,kecuali dengan jalan menjualnya dan berupa barang bergerak seperti emas, barang-barang elektonik, dan sebagainya

b. Tidak ada pembagian keuntungan bagi hasil. (Muhammad Firdaus,2007 : 29)

Oleh karena itu, akad dimaksud bersifat sosial, tetapi tetap diperkenankan Murtahin menerima fee dari Rahin sebagai pengganti biaya administrasi. Sebagai contoh dapat dipaparkan : Budi membutukan uang tunai sebesar Rp. 15.000.000 untuk membeli perabotan rumah. Budi mengajukan permohonan kekantor pegadaian Syariah dengan membawa aguann berupa emas 200 fram. Berdasarkan jumlah dana permohonan Budi dimaksud, pihak pegadaian menaksir harga emas serta biaya titipannya selama 3 (tiga) bulan sehingga budi menerima sejumlah uang yang dibutuhkan. Namun, ketuika si Budi mengembalikan pinjamannya

kepada kantor pegadaian syariah maka ia harus membayar biaya taksiran agunana dan biaya sewa-tempat penitipan emas 200 gram plus utangnya.

Mekanismenya biasa saja, barang yang digadaikan ditaksir kemudian nasabah memperoleh pembiayaan dalam jumlah tertentu, yang bisa di cover oleh nilai barang yang digadaikan itu. Prosesnya cepat dan praktis. Dewan Syariah Nasional telah menetapkan, tanpa ada unsur mengambil keuntungan berlebihan. 3. Minat

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnaya penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. ( Slameto, 2003 : 180).

Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa seseorang lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas. Seseorang yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cendrung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut.

Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu seseorang melihat bagaimana hubungan antara produk yang ada denganapa yang menjadi kebutuhan dirinya sendiri sebagai individu. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minat, diantaranya kebutuhan, jaringan kemitraan, fasilitas, pelayanan, keamanan, dan fleksibel.

Harlock (1993) menjelaskan bahwa minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika bebas

memilih ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi berminat, kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun, sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi minat bersifat sementara atau dapat berubah-ubah.

Crow & Crow (1984) menjabarkan bahwa minat dapat menunjukkan kemampuan untuk memperhatikan seseorang, sesuatu barang atau kegiatan atau sesuatu yang dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan hasil dari turut sertanya dalam kegiatan tersebut lebih lanjut, Crow and Crow menyebutkan bahwa minat mempunyai hubungan yang erat dengan dorongan-dorongan motif-motif dan respon-respon emosional.

Minat menurut Chauhan (1978) pada orang dewasa menentukan aturan penting dalam perkembangan pribadi dan prilaku mereka. Minat adalah hal penting untuk mengerti individu dan menuntun aktifitas dimasa yang akan datang.

Tampubolon (1993) mengemukakan bahwa minat adalah perpaduan antara keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi.

Hal senada juga dikemukakan oleh sandjaja (2005) bahwa suatu aktifitas akan dilakukan atau tidak sangat tergantung sekali oleh minat seseorang terhadap aktivitas tersebut, disini nampak bahwa minat merupakan motivator yang kuat untuk melakukan suatu aktivitas, meichati ( Sandjaja, 2005) Mengartikan minat adalah perhatian yang kuat intnsif dan menguasai individu secara mendalam untuk tekun melakukan suatu aktivitas.

Krapp, Hidi, dan Renninger (Pintrick dan Schunk, 1996) membagi definisi minat secara umum menjadi tiga yaitu : Minat pribadi, Minat situasi dan minat dalam ciri Psikologi

a) Minat Pribadi diartiakan sebagai karakteristik kepribadian seseorang yang relatif stabil, yang cendrung menetap pada diri seseorang, minat pribadi biasanya dapat langsung membawa seseorang pada beberapa aktivitas atau topik yang spesifik. Minat pribadi dapat dilihat ketika seseorang menjadikan sebuah aktifitas atau topik sebagai pilihan untuk hal yang pasti, secara umum menyukai topik atau aktifitas tersebut, menimbulkan kesenangan pribadi serta topik atau aktivitas yang dijalani memiliki arti penting bagi seseorang tersebut.

b) Minat situasi merupakan minat yang sebagian besar dibangkitkan oleh kondisi lingkungan.

c) Minat dalam ciri psikologi merupakan interaksi dari minat pribadi seseorang dengan ciri-ciri minat lingkungan. Renninger menjelaskan bahwa minat pada definisi ini tidak hanya pada karena seseorang lebih menyukai sebuah aktifitas atau topik, tetapi karena aktifitas atau topik tersebut memiliki nilai yang tinggi dan mengetahui lebih banyak mengenai topik atau aktivitas tersebut.

Dari beberapa definisi minat diatas dapat ditarik kesimpulan mengenai minat, bahwa minat merupakan sebuah motifasi intrinsik sebagai kekuatan pembelajaran yang menjadi daya penggerak seseorang dalam melakukan aktivitas dengan penuh ketekunan dan cendrung merata, dimana aktifitas tersebut merupakan prosespengalaman belajar yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan mendatangkan perasaan senang, suka dan gembira.

Namun dari hasil wawancara penulis dengan karyawan atau pun staf PT. Bank Sumut Syariah cabang Medan, Faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah dalam melakukan Qardh dengan gadai emas di PT. Bank Sumut Syariah cabang medan adalah karena faktor Promosi, prosedur pencairan pinjaman dan harga taksiran barang.

a. Promosi

Promosi merupakan salah satu faktor yang diperlukan bagi keberhasilan didalam menerapkan strategi pemasaran yang isinya memuat pemberitahuan (informasi), bujukan (persuasi), dan mempengaruhi (influence).

Menurut Fandy Tjipto, promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi mempengaruhi dan membujuk atau mengingat pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada perusahaan.

Dengan demikian promosi merupakan upaya masyarakat untuk dapat menerima produk,konsep, gagasan yang dibuat oleh perusahaan dari program yang terkendali dan terpadu dari metode komunikasi dan material yang dirancang untuk menghadirkan produk-produknya kepada masyarakat maupun nasabah sehingga tujuan untuk meningkatkan kuantitas produk diharapkan dapat terealisasi.

Ada beberapa elemen yang dikenal sebagai bauran promosi yang merupakan pokok dari unsur-unsur promosi :

1. Periklanan (Advertising)

2. Penjualan pribadi (Personal selling) 3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

4. Hubungan Masyarakat (Publisitas). b. Harga taksiran barang

Harga taksiran barang menjelaskan jumlah maksimal pinjaman yang diperoleh nasabah yang mencapai 80% dari taksiran emas yang disesuaikan dengan harga standart emas.

c. Prosedur pencairan pinjaman

Prosedur pencairan pinjaman adalah menyangkut sistem kerja yang di terapkan di PT. Bank Sumut syariah dalam hal transaksi gadai, terutama dilihat dari tingkat fleksibilitas, kemudahan, dan kesederhanaan persyaratan dalam hal pencairan pinjaman kepada nasabah.

Dokumen terkait